Pembahasan
SUB BAB I MOMENTUM LINIER
A. Pengertian Momentum
Jika terdapat dua buah benda yang massanya sama sebesar 𝑚, bergerak
dengan kecepatan 𝑣 dan 2𝑣, dikatakan momentum benda yang kecepatannya 2𝑣
lebih besar daripada benda yang kecepatannya 𝑣.
Makin besar momentum yang dimiliki suatu benda, makin sulit untuk
menghentikannya, dan makin besar efek yang diakibatkannya jika menabrak
atau menumbuk. Dengan demikian, momentum suat benda besarnya tergantung
pada massa dan kecepatannya. Karena itu, momentum didefinisikan sebagai
berikut.
𝑚 = massa (kg)
𝑣 = kecepatan (m/s)
1
Momentum merupakan besaran vektor, dalam SI dinyatakan dengan
satuan kg m/s. 𝑝 = 𝑚𝑣 ini biasa disebut momentum linier. Arah momentum
sama dengan arah kecepatannya.
Ditanya : p ...?
Jawab :
P = m.v
= 700 . 20 = 14.000 kg m/s
= √𝑝1 ² + 𝑝2 ²
2
= √(𝑚1 𝑣1 )² + √(𝑚2 𝑣2 )²
3
a) 𝑚 = 1600 𝑘𝑔
𝑣 = −10 𝑚/𝑠
𝑝 = 𝑚𝑣
= 1600 𝑥 (−10)
= −16.000 𝑘𝑔 𝑚/𝑠 (Karena arahnya ke kiri)
b) 𝑚 = 200 𝑘𝑔
𝑣 = 60 𝑚/𝑠
𝑝 = 𝑚𝑣
= 200 𝑥 (60)
= 12.000 𝑘𝑔 𝑚/𝑠 (Karena arahnya ke kanan)
5. Sebuah mobil yang memiliki massa 1250 kg berpindah sejauh ∆𝑟̅ = ( 20i- 5j)
km dalam waktu setengah jam. Berapakah momentum rata-rata mobil
tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui: ∆𝑟̅ = ( 20𝑖 − 5𝑗)
∆𝑡 = 0,5
Ditanya : 𝑝 rata-rata ...?
Jawab :
Pertama – tama kita tentukan kecepatan rata-rata mobil
∆𝑟 20𝑖−5𝑗
𝑣̅ = ∆𝑡 = 0,5
= 40𝑖 − 10𝑗 km/jam
6. Dua benda masing-masing memiliki massa 2,0 kg dan 3,5 kg. Benda-benda
ini bergerak masing-masing dengan kecepatan (3i + 2j) m/s dan (-5i + 4j)
m/s. Berapakah momentum total sistem dua benda tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: 𝑚1= 2,0 kg
4
𝑚2= 3,5 kg
𝑣1 = 3i +2j m/s
̅̅̅
𝑣2 = -5i +4j m/s
̅̅̅
Ditanya : p total ...?
Jawab :
7. Seorang anak melempar sepotong roti kedalam kolam, dua ekor ikan mujair
dan seekor ikan lele dengan cepat bergerak ke arah jatuhnya roti. Massa
ikan mujair masing – masing 400 g, dan massa ikan lele 500 g. Ikan mujair
berenang dengan kecepatan1,5 m/s dan ikan lele berenang dengan
kecepatan 1,8 m/s. Tentukan besar dan arah momentum total dari ketiga
ikan tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui : 𝑚𝑚 = 400 𝑔 = 0,4 𝑘𝑔
𝑣𝑚 = 1,5 𝑚/𝑠
𝑚𝑙 = 500 𝑔 = 0,5 𝑘𝑔
𝑣𝑙 = 1,8 𝑚/𝑠
Ditanya : |𝑝
̅̅̅|
1 ... ?
𝜃 ... ?
Jawab :
Pusat koordinat di tetapkan pada posisi jatuhnya roti. Diagram momentum
dari tiga ikan tampak pada gambar di bawah.
5
y
𝑣𝑙 = 1,8 m/s x
|𝑝 2
1 = √𝑝²𝑡𝑥 + 𝑝²𝑡𝑦 = √(0,6)² + (0,3) = 0,67 kg m/s
̅̅̅|
6
8. Seorang pemain sepak bola bermassa 90 kg, bergerak lurus dengan
kelajuan 4 m/s. Sebuah granat bermassa 1 kg ditembakkan dengan kelajuan
500 m/s. Manakah yang mempunyai momentum lebih besar ?
Penyelesaian :
Diketahui : Massa pemain sepak bola 𝑚𝑝 = 90 𝑘𝑔
Kecepatan pemain 𝑣𝑝 = 4 𝑚⁄𝑠
Massa granat 𝑚𝑔 = 1 𝑘𝑔
Kecepatan granat 𝑣𝑔 = 500 𝑚⁄𝑠
Ditanya : Momentum yang lebih besar p ...?
Jawab :
Besarnya momentum pemain sepak bola :
𝑝𝑝 = 𝑚𝑝 𝑣𝑝 = (90 𝑘𝑔)(4 𝑚⁄𝑠) = 360 𝑘𝑔 𝑚⁄𝑠
Jadi, momentum granat lebih besar daripada momentum pemain sepak bola.
9. Sebuah benda bermassa 0,5 kg dijatuhkan tanpa kecepatan awal dari suatu
ketinggian 10 m di atas lantai. Berapakah momentum benda saat tepat akan
menyentuh lantai?
Penyelesaian:
Diketahui : m = 0,5 kg
g = 10 m/s²
h = 10 m
Ditanya : momentum benda (p)....?
Jawab :
Karena gerak hanya satu dimensi, maka kita dapat menggunakan notasi
skalar untuk momentum. Pertama-pertama yang dilakukan adalah
menentukan kecepatan benda saat akan menyentuh lantai. Kita dapat
menggunakan hukum kekekalan energi mekanik.
𝐸𝐾1 + 𝐸𝑃1 = 𝐸𝐾2 + 𝐸𝑃2
1
0 + 𝑚𝑔ℎ = 𝑚𝑣² + 0
2
𝑣 = √2𝑔ℎ
7
= √2 × 10 𝑁⁄𝑘𝑔 × 10 𝑚
= 14 𝑚⁄𝑠
Momentum benda
𝑝 = 𝑚𝑣
= (0,5 𝑘𝑔)(14𝑚/𝑠)
= 7 𝑘𝑔 𝑚/𝑠
10. Dua buah benda bermassa sama 6 kg bergerak dengan kecepatan masing-
masing 10 m/s dan 5 m/s. Tentukan momentum total yang dihasilkan benda
setelah tumbukan!
