Volume 16 Nomor 3 10
ABSTRAK
Kadar lipid yang terlalu tinggi disebut hiperlipidemia dapat mempengaruhi kondisi kesehatan.
Kolesterol yang berlebih dalam darah akan menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
Namun, ada solusi lain yang ditawarkan bagi penderita kolesterol tinggi, yaitu dengan
konsumsi kacang kenari (walnut) setiap hari. Kacang-kacangan adalah makanan kaya nutrisi,
teridiri dari matriks kompleks dalam lemak tak jenuh dan senyawa bioaktif lain, seperti
protein nabati, mineral, serat, fitosterol, tokoferol dan senyawa fenol. Asupan walnut
memiliki efek menurunkan kolesterol secara signifikan. Secara keseluruhan, menurunkan
kolesterol total dan LDL selama uji coba jangka pendek. Walnut mempunyai manfaat yang
cukup banyak untuk kesehatan tubuh, antara lain mampu mengurangi dampak penyakit
jantung koroner, mengurangi dampak penyakit kardiovaskular, mengurangi dampak penyakit
tumor prostat, menstabilkan serum lipid dan tekanan darah, mengurangi tingkat diabetes
terhadap wanita, dan baik untuk dikonsumsi bagi orang-orang yang bermasalah dengan berat
badan (obesitas).
Kata Kunci: Walnut, Kolesterol, Kardiovaskular, Jantung Koroner, Tumor Prostat, Obesitas
ABSTRACT
Lipid levels that are too high are called hyperlipidemia which may affect health conditions.
Excess cholesterol in the blood will cause heart disease and stroke. However, there are other
solutions that are offered for people with high cholesterol, ie the consumption of nuts
(walnuts) every day. Nuts are nutrient-rich foods, containing the complex matrix in
unsaturated fats and other bioactive compounds, such as vegetable protein, minerals, fiber,
phytosterols, tocopherols and phenolic compounds. Walnut intake has the effect of lowering
cholesterol significantly. Overall, lowering total cholesterol and LDL for short-term trials.
Walnut has considerable benefits for the health of the body, among others, to reduce the
impact of coronary heart disease, reducing the impact of cardiovascular disease, reducing the
impact of prostate tumor disease, stabilize serum lipids and blood pressure, reduce the rate of
diabetes on women, and good for consumption for those people who have problems with
weight (obesity).
dalam Global status report on non- diabetes, mencegah kanker, dan dapat pula
communicable diseases tahun 2008 membantu mendapat tidur malam yang
memperlihatkan bahwa prevalensi faktor pulas (Abbey et al., 2009).
resiko hiperkolesterol pada wanita di Studi intervensi yang dilakukan Ros
Indonesia lebih tinggi yaitu 37,2 ketimbang (2010) secara konsisten menunjukkan
pria yang hanya 32,8. Kolesterol dapat bahwa asupan kacang memiliki efek
menempel pada dinding arteri, akibatnya menurunkan kolesterol, bahkan dalam
aliran darah di otak, jantung dan bagian konteks diet sehat, serta terdapat bukti akan
tubuh lainnya menjadi terhambat. efek menguntungkan yang muncul pada
Kolesterol tinggi meningkatkan resiko stres oksidatif, inflamasi, dan reaktivitas
terkena aterosklerosis, stroke, baik ringan vaskular. Studi epidemiologi dan uji klinis
maupun berat, penggumpalan darah di menunjukkan pula bahwa konsumsi kacang
bagian-bagian tubuh tertentu dan serangan secara teratur tidak menyebabkan obesitas
jantung. (Pan et al., 2013). tetapi dapat membantu dalam penurunan
berat badan. Dalam studi observasionalnya,
Namun, ada solusi lain yang Olmedilla-Alonso et al. (2008) menyatakan
ditawarkan bagi penderita kolesterol tinggi, bahwa konsumsi kacang, terutama asupan
yaitu dengan konsumsi kacang kenari setiap kenari (Canarium indicum L.) berbanding
hari. Kacang-kacangan adalah makanan terbalik dengan penyakit jantung koroner
kaya nutrisi, teridiri dari matriks kompleks (PJK) dan berbanding lurus dengan profil
dalam lemak tak jenuh dan senyawa lipid dalam uji pakan jangka pendek. Hal
bioaktif lain, seperti protein nabati, mineral, tersebut berarti, konsumsi walnut dapat
serat, fitosterol, tokoferol dan senyawa mengurangi resiko penyakit jantung
fenol (Ros, 2010). Kacang-kacangan terdiri coroner. (Wu et al., 2014).
