“Unsur-Unsur Halogen”
Disusun Oleh:
XII-MIPA 5
Kelompok 3
Juliya Irnandia
Indi Rindiyani
Muhammad Rifan
Jl. Letnan Kolonel Basir Surya No. 89, Kelurahan Sukanagara, Kecamatan
Purbaratu, Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas izin-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh guru Kimia di SMA Negeri 3 Tasikmalaya. Penulisan makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca tentang
“Kimia Unsur (Unsur-Unsur Halogen)”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak dapat diselesaikan tanpa ada
dukungan dari berbagai pihak, terutama dari guru pembimbing. Untuk itu, saya
mengucapkan terima kasih, semoga segala bantuan yang telah diberikan dapat
bernilai ibadah disisi Allah SWT.
Tentunya dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari segala kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi
perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
A. Definisi “Halogen”
Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA yang terdiri dari fluorin (F),
klorin (Cl), bromin (Br), iodin (I), dan astatin (At). Nama “halogen” berasal dari
kata “halo” dalam bahasa Yunani yang artinya pembentuk garam, karena unsur-unsur
halogen dapat bereaksi dengan unsur-unsur logam membentuk senyawa-senyawa
garam, umumnya berbentuk garam anorganik. Halogen merupakan kelompok unsur
nonlogam yang paling reaktif. Daya oksidasi halogen dari F2 ke I2 semakin
berkurang; sebaliknya, daya reduksi ion halida dari F− ke I− semakin bertambah.
Oleh karena itu, halogen yang berada lebih atas dalam sistem periodik dapat
mengoksidasi halida yang di bawahnya, namun tidak berlaku sebaliknya. Titik leleh
dan titik didih halogen meningkat seiring dengan kenaikan nomor atomnya. Pada
suhu kamar, fluorin dan klorin berwujud gas, bromin berwujud zat cair yang mudah
menguap, sedangkan iodin berwujud padatan yang mudah menyublim. Fluorin
berwarna kuning muda, klorin berwarna kuning kebijauan, bromin berwarna merah
kecoklatan, iodin padat berwarna hitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu. Semua
halogen berbau menusuk dan bersifat racun.
B. Penyebaran di Alam
1. Sifat Fisik
a. Wujud Halogen
Wujud Halogen pada suhu kamar, flourin dan klorin berupa gas, bromin
berupa zat cair yangmudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah
menyublim.Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur itu
meleleh, tetapilangsung menyublim. Hal ini terjadi karena tekanan uap iodin padat
pada suhu kamar lebih besar dari 1 atm.
d. Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai yod dalam air semakin berkurang. Fluor
selain larut dalam air juga mengalami reaksi.
2. Sifat Kimia
a. Kereaktifan
Unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan
halogen di alam sebagai senyawa. Kereaktifan halogen dipengaruhi oleh
keelektronegatifannya. Semakin tinggi keelektronegatifan maka semakin reaktif
unsur halogen karena semakin mudah menarik elektron.
Kereaktifan halogen juga di pengaruhi oleh energi ikatan halogen.semakin kecil
energi ikatan halogen, semakin mudah di putuskan ikatan tersebut sehingga semakin
reaktif halogen.
b. Daya oksidasi
Unsur halogen selalu dalam bentuk molekul diatomik yang sangat reaktif
terhadap unsur logam maupun nonlogam.
1. Penggunaan Fluorin
Fluor ditemukan oleh Karl Scheele pada tahun 1771. Fluor berasal dari kata
“flow” (aliran). Fluor berbentuk gas pada suhu kamar. Sifatnya sangat beracun. Ada
banyak kegunaan dari fluor seperti untuk membuat pendingin dan deterjen. Fluor
juga digunakan terutama untuk memproduksi uranium heksafluroida dan juga
digunakan untuk membuat senyawa fluor lainnya.
2. Penggunaan Klorin
Klorin pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia Swedia bernama
Wilhelm Scheele pada tahun 1774. Klor berbentuk gas pada suhu kamar, memiliki
bau tajam dan berwarna hijau kekuningan. Penggunaan yang paling penting dari
klorin adalah sebagai pemutih kertas dan kain. Klorin adalah salah satu bahan kimia
yang paling sering diproduksi di Amerika Serikat. Penggunaan yang paling umum
dari klorin adalah dalam air minum dan kolam renang karena dapat membu.nuh
bakteri berbahaya. Penggunaan klorin meliputi produksi produk sehari-hari seperti
insektisida, pelarut, pewarna makanan, plastik, pewarna, tekstil, produk minyak
bumi, produk kertas dll. Kegunaan senyawa klorin, antara lain:
3. Penggunaan Bromin
Brom ditemukan pada tahun 1826 oleh ilmuwan Prancis bernama Antoine J.
Balard dan dari Jerman bernama Carl J. Lowig. Brom adalah cairan berwarna
kemerahan yang memiliki bau yang kuat. Brom berbentuk cair pada suhu kamar dan
menghasilkan uap bebas. Brom memiliki afinitas terhadap hidrogen, yang
membuatnya menjadi dekomposer yang baik. Brom juga digunakan untuk
mensterilkan air karena dapat membu.nuh bakteri. Bentuk anorganik brom digunakan
dalam film fotografi. Selain itu, bromin juga digunakan dalam fumigants, pemadam
api, pewarna dan obat-obatan. Kegunaan senyawa bromin antara lain:
b. AgBr, untuk film fotografi. AgBr dilarutkan dalam film gelatin, kemudian
film dicuci dengan larutan NaS2O3 untuk menghilangkan kelebihan AgBr,
sehingga perak akan tertinggal pada film sebagai bayangan hitam.
d. C2H4Br2, ditambahkan pada bensin agar timbal (Pb) dalam bensin tidak
mengendap karena diubah menjadi PbBr2.
4. Penggunaan Iodin
Iodin merupakan unsur yang sangat penting dan memiliki banyak kegunaan.
Senyawa-senyawa iod pada dasarnya digunakan dalam pengobatan, fotografi dan
pewarna. Iodin juga dapat untuk mengidentifikasi amilum. Penggunaan lain yang
sangat penting dari yodium adalah karena bersifat cukup radioopaque, sehingga
dapat digunakan sebagai pengontras X-ray dan untuk injeksi intravena. Selain itu
yodium membentuk banyak senyawa seperti kalium iodida dan sebagai natrium
iodida yang berguna dalam reaksi Finklestein. Kegunaan senyawa iodin, antara lain:
5. Penggunaan Astatin
Astatin berasal dari bahasa Yunani “astatos” yang berarti tidak stabil. Astatin
ditemukan di University of California pada tahun 1940. Astatin berupa padatan pada
suhu kamar. Salah satu karakteristik khusus dari astatin adalah tidak ditemukan di
alam sama sekali! Astatin dihasilkan oleh bombardir bismut dengan partikel alpha.
Pemanfaatan astatin belum ditemukan.
PENUTUP
Demikianlah makalah ini kami buat semoga dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Dengan berbagai tahap dan berkat upaya serta partisipasi dari berbagai
pihak yang telah membantu kami dalam mengerjakan dan menyelesaikan makalah
ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Bila ada kesalahan yang kami
buat dengan sengaja atau tidak sengaja, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,
dan tidak lupa pula kami membuka diri untuk menerima saran dan kritik yang
membangun sehingga makalah yang kami buat ini dapat lebih baik selanjutnya.