Penyelesaian:
Diketahui:
𝑚1 = 𝑚2 = 6 𝑘𝑔
𝑣1 = 5 𝑚⁄𝑠
𝑣2 = 15 𝑚⁄𝑠
Ditanya: p (momentum total)
Jawab :
𝑝1 = 𝑚1 . 𝑣1 = 30 kg m/s
𝑝2 = 𝑚2 . 𝑣2 = 90 kg m/s
𝑝̅ = ̅̅̅
𝑝1 + ̅̅̅
𝑝2
= √𝑝1 ² + 𝑝2 ² + 2𝑝1 𝑝2 cos 𝛼
= √(90)2 + (30)²
= 30√10 kg m/s
8
SUB BAB II Impuls
Sehingga,
𝑓⃗ ∆𝑡 = 𝑚(𝑣⃗2 − 𝑣⃗1 )
Keterangan :
𝐹⃗ = gaya (N)
∆𝑡 = selang waktu (s)
𝑚 = massa (kg)
𝑣⃗1 = Kecepatan benda sebelum dikenai gaya (m/s)
𝑣⃗2 = Kecepatan benda sesudah dikenai gaya (m/s)
9
2.2 Contoh Soal dan Pembahasan Impuls
c. Percepatan rata-rata :
𝑓 −7500
𝑎= 𝑚
= 0,15
= -50 000 m/𝑠 2
Jawab:
Seperti biasa, karena bola bergerak mendatar (satu dimensi) kita dapat
mewakilkan notasi vektor dengan memberikan tanda positif atau negatif,
untuk itu, kita tetapkan arah mendatar kekanan sebagai acuan arah positif.
10
Diketahui massa bola m = 0,15 kg
Kecepatan awal 𝑣1 =+20 m/s (arah kanan)
Kecepatan akhir 𝑣2 = -20 m/s (arah kiri)
a. Impuls yang di berikan kayu pemukul pada bola sama dengan peruahan
momentum bola
𝐼 = ∆𝑝 = 𝑝2 − 𝑝1 = 𝑚𝑣2 -𝑚𝑣1
I = m(𝑣2− 𝑣1) m/s
= 0,15[-20-(20)]
= -6 N s
Tanda negatif menyatakan bahwa impuls berarah mendatar ke kiri
b. Selang waktu ∆t = 0,80 ms = 0,80 . 10−3=8,0 . 10−4s
Gaya rata-rata kayu pemukul pada bola 𝐹⃗ dihitung dengan persamaan
I = 𝐹⃗ ∆𝑡
𝐼 −6 𝑁 𝑠
𝐹⃗ = ∆𝑡 = 8,0 𝑥 10−4 𝑠 = - 7500 N
11
I = ∆p
F . ∆t = m ( v2 - v1 )
F . 0.01 = 0,5 (4 - 2)
1
F = 0,01
kg m/s = 100 N
12
Jadi, selang waktu yang terjadi dalam peristiwa tersebut adalah 0,5 sekon.
I = ∆p
F . ∆t = m ( v2 - v1 )
250 .0,02 = 0,5 (20 - 𝑣1 )
5 = 10 - 0,5 𝑣1
13
5 – 10 = − 0,5 𝑣1
−5
𝑣1 = = 10 m/s
−0,5
Pada waktu orang itu mendarat, momentum dengan cepat menjadi nol.
Jadi impuls orang tersebut adalah
𝐹⃗ ∆𝑡 = ∆𝑝 = 𝑝 − 𝑝0
14
Karena besar impuls adalah 𝐹⃗ ∆𝑡 = 540 Ns, dan ∆𝑡 =2,6 x 10-3 s gaya total
rata – rata 𝐹⃗ memiliki besar
540
𝐹⃗ = 2,6 x 10−3 = 21 x 10-5 N
Maka, 𝐹⃗ = 𝐹𝑔𝑟𝑎𝑑 - mg
Karena mg = 70 x 9,8= 690 N
Maka 𝐹𝑔𝑟𝑎𝑑 = 𝐹⃗ + mg = 21 x 105 + 0,690 x 103 = 21 x 105
Gaya keatas yang diberikan oleh tanah pada kaki orang tersebut adalah
𝐹𝑔𝑟𝑎𝑑 + mg = 4,2 x 103 + 0,690 x 103 = 4,9 x 103 N.
9. Seorang pemain sepak bola bermassa 90 kg bergerak lurus dengan
kelajuan 4 m/s. Sebuah granat bermassa 1 kg ditembakkan dengan
kelajuan 500 m/s. Manakah yang mempunyai momentum yang lebih
besar?
Penyelesaian
Diketahui: 𝑚𝑝 = 90 kg
𝑣𝑝 = 4 m/s
𝑚𝑔 = 1 kg
𝑣𝑔 = 500 m/s
Ditanyakan: momentum yang lebih besar...?
Jawab:
Besarnya momentum pemain sepak bola:
𝑝𝑝 = 𝑚𝑝 𝑣𝑝 = (90kg)(4 m/s) = 360 kg m/s
Besarnya momentum granat:
𝑝𝑔 = 𝑚𝑔 𝑣𝑔 = (1kg)(500m/s) = 500 kg m/s
Jadi, momentum granat lebih besar daripada momentum pemain sepak
bola.
10. Sebuah mobil (m = 1500 kg) bergerak sepanjang garis lurus dan berkurang
kecepatannya dari 20 m/s di A menjadi 15 m/s di B dalam selang waktu 3
s. Berapakah gaya rata – rata yang memperlambat mobil itu?
Penyelesaian
Diketahui:
M=1500 kg
𝑣1 = 20 m/s
15
𝑣2 = 15 m/s
∆𝑡 = 3s
Ditanyakan:𝐹⃗ =...?
Jawab
𝐹⃗ ∆𝑡 = m𝑣2 - m𝑣1
𝐹⃗ (3 s) = (1500 (15)) – (1500 (20))
− 7500
𝐹⃗ = 3 = - 2500 N
16
SUB BAB III Hubungan Momentum dan Impuls
Lihat kembali Persamaan 5.2 bahwa 𝑚𝑣⃗ 2 adalah momentum akhir dan 𝑚𝑣⃗ 1
adalah momentum awak maka m𝑣⃗ 2-m𝑣⃗ 1 disebut perubahan momentum,
sehingga Persamaan 5.2 menjadi
⃗⃗⃗⃗
𝐹 ∆t = 𝑝⃗2 – 𝑝⃗1
Gambar 5.2 (a) Raket tenis memukul bola. Terjadi perubahan bentuk bola
dan raket yang disebabkan oleh gaya yang besar yang diberikan satu sama lain.
(b) martil memukul paku dengan gaya yang besar, dalam waktu singkat
memungkinkan paku bergerak menembus kayu, (c) tumbukan bola baseball
dengan pemukulnya. Lihat perubahan bentuk bola karena gaya yang besar yang
17
dikerjakan oleh pemukul selama waktu kontak yang singkat itu. Ketika bola
meninggalkan pemukul, bola kembali ke bentuknya semula.
Besarnya gaya yang diberikan benda kepada benda lain saat terjadi
tumbukan dapat ditunjukkan dengan grafik gaya ⃗⃗⃗⃗
𝐹 terhadap waktu t (Gambar 5.3
(a)).
Gambar 5.3 (a) Gaya sebagai fungsi waktu pada saat tumbukan, (b) gaya
rata-rata F yang bekerja selama selang waktu ∆t menghasilkan impuls yang
sama ( F. ∆t ) dengan gaya yang sebenarnya.
1. Di suatu tempat jasa pencucian mobil dan motor. Seseorang mencuci mobil,
air yang keluar dari selang memiliki debit 1,5 kg/s dan laju air 18 m/s. Air
diarahkan ke salah satu sisi mobil secara horizontal hingga partikel-partikel
air menumbuk dinding mobil. Tentukan besar gaya yang diberikan air pada
mobil !
Pembahasan :
Diketahui : Kita ambil arah sumbu x positif ke kanan massa air yang keluar
tiap sekon
18
m = 1,5 kg
v1 = 18 m/s
v2 = 0
Ditanyakan : F = ….?
