Anda di halaman 1dari 6

Farmaka

Volume 16 Nomor 3 10

KHASIAT KACANG KENARI (Canarium Indicum L.) TERHADAP BERBAGAI


MACAM PENYAKIT

Nisa Masyitah, Sri Adi Sumiwi, Gofarana Wilar


Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang Km.21 Jatinangor 45363 Telp. 022-7996200
masyitahnisa@gmail.com

ABSTRAK

Kadar lipid yang terlalu tinggi disebut hiperlipidemia dapat mempengaruhi kondisi kesehatan.
Kolesterol yang berlebih dalam darah akan menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
Namun, ada solusi lain yang ditawarkan bagi penderita kolesterol tinggi, yaitu dengan
konsumsi kacang kenari (walnut) setiap hari. Kacang-kacangan adalah makanan kaya nutrisi,
teridiri dari matriks kompleks dalam lemak tak jenuh dan senyawa bioaktif lain, seperti
protein nabati, mineral, serat, fitosterol, tokoferol dan senyawa fenol. Asupan walnut
memiliki efek menurunkan kolesterol secara signifikan. Secara keseluruhan, menurunkan
kolesterol total dan LDL selama uji coba jangka pendek. Walnut mempunyai manfaat yang
cukup banyak untuk kesehatan tubuh, antara lain mampu mengurangi dampak penyakit
jantung koroner, mengurangi dampak penyakit kardiovaskular, mengurangi dampak penyakit
tumor prostat, menstabilkan serum lipid dan tekanan darah, mengurangi tingkat diabetes
terhadap wanita, dan baik untuk dikonsumsi bagi orang-orang yang bermasalah dengan berat
badan (obesitas).
Kata Kunci: Walnut, Kolesterol, Kardiovaskular, Jantung Koroner, Tumor Prostat, Obesitas

ABSTRACT

Lipid levels that are too high are called hyperlipidemia which may affect health conditions.
Excess cholesterol in the blood will cause heart disease and stroke. However, there are other
solutions that are offered for people with high cholesterol, ie the consumption of nuts
(walnuts) every day. Nuts are nutrient-rich foods, containing the complex matrix in
unsaturated fats and other bioactive compounds, such as vegetable protein, minerals, fiber,
phytosterols, tocopherols and phenolic compounds. Walnut intake has the effect of lowering
cholesterol significantly. Overall, lowering total cholesterol and LDL for short-term trials.
Walnut has considerable benefits for the health of the body, among others, to reduce the
impact of coronary heart disease, reducing the impact of cardiovascular disease, reducing the
impact of prostate tumor disease, stabilize serum lipids and blood pressure, reduce the rate of
diabetes on women, and good for consumption for those people who have problems with
weight (obesity).

Keywords: Walnut, Cholesterol, Cardiovascular, Coronary Heart Disease, Prostate tumors,


Obesity

Diserahkan: 23 September 2018, Diterima 27 September 2018

PENDAHULUAN dapat mempengaruhi kondisi kesehatan.


Kolesterol merupakan zat lemak Kolesterol yang berlebih dalam darah akan
yang dikenal sebagai lipid. Penghasil menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
utama zat ini adalah hati, tetapi lipid juga Penyakit jantung menjadi penyebab
dapat berasal dari makanan. Kadar lipid kematian utama di Indonesia (Kamso et al.,
yang terlalu tinggi disebut hiperlipidemia 2007). Data yang dihimpun oleh WHO
Farmaka
Volume 16 Nomor 3 11

