Anda di halaman 1dari 111

MODUL AKUNTANSI 1

DASAR-DASAR AKUNTANSI

Mata Pelajaran : Ekonomi/Akuntansi


Kelas/Semester : XI/ 2 (Dua)
Nomor Modul : Akuntansi 1

Disusun Oleh :

MISNUR AGUSTINA,SE
NIP. 19700812 200502 2 003
(Guru Mata Pelajaran Ekonomi)

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA ) NEGERI 3


KOTA BENGKULU
JL. RE MARTADINATA NO. 41 PAGAR DEWA
BENGKULU
Email Pribadi : misnur.tina @ yahoo.com
Website Sekolah : http:sman3bengkulu. Com
Email Sekolah : sman3_bkl@yahoo.co.id
5. Memahami penyusunan Siklus Akuntansi
Perusahaan Jasa

Mendeskripsikan Akuntansi Sebagai Sistem Informasi

5.1.7 Siswa dapat mendefinisikan pengertian dasar akuntansi


Siswa dapat mengidentifikasitujuan dan manfaat informasi akuntansi
Siswa dapat menjelaskan proses akuntansi dan kualitas informasi akuntansi
Siswa dapat mengidentifikasi kegunaan informasi akuntansi bagi masing-masing
pemakai
Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam bidang spesialisasi akuntansi
Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam profesi akuntan dan etika profesi
akuntan

2
DAFTAR ISI

IDENTITAS ............................................................................................. 1

DAFTAR ISI ............................................................................................ 2

PENDAHULUAN .................................................................................... 3

Kegiatan Belajar 1: AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI


Tujuan ........................................................................................................ 5
Uraian Materi ............................................................................................. 5
1. Kebutuhan Manusia ............................................................................... 5
2. Macam-macam Kebutuhan .................................................................... 7
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan ....................................... 9
4. Alat Pemuas Kebutuhan ........................................................................ 11
5. Kegunaan benda .................................................................................... 12
6. Kelangkaan Alat Pemuas Kebutuhan .................................................... 15
7. Masalah pokok Ekonomi ....................................................................... 17

Kegiatan Belajar 2 ................................................................................... 18


- Tugas terstruktur.................................................................................... 18

Kegiatan belajar 3 .................................................................................... 21


- Tugas mandiri ........................................................................................ 21

PENUTUP ................................................................................................ 30
- Kunci Tugas ............................................................................................. 31
- Daftar Kata-kata Penting (Glosarium)...................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 34

3
PENDAHULUAN

Modul ” DASAR-DASAR AKUNTANSI” ini, merupakan modul yang mengkaji tentang


pengertian dasar akuntansi, menafsirkan persamaan akuntansi, mencatat transaksi berdasarkan
mekanisme debit-kredit, mencatat transaksi dokumen ke dalam jurnal umum, melakukan posting
dari jurnal umum ke buku besar, membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa, dan
menyusun laporan keuangan perusahaan jasa.
Diharapkan dengan mempelajari modul ini, siswa akan mengetahui lebih banyak tentang
“bagaimana penyusunan siklus akuntansi untuk perusahaan jasa ”.
Modul ini membahas tentang :
1. Kegiatan Belajar 1 : Penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa
2. Kegiatan Belajar 2 : Tugas terstruktur mengenai : pengertian dasar akuntansi, menafsirkan
persamaan akuntansi, mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit-kredit, mencatat
transaksi dokumen ke dalam jurnal umum, melakukan posting dari jurnal umum ke buku
besar, membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa, dan menyusun laporan
keuangan perusahaan jasa baik melalui kajian referensi, diskusi maupun penyelesaian
soal-soal.
Kegiatan Belajar 3 : Tugas Mandiri berupa penyelesaian soal-soal pengayaan dan tugas
kompetensi baik secara individu atau kelompok
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan siswa dapat memahami penyusunan siklus
akuntansi perusahaan jasa secara utuh.
Pelajarilah modul ini dengan kegiatan belajar secara bertahap dimulai dari kegiatan
belajar 1 hingga kegiatan belajar 3 diharapkan siswa bisa menguasai dengan baik. Untuk
mengetahui apakah siswa telah menguasai pelajaran ini, diharapkan siswa mengerjakan tugas
yang disediakan pada akhir kegiatan belajar, setelah itu cocokan jawaban Anda dengan kunci
jawaban yang telah disediakan.
Pelajari kembali tugas yang belum terjawab dengan benar sehingga Anda yakin betul
telah menguasai kegiatan belajar tersebut. Untuk selanjutnya mempelajari kegiatan belajar
berikutnya.
Akhirnya selaku penyusun saya sebagai guru mata pelajaran ekonomi SMA N 3 Kota
Bengkulu mengucapkan ”Selamat Belajar ” semoga sukses menyertai anda di masa datang.
Terima kasih

Penyusun

4
Kegiatan Belajar 1

SEJARAH, PENGERTIAN, PEMAKAI


DAN MACAM AKUNTANSI
A. SEJARAH AKUNTANSI

Seorang siswa pada akhir bulan menghitung jumlah uangnya berdasarkan buku hariannya.
Pengeluaran yang ada antara lain : untuk pembayaran SPP, transport, membeli alat tulis, jajan,
dan kebutuhan lainnya. Setelah di jumlahkan uang pemberian dari orang tuanya siswa, sisanya
tinggal sedikit. Hal itu dilaporkan kepada orang tua untuk mendapatkan tambahan dana pada
bulan berikutnya. Mengapa siswa itu perlu membuat catatan untuk pengeluran dan pemasukan ?
Karena mereka akan dapat melihat, menilai dan memutuskan untuk tindakan berikutnya, apakah
mereka akan tetap jajan sehingga tidak mempunyai simpanan, dan lain-lain. Bagi orang tua dia
akan menentukan perlu atau tidaknya diberikan tambahan dana, atau hanya akan diberikan tiap
hari sesuai dengan kepentingannya.
Jika diperhatikan masalah diatas, sebenarnya setiap orang membutuhkan catatan, begitu pula
dengan para pedagang dari Genoa, untuk menghitung berapa keuntungan/kerugian dalam
berdagang, mereka akan membendingkan jumlah harta pada waktu berangkat dengan jumlah
harta pada waktu pulang. Itulah awal mula perkembangan timbulnya akuntansi, yang prosesnya
bersamaan dengan perkembangan bisnis.
Pada tahun 1494 lahirlah buku pertama “SUMMA DE ARITHMETICA GEOMETRICA,
PROPORTIONI ET PROPORTIONALITE” yang salah satu babnya memuat akuntansi,
dibuat oleh Lucas Pacioli yang kemudian dikenal sebagai bapak akuntansi.
Pada abad ke 15 romawi jatuh, pusat perdagangan pindah kebelanda, sehingga
perkembangan akuntansi memakai system kontinental. Setelah belanda meninggalkan
Indonesia, maka pada zaman jepang terdapat kekosongan tenaga akuntansi. Oleh sebab itu
kursus akuntansi mulai ditingkatkan, dan disinilah awal mulanya keberadaan akuntan di
Indonesia.
Pada zaman kemerdekaan dimulai pengiriman akuntan dari Indonesia keluar negri (AS), dan
sejak itu pula system akuntansi bergeser dari system kontinental ke system Anglo Saxon (AS).
Perguruan tinggi mulai berlomba-lomba membuka jurusan akuntansi, dan berawal tahun 1952.
seiring dengan perkembangan akuntansi, maka pada tahun 1953 berdirilah Ikatan Akuntan
Indonesia yang merupakan lembaga pengembangan akuntansi di Indonesia.

