Anda di halaman 1dari 64

BAB II

Pembahasan
SUB BAB I MOMENTUM LINIER

1.1 Momentum Linier

Konsep-konsep fisika hasil penemuan para ilmuwan bermanfaat dalam


memenuhi prinsip hukum kekekalan, diantaranya adalah hukum kekekalan
energi dan hukum kekekalan momentum.

A. Pengertian Momentum

Setiap benda yang bergerak memiliki momentum. Misalnya, dua buah


benda yang masing-masing massanya 𝑚 dan 2𝑚 bergerak dengan kecepatan
sama sebesar 𝑣. Benda yang massanya 2𝑚 memiliki momentum atau potensi
gerak yang lebih besar daripada benda yang massanya 𝑚.

Jika terdapat dua buah benda yang massanya sama sebesar 𝑚, bergerak
dengan kecepatan 𝑣 dan 2𝑣, dikatakan momentum benda yang kecepatannya 2𝑣
lebih besar daripada benda yang kecepatannya 𝑣.

Makin besar momentum yang dimiliki suatu benda, makin sulit untuk
menghentikannya, dan makin besar efek yang diakibatkannya jika menabrak
atau menumbuk. Dengan demikian, momentum suat benda besarnya tergantung
pada massa dan kecepatannya. Karena itu, momentum didefinisikan sebagai
berikut.

Momentum suatu benda adalah hasil perkalian antara massa dan


kecepatan benda tersebut pada saat tertentu.

Secara matematis, momentum suat benda yang massanya m dan bergerak


dengan kecepatan v dirumuskan dengan persamaan :

𝑃 = 𝑚. 𝑣 Keterangan : 𝑝 = momentum (kg m/s)

𝑚 = massa (kg)

𝑣 = kecepatan (m/s)

1
Momentum merupakan besaran vektor, dalam SI dinyatakan dengan
satuan kg m/s. 𝑝 = 𝑚𝑣 ini biasa disebut momentum linier. Arah momentum
sama dengan arah kecepatannya.

1.2 Contoh Soal dan Pembahasan Momentum Linier

1. Sebuah mobil bermassa 700 kg bergerak dengan kecepatan 72 km/jam.


Momentum mobil tersebut adalah ?
Penyelesaian :
Diketahui : m = 700 kg
72 𝑥 103 𝑚
v = 72 km/jam = 3600 𝑠
= 20 m/s

Ditanya : p ...?
Jawab :
P = m.v
= 700 . 20 = 14.000 kg m/s

2. Sebuah mobil sedan kecil bermassa 1000 kg sedang bergerak ke timur


dengan kelajuan 20 m/s, dan sebuah mobil sedan besar bermassa 2500 kg
sedang bergerak ke Utara dengan kelajuan 15 m/s. Besaranya momentum
total sesaat sebelum tabrakan terjadi adalah ?
Penyelesaian :
Diketahui : Persoalan diatas dapat digambarkan sebagai berikut.
Penjumlahan momentum mengikuti penjumlahan vektor.
𝑚1 = 1000 kg
𝑣1 = 20 m/s
𝑚2 = 2500 kg
𝑣2 = 15 m/s
Ditanya : P total ...?
Jawab :
P = √𝑝1 ² + 𝑝2 ² + 2𝑝1 𝑝2 cos 𝛼

= √𝑝1 ² + 𝑝2 ² + 2𝑝1 𝑝2 cos 90⁰

= √𝑝1 ² + 𝑝2 ²

2
= √(𝑚1 𝑣1 )² + √(𝑚2 𝑣2 )²

= √(1000 𝑥 20)2 + (2500 𝑥 15)²


= 42.500
Jadi, besar momentum totalnya adalah 42.500 kg m/s.

3. Sebuah benda dengan massa 2 kg jatuh bebas dari suatu ketinggian 80 m


diatas tanah. Besar momentum ketika benda samapai dipermukaan tanah
adalah ?
Penyelesaian :
Diketahui : m = 2 kg
𝑣0 = 0 m/s (benda jatuh bebas)
h = 80 m
g = 10 m/s²
Ditanya : p ...?
Jawab :
Pada gerak jatuh bebas
𝑣𝑡2 = 𝑣02 + 2𝑔ℎ
𝑣𝑡2 = 0 + 2(10)(80)
𝑣𝑡2 = 1600
𝑣𝑡 = √1600 = 40 𝑚/𝑠
𝑝 = 𝑚. 𝑣𝑡
= 2 𝑘𝑔. 40 𝑚/𝑠 = 80 𝑘𝑔 𝑚/𝑠
4. Ditetapkan arah kanan sebagai arah positif, Hitung momentum :
Penyelesaian :
Diketahui : a. Mobil bermassa 1600 kg yang sedang bergerak ke kiri
dengan kelajuan 10 m/s.
b. Motor bermassa 200 kg yang sedang bergerak ke kanan
dengan kelajuan 60 m/s.
Ditanya : a. P mobil ...?
b. P motor ...?
Jawab :
Untuk momentum satu dimensi, notasi vektor dapat diganti dengan notasi
skalar, cukup dengan memberi tanda positif atau negatif.

3
a) 𝑚 = 1600 𝑘𝑔
𝑣 = −10 𝑚/𝑠
𝑝 = 𝑚𝑣
= 1600 𝑥 (−10)
= −16.000 𝑘𝑔 𝑚/𝑠 (Karena arahnya ke kiri)
b) 𝑚 = 200 𝑘𝑔
𝑣 = 60 𝑚/𝑠
𝑝 = 𝑚𝑣
= 200 𝑥 (60)
= 12.000 𝑘𝑔 𝑚/𝑠 (Karena arahnya ke kanan)

5. Sebuah mobil yang memiliki massa 1250 kg berpindah sejauh ∆𝑟̅ = ( 20i- 5j)
km dalam waktu setengah jam. Berapakah momentum rata-rata mobil
tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui: ∆𝑟̅ = ( 20𝑖 − 5𝑗)
∆𝑡 = 0,5
Ditanya : 𝑝 rata-rata ...?
Jawab :
Pertama – tama kita tentukan kecepatan rata-rata mobil
∆𝑟 20𝑖−5𝑗
𝑣̅ = ∆𝑡 = 0,5
= 40𝑖 − 10𝑗 km/jam

Bila dinyatakan dalam satuan MKS , maka diperoleh


1000
𝑣 = 40𝑖 – 10𝑗 𝑥 (3600) = 11𝑖 − 2,8𝑗 m/s

Momentum rata-rata mobil adalah


𝑃 = 𝑚𝑣
= 1250 (11𝑖 – 2,8𝑗)
= (13.750𝑖 – 3.500𝑗) 𝑘𝑔 𝑚/𝑠

6. Dua benda masing-masing memiliki massa 2,0 kg dan 3,5 kg. Benda-benda
ini bergerak masing-masing dengan kecepatan (3i + 2j) m/s dan (-5i + 4j)
m/s. Berapakah momentum total sistem dua benda tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: 𝑚1= 2,0 kg

4
𝑚2= 3,5 kg
𝑣1 = 3i +2j m/s
̅̅̅
𝑣2 = -5i +4j m/s
̅̅̅
Ditanya : p total ...?
Jawab :

Momentum masing-masing benda


𝑝1 = m ̅̅̅
̅̅̅ 𝑣1 = 2 kg x (3i + 2j) m/s = (6i + 4j) kg m/s
𝑝2 = m ̅̅̅
̅̅̅ 𝑣2 = 3,5 kg x (-5i + 4j) m/s = (-17,5i + 14j) kg m/s

Momentum total sistem


𝑝̅ = ̅̅̅
𝑝1 + ̅̅̅
𝑝2 =(6i + 4j) kg m/s + (-17,5i + 14j) kg m/s
= (-11,5i + 18j) kg m/s

7. Seorang anak melempar sepotong roti kedalam kolam, dua ekor ikan mujair
dan seekor ikan lele dengan cepat bergerak ke arah jatuhnya roti. Massa
ikan mujair masing – masing 400 g, dan massa ikan lele 500 g. Ikan mujair
berenang dengan kecepatan1,5 m/s dan ikan lele berenang dengan
kecepatan 1,8 m/s. Tentukan besar dan arah momentum total dari ketiga
ikan tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui : 𝑚𝑚 = 400 𝑔 = 0,4 𝑘𝑔
𝑣𝑚 = 1,5 𝑚/𝑠
𝑚𝑙 = 500 𝑔 = 0,5 𝑘𝑔
𝑣𝑙 = 1,8 𝑚/𝑠
Ditanya : |𝑝
̅̅̅|
1 ... ?

𝜃 ... ?
Jawab :
Pusat koordinat di tetapkan pada posisi jatuhnya roti. Diagram momentum
dari tiga ikan tampak pada gambar di bawah.

𝑣𝑚2 = 1,5 m/s

5
y

𝑣𝑚1= 1,5 m/s

𝑣𝑙 = 1,8 m/s x

 Momentum ikan mujair 1 :


𝑝̅𝑚1 = 𝑚𝑚 𝑣𝑚 𝑖 ( 𝑘𝑒 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑥 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓)
= (0,4)(1,5)𝑖 = 0,6 𝑘𝑔 𝑚⁄𝑠 𝑖

 Momentum ikan mujair 2 :


̅𝑝𝑚2 = − 𝑚𝑚 𝑣𝑚 𝑗 ( 𝑘𝑒 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑦 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓)
= − (0,4)(1,5)𝑗 = − 0,6 𝑘𝑔 𝑚⁄𝑠 j
 Momentum ikan lele :
̅𝑝𝑙 = 𝑚𝑙 𝑣𝑙 𝑗 ( 𝑘𝑒 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑦 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓)
= (0,5)(1,8)𝑗 = 0,9 𝑘𝑔 𝑚⁄𝑠 j

Berarti momentum total adalah :


𝑝̅ = 𝑝̅𝑚1 + ̅𝑝𝑚2 + ̅𝑝𝑙
= 0,6 𝑖 + (−0,6) 𝑗 + 0,9 𝑗
= (0,6 𝑖 + 0,3 𝑗) 𝑘𝑔 𝑚/𝑠

Besar momentum total adalah :

|𝑝 2
1 = √𝑝²𝑡𝑥 + 𝑝²𝑡𝑦 = √(0,6)² + (0,3) = 0,67 kg m/s
̅̅̅|

Arah momentum total adalah :


𝑝 0,3
𝜃 = tan−1 (𝑝𝑡𝑦 ) = tan−1 (0,6) = 26,6⁰
𝑡𝑥

6
8. Seorang pemain sepak bola bermassa 90 kg, bergerak lurus dengan
kelajuan 4 m/s. Sebuah granat bermassa 1 kg ditembakkan dengan kelajuan
500 m/s. Manakah yang mempunyai momentum lebih besar ?
Penyelesaian :
Diketahui : Massa pemain sepak bola 𝑚𝑝 = 90 𝑘𝑔
Kecepatan pemain 𝑣𝑝 = 4 𝑚⁄𝑠
Massa granat 𝑚𝑔 = 1 𝑘𝑔
Kecepatan granat 𝑣𝑔 = 500 𝑚⁄𝑠
Ditanya : Momentum yang lebih besar p ...?
Jawab :
Besarnya momentum pemain sepak bola :
𝑝𝑝 = 𝑚𝑝 𝑣𝑝 = (90 𝑘𝑔)(4 𝑚⁄𝑠) = 360 𝑘𝑔 𝑚⁄𝑠

Besarnya momentum granat :


𝑝𝑔 = 𝑚𝑔 𝑣𝑔 = ( 1𝑘𝑔)(500 𝑚⁄𝑠) = 500 𝑘𝑔 𝑚⁄𝑠

Jadi, momentum granat lebih besar daripada momentum pemain sepak bola.

9. Sebuah benda bermassa 0,5 kg dijatuhkan tanpa kecepatan awal dari suatu
ketinggian 10 m di atas lantai. Berapakah momentum benda saat tepat akan
menyentuh lantai?
Penyelesaian:
Diketahui : m = 0,5 kg
g = 10 m/s²
h = 10 m
Ditanya : momentum benda (p)....?
Jawab :
Karena gerak hanya satu dimensi, maka kita dapat menggunakan notasi
skalar untuk momentum. Pertama-pertama yang dilakukan adalah
menentukan kecepatan benda saat akan menyentuh lantai. Kita dapat
menggunakan hukum kekekalan energi mekanik.
𝐸𝐾1 + 𝐸𝑃1 = 𝐸𝐾2 + 𝐸𝑃2
1
0 + 𝑚𝑔ℎ = 𝑚𝑣² + 0
2

𝑣 = √2𝑔ℎ

7
= √2 × 10 𝑁⁄𝑘𝑔 × 10 𝑚
= 14 𝑚⁄𝑠
Momentum benda
𝑝 = 𝑚𝑣
= (0,5 𝑘𝑔)(14𝑚/𝑠)
= 7 𝑘𝑔 𝑚/𝑠

10. Dua buah benda bermassa sama 6 kg bergerak dengan kecepatan masing-
masing 10 m/s dan 5 m/s. Tentukan momentum total yang dihasilkan benda
setelah tumbukan!
Penyelesaian:
Diketahui:
𝑚1 = 𝑚2 = 6 𝑘𝑔
𝑣1 = 5 𝑚⁄𝑠
𝑣2 = 15 𝑚⁄𝑠
Ditanya: p (momentum total)
Jawab :
𝑝1 = 𝑚1 . 𝑣1 = 30 kg m/s
𝑝2 = 𝑚2 . 𝑣2 = 90 kg m/s
𝑝̅ = ̅̅̅
𝑝1 + ̅̅̅
𝑝2
= √𝑝1 ² + 𝑝2 ² + 2𝑝1 𝑝2 cos 𝛼

= √(90)2 + (30)²
= 30√10 kg m/s

8
SUB BAB II Impuls

2.1 Pengertian Impuls

Misalkan sebuah benda massanya m. Pada benda tersebut bekerja gaya F


selama ∆t hingga menyebabkan kecepatan benda berubah dari v1 menjadi
v2. Perhatikan gambar 5.1

Berdasarkan hukum II newton diperoleh


F=ma
⃗⃗ ⃗⃗
⃗⃗2 −𝑣
𝑣 ⃗⃗1
Karena 𝑎⃗ = ∆𝑡
⃗⃗2 − 𝑣
m𝑣 ⃗⃗1
Maka 𝑓⃗=
∆𝑡

Sehingga,
𝑓⃗ ∆𝑡 = 𝑚(𝑣⃗2 − 𝑣⃗1 )

Keterangan :
𝐹⃗ = gaya (N)
∆𝑡 = selang waktu (s)
𝑚 = massa (kg)
𝑣⃗1 = Kecepatan benda sebelum dikenai gaya (m/s)
𝑣⃗2 = Kecepatan benda sesudah dikenai gaya (m/s)

Sehingga didapat persamaan :


𝐼 = 𝐹∆𝑡
Keterangan :
I = impuls (Ns)
Jadi, impuls dapat didefinisikan sebagai berikut.
𝐼𝑚𝑝𝑢𝑙𝑠 adalah hasil perkalian antara gaya dan selang waktu saat gaya bekerja.
Impuls merupakan besaran vektor, dalam SI dinyatakan dengan satuan Ns atau
kg m/s.