dalam Global status report on non- diabetes, mencegah kanker, dan dapat pula
communicable diseases tahun 2008 membantu mendapat tidur malam yang
memperlihatkan bahwa prevalensi faktor pulas (Abbey et al., 2009).
resiko hiperkolesterol pada wanita di Studi intervensi yang dilakukan Ros
Indonesia lebih tinggi yaitu 37,2 ketimbang (2010) secara konsisten menunjukkan
pria yang hanya 32,8. Kolesterol dapat bahwa asupan kacang memiliki efek
menempel pada dinding arteri, akibatnya menurunkan kolesterol, bahkan dalam
aliran darah di otak, jantung dan bagian konteks diet sehat, serta terdapat bukti akan
tubuh lainnya menjadi terhambat. efek menguntungkan yang muncul pada
Kolesterol tinggi meningkatkan resiko stres oksidatif, inflamasi, dan reaktivitas
terkena aterosklerosis, stroke, baik ringan vaskular. Studi epidemiologi dan uji klinis
maupun berat, penggumpalan darah di menunjukkan pula bahwa konsumsi kacang
bagian-bagian tubuh tertentu dan serangan secara teratur tidak menyebabkan obesitas
jantung. (Pan et al., 2013). tetapi dapat membantu dalam penurunan
berat badan. Dalam studi observasionalnya,
Namun, ada solusi lain yang Olmedilla-Alonso et al. (2008) menyatakan
ditawarkan bagi penderita kolesterol tinggi, bahwa konsumsi kacang, terutama asupan
yaitu dengan konsumsi kacang kenari setiap kenari (Canarium indicum L.) berbanding
hari. Kacang-kacangan adalah makanan terbalik dengan penyakit jantung koroner
kaya nutrisi, teridiri dari matriks kompleks (PJK) dan berbanding lurus dengan profil
dalam lemak tak jenuh dan senyawa lipid dalam uji pakan jangka pendek. Hal
bioaktif lain, seperti protein nabati, mineral, tersebut berarti, konsumsi walnut dapat
serat, fitosterol, tokoferol dan senyawa mengurangi resiko penyakit jantung
fenol (Ros, 2010). Kacang-kacangan terdiri coroner. (Wu et al., 2014).
dari protein, mineral, fitosterol, tokoferol, Dalam uji coba jangka pendek
serat dan senyawa fenol. Asupan kacang sebelumnya yang dilakukan oleh Tapsell
terbukti memiliki efek menurunkan (2004), dikatakan bahwa konsumsi kenari
kolesterol (Ros, 2010). Salah satu jenis 30 gram per hari dalam diet rendah lemak
kacang yang populer adalah walnut atau secara signifikan meningkatkan
kacang kenari. Kenari (Canarium indicum Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) dan
L.) mengandung banyak asam-asam lemak menghasilkan kecenderungan untuk
omega-3, asam fenolik, vitamin, tanin, dan mengurangi lemak tubuh pada subyek
flavonoid, dengan hampir 90% fenol dengan diabetes melitus tipe II (T2DM).
terdapat di bagian kulit. Senyawa tersebut Kenari memiliki profil yang unik: mereka
bermanfaat bagi kesehatan jantung, kaya akan asam lemak tak jenuh ganda,
meningkatkan fungsi kognitif, melawan yang dapat meningkatkan lipid darah dan
Farmaka
Volume 16 Nomor 3 12