Gambar : Manusia zaman pra sejarah yang kegiatan ekonomi nya masih sangat
sederhana belum memerlukan sistem keuangan dan masyarakat ekonomi
modern yang sudah memerlukan akuntansi sebagai alat pengelola sistem
keuangan

5
B. PENGERTIAN DAN KEGUNAAN

A. Pengertian Akuntansi
Istilah akuntansi yang merupakan terjemahan bebas dari Accountancy, mempunyai
pengertian yang menurut ahli yang satu dengan yang lain tidak sama. Walaupun demikian pada
prinsipnya mempunyai pengertian yang sejenis. Menurut American Accounting Association,
yaitu lembaga yang bertugas memberikan gelar Akuntan di AS, mendefinisikan sebagai berikut :

“ Proses pengidentifikasian, pengukuran dan


pelaporan informasi ekonomi, untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan
yang jelas dan tegas, bagi pihak pemakai
informasi.”
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa :
a. Akuntansi merupakan proses identifikasi/pengenalan, pengkuran dan pelaporan ekonomi.
b. Informasi yang di hasilakan oleh akuntansi diharapkan berguna untuk penilaian
dan pengambilan keputusan bagi pihak yang memerlukannya.

B. Kegunaan Akuntansi
Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu
lembaga/badan usaha kepada pihak yang berkepentinagn, baik yang
perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan keuangan
yang bersifat kuantitatif yang berupa angka-angka suatu uang yang dituangkan dalam bentuk
laporan keuangan, yang berguna untuk :
a. Perencanaan
Melalui informasi ekonomi yang tepat, maka manajemen perusahaan dapat menyusun
rencana, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

b. Pengendalian
Melalui informasi ekonomi yang akurat, maka manajeman perusahaan dapat
mengontrol, menilai terhadap jalannya perusahaan.

c. Pertanggung jawaban
Walaupun laporan keunagan bersifat kuantitatif, tetapi juga dapat dipergunakan untuk
menelusuri data kuantitatif (misal jumlah karyawan), sehingga dapat digunakan utuk
bahan pertanggungjawaban manajemen, yang akan dapat digunakan untuk mengambil
keputusan pada masa-masa yang kan datang.

C. Pemakai Akuntansi
Tujuan akuntansi adalah memberikan informasi keuanagn kepada pemakai/pihak-pihak lain
yang memerlukan :
Pihak-pihak yang memerlukan akuntansi antara lain :
1. Pihak intern

6
Manajemen berkepentingan langsung dan sangan membutuhkan informasi keuangan untuk
tujuan pengendalian/controlling, pengkoordinasian/coordinating dan perencanaan/planning
suatu perusahaan.
2. Pihak extern
a. Pemilik/investor dan calon pemilik
Pemilik memerlukan akuntansi untuk memenuhi posisi maju/mundurnya perusahaan,
sehingga ia dapat menentukan apakah akan mempertahankan perusahaannya, menjual atau
menanam modalnya di perusahaan lain.
Calon pemilik dapat menentukan apakah dia akan menanamkan modalnya pada perusahaan
itu.
b. Kreditor dan calon kreditor
Informasi akuntansi berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengembalikan
pinjaman, sehingga dapat dijadikan pedoman apakah akan di tambah pinjamannya atau
justru akan ditarik pinjaman yang telah diberikan.
Bagi calon kreditor berguna untuk menilai resiko yang akan terjadi sebelum pinjaman di
utuskan atau diberikan.

c. Pemerintah
Informasi akuntansi bai pemerintah sangan berguna untuk tujuan pajak dan pengaturannya,
pemeriksaan terhadap kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan, dan sebagai lat penilai
apakah perusahaan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan, serta pemantauan
perkembangan perusahaan melalui Biro Pusat Statistik.
d. Karyawan
Informasi ekonomi bagi karyawan akan berguna untuk mengetahui kelangsungan hidupnya,
maju mundurnya perusahaan yang berguna untuk kemantapan kerja, pertimbangan naik
turunnya gaji dan jaminan social.
e. Pelanggan
Informasi ekonomi berguna untuk mengevaluasi hubungan usaha hubungan usaha dengan
perusahaan, dan menentukan kelanjutan hubungan di masa mendatang.

D. MACAM-MACAM AKUNTANSI

1. Akuntansi Keuangan
Adalah akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi keuangan. Hasil akhir
akuntansi keuangan adalah Laporan Laba/rugi, Laporan perubahan modal, neraca, Laporan
perubahan posisi keuangan, catatan atas laporan keuangan. Dalam penyusunan laporan
keuangan harus sesuai dengan prisip akuntansi yang berterima umum.

2. Akuntansi manajemen
Adalah akuntansi yang memberikan informasi baik keuanagn (kuantitatif) maupun bukan
keuanagan(kualitatif), untuk kepentinagn manajemen perusahaan. Bidang ini bermanfaat
untuk pengambilan keputusan dan pengendalian operasi perusahaan.
Macam-macam akuntansi yang lain :
a. Akuntansi Biaya
b. Akuntansi Pemerintah
c. Akuntansi Sosial
d. Akuntansi Internasional
e. Akuntansi Pemeriksaan
f. Akuntansi Perpajakan
g. Akuntansi Peranggaran\

7
Profesi di bidang akuntansi di sebut akuntan.
Macam-macam akuntan dan tugasnya, menurut UU No.34 th. 1945 :
a. Akuntan Privat/Intern/Manajemen
Adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan/ organisasi tertentu, bertugas
menjalankan fungsi akuntansi keuangan maupun akuntansi manajemen.
b. Akuntan Publik (Extern)
Adalah akuntan yang menjalankan fungsi pemeriksaan secara bebas (indepeden) terhadap
laporan keuangan perusahaan dan organisasi lain. Hasil laporan keuangan dinyatakan dalam
laporan akuntansi yang berisi pendapat tentang kewajaran atau kelayakan laporan keuangan
yang diperiksanya.
Tugas selain pemeriksaan adalah :
- Konsultasi perencanaan dan pelaporan pajak
- Penyusunan anggaran
- Penyusunan system akuntansi
- Penyusunan system akuntansi
- Penyususnan laporan keuangan
c. Akuntan Pemerintah
Adalah akuntan yang bekerja di lembaga pemerintahan, misalnya : di BPK, Dirjen pajak,
BPKP, Departemen keuangan dan lain-lain.
Tugasnya adalah mengawasi keuangan dan kekayaan negara sampai pengelolaan keuangan
dan kekayaayn negara.
d. Akuntan Pendidik
Akuntan yang bekerja di lembaga pendidikan untuk mengajarkan, melakukan riset dan
mengembangakan pengetahuan akuntansi.

8
Kegiatan Belajar 2
TUGAS TERSTRUKTUR
Tujuan Pembelajaran pada tugas terstruktur ini adalah :

 Siswa dapat mengetahui apa yang dimaksud akuntansi

 Siswa dapat mengetahui tujuan dan manfaat akuntansi

 Siswa dapat mengetahui kualitas informasi akuntansi

 Siswa dapat mengetahui pemakai informasi akuntansi

 Siswa dapat mengetahui bidang spesialisasi akuntansi

 Siswa dapat mengetahui profesi akuntan dan etika profesi akuntan.

Langkah-langkah pembelajaran :
1. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok
2. Tiap kelompok beranggotakan antara 5-6 orang per kelompok
3. Berdasarkan materi yang sudah ada siswa ditugaskan untuk mendiskusikan tentang
kualitas informasi akuntansi, pemakai informasi akuntansi, bidang spesialisasi akuntansi,
profesi akuntan dan etika profesi akuntan.
4. Menyelesaikan soal-soal yang telah di siapkan guru mengenai kualitas informasi
akuntansi, pemakai informasi akuntansi, bidang spesialisasi akuntansi, profesi akuntan
dan etika profesi akuntan.
SOAL-SOAL TUGAS TERSTRUKTUR :
 Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan berdiskusi dalam kelompok mu,
jawaban di tulis pada selembar kertas folio dan di kumpulkan.

1. Siapakah tokoh yang mendapatkan julukan Bapak Akuntansi ?


2. Akuntansi sering disebut juga bahasa dunia usaha, jelaskan !
3. Sebutkan pihak-pihak yang tergolong ekstern perusahaan !
4. Sebutkan 5 contoh perusahaan jasa !
5. Jelaskan perkembangan akuntansi di Indonesia !
6. Bagaimana pengertian akuntansi menurut American Accounting Association ?
7. Sebutkan pihak-pihak pemakai informasi akuntansi !
8. Jelaskan kegunaan akuntansi bagi :
 Manager
 Pemilik
 Pemerintah

9
9. Sebutkan 2 macam akuntansi !
10. Bedakan tujuan antara Akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen !
11. Sebutkan 4 macam akuntan menurut profesinya !
12. Apakah perbedaan antara Akuntansi Publik dengan Akuntansi
Intern/Manajemen ?
13. Apakah yang dimaksud dengan akuntansi Negara ?
14. Apakah yang dimaksud dengan akuntansi Pendidik ?
15. Sebutkan Undang-undang yang mengatur tentang gelar akuntan di Indonesia !

