Anda di halaman 1dari 11

KIMIA UNSUR

“Unsur-Unsur Halogen”

Disusun Oleh:

XII-MIPA 5

Kelompok 3

Annisa Maynar Nugrahani

Juliya Irnandia

Indi Rindiyani

Muhammad Rifan

Neng Milah Nurfadilah

Yasinta Dwi Salsabila

SMA NEGERI 3 KOTA TASIKMALAYA

Jl. Letnan Kolonel Basir Surya No. 89, Kelurahan Sukanagara, Kecamatan
Purbaratu, Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas izin-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh guru Kimia di SMA Negeri 3 Tasikmalaya. Penulisan makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca tentang
“Kimia Unsur (Unsur-Unsur Halogen)”.

Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak dapat diselesaikan tanpa ada
dukungan dari berbagai pihak, terutama dari guru pembimbing. Untuk itu, saya
mengucapkan terima kasih, semoga segala bantuan yang telah diberikan dapat
bernilai ibadah disisi Allah SWT.

Tentunya dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari segala kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi
perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Tasikmalaya, 22 Oktober 2019


Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. 2
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 4
A. Definisi “Halogen” .............................................................................................. 4
B. Penyebaran di Alam ............................................................................................. 4
C. Sifat Fisik dan Sifat Kimia .................................................................................. 5
D. Pengolahan atau Pembuatan ................................................................................ 6
E. Manfaat dalam Kehidupan Sehari-hari ................................................................ 7
PENUTUP .................................................................................................................. 11
PEMBAHASAN

A. Definisi “Halogen”

Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA yang terdiri dari fluorin (F),
klorin (Cl), bromin (Br), iodin (I), dan astatin (At). Nama “halogen” berasal dari
kata “halo” dalam bahasa Yunani yang artinya pembentuk garam, karena unsur-unsur
halogen dapat bereaksi dengan unsur-unsur logam membentuk senyawa-senyawa
garam, umumnya berbentuk garam anorganik. Halogen merupakan kelompok unsur
nonlogam yang paling reaktif. Daya oksidasi halogen dari F2 ke I2 semakin
berkurang; sebaliknya, daya reduksi ion halida dari F− ke I− semakin bertambah.
Oleh karena itu, halogen yang berada lebih atas dalam sistem periodik dapat
mengoksidasi halida yang di bawahnya, namun tidak berlaku sebaliknya. Titik leleh
dan titik didih halogen meningkat seiring dengan kenaikan nomor atomnya. Pada
suhu kamar, fluorin dan klorin berwujud gas, bromin berwujud zat cair yang mudah
menguap, sedangkan iodin berwujud padatan yang mudah menyublim. Fluorin
berwarna kuning muda, klorin berwarna kuning kebijauan, bromin berwarna merah
kecoklatan, iodin padat berwarna hitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu. Semua
halogen berbau menusuk dan bersifat racun.

B. Penyebaran di Alam

Halogen tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas karena halogen


bersifat sangat reaktif. Sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk
senyawanya. Unsur-unsur ini terdspat di alam sebagai senyawa garam. Flourin
terdapat dalam flourit (CaF2) dan Kriolit (Na3AlF6). Klori terdapat dalam air laut
sebagai NaCl. Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan
senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan
diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia.
Bromin terdapat sebagai garam-garam natrium dan magnesium. Diperoleh air garam
alamiah dari sumber mata air di Michigan dan Arkansas. Bromin juga diekstrak dari
air laut, dengan kandungan hanya sebesar 82 ppm. Iodin terdapat di alam dalam
bentuk senyawa iodat dan iodida dalam lumut-lumut laut. Terdapat juga dalam
bentuk iodida dari air laut yang terasimilasi dengan rumput laut, sendawa Chili,
tanah kaya nitrat (dikenal sebagai kalis yakni batuan sedimen kalsium karbonat yang
keras), air garam dari air laut yang disimpan dan di dalam air payau dari sumur
minyak dan garam.
Unsur Kelimpahan Mineral/Halogen
Fluorin CaF2 (Fluorspar), Na3AlF6 (Kriolit), Ca5(PO4)3 F (Fluoroapatit), dalam
gigi manusia dan hewan.
Klorin - Garam NaCl, KCl, MgCl2 dan CaCl2 dalam air laut.
- Dalam kerak bumi 0,2%
Bromin Dalam senyawa logam bromida ditemukan di air laut mati, mempunyai
kadar 4.500 – 5.000 ppm.
Iodin - Dalam senyawa NaIO3 (Natrium Iodat) yang bercampur dengan
deposit NaNO3 di daerah Chili.
- Dalam larutan garam bawah tanah di Jepang dan Amerika
dengan kadar sampai 100 ppm.
- Dalam sumber air di daerah Watudakon (Mojokerto) Jatim juga
mengandung yodium dengan kadar cukup tinggi.
- Dalam beberapa jenis lumut, ganggang laut.
Astatin Dalam kerak bumi sangat sedikit, kurang dari 30 gram, sebab unsur ini
bersifat radioaktif.