menurunkan faktor risiko penyakit dan beberapa sayuran hijau. Di dalam tubuh
kardiovaskular lainnya. Studi prospektif manusia, zat ini akan diubah menjadi asam
telah secara konsisten mengamati eicosapentaenoic (EPA) dan kemudian
penurunan risiko penyakit kardiovaskular menjadi asam docosahexaenoic (DHA).
(CVD) dan kematian terkait dengan Kenari adalah jenis kacang yang unik
meningkatkan konsumsi kacang (Banel and karena kaya akan n-6 (linoleat) dan n-3
Hu, 2009). (linolenate) asam lemak tak jenuh ganda.
Menurut Abbey et al. (2009) Kenari mengandung beberapa komponen
melalui penelitiannya, ia menyatakan kesehatan yang menguntungkan, seperti
bahwa asupan segenggam kenari (walnut) memiliki lisin rendah: rasio arginin dan
mengandung antioksidan hampir dua kali kadar arginin yang tinggi, tanin, polifenol,
lebih banyak dibandingkan dengan folat dan serat. Meskipun walnut juga kaya
konsumsi kacang lainnya dalam jumlah akan energi, studi intervensi diet klinis
yang setara. Dengan demikian, kebiasaan menunjukkan bahwa asupan walnut tidak
konsumsi segenggam kenari (Canarium mengakibatkan kenaikan berat badan bila
indicum L.) setiap hari ini dapat menjadi dikonsumsi sebagai makanan pengganti
jawaban atas langkah penurunan kolesterol (Feldman, 2002).
secara alami sehingga dapat pula Efek Kenari (Walnut) terhadap Penyakit
mengurangi resiko penyakit jantung, stroke Kardiovaskular
atau arterosklerosis (Banel and Hu, 2009). Salah satu efek menguntungkan dari
PEMBAHASAN kenari pada transportasi kolesterol balik,
Kenari (Walnut) sebagai Alternatif Diet yang menunjukkan mekanisme lain yaitu
Kenari (Canarium indicum L.) konsumsi kenari menurunkan resiko
mengandung banyak asam-asam lemak Cardiovascular Disease (CVD).
omega-3, asam fenolik, vitamin, tanin, dan Kesimpulannya, konsumsi kenari
flavonoid, dengan hampir 90% fenol memberikan manfaat pada banyak terhadap
terdapat di bagian kulit. Senyawa tersebut faktor risiko CVD. Konsumsi kenari 42,5 -
bermanfaat bagi kesehatan jantung, 85 g/day telah terbukti menurunkan
meningkatkan fungsi kognitif, melawan konsentrasi total dan LDL-kolesterol,
diabetes, mencegah kanker, dan dapat pula menurunkan tekanan darah, meningkatkan
membantu mendapat tidur malam yang fungsi endotel, menurunkan stres oksidatif
pulas. Kenari diduga kaya akan n-6 dan tanda peradangan, serta meningkatkan
(linoleat) dan n-3 (linolenate) asam lemak kolesterol baik. Secara kolektif, efek
tak jenuh ganda. Kandungan ALA dalam biologis memberikan mekanisme dasar
kenari lebih tinggi dibanding sumber yang untuk menjelaskan manfaat kardioprotektif
lainnya seperti kedelai, biji rami, ikan laut kenari. Penelitian di masa depan mungkin
Farmaka
Volume 16 Nomor 3 13