@ Selamat bekerja dan selalu bekerja sama dalam kelompok mu @

Kegiatan Belajar 3
TUGAS MANDIRI
Langkah-langkah pembelajaran :
Persiapan untuk melaksanakan tugas mandiri berikut :
1. Tugas mandiri ini berupatugas individu dan di kerjakan di buku besar folio bergaris
2. Jawablah soal-soal yang di berikan dengan benar dan rapi
3. Kumpulkan tugas mandiri ini kepada guru paling lambat 5 hari setelah tugas di berikan siswa
yang dapat mengumpulkan sebelum waktu maximal akan memperoleh point tambahan nilai
5 point.
SOAL-SOAL TUGAS MANDIRI :
AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

 PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI


PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI DAN KEGUNAANNYA
BIDANG AKUNTANSI
PROFESI AKUNTANSI
KEWAJIBAN PERUSAHAAN
STANDARD AKUNTANSI KEUANGAN (SAK )
PENGOLONGAN PERUSAHAAN

1. Data – data akuntansi sebagai berikut


1. Sebagai bahan pengambilan keputusan
2. Sebagai sumber informasi
3. Mengetahui perkembangan dunia usaha
4. Mengetahui sumber modal dunia usaha
5. Mengetahui kebenaran jumlah pajak yang dibayarkan

10
Dari data di atas yang merupakan kegunaan informasi akuntansi adalah……
a. 1,2,3 dan 4 d. 1,3,4 dan 5
b. 1,2,3 dan 5 e. 2,3,4 dan 5
c. 1,2,4 dan 5
2. Pengolongan jenis perusahaan menurut operasi dan badan hukumnya :
1. Perusahaan Jasa
2. Perusahaan Perseorangan
2. Perusahaan Dagang
3. Perusahaan Industri
4. Persekutuaan Firma
Yang termasuk pengolongan prusahaan menurut jenis operasinya adalah………
a. 1,2 dan 3 d. 2, 3 dan 4
b. 1,2 dan 4 e. 2, 4 dan 5
c. 1,3 dan 4
3. Fungsi utama dari akuntansi adalah….
a. Mengklasifikasi data d. Menyusun laporan keuangan
b. Mengukur data e. Menyusn perencanaan
c. Melaporkan data
4. Empat kelompok utama dalam proses akuntansi adalah....
a. pengklasifikasian, pengukuran data, analisis pengikhtisaran
b. pengidentifikasian data, pengukuran data, pengkomunikasian informasi, pengikhtisaran.
c. pengidentifikasian, analisis, pengukuran data, pengikhtisaran
d. pengidentifikasian, pengukuran, pelaporan, analisis
e. analisis, pengukuran, pelaporan, perencanaan
5. Suatu sistem atau metode yang digunakan dalam proses pengumpulan
dan pengolahan data untuk menghasilkan informasi akuntansi di sebut....
a. proses akuntansi d. tujuan akuntansi
b. pengertian akuntansi e. manfaat akuntansi
c. fungsi akuntansi
6. Manfaat akuntansi bagi investor ialah untuk…..
a. menetukan sikap terus memegang saham atau tidak
b. memutuskan pemberian kredit
c. mengetahui hak-hak yang di peroleh dari perusahaan
d. kepentingan hubungan perusahaan
e. kepentingan keuangan
7. Bukti-bukti pencatatan di kumpulkan, kemudian di identifikasi menjadi suatu transaksi.
Kegiatan ini merupakan tahap….
a. pencatatan d. klasifikasi
b. identifikasi e. pelaporan
c. analisis
8. Informasi akuntansi yang di sajikan dalam bentuk laporan keuangan sangat berguna untuk....
a. informasi ekonomi
b. pengambilan keputusan
c. menyusun laporan keuangan
d. menyusun perencanaan
e. menyusun laporan
9. Fihak yang tidak memerlukan informasi akuntansi adalah....
a. investor d. karyawan
b. kreditor e. penasihat hukum
c. pelanggan

11
10. Kegiatan yang termasuk transaksi dalam unit perusahaan adalah....
a. penjualan barang
b. pemberian kredit dari bank
c. kegiatan produksi
d. pelunasan utang
e. pembayaran dividen kepada pemegang saham

ESSAY :
1. Jelaskan 2 fungsi penting dalam akutansi
2. Gambarkan proses kegiatan akuntansi
3. Jelaskan dengan singkat fungsi utama akuntansi dalam masyarakat ekonomi modern
4. Sebutkan fihak-fihak ekstern dalam akuntansi
5. Sebutkan etika profesi akuntan publik.
6. Sebutkan profesi akuntansi = 3 profesi
7. Jelaskan mengenai transaksi keuangan
8. Apa yang di maksud dengan kelompok ekstern dan intern dalam perusahaan
9. Gambarkan bagan jenis informasi suatu perusahaan
10. Jelaskan tujuan pokok akuntansi
KUNCI JAWABAN TUGAS MANDIRI :
1. B
2. C
3. E
4. D
5. A
6. C
7. A
8. B
9. E

10. C

12
5. Memahami penyusunan Siklus Akuntansi
Perusahaan Jasa

Mendeskripsikan Akuntansi Sebagai Sistem Informasi

Siswa dapat menjelaskan tahap-tahap akuntansi

Siswa dapat menjelaskan rekening neraca dan rugi laba

Siswa dapat mengidentifikasi kode rekening dalam akuntansi

13
Kegiatan Belajar 1

TAHAP –TAHAP AKUNTANSI


A. PENDAHULUAN

Pencatatan transaksi secara langsung dari transaksi ke laporan keuangan akan menimbulkan
kesalahan besar yang berakibat fatal.
Apa bila pencatatan terjadi kesalahan sulit untuk menemukan kembali. Oleh karena itu
pencatatan transaksi dilakukan secara bertahap. Prosedur pencatatan bertahap mulai dari
pencatatan transaksi sampai menjadi laporan keuangan disebut peoses akuntansi atau tahap-
tahap akuntansi atau siklus akuntansi.

B. PENCATATAN

Siklus akuntansi dimulai dari adanya suatu transaksi dan kejadian yang harus dicatat.
Transaksi (transaction) adalah tindakan yang mengakibatkan perubahan harta, utang dan modal
yang berhubungan dengan pihak luar misalnya setoran modal keperusahaan, pembelian barang,
pembayaran utang. Kejadian (Event) adalah tindakan yang terjadi di dalam perusahaan,
misalnya: penyusutan aktiva, pemakaian perlengkapan kantor.
Sebelum transaksi dicatat harus dibuatkan bukti transaksi yang disebut dokumen sumber atau
bukti transaksi.

Bukti pembukuan terdiri dari bukti transaksi dan bukti pencatatan (bukti jurnal). Dokumen
sumber atau bukti transaksi baik yang diterima dari pihak luar (kwitansi, nota, faktur) maupun
pihak intern (bukti kas masuk atau keluar) harus diteliti lebih dahulu keabsahannya. Setelah
\\bukti transaksi dicatat maka langkah berikutnya dicatat dalam jurnal, secara kronologis atau
urutan waktu.
Langkah berikutnya adalah memindahkan jurnal ke buku besar.