9
2.2 Contoh Soal dan Pembahasan Impuls

1. Bola softball bermassa 0,15 kg d lempar horizontal ke kanan dengan


kelajuan 20 m/s.setelah di pukul, bola bergerak kekiri dengan kelajuan 20
m/s.

a. berapa impuls yang diberikan kayu pemukul bola?


b. Jika kayu pemukul dan bola bersentuhan selama 0,8 m/s,berapa gaya
rata-rata yang di berikan oleh pemukul kayu?
c. Hitung percepatan rata-rata bola selama bersentuhan dengan pemukul
kayu?
Jawab :
Perjanjian tanda → kanan : + ; kiri : - → 𝑣1 = +20 m/s dan 𝑣2 = -20 m/s
a. Impuls oleh pemukul kayu :
𝑖 = 𝑝2− 𝑝1= 𝑚 (𝑣2 − 𝑣1 ) =(0,15)[(-20)-(+20)] = -6 N.s
b. Gaya rata-rata oleh pemukul kayu :
𝑖 −6
𝑓= ∆𝑡
= -60,8 .10−3 = - 7500 N

c. Percepatan rata-rata :
𝑓 −7500
𝑎= 𝑚
= 0,15
= -50 000 m/𝑠 2

2. Sebuah bola bermassa 0,15 kg pada permainan softball dilempar mendatar


keknan dengan kelajuan 20 m/s, setelah di pukul bola bergerak kekiri
dengan kelajuan 20 m/s.

a. Berapakah impuls yang di berikan oeh kayu pemukul pada bola?


b. Jika gaya pemukul dan bola bersentuhan selama 0,80 ms. Berapakah
gaya rata-rata yan di berikan kayu pemukul pada bola?
c. Hitung percepatan rata-rata bola selama bersentuhan dengan kayu
pemukul?

Jawab:

Seperti biasa, karena bola bergerak mendatar (satu dimensi) kita dapat
mewakilkan notasi vektor dengan memberikan tanda positif atau negatif,
untuk itu, kita tetapkan arah mendatar kekanan sebagai acuan arah positif.

10
Diketahui massa bola m = 0,15 kg
Kecepatan awal 𝑣1 =+20 m/s (arah kanan)
Kecepatan akhir 𝑣2 = -20 m/s (arah kiri)
a. Impuls yang di berikan kayu pemukul pada bola sama dengan peruahan
momentum bola
𝐼 = ∆𝑝 = 𝑝2 − 𝑝1 = 𝑚𝑣2 -𝑚𝑣1
I = m(𝑣2− 𝑣1) m/s
= 0,15[-20-(20)]
= -6 N s
Tanda negatif menyatakan bahwa impuls berarah mendatar ke kiri
b. Selang waktu ∆t = 0,80 ms = 0,80 . 10−3=8,0 . 10−4s
Gaya rata-rata kayu pemukul pada bola 𝐹⃗ dihitung dengan persamaan
I = 𝐹⃗ ∆𝑡
𝐼 −6 𝑁 𝑠
𝐹⃗ = ∆𝑡 = 8,0 𝑥 10−4 𝑠 = - 7500 N

c. Percepatan rata-rata 𝑎⃗ dapat di hitung dengan persamaan


𝐹⃗ = m 𝑎⃗
𝐹 −7500 𝑁
𝑎⃗= 𝑚 = 0,1 𝑘𝑔
= 75000 m 𝑠 −2

Tanda negatif menyatakan bahwa arah percepatan adalah medatar


kekiri
3. Pada permainan bola kasti, bola bermassa 0,5 kg mula-mula bergerak
dengan kecepatan 2 m/s.kemudian bola tersebut dipukul dengan gaya F
berlawanan dengan gerak bola sehingga kecepatan bola berubah menjadi
4 m/s. bila bola bersentuhan dengan pemukul selama 0,01 sekon, maka
gaya yang dilakukan oleh pemukul adalah?
Penyelesaian:
Diketahui:
m =0,5 kg
v1 = 2 m/s
v2 = 4 m/s (berlawanan dengan v1)
t = 0,01 sekon’
Ditanyakan: I (impuls) =…?
Jawab:

11
I = ∆p
F . ∆t = m ( v2 - v1 )
F . 0.01 = 0,5 (4 - 2)
1
F = 0,01
kg m/s = 100 N

Jadi, gaya yang dilakukan oleh pemukul adalah 100 N.

4. Sebuah bola bermassa 500 g ditendang oleh seseorang dengan gaya


300N. Jika kaki dan bola bersentuhan selama 0,8 sekon, tentukan impuls
pada peristiwa itu!
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 0,5 kg
F = 300 N
∆𝑡 = 0,8 s
Ditanyakan : I =…?
Jawab:
I = F. ∆𝑡
= 300 . 0,8
= 240 Ns
Jadi,impuls yang terjadi adalah 240 Ns.
5. Apabila seseorang tak sengaja menendang bola yang ada di depannya
dengan gaya 220 N dan impuls yang terjadi pada peristiwa tersebut adalah
110 kg m/s, maka berapakah selang waktu yang terjadi dalam peristiwa
tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
F = 220 N
I = 110 kg m/s
Ditanyakan: ∆𝑡 =….?
Jawab:
I = F . ∆t
110 kg m/s = 220 N . ∆t
110
∆t = 220 = 0,5 sekon

12
Jadi, selang waktu yang terjadi dalam peristiwa tersebut adalah 0,5 sekon.

6. Suatu benda dilempar dengan kecepatan awal 1 m/s dan mendarat di


tanah dengan kecepatan akhir 2 m/s. Sedangkan impuls yang terjadi dalam
peristiwa tersebut adalah 150 Ns. Berapakah massa dari suatu benda
tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
I = 150 Ns
𝑣1 = 1 m/s
𝑣2 = 2 m/s
Ditanyakan: m =…?
Jawab:
I = ∆p
150 Ns = m ( v2 - v1 )
150 Ns = m (2 - 1)
m = 150 gram = 0,15 kg
Jadi, massa dari suatu benda tersebut adalah 0,15 kg.
7. Seorang anak kecil menyundul bola yang datang ke arahnya dengan gaya
sebesar 250 N. Bola itu terlempar dengan kecepatan 5 m/s, selang waktu
yang berlangsung adalah 0,02 sekon sedangkan massa bola tersebut 500
gram. Berapakah kecepatan mula-mula bola tersebut sebelum disundul?
Penyelesaian:
Diketahui:
F = 250 N
𝑣2 = 20 m/s
𝑚 = 500 gram
∆t = 0,02 sekon
Ditanyakan: 𝑣1 = ..?
Jawab:

I = ∆p
F . ∆t = m ( v2 - v1 )
250 .0,02 = 0,5 (20 - 𝑣1 )
5 = 10 - 0,5 𝑣1

13
5 – 10 = − 0,5 𝑣1
−5
𝑣1 = = 10 m/s
−0,5

Jadi, kecepatan mula-mula bola tersebut sebelum disundul adalah 10 m/s.

8. Hitunglah impuls yang dialami seseorang yang bermassa 70 kg mendarat


di tanah yang padat setelah melompat dari ketinggian 3,0 m. kemudian
gaya rata-rata yang diberikan pada kaki orang tersebut, jika pendaratan
dengan gaya kaki lurus tubuh orang itu bergerak 1,0 cm dan dengan gaya
kaki yang ditekuk tubuh bergerak 50 cm?
Penyelesaian
∆𝐸𝐾 = − ∆𝐸𝑃
1
2
𝑚𝑣 2 − 0 = −𝑚𝑔 (𝑦 − 𝑦0 )

Dimana kita anggap (𝑣0 = 0) dan 𝑦0 = 3,0 m dan y = 0 dengan demikian


setelah jatuh sejauh 3,0, kecepatan orang itu persis sebelum mendarat
adalah

V =√2 𝑔(𝑦0− 𝑦)( = √2(9,8 − 3,0 = 7,7 m/s

Pada waktu orang itu mendarat, momentum dengan cepat menjadi nol.
Jadi impuls orang tersebut adalah

𝐹⃗ ∆𝑡 = ∆𝑝 = 𝑝 − 𝑝0

= 0 – (70) (7,7) = - 540 Ns

Tanda negative menunjukan bahwa gaya berlawanan dengan momentum


awal yaitu gaya bekerja dengan arah keatas. Pada waktu berhenti tubuh
diperambat dari 7,7 m/s menjadi nol dalam jarak d = 1,0 cm = 1,0 x 10-2m.
laju rata-rata selama periode singkat ini adalah
(7,7+0
V= 2
= 3,8 m/s

Sehingga tmbukan terjadi selama


𝑑 1,0 𝑥 10−2
∆𝑡 = 𝑣
= 3,8
= 2,6 x 10-3 s

14
Karena besar impuls adalah 𝐹⃗ ∆𝑡 = 540 Ns, dan ∆𝑡 =2,6 x 10-3 s gaya total
rata – rata 𝐹⃗ memiliki besar
540
𝐹⃗ = 2,6 x 10−3 = 21 x 10-5 N

Maka, 𝐹⃗ = 𝐹𝑔𝑟𝑎𝑑 - mg
Karena mg = 70 x 9,8= 690 N
Maka 𝐹𝑔𝑟𝑎𝑑 = 𝐹⃗ + mg = 21 x 105 + 0,690 x 103 = 21 x 105
Gaya keatas yang diberikan oleh tanah pada kaki orang tersebut adalah
𝐹𝑔𝑟𝑎𝑑 + mg = 4,2 x 103 + 0,690 x 103 = 4,9 x 103 N.
9. Seorang pemain sepak bola bermassa 90 kg bergerak lurus dengan
kelajuan 4 m/s. Sebuah granat bermassa 1 kg ditembakkan dengan
kelajuan 500 m/s. Manakah yang mempunyai momentum yang lebih
besar?
Penyelesaian
Diketahui: 𝑚𝑝 = 90 kg
𝑣𝑝 = 4 m/s
𝑚𝑔 = 1 kg
𝑣𝑔 = 500 m/s
Ditanyakan: momentum yang lebih besar...?
Jawab:
Besarnya momentum pemain sepak bola:
𝑝𝑝 = 𝑚𝑝 𝑣𝑝 = (90kg)(4 m/s) = 360 kg m/s
Besarnya momentum granat:
𝑝𝑔 = 𝑚𝑔 𝑣𝑔 = (1kg)(500m/s) = 500 kg m/s
Jadi, momentum granat lebih besar daripada momentum pemain sepak
bola.

10. Sebuah mobil (m = 1500 kg) bergerak sepanjang garis lurus dan berkurang
kecepatannya dari 20 m/s di A menjadi 15 m/s di B dalam selang waktu 3
s. Berapakah gaya rata – rata yang memperlambat mobil itu?
Penyelesaian
Diketahui:
M=1500 kg
𝑣1 = 20 m/s

15
𝑣2 = 15 m/s
∆𝑡 = 3s
Ditanyakan:𝐹⃗ =...?
Jawab
𝐹⃗ ∆𝑡 = m𝑣2 - m𝑣1
𝐹⃗ (3 s) = (1500 (15)) – (1500 (20))
− 7500
𝐹⃗ = 3 = - 2500 N

Tanda negatif menunjukan bahwa gaya F arahnya berlawanan dengan


arah gerak. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa mobil bergerak
diperlambat.