C. Sifat Fisik dan Sifat Kimia

Unsur Halogen memiliki beberapa sifat diantaranya sifat yang berdasarkan


sifat fisik seperti wujud, titik didih, warna dan bau. Dan ada sifat yang berdasarkan
sifat kimia. Untuk lebih jelasnya ada baiknya jika menyimak uraian di bawah ini:

1. Sifat Fisik

a. Wujud Halogen

Wujud Halogen pada suhu kamar, flourin dan klorin berupa gas, bromin
berupa zat cair yangmudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah
menyublim.Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur itu
meleleh, tetapilangsung menyublim. Hal ini terjadi karena tekanan uap iodin padat
pada suhu kamar lebih besar dari 1 atm.

b. Titik Cair dan Titik Didih

Kecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat


dijelaskansebagai berikut. Molekul halogen (X2) bersifat nonpolar, dengan demikian
gaya tarik-menarik antarmolekul halogen merupakan gaya dispersi. Sebagaimana
diketahui, gayadispersi bertambah besar sesuai dengan pertambahan massa molekul
(Mr ). Itulah sebabnya mengapa titik leleh dan titik didih halogen meningkat dari atas
ke bawah dalam tabel periodik unsur.
c. Warna dan Aroma

Warna dan Aroma HalogenHalogen mempunyai warna dan aroma tertentu.


Flourin berwarna kuningmuda, klorin berwarna hijau muda, bromin berwarna merah
tua, iodin padat berwarnahitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu. Semua halogen
berbau rangsang danmenusuk, serta bersifat racun

d. Kelarutan

Kelarutan halogen dari fluor sampai yod dalam air semakin berkurang. Fluor
selain larut dalam air juga mengalami reaksi.

2. Sifat Kimia

a. Kereaktifan

Unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan
halogen di alam sebagai senyawa. Kereaktifan halogen dipengaruhi oleh
keelektronegatifannya. Semakin tinggi keelektronegatifan maka semakin reaktif
unsur halogen karena semakin mudah menarik elektron.
Kereaktifan halogen juga di pengaruhi oleh energi ikatan halogen.semakin kecil
energi ikatan halogen, semakin mudah di putuskan ikatan tersebut sehingga semakin
reaktif halogen.

b. Daya oksidasi

Halogen merupakan pengoksidasi kuat. Sifat oksidator dari atas kebawah


semakin lemah, sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di
bawahnya. Sedangkan sifat reduktor ion halida makin ke bawah semakin kuat.

c. Membentuk molekul diatomik

Unsur halogen selalu dalam bentuk molekul diatomik yang sangat reaktif
terhadap unsur logam maupun nonlogam.

