Disusun oleh :
Kelompok 4
Ariefah Yolanti (I1D016007)
Jihan Lailatus Shobah (I1D016014)
Rahmi Hijriani (I1D016025)
Ni’ma Hilyatin (I1D016031)
Nourma Fadhilah Adnan (I1D016042)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan karakteristik responden meliputi usia, awal menarche
dan riwayat dismenore di Panti Asuhan Dharmo Yuwono.
b. Mengetahui pengetahuan responden sebelum dilakukan pendidikan
gizi.
c. Mengetahui pengetahuan responden sesudah dilakukan pendidikan
gizi.
d. Mengetahui pengaruh pendidikan gizi terhadap peningkatan
pengetahuan responden melalui diskusi kelompok
C. Manfaat
1. Manfaat bagi mahasiswa
TINJAUAN PUSTAKA
A. Masa Remaja
Menurut Icemi Sukarni, K dan Wahyu, P (2013) ada dua tipe- tipe dari
dismenore, yaitu:
a. Primary dismenore, adalah nyeri haid yang dijumpai pada alat- alat
genital yang nyata. Dismenore primer terjadi beberapa waktu setelah
menarche. Dismenore primer adalah suatu kondisi yang
dihubungkan dengan siklus ovulasi (Lowdermilk, Perry, & Cashion,
2011).
b. Secondary dismenore, adalah nyeri saat menstruasi
yang disebabkan oleh kelainan ginekologi atau kandungan. Pada
umumnya terjadi pada wanita yang berusia lebih dari 25 tahun.
Dismenore sekunder adalah nyeri menstruasi yang berkembang dari
dismenore primer yang terjadi sesudah usia 25 tahun dan
penyebabnya karena kelainan pelvis (Perry, Hockenberry,
Lowdermilk, & Wilson, 2011).
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi dismenore
a. Faktor Menstruasi
1) Menarche dini, gadis remaja dengan usia menarche dini insiden
dismenorenya lebih tinggi.
2) Masa menstruasi yang panjang, terlihat bahwa perempuan
dengan siklus yang panjang mengalami dismenore yang lebih
parah.
b. Paritas, insiden dismenore lebih rendah pada wanita multiparitas.
Hal ini menunjukkan bahwa insiden dismenore primer menurun
setelah pertama kali melahirkan juga akan menurun dalam hal
tingkat keparahan.
c. Olahraga, berbagai jenis olahraga dapat mengurangi dismenore. Hal
itu juga terlihat bahwa kejadian dismenore pada atlet lebih rendah,
kemungkinan karena siklus yang anovulasi. Akan tetapi, bukti untuk
penjelasan itu masih kurang.
d. Faktor psikologis (stres). Pada gadis-gadis yang secara emosional
tidak stabil, apalagi jika mereka tidak mendapat penjelasan yang
baik tentang proses haid, mudah timbul dismenore. Selain itu, stres
emosional dan ketegangan yang dihubungkan dengan sekolah atau
pekerjaan memperjelas beratnya nyeri
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sakinah (2016),
diketahui bahwa status gizi lebih, kurangnya tingkat kecukupan
vitamin B1, dan kalsium, belum menjadi faktor risiko terjadinya
dismenorea primer, namun sebagian besar variabel tersebut
berpeluang meningkatkan kejadian dismenorea primer. Pada subjek
yang memiliki tingkat kecukupan vitamin dan mineral dalam
kategori yang kurang perlu diadakan pendidikan gizi yang mengacu
pada Pedoman Gizi Seimbang (PGS) secara berkala, sehingga
subjek mengetahui akan pentingnya memilihara status gizi normal,
melakukan aktivitas fisik, dan olahraga secara teratur, serta
mengonsumsi makanan yang beragam dan berimbang.