Jawab :
Δ𝑝
F. ∆t = ∆p ↔ F =
Δt
𝑚 𝑣2 − 𝑚 𝑣1
=
Δ𝑡
1,5(0−18)
𝐹 = = − 27 N ( tanda minus menunjukkan mobil member
1
19
Jawab:
a. I = F. ∆t = m . ∆v
Karena tidak diketahui gayanya, kita gunakan perbedaan kecepatan dengan
menggunakan konsep hukum kekekalan energy mekanik
EmA = EmB
EpA + EkA = EpB + EkB
mgh + 0 = 0 + ½ m (vB) 2
vB = √2 𝑔 ℎ
vB = √2 x 10 x 2,8 = 7,5 m/s
Jadi, setelah orang melompat dari ketinggian 2,8 m sesaat sebelum
mendarat kecepatannya 7,5 m/s. Setelah mendarat dalam waktu singkat
kecepatannya menjadi nol.
I = m . ∆v
= m ( v2 - v1 )
= 80 ( 0 – 7,5 )
= -600 Ns
Besarnya impuls yang dialami orang tersebut adalah 600 Ns, gaya rata-
rata ke atas yang dialami kaki adalah
𝐼 600
𝐹̅ ∆𝑡 4 × 10−3
1,5 × 105 N
Sehingga gaya total yang diberikan tanah pada kaki orang adalah
Ftanah = 𝐹̅ + w
Ftanah = 𝐹̅ + m g
20
Ftanah = 1,5 x 105 + 80 x 10
Ftanah = 1,508 x 105 N 1,5 x 105 N
Gaya rata-ratanya
𝐼 600
𝐹̅ ∆𝑡 1,3 × 10−1
4,6 × 103 N
21
4. Sebuah mobil yang massanya 2.000 kg bergerak dengan kecepatan 72
km/jam, tiba-tiba menabrak sebuah tebing. Mobil tersebut berhenti setelah
0,2 sekon. Besar gaya rata-rata yang bekerja pada mobil selama tumbukan
adalah….
Pembahasan:
Diketahui: m = 2.000 kg
72 𝑥 103
v1 = 72 km/jam = 3600𝑠
= 20 m/s
v2 = 0 m/s
∆t = 0,2 s
Ditanyakan: Frata-rata = ……?
Jawab:
I = ∆p
F . ∆t = 𝑚 ( 𝑣2 – 𝑣1 )
𝑚 ( 𝑣2 – 𝑣1 )
F = ∆𝑡
2.000 ( 0 – 20 )
= 0,2
= -200.000 N
Jadi, gaya rata-rata yang bekerja pada mobil selama tumbukan sebesar
200.000 N ( tanda negative menunjukkan arah ).
v2 = 0 m/s
∆t = 0,1 detik
Ditanyakan: Frata-rata = ……?
Jawab:
I = ∆p
F . ∆t = 𝑚 ( 𝑣2 – 𝑣1 )
𝑚 ( 𝑣2 – 𝑣1 )
F = ∆𝑡
22
1.500 ( 0 – 10 )
= 0,1
= -150.000 N
23
Jadi, impuls yang dikerjakan dinding pada bola adalah 2 𝑚𝑣.
24
10. Seorang pemain sepak bola menendang bola yang diam dengan gaya 200 N.
Bila massa bola 0,8 kg dan lama persentuhan bola dengan kaki 0,1 sekon,
maka kecepatan bola saat meninggalkan kaki pemain adalah ….
Pembahasan:
Diketahui: F = 200 N
m = 0,8 kg
v1 = 0 m/s
∆t = 0,1 sekon
Ditanyakan: v2 = ……?
Jawab:
I = ∆p
F . ∆t = m ( v 2 – v1 )
200. 0,1 = 0,8 (v2- 0)
20 = 0,8 v2
20
v2 = 0,8
= 25 m/s
25
SUB BAB IV Hukum Kekekalan Momentum
∑ 𝑝 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
Keterangan :
26
𝑚1 , 𝑚2 : massa benda 1 dan 2 sebelum tumbukan
𝑚1 , 𝑚2 : massa benda 1 dan 2 setelah tumbukan
𝑝1 , 𝑝2 : momentum benda 1 dan 2 sebelum tumbukan
𝑝1′ , 𝑝2′ : momentum benda 1 dan 2 setelah tumbukan
𝑣1 , 𝑣2 : kecepatan benda 1 dan 2 sebelum tumbukan
𝑣1 ′ , 𝑣2 ′ : kecepatan benda 1 dan 2 setelah tumbukan
27
Perhatikan gambar !
+m.v
+m.v
-m.v -m.v
∆𝑣 ∆𝑝
𝐹 = 𝑚 atau 𝐹 =
∆𝑡 ∆𝑡
Besarnya gaya yang bekerja pada roket tiap saat dapat dituliskan dalam bentuk
persamaan diferensial sebagai berikut
𝑑𝑝 𝑑 (𝑚𝑣) 𝑑𝑣 𝑑𝑚
𝐹 = 𝑑𝑡
= 𝑑𝑡
=𝑚 𝑑𝑡
+𝑣 𝑑𝑡
28
Atau 𝐹 = 𝑚𝑎
Gaya dorong roket tidak memerlukan adanya atmosfer, bahkan akan lebih
bagus jika tidak ada atmosfer, sebab tidak ada gesekan udara. Mesin roket
pendorong gas hasil pembakarannya sendiri tidak tergantung pada atmosfer
bumi. Jadi, pendorong roket sangat sesuai untuk penerbangan pesawat angkasa
luar.
Keunggulan mesin roket dibanding mesin jet adalah pada bahan bakar
mesin roket sudah di sertakan oksigen untuk pembakaran. Sedangkan pada
mesin jet, oksigen untuk pembakran bahan bakarnya diambil dari udara
(atmosfer). Karenanya mesinb jet tidak dapat digunakan untuk penerbangan luar
angkasa.
Perhatikan gambar 1.! Ayunan balistik terdiri dari sebuah balok kayu
bermassa M yang digantung vertikal dengan tali. Peluru bermassa m
ditembakkan secara horizontal, mengenai balok, dan tertanam di dalamnya
sehingga balok berayun.
𝑣⃗2
𝑣
⃗⃗⃗⃗⃗1
ℎ
29
Waktu saat menumbuk balok sampai dengan peluru tertanam jauh lebih kecil
daripada waktu ayun balok (setelah dikenai peluru). Dengan menggunakan
hukum kekekalan momentum, kecepatan peluru dapat dihitung sebagai berikut.
𝑚𝑣1 = (𝑚 + 𝑀) 𝑣2
𝑚
𝑣2 = 𝑣
(𝑚+𝑀) 1
𝐸𝐾 + 𝐸𝑃 = 𝐸′𝐾 + 𝐸′𝑃
1
2
(𝑚 + 𝑀) 𝑚2 ² + 0 = 0 + (𝑚 + 𝑀) 𝑔ℎ
1 𝑚𝑣1 2
(𝑚 + 𝑀) (
2 𝑚+𝑀) = (𝑚 + 𝑀) 𝑔ℎ
30
1 (𝑚 + 𝑀)(𝑚𝑣12 )
= (𝑚 + 𝑀) 𝑔ℎ
2 (𝑚 + 𝑀)2
1 (𝑚2 𝑣12 )
= (𝑚 + 𝑀) 𝑔ℎ
2 (𝑚+𝑀)
1
𝑚2 𝑣12 = (𝑚 + 𝑀)2 𝑔ℎ
2
(𝑚 + 𝑀)2 2𝑔ℎ
𝑣12 =
𝑣2
(𝑚 +𝑀)
𝑣1 = √2𝑔ℎ ………………… (5.15)
𝑚
Ditanyakan : ⃗⃗⃗⃗
𝑣′𝑝 = ...?
⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗𝑝 + 𝑚0 𝑣′
⃗⃗⃗⃗0
Jawab : 𝑚𝑝 𝑣⃗𝑝 + 𝑚0 𝑣⃗0 = 𝑚𝑝 𝑣′
⃗⃗⃗⃗𝑝 + (60 kg) (-2 m/s)
(120 kg) (5 m/s) + (60 kg) (5 m/s) = (120 kg) 𝑣′
120 𝑣⃗′𝑝 = 1.020
⃗⃗⃗⃗
𝑣′𝑝 = 8,5 m/s (perahu terdorong kedepan)
31
mobil saling bertumbukan. Setelah bertumbukan kedua mobil terpental dan
bergabung menjadi satu. Berapa kecepatan terpentalnya kedua mobil itu
sesaat setelah bertumbukan ?
Penyelesaian : Utara
Diketahui : 𝑚𝐴 = 2 ton = 2 x 10³ kg
𝑚𝐵 = 2 ton = 2 x 10³ kg
𝑣⃗𝐴 = 12 m/s
Timur
𝑣⃗𝐵 = 16 m/s
Ditanyakan : 𝑣′ = ...?
𝛼 = 90°
Jawab :
Karena momentum termasuk besaran vektor maka penjumlahan momentum
sebelum tumbukan yang saling membentuk sudut diselesaikan degan
penjumlahn vektor. Setelah bertumbukan kedua mobil mejadi satu, berarti
menuju satu arah.
| 𝑚𝐴 ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑣𝐵 | = | 𝑚𝐴 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑣𝐴 + 𝑚𝐵 ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑣′𝐴 + 𝑚𝐵 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑣′𝐵 |
| 𝑚𝐴 ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑣𝐵 | = 𝑚𝐴 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑣𝐴 + 𝑚𝐵 ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑣′𝐴 + 𝑚𝐵 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑣′𝐵
𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑣′𝐴 = 𝑣′𝐵 = 𝑣′, 𝑚𝑎𝑘𝑎
32
orang 60 kg dan massa perahu 100 kg, kecepatan perahu sesaat setelah
orang itu meloncat adalah ?
Penyelesaian :
Diketahui : 𝑣0 = 5 m/s
𝑣′0 = -1 m/s
𝑣𝑝 = 5 m/s
𝑚0 = 60 kg
𝑚𝑝 = 100 kg
Ditanyakan : 𝑣′𝑝 ...?
Jawab :
𝑚0 𝑣0 + 𝑚𝑝 𝑣𝑝 = 𝑚0 𝑣 ′ 0 + 𝑚𝑝 𝑣 ′ 𝑝
60 x 5 + 100 x 5 = 60 x (-1) + 100 x 𝑣 ′ 𝑝
300 + 500 = -60 + 100 𝑣 ′ 𝑝
800 + 60 = 100 𝑣 ′ 𝑝
860
𝑣 ′ 𝑝 = 100 = 8,6 m/s (kecepatan perahu sesaat setelah orang itu meloncat)
4. Dua orang anak berada dalam perahu bermassa 100 kg yang sedang
bergerak ke arah Selatan dengan kelajuan tetap 2 m/s. Tiap anak memiliki
massa 50 kg. Kecepatan perahu itu segera setelah seorang anak terjatuh di
buritan ( bagian belakang ) perahu adalah ?
Penyelesaian :
Diketahui : 𝑚1 = massa perahu + massa 1 orang anak
= 100 kg + 50 kg = 150 kg
𝑚2 = massa seorang anak = 50 kg
𝑣1 dan 𝑣2 = 2 m/s {kelajuan tetap}
𝑣′2 = 0 m/s {kelajuan diam}
Ditanyakan : 𝑣′1 ...?
Jawab :
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣 ′1 + 𝑚2 𝑣 ′ 2
150 x 2 + 50 x 2 = 150 𝑣 ′1+ 50 x 0
400 = 150 𝑣 ′1
𝑣 ′1 = 2,67 m/s ( Kecepatan perahu setelah seorang anak terjatuh )
33
5. Sebuah senapan bermassa 0,80 kg menembakkan peluru bermassa 0,016
kg dengan kecepatan 700 m/s. Kecepatan senapan mendorong bahu
penembak adalah ?
Penyelesaian :
Diketahui : Kecepatan peluru = 𝑣1 = 0 m/s dan
Kecepatan senapan = 𝑣2 = 0 m/s {𝑚𝑢𝑙𝑎 −
𝑚𝑢𝑙𝑎 𝑠𝑒𝑛𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 𝑑𝑖𝑎𝑚}
Massa peluru =𝑚1 = 0,016 kg
Massa senapan =𝑚2 = 0,8 kg
Kecepatan peluru = 𝑣 ′1 = 700 m/s
Jawab : 𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣 ′1 + 𝑚2 𝑣 ′ 2
0 + 0 = 0,016 x 700 + 0,8 x 𝑣 ′ 2
0 = 11,2 + 0,8 𝑣 ′ 2
11,2
𝑣2ʹ = - 0,8
= -14 (arah gerak senapan berlawanan dengan peluru)
34
diabaikan. Benang itu kemudian dibakar, sehingga kedua balok bergerak
saling berlawanan pada permukaan lantai tanpa gesekan. Jika balok m1
bergerak ke kiri dengan kecepatan 1,8 m/s, berapakah kecepatan balok m2 ?
Penyelesaian :
Diketahui : 𝑚1 = 1 kg
𝑚2 = 3 kg
𝑣1 = 𝑣2 = 0 (mula-mula diam)
Pada saat benang dibakar, balok m1 bergerak kekiri
dengan kecepatan 1,8 m/s
𝑣1 ʹ = 1,8 m/s
Ditanyakan : 𝑣2 ʹ ...?
Jawab :
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣1 ′ + 𝑚2 𝑣2 ′
0 + 0 = 1 x (-1,8) + 3 x 𝑣2 ′
1,8 𝑘𝑔.𝑚/𝑠
𝑣2 ′ = 3 𝑘𝑔
= 0,6 m/s
Jadi, balok 𝑚2 bergerak ke kanan dengan kecepatan 0,6 m/s sesaat setelah
benang dibakar.
8. Dua pemain hoki es bergerak saling berlawanan. Pemain pertama massanya
110 kg bergerak dengan kecepatan 4 m/s, sedangkan pemain kedua
massanya 90 kg bergerak berlawanan arah dengan pemain pertama pada
kecepatan 6m/s. Kedua pemain itu saling bertabrakan tongkat. Berapakah
kecepatan kedua pemain itu jika setelh bertabrakan, tongkat mereka saling
mengait sehingga keduanya bergerak bersama ?
Penyelesaian :
Diketahui : 𝑚1 = 110 kg
𝑚2 = 90 kg
𝑣1 = 4 m/s
𝑣2 = -6 m/s
Setelah tumbukan kedua pemain saling menjerat sehingga menjadi satu dan
bergerak bersama-sama. Jadi 𝑣′1 = 𝑣′2 = 𝑣
Ditanyakan : 𝑣′...?