16
SUB BAB III Hubungan Momentum dan Impuls

3.1 Hubungan Momentum dan Impuls

Lihat kembali Persamaan 5.2 bahwa 𝑚𝑣⃗ 2 adalah momentum akhir dan 𝑚𝑣⃗ 1
adalah momentum awak maka m𝑣⃗ 2-m𝑣⃗ 1 disebut perubahan momentum,
sehingga Persamaan 5.2 menjadi

⃗⃗⃗⃗
𝐹 ∆t = 𝑝⃗2 – 𝑝⃗1

⃗𝐼⃗= 𝑝⃗2 − 𝑝⃗1

𝐼⃗⃗= ∆𝑝⃗ ……………………(5.4)

Jadi, impuls merupakan perubahan momentum suatu benda pada saat


terjadi tumbukan. Tumbukan yang terjadi memerlukan waktu yang sangat
singkat, walaupun demiian gaya yang bekerja sangat besar. Hal ini dapat
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada raket tenis atau tongkat
bisbol yang memukul bola, dua bola bilyar yang sedang bertumbukan, dan martil
memukul paku, perhatikan gambar 5.2 !

Gambar 5.2 (a) Raket tenis memukul bola. Terjadi perubahan bentuk bola
dan raket yang disebabkan oleh gaya yang besar yang diberikan satu sama lain.
(b) martil memukul paku dengan gaya yang besar, dalam waktu singkat
memungkinkan paku bergerak menembus kayu, (c) tumbukan bola baseball
dengan pemukulnya. Lihat perubahan bentuk bola karena gaya yang besar yang

17
dikerjakan oleh pemukul selama waktu kontak yang singkat itu. Ketika bola
meninggalkan pemukul, bola kembali ke bentuknya semula.

Besarnya gaya yang diberikan benda kepada benda lain saat terjadi
tumbukan dapat ditunjukkan dengan grafik gaya ⃗⃗⃗⃗
𝐹 terhadap waktu t (Gambar 5.3
(a)).

Gaya pukul pada kejadian-kejadian diatas biasanya tidak konstan maka


cukup diambil gaya rata-ratanya (Gambar 5.3 (b)).

Gambar 5.3 (a) Gaya sebagai fungsi waktu pada saat tumbukan, (b) gaya
rata-rata F yang bekerja selama selang waktu ∆t menghasilkan impuls yang
sama ( F. ∆t ) dengan gaya yang sebenarnya.

3.2 Contoh soal dan pembahasan hubungan momentum dan impuls.

1. Di suatu tempat jasa pencucian mobil dan motor. Seseorang mencuci mobil,
air yang keluar dari selang memiliki debit 1,5 kg/s dan laju air 18 m/s. Air
diarahkan ke salah satu sisi mobil secara horizontal hingga partikel-partikel
air menumbuk dinding mobil. Tentukan besar gaya yang diberikan air pada
mobil !
Pembahasan :
Diketahui : Kita ambil arah sumbu x positif ke kanan massa air yang keluar
tiap sekon

18
m = 1,5 kg
v1 = 18 m/s
v2 = 0
Ditanyakan : F = ….?

Jawab :
Δ𝑝
F. ∆t = ∆p ↔ F =
Δt
𝑚 𝑣2 − 𝑚 𝑣1
=
Δ𝑡
1,5(0−18)
𝐹 = = − 27 N ( tanda minus menunjukkan mobil member
1

gaya perlawanan ke kiri untuk menghentikan laju air ).


Jadi, berdasarkan hukum III Newton, air memberi gaya pada mobil dengan
arah ke kanan sebesar 27 N.

2. Seseorang meloncat dari ketinggian 2,8 m lalu mendarat di tanah. Masssa


orang tersebut 80 kg (g= 10 m/s). Tentukan:
a. Impuls yang dialami orang tersebut;
b. Gaya yang dialami kaki orang itu, jika pada saat mendarat posisi
kakinya lurus hanya membengkok 1,5 cm;
c. Gaya yang dialami kaki orang itu, jika pada saat mendarat kaki
ditekuk 50 cm!
Pembahasan :
Diketahui : h = 2,8 m
m = 80 kg
Ditanyakan: a. I = ……?
b. F =…….?(d = 1,5 cm)
c. F =…….?(d = 50 cm)

19
Jawab:
a. I = F. ∆t = m . ∆v
Karena tidak diketahui gayanya, kita gunakan perbedaan kecepatan dengan
menggunakan konsep hukum kekekalan energy mekanik
EmA = EmB
EpA + EkA = EpB + EkB
mgh + 0 = 0 + ½ m (vB) 2
vB = √2 𝑔 ℎ
vB = √2 x 10 x 2,8 = 7,5 m/s
Jadi, setelah orang melompat dari ketinggian 2,8 m sesaat sebelum
mendarat kecepatannya 7,5 m/s. Setelah mendarat dalam waktu singkat
kecepatannya menjadi nol.
I = m . ∆v
= m ( v2 - v1 )
= 80 ( 0 – 7,5 )
= -600 Ns

Tanda negative menunjukkan bahwa arah gaya berlawanan dengan


momentum awalnya. Jadi gaya bekerja ke atas.

b. Menentukan gaya yang dialami kaki orang pada d = 1,5 cm


Pada saat mendarat, tubuh diperlambat dari v = 7,5 m/s. Karena terjadi
perubahan kecepatan dalam waktu singkat, kita gunakan kecepatan rata-
ratanya.
𝑣1 + 𝑣2 7,5 + 0
𝑣̅ = 3,75 m/s
2 2

Lamanya tumbukan dihitung


𝑑 1,5 × 10−2
∆t = = = 4 × 10−3
𝑣 3,75

Besarnya impuls yang dialami orang tersebut adalah 600 Ns, gaya rata-
rata ke atas yang dialami kaki adalah
𝐼 600
𝐹̅ ∆𝑡 4 × 10−3
1,5 × 105 N

Sehingga gaya total yang diberikan tanah pada kaki orang adalah
Ftanah = 𝐹̅ + w
Ftanah = 𝐹̅ + m g

20
Ftanah = 1,5 x 105 + 80 x 10
Ftanah = 1,508 x 105 N 1,5 x 105 N

c. Gaya pada kaki jika d = 50 cm


𝑑 50 × 10−2
∆t = 𝑣 = 3,75
= 1,3 × 10−1 s

Gaya rata-ratanya
𝐼 600
𝐹̅ ∆𝑡 1,3 × 10−1
4,6 × 103 N

Gaya total yang diberikan tanah pada kaki


Ftanah = 𝐹̅ + w
Ftanah = 4,6 x 103 + 800 = 5,4 x 103 N
Jadi, pendaratan dengan menekuk kaki dapat memperkecil gaya yang
diberikan tanah pada kaki. Karena itu, pendaratan seperti cara soal (b)
dengan sedikit menekuk kaki bahkan lurus akan member resiko patah
tulang, sebab gaya yang diterima kaki terlalu besar.

3. Pada permainan bola kasti, bola bermassa 0,5 kg mula-mula bergerak


dengan kecepatan 2 m/s. kemudian bola tersebut dipukul dengan gaya F
berlawanan dengan gerak bola shingga kecepatan bola berubah menjadi 6
m/s. bila bola bersentuhan dengan pemukul selama 0,01 sekon, maka
perubahan momentumnya adalah……
Pembahasan:
Diketahui: m = 0,5 kg
v1 = 2 m/s
v2 = 6 m/s ( berlawanan dengan v1 )
t = 0,01 s
Ditanyakan: perubahan momentum ( I = impuls )……?
Jawab:
I = ∆p = m ( v2 – v1 )
= 0,5 kg ( 6 – ( -2) )
= 4 kg m/s
Jadi, perubahan momentum yang dialami oleh bola kasti dengan
pemukulnya adalah 4 kg m/s.

21
4. Sebuah mobil yang massanya 2.000 kg bergerak dengan kecepatan 72
km/jam, tiba-tiba menabrak sebuah tebing. Mobil tersebut berhenti setelah
0,2 sekon. Besar gaya rata-rata yang bekerja pada mobil selama tumbukan
adalah….
Pembahasan:
Diketahui: m = 2.000 kg
72 𝑥 103
v1 = 72 km/jam = 3600𝑠
= 20 m/s

v2 = 0 m/s
∆t = 0,2 s
Ditanyakan: Frata-rata = ……?
Jawab:
I = ∆p
F . ∆t = 𝑚 ( 𝑣2 – 𝑣1 )
𝑚 ( 𝑣2 – 𝑣1 )
F = ∆𝑡
2.000 ( 0 – 20 )
= 0,2
= -200.000 N

Jadi, gaya rata-rata yang bekerja pada mobil selama tumbukan sebesar
200.000 N ( tanda negative menunjukkan arah ).

5. Sebuah truk yang massanya 1.500 kg dan melaju dengan kecepatan 36


km/jam menabrak sebuah pohon dan berhenti dalam waktu 0,1 detik. Gaya
rata-rata pada truk selama berlangsungnya tabrakan adalah….
Pembahasan:
Diketahui: m = 1.500 kg
36 𝑥 103
v1 = 36 km/jam = 3600𝑠
= 10 m/s

v2 = 0 m/s
∆t = 0,1 detik
Ditanyakan: Frata-rata = ……?
Jawab:
I = ∆p
F . ∆t = 𝑚 ( 𝑣2 – 𝑣1 )
𝑚 ( 𝑣2 – 𝑣1 )
F = ∆𝑡

22
1.500 ( 0 – 10 )
= 0,1
= -150.000 N

Jadi, gaya rata-rata pada truk selama berlangsungnya tabrakan adalah


150.000 N (tanda negative menunjukkan arah ).

6. Benda bermassa 20 kg bergerak diperlambat dengan perlambatan 2 m/s2.


Setelah bergerak 10 sekon benda berhenti. Momentum benda mula-mula
adalah…
Pembahasan:
Diketahui: m = 10 kg
a = 2 m/s2
t = 10 s
Ditanyakan: ∆P benda mula-mula = ….?
Jawab :
I = ∆p
F . ∆t = ∆p
m.a. ∆t = ∆p
20.(-2).(0-10) = ∆p
∆p = 400 kg m/s
Jadi, momentum benda mula-mula adalah 400 kg m/s.

7. Sebuah bola dengan massa m dilemparkan mendatar dengan kelajuan v.


bola ini mengenai dinding dan dipantulkan dengan kelajuan yang sama.
Besar impuls yang dikerjakan dinding pada bola adalah…..
Pembahasan:
Diketahui: massa = m
v1 =v
v2 = -v
Ditanyakan: I =……..?
Jawab:
Impuls sama dengan perubahan momentum
I = ∆p = m ( v2 – v1 )
= m ( -v - v )
= -2 𝑚𝑣

23
Jadi, impuls yang dikerjakan dinding pada bola adalah 2 𝑚𝑣.

8. Sebuah bola bermassa 0,25 kg mula-mula diam, kemudian setelah dipukul


dengan tongkat, kecepatan bola 25 m/s. Impuls dari gaya pemukul tersebut
adalah…
Pembahasan:
Diketahui: m = 0,25 kg
v1 = 0 m/s (mula-mula diam)
v2 = 25 m/s
Ditanyakan: I =……..?
Jawab:
Impuls sama dengan perubahan momentum
I = ∆p = p2 - p1
= m ( v2 – v1 )
= (0,25) (25 – 0)
= 6,25 Ns
Jadi, impuls dari gaya pemukul tersebut adalah 6,25 Ns.

9. Sebuah bola m = 200 gram dilemparkan mendatar dengan kecepatan 5 m/s.


kemudian bola dipukul searah dengan arahnya mula-mula. Bila lamanya bola
bersentuhan dengan pemukul 15 m/s, besar gaya yang diberikan oleh
pemukul adalah…
Pembahasan:
Diketahui: m = 300 gram = 0,3 kg
v1 = 5 m/s
v2 = 15 m/s
Ditanyakan: F =…….?
Jawab:
I = ∆p
F . ∆t = 𝑚 ( 𝑣2 – 𝑣1 )
𝑚 ( 𝑣2 – 𝑣1 )
F = ∆𝑡
0,3 ( 15 – 5 )
= = 3,0 N
1

Jadi, besar gaya yang diberikan oleh pemukul adalah 3,0 N.

24
10. Seorang pemain sepak bola menendang bola yang diam dengan gaya 200 N.
Bila massa bola 0,8 kg dan lama persentuhan bola dengan kaki 0,1 sekon,
maka kecepatan bola saat meninggalkan kaki pemain adalah ….
Pembahasan:
Diketahui: F = 200 N
m = 0,8 kg
v1 = 0 m/s
∆t = 0,1 sekon
Ditanyakan: v2 = ……?
Jawab:
I = ∆p
F . ∆t = m ( v 2 – v1 )
200. 0,1 = 0,8 (v2- 0)
20 = 0,8 v2
20
v2 = 0,8
= 25 m/s

Jadi, kecepatan bola saat meninggalkan kaki pemain adalah 25 m/s.

25
SUB BAB IV Hukum Kekekalan Momentum

4.1 Hukum Kekekalan Momentum

Konsep momentum memegang peranan penting dalam fisika sebab di


bawah kondisi tertentu, momentum merupakan besaran yang bersifat kekal.
Pada pertengahan abad ke tujuh belas, sesaat sebelum era Newton, telah di
amati bahwa jumlah momentum benda-benda yang bertumbukan selalu tetap
atau momentum total sistem benda-benda yang terisolasi selalu tetap.

Sebuah sistem secara sederhana dapat dirtikan sebagai sekumpulan


benda-benda yang saling berinteraksi satu sama lain. Sistem terisolasi
maksudnya adalah sebuah sistem dengan gaya-gaya yang ada hanyalah gaya
yang berada diantara benda-benda dalam sistem dan menurut hukum III Newton
jumlah gaya-gaya tersebut sama dengan nol. Jika ada gaya-gaya luar, yaitu
gaya-gaya yang bekerja pada benda dari luar sistem, yang jika dijumlahkan tidak
menghasilkan resultan gaya, maka hukum kekekalan momentum tidak berlaku.
Akan tetapi, dengan mendefinisikan ulang sistem sehingga benda lain (yang
memberikan gaya pada sistem itu) masuk ke dalam sistem. Sebagai contoh,
perhatikan sistem batu jatuh bebas. Pada jatuh bebas tidak berlaku hukum
kekekalan momentum karena ada gaya luar yang berupa gaya gravitasi bumi.
Akan tetapi, Jika bumi kita masukkan kedalam sistem sehingga menjadi sistem
batu bumi, maka hukum kekekalan momentum menjadi berlaku.