D. Pengolahan atau Pembuatan

1. Pembuatan Fluorin (F2)


Dibuat dengan cara elektrolisis larutan KF dalam HF cair. Dari
elektrolisis ini dihasilkan gas hidrogen di katode dan flurin di anode.
Katode : 2H+ + 2e- => H2

Anode : 2F => F2 + 2e-

2. Pembuatan Klorin (Cl2)


Dibuat dengan cara elektrolisis larutan atau lelehan NaCl. Gas
klorinakan dihasilkan di anode.
NaCl(l) => Na+(l) + Cl-(l)
Katode : Na+ + e- => Ns
Anode : 2Cl- => Cl2 + 2e-
3. Pembuatan Bromin (Br2)
Dibuat dengancara mengalirkan gas klorin ke dalam air laut. Gas
klorin akan mengoksidasi ion Br- menjadi Br2 yang berwarna coklat merah.
2Br-(aq) + Cl2(g) => Br2(l) + 2Cl-(aq)
4. Pembuatan Iodin (I2)
Iodin dapat dibuat dengan mereaksikan natrium iodat dengan natrium
bisulfit.
2NaIO3(aq) + 5NaHSO3(aq) => I2(s) + 3NaHSO4(aq) + 2Na2SO4(aq) + H2O(l)

E. Manfaat dalam Kehidupan Sehari-hari

Masing-masing unsur tersebut mempunyai manfaat yang besar. Penggunaan


halogen dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat berikut ini:

1. Penggunaan Fluorin

Fluor ditemukan oleh Karl Scheele pada tahun 1771. Fluor berasal dari kata
“flow” (aliran). Fluor berbentuk gas pada suhu kamar. Sifatnya sangat beracun. Ada
banyak kegunaan dari fluor seperti untuk membuat pendingin dan deterjen. Fluor
juga digunakan terutama untuk memproduksi uranium heksafluroida dan juga
digunakan untuk membuat senyawa fluor lainnya.

Sebelumnya, fluor digunakan untuk memproduksi CFC yang digunakan


dalam semprotan aerosol, pembersih dan polimer. Kegunaan fluor yang lain adalah
untuk bahan bakar roket. Ion fluorida digunakan dalam pasta gigi karena dapat
mencegah gigi berlubang. Di beberapa negara, fluor ditambahkan ke pasokan air kota
untuk mengurangi pembusukan gigi. Senyawa terfluorinasi dapat digunakan untuk
membuat plastik dan juga untuk etsa kaca. Senyawa terfluorinasi tidak hanya
digunakan untuk mengetsa dekoratif tetapi juga untuk menandai bola kaca tipis untuk
diukir. Kegunaan senyawa fluorin, antara lain:
a. CCl2F2 (freon-12), digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es dan
AC.

b. Na2SiF6, bila dicampur dengan pasta gigi akan berfungsi untuk


menguatkan gigi.

c. NaF, dapat digunakan dalam proses pengolahan isotop uranium, yaitu


bahan bakar reaksi nuklir dan digunakan untuk mengawetkan kayu dari
gangguan serangga.

d. Teflon, bahan plastik tahan panas.

e. Asam fluorida, digunakan untuk mengukir (mensketsa) kaca karena dapat


bereaksi dengan kaca.

f. SF6, sutau gas yang digunakan sebagai insulator.

g. Kriolit (Na3AlF6¬), bahan yang digunakan sebagai pelarut dalam


pengolahan logam Al secara elektrolisis.

2. Penggunaan Klorin

Klorin pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia Swedia bernama
Wilhelm Scheele pada tahun 1774. Klor berbentuk gas pada suhu kamar, memiliki
bau tajam dan berwarna hijau kekuningan. Penggunaan yang paling penting dari
klorin adalah sebagai pemutih kertas dan kain. Klorin adalah salah satu bahan kimia
yang paling sering diproduksi di Amerika Serikat. Penggunaan yang paling umum
dari klorin adalah dalam air minum dan kolam renang karena dapat membu.nuh
bakteri berbahaya. Penggunaan klorin meliputi produksi produk sehari-hari seperti
insektisida, pelarut, pewarna makanan, plastik, pewarna, tekstil, produk minyak
bumi, produk kertas dll. Kegunaan senyawa klorin, antara lain:

a. Cl2, digunakan sebagai disinfektan untuk membu.nuh kuman yang dapat


menyebabkan berbagai penyakit dan dapat menarik timah dari kaleng bekas,
membentuk SnCl4 kemudian direduksi menjadi timah murni

b. NaCl, digunakan sebagai garam dapur.

c. KCl, digunakan untuk pupuk.

d. NH4Cl, digunakan sebagai elektrolit pengisi batu baterai.