dari protein, mineral, fitosterol, tokoferol, Dalam uji coba jangka pendek
serat dan senyawa fenol. Asupan kacang sebelumnya yang dilakukan oleh Tapsell
terbukti memiliki efek menurunkan (2004), dikatakan bahwa konsumsi kenari
kolesterol (Ros, 2010). Salah satu jenis 30 gram per hari dalam diet rendah lemak
kacang yang populer adalah walnut atau secara signifikan meningkatkan
kacang kenari. Kenari (Canarium indicum Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) dan
L.) mengandung banyak asam-asam lemak menghasilkan kecenderungan untuk
omega-3, asam fenolik, vitamin, tanin, dan mengurangi lemak tubuh pada subyek
flavonoid, dengan hampir 90% fenol dengan diabetes melitus tipe II (T2DM).
terdapat di bagian kulit. Senyawa tersebut Kenari memiliki profil yang unik: mereka
bermanfaat bagi kesehatan jantung, kaya akan asam lemak tak jenuh ganda,
meningkatkan fungsi kognitif, melawan yang dapat meningkatkan lipid darah dan
Farmaka
Volume 16 Nomor 3 12
menurunkan faktor risiko penyakit dan beberapa sayuran hijau. Di dalam tubuh
kardiovaskular lainnya. Studi prospektif manusia, zat ini akan diubah menjadi asam
telah secara konsisten mengamati eicosapentaenoic (EPA) dan kemudian
penurunan risiko penyakit kardiovaskular menjadi asam docosahexaenoic (DHA).
(CVD) dan kematian terkait dengan Kenari adalah jenis kacang yang unik
meningkatkan konsumsi kacang (Banel and karena kaya akan n-6 (linoleat) dan n-3
Hu, 2009). (linolenate) asam lemak tak jenuh ganda.
Menurut Abbey et al. (2009) Kenari mengandung beberapa komponen
melalui penelitiannya, ia menyatakan kesehatan yang menguntungkan, seperti
bahwa asupan segenggam kenari (walnut) memiliki lisin rendah: rasio arginin dan
mengandung antioksidan hampir dua kali kadar arginin yang tinggi, tanin, polifenol,
lebih banyak dibandingkan dengan folat dan serat. Meskipun walnut juga kaya
konsumsi kacang lainnya dalam jumlah akan energi, studi intervensi diet klinis
yang setara. Dengan demikian, kebiasaan menunjukkan bahwa asupan walnut tidak
konsumsi segenggam kenari (Canarium mengakibatkan kenaikan berat badan bila
indicum L.) setiap hari ini dapat menjadi dikonsumsi sebagai makanan pengganti
jawaban atas langkah penurunan kolesterol (Feldman, 2002).
secara alami sehingga dapat pula Efek Kenari (Walnut) terhadap Penyakit
mengurangi resiko penyakit jantung, stroke Kardiovaskular
atau arterosklerosis (Banel and Hu, 2009). Salah satu efek menguntungkan dari
PEMBAHASAN kenari pada transportasi kolesterol balik,
Kenari (Walnut) sebagai Alternatif Diet yang menunjukkan mekanisme lain yaitu
Kenari (Canarium indicum L.) konsumsi kenari menurunkan resiko
mengandung banyak asam-asam lemak Cardiovascular Disease (CVD).
omega-3, asam fenolik, vitamin, tanin, dan Kesimpulannya, konsumsi kenari
flavonoid, dengan hampir 90% fenol memberikan manfaat pada banyak terhadap
terdapat di bagian kulit. Senyawa tersebut faktor risiko CVD. Konsumsi kenari 42,5 -
bermanfaat bagi kesehatan jantung, 85 g/day telah terbukti menurunkan
meningkatkan fungsi kognitif, melawan konsentrasi total dan LDL-kolesterol,
diabetes, mencegah kanker, dan dapat pula menurunkan tekanan darah, meningkatkan
membantu mendapat tidur malam yang fungsi endotel, menurunkan stres oksidatif
pulas. Kenari diduga kaya akan n-6 dan tanda peradangan, serta meningkatkan
(linoleat) dan n-3 (linolenate) asam lemak kolesterol baik. Secara kolektif, efek
tak jenuh ganda. Kandungan ALA dalam biologis memberikan mekanisme dasar
kenari lebih tinggi dibanding sumber yang untuk menjelaskan manfaat kardioprotektif
lainnya seperti kedelai, biji rami, ikan laut kenari. Penelitian di masa depan mungkin
Farmaka
Volume 16 Nomor 3 13