Bunyi hukum kekekalan momentum dapat dinyatakan “Jumlah momentum


suatu sistem tertentu yang tidak dipengaruhi gaya-gaya dari luar sistem (resultan
gaya dari luar sistem sama dengan nol) adalah selalu tetap”

Sehingga dapat dituliskan :

∑ 𝑝 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛

Untuk kasus dua benda dapat ditulis :


⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑃2 = ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑃1 + ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑃1′ + ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑃2′
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣1 ′ + 𝑚2 𝑣2 ′

Keterangan :

26
𝑚1 , 𝑚2 : massa benda 1 dan 2 sebelum tumbukan
𝑚1 , 𝑚2 : massa benda 1 dan 2 setelah tumbukan
𝑝1 , 𝑝2 : momentum benda 1 dan 2 sebelum tumbukan
𝑝1′ , 𝑝2′ : momentum benda 1 dan 2 setelah tumbukan
𝑣1 , 𝑣2 : kecepatan benda 1 dan 2 sebelum tumbukan
𝑣1 ′ , 𝑣2 ′ : kecepatan benda 1 dan 2 setelah tumbukan

Besaran momentum total dari ∑ 𝑝 adalah penjumlahan dari beberapa


momentum dalam besaran vektor yang besarnya bergantung pada arah. Kata-
kata “suatu sistem tertentu” pada pernyataan hukum kekekalan momentum tidak
hanya berlaku pada peristiwa tumbukan saja. Hukum kekekalan momentum
dapat juga terjadi di luar peristiwa tumbukan.

Hukum Kekekalan momentum berlaku untuk interaksi dua benda seperti :

a) Peristiwa bergeraknya senapan ke belakang waktu peluru meledak


b) Peristiwa pesawat terbang dengan baling-baling dapat maju kedepan
c) Prinsip jet maupun roket
d) Tumbukan dua benda

4.2 Penerapan Hukum Kekekalan Momentum Linier

4.2.1 Asas Pendorong Roket

Asas pendorong jet dimanfaatkan pada pesawat udara, roket, peluru


kendali, dan pesawat antariksa. Misalnya roket, terbangnya didorong oleh arus
gas yang dihasilkan dari tempat pembakaran bahan bakar dan dikeluarkan di
butiran. Gas hasil pembakaran tersebut memperoleh impuls yang arahnya
kebawah. Karena jumlah impuls konstan maka roket memperoleh impuls yang
besarnya sama, tetapi arahnya ke atas, sehingga roket terdorong ke atas.

27
Perhatikan gambar !

+m.v
+m.v

-m.v -m.v

Asas terbang roket

Asas terbang roket yang utama adalah kekekalan momentum. Jumlah


momentum roket di landasan sama dengan nol (0). Saat roket diluncurkan, gas
hasil pembakaran disemburkan kebawah dengan kecepatan tinggi, sehingga
roket terdorong ke atas untuk mengimbangi momentum gas.
Gaya yang bekerja pada gerak roket tersebut sesuai dengan hukum II Newton
yaitu : 𝐹 = 𝑚𝑎
Dihubungkan dengan besaran momentum, persamaan di atas dapat ditulis

∆𝑣 ∆𝑝
𝐹 = 𝑚 atau 𝐹 =
∆𝑡 ∆𝑡

Besarnya gaya yang bekerja pada roket tiap saat dapat dituliskan dalam bentuk
persamaan diferensial sebagai berikut

𝑑𝑝 𝑑 (𝑚𝑣) 𝑑𝑣 𝑑𝑚
𝐹 = 𝑑𝑡
= 𝑑𝑡
=𝑚 𝑑𝑡
+𝑣 𝑑𝑡

Pada roket proses pembakaran bahan bakarnya mengakibatkan perubahan


𝑑𝑚
massa yang besar tiap satuan waktu, sehingga 𝑑𝑡
≠ 0, dan pada roket berlaku
𝑑𝑣 𝑑𝑚
𝐹 = 𝑚 𝑑𝑡
+𝑣 𝑑𝑡

Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari, massa benda dianggap tetap, sehingga


𝑑𝑚 𝑑𝑣
𝑑𝑡
= 0. Karena itulah dalam kehidupan sehari-hari berlaku 𝐹 = 𝑚 𝑑𝑡
+ 0 =
𝑑𝑣
𝑚 𝑑𝑡

28
Atau 𝐹 = 𝑚𝑎

Gaya dorong roket tidak memerlukan adanya atmosfer, bahkan akan lebih
bagus jika tidak ada atmosfer, sebab tidak ada gesekan udara. Mesin roket
pendorong gas hasil pembakarannya sendiri tidak tergantung pada atmosfer
bumi. Jadi, pendorong roket sangat sesuai untuk penerbangan pesawat angkasa
luar.

Keunggulan mesin roket dibanding mesin jet adalah pada bahan bakar
mesin roket sudah di sertakan oksigen untuk pembakaran. Sedangkan pada
mesin jet, oksigen untuk pembakran bahan bakarnya diambil dari udara
(atmosfer). Karenanya mesinb jet tidak dapat digunakan untuk penerbangan luar
angkasa.

4.2.2. Ayunan Balistik

Ayunan balistik atau bandul balistik merupakan suatu metode yang


menggunakan prinsip tumbukan untuk mengukur kecepatan sebuah peluru.

Perhatikan gambar 1.! Ayunan balistik terdiri dari sebuah balok kayu
bermassa M yang digantung vertikal dengan tali. Peluru bermassa m
ditembakkan secara horizontal, mengenai balok, dan tertanam di dalamnya
sehingga balok berayun.

𝑣⃗2
𝑣
⃗⃗⃗⃗⃗1

Misalkan, kecepatan peluru sebelum mengenai balok v1 dan kecepatan


ayunan balok setelah peluru tertanam v2 dengan v2 jauh lebih kecil daripada v1.

29
Waktu saat menumbuk balok sampai dengan peluru tertanam jauh lebih kecil
daripada waktu ayun balok (setelah dikenai peluru). Dengan menggunakan
hukum kekekalan momentum, kecepatan peluru dapat dihitung sebagai berikut.

1. Momentum awal sistem (sebelum peluru mengenai balok)


Momentum peluru + momentum balok
𝑚𝑣1 + 𝑀 x 0 .................... (i)
2. Momentum setelah sistem (peuru mengenai balok)
Momentum peluru + momentum balok
𝑚𝑣2 + 𝑀 x 0 .................... (ii)

Menurut hukum kekekalan momentum, persamaan (i) = peramaan (ii)

𝑚𝑣1 + 𝑀 x 0 = 𝑚𝑣2 +𝑀𝑣2

𝑚𝑣1 = (𝑚 + 𝑀) 𝑣2

𝑚
𝑣2 = 𝑣
(𝑚+𝑀) 1

Setelah tumbukan peluru dan balok berayun hingga berhenti saat


mencapai ketinggian maksimum h. Perhatikan kembali gambar ... Hal itu terjadi
karena setelah tumbukan timbul energi kinetik yang mendorong dan
menggerakkan balok bersama peluru, dan pada saat yang bersamaan energi
kinetik tersebut juga melawan energi potensial balok peluru. Energi potensial
tersebut makin lama semakin besar karenanya posisinya yang semakin tinggi
sedangkan energi kinetiknya semakin berkurang. Pada ketinggian h, energi
potensial mencapai maksimum dan energi kinetiknya nol. Karenanya pada posisi
ini balok dan peluru berhenti sesaat.

Dengan menggunakan hukum kekekalan energi mekanik, kecepatan gerak


peluru dapat dihitung, sebagai berikut :

𝐸𝐾 + 𝐸𝑃 = 𝐸′𝐾 + 𝐸′𝑃
1
2
(𝑚 + 𝑀) 𝑚2 ² + 0 = 0 + (𝑚 + 𝑀) 𝑔ℎ

1 𝑚𝑣1 2
(𝑚 + 𝑀) (
2 𝑚+𝑀) = (𝑚 + 𝑀) 𝑔ℎ

30
1 (𝑚 + 𝑀)(𝑚𝑣12 )
= (𝑚 + 𝑀) 𝑔ℎ
2 (𝑚 + 𝑀)2

1 (𝑚2 𝑣12 )
= (𝑚 + 𝑀) 𝑔ℎ
2 (𝑚+𝑀)

1
𝑚2 𝑣12 = (𝑚 + 𝑀)2 𝑔ℎ
2

(𝑚 + 𝑀)2 2𝑔ℎ
𝑣12 =
𝑣2

(𝑚 +𝑀)
𝑣1 = √2𝑔ℎ ………………… (5.15)
𝑚

4.3 Contoh soal dan pembahasan Hukum Kekekalan Momentum

1 Seseorang berada dalam perahu yang sedang berjalan denagn kecepatan 5


m/s. Tiba-tiba orang tersebut melompat ke arah belakang dengan kecepatan
2 m/s. Apabila massa orang 60 kg dan massa perahu 120 kg, berapa
kecepatan perahu sesaat setelah orang tersebut melompat ?
Penyelesaian :
Diketahui : 𝑚0 = 60 kg
𝑚𝑝 = 120 kg
𝑣0 = 𝑣⃗p = 5 m/s
⃗⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗
𝑣′0 = - 2 m/s

Ditanyakan : ⃗⃗⃗⃗
𝑣′𝑝 = ...?
⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗𝑝 + 𝑚0 𝑣′
⃗⃗⃗⃗0
Jawab : 𝑚𝑝 𝑣⃗𝑝 + 𝑚0 𝑣⃗0 = 𝑚𝑝 𝑣′
⃗⃗⃗⃗𝑝 + (60 kg) (-2 m/s)
(120 kg) (5 m/s) + (60 kg) (5 m/s) = (120 kg) 𝑣′
120 𝑣⃗′𝑝 = 1.020
⃗⃗⃗⃗
𝑣′𝑝 = 8,5 m/s (perahu terdorong kedepan)

2. Mobil A massanya 2 ton, berjalan ke arah timur dengan kecepatan tetap 12


m/s. Sementara itu, mobil B yang massanya 2 ton berjalan ke arah utara
dengan kecepatan tetap 16 m/s. Tepat sampai di perempatan jalan, kedua

31
mobil saling bertumbukan. Setelah bertumbukan kedua mobil terpental dan
bergabung menjadi satu. Berapa kecepatan terpentalnya kedua mobil itu
sesaat setelah bertumbukan ?
Penyelesaian : Utara
Diketahui : 𝑚𝐴 = 2 ton = 2 x 10³ kg
𝑚𝐵 = 2 ton = 2 x 10³ kg
𝑣⃗𝐴 = 12 m/s
Timur
𝑣⃗𝐵 = 16 m/s
Ditanyakan : 𝑣′ = ...?
𝛼 = 90°

Jawab :
Karena momentum termasuk besaran vektor maka penjumlahan momentum
sebelum tumbukan yang saling membentuk sudut diselesaikan degan
penjumlahn vektor. Setelah bertumbukan kedua mobil mejadi satu, berarti
menuju satu arah.

| 𝑚𝐴 ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑣𝐵 | = | 𝑚𝐴 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑣𝐴 + 𝑚𝐵 ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑣′𝐴 + 𝑚𝐵 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑣′𝐵 |

| 𝑚𝐴 ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑣𝐵 | = 𝑚𝐴 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑣𝐴 + 𝑚𝐵 ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑣′𝐴 + 𝑚𝐵 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑣′𝐵
𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑣′𝐴 = 𝑣′𝐵 = 𝑣′, 𝑚𝑎𝑘𝑎

| 𝑚𝐴 ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑣𝐵 | = (𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 ) ⃗⃗⃗⃗


𝑣𝐴 + 𝑚𝐵 ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑣′

√| 𝑚𝐴 ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑣𝐵 | + 2(𝑚𝐴 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗


𝑣𝐴 + 𝑚𝐵 ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑣𝐵 + 𝑐𝑜𝑠𝛼 = (𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 ) ⃗⃗⃗⃗
𝑣𝐴 ) + (𝑚𝐵 ⃗⃗⃗⃗⃗) 𝑣′

√(2 𝑥 103 𝑥 12)2 + (2 𝑥 103 𝑘𝑔) (16 )2 𝑥 2 (2 𝑥 103 )𝑥 12 (2 𝑥 103 ) 16 𝑥 0


= ( 2 x 10³ + 2 x 10³) 𝑣′
√1.600𝑥 106 = ( 4 x 10³) 𝑣′
4 𝑥 104
𝑣′ = = 10 m/s
4 𝑥 103

Jadi, kecapatan terpantalnya kedua mobil sesaat setelah bertumbukan


sebesar 10 m/s dengan arah yang berbeda dengan arah semula.