Jawab :
35
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = (𝑚1 + 𝑚2 ) 𝑣′
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2
𝑣′ =
𝑚1 + 𝑚2
(110)(4) + (90)(−6)
= = -0,5 m/s
110+90
36
𝑣𝑘 = 0 𝑚/𝑠
𝑣𝑝 = 600 𝑚/𝑠
Ditanyakan : 𝑣′ … ?
Jawab : 𝑚𝑝 𝑣𝑝 + 𝑚𝑘 𝑣𝑘 = (𝑚𝑝 + 𝑚𝑜 )𝑣′
0,03 𝑥 600 + 3,57 𝑥 0 = (0,03 + 3,57) 𝑥 𝑣′
18 = 3,6 𝑣′
𝑣 ′ = 5 𝑚/𝑠
37
SUB BAB V TUMBUKAN
5.1 Tumbukan
Suatu tumbukan terjadi jika sebuah benda yang bergerak mengenai benda
lain yang diam ataupun yang bergerak. Misalnya, tubukan antara dua mobil di
jalan raya, tumbukan antara dua bola biliar, dan tumbukan antara bola dan
tanah. Pembahasan pada bab ini dibatasi pada tumbuka sentral lurus, yaitu
tumbukan antara dua benda yang arah geraknya berimpit dengan garis
penghubung titik berat kedua benda,sehingga arah kecepatatan brnda-benda
yang bertumbukan berimpit dengan dengangaris penghubung tersebut.
38
Perhatikan Gambar di bawah ini!
A B
(a)
A B
(b)
A B
(c)
Dari Gambar di atas, dua buah bola bertumbukan lenting sempurna (a)
kedua bola sebelum bertumbukan, (b) kedua bola saat terjadi tumbukan, (c)
kedua bola sesaat setelah terjadi tumbukan.
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣1′ + 𝑚2 𝑣2′
𝑚1 𝑣1 - 𝑚1 𝑣1′ = 𝑚2 𝑣2′ + 𝑚2 𝑣2
Energi kinetik sistem sebelum terjadi tumbukan sama dengan energi kinetic
sistem setelah terjadi tumbukan.
39
Jika hal itu dirumuskan dengan persamaan, hasilnya adalah sebagai
berikut.
1 1 1 1
2
𝑚1 (𝑣⃗1 )2 + 2
𝑚2 (𝑣⃗2 )2 = 2
𝑚1 (𝑣⃗1′ )2 + 2
𝑚2 (𝑣⃗2′ )2
𝑚1 (𝑣⃗1 + 𝑣⃗1′ )( 𝑣⃗1 - 𝑣⃗1′ ) = 𝑚2 (𝑣⃗2′ + 𝑣⃗2 ) (𝑣⃗2′ - 𝑣⃗2 ) …………… (5.8)
𝑚1 (𝑣 ⃗⃗1′ )( 𝑣
⃗⃗1 + 𝑣 ⃗⃗1 − 𝑣 ⃗⃗1′ ) ⃗⃗2′ + 𝑣
𝑚2 (𝑣 ⃗⃗2 ) (𝑣⃗⃗2′ − 𝑣
⃗⃗2 )
𝑚1 (𝑣 ⃗⃗1 − 𝑣 ⃗⃗1′ )
= 𝑚2 (𝑣 ⃗⃗2′ − 𝑣
⃗⃗2 )
⃗⃗ ′ −𝑣
𝑣 ⃗⃗ ′
− 𝑣⃗⃗ 1− 𝑣⃗⃗2 = 1 ………………………(5.9)
1 2
Pada persamaan 5.9 (𝑣⃗1′ - 𝑣⃗2′ ) adalah kecepatan relatif bola A terhadap bola
B sesudah terjadi tumbukan, sedangkan (𝑣⃗1 - 𝑣⃗2 ) adalah kecepatan relatif bola A
terhadap bola B sebelum terjadi tumbukan. Dengan demikian, persamaan 5.9
menyatakan bahwa pada tumbukan lenting sempurna, besar kecepatan relatif
benda-benda sebelum dan sesudah terjadi tumbukan adalah sama, hanya
arahnya terbalik. Arah terbalik itu dinyatakan dengan tanda negative.
⃗⃗ ′ −𝑣
𝑣 ⃗⃗ ′
Selanjutnya, bilangan − 𝑣⃗⃗ 1− 𝑣⃗⃗2 disebut koefisien restitusi, atau koefisien
1 2
⃗⃗ ′ −𝑣
𝑣 ⃗⃗ ′
e = − 𝑣⃗⃗ 1− 𝑣⃗⃗2 ………………………….. (5.10)
1 2
40
keterangan :
𝑣1 = kecepatan benda 1 sebelum tumbukan (m/s)
𝑣21 = kecepatan benda 2 sebelum tumbukan (m/s)
𝑣11 = kecepatan benda 1 setelah tumbukan (m/s)
𝑣2 = kecepatan benda 2 setelah tumbukan (m/S)
⃗⃗ ′ −𝑣
𝑣 ⃗⃗ ′
− 𝑣⃗⃗ 1− 𝑣⃗⃗2 = <1 …………………….. (5.11)
1 2
Atau dapat dikatakan bahwa koefisien restitusi e kurang dari 1 atau e<1.
Jadi, pada tumbukan lenting sebagian hukum kekekalan energi tidak berlaku,
yang berlaku hanya hukum kekekalan momentum.
Tumbukan tak lenting adalah tumbukan antara dua benda yang setelah
terjadi tumbukan kedua benda menjadi satu dengan kecepatan yang sama. Jadi,
𝑣1′ = 𝑣2′ = 𝑣 ′ . Akibatnya, kecepatan telatif kedua benda setelah tumbukan sama
dengan 0.
41
𝑣1′ - 𝑣2′ = 0
Analog pada penurunan persamaan 5.9 dan 5.11, pada tumbukan tidak lenting
sempurna berlaku persamaan:
⃗⃗ ′ −𝑣
𝑣 ⃗⃗ ′
− 𝑣⃗⃗ 1− 𝑣⃗⃗2 = 0 ………………………….. (5.12)
1 2
a. Lenting sempurna → e = 1
b. Lenting sebagian → 0 < e < 1
c. Tak lenting sempurna → 𝑒 = 0
ℎ1 c
ℎ21
𝑣2′
B
B
Dari gambar 5.13. menjatuhkan bola pada lantai yang dilapisi dengan
bahan sama dengan bola. Gerak bola dari A ke B adalah gerak jatuh bebas.
Kecepatan bola sesaat sebelum menumbuk lantai:
42
𝑣⃗1 = √2𝑔ℎ1
Kemudian, bola terpantul vertical ke atas (gerak BC). Kecepatan bola sesaat
setelah menumbuk lantai:
𝑣⃗2′ = √2𝑔ℎ2
𝑣⃗1 = 𝑣⃗2′ = 0
⃗⃗ ′ −𝑣
𝑣 ⃗⃗ ′
e = − 𝑣⃗⃗ 1− 𝑣⃗⃗2
1 2
√2𝑔ℎ2 − 0
e =−
− √2𝑔ℎ1 − 0
ℎ
e = √ℎ2 ……………….. (5.13)
1
keterangan:
e = koefisien restitusi
ℎ1 = ketinggian benda sebelum bertumbukan (m)
ℎ2 = ketinggian benda sesudah bertumbukan (m)
43
5.2 Contoh soal dan pembahasan tumbukan
𝑣𝐴
⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑣𝐵
⃗⃗⃗⃗⃗
A B
Penyelesaian:
Diketahui:
𝑚𝐴 = 2 kg
𝑚𝐵 = 4 kg
𝑣𝐴 = 10 m/s
𝑣𝐵 = -4 m/s
e = 0,5
Ditanyakan:
a. 𝑣𝐴′ = …?