Tahap pencatatan dapat dilihat dibawah ini:

Bukti pembukuan Jurnal Buku Besar

Pengidentifikasian Pencatatan Penggolongan


Dan Pengukuran

Tahap Pencatatan

14
C. PENGIKHTISARAN
Dari tahap pencatatan (bukti pembukuan-jurnal-buku besar) maka prosedur berikutnya
adalah tahap pengikhtisaran yang terdiri dari:
a. Neraca saldo
Adalah daftar yang berisi saldo-saldo dari rekening buku besar.

b. Kertas kerja atau neraca lajur


Neraca saldo adalah merupakan bahan utama penyusunan laporan keuangan tetapi ternyata
tidak semuanya rekening yang ada di neraca saldo langsung dapat digunakan, namun masih
ada yang belum menunjukkan posisi atau keadaan yang sebenarnya.
Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan karena adanya hal-hal di atas maka
perlu dibuat kertas kerja atau neraca lajur. Kertas kerja adalah daftar yang berlajur-lajur
yang dipergunakan untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.

c. Laporan keuangan
Berdasarkan kertas kerja atau neraca lajur lajur di atas maka dapat dibuat laporan keuangan.

d. Jurnal Penutup
Untuk menutup rekening sementara atau rekening nominal maka beban dan Pendapatan
dipindahkan ke rekening laba/rugi melalui jurnal penutup yang dibuat di jurnal umum.
Secara formal jurnal penyesuaian dn jurnal penutup dipindahkan ke buku besar untuk
menutup rekening sementara.

e. Neraca saldo setelah penutupan


Setelah buku besar ditutup maka dapat dihitung saldo dalam buku besar dan dapat disusun
neraca saldo setelah penutupan, sekaligus berfungsi untuk mengontrol kebenaran jumlah
debet dan kredit.

f. Jurnal Pembalik
Ayat pembalik merupakan alternatif. Artinya boleh dibuat boleh tidak, tergantung ayat
penyesuaian sebelumnya. Jika ayat sebelumnya misalnya: mendebit rekening biaya dan
mengkredit aktiva, maka sesuai dengan azas konsistensi maka perlu dibuat jurnal pembalik
setelah buku besar ditutup, tetapi jika sebaliknya maka tidak perlu dibuat jurnal pembalik.

Tahap pengikhtisaran dapat dilihat sebagai berikut:

Neraca Jurnal Jurnal Neraca Saldo


Saldo Penyusuaian Penutup Penutupan

Jurnal pembalik

Kertas Kerja

Tahap Pengikhtisaran

D. PELAPORAN

Sebagai hasil akhir dan tujuan akutansi adalah menghasilkan informas ekonomi, untuk
mengambil keputusan bagi pihak yang memerlukannya. Agar hasil akhir mudah dimengerti dan
mudah memberikan gambaran yang jelas maka data perusahan perlu diproses melalui tahap-tahap
dalam siklus akutansi, berdasarkan suatu prinsip yang berterima umum.

15
Laporan keuangan dibuat pada akhir periode kutansi misalsetiap 3 bulan, persemester atau
setahun sekali dan sebagainya.
Laporan keuangan terdiri dari:
1. Neraca
2. Laporan rugi/laba
3. Laporan perubahan modal
4. Laporan perubahan posisi keuangan.
5. Catatan atas laporan keuangan
6. Laporan atau informasi lain sebagai pelengkap

Didalam buku ini hanya akan dibahas naraca, laporan rugi/laba dan laporan perubahan modal.

Ad. 1. Neraca
adalah daftar yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu,
meliputi harta, utang dan modal.

Ad. 2. Laporan rugi/laba


adalah laporan yang menggambarkan hasil usaha suatu perusahaan pada periode tertentu.
Dalam laporan rugi/laba disajikan semua penghasilan dan beban.

Ad. 3. Laporan perubahan modal


adalah laporan yangmenunjukan perubahan modal selama satu periode. Dalam perubahan
laporan modal disajikan modal awal, rugi/laba, prive dan modal akhir.

Proses lengkap siklus akutansi dapat digambarkan sebagai berikut:

Tahap Pengikhtisaran

Bukti Buku Neraca Jurnal Jurnal Neraca


Pembukuan Jurnal Besar Saldo Penyesuaian Penutup Saldo
Penutupan

Identifikasi Pencatatan Penggolongan Kertas Kerja


& Pengukuran

Tahap Pencatatan Laporan Keuangan

16
REKENING NERACA DAN RUGI / LABA
A. PENDAHULUAN
Laporan keuangankan hasil akhir dari siklus akuntansi. Laporan keuangan yang utama
adalah neraca laporan rugilaba yang dimulai dari pengidentifikasian dan pengukuran data
sumber/bukti transaksi yang selanjutnya dicatat dalam jurnal kemudian dipindahkan kedalam
buku besar. Untuk selanjutnya dilakukan proses peringkasan kedalam neraca saldo. Jika
rekening yang menunjukan saldo yang sebenarnya sudah disesuaikan, maka dengan alat
kertas kerja/ neraca lajur akan dapat dibuat laporan keuangan.
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.
Neraca terdari dari 2 bagian yaitu:

1. Aktiva
berisi daftar keuangan yang dimiliki suatu perusahaan.

2. Passiva
menunjukan sumber atau asal aktiva yang terdiri dari utang dan modal.

Laporan rugi/laba adalah laporan yang menunjukan pendapatan dan beban perusahaan
untuk jangka waktu tertentu.

B. REKENING NERACA
Rekening neraca terdiri dari 3 bagian yaitu:
1. Harta/aktiva
2. Utang
3. Modal

ad. 1. Harta/aktiva
Adalah daftar kekayaan yang dimiliki perusahaan bik yang berwujud maupun yang tida
berwujud dan mempunya nilai uang.
Harta dapat dibagi menjadi:
a. Harta lancar
Adalah kekayaan perusahaan yang berupa Kas/Bank dan kekayaan lain yang dapat
diharapkan dicairkn menjadi kas Bank, dijuaal atau dipakai habis dlam satu tahun atau
daalaam siklus kegiatan normal perusahaaan, jika melampaui satu tahun.
Termasuk dalam harta laancar antara lain :
a.1. Kas/Bank
Alat pembayaran/rekening giro perusahaaan yang siap bebas digunakan untuk
membiayai kegiatan umum perusahaan
a.2. Surat Berharga
Adalah saham/obligasi dan sejenisnya yang dapat segera untuk dicairkan/diuangkan
baik di Bank maupun di bursa
a.3. Piutang wesel
Adalah surat janji yang diterima dari debitur. Promes adalah piutang yang tertulis
untuk membayar sejumlah uang tanggal yang telah ditetapkan.
a.4. Piutang usaha
Adalah tagihan kepada pihak lain tanpa disertaibukti tertulis piutang ini timbul karena
penjualan barang/jasa secara kredit

17
a.5. Persediaan
Dalam perusahaaan dagang barang-barang yang dibeli untuk dijual kembali, sedang
dalam perusahaan industri , barang dalam proses, persediaan bahan pembantu dan
persediaan barang jadi.
a.6. Beban dibayar di muka
Adalah beban yang telah dilakukan pembayarannya untuk digunakan dalam aktifitas
perusahaaan dimana yang akan tiba
a.7. Perlengkapan/Bahan habis pakai (supplies)
Adalah barang atau bahan yang sengaja diperoleh dan disediakan dalam rangka operasi
umum perusahaan.

b. Investasi jangka panjang


Adalah investasi /penyertaan /penaanaman modal yang dilakukan untuk jangka panjang
dengan tujuan untuk mengontrol perusahaan dan untuk mendapatkan pendapatan tetap.
Termasuk di dalamnya antara lain :
- Inventasi dalam saaham dan obligasi
- Dana yang dicadangkan untuk pelunasan utang jangka panjang
- Aktiva lain-lain untuk dimanfaatkan dimasa yang akan datang

c. Aktiva tetap
Adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalm bentuk siap pakai atau lebih dahulu,
digunakan untuk operasi perusahaan dan tak dijual sertai mempunyai manfaat lebih dari
satu tahun, antara lain : Peralatan, mesin mesin,kendaraan, gedung, tanah.

d. Aktiva tidak berwujud


Adalah hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam memperoleh
pendaapatan.
Aktiva tidak berujud antara lain :

d.1. Hak Paten


Adalah hak yang diberikan oleh pemerintah melalui Direkorat Paten Kepada
perseorangan /badan usaha untuk menggunakan penemuan baru.
d.2. Hak Cipta
Adalah hak yang diberikan oleh pemerintahh kepada badan usaha/perseorangan
untuk memperbanyak/memperjuallkan barang-barang hasil karya seni/tulisan.
d..3. Merk Dagang
Adalah hak yang diberikan oleh pemerintah kepada baddan usaha untuk
menggunkan nama, cap atau lambang baggi usahanya..
d.4. Franchese
Adalah hak istimewa yang diperoleh perusahaan/perseorangan dari pihak lain
untuk mengkomersilkann produk, tehhnik atau formula.
d.5. Good Will
Adalah keistimewaan yang diimiliki perusahaan karena letak strategis, nama baik
perusahaan, personalia yang baik, sehingga memperoleh pendapatan yang lebih
besar dibanding dengan perusahaan yang sejenis.
d.6. Hak Sewa (Leasing)
Adalah hak untuk menggunakan aktiva tetap dari pihak lain.