3. Seseeorang di dalam perahu yang sedang berjalan dengan kecepatan 5


m/s, tiba-tiba meloncat ke belakang dengan kecepatan 1 m/s. Jika massa

32
orang 60 kg dan massa perahu 100 kg, kecepatan perahu sesaat setelah
orang itu meloncat adalah ?
Penyelesaian :
Diketahui : 𝑣0 = 5 m/s
𝑣′0 = -1 m/s
𝑣𝑝 = 5 m/s
𝑚0 = 60 kg
𝑚𝑝 = 100 kg
Ditanyakan : 𝑣′𝑝 ...?
Jawab :
𝑚0 𝑣0 + 𝑚𝑝 𝑣𝑝 = 𝑚0 𝑣 ′ 0 + 𝑚𝑝 𝑣 ′ 𝑝
60 x 5 + 100 x 5 = 60 x (-1) + 100 x 𝑣 ′ 𝑝
300 + 500 = -60 + 100 𝑣 ′ 𝑝
800 + 60 = 100 𝑣 ′ 𝑝
860
𝑣 ′ 𝑝 = 100 = 8,6 m/s (kecepatan perahu sesaat setelah orang itu meloncat)

4. Dua orang anak berada dalam perahu bermassa 100 kg yang sedang
bergerak ke arah Selatan dengan kelajuan tetap 2 m/s. Tiap anak memiliki
massa 50 kg. Kecepatan perahu itu segera setelah seorang anak terjatuh di
buritan ( bagian belakang ) perahu adalah ?
Penyelesaian :
Diketahui : 𝑚1 = massa perahu + massa 1 orang anak
= 100 kg + 50 kg = 150 kg
𝑚2 = massa seorang anak = 50 kg
𝑣1 dan 𝑣2 = 2 m/s {kelajuan tetap}
𝑣′2 = 0 m/s {kelajuan diam}
Ditanyakan : 𝑣′1 ...?
Jawab :
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣 ′1 + 𝑚2 𝑣 ′ 2
150 x 2 + 50 x 2 = 150 𝑣 ′1+ 50 x 0
400 = 150 𝑣 ′1
𝑣 ′1 = 2,67 m/s ( Kecepatan perahu setelah seorang anak terjatuh )

33
5. Sebuah senapan bermassa 0,80 kg menembakkan peluru bermassa 0,016
kg dengan kecepatan 700 m/s. Kecepatan senapan mendorong bahu
penembak adalah ?
Penyelesaian :
Diketahui : Kecepatan peluru = 𝑣1 = 0 m/s dan
Kecepatan senapan = 𝑣2 = 0 m/s {𝑚𝑢𝑙𝑎 −
𝑚𝑢𝑙𝑎 𝑠𝑒𝑛𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 𝑑𝑖𝑎𝑚}
Massa peluru =𝑚1 = 0,016 kg
Massa senapan =𝑚2 = 0,8 kg
Kecepatan peluru = 𝑣 ′1 = 700 m/s

Ditanyakan : 𝑣2ʹ ...?

Jawab : 𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣 ′1 + 𝑚2 𝑣 ′ 2
0 + 0 = 0,016 x 700 + 0,8 x 𝑣 ′ 2
0 = 11,2 + 0,8 𝑣 ′ 2
11,2
𝑣2ʹ = - 0,8
= -14 (arah gerak senapan berlawanan dengan peluru)

Jadi, kecepatan senapan mendorong bahu penembak adalah 14 m/s.

6. Sebuah trem dengan massa 10.000 kg berjalan dengan kelajuan 24 m/s


menebrak trem sejenis yang sedang berhenti. Setelah terjadi tumbukan,
kedua trem saling menempel dan berjalan bersama. Berapakah kelajuan
trem sesudh tumbukan ?
Penyelesaian :
Diketahui : 𝑚1 = 𝑚2 = 10.000 kg
𝑣1 = 24 m/s
𝑣2 = 0 m/s {berhenti}
𝑣1 ′ = 𝑣2 ′ = 𝑣′
Ditanyakan : 𝑣′ ...?
Jawab : 𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = ( 𝑚1 + 𝑚2 )𝑣′
𝑚1 𝑣1 +𝑚2 𝑣2
𝑣′ =
𝑚1 +𝑚2
10.000 𝑥 24+10.000 𝑥 0
= 10.000+10.000
= 12 m/s

7. Dua buah balok 𝑚1 = 1 kg dan 𝑚2 = 3 kg ditempatkan pada ujung-ujung


pegas yang ditekan dengan menggunakan benang yang massanya

34
diabaikan. Benang itu kemudian dibakar, sehingga kedua balok bergerak
saling berlawanan pada permukaan lantai tanpa gesekan. Jika balok m1
bergerak ke kiri dengan kecepatan 1,8 m/s, berapakah kecepatan balok m2 ?
Penyelesaian :
Diketahui : 𝑚1 = 1 kg
𝑚2 = 3 kg
𝑣1 = 𝑣2 = 0 (mula-mula diam)
Pada saat benang dibakar, balok m1 bergerak kekiri
dengan kecepatan 1,8 m/s
𝑣1 ʹ = 1,8 m/s
Ditanyakan : 𝑣2 ʹ ...?
Jawab :
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣1 ′ + 𝑚2 𝑣2 ′
0 + 0 = 1 x (-1,8) + 3 x 𝑣2 ′
1,8 𝑘𝑔.𝑚/𝑠
𝑣2 ′ = 3 𝑘𝑔
= 0,6 m/s

Jadi, balok 𝑚2 bergerak ke kanan dengan kecepatan 0,6 m/s sesaat setelah
benang dibakar.
8. Dua pemain hoki es bergerak saling berlawanan. Pemain pertama massanya
110 kg bergerak dengan kecepatan 4 m/s, sedangkan pemain kedua
massanya 90 kg bergerak berlawanan arah dengan pemain pertama pada
kecepatan 6m/s. Kedua pemain itu saling bertabrakan tongkat. Berapakah
kecepatan kedua pemain itu jika setelh bertabrakan, tongkat mereka saling
mengait sehingga keduanya bergerak bersama ?
Penyelesaian :
Diketahui : 𝑚1 = 110 kg
𝑚2 = 90 kg
𝑣1 = 4 m/s
𝑣2 = -6 m/s

Setelah tumbukan kedua pemain saling menjerat sehingga menjadi satu dan
bergerak bersama-sama. Jadi 𝑣′1 = 𝑣′2 = 𝑣

Ditanyakan : 𝑣′...?
Jawab :

35
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = (𝑚1 + 𝑚2 ) 𝑣′
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2
𝑣′ =
𝑚1 + 𝑚2
(110)(4) + (90)(−6)
= = -0,5 m/s
110+90

Jadi, setelah tumbukan kedua pemain itu bergerak bersama dengan


kecepatan 0,5 m/s searah kecepatan mula-mula pemain kedua.

9. Seseoang yang massanya 50 kg naik perahu dengan kecepatan tetap 4m/s.


Massa perahu 75 kg, tiba-tiba orang terjun ke dalam air dengan kecepatan
5m/s. Hitung kecepatan perahu sesaat orang terjun, jika arah kecepatan
terjunnya orang searah perahu ?
Penyelsaian :
Diketahui : 𝑚𝑝 = 75 𝑘𝑔
𝑚𝑜 = 50 𝑘𝑔
𝑣𝑝 𝑑𝑎𝑛 𝑣𝑜 = 4 𝑚/𝑠
𝑣𝑜 ’ = 5 𝑚/𝑠
Ditanyakan : 𝑣𝑝 ′ ...?
Jawab : 𝑚𝑝 𝑣𝑝 + 𝑚𝑜 𝑣0 = 𝑚𝑝 𝑣 ′ 𝑝 + 𝑚𝑜 𝑣 ′ 𝑜
75 𝑥 4 + 50 𝑥 4 = 75 𝑥 𝑣′ 𝑝 + 50 𝑥 5

300 + 200 = 75 𝑣′ 𝑝 + 250


500 – 250 = 75 𝑣 ′ 𝑝
250
𝑣′𝑝 = = 3,33 𝑚/𝑠
75

10. Sebuah peluru bermassa 0,03 kg ditembakkan dengan kecepatan 600


m/s pada sepotong kayu yang digantung pada seutas tali. Jika
ternyata peluru tersebut masuk ke dalam kayu dan massa kayu
adalah 3,57 kg, Hitung kecepatan kayu sesaat setelah peluru tersebut
mengenainya ?
Penyelesaian :
Diketahui : 𝑚𝑝 = 0,03 𝑘𝑔
𝑚𝑘 = 3,57 𝑘𝑔

36
𝑣𝑘 = 0 𝑚/𝑠
𝑣𝑝 = 600 𝑚/𝑠
Ditanyakan : 𝑣′ … ?
Jawab : 𝑚𝑝 𝑣𝑝 + 𝑚𝑘 𝑣𝑘 = (𝑚𝑝 + 𝑚𝑜 )𝑣′
0,03 𝑥 600 + 3,57 𝑥 0 = (0,03 + 3,57) 𝑥 𝑣′
18 = 3,6 𝑣′
𝑣 ′ = 5 𝑚/𝑠

37
SUB BAB V TUMBUKAN

5.1 Tumbukan

Suatu tumbukan terjadi jika sebuah benda yang bergerak mengenai benda
lain yang diam ataupun yang bergerak. Misalnya, tubukan antara dua mobil di
jalan raya, tumbukan antara dua bola biliar, dan tumbukan antara bola dan
tanah. Pembahasan pada bab ini dibatasi pada tumbuka sentral lurus, yaitu
tumbukan antara dua benda yang arah geraknya berimpit dengan garis
penghubung titik berat kedua benda,sehingga arah kecepatatan brnda-benda
yang bertumbukan berimpit dengan dengangaris penghubung tersebut.

Pada tumbukan semacam itu, jumlah energi mekanik sistem (benda-benda


yang bertumbukan) tidak selalu tetap, kemungkinan setelah tumbukan berubah
menjadi energi panas. Akan tetapi, jumlah momentum system selalu tetap.

Tumbukan sentral lurus dibedaka menjadi tiga macam, yaitu tumbukan


lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan tak lenting.

1. Tumbukan Lenting Sempurna (Tumbukan Elastis)

Tumbukan lenting sempurna adalah tumbukan antara dua benda yang


jumlah energi mekaniknya tetap sama besar, sesaat sebelum dan
sesudah terjadi tumbukan. Dengan kata lain, pada tumbukan lenting
sempurna tidak ada energi yang hilang. Dengan demikian, pada
tumbukan lenting sempurna berlaku:

1) Hukum kekekalan momentum.


2) Hukum kekekalan energi kinetik.

Misalnya, dua buah bola A dan B masing-masing massanya 𝑚1 dan 𝑚2,


bertumbukan sentral lurus lenting sempurna dalam satu dimensi. Mula-
mula bola A bergerak dengan kecepatan 𝑣1 dan bola B bergerak dengan
kecepatan 𝑣2 . Setelah terjadi tumbukan, kecepatan kedua bola masing-
masing menjadi 𝑣1′ dan 𝑣2′ .

38
Perhatikan Gambar di bawah ini!

A B

(a)

A B

(b)

A B

(c)

Dari Gambar di atas, dua buah bola bertumbukan lenting sempurna (a)
kedua bola sebelum bertumbukan, (b) kedua bola saat terjadi tumbukan, (c)
kedua bola sesaat setelah terjadi tumbukan.

Dari hukum kekekalan momentum diperoleh kesimpulan berikut.

Jumlah momentum sistem sebelum terjadi tumbukan sama dengan jumlah


momentum sistem setelah terjadi tumbukan

Hal itu dapat dirumuskan dengan persamaan berikut:

𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣1′ + 𝑚2 𝑣2′

𝑚1 𝑣1 - 𝑚1 𝑣1′ = 𝑚2 𝑣2′ + 𝑚2 𝑣2

𝑚1 (𝑣⃗1 - 𝑣⃗1′ ) = 𝑚2 (𝑣⃗2′ − 𝑣⃗2 ) …………………………… (5.7)

Dari hukum kekekalan energi kinetic diperoleh kesimpulan berikut.

Energi kinetik sistem sebelum terjadi tumbukan sama dengan energi kinetic
sistem setelah terjadi tumbukan.

39
Jika hal itu dirumuskan dengan persamaan, hasilnya adalah sebagai
berikut.

1 1 1 1
2
𝑚1 (𝑣⃗1 )2 + 2
𝑚2 (𝑣⃗2 )2 = 2
𝑚1 (𝑣⃗1′ )2 + 2
𝑚2 (𝑣⃗2′ )2

𝑚1 (𝑣⃗1 )2 + 𝑚2 (𝑣⃗2 )2 = 𝑚1 (𝑣⃗1′ )2 + 𝑚2 (𝑣⃗2′ )2

𝑚1 (𝑣1 )2 - 𝑚1 (𝑣⃗1′ )2 = 𝑚2 (𝑣⃗2′ )2 - 𝑚2 (𝑣1 )2

𝑚1 (𝑣12 - 𝑣1′2) = 𝑚2 (𝑣2′2 - 𝑣12 )

𝑚1 (𝑣⃗1 + 𝑣⃗1′ )( 𝑣⃗1 - 𝑣⃗1′ ) = 𝑚2 (𝑣⃗2′ + 𝑣⃗2 ) (𝑣⃗2′ - 𝑣⃗2 ) …………… (5.8)

Jika persamaan 5.8 dibagi dengan persamaan 5.7 diperoleh:

𝑚1 (𝑣 ⃗⃗1′ )( 𝑣
⃗⃗1 + 𝑣 ⃗⃗1 − 𝑣 ⃗⃗1′ ) ⃗⃗2′ + 𝑣
𝑚2 (𝑣 ⃗⃗2 ) (𝑣⃗⃗2′ − 𝑣
⃗⃗2 )
𝑚1 (𝑣 ⃗⃗1 − 𝑣 ⃗⃗1′ )
= 𝑚2 (𝑣 ⃗⃗2′ − 𝑣
⃗⃗2 )

𝑣⃗1 + 𝑣⃗1′ = 𝑣⃗2′ + 𝑣⃗2

𝑣⃗1′ - 𝑣⃗2′ = 𝑣⃗2 - 𝑣⃗1

𝑣⃗1′ - 𝑣⃗2′ = - (𝑣⃗1 - 𝑣⃗2 )

⃗⃗ ′ −𝑣
𝑣 ⃗⃗ ′
− 𝑣⃗⃗ 1− 𝑣⃗⃗2 = 1 ………………………(5.9)
1 2

Pada persamaan 5.9 (𝑣⃗1′ - 𝑣⃗2′ ) adalah kecepatan relatif bola A terhadap bola
B sesudah terjadi tumbukan, sedangkan (𝑣⃗1 - 𝑣⃗2 ) adalah kecepatan relatif bola A
terhadap bola B sebelum terjadi tumbukan. Dengan demikian, persamaan 5.9
menyatakan bahwa pada tumbukan lenting sempurna, besar kecepatan relatif
benda-benda sebelum dan sesudah terjadi tumbukan adalah sama, hanya
arahnya terbalik. Arah terbalik itu dinyatakan dengan tanda negative.