e. NaClO, dapat mengoksidasi zat warna (pemutih), sehingga dapat
digunakan sebagai bleaching agent, yaitu pengoksidasi zat warna.

f. Kaporit (Ca(OCl) 2), digunakan sebagai disinfektan pada air.

g. ZnCl2, sebagai bahan pematri atau solder.

h. PVC, digunakan pada industri plastik untuk pipa pralon.

i. Kloroform (CHCl3), digunakan sebagai pelarut dan obat bius pada


pembedahan.

j. HCl, digunakan untuk membersihkan permukaan logam serta untuk


mengekstraksi logam-logam tertentu dari bijihnya

k. Kalium kloart, bahan pembuat mercon dan korek api

3. Penggunaan Bromin

Brom ditemukan pada tahun 1826 oleh ilmuwan Prancis bernama Antoine J.
Balard dan dari Jerman bernama Carl J. Lowig. Brom adalah cairan berwarna
kemerahan yang memiliki bau yang kuat. Brom berbentuk cair pada suhu kamar dan
menghasilkan uap bebas. Brom memiliki afinitas terhadap hidrogen, yang
membuatnya menjadi dekomposer yang baik. Brom juga digunakan untuk
mensterilkan air karena dapat membu.nuh bakteri. Bentuk anorganik brom digunakan
dalam film fotografi. Selain itu, bromin juga digunakan dalam fumigants, pemadam
api, pewarna dan obat-obatan. Kegunaan senyawa bromin antara lain:

a. NaBr, sebagai obat penenang saraf.

b. AgBr, untuk film fotografi. AgBr dilarutkan dalam film gelatin, kemudian
film dicuci dengan larutan NaS2O3 untuk menghilangkan kelebihan AgBr,
sehingga perak akan tertinggal pada film sebagai bayangan hitam.

c. CH3Br, sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran.

d. C2H4Br2, ditambahkan pada bensin agar timbal (Pb) dalam bensin tidak
mengendap karena diubah menjadi PbBr2.

4. Penggunaan Iodin

Iodin merupakan unsur yang sangat penting dan memiliki banyak kegunaan.
Senyawa-senyawa iod pada dasarnya digunakan dalam pengobatan, fotografi dan
pewarna. Iodin juga dapat untuk mengidentifikasi amilum. Penggunaan lain yang
sangat penting dari yodium adalah karena bersifat cukup radioopaque, sehingga
dapat digunakan sebagai pengontras X-ray dan untuk injeksi intravena. Selain itu
yodium membentuk banyak senyawa seperti kalium iodida dan sebagai natrium
iodida yang berguna dalam reaksi Finklestein. Kegunaan senyawa iodin, antara lain:

a. I2 dalam alkohol, digunakan sebagai antiseptik luka agar tidak terkena


infeksi.

b. KIO3, sebagai tambahan yodium dalam garam dapur.

c. I2, digunakan untuk mengetes amilum dalam industri tepung.

d. NaI, bila ditambahkan pada garam dapur dapat digunakan untuk


mengurangi kekurangan yodium yang akan menyebabkan penyakit gondok.

e. Iodoform (CHI3), sebagai disinfektan untuk mengobati borok.

f. Perak iodida (AgI), digunakan dalam film fotografi

5. Penggunaan Astatin

Astatin berasal dari bahasa Yunani “astatos” yang berarti tidak stabil. Astatin
ditemukan di University of California pada tahun 1940. Astatin berupa padatan pada
suhu kamar. Salah satu karakteristik khusus dari astatin adalah tidak ditemukan di
alam sama sekali! Astatin dihasilkan oleh bombardir bismut dengan partikel alpha.
Pemanfaatan astatin belum ditemukan.
PENUTUP

Demikianlah makalah ini kami buat semoga dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Dengan berbagai tahap dan berkat upaya serta partisipasi dari berbagai
pihak yang telah membantu kami dalam mengerjakan dan menyelesaikan makalah
ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Bila ada kesalahan yang kami
buat dengan sengaja atau tidak sengaja, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,
dan tidak lupa pula kami membuka diri untuk menerima saran dan kritik yang
membangun sehingga makalah yang kami buat ini dapat lebih baik selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai