Contoh Judul Proposal PTK
Contoh Judul Proposal PTK
Publik
Teman (+)
Teman selain Kenalan
Hanya Saya
Khusus
Teman Dekat
M. Irdhi & Irun
Lihat semua daftar...
Keluarga
Daerah Dompu
science teacher education institutes and the country makassar
SMAN 1 DOMPU
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Agent of Change
Kenalan
Kembali
Publik
V SD
KELAS I SD
SD
SISWA SD
SISWA KELASVI SD
CD 3 PTK SMA/MA/SMK:
KELAS X SMK
KELAS X SMK
KELAS X SMK
III SMK
VIDEO SMK
Publik
Teman (+)
Teman selain Kenalan
Hanya Saya
Khusus
Teman Dekat
M. Irdhi & Irun
Lihat semua daftar...
Keluarga
Daerah Dompu
science teacher education institutes and the country makassar
SMAN 1 DOMPU
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Agent of Change
Kenalan
Kembali
Publik
c. Kepala dinas Menerima Hasil Seleksi Adm, Mengumumkan Hasil Seleksi Adm,
Seleksi Akademik calon kepala sekolah merupakan salah satu tahapan dalam program
penyiapan kepala sekolah yang berfungsi untuk memilih dan memilahkan calon kepala
sekolah berdasarkan rekomendasi kepala sekolah, rekomendasi pengawas sekolah,
penilaian kinerja/dp3, makalah kepemimpinan dan penilaian potensi kepemimpinan
Seleksi Akademik
Rekomendasi KS
Rekomendasi PS
PK/DP3
Makalah Kepemimpinan
Penilaian Potensi Kepemimpinan
Rekapitulasi Hasil Seleksi Akd
Membuat Berita Acara Hasil Seleksi Akademik
€,´,€,´,水,? ,? AQBpud6n {
SukaTidak Suka · · Berhenti Mengikuti
KirimanIkuti Kiriman · Bagikan · Hapus
Tulis komentar...
Komentari
Publik
Teman (+)
Teman selain Kenalan
Hanya Saya
Khusus
Teman Dekat
M. Irdhi & Irun
Lihat semua daftar...
Keluarga
Daerah Dompu
science teacher education institutes and the country makassar
SMAN 1 DOMPU
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Agent of Change
Kenalan
Kembali
Publik
1. tertarik pada proses penemuan yang bersifat bagian-bagian dari suatu komponen.
3. proses berfikir yang mementingkan tata urutan secara sekuensial dan serial
1. tertarik pada proses pengintegrasian dari bagian-bagian suatu komponen menjadi satu
kesatuan yang bersifat utuh dan menyeluruh
2. proses berfikir yang bersifat relasional, konstruksional, dan membangun suatu pola.
Sebagai salah satu ciri pembelajaran kontekstual adalah sikap kritis siswa dan kreatif
guru dalam proses pembelajaran. Berfikir kritis dan kreatif merupakan komponen utama berfikir
tingkat tinggi (higher order thinking). Proses berfikir tingkat tinggi harus dikembangkan pada
setiap diri siswa. Hal ini merupakan tugas guru, karena guru harus megembangkan potensi siswa
semaksimal mungkin hingga mencapai kemampuan yang tinggi pada setiap diri siswa. Oleh
karena itu pembelajaran dituntut dapat mengembangkan siap kritis dan kreativitas siswa. Sikap
kritis dan kreatifitas siswa dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang berpusat pada otak
kanan. Otak kanan mempunyai kemampuan berfikir kreatif, holistik, spasial. sedangkan otak kiri
mengembangkan kemampuan berfikir rasional, analitis, linier. Otak kiri mengendalikan wicara
dan otak kanan mengendalikan tindakan. Tabel berikut ditunjukkan perbedaan proses berfikir
otak kiri dan kanan.
Berfikir Konvergen
1. tertarik pada proses penemuan yang bersifat bagian-bagian dari suatu komponen.
3. proses berfikir yang mementingkan tata urutan secara sekuensial dan serial
Berfikir Divergen
1. tertarik pada proses pengintegrasian dari bagian-bagian suatu komponen menjadi satu
kesatuan yang bersifat utuh dan menyeluruh
2. proses berfikir yang bersifat relasional, konstruksional, dan membangun suatu pola.
Publik
Teman (+)
Teman selain Kenalan
Hanya Saya
Khusus
Teman Dekat
M. Irdhi & Irun
Lihat semua daftar...
Keluarga
Daerah Dompu
science teacher education institutes and the country makassar
SMAN 1 DOMPU
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Agent of Change
Kenalan
Kembali
Publik
Ada berbagai model dalam mengembangkan pembelajaran IPA Terpadu yang dapat dilihat pada
alangkah penyusunan perencanaan pembelajaran terpadu berikut ini:
Langkah (1):
Menetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan. Pada saat menetapkan beberapa mata
pelajaran yang akan dipadukan sebaiknya sudah disertai dengan alasan atau rasional yang
berkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar oleh peserta didik dan
kebermaknaan belajar. Contoh lihat lampiran.
Langkah (2):
Mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar dari mata pelajaran yang akan dipadukan.
Pada tahap ini dilakukan pengkajian atas kompetensi dasar pada semester dan kelas yang sama,
antarsemester pada kelas yang sama, antarsemester dan kelas yang berbeda dari beberapa
submata pelajaran IPA yang memungkinkan untuk diajarkan secara terpadu.
Langkah (3):
Memilih dan menetapkan tema atau topik pemersatu. Dalam memilih tema/topik dapat
dirumuskan dengan melihat isu-isu yang terkini, misalnya penyakit demam berdarah, HIV/AIDS,
dan lainnya, kemudian baru dilihat koneksitasnya dengan kompetensi dasar dari berbagai
submata pelajaran IPA.
Langkah (4):
Membuat matriks keterhubungan kompetensi dasar dan tema/topik pemersatu. Tujuannya adalah
untuk menunjukkan kaitan antara tema/topik dengan kompetensi dasar yang dapat dipadukan.
Contoh lihat lampiran.
Langkah (5):
Menyusun dan merumuskan indikator pencapaian hasil belajar untuk setiap kompetensi dasar
dari submata pelajaran yang dipadukan.
Langkah (6):
Menyusun silabus pembelajaran IPA terpadu, dikembangkan dari berbagai indikator submata
pelajaran IPA menjadi beberapa pengalaman belajar yang konsep keterpaduan atau keterkaitan
menyatu antara beberapa submata pelajaran IPA.
Langkah (7):
Menjabarkan silabus menjadi desain pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran untuk
setiap pertemuan.
Publik
Teman (+)
Teman selain Kenalan
Hanya Saya
Khusus
Teman Dekat
M. Irdhi & Irun
Lihat semua daftar...
Keluarga
Daerah Dompu
science teacher education institutes and the country makassar
SMAN 1 DOMPU
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Agent of Change
Kenalan
Kembali
Publik
Sesuatu yang baru atau merupakan inovasi tentu tidak mudah untuk dilaksanakan, karena
memerlukan penyesuaian diri dan kemauan untuk beradaptasi. Begitu pula dengan pembelajaran
IPA Terpadu. Pembelajaran terpadu biasa dilakukan jenjang pendidikan usia dini, namun tidak
menutup kemungkinan untuk diterapkan di jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yaitu jenjang
SMP/MTs dan SMA/MA. Hasil uji coba menunjukkan bahwa pembelajaran terpadu dapat
dilaksanakan.
1. Guru
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran dapat dilakukan oleh tim pengajar atau guru tunggal. Hal
ini tergantung pada kondisi sekolah. Bila di suatu sekolah guru IPA terdiri atas guru fisika,
kimia, biologi, maka dalam penyusunan silabus, perencanaan pembelajaran, penggunaan media,
dan strategi mengajar sebaiknya dibuat bersama hingga penyusunan alat penilaiannya. Namun
dalam pembelajarannya dapat dilakukan oleh guru tunggal. Bila di sekolah, seorang guru
mengajar semua mata pelajaran IPA, dan mengalami kesulitan untuk memadukan kompetensi
dasar, indikator, dan materi, maka sangat dianjurkan agar guru tersebut bekerja sama dalam
kelompok MGMP agar dapat terjadi diskusi tentang perencanaan strategi dan pelaksanaan KBM.
Indikator yang sudah dipadukan tidak perlu diajarkan dua kali karena tujuan pembelajaran
terpadu adalah efisiensi dan efektivitas dalam pembelajaran.