mengungkapkan manfaat tambahan dari penyesuaian dengan faktor gaya hidup


kenari pada kesehatan jantung. Kisaran lainnya, dan hal itu sebagian dimediasi pula
temporal efek bervariasi dari jam ke hari oleh BMI. Hubungan balik antara jenis dan
dan minggu menunjukkan bahwa manfaat jumlah kacang lainnya dengan diabetes tipe
terhadap konsumen dapat direalisasikan 2 sebagian besar dijelaskan oleh BMI.
dalam waktu singkat. Namun demikian, Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk
konsumsi kronis jangka panjang kenari mengkonfirmasi hasil penelitian, khususnya
dianjurkan sebagai strategi makanan hubungan antara konsumsi kenari dan risiko
penting untuk meningkatkan kesehatan diabetes tipe 2. Penelitian lainnya
jantung (Burns-Whitmore, et. al., 2014). mendukung manfaat dari konsumsi
Efek Kenari (Walnut) terhadap Penyakit berbagai jenis kacang, termasuk kenari,
Tumor Prostat sebagai komponen diet yang sehat untuk
Mengkonsumsi biji kenari diyakini pencegahan diabetes (Ma, et. al., 2010).
dapat mencegah kanker prostat, Efek Kenari (Walnut) terhadap
memperlambat dan menghentikan Kegemukan (Obesitas)
pertumbuhan tumor. Senyawa seperti Konsumsi harian dari 56 g kenari
omega-3, asam fenolik, vitamin, tanin, dan untuk diet selama 8 minggu meningkatkan
flavonoid bermanfaat dalam mencegah fungsi endotel pada orang dewasa yang
kanker, dimana efek menguntungkan kelebihan berat badan dengan adipositas
tersebut dapat diperoleh dengan cara viseral. Studi epidemiologi dan uji klinis
mengkonsumsi kacang kenari harian. (Kim menunjukkan bahwa konsumsi kacang
et. al., 2014). secara teratur tidak menyebabkan obesitas
Hasil penelitian menunjukkan tetapi dapat membantu dalam penurunan
bahwa Omega-3 dapat mengurangi aktivitas berat badan (Ros, 2010). Studi lebih lanjut
sel-sel kanker dan dapat meningkatkan tentang peran potensial dari asupan kenari
kemampuan belajar sedangkan Omega-9 untuk mencegah diabetes dan CVD
berperan dalam menurunkan kolesterol dibenarkan. Tren tersebut bermanfaat untuk
jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol menurunkan tekanan darah sistolik.
baik (HDL) dalam darah (Felix dan Konsumsi harian kenari bahkan dikaitkan
Velazquez, 2002). pula dikaitkan dengan penurunan lingkar
Efek kenari (Walnut) terhadap Diabetes pinggang (Katz et. al., 2012).
pada Wanita Efek Kenari terhadap Serum Lipid dan
Tabel tersebut menunjukkan bahwa Tekanan Darah
asupan kenari sering dikaitkan dengan Sabate' et al. (1993) melaporkan
menurunnya risiko diabetes tipe 2 pada efek kenari pada tingkat lipid serum dan
wanita, efek tersebut bertahan setelah tekanan darah. Kenari mengurangi TC,
Farmaka
Volume 16 Nomor 3 14

LDL-C, dan meningkatkan HDL, dimana KESIMPULAN


semua perubahan yang terjadi signifikan Asupan kacang kenari (walnut)
secara statistik. Tingkat triasilgliserol memiliki efek menurunkan kolesterol
cenderung menurun, namun tidak secara signifikan. Secara keseluruhan,
signifikan, rasio TC: HDL-C dan LDL-C: menurunkan kolesterol total dan LDL
HDL-C menurun secara signifikan. Diet selama uji coba jangka pendek. Kenari
kenari menyebabkan sedikit peningkatan mempunyai manfaat yang cukup banyak
dalam asupan TF. Asupan SFA menurun untuk kesehatan tubuh, antara lain mampu
sepertiga, PUFA meningkat 80%, dan mengurangi dampak penyakit jantung
kolesterol menurun 50%. Para peneliti koroner, mengurangi dampak penyakit
melihat bahwa komposisi asam lemak dari kardiovaskular, mengurangi dampak
serum kolesterol ester tercermin melalui penyakit tumor prostat, menstabilkan serum
penurunan yang signifikan dalam oleat (18: lipid dan tekanan darah, mengurangi tingkat
1 n-9) dan asam arakidonat (20: 4n-6) dan diabetes terhadap wanita, dan baik untuk
peningkatan asam linoleat dan linolenat dikonsumsi bagi orang-orang yang
dalam diet Walnut. Kenari digunakan untuk bermasalah dengan berat badan (obesitas).
makanan ringan, dicampur dalam salad dan
sereal sarapan, atau dimasak dengan makan DAFTAR PUSTAKA