18
e. Aktifa lain-lain
Adalah aktifa yang tidak dapat secara layak dterhadap keempat aktifa di atas
Misalnya : Mesin yang tidak dipakai
Biaya pendirian
Biaya emisi saham

Ad.2. Utang/Kewajiban
Kewajiban merupakan pengorbanan ekonomi yang wajib dilakukan oleh perusahaan
dimasa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aktiva atau pemberian jasa yang
disebabkan oleh tindakan atau transaksi sebelumnya.
berdasarkan jangka waktu pelunasannya maka kewaajiban dapat dibagi menjadi :
a. Kewajiban lancar
adalah kewajiban yang harus dilunasi tidak lebih dari satu tahun atau satu siklus
normal operasi perusahaan. Termasuk kewajiban lancar :
- Utang Usaha
- Utang Wesel
- Utang biaya/biaya yang masih harus dibayar
- Utang bunga
- Utang pendapatann/pendapatan yang diterima di muka
b. Kewajiban jangka panjang
Adalah kewajibann yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu
tahun/satu siklus normal operassi perusahaan..
termasuk dalam utang jangka panjang :
- Utang hipotik
Adalah pinjaman jangka panjang dari Bank dengan jaminan aktiva tetap, jika pada
saatnya pinjaman tidak dilunasi maka bannk akan menjuall jaminannya dan
diperhitungkan dengan jumlah pinjaman.

- Utang Obligasi
Adalah pinjaman jangka panjang yang timbul karena perusahaan
menjual/mengeluarkann surat-surat obligassi. Obligassi merupakan janji tertulis
untuk membayar pinjaman pada saat pelunasannya dan memberikan bunga tetapp
yang dibayarkan secara berkala.

- Kredit Investasi
Adalah pinjaman jangka panjang yang timbul karena perusahaan memperoleh
pinjaman dari Bank untuk pembayaran atau perluassan perusahan.

c. Kewajiban lain-lain
Utang ini meliputi semua utang yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar
maupun kewajiban jangka panjaang..
Misalnya : Utang kepada direksi
Jaminan yang diterima dari langganan

d.3. Modal
Adalah hak pemilik atass aktiva perusahaan.
Dari segi perusahaan modal adalah utang perusahaan kepadda pemilik. Besarnya modal
pemilik sama dengan akktiva dikurangi utang. Modal terdiri dari setoran pemilik dan sisa
laba yang belum dibagi.

19
Pemberian nama modal tergantung dari jenis perusahaan.
Sebagai contoh :
Bentuk perusahaan Nama Modal
- Perseroan - Modal Pemilik
- Persekutuan - Modal Sekutu
- Perseroan Terbatass - Modal Saham
- Koperasi - Modal Anggota

C. REKENING RUGI LABA


Elemen atau unsur rekening Rugi Laba antara lain :

1. Pendapatan

Adalah penambahan terhadap moddal sebagai hassil operasi perusahaan. Pendapatan


timbul dari penyerahan barang dagangan//jassa atau aktivitass lainnya dalam satu
periode.
Contoh rekening pendapatan sebagai berikut :
- pendapatan jasa angkutan
- pendapatan servis
- pendapan komisi
- pendapan bunga

2. Beban

Adalah pengorbanan yang dikeluarkan dalam memperoleh pendapatan.


Contoh :
- Beban Gaji
- Beban Sewa
- Beban Bunga

20
KODE REKENING
A. PENDAHULUAN
Untuk mempermudah identifikasi dan pengelompokan rekening, mka perlu dibuatkan
pedoman akuntansi yang memuatt daftar rekening beserta nomor kodenya.
Banyak sedikitnya angka/nomer/digit tergantung dari besar/kecilnya jenis usaha.
pemberian nomer kode rekening tergantung pada manajemen perusahaan.

B. MACAM-MACAM KODE REKENING

1. Sistem Numeralia
Adalah cara pemberian namer kode rekening dengan mengggunakan angka/noomer.
Pemberiann nomer sebaiikknya urut, agar mudah dimengerti hubungan yang satu dengan
lainnya..
Sistem numeralia terbaggi atas :

a. Kode Kelompok
Adalah pemberian nomor kode dengan memberikan angka tertentu pada kelompok,
golongan dan jenis rekenning. Jika rekening diberi kode 3 angka, maka angka kesatu
menunjukkan kelompok, angka kedua menunjukkan golongan dan angka ketiga
menunjukkann jenis rekening.
Contoh : Kas dengan nomer 1 1 1
Kelompok
Golongan
Jenis

Contoh nomor kode kelompok :


Kelompok Nomer Kode
Harta 1
Utang 2
Modal 3
Pendapatan 4
Beban 5

Masing-masing kelompok dibagi menjadi beberapa golongan.


Contoh : Kelompok Harta dibagi menjadi golongan :

Golongan : Nomor Kode


Harta Lancar 11
Investasi Jangka Panjang 12
Harga Tetap 13
Harta Tak Berwujud 14
Harta Lain – lain 15

Masing – masing golongan dibagi menjadi beberapa jenis rekening.


Contoh pembagian Harta Lancar menjadi rekening :
Jenis Rekening : Nomor Kode :
Kas 111
Surat Berharga 112
Piutang Wesel 113

21
Piutang Dagang 114
Persediaan Barang Dagangan 115
Beban dibayar dimuka 116

b. Kode Blok
Adalah cara pemberian nomor rekening dengan cra menyediakan satu blok angka setiap
kelompok perkiraan.
Contoh Kode Blok :
Kelompok : Nomor Kode
Harta 100 – 199
Utang 200 – 299
Modal 300 – 399
Pendapatan 400 – 499
Beban 500 – 599

Masing – masing kelompok dibagi menjadi beberapa golongan .


Contoh :
Kelompok harta dibagi menjadi beberapa golongan antara lain sebagai berikut :
Golongan : Nomor Kode
Harta Lancar 100 – 149
Investasi jangka Panjang 150 – 159
Harta Tetap 160 – 169
Harta tak berwujud 170 – 179
Harta Lain – lain 180 – 189

Masing – masing golongan dibagi menjadi beberapa jenis rekening .Contoh:


Golongan harta lancar dibagi menjadi jenis rekening :
Jenis Rekening : Nomor Kode :
Kas 110
Piutang 120
Persediaan barang dagangan 130
Beban dibayar dimuka 140

2. Sistem Desimal
Adalah pemberian nomor kode dengan kode dengan menggunakan dasar angka 10 unit dari
0 sampai 9. Masing – masing angka//digit menunjukkan kelompok, golongan dan jenis.
Rekening dibagi dalam 10 rubrik, tiap rubrik dibagi menjadi 10 golongan, dan tiap golongn
dibagi menjadi 10 jenis rekening, seperti tampak dibawah ini :

Rubrik 0 :Rekening harta tetap dan modal


Rubrik 1 : Rekening keuangan
Rubrik 2 : Rekening Netral
Rubrik 3 : Rekening persediaan bahan baku, bahan pembantu, dan bahan yang habis
dipakai
Rubrik 4 : Rekening Jenis – jenis biaya/beban
Rubrik 5 : Rekening Temppat – tempat Biaya/beban
Rubrik 6 : Rekening Fabrikasi/pemikul beban
Rubrik7 : Rekening Persediaan barang jadi
Rubrik 8 : Rekening Pendapatan
Rubrik 9 : Rekening Rugi/Laba Umum

22
Contoh ;
5 Beban
50 Beban Penjualan
501 Gaji Salesmen
5011 Gaji Salesmen Produk A

3. Sistem Mneumonic
Adalah pemberian kode rekening dengan menggunakan singkatan huruf awal dari kelompok
rekening yang bersangkutan.