3. Karakteristik responden
a. Umur
b. Usia menarche
c. Lama menstruasi
d. Riwayat keluarga
4. Gejala dismenore
1. Dismenore primer
5. Dampak dismenore
6. Pencegahan dismenore
1. Seng
2. Magnesium
4. Vitamin B1
C. Pendidikan Gizi
Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi
tidak dimatikan/dijahit. Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain
secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan bahasa yang
sederhana, singkat serta mudah dipahami (Murni, 2010).
METODE PELAKSANAAN
C. Instrumen
D. Analisis Data
1. Gambaran Umum
Responden dalam penelitian ini adalah remaja putri yang tinggal di
Panti Asuhan Dharmo Yuwono, Purwokerto Wetan Kabupaten Banyumas.
Responden berjumlah 16 orang. Rentang usia responden adalah 10-18 tahun.
Sebagian reponden adalah pelajar SMP dan SMA. Pendidikan gizi dalam
penelitian ini dilakukan dengan metode pre test, ceramah, diskusi kelompok
dan post test. Pre test dan Post test merupakan soal yang sama berjumlah
14 nomor dan jenis soalnya adalah pertanyaan dengan jawaban kuisioner
tertutup. Dalam sesi ceramah menggunakan media power point yang
ditampilkan menggunakan LCD dan microphone. Diskusi kelompok
dilakukan dengan membagi responden menjadi 3 kelompok. Masing-masing
kelompok diberi kasus berbeda-beda sesuai tema dan tujuan penelitian
2. Karakteristik Responden
a. Karakteristik Responden Secara Umum
Tabel 4.1 Karakteristik Responden
Variabel Minimum Maksimum Mean
Usia 13 18 15
Skor pre test 8 12 9,75
Skor post test 11 14 13
Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 4.1 karakteristik usia responden diperoleh usia
minimum yaitu 13 tahun, usia maksimum 18 tahun, dan rata-rata usia
15 tahun. Sedangkan skor pre test responden yang didapatkan untuk
skor minimum yaitu 8, skor maksimum 12, dan skor rata-rata 9,75.
Kemudian skor post test responden yang didapatkan untuk skor
minimum yaitu 11, skor maksimum 14, dan skor rata-rata 13.
Berdasarkan hasil penelitian, responden adalah remaja putri dengan
rata-rata usia 15 tahun. Responden termasuk dalam kategori remaja
awal. Menurut Mappiare, masa remaja berlangsung antara umur 12
tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan
22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu usia 12/13 tahun sampai dengan 17/18 tahun adalah
remaja awal, dan usia 17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun adalah
remaja akhir (Ali & Asrori, 2006).
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Data Kategori
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Data Kategori
Variabel N %
Awal Menarche
Sudah menarche 15 93,75
Belum menarche 1 6,25
Riwayat dismenore
Mengalami dismenore 10 62,5
Tidak mengalami dismenore 6 37,5
Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 4.3, soal pre test pertanyaan yang memiliki nilai
persentase tertinggi yaitu pertanyaan nomor 1 dengan nilai benar sebesar 16
(100%). Sementara pertanyaan yang memiliki nilai persentase terendah yaitu
nomor 12 dengan nilai benar sebesar 0%.Skor terendah yang diperoleh
responden saat pre test yaitu 8 sebanyak 3 orang (18,75%) dan skor tertinggi
yaitu 12 sebanyak 2 orang (12,5%). Rata-rata skor pre test responden yaitu 9,75.
Berdasarkan pada post test pertanyaan yang memiliki nilai tertinggi yaitu
pertanyaan nomor 1, 2, 5, 7, 9, 11, 13, dan 14 dengan nilai benar sebesar 16
(100%). Sementara pertanyaan nomor 12 memiliki nilai benar terendah sebesar
10 (62,5%).Skor post test terendah yang didapat oleh responden yaitu 11
sebanyak 1 orang (6,25%) dan skor tertinggi yaitu 14 sebanyak 5 orang
(31,25%). Rata-rata skor post test responden yaitu 13.