𝑣𝐵′ = …?
b. ∆𝐸𝑘 = …?
Jawab:
′ ′
(𝑣⃗⃗𝐴 ⃗⃗𝐵
−𝑣 )
a. – ⃗⃗𝐴 − 𝑣
𝑣 ⃗⃗𝐵
=e
44
′ ′
(𝑣⃗⃗𝐴 ⃗⃗𝐵
−𝑣 )
– ⃗⃗𝐴 − 𝑣
𝑣 ⃗⃗𝐵
= 0,5
20 – 16 = 2𝑣𝐴′ + 4𝑣𝐵′
4 = 2𝑣⃗𝐴′ + 4 (7 + 𝑣⃗𝐴′ )
-24 = 6𝑣⃗𝐴′
𝑣⃗𝐴′ = -4 m/s
𝑣⃗𝐵′ = 7 + 𝑣⃗𝐴′
= 7 + (-4) = 3 m/s
= 16 + 18
= 34 J
Jadi, energi kinetik yang hilang setelah tumbukan adalah
∆𝐸𝑘′ = 𝐸𝑘 - 𝐸𝑘′
= 132 – 34
= 98 J
45
2. Dua buah benda A dan B bergerak dengan kecepatan masing-masing 8
m/s dan 4 m/s. benda A mengejar benda B, ditunjukan seperti pada
gambar. Massa benda A 3 kg dan benda B 5 kg. Apabila suatu saat A
menumbuk B dan tumbukan yang terjadi lenting sempurna, tentukan
kecepatan masing-masing benda setelah bertembukan!
Penyelesaian:
Diketahui:
𝑚𝐴 = 3 kg
𝑚𝐵 = 5 kg
𝑒 =1
𝑣𝐴 = 8 m/s
𝑣𝐵 = 4 m/s
Ditanyakan:
𝑣𝐴′ = …?
𝑣𝐵′ = ...?
Jawab:
′ ′
−(𝑣𝐴 − 𝑣𝐵 )
𝑣𝐴 − 𝑣𝐵
= 1
′ ′
−(𝑣𝐴 − 𝑣𝐵 )
8−4
= 1
−𝑣𝐴′ − 𝑣𝐵′ = 4
𝑣𝐵′ = 4 + 𝑣𝐴′
𝑚𝐴 . 𝑣𝐴 + 𝑚𝐵 . 𝑣𝐵 = 𝑚𝐴 . 𝑣𝐴′ + 𝑚𝐵 . 𝑣𝐵′
3x 8 + 5 x 4 = 3 𝑣𝐴′ + 5(4 + 𝑣𝐴′ )
24 + 20 = 3 𝑣𝐴 + 20 + 5 𝑣𝐴′
24 = 8 𝑣𝐴′
𝑣𝐴′ = 3 m/s
46
Jadi:
𝑣𝐵′ = 4 + 𝑣𝐴′
= 4 + 3 = 7 m/s
3. Sebuah bola massanya 0,4 kg dalam keadaan diam,kemudian di pukul
sehingga meluncur dengan laju 50 m/s dan pemukul menyentuh bola
selama 0,8 detik.besarnya gaya pemukalu adalah…
Penyelesaian :
Diketahui :
𝑀 = 0,4 𝑘𝑔
𝑣0 = 0 (diam)
𝑣𝑡 = 50 m/s
𝑡 = 0,8 s
Ditanya 𝑓 = ?
𝑗 = ∆𝑚 (impul =perubahan momentum)
𝑓∆𝑡 = 𝑚 ∆𝑣
f. 0,8 = 0,4 (50 – 0)
20
f = 0,8 = 25 N
Jawaban :
𝑚𝑘 𝑣𝑘 + 𝑚𝑏 𝑣𝑏 = ( 𝑚𝑘 + 𝑚𝑏 ) 𝑣 ′
2,5 x 104 . 2 + 104 = (2,5 x 104 + 104 ) 𝑣 ′
47
6 . 104 = 3,5 . 104 𝑣 ′
6.104 6 12
𝑣 ′ = 3,5104 = 3,5 = 7
m/s
5. Dua buah benda bermassa sama bergerak pada satu garis lurus saling
mendekati seperti pada gambar !
(1) (2)
V1=8 m.s-1 V2=10 m.s-1
Jika 𝑣2′ adalah kecepatan benda (2) setelah tumbukan ke kanan dengan
laju 5 m.𝑠 −1 , maka besar kecepatan 𝑣1′ (1) setelah tumbukan adalah ….
Diketahui :
𝑚1 =𝑚2 = m
𝑣1 = 8 m/s
𝑣2 = - 10 m/s
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣1′ + 𝑚2 𝑣2′
m 8 + m (-10) = m 𝑣1′ + m 5
-2m = m 𝑣1′ = 5m
m 𝑣1′ = - 7m
𝑣1′ = - 7 m/s ( tanda minus menunjukan arah gerak yang
berlawanan dengan 𝑣 ′ )
48
𝑣𝑏 = 5 m/s
Ditanyakan :
𝑣𝐴′ dan 𝑣𝑏 ′ saat e = 1
Jawab
Dari hukum kekekalan momentum diperoleh :
400 + 300 = 40 . 𝑣𝐴′ + 60 . 𝑣𝐵′
700 = 40 . 𝑣𝐴′ + 60 . 𝑣𝐵′
70 = 4 . 𝑣𝐴′ + 6 . 𝑣𝐵′
Dari rumus koefisien restitusi diperoleh:
𝑣′𝐵− 𝑣′𝐴
e=𝑣
𝐴 − 𝑣𝐵
49
𝑣𝑏 = 5 m/s
Ditanyakan :
𝑣𝐴′ dan 𝑣𝑏 ′ saat e = 0,5
Jawab :
e (𝑣𝐴 − 𝑣𝐵 ) = 𝑣′𝐵 − 𝑣′𝑎
0,5 (10 − 5) = 𝑣 ′ 𝐵 − 𝑣 ′ 𝑎
− 𝑣 ′𝐴 − 𝑣 ′ 𝐵 = 5
Pers 1 .. 4. 𝑣 ′𝐴 + 6. 𝑣 ′ 𝐵 = 70
Pers 2 .. − 𝑣 ′𝐴 + 𝑣 ′ 𝐵 = 2,5 𝑋 4 +
10. 𝑣 ′ 𝐵 = 80
𝑣′ 𝐵 = 8 𝑚/𝑠
Dari persamaan 2 :
− 𝑣 ′𝐴 + 𝑣 ′ 𝐵 = 2,5
𝑣 ′𝐴 = 𝑣 ′ 𝐵 - 2,5
𝑣 ′𝐴 = 8 – 2,5
𝑣 ′𝐴 = 5,5 m/s
0 (10 - 5) = 𝑣 ′ 𝐵 − 𝑣 ′ 𝑎
− 𝑣 ′𝐴 − 𝑣 ′ 𝐵 = 0
50
Pers 1 .. 4. 𝑣 ′𝐴 + 6. 𝑣 ′ 𝐵 = 70
Pers 2 .. − 𝑣 ′𝐴 + 𝑣 ′ 𝐵 =0 × 4 +
10. 𝑣 ′ 𝐵 = 70
𝑣′ 𝐵 = 7 𝑚/𝑠
Dari persamaan 2 :
− 𝑣 ′𝐴 + 𝑣 ′ 𝐵 = 0
𝑣 ′𝐴 = 𝑣 ′𝐵
𝑣 ′𝐴 = 7 m/s
9. Sebuah bola dengan massa 0,1 kg dijatuhkan dari ketinggian 1,8 meter
dan mengenai lantai. Kemudian dipantulkan kembali sampai ketinggian 1,2
m. Jika g = 10 m/s2. Tentukan impuls karena berat bola ketika jatuh...