⃗⃗ ′ −𝑣
𝑣 ⃗⃗ ′
Selanjutnya, bilangan − 𝑣⃗⃗ 1− 𝑣⃗⃗2 disebut koefisien restitusi, atau koefisien
1 2

tumbukan atau koefisien kelentingan, dinyatakan dengan simbol e.

⃗⃗ ′ −𝑣
𝑣 ⃗⃗ ′
e = − 𝑣⃗⃗ 1− 𝑣⃗⃗2 ………………………….. (5.10)
1 2

40
keterangan :
𝑣1 = kecepatan benda 1 sebelum tumbukan (m/s)
𝑣21 = kecepatan benda 2 sebelum tumbukan (m/s)
𝑣11 = kecepatan benda 1 setelah tumbukan (m/s)
𝑣2 = kecepatan benda 2 setelah tumbukan (m/S)

Jadi, besarnya persamaan 5.9, besarnya koefisien restitusi dari tumbukan


lenting sempurna adalah 1 (e = 1).

2. Tumbukan Lenting Sebagian

Tumbukan lenting sebagian adalah tumbukan antara dua benda yang


jumlah energi kinetiknya sesudah terjadi tumbukan lebih kecil dibandingkan
dengan jumlah energi kinetiknya sebelum terjadi tumbukan. Hal itu berarti bahwa
sesudah tumbukan ada sebagian energi yang hilang. Hilangnya energi tersebut
kemungkinan diubah menjadi energi panas, energi bunyi atau energi lainnya.
Karenanya perbandingan antara kecepatan relatif benda sesudah betumbukan
terhadap kecepatan relatif benda sebelum bertumbukan nilainya kurang dari 1,
sehingga:

⃗⃗ ′ −𝑣
𝑣 ⃗⃗ ′
− 𝑣⃗⃗ 1− 𝑣⃗⃗2 = <1 …………………….. (5.11)
1 2

Atau dapat dikatakan bahwa koefisien restitusi e kurang dari 1 atau e<1.
Jadi, pada tumbukan lenting sebagian hukum kekekalan energi tidak berlaku,
yang berlaku hanya hukum kekekalan momentum.

3. Tumbukan Tak Lenting (Tumbukan Tak Elastis)

Tumbukan tak lenting adalah tumbukan antara dua benda yang setelah
terjadi tumbukan kedua benda menjadi satu dengan kecepatan yang sama. Jadi,
𝑣1′ = 𝑣2′ = 𝑣 ′ . Akibatnya, kecepatan telatif kedua benda setelah tumbukan sama
dengan 0.

41
𝑣1′ - 𝑣2′ = 0

Analog pada penurunan persamaan 5.9 dan 5.11, pada tumbukan tidak lenting
sempurna berlaku persamaan:

⃗⃗ ′ −𝑣
𝑣 ⃗⃗ ′
− 𝑣⃗⃗ 1− 𝑣⃗⃗2 = 0 ………………………….. (5.12)
1 2

Dari ketiga macam tumbukan di atas dapat disimpulkan bahwa nilai


koefisien restitusi pada tumbukan adalah sebagai berikut.

a. Lenting sempurna → e = 1
b. Lenting sebagian → 0 < e < 1
c. Tak lenting sempurna → 𝑒 = 0

Untuk mengetahui koefisien restitusi suatu bahan dapat dilakukan dengan


cara menjatuhkan bahan itu kelantai yang dilapisi dengan bahan yang sama.
Misalnya, untuk mengetahui koefisien restitusi suatu logam, sebuah bola logam
dijatuhkan pada lantai yang dilapisi dengan logam yang sama. Perhatikan
gambar di bawah ini!

ℎ1 c

ℎ21
𝑣2′
B
B

Dari gambar 5.13. menjatuhkan bola pada lantai yang dilapisi dengan
bahan sama dengan bola. Gerak bola dari A ke B adalah gerak jatuh bebas.
Kecepatan bola sesaat sebelum menumbuk lantai:

42
𝑣⃗1 = √2𝑔ℎ1

Kemudian, bola terpantul vertical ke atas (gerak BC). Kecepatan bola sesaat
setelah menumbuk lantai:

𝑣⃗2′ = √2𝑔ℎ2

Kecepatan lantai sebelum dan sesudah tumbukan adalah 0 (lantai tidak


bergerak).

𝑣⃗1 = 𝑣⃗2′ = 0

Jika arah keatas bertanda positif maka:

𝑣⃗2′ = √2𝑔ℎ2 → (arah ke atas)

𝑣⃗1 =- √2𝑔ℎ1 → (arah ke bawah)

Berdasarkan pada persamaan 5.10, diperoleh:

⃗⃗ ′ −𝑣
𝑣 ⃗⃗ ′
e = − 𝑣⃗⃗ 1− 𝑣⃗⃗2
1 2

√2𝑔ℎ2 − 0
e =−
− √2𝑔ℎ1 − 0


e = √ℎ2 ……………….. (5.13)
1

keterangan:

e = koefisien restitusi
ℎ1 = ketinggian benda sebelum bertumbukan (m)
ℎ2 = ketinggian benda sesudah bertumbukan (m)

43
5.2 Contoh soal dan pembahasan tumbukan

1. Dua buah benda A dan B dengan massa masing-masing 2 kg dan 4 kg,


bergerak saling menyongsong dengan kecepatan 10 m/s. suatu saat terjadi
tumbukan dengan koefisien restitusi 0,5. Tentukan:
a. Kecepatan masing-masing benda setelah bertumbukan,
b. Energi kinetik yang hilang setelah tumbukan!

𝑣𝐴
⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑣𝐵
⃗⃗⃗⃗⃗

A B

Penyelesaian:

Diketahui:

𝑚𝐴 = 2 kg

𝑚𝐵 = 4 kg

𝑣𝐴 = 10 m/s

𝑣𝐵 = -4 m/s

e = 0,5

Ditanyakan:

a. 𝑣𝐴′ = …?
𝑣𝐵′ = …?
b. ∆𝐸𝑘 = …?

Jawab:

′ ′
(𝑣⃗⃗𝐴 ⃗⃗𝐵
−𝑣 )
a. – ⃗⃗𝐴 − 𝑣
𝑣 ⃗⃗𝐵
=e

44
′ ′
(𝑣⃗⃗𝐴 ⃗⃗𝐵
−𝑣 )
– ⃗⃗𝐴 − 𝑣
𝑣 ⃗⃗𝐵
= 0,5

𝑣⃗𝐵′ = 7 + 𝑣⃗𝐴′ ……..(i)

Menurut hukum kekekalan momentum:

𝑚𝐴 𝑣⃗𝐴 + 𝑚𝐵 𝑣⃗𝐵 = 𝑚𝐴 𝑣⃗𝐴′ + 𝑚𝐵 𝑣⃗𝐵′

(2 × 10) + (4 X (-4)) = 2𝑣⃗𝐴′ + 4𝑣⃗𝐵′

20 – 16 = 2𝑣𝐴′ + 4𝑣𝐵′

4 = 2𝑣𝐴′ + 4𝑣𝐵′ ……………. (ii)

Persamaan (i) disubstitusikan ke persamaan (ii):

4 = 2𝑣⃗𝐴′ + 4 (7 + 𝑣⃗𝐴′ )

-24 = 6𝑣⃗𝐴′

𝑣⃗𝐴′ = -4 m/s

Dari persamaan (i) diperoleh:

𝑣⃗𝐵′ = 7 + 𝑣⃗𝐴′

= 7 + (-4) = 3 m/s

b. Energi kinetik sebelum tumbukan:


𝐸𝑘 = 𝐸𝑘𝐴 + 𝐸𝑘𝐵
1 1
= 𝑚𝐴 𝑣⃗𝐴′2 + 𝑚𝐵 𝑣⃗𝐵′2
2 2
1 1
= x 2 x (-4)2 + x 4 x (3)2
2 2

= 16 + 18
= 34 J
Jadi, energi kinetik yang hilang setelah tumbukan adalah
∆𝐸𝑘′ = 𝐸𝑘 - 𝐸𝑘′
= 132 – 34
= 98 J

45
2. Dua buah benda A dan B bergerak dengan kecepatan masing-masing 8
m/s dan 4 m/s. benda A mengejar benda B, ditunjukan seperti pada
gambar. Massa benda A 3 kg dan benda B 5 kg. Apabila suatu saat A
menumbuk B dan tumbukan yang terjadi lenting sempurna, tentukan
kecepatan masing-masing benda setelah bertembukan!

Penyelesaian:
Diketahui:
𝑚𝐴 = 3 kg
𝑚𝐵 = 5 kg
𝑒 =1
𝑣𝐴 = 8 m/s
𝑣𝐵 = 4 m/s

Ditanyakan:
𝑣𝐴′ = …?
𝑣𝐵′ = ...?

Jawab:
′ ′
−(𝑣𝐴 − 𝑣𝐵 )
𝑣𝐴 − 𝑣𝐵
= 1
′ ′
−(𝑣𝐴 − 𝑣𝐵 )
8−4
= 1

−𝑣𝐴′ − 𝑣𝐵′ = 4
𝑣𝐵′ = 4 + 𝑣𝐴′

Menurut hukum kekekalan momentum:

𝑚𝐴 . 𝑣𝐴 + 𝑚𝐵 . 𝑣𝐵 = 𝑚𝐴 . 𝑣𝐴′ + 𝑚𝐵 . 𝑣𝐵′
3x 8 + 5 x 4 = 3 𝑣𝐴′ + 5(4 + 𝑣𝐴′ )
24 + 20 = 3 𝑣𝐴 + 20 + 5 𝑣𝐴′
24 = 8 𝑣𝐴′
𝑣𝐴′ = 3 m/s

46
Jadi:
𝑣𝐵′ = 4 + 𝑣𝐴′
= 4 + 3 = 7 m/s
3. Sebuah bola massanya 0,4 kg dalam keadaan diam,kemudian di pukul
sehingga meluncur dengan laju 50 m/s dan pemukul menyentuh bola
selama 0,8 detik.besarnya gaya pemukalu adalah…
Penyelesaian :
Diketahui :
𝑀 = 0,4 𝑘𝑔
𝑣0 = 0 (diam)
𝑣𝑡 = 50 m/s
𝑡 = 0,8 s
Ditanya 𝑓 = ?
𝑗 = ∆𝑚 (impul =perubahan momentum)
𝑓∆𝑡 = 𝑚 ∆𝑣
f. 0,8 = 0,4 (50 – 0)
20
f = 0,8 = 25 N

4. Sebuah kereta barang bermassa 25 ton yang bergerak dengan kecepatan


2 m/s . menubruk sebuah benda 10 ton yang bergerak dengan kecepatan 1
m/s dalam arah yang sama jika tumbukannya tidak elastis , kecepatan
kereta setelah tumbukan adalah ….
Diketahui :
𝑚𝑡 = 25 ton = 25.000 kg
𝑣𝑘 = 2 m/s
𝑚𝑏 = 10 ton = 10.000 kg
𝑣𝑏 = 1 m/s
Ditanya :
𝑣 ′= ?

Jawaban :
𝑚𝑘 𝑣𝑘 + 𝑚𝑏 𝑣𝑏 = ( 𝑚𝑘 + 𝑚𝑏 ) 𝑣 ′
2,5 x 104 . 2 + 104 = (2,5 x 104 + 104 ) 𝑣 ′

47
6 . 104 = 3,5 . 104 𝑣 ′
6.104 6 12
𝑣 ′ = 3,5104 = 3,5 = 7
m/s

5. Dua buah benda bermassa sama bergerak pada satu garis lurus saling
mendekati seperti pada gambar !

(1) (2)
V1=8 m.s-1 V2=10 m.s-1

Jika 𝑣2′ adalah kecepatan benda (2) setelah tumbukan ke kanan dengan
laju 5 m.𝑠 −1 , maka besar kecepatan 𝑣1′ (1) setelah tumbukan adalah ….