(1) Jadwal pelajaran yang sudah diatur sedemikian rupa dan tak dapat diubah begitu saja.
(3) Program semester yang telah memuat urutan materi yang akan diajarkan.
Dalam mengajarkan bahan ajar dilakukan oleh guru mata pelajaran yang dominan. Misalnya
bahan ajar tersebut dominan biologi maka yang mengajar sebaiknya guru biologi, atau bersama-
sama. Oleh karena itu, pembelajaran IPA terpadu dapat diajarkan oleh guru tunggal atau tim
pengajar tergantung pada kesepakatan dan waktu.
Dalam bab sebelumnya telah diuraikan, bahwa yang terpenting adalah kerja sama antarguru IPA
yang ada di suatu sekolah dalam membuat perencanaan pembelajaran, mulai dari silabus, desain
pembelajaran/rencana pelaksanaan pembelajaran hingga kesepakatan dalam bentuk penilaian.
Bila hal ini dapat dilaksanakan, maka pembelajaran terpadu dapat meningkatkan kerja sama
antarguru IPA, baik yang ada di sekolah maupun dalam lingkup MGMP. Kerja sama ini meliputi
saling mempelajari materi dari mata pelajaran yang lain. Selain meningkatkan kerja sama,
pembelajaran terpadu juga meningkatkan keharusan bagi guru untuk memperluas wawasan
pengetahuannya. Pembelajaran terpadu oleh guru tunggal dapat memperkecil masalah
pelaksanaannya yang menyangkut jadwal pelajaran. Secara teknis, pengaturannya dapat
dilakukan sejak awal semester atau awal tahun pelajaran. Hal yang perlu dihindarkan adalah
pembahasan materi yang tidak seimbang karena wawasan pengetahuan tentang materi pelajaran
yang lain kurang memadai. Hal utama yang harus dilakukan guru adalah memahami model
pembelajaran terpadu secara konseptual maupun praktikal.
2. Peserta didik
Bagi peserta didik, pembelajaran terpadu dapat mempertajam kemampuan analitis terhadap
konsep-konsep yang dipadukan, karena dapat mengembangkan kemampuan asosiasi konsep dan
aplikasi konsep. Pembelajaran terpadu perlu dilakukan dengan variasi metode yang tidak
membosankan. Aktivitas pembelajaran harus lebih banyak berpusat pada peserta didik agar dapat
mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya.
3. Bahan Ajar
Bahan ajar yang digunakan tidak hanya buku mata pelajaran saja, tetapi dapat dari berbagai
mata pelajaran yang direkatkan oleh tema. Peserta didik dapat juga mencari berbagai sumber
belajar lainnya. Bahkan bila memungkinkan mereka dapat menggunakan teknologi informasi
yang ada. Aktivitas peserta didik dalam penugasan dapat menjadi nilai tambah yang
menguntungkan.
Dalam pembelajaran terpadu, suatu bahan ajar dapat dibahas dari berberapa mata pelajaran
sehingga wawasan peserta didik diharapkan akan lebih terbuka. Di samping itu karena konsep-
konsep itu dipadukan dalam suatu pembelajaran, maka akan mengurangi kebosanan peserta didik
terhadap pengulangan bahan ajar pada berbagai mata pelajaran.
4. Sarana dan Prasarana
Dalam pembelajaran terpadu diperlukan berbagai alat dan media pembelajaran. Karena
digunakan untuk pembelajaran konsep yang direkatkan oleh tema, maka penggunaan sarana
pembelajaran dapat lebih efisien jika dibandingkan dengan pemisahan mata pelajaran. Memang
tidak semua konsep dapat dipadukan. Konsep-konsep yang dipilih untuk direkat oleh tema dapat
menghemat waktu dan ruang.
Publik
Teman (+)
Teman selain Kenalan
Hanya Saya
Khusus
Teman Dekat
M. Irdhi & Irun
Lihat semua daftar...
Keluarga
Daerah Dompu
science teacher education institutes and the country makassar
SMAN 1 DOMPU
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Agent of Change
Kenalan
Kembali
Publik
Model pembelajaran dalam hal ini adalah menjabarkan silabus menjadi desain
pembelajaran/rencana pelaksanaan pembelajaran terpadu, dikemas dalam kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup/tindak lanjut.