Pembahasan:
Diketahui :
𝑚 = 0,1 kg
ℎ = 1,8 m
ℎ’ = 1,2 m
𝑔 = 10 m/s2
Selama bola jatuh ke tanah terjadi perubahan energi potensial menjadi
energi kinetik, sehingga
𝐸𝑝 = 𝐸𝑘
𝑚𝑔ℎ = ½ 𝑚𝑣2
𝑣 = √2𝑔ℎ
Impuls bola karena berat ketika jatuh adalah...
𝐼 = 𝐹 ∆𝑡
= 𝑚∆𝑣
= 𝑚√2𝑔ℎ
= (0,1) √2(10) (1,8)
= (0,1) (6)
= 0,6 Ns
51
10. Pada soal nomor 1, tentukan koefisien restitusinya ?
Pembahasan:
Diketahui :
𝑚 = 0,1 kg
ℎ = 1,8 m
ℎ’ = 1,2 m
𝑔 = 10 m/s2
Koefisien restitusi
𝑒 = √ℎ’ ∶ ℎ
= √1,2 : 1,8
= √2 : 3
= 0,8
52
20 oal dan pembahasan Momentum Linier
Penyelesaian :
Diketahui :
𝑚1 = 1200 𝑘𝑔
𝑚2 = 3000 𝑘𝑔
Andaikan mobil 1 mula-mula bergerak ke arah sumbu x positif, sedangkan
mobil 2 mula-mula bergerak ke arah sumbu y.
60.000 𝑚
Kecepatan mobil 1 mula-mula : 𝑣1 = 60 𝑘𝑚⁄𝑗𝑎𝑚 = 3600 𝑠
= 16,7 𝑚/𝑠
2
P = √𝑝𝑥+ 𝑝𝑦2 = √(20.040 𝑘𝑔 𝑚⁄𝑠) + (33.333 𝑘𝑔 𝑚⁄𝑠) = 38,893 𝑘𝑔 𝑚/𝑠
Setelah tabrakan kedua kendaraan melekat menjadi satu. Jadi, 𝑣′1 = 𝑣′2 =
𝑣′. Dengan demikian
𝑝 = (𝑚𝑚 + 𝑚𝑡 ) 𝑣′
38,893 = (1200 + 3000) 𝑣′
38,893
𝑣′ = 4200
= 9,3m/s = 33,5 km/jam
53
Arah kecepatan akhir setelah tumbukan ditunjukkan oleh sudut 𝜃, yaitu
𝑝𝑦 33,333
tan 𝜃 = 𝑝𝑥
= 20,040 = 1,67 𝜃 = 59°
Jadi, arah kecepatan kedua benda sesaat setelah tumbukan adalah 59°
Jadi, kecepatan kayu sesaat setelah peluru tersebut mengenainya adalah 5 m/s
3. Sebuah bola bermassa 800 g ditendang dengan gaya 400N. Jika kaki dan
bola bersentuhan selama 0,5 s, tentukan impuls pada peristiwa tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
M = 0,8 kg
F = 400 N
∆𝑡 = 0,5 s
Ditanyakan : I = ....?
Jawab
I = F. ∆𝑡
= 400 . 0,5
= 200 Ns
54
Jadi, impuls pada peristiwa tersebut adalah 200 Ns.
4. Dua benda bermassa sama bergerak pada satu garis lurus saling
mendekati seperti pada gambar!
Jika v2’ adalah kecepatan benda (2) setelah tumbukan ke kanan dengan
laju 5 m/s maka besar kecepatan v1’ (1) setelah tumbukan adalah…
Penyelesaian:
Diketahui:
V1 = 8 m/s v2’ = 5 m/s
V2 = -10 m/s m1=m2
Ditanyakan: v1’ =…..?
Jawab:
Pada tumbukan berlaku hokum kekekalan momentum.
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣1 ′ + 𝑚2 𝑣2 ′ karena m1 = m2 , maka
𝑣1 + 𝑣2 = 𝑣1 + 𝑣2 ′
8 m/s – 10 m/s = 𝑣1 ′ + 5 m/s
-2 m/s = 𝑣1 ′ + 5 m/s
𝑣1′ = -7 m/s
Jadi, besarnya 𝑣1′ = 7 m/s (tanda negative menunjukkan arah).
55
v2 = 7 m/s (berlawanan dengan v1)
t = 0,02 sekon’
Ditanyakan: I (impuls) =…?
Jawab:
I = ∆p
= m ( v2 - v1 )
= 1 (7 -3)
= 4 kg m/s
Jadi, perubahan momentumnya adalah4 kg m/s.
6. Sebuah truk yang sedang bergerak dengan kecepatan 10 m/s ditabrak oleh
sebuah mobil yang sedang berjalan dengan kecepatan 20 m/s. Setelah
tabrakan, kedua mobil itu berpadu satu sama lain. Jika massa truk 1400 kg
dan massa mobil 600 kg, kecepatan kedua kendaraan setelah tabrakan
adalah….
Penyelesaian:
Diketahui:
m truk = 1400 kg v truk = 10 m/s
m mobil = 600 kg v mobil = 20 m/s
Ditanyakan: v‘ =…..?
Jawab:
Tumbukan tidak lenting (e=0)
Hukum kekekalan momentum:
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = (𝑚1 + 𝑚2 ) v‘
(1400)(10) + (600)(20) = (1400 + 600) v‘
14000 + 12000 = 2000 v‘
26000 = 2000 v‘
v‘ = 13 m/s
jadi,kecepatan kedua kendaraan setelah tabrakan adalah 13 m/s.
56
Penyelesaian:
Diketahui;
mp = 20 gram = 0.02 kg vB = 0
mb = 60 gram = 0,06 kg vp = 10 m/s
vp = 0
Ditanyakan: vB‘ = …?
Jawab:
𝑚𝑃 𝑣𝑃 + 𝑚𝐵 𝑣𝐵 = 𝑚𝑝 𝑣𝑝 ′ + 𝑚𝐵 𝑣𝐵 ′
(0,02)(10)+ 0 = 0+ 0,06 vB‘
0,2 = 0,06 vB‘
vB‘ = 3,33 m/s
jadi, kecepatan balok adalah 3,33 m/s.
9. Sebuah bola 0,2 kg dipukul pada saat sedang bergerak dengan kecepatan
30 m/s. Setelah meninggalkan pemukul, bola bergerak dengan kecepatan
57
40 m/s berlawanan arah semula. Hitunglah impuls pada tumbukan
tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui :
𝑚 = 0,2 kg
𝑣1 = 30 m/s
𝑣2 = -40 m/s
Impuls yang terjadi pada saat tumbukan adalah
𝐼 = 𝐹 . ∆𝑡
= 𝑚 (𝑣2 − 𝑣1 )
= 0,2 (-40 – 30)
= -14 Ns
Tanda minus berarti arah pemukul berlawanan dengan arah datangnya
bola.