malam sebagai makanan pembuka. Peneliti


Abbey, Mavis, Manny Noakes, G Bryan
menyarankan bahwa menggabungkan Belling & Paul J Nestel. 1994.
Partial Replacement of Saturated
kenari ke dalam diet sebagai makanan
Fatty Acids with Almonds or
ringan, atau komponen makanan penutup, Walnuts Lowers Total Plasma
Cholesterol and Low-Density-
roti, atau makanan pembuka akan diterima
Lipoprotein. The American Journal
kebanyakan orang sebagai bagian dari diet of Clinical Nutrition. 1994;59:995-
9.
penurun kolesterol. Tidak ada efek samping
Banel, D. K. & Hu, F. B. 2009. Effects of
dari diet Walnut. Diet kenari dibuat dalam walnut consumption on blood lipids
and other cardiovascular risk
tiga porsi (28 g setiap kali makan) per hari
factors: a meta-analysis and
(untuk total 84 g sehari per 2.500 kkal). systematic review. Am J Clin Nutr,
90, 56-63.
Peneliti menyarankan bahwa peningkatan
Burns-Whitmore, B., Haddad, E., Sabate, J.
konsumsi kenari dari rata-rata saat 4 & Rajaram, S. 2014. Effects of
supplementing n-3 fatty acid
g/minggu ke 28 g/hari akan menurunkan
enriched eggs and walnuts on
kadar kolesterol dan LDL-C masing-masing cardiovascular disease risk markers
in healthy free-living lacto-ovo-
sebesar 4% dan 6%.
vegetarians: a randomized,
crossover, free-living intervention
study. Nutr J, 13, 29.
Feldman, Elaine B., M.D. 2002. The
scientific evidence for a benefical
Farmaka
Volume 16 Nomor 3 15

health relationship between walnuts randomized controlled crossover


and coronary heart disease. Medical trial. Diabetes Care, 33, 227-32.
College of Georgia, Augusta. Pan, A., Sun, Q., Manson, J. E., Willett, W.
132,1062S-101S. C. & Hu, F. B. 2013. Walnut
Felix M L dan Velazquez M. 2002. Current consumption is associated with
status of lipid nutrition white lower risk of type 2 diabetes in
shrimp, Litopenaeus vannamei. women. J Nutr, 143, 512-8.
Food Chem. 96:36-45. Ros, E. 2010. Health benefits of nut
Kim, H., Yokoyama, W., Davis, P. A. 2014. consumption. Nutrients, 2, 652-82.
TRAMP Prostate Tumor Growth Is Sabate', J. Fraser, G. E., Burke, K.,
Slowed by Walnut Diets Through Knutsen, S. F., Bennett, H., &
Altered IGF-1 Levels, Energy Lindsted, K. D. 1993. Effects of
Pathways, and Cholesterol Walnuts on serum lipid levels and
Metabolism. Journal of Medicinal blood pressure in normal men. N.
Food, 12, 1281-6 Engl. J. Med, 328, 603-7.
Kamso, S., Rumawas, J. S., Lukito, W. & Tapsell, L. C., Gillen, L. J., Patch, C. S.,
Purwantyastuti. 2007. Determinants Batterham, M., Owen, A., Bare, M.
of blood pressure among Indonesian & Kennedy, M. 2004. Including
elderly individuals who are of walnuts in a low-fat/modified-fat
normal and over-weight: a cross diet improves HDL cholesterol-to-
sectional study in an urban total cholesterol ratios in patients
population. Asia Pac J Clin Nutr, with type 2 diabetes. Diabetes Care,
16, 546-53. 27, 2777-83.
Katz, D. L., Davidhi, A., Ma, Y., Kavak, Wu, L., Piotrowski, K., Rau, T.,
Y., Bifulco, L. & Njike, V. Y. 2012. Waldmann, E., Broedl, U. C.,
Effects of walnuts on endothelial Demmelmair, H., Koletzko, B.,
function in overweight adults with Stark, R. G., Nagel, J. M.,
visceral obesity: a randomized, Mantzoros, C. S. & Parhofer, K. G.
controlled, crossover trial. J Am 2014. Walnut-enriched diet reduces
Coll Nutr, 31, 415-23. fasting non-HDL-cholesterol and
Ma, Y., Njike, V. Y., Millet, J., Dutta, S., apolipoprotein B in healthy
Doughty, K., Treu, J. A. & Katz, D. Caucasian subjects: a randomized
L. 2010. Effects of walnut controlled cross-over clinical trial.
consumption on endothelial function Metabolism, 63, 382-91.
in type 2 diabetic subjects: a

Anda mungkin juga menyukai