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan merupakan kegiatan awal yang harus ditempuh guru dan peserta didik
pada setiap kali pelaksanaan pembelajaran terpadu. Fungsinya untuk menciptakan suasana awal
pembelajaran yang efektif, yang memungkinkan peserta didik dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan baik. Efisiensi waktu dalam kegiatan awal ini perlu diperhatikan, karena
waktu yang tersedia relatif singkat yaitu antara 5-10 menit. Dengan waktu yang relatif singkat
tersebut, diharapkan guru dapat menciptakan kondisi awal pembelajaran dengan baik sehingga
peserta didik siap mengikuti pembelajaran dengan seksama.
Langkah-langkah dalam kegiatan pendahuluan ini terdiri atas beberapa tahap yaitu:
b) memotivasi peserta didik: membangkitkan semangat dan minat peserta didik untuk siap
menerima pelajaran;
d) mengaitkan topik yang akan dipelajari dengan topik yang telah dipelajari yang dapat
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan tentang topik yang sudah dipelajari sebelumnya dan
memberikan komentar atas jawaban peserta didik
Dalam kegiatan pendahuluan ini guru dapat pula melakukan penilaian awal peserta didik (tes
awal) yang dapat diberikan secara lisan maupun tertulis.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan kegiatan pelaksanaan pembelajaran terpadu yang menekankan pada
proses pembentukan pengalaman belajar peserta didik (learning experience). Pengalaman belajar
dapat terjadi melalui kegiatan tatap muka dan kegiatan nontatap muka. Kegiatan tatap muka
dimaksudkan sebagai kegiatan pembelajaran yang peserta didik dapat berinteraksi langsung
dengan guru maupun dengan peserta didik lainnya. Kegiatan nontatap muka dimaksudkan
sebagai kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik dengan sumber belajar lain di luar
kelas atau di luar sekolah.
Kegiatan inti pembelajaran terpadu bersifat situasional, yakni disesuaikan dengan situasi dan
kondisi setempat. Terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam kegiatan inti
pembelajaran terpadu, di antaranya adalah sebagai berikut ini.
a) Kegiatan yang paling awal: Guru memberitahukan tujuan atau kompetensi dasar yang harus
dicapai oleh peserta didik beserta garis besar materi yang akan disampaikan. Cara yang paling
praktis adalah menuliskannya di papan tulis dengan penjelasan secara lisan mengenai pentingnya
kompetensi tersebut yang akan dikuasai oleh peserta didik.
b) Alternatif kegiatan belajar yang akan dialami peserta didik. Guru menyampaikan kepada
peserta didik kegiatan belajar yang harus ditempuh peserta didik dalam mempelajari tema atau
topik yang telah ditentukan. Kegiatan belajar hendaknya lebih mengutamakan aktivitas peserta
didik, atau berorientasi pada aktivitas peserta didik. Guru hanya sebagai fasilitator yng
memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk belajar. Peserta didik diarahkan untuk
menemukan sendiri apa yang dipelajarinya. Prinsip belajar sesuai dengan ’konstruktivisme’
hendaknya dilaksanakan dalam pembelajaran terpadu
Dalam membahas dan menyajikan materi/bahan ajar terpadu harus diarahkan pada suatu proses
perubahan tingkah laku peserta didik, penyajian harus dilakukan secara terpadu melalui
penghubungan konsep di mata pelajaran yang satu dengan konsep di mata pelajaran lainnya.
Guru harus berupaya untuk menyajikan bahan ajar dengan strategi mengajar yang bervariasi,
yang mendorong peserta didik pada upaya penemuan pengetahuan baru, melalui pembelajaran
yang bersifat klasikal, kelompok, dan perorangan.
Waktu yang tersedia untuk kegiatan penutup atau kegiatan akhir pembelajaran terpadu ini cukup
singkat. Oleh karena itu guru perlu mengatur dan memanfaatkan waktu seefisien mungkin.
Secara umum kegiatan penutup ini terdiri atas hal-hal sebagai berikut ini.
b) Melaksanakan tindak lanjut pembelajaran dengan pemberian tugas atau latihan yang harus
dikerjakan di rumah, menjelaskan kembali bahan yang dianggap sulit oleh peserta didik,
membaca materi pelajaran tertentu, memberikan motivasi atau bimbingan belajar.