Contoh :
Nama Rekening Kode
Aktiva A
Aktiva Lancar AL
Kas AL – K
Aktiva Tetap AT
Peralatan AT – P
Utang U
Utang Lancar UL
Utang Dagang UL – UD
Modal M
Pendapatan P
Beban B

4. Sistem Kombinasi Angka dan Huruf

Adalah pemberian kode rekening dengan menggunakan kombinasi huruf dan angka.
Huruf paling depan sebagai golongan rekening dan nomor perkiraan dengan angka.

Contoh :
Upah dengan kode “U”
Produksi dengan kode “”9”
Benang Sutra dengan kode “2”
Jadi upah produksi benang sutra dengan kode : “U-9-2”

23
Kegiatan Belajar 2

TUGAS TERSTRUKTUR

Tujuan Pembelajaran pada tugas terstruktur ini adalah :

 Siswa dapat mengetahui tahap-tahap akuntansi

 Siswa dapat mengetahui rekening dalam neraca dan rugi laba

 Siswa dapat mengetahui kode rekening dalam akuntansi

Langkah-langkah pembelajaran :
1. Kelas dibagi menjadi 7 kelompok
2. Tiap kelompok beranggotakan 5-6 orang per kelompok
3. Berdasarkan materi yang sudah ada siswa ditugaskan untuk mendiskusikan tentang tahap-
tahap dalam akuntansi, rekening-rekening yang ada dala pembuatan neraca dan laporan rugi
laba, serta kode-kode rekening yang biasa digunakan dalam akuntansi
4. Menyelesaikan tugas kelompok yang telah di siapkan guru mengenai tahap-tahap dalam
akuntansi, rekening-rekening yang ada dalam pembuatan neraca dan laporan rugi laba, serta
kode-kode rekening yang biasa digunakan dalam akuntansi
TUGAS TERSTRUKTUR :
 Diskuskan dalam kelompok mu, dan tuiskan dalam selembar karton lalu i kumpulkan
Kelompok 1
Jelaskan secara ringkas dan benar tahap pencatatan dalam akuntansi, gunakan bagan apabila
di perlukan.
Kelompok 2
Jelaskan secara ringkas dan benar tahap pengikhtisaran dalam akuntansi, gunakan bagan
apabila di perlukan.
Kelompok 3
Jelaskan secara ringkas dan benar tahap pelaporan dalam akuntansi, gunakan bagan apabila
di perlukan.
Kelompok 4
Jelaskan secara ringkas dan benar rekening-rekening yang digunakan dalam pembuatan
neraca.
Kelompok 5
Jelaskan secara ringkas dan benar rekening-rekening yang digunakan dalam pembuatan
laporan rugi laba.
Kelompok 6
Jelaskan secara ringkas dan benar kode rekening dalam bentuk neumeralia dan desimal
Kelompok 7
Jelaskan secara ringkas dan benar kode rekening dalam bentuk mnemonic dan kombinasi

24
Kegiatan Belajar 3

TUGAS MANDIRI
Langkah-langkah pembelajaran :
Persiapan untuk melaksanakan tugas mandiri berikut :
1. Tugas mandiri ini berupa tugas individu dan di kerjakan di buku besar folio bergaris
2. Jawablah soal-soal yang di berikan dengan benar dan rapi
3. Kumpulkan tugas mandiri ini kepada guru paling lambat 5 hari setelah tugas di berikan siswa
yang dapat mengumpulkan sebelum waktu maximal akan memperoleh point tambahan nilai
5 point.
SOAL-SOAL TUGAS MANDIRI :
AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
SOAL-SOAL BAGIAN I
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Sebutkan tahap-tahap akutansi!
2. Jelaskan yang dimaksud dngan tahap pencatatan!
3. Jelaskan yang dimaksud dengan pengikhtisaran!
4. Jelaskan yang dimaksud dengan tahap pelaporan!
5. Buatkan bagan siklus akutansi secara lengkap!
SOAL – SOAL BAGIAN 2
Jawablah pertanyaan-pertanyan di bawah ini !
1. Apakah yang dimaksud dengan Harta ?
2. Buatlah klasifikasi rekening Harta !
3. Apakah yang dimakksud dengan Utang ?
4. Buatlah klassifikassi rekening Utang !
5. Apakah yang diimaksud dengan Modal ?
6. Buatlah baggan Neraca !
7. Apakah yang dimaksud dengan Beban ?
8. Sebutkan 3 macamm rekening Beban !
9. Apakah yang diimakksud dengan Pendappatan ?
10. Sebutkan 3 macam rekening Pendapatan !
SOAL – SOAL BAGIAN 3
Jawablah pertanyaan dibawah ini :
1. Jelaskan yang dimaksud dengan kode rekening !
2. Apakah kegunaan dari kode rekening !
3. Apakah yang dimaksud dengan kode rekening Numeralia ?
4. Apakah 3 macam contoh kode rekening Numeralia dengan :
a. Kode Kelompok
b. Kode Blok
5. Apakah yang dimaksud dengan kode rekening Decimal ?
6. Berilah 2 contoh kode Decimal !
7. Apakah yang dimaksud dengan kode Mnemonic ?
8. Berikan 5 macam contoh dari kode Mnemonic !
9. Apakah yang dimaksud dengan kode kombinasi angka dan huruf !
10. Berikan contoh penggunaan kode kombinasi angka dan huruf !

25
5. Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi
Perusahaan Jasa

Menafsirkan persamaan akuntansi

5.2.1 Siswa dapat menjelaskan rumus persamaan dasar akuntansi


5.2.2 Siswa dapat menganalisis transaksi/kejadian
5.2.3 Siswa dapat mencatat analisis transaksi/kejadian ke dalam
persamaan dasar akuntansi

26
MENAFSIRKAN PERSAMAAN AKUNTANSI

A. PENDAHULUAN

Setiap perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba. Agar dapat diketahui rugi atau laba
suatu perusahaan, maka setiap transaksi atau kejadian harus dicatat secara catat secara cermat
dan teliti. Hal ini dimaksudkan agar laporan keuangan yang dibuat dapat dipertanggungjawabkan
perusahaan kepada pemiliknya atau pihak lain. Oleh sebab itu laporan keuangan harus disusun
berdasarkan konsep – konsep atau prinsip – prinsip akuntansi.
Konsep dasar akuntansi yang penting dan berpengaruh terhadap laporan keuangan adalah
konsep kesatuan usaha. ( Business Entity Concept ) yang menyatakan bahwa perusahaan
dianggap sebagai kesatuan ekonomi yang terpisah –pisah dari pihak – pihak yang
berkepentingan dengan sumber – sumber perusahaan. Perusahaan dipandang sebgai unit
organisasi yang terpisah daripemiliknya. Dengan konsep kesatuan usaha tersebut akuntansi
berkepentingan untuk melaporkan kegiatan perusahaan bukan kefiata pemiliknya, sebab pemilik
dianggap sebagai pihak eksternn.