Diketahui :

𝑚1 =𝑚2 = m

𝑣1 = 8 m/s
𝑣2 = - 10 m/s
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣1′ + 𝑚2 𝑣2′
m 8 + m (-10) = m 𝑣1′ + m 5
-2m = m 𝑣1′ = 5m
m 𝑣1′ = - 7m
𝑣1′ = - 7 m/s ( tanda minus menunjukan arah gerak yang

berlawanan dengan 𝑣 ′ )

6. Bola A bermassa 40 gram bergerak dengan 10 m/s menumbuk bola B


dengan massa 60 gram bergerak searah dengan kelajuan 5m/s .tentukan
kelajuan bola A dan B sesaat setelah tumbukan jika tumbukan yang terjadi
, carilah tumbukan elastis sempurna ?
Diketahui :
𝑚𝐴 = 40 gram
𝑣𝐴 = 10 m/s
𝑚𝑏 = 60 gram

48
𝑣𝑏 = 5 m/s
Ditanyakan :
𝑣𝐴′ dan 𝑣𝑏 ′ saat e = 1
Jawab
Dari hukum kekekalan momentum diperoleh :
400 + 300 = 40 . 𝑣𝐴′ + 60 . 𝑣𝐵′
700 = 40 . 𝑣𝐴′ + 60 . 𝑣𝐵′
70 = 4 . 𝑣𝐴′ + 6 . 𝑣𝐵′
Dari rumus koefisien restitusi diperoleh:
𝑣′𝐵− 𝑣′𝐴
e=𝑣
𝐴 − 𝑣𝐵

e . (𝑣𝐴 − 𝑣𝐵 ) = 𝑣′𝐵 − 𝑣′𝑎


a) e. (𝑣𝐴 − 𝑣𝐵 ) = 𝑣′𝐵 − 𝑣′𝑎
1. (10 - 5) = 𝑣 ′ 𝐵 − 𝑣 ′ 𝑎
− 𝑣 ′𝐴 − 𝑣 ′ 𝐵 = 5
Pers 1 .. 4. 𝑣 ′𝐴 + 6. 𝑣 ′ 𝐵 = 70
Pers 2 .. − 𝑣 ′𝐴 + 𝑣 ′ 𝐵 = 5 𝑋 4 +
10. 𝑣 ′ 𝐵 = 90
𝑣′ 𝐵 = 9 𝑚/𝑠
Dari persamaan 2 :
− 𝑣 ′𝐴 + 𝑣 ′ 𝐵 = 5
− 𝑣 ′𝐴 + 9 = 5
− 𝑣 ′𝐴 = 5 – 9
− 𝑣 ′𝐴 = -4
𝑣 ′𝐴 = 4𝑚/𝑠

7. Bola A bermassa 40 gram bergerak dengan 10 m/s menumbuk bola B


dengan massa 60 gram bergerak searah dengan kelajuan 5m/s .tentukan
kelajuan bola A dan B sesaat setelah tumbukan jika tumbukan yang terjadi
, carilah tumbukan elastis sebagian e = 0,5 ?
Diketahui :
𝑚𝐴 = 40 gram
𝑣𝐴 = 10 m/s
𝑚𝑏 = 60 gram

49
𝑣𝑏 = 5 m/s
Ditanyakan :
𝑣𝐴′ dan 𝑣𝑏 ′ saat e = 0,5
Jawab :
e (𝑣𝐴 − 𝑣𝐵 ) = 𝑣′𝐵 − 𝑣′𝑎
0,5 (10 − 5) = 𝑣 ′ 𝐵 − 𝑣 ′ 𝑎
− 𝑣 ′𝐴 − 𝑣 ′ 𝐵 = 5
Pers 1 .. 4. 𝑣 ′𝐴 + 6. 𝑣 ′ 𝐵 = 70
Pers 2 .. − 𝑣 ′𝐴 + 𝑣 ′ 𝐵 = 2,5 𝑋 4 +
10. 𝑣 ′ 𝐵 = 80
𝑣′ 𝐵 = 8 𝑚/𝑠
Dari persamaan 2 :
− 𝑣 ′𝐴 + 𝑣 ′ 𝐵 = 2,5
𝑣 ′𝐴 = 𝑣 ′ 𝐵 - 2,5
𝑣 ′𝐴 = 8 – 2,5
𝑣 ′𝐴 = 5,5 m/s

8. Bola A bermassa 40 gram bergerak dengan 10 m/s menumbuk bola B


dengan massa 60 gram bergerak searah dengan kelajuan 5m/s .tentukan
kelajuan bola A dan B sesaat setelah tumbukan jika tumbukan yang terjadi
, carilah tumbukan tidak elastis ?
Diketahui :
𝑚𝐴 = 40 gram
𝑣𝐴 = 10 m/s
𝑚𝑏 = 60 gram
𝑣𝑏 = 5 m/s
Ditanyakan :
𝑣𝐴′ dan 𝑣𝑏 ′ saat e = 0
Jawab :
e . (𝑣𝐴 − 𝑣𝐵 ) = 𝑣′𝐵 − 𝑣′𝑎

0 (10 - 5) = 𝑣 ′ 𝐵 − 𝑣 ′ 𝑎
− 𝑣 ′𝐴 − 𝑣 ′ 𝐵 = 0

50
Pers 1 .. 4. 𝑣 ′𝐴 + 6. 𝑣 ′ 𝐵 = 70
Pers 2 .. − 𝑣 ′𝐴 + 𝑣 ′ 𝐵 =0 × 4 +
10. 𝑣 ′ 𝐵 = 70
𝑣′ 𝐵 = 7 𝑚/𝑠
Dari persamaan 2 :
− 𝑣 ′𝐴 + 𝑣 ′ 𝐵 = 0
𝑣 ′𝐴 = 𝑣 ′𝐵
𝑣 ′𝐴 = 7 m/s

9. Sebuah bola dengan massa 0,1 kg dijatuhkan dari ketinggian 1,8 meter
dan mengenai lantai. Kemudian dipantulkan kembali sampai ketinggian 1,2
m. Jika g = 10 m/s2. Tentukan impuls karena berat bola ketika jatuh...

Pembahasan:
Diketahui :
𝑚 = 0,1 kg
ℎ = 1,8 m
ℎ’ = 1,2 m
𝑔 = 10 m/s2
Selama bola jatuh ke tanah terjadi perubahan energi potensial menjadi
energi kinetik, sehingga
𝐸𝑝 = 𝐸𝑘
𝑚𝑔ℎ = ½ 𝑚𝑣2
𝑣 = √2𝑔ℎ
Impuls bola karena berat ketika jatuh adalah...
𝐼 = 𝐹 ∆𝑡
= 𝑚∆𝑣
= 𝑚√2𝑔ℎ
= (0,1) √2(10) (1,8)
= (0,1) (6)
= 0,6 Ns

51
10. Pada soal nomor 1, tentukan koefisien restitusinya ?
Pembahasan:
Diketahui :
𝑚 = 0,1 kg
ℎ = 1,8 m
ℎ’ = 1,2 m
𝑔 = 10 m/s2
Koefisien restitusi
𝑒 = √ℎ’ ∶ ℎ
= √1,2 : 1,8
= √2 : 3
= 0,8

52
20 oal dan pembahasan Momentum Linier

1. Tabrakan disebuah perempatan jalan melibatkan 2 kendaraan yaitu mobil 1


(m=1200 kg) dan mobil 2 (m=3000 kg) pada saat itu mobil 1 bergerak ke
timur dengan kecepatan 60 km/jam, sedangkan mobil 2 bergerak keutara
dengan kecepatan 40 km/jam. Jika setelah tumbukan mobil kedua melekat
menjadi satu, berapakah kecepatan kedua mobil tersebut sesaat setelah
tumbukan?

Penyelesaian :
Diketahui :
𝑚1 = 1200 𝑘𝑔
𝑚2 = 3000 𝑘𝑔
Andaikan mobil 1 mula-mula bergerak ke arah sumbu x positif, sedangkan
mobil 2 mula-mula bergerak ke arah sumbu y.

60.000 𝑚
Kecepatan mobil 1 mula-mula : 𝑣1 = 60 𝑘𝑚⁄𝑗𝑎𝑚 = 3600 𝑠
= 16,7 𝑚/𝑠

Jadi 𝑣1𝑥 = 16,7 𝑚/𝑠𝑑𝑎𝑛 𝑣1𝑦 = 0


40.000 𝑚
Kecepatan mobil 2 mula-mula : 𝑣2 = 40 𝑘𝑚⁄𝑗𝑎𝑚 = 3600 𝑠
= 11,1 𝑚/𝑠

Jadi 𝑣2𝑥 = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑣2𝑦 = 11,1 𝑚/𝑠

Komponen momentum system mula-mula kearah sumbu x adalah


𝑝𝑥 = 𝑚1 𝑣1𝑥 + 𝑚2 𝑣2𝑥 = ( 1200 𝑥 16,7 ) + ( 3000 x 11,1 ) =20.040 kg m/s
Komponen momentum system mula-mula kearah sumbu y adalah
𝑝𝑦 = 𝑚1 𝑣1𝑦 + 𝑚2 𝑣2𝑦 = ( 1200 𝑥 0 ) + ( 3000 x 11,1 ) =33.333 kg m/s
Dengan demikian, momentum total system sebelum tumbukan adalah

2
P = √𝑝𝑥+ 𝑝𝑦2 = √(20.040 𝑘𝑔 𝑚⁄𝑠) + (33.333 𝑘𝑔 𝑚⁄𝑠) = 38,893 𝑘𝑔 𝑚/𝑠

Setelah tabrakan kedua kendaraan melekat menjadi satu. Jadi, 𝑣′1 = 𝑣′2 =
𝑣′. Dengan demikian
𝑝 = (𝑚𝑚 + 𝑚𝑡 ) 𝑣′
38,893 = (1200 + 3000) 𝑣′
38,893
𝑣′ = 4200
= 9,3m/s = 33,5 km/jam

53
Arah kecepatan akhir setelah tumbukan ditunjukkan oleh sudut 𝜃, yaitu
𝑝𝑦 33,333
tan 𝜃 = 𝑝𝑥
= 20,040 = 1,67 𝜃 = 59°

Jadi, arah kecepatan kedua benda sesaat setelah tumbukan adalah 59°

2. Sebuah peluru bermassa 0,03 kg ditembakan dengan kecepatan 600 m/s


pada sepotong kayu yang digantung pada seutas tali. Jika ternyata peluru
tersebut masuk kedalam kayu da massa kayu adalah 3,57 kg, hitung
kecepatan kayu sesaat setelah peluru tersebut mengenainya!
Penyelesaian
Diketahui : 𝑚𝑝 = 0,03 kg
𝑣𝑝 = 600 m/s
𝑚𝑘 = 3,57 kg
𝑣𝑘 = 0 m/s
Ditanyakan : 𝑣 ′= .......?
Jawab
𝑚𝑝 . 𝑣𝑝 + 𝑚𝑘 . 𝑣𝑘 = (𝑚𝑝 + 𝑚𝑘 ). 𝑣 ′
0,03.600 + 3,57 . 0 = (0,03 + 3,57). 𝑣 ′
18 = 3,6 𝑣 ′
𝑣 ′ = 5 m/s

Jadi, kecepatan kayu sesaat setelah peluru tersebut mengenainya adalah 5 m/s

3. Sebuah bola bermassa 800 g ditendang dengan gaya 400N. Jika kaki dan
bola bersentuhan selama 0,5 s, tentukan impuls pada peristiwa tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
M = 0,8 kg
F = 400 N
∆𝑡 = 0,5 s
Ditanyakan : I = ....?
Jawab
I = F. ∆𝑡
= 400 . 0,5
= 200 Ns

54
Jadi, impuls pada peristiwa tersebut adalah 200 Ns.

4. Dua benda bermassa sama bergerak pada satu garis lurus saling
mendekati seperti pada gambar!

V1=8 m/s v2 = 10 m/s

Jika v2’ adalah kecepatan benda (2) setelah tumbukan ke kanan dengan
laju 5 m/s maka besar kecepatan v1’ (1) setelah tumbukan adalah…
Penyelesaian:
Diketahui:
V1 = 8 m/s v2’ = 5 m/s
V2 = -10 m/s m1=m2
Ditanyakan: v1’ =…..?
Jawab:
Pada tumbukan berlaku hokum kekekalan momentum.
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣1 ′ + 𝑚2 𝑣2 ′ karena m1 = m2 , maka
𝑣1 + 𝑣2 = 𝑣1 + 𝑣2 ′
8 m/s – 10 m/s = 𝑣1 ′ + 5 m/s

-2 m/s = 𝑣1 ′ + 5 m/s
𝑣1′ = -7 m/s
Jadi, besarnya 𝑣1′ = 7 m/s (tanda negative menunjukkan arah).

5. Pada permainan bola kasti, bola bermassa 1 kg mula-mula bergerak


dengan kecepatan 3 m/s.kemudian bola tersenut dipukul dengan gaya F
berlawanan dengan gerak bola sehingga kecepatan bola berubaha menjadi
7 m/s. bila bbola bersentuhan dengan pemukul selama 0,02 sekon, maka
perubahan momentumnya adalah….
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 1 kg
v1 = 3 m/s

55
v2 = 7 m/s (berlawanan dengan v1)
t = 0,02 sekon’
Ditanyakan: I (impuls) =…?
Jawab:
I = ∆p
= m ( v2 - v1 )
= 1 (7 -3)
= 4 kg m/s
Jadi, perubahan momentumnya adalah4 kg m/s.

6. Sebuah truk yang sedang bergerak dengan kecepatan 10 m/s ditabrak oleh
sebuah mobil yang sedang berjalan dengan kecepatan 20 m/s. Setelah
tabrakan, kedua mobil itu berpadu satu sama lain. Jika massa truk 1400 kg
dan massa mobil 600 kg, kecepatan kedua kendaraan setelah tabrakan
adalah….
Penyelesaian:
Diketahui:
m truk = 1400 kg v truk = 10 m/s
m mobil = 600 kg v mobil = 20 m/s
Ditanyakan: v‘ =…..?

Jawab:
Tumbukan tidak lenting (e=0)
Hukum kekekalan momentum:
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = (𝑚1 + 𝑚2 ) v‘
(1400)(10) + (600)(20) = (1400 + 600) v‘
14000 + 12000 = 2000 v‘
26000 = 2000 v‘
v‘ = 13 m/s
jadi,kecepatan kedua kendaraan setelah tabrakan adalah 13 m/s.

7. Sebutir peluru 20 gram bergerak dengan kecepatan 10 m/s arah mendatar


menumbuk balok bermassa 60 gram yang sedang diam di atas lantai. Jika
peluru tertahan di dalam balok maka kecepatan balok sekarang adalah ?

56
Penyelesaian:
Diketahui;
mp = 20 gram = 0.02 kg vB = 0
mb = 60 gram = 0,06 kg vp = 10 m/s
vp = 0
Ditanyakan: vB‘ = …?
Jawab:
𝑚𝑃 𝑣𝑃 + 𝑚𝐵 𝑣𝐵 = 𝑚𝑝 𝑣𝑝 ′ + 𝑚𝐵 𝑣𝐵 ′
(0,02)(10)+ 0 = 0+ 0,06 vB‘
0,2 = 0,06 vB‘
vB‘ = 3,33 m/s
jadi, kecepatan balok adalah 3,33 m/s.

8. Sebuah peluru karet berbentuk bola massanya 60 gram ditembakkan


horizontal menuju tembok seperti gambar. Jika bola dipantulkan dengan
laju yang sama, maka bola menerima impuls sebesar ?
Penyelesaian: 50 m/s
Diketahui:
m = 60 gram = 0,06 kg v‘
v1 = 50 m/s
v2 = -50 m/s
Ditanyakan: I (impuls) = …?
Jawab:
I = ∆p
= m ( v2 - v1 )
= 0,06 (-50 -50)
= 0,06 (-100)
= -6 Ns
Jadi, bola menerima impuls sebesar 6 Ns (tanda negative menunjukkan
arah).

9. Sebuah bola 0,2 kg dipukul pada saat sedang bergerak dengan kecepatan
30 m/s. Setelah meninggalkan pemukul, bola bergerak dengan kecepatan

57
40 m/s berlawanan arah semula. Hitunglah impuls pada tumbukan
tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui :
𝑚 = 0,2 kg
𝑣1 = 30 m/s
𝑣2 = -40 m/s
Impuls yang terjadi pada saat tumbukan adalah
𝐼 = 𝐹 . ∆𝑡
= 𝑚 (𝑣2 − 𝑣1 )
= 0,2 (-40 – 30)
= -14 Ns
Tanda minus berarti arah pemukul berlawanan dengan arah datangnya
bola.

10. Sebuah balok bermassa 950 gram diam diatas bidang datar dengan
koefisien gesekan kinetik 0,1. Sebutir peluru yang bermassa 50 gram
menumbuk balok tersebut. Kelajuan peluru saat itu adalah 50 m/s. Jika
peluru bersarang di balok, tentukan laju balok setelah tumbukan?
Penyelesaian:
Diketahui :
𝑚𝐵 = 950 gram = 0,95 kg
µk = 0,1
𝑚p = 50 gram = 0,05 kg
𝑣 p = 50 m/s
𝑚b 𝑣 b + 𝑚p 𝑣 p = (𝑚p + 𝑣 p) 𝑣’
(0,95) (0) + (0,05)(50) = (0,95+0,05) 𝑣’
0 + 2,5 = 𝑣’
𝑉’ = 2,5 m/s

11. Seperti pada soal nomor 4, kapan dan dimana balok akan berhenti?
Penyelesaian:
Diketahui:
𝛴𝐹 =0
𝐹 + 𝑓k = 0
𝐹 = − 𝑓k
𝑚𝑎 = -µk N

58
𝑚𝑎 = -µk mg
𝑎 = -µk g
𝑎 = -(0,1) (10)
𝑎 = -1 m/ss (tanda minus menunjukkan gerak diperlambat)
balok berhenti berarti 𝑣 1 = 0. Berdasarkan gerak lurus berubah beraturan
maka 𝑣 1 = 𝑣 0 + 𝑎𝑡
𝑣 0 adalah kecepatan awal balok setelah tumbukan, yaitu 𝑣’ = 2,5 m/s,
sehingga

0 = 2,5 – 1t
𝑡 = 2,5 s
jarak yang ditempuh
x = 𝑣 0𝑡 + ½ 𝑎𝑡2
= (2,5) (2,5) + ½ (-1) (2,5)2
= 6,25 – 3,125
= 3,125 m

12. Sebuah benda bermassa 0,2 kg dalam keadaan diam dipukul sehingga
bergerak dengan kecepatan 14 m/s. Jika gaya bekerja selama 0,01 sekon,
tentukan besar gaya yang diberikan pada benda tersebut?
Pembahasan:
Diketahui :
𝑚 = 0,2 kg
𝑣1 = 0
𝑣 2 = 14 m/s
∆𝑡 = 0,01 s
𝐹 ∆𝑡 = 𝑚(𝑣 2 – 𝑣 1)
𝐹 (0,01) = 0,2 (14 – 0)
𝐹 = 280 N

13. Sebuah gerbong kereta dengan massa 10.000kg bergerak dengan laju 24
m/s. Gerbong tersebut menabrak gerbong lain yang serupa dan dalam

59
keadaan diam. Akibat tabrakan tersebut, gerbong tersambung menjadi
satu. Berapakah kecepatan bersama dari gerbong tersebut?
Pembahasan:
Diketahui :
𝑚 = 10.000 kg
𝑣 1 = 24 m/s
𝑣0 = 0
Momentum total awal dari kejadian tersebut adalah...
𝑃tot = 𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2
= (10.000)(24) + (10.000)(0)
= 240.000 kgm/s
Setelah tumbukan, momentum total akan sama dan dimiliki bersama oleh
kedua gerbong. Karena kedua gerbong menjadi satu maka laju mereka
adalah 𝑣’
𝑃tot = (𝑚1 + 𝑚2) 𝑣’
2,4 x 105 = (10.000 + 10.000)𝑣’
𝑉’ = (2,4 x 105) : (2 x 104)
= 12 m/s

14. Hitung kecepatan balik senapan yang memiliki massa 5 kg dan


menembakkan peluru 25 gram dengan laju 120 m/s.
Penyelesaian:
Diketahui :
𝑚s = 5 kg
𝑚p = 25 gr = 0,025 kg
𝑣 p’ = 120 m/s
Momentum total sistem tetap kekal. Kekekalan momentum pada arah x
menghasilkan
𝑚s 𝑣 s + 𝑚p 𝑣 p = 𝑚s 𝑣 s’ + 𝑚p 𝑣 p’
0+0 = (5) 𝑣 s’+ (0,025)(120)
0 = 5 𝑉s’ + 3
𝑉 s’ = -3 : 5
𝑉s’ = - 0,6 𝑚/𝑠

60
15. Proton dengan massa 1,01u (u = satuan massa atom yang disatukan) yang
bergerak dengan laju 3,6 x 104 m/s bertumbukan dari depan dengan inti
helium (He), 𝑚He = 4u yang diam. Berapa kecepatan inti helium setelah
tumbukan?
Penyelesaian:

𝑀p𝑣 p = 𝑚p𝑣 He’ - 𝑚p𝑣 p + 𝑚He𝑣 He’


𝑉He’ = (2 𝑚p𝑣 p) : (𝑚p + 𝑚He)
= [2 (1,01u) (3,6 x 104)] : [1,01u +4u]
=[(2,02u)(3,6 x 104)] : 5,01u
=1,45 x 104 m/s

16. Sebuah batu 100 gram dilontarkan dengan sebuah alat sehingga melesat
dengan kelajuan 20 m/s di udara. Batu tersebut mengenai sasaran benda
lain yang diam dengan massa 10 gram. Kedua benda tersebut menjadi
satu dan bergerak bersama-sama. Berapakah kecepatan kedua benda
setelah tumbukan?
Penyelesaian:
Diketahui :
𝑚1 = 100 gram = 0,1 kg
𝑣 1 = 20 m/s
𝑚2 = 10 gram = 0,01 kg
𝑣2 = 0
kekekalan momentum
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = (𝑚1 + 𝑚2 ) 𝑣’
𝑣’ = (𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2) : (𝑚1 + 𝑚2 )
= [(0,1)(20) + (0,01)(0)] : [0,1+0,01]
= 2 : 0,11
= 18,2 m/s
17. Mobil bermassa 1200 kg mula – mula bergerak dngan kelajuan 20 m/s
kemidian menabrak pohon dan berhenti setelah bergerak sejauh 1,5 m.
Berapakah gaya rata-rata yang menghentikan mobil itu?
Penyelesaian
Diketahui
𝑣1 = 20 m/s

61
𝑣2 = 0 m/s
X = 1,5 m
Dengan menganggap perlambatan mobil konstan, maka, kelajuan rata-
rata mobil selama bergerak sejauh 1,5 m adalah
1 1
𝑣⃗ = 2 = (𝑣2 +𝑣1 )= 2 (0 + 20)= 10 m/s

Dengan menggunakan rumus x = 𝑣⃗t diperoleh


𝑥 1,5
𝑡= ⃗⃗
= = 0,15 s
𝑣 10

Waktu t=0,15 s ini merupakan selang waktu yang diperlukan mobil untuk
bergerak sejauh 1,5 m. Jadi, ∆𝑡 = 0,15 s
𝑚
𝑚𝑣 – 𝑚𝑣 0−(1200 𝑘𝑔)(20 )
𝐹⃗ = 2∆𝑡 1 = 0,15 𝑠
𝑠
= −1,6 × 105 𝑁

Dengan cara menambah jarak yang ditempuh sebelum berhenti, besar


gaya rata-rata tersebut dapat dikurangi.
18. Pada uji tabrakan di sebuah karoseri, sebuah mobil bermassa 1500kg
ditabrakan ke tembok dengan kecepatan awal dan kecepatan akhir mobil
tersebut berturut-turut adalah -15,0 m/s dan 2,6 m/s. Jika bemper mobil
menyentuh tembok dalam selang waktu 0,150 s. Hitunglah impuls yang
ditimbulkan oleh tabrakan itu dan gaya rata-rata yang didesakkan pada
mobil!
Penyelesaian:
Diketahui:
Kita ambil arah kanan sebagai arah positif. Mobil bergerak ke kiri ke arah
tembok dengan kelajuan 15 m/s. Setelah menabrak tembok, mobil mundur
dengan kelajuan 2,6 m/s. Momentum awal dan momentum akhir berturut-
turut adalah:
𝑝1 = 𝑚1 𝑣1 = (1500kg)(-15m/s)= -2,25 x 104 kg m/s
𝑝2 = 𝑚2 𝑣2 = (1500k)(2,6m/s)= 0,39 x 104 kg m/s
Oleh karena itu, impuls yang ditimbulkan adalah:
I = ∆𝑝 = 𝑝2 -𝑝2 = 0,39 x 104 kg m/s – (-2,25 x 104 kg m/s)= 2,64 x 104 kg m/s
Gaya rata-rata yang didesakkan pada mobil adalah:
∆𝑝 2,64 ×10 4
𝐹⃗ = ∆𝑡 = 0,150 =1,76 x 105 N

19. Sebuah gerbong kereta 10.000 kg yang berjaan dengan laju 24,0 m/s
menabrak gerbong lain yang sejenis yang sedang dalam keadaan diam.

62
Jika kedua gerbong tersebut tersambung sebagai akibat dari tumbukan,
berapakah kecepatan bersama mereka?
Penyelesaian:
Diketahui:
𝑚1 = 𝑚2 =10.000 kg
𝑣1 =24,0 m/s
𝑣2 = 0 m/s
Ditanyakan
𝑣 ′ =...?
Jawab :
𝑚1𝑉1 + 𝑚2 𝑣2 = (10.000)(24,0) + (10.000)(0)
= 2,4 x 105 kg m/s
Dan menuju kekanan, kearah +x. Setelah tumbukan, momentum total
akan sama dan di miliki bersama oleh kedua gerbong. Karena kedua
gerbong tersebut menyatu, laju mereka akan sama, kita sebut saja 𝑣 ′ .
Maka:
(𝑚1 + 𝑚2 ) 𝑣 ′ = 2,40 x 105
2,40 𝑥 105
𝑣′ = = 12,0 m/s
2,00 𝑥 104

Kekanan. Laju bersama mereka setelah tumbukan adalah setengah dari


laju awal gerbang 1.

20. Hitung kecepatan balik sebuah senapan 5,0 kg yang menembakkan


peluru 0,050 kg dengan laju 120 m/s!
Penyelesaian
Diketahui:
𝑚𝐵 =

Daftar Pustaka

Abdullah,Mikrajuddin.2006.Fisika 2A SMA dan MA Kelas XI Semester 1.


Jakarta:Erlangga.

63
Kanginan,Marthen.2002.Fisika untuk SMA Kelas XI Semester 1.Jakarta:
Erlangga.

Ruwanto,Bambang.2006.Asas-Asas Fisika.Jakarta:Yudhistira.

Subaya,Hari dan Agus Taranggono.2007.Sains Fisika 2 SMA/MA Kelas XI.


Jakarta:Bumi Aksara.

Zaelani,Ahmad,dkk.2006.1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Fisika Untuk


SMA/MA.Bandung:Yrama Widya.

64

Anda mungkin juga menyukai