4. Peningkatan Skor
𝑝𝑜𝑠𝑡 𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑝𝑟𝑒 𝑡𝑒𝑠𝑡
Pengetahuan = x 100%
𝑝𝑟𝑒 𝑡𝑒𝑠𝑡
13−9,75
= x 100%
9,75
= 33,3%
Anurogo,D. & Wulandari, A. 2011. Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta:
ANDI Yogyakarta.
Claire E Orummound. 2010. Using nutrition education and cooking clasess in primary
schools to encourge healthy eating. Journal of Student Wellbeing, 4 (2): 43 54.
Devi, N. 2012. Gizi Saat Sindrom Menstruasi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer
Kelompok Gramedia.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit Rineka
Cipta.
Ewles, L., Simnet, I. 1994. Promosi Kesehatan Petunjuk Praktis. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Fatmawati, Meliana dkk. 2016. ”Perilaku Remaja Puteri dalam Mengatasi Dismenore
(Studi Kasus pada Siswi SMK 11 Semarang)”. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-
journal) Vol. 4 No: 3.
Februhartanty, J. 2005. Nutrition Education: It Has Never Been An Easy Case for
Indonesia. Food and Nutrition Bulletin. 26(2): S267-S274.
French, Linda. (2005). Dismenore. American Family Psysician. Vol 71, No. 2, Januari
2005.
Icemi, Sukarni K Margareth ZH. 2013. Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Manuaba, I.A.C., Manuaba, I.B.G.F., & Manuaba, I.B.G. 2006. Memahami Kesehatan
Reproduksi Wanita. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Novia,Ika & Nunik P. 2011. Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Dismenore
Primer. 98 https://media.neliti.com/media/publications/3893. Diunduh 3 Mei
2018.
Perry, Hockenberry, Lowdermilk, & Wilson. 2011. Maternal Child Nursing Care.
Mosby: Universitas Michigan.
Puji. 2011. Efektivitas senam dismenore dalam mengurangi dismenore pada remaja
putri di SMUN 5 Semarang. Tersedia di http:// eprints.undip.ac.id. Diakses
tanggal 5 Mei 2018.
Wening Sari, Lili Indrawati, & Basuki Dwi Harjanto. 2012. Panduan Lengkap
Kesehatan Wanita. Jakarta: Penebar Plus.
I. Identitas Responden
Nama Responden :
Jenis kelamin :
Awal Menarche :
Riwayat Menstruasi :
Umur :
II. Daftar Pertanyaan
* Beri tanda centang pada jawaban yang menurut anda tepat
No. Pertanyaan Benar Salah
Menstruasi adalah peluruhan dinding rahim, berlangsung
setiap bulan dan merupakan peristiwa normal pada
1. √
perempuan normal
2. Lama menstruasi yang normal adalah lebih dari 15 hari √
Dismenore merupakan rasa nyeri yang berasal dari kram
3. √
rahim yang dapat terjadi sebelum dan selama menstruasi
Asupan gizi mikro seperti vitamin B1 tidak mengatasi
4. √
dismenore pada remaja
Pola makan yang teratur dan tidur yang cukup dapat
5. √
mencengah dismenore.
SUSUNAN ACARA
Waktu Kegiatan
14.45 – 15.00 Persiapan berangkat ke panti
15.00 – 15.15 Persiapan konsumsi, alat, barang yang akan digunakan untuk
praktikum dan pemberangkatan ke panti
15.15 – 15.30 Sholat ashar di panti
15.30 – 15.45 Persiapan LCD, speaker, kuisioner
15. 45 – 16.00 Pembukaan dan perkenalan panitia
16.00 – 16.20 Pemberian kuisioner, materi pengantar dan pembentukan
kelompok
16.20 – 16.40 Diskusi kelompok
16.40 – 16.50 Simpulan diskusi tiap kelompok
16.50 – 17.00 Kuisioner
17.00 – 17.20 Penutupan dan foto bersama
Lampiran 3. Media