B. PERSAMAAN AKUNTANSI

1. Harta = Modal

Dengan adanya pandangan konsep kesatuan usaha yang menyatakan bahwa perusahaan itu
menyaatakan bahwa perusahaan itu merupakan unit organisasi yang terpisah baik dari pemilik
maupun kreditornya, maka segala kekayaan perusahaan diperoleh dari pihak lur perusahaann.
Kekayaan atau harta perusahaan yang diperoleh dari pihak luar adalah merupakan kewajiban
atau utang.
Kekayaan perusahaan yang pertama kali dipperoleh bersumber dari pemilik, maka pada saat
itu pula peusahaan mempunyai kewajiban atau utang kepada pemilik yang kemudian disebut
sebagai modal pemilik.
Misalnya pada tanggal 16 Maret 1991 Tuan Achmad hendak mendirikan sebuah bengkel
motor yang diberi nama Bengkel Kasih Sejati. Pada tanggal tersebut Tuan achmad menyerahkan
uang tunai sebesar Rp. 2.000.000,00 ke dalam bengkel tersebut. Akibat transaksi ini
pengaruhnya dapat digambarkan sebagai berikut :

BENGKEL KASIH SEJATI


Kas Rp. 2.000.000,00 Pemilik

Utang Rp. 2.000.000,00 ( Tuan Achmad )

27
Transaksi tersebut diatas dapat diartikan bahwa Tuan Achmad meminjamkan uang kepada
perusahaannya.Peristiwa tersebut sebenarnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Macamnya Aktiva Sumber Dananya

Kas Rp. 2.000.000,00 Utang Tuan Achmad Rp.2.000.000,00

Karena utang kepada pemilik merupakan modal pemilik maka dari persamaan tersebut diatas
dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi :

Macamnya harta Sumber Dananya

Kas Rp. 2.000.000,00 Modal Tuan Achmad Rp. 2.000.000,00

Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa besarnya harta = modal atau H = M

2. Harta = Utang + Modal

Karena dengan kekayaan perusahaan yang bersumber dari pemilik saja masih dirasakan
kurang, maka pimpinan perusahaan dapat mencari tambahan kekayaan ( harta) perusahaan yang
bersumber bukan dari pemilik misalnya dari kreditor. Sebaggai misal Bengkel Kasih Sejati pada
tanggal 25 Maret 1991 meminjam uang kepada Bank Niaga sebesar Rp. 3.000.000,00. Akibat
transaksi tersebut maka harta Bengkel Kasih Sejati berupa kas akan bertambah menjadi Rp.
5.000.000,00 yang bersumber dari Modal Tuan Achmad Rp. 2.000.000,00 dan utang Bank
sebesar Rp. 3.000.000,00. Akibat transaksi ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Macamnya Harta Sumber Dananya

Kas Rp. 5.000.000,00 Utang Bank Rp. 3.000.000,00


Modal Tuan Ahmad Rp. 2.000.000,00

Sehingga dalam persamaan akuntansi hal tersebut diatas dapat digambarkan bahwa Harta =
Utang + modal atau dinotasikan H = U + M

3. Pengaruh Transaksi Keuangan Terhadap Persamaan Akuntansi


Transaksi keuangan adalah segala kejadian atau pristiwa yang emperngaruhi struktur posisi
keuangan perusahaan ( harta, utang dan modal ) yang dapat dinilai dengan uang. Setiap transaksi
keuangan suatu perusahaan akan mengakibatkan timbulnya berbagai perubahan dalam ketiga
unsur ( harta, utang dan modal ). Perubahan tersebut dapat terjadi antara :
a. Harta dengan harta
b. Harta dengan utang
c. Harta dengan modal
d. Harta dengan utang dan modal..

28
Untuk menggambarkan pengaruh transaksi keuangan terhadap ketiga unsur tersebut, maka
perhatikanlah contoh dibawah ini .

TRANSAKSI I
Nona Retno Endrawati setelah menyelesaikan kursus salon kecantikan, mendirikan
sebuah salon kecantikan diberi nama Retno Beauty Salon, dengan menyerahkan uang tunai
sebesar Rp. 2.500.000,00.
Akibat transaksi tersebut maka harta perusahaan berupa kas bertambah sebesar Rp.
2.500.000,00 dan modal perusahaan bertambah sebesar Rp.2.500.000,00 dan modal perusahaan
bertambah sebesar Rp. 2.500.000,00. Pembinaan ini dinyatakan dalam perusahaan akuntansi
sebagai berikut :

Harta/Aktiva = Modal ( dalam rupiah )


No Kas Modal Nona retno Keterangan
1. 2.500.000,00 2.500.000,00 Investasi Modal Awal
Jml 2.500.000,00 2.500.000,00

TRANSAKSI II

Retno Beauty Salon menyewa sebuah ruangan untuk kegiatan tersebut pada bulan
pertama sebesar Rp. 50.000,00.
Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahan berupa kas berkurang Rp. 50.000,00 untuk
membayar beban sewa. Setelah transaksi ini maka persamaan akuntansi akan terlihat sebagai
berikut :

Harta/Aktiva = Modal (dalam rupiah)


No Kas Modal Nona retno Keterangan
Jml. 2.500.000,00 2.500.000,00 Beban sewa
2. (50.000,00) (50.000,00)
Jml 2.450.000,00 2.450.000,00

TRANSAKSI III
Retno Beauty salon membeli peralatan salon sebesar Rp.250.000,00 dan pelengkapan
salon sebesar Rp. 50.000,00 secara tunai.
Akibat transaksi ini aktiva perusahaan berupa kas berkurang Rp.300.000,00 dan aktiva
perusahaan berupa perlengkapan salon dan peralatan salon masing-masing bertambah
Rp.50.000,00 dan Rp.250.000,00. Setelah transaksi ini maka persamaan akuntansi akan terlihat
sebagai berikut :

Harta/Aktiva = Modal (dalam rupiah)


No Kas Perlengkapan salon Peralatan salon Modal Keterangan
Nona Retno
Jml. 2.450.000,00 - - 2.450.000,00
3. (300.000,00) 50.000,00 250.000,00 -
Jml 2.450.000,00 50.000,00 250.000,00 2.450.000,00

TRANSAKSI IV

Untuk menambah uang kass perusahaannya maka Retno Beauty Salon meminjam uang
dari bank sebesar Rp.500.000,00.
Akibat transaksi ini maka aktiva perusahaanberupa kas bertambah sebesar Rp.500.000,00
dan utang perusahaan bertambah sebesar Rp.500.000,00. Setelah transaksi ini perasaan
akuntansiinya akan terlihat sebagai berikut :

29
Harta/Aktiva = Modal (dalam rupiah)
No Kas Perlengkapan Peralatan Utang Modal Keterangan
salon salon Bank Nona Retno
Jml. 2.150.000,00 50.000,00 250.000,00 - 2.450.000,00
4. 500.000,00 - - 500.000,00 -
Jml 2.650.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.450.000,00

TRANSAKSI V

Hasil jasa dari pemotongan rambut, cuci muka dan lain-lain selama satu bulan sebesar
Rp.265.000,00.
Akibat transaksi ini maka aktiva perusahaan berupa kas bertambah sebesar
Rp.265.000,00 dan modal perusahaan sebesar Rp.265.000,00 yang diaibatkan penerimaan
pendapatan jasa salon. Setelah transaksi ini maka persamaan akuntansinya terlihat sebagai
berikut :

Harta/Aktiva = Modal (dalam rupiah)


No Kas Perlengkapan Peralatan salon Utang Modal Keterangan
salon Bank Nona Retno
Jml. 2.650.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.450.000,00
5. 265.000,00 - - - 265.000,00 Pendapatan jasa salon
Jml 2.915.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.715.000,00

TRANSAKSI VI

Retno Beuty Salon membayar tenaga yang membantu di salon tersebut sebesar Rp.
50.000,00.

Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahaan berupa kas berkurang Rp.