10. Sebuah balok bermassa 950 gram diam diatas bidang datar dengan
koefisien gesekan kinetik 0,1. Sebutir peluru yang bermassa 50 gram
menumbuk balok tersebut. Kelajuan peluru saat itu adalah 50 m/s. Jika
peluru bersarang di balok, tentukan laju balok setelah tumbukan?
Penyelesaian:
Diketahui :
𝑚𝐵 = 950 gram = 0,95 kg
µk = 0,1
𝑚p = 50 gram = 0,05 kg
𝑣 p = 50 m/s
𝑚b 𝑣 b + 𝑚p 𝑣 p = (𝑚p + 𝑣 p) 𝑣’
(0,95) (0) + (0,05)(50) = (0,95+0,05) 𝑣’
0 + 2,5 = 𝑣’
𝑉’ = 2,5 m/s
11. Seperti pada soal nomor 4, kapan dan dimana balok akan berhenti?
Penyelesaian:
Diketahui:
𝛴𝐹 =0
𝐹 + 𝑓k = 0
𝐹 = − 𝑓k
𝑚𝑎 = -µk N
58
𝑚𝑎 = -µk mg
𝑎 = -µk g
𝑎 = -(0,1) (10)
𝑎 = -1 m/ss (tanda minus menunjukkan gerak diperlambat)
balok berhenti berarti 𝑣 1 = 0. Berdasarkan gerak lurus berubah beraturan
maka 𝑣 1 = 𝑣 0 + 𝑎𝑡
𝑣 0 adalah kecepatan awal balok setelah tumbukan, yaitu 𝑣’ = 2,5 m/s,
sehingga
0 = 2,5 – 1t
𝑡 = 2,5 s
jarak yang ditempuh
x = 𝑣 0𝑡 + ½ 𝑎𝑡2
= (2,5) (2,5) + ½ (-1) (2,5)2
= 6,25 – 3,125
= 3,125 m
12. Sebuah benda bermassa 0,2 kg dalam keadaan diam dipukul sehingga
bergerak dengan kecepatan 14 m/s. Jika gaya bekerja selama 0,01 sekon,
tentukan besar gaya yang diberikan pada benda tersebut?
Pembahasan:
Diketahui :
𝑚 = 0,2 kg
𝑣1 = 0
𝑣 2 = 14 m/s
∆𝑡 = 0,01 s
𝐹 ∆𝑡 = 𝑚(𝑣 2 – 𝑣 1)
𝐹 (0,01) = 0,2 (14 – 0)
𝐹 = 280 N
13. Sebuah gerbong kereta dengan massa 10.000kg bergerak dengan laju 24
m/s. Gerbong tersebut menabrak gerbong lain yang serupa dan dalam
59
keadaan diam. Akibat tabrakan tersebut, gerbong tersambung menjadi
satu. Berapakah kecepatan bersama dari gerbong tersebut?
Pembahasan:
Diketahui :
𝑚 = 10.000 kg
𝑣 1 = 24 m/s
𝑣0 = 0
Momentum total awal dari kejadian tersebut adalah...
𝑃tot = 𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2
= (10.000)(24) + (10.000)(0)
= 240.000 kgm/s
Setelah tumbukan, momentum total akan sama dan dimiliki bersama oleh
kedua gerbong. Karena kedua gerbong menjadi satu maka laju mereka
adalah 𝑣’
𝑃tot = (𝑚1 + 𝑚2) 𝑣’
2,4 x 105 = (10.000 + 10.000)𝑣’
𝑉’ = (2,4 x 105) : (2 x 104)
= 12 m/s
60
15. Proton dengan massa 1,01u (u = satuan massa atom yang disatukan) yang
bergerak dengan laju 3,6 x 104 m/s bertumbukan dari depan dengan inti
helium (He), 𝑚He = 4u yang diam. Berapa kecepatan inti helium setelah
tumbukan?
Penyelesaian:
16. Sebuah batu 100 gram dilontarkan dengan sebuah alat sehingga melesat
dengan kelajuan 20 m/s di udara. Batu tersebut mengenai sasaran benda
lain yang diam dengan massa 10 gram. Kedua benda tersebut menjadi
satu dan bergerak bersama-sama. Berapakah kecepatan kedua benda
setelah tumbukan?
Penyelesaian:
Diketahui :
𝑚1 = 100 gram = 0,1 kg
𝑣 1 = 20 m/s
𝑚2 = 10 gram = 0,01 kg
𝑣2 = 0
kekekalan momentum
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = (𝑚1 + 𝑚2 ) 𝑣’
𝑣’ = (𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2) : (𝑚1 + 𝑚2 )
= [(0,1)(20) + (0,01)(0)] : [0,1+0,01]
= 2 : 0,11
= 18,2 m/s
17. Mobil bermassa 1200 kg mula – mula bergerak dngan kelajuan 20 m/s
kemidian menabrak pohon dan berhenti setelah bergerak sejauh 1,5 m.
Berapakah gaya rata-rata yang menghentikan mobil itu?
Penyelesaian
Diketahui
𝑣1 = 20 m/s
61
𝑣2 = 0 m/s
X = 1,5 m
Dengan menganggap perlambatan mobil konstan, maka, kelajuan rata-
rata mobil selama bergerak sejauh 1,5 m adalah
1 1
𝑣⃗ = 2 = (𝑣2 +𝑣1 )= 2 (0 + 20)= 10 m/s
Waktu t=0,15 s ini merupakan selang waktu yang diperlukan mobil untuk
bergerak sejauh 1,5 m. Jadi, ∆𝑡 = 0,15 s
𝑚
𝑚𝑣 – 𝑚𝑣 0−(1200 𝑘𝑔)(20 )
𝐹⃗ = 2∆𝑡 1 = 0,15 𝑠
𝑠
= −1,6 × 105 𝑁
19. Sebuah gerbong kereta 10.000 kg yang berjaan dengan laju 24,0 m/s
menabrak gerbong lain yang sejenis yang sedang dalam keadaan diam.
62
Jika kedua gerbong tersebut tersambung sebagai akibat dari tumbukan,
berapakah kecepatan bersama mereka?
Penyelesaian:
Diketahui:
𝑚1 = 𝑚2 =10.000 kg
𝑣1 =24,0 m/s
𝑣2 = 0 m/s
Ditanyakan
𝑣 ′ =...?
Jawab :
𝑚1𝑉1 + 𝑚2 𝑣2 = (10.000)(24,0) + (10.000)(0)
= 2,4 x 105 kg m/s
Dan menuju kekanan, kearah +x. Setelah tumbukan, momentum total
akan sama dan di miliki bersama oleh kedua gerbong. Karena kedua
gerbong tersebut menyatu, laju mereka akan sama, kita sebut saja 𝑣 ′ .
Maka:
(𝑚1 + 𝑚2 ) 𝑣 ′ = 2,40 x 105
2,40 𝑥 105
𝑣′ = = 12,0 m/s
2,00 𝑥 104
Daftar Pustaka
63
Kanginan,Marthen.2002.Fisika untuk SMA Kelas XI Semester 1.Jakarta:
Erlangga.
Ruwanto,Bambang.2006.Asas-Asas Fisika.Jakarta:Yudhistira.
64