€,´,€,´,水,? ,? AQBpud6n {
SukaTidak Suka · · Berhenti Mengikuti
KirimanIkuti Kiriman · Bagikan · Hapus
Tulis komentar...
Komentari
Publik
Teman (+)
Teman selain Kenalan
Hanya Saya
Khusus
Teman Dekat
M. Irdhi & Irun
Lihat semua daftar...
Keluarga
Daerah Dompu
science teacher education institutes and the country makassar
SMAN 1 DOMPU
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Agent of Change
Kenalan
Kembali
Publik
Mata Pelajaran : IPA
Kelas :
Semester :
A. Tujuan
Siswa dapat membedakan antara tumbuhan berbiji tunggal dengan tumbuhan berbiji
banyak
B. Media
3. lima pasang gambar, yang masing-masing menunjukkan jenis akar tumbuhan berbiji
tunggaldan berbiji jamak.
Catatan : setiap kantung plastik diisi dengan lima butir biji-bijian dari masing-masing jenis.
C. Skenario Pembelajaran
3. siswa menerima satu kantung plastik biji-bijian dsn dua lembar gambar (gambar akar yang
di sampingnya berupa kolom yang bisa diisi biji-bijian)
4. siswa membuka kantung plastik, kemudian mengamati secara teliti biji-bijian yang ada
6. siswa menempatkan biji-bijian yang telah dipisahkannya ke dalam kotak/kolom yang ada di
samping gambar
7. siswa membuat catatan tentang pengelompokan jenis biji-bijian dengan istilah yang
ditemukannya sendiri.
8. setelah tiga puluh menit bekerja, siswa menyampaikan secara lisan temuannya
9. guru memberi komentar temuan siswa dengan menyesuaikan istilah yang digunakan siswa
dengan istilah dalam IPA
10. selanjutnya, dengan cara “sharing”, siswa menyebutkan sebanyak mungkin contoh tumbuh-
tumbuhan untuk masing-masing jenis
11. sebagai kegiatan akhir, siswa diminta mengungkapkan sejumlah komoditas biji-bijian
unggulan di Indonesia
D. Penilaian
Publik
Teman (+)
Teman selain Kenalan
Hanya Saya
Khusus
Teman Dekat
M. Irdhi & Irun
Lihat semua daftar...
Keluarga
Daerah Dompu
science teacher education institutes and the country makassar
SMAN 1 DOMPU
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Agent of Change
Kenalan
Kembali
Publik
Waktu : 90 menit
A. Tujuan
B. Media
1. Lima topless atau gelas, yang masing-masing sudah diisi seekor ikan (besarnya disesuaikan
dengan gelas).
4. 5 penggaris.
C. Skenario pembelajaran
2. Masing-masing kelompok menghadap meja yang di atasnya telah tersedia 1 toples berisi air
dan ikan, penggaris, termometer, dan kertas manila, masing-masing satu buah. Juga dua lembar
kertas kwarto.
3. Selama empat puluh menit, siswa mengamati ikan yang ada di toples. Siswa diminta
mengamati ikan itu, mencatat semua yang mereka amati: ukuran warna, kira-kira beratnya, dll.,
dan perilakunya.
4. Siswa menyajikan hasil pengamatan di kertas karton. Kreativitas dalam menyajikan ide hasil
pengamatan sangat dihargai: boleh dengan gambar, bagan, atau verbal. Juga, apakah siswa
mampu membedakan antara data kuantitatif dan data kualitatif yang mereka temukan.
6. Sharing dalam kelas mengenai apa-apa yang bisa diamati dari kehidupan seekor ikan: warna,
ukuran, tebal, berapa kali bernapas setiap menit, dsb.
7. Berikan ‘bonus’ untuk penampil terbaik! (gambar bintang, permen, bolepen, dsb.)
D. Authentic Assessment
§ Ilmu dan pengalaman diperoleh siswa dari menemukan sendiri. Itu berarti konstruktivisme.
§ Proses inquiry muncul pada cara dan kiat mendeskripsikan yang ditempuh siswa.
§ Questioning muncul ketika siswa (peserta) mengamati benda, bertanya, mengajukan usul, dan
menebak.
§ Learning community muncul pada kerja kelompok dan saling menebak dengan kelompok
lain.
§ Authentic assessment: yang dinilai dari kegiatan itu adalah kerja sama dalam kelompok dan
hasil presentasi siswa.