50.000,00 dan modal perusahaan berkurang sebesar Rp. 50.000,00 yang mengakibatkan untuk
membayar beban upah. Setelah transaksi ini maka persamaan akuntansi terlihat sebagai berikut :

Aktiva/harta = Utang + Modal ( dalam rupiah )


No Kas Perlengkapan Peralatan Utang Modal Nona Keterangan
Salon Salon Bank Retno
Jml.6 2.915.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.715.000,00 Beban Upah
( 50.000,00 )
Jml. 2.865.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.665.000,00
Jumlah aktiva = Jumlah utang + Modal

TRANSAKSI VII
Dibayar sebagian utang Bank sebsar Rp. 300.000,00.
Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahaan juga berkurang Rp. 300.000,00 dan utang
perusahaan juga berkurang Rp. 300.000,00. Setelahtransaksi ini maka persamaan akuntansinya
terlihat sebagai berikut :

Aktiva/harta = Utang + Modal ( dalam rupiah )


No Kas Perlengkaan Peralatan Utang Modal Nona Keterangan
Salon salon Bank Retno
Jml. 2.865.000,00 50.000,00 250.000,00 500.000,00 2.665.000,00
7 ( 300.000,00 ) - - 500.000,00 -
Jml 2.565.000,00 50.000,00 250.000,00 200.000,00 2.665.000,00
Jumlah aktiva = Jumlah utang + Modal

30
TRANSAKSI VIII
Nona Retno Endrawati mengambil uang di salonnya untuk keperluan priibadi sebesar Rp.
25.000,00.
Akibat transaksi ini maka aktiva perusahaan berupa kas berupa Rp. 25.000,00 dan modal
perusahaan juga berkurang Rpp. 25.000,00 yang diakibatkan adanya pengambilan pribadi
pemilik. Setelah transaksi tersebut maka persamaan akuntansi terlihat sebagai berikut :
Aktiva/harta = Utang + Modal ( dalam rupiah )
No Kas Perlengkaan Peralatan Utang Modal Nona Keterangan
Salon salon Bank Retno
Jml. 2.565.000,00 50.000,00 250.000,00 200.000,00 2.665.000,00
8 ( 25.000,00 ) - - (25.000,00)
Jml 2.565.000,00 50.000,00 250.000,00 200.000,00 2.640.000,00
Jumlah aktiva = Jumlah utang + Modal
TRANSAKSI IX
Pada akhir bulan dinyatakan perlengkapan salon yang sudah terpakai sebesar Rp. 20.000,00
Transaksi ini mengakibatkan aktiva perusahan berupa perlengkapan salon berkurang
Rp. 20.000,00 dan modal perusahaan juga berkurang Rp. 20.000,00 yang diakibatkan adanya
beban perlengkapan salon. Setelah transaksi ini maka persamaan akuntansi terlihat sebagai
berikut :
Aktiva/harta = Utang + Modal ( dalam rupiah )
No Kas Perlengkaan Peralatan Utang Modal Nona Keterangan
Salon salon Bank Retno
Jml. 2.540.000,00 50.000,00 250.000,00 200.000,00 2.665.000,00 Beban Perl.
9 - (20.000,00) - (20.000,00) Salon
Jml 2.540.000,00 30.000,00 250.000,00 200.000,00 2.620.000,00
Jumlah aktiva = Jumlah utang + Modal
TRANSAKSI X
Pada akhir bulan dinyatakan peraltan salon disussutkan sebesar Rp. 25.000,00.
Transaksi ini mengakibatkan aktiva prusahaan berupa peralatan salon berkurang nilainya
sebesar Rp. 25.000,00 dan modal perusahaan berkurang sebsar rp. 25.000,00 yang diakibatkan
adanya beban penyusutan peralatan salon
Dalam hal ini penguragan nilai peralatan salon tidak langsung dilakukan pada peraltan
salon, namun sebaiknya dibuatkan rekening atau kolom tersendiri dengan nama akumusi
penyusutan peralatan salonsebagai kotra rekening ( rekening tandingan ) daripada rekening
peralatan salon. Rekening akumulasi penyusutan peralata salon kedudukannya mengurangi
rekening peralatan salon. Transaksi ini tidak langsung dikurangkan pada peralatan salon
alasannya agar nilai perolehan peralatan salon dapat segera diketahui pada setiap saat. Setelah
transaksi ini maka prsamaan akuntansi terlihat secara keseluruhan sebagai berikut
Aktiva/harta = Utang + Modal ( dalam rupiah )
No Kas Perlengkaan Ak. Peny. Peralatan Utang Bank Modal Nona Keterangan
Salon Peralatan salon salon Retno
1. 2.500.000,00 - - - - 2.500.000,00 Investasi modal
awal
2. (500.000,00) - - - - (50.000,00) Beban awal

2.450.000,00 - - - - 2.450.000,00
3. (300.000,0) 50.000,00 250.000,00 - - -
2.150.000,00 50.000,00 250.000,00 - - 2.450.000,00
4. 500.000,00 - - - 500.000,00 -
2.650.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.450.000,00
5. 265.000,00 - - - - 265.000,00 Pendapatan jasa
salon
2.915.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.715.000,00
6. (50.000,00) - - - - (50.000,00) Beban upah
2.865.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.665.000,00
7. (25..000,00) - - - (300.000,00) -
2.565.000,00 50.000,00 250.000,00 - 200.000,00 2.665.000,00
8.. (25.000,00) - - - - (25.000,00) Prive Retno

2.540.000,00 50.000,00 250.000,00 - 200.000,00 2.640.000,00


9. - (20.000,00) - - - (20.000,00) Beban Per. Salon

31
2.540.000,,00 30.000,00 250.000,00 200.000,00 2.620.000,00
10. - - - (25.000,00) - (25.000,00) B. Peny.peralatan
salon
2.540.000,00 30.000,00 250.000,00 (25.000,00) 200.000,00 2.595.000,00

Jumlah aktiva – Akumulasi penyusutan peralatan salon = Jumlah Utang + Modal


Jika kita perhatikan transaksi – transaksi yang dapat mempengaruhi modal dapat disimpulkan
sebagai berikut ;
1. Transaksi yang mengakibatkan bertambahnya modal yaitu :
- penerimaan pendapatan
- adanya transaksi setoran modal
2. Transaksi yang mengakibatkan berkurangnya modal yaitu :
- pembayaran beban
- pengambilan untuk keperluan pribadi

4. Pengembangan Persamaan Akuntansi

Pada awal periode akuntansi posisi keuangan suatu prusahaan jika digambarkan dalam notasi
persamaan akuntansi aka terlihat sebagai berikut : H = U + M. Setelah terjadi transaksi selama
periode akuntansi maka ketiga unsur tersebut akan mengalami perubahan. Sehingga pad aakhir
periode akuntansi keadaan posisi keuangannya dapat digambarkan dalam notasi persamaan
akuntansi sebagai berikut : H’ = U’ + M’. Tanda aksen tersebut menunjukkan bahwa ketiga
unsur telah mengalami perubahan – perubahan yang diakibatkan adanya transaksi selama satu
periode akuntansi. Meskipun tiga unsur tersebut mengalami perubahan namun komposisi jumlah
aktifa selalu sama dengan jumlah utang ditambah modal.

Pada kenyataannya bahwa perubahan modal itu akan diketahui pada akhir periode akuntansi,
bukan setiap saaat terjadinya transaksi. Oleh karena itu selama periode terjadinya transaksi
elemem – elemen yang terdapat dalam M’(M aksen) dapat di pisahkan menjadi unsur-unsur:

a. Modal awal(M).
b. Pendapatan(P) yang mengakibatkan bertambahnya modal awal (M).
c. Beban (B) yang mengakibatkan berkurangnya modal awal (M).
d. Setoran atau investasi tambahan (S) yang mengakibatkan bertambahnya modal awal (M).
e. Pengambilan pribadi (K) yang mengakibatkan berkurangnya modal awal (M).

Karena M” (M aksen) itu terdiri dari unsur-unsur atau elemen-elemen M, P,B, S dan K maka
posisi keuangan perusahaan pada akhir periode akuntansi dapat digambarkan dalam persamaan
akuntansi sebagai berikut: H’ = U’ + M + P- B + S-K.

Untuk lebih jel;asnya pada contoh Retno Beauty Salon jika kita hendak memisahkan elemen
– elemen yang mempengaruhi M’ (M aksen) maka dapat digambarkan sebagai berikut:

AKTIVA = UTANG + MODAL + PENDAPATAN - BEBAN + SETORAN - PRIVE


Kas Utang Modal Pendapatan Beban Sewa Setoran Prive

2.540.000.00 2.00.000,00 2.500.000,00 265.000,00 50.000,00 - 25.000,00

Perlengkapan Beban Upah


Salon

30.000,00 50.000,00

B. Perleng.
Peralatan
Salon
Salon
20.000,00
250.000,00
32
Ak. Peny. B. Peny.
Salon Per. Salon

(25..000,00) 25.000,00

Dalam gambar tersebut diatas jumlah aktifa (H’) adalah Rp.2.795.000,00 yang terdiri
dari kas Rp.2.540.000,00 perlengkapan salon Rp.30.000,00 dan peralatan salon Rp.225.000,00
(Rp.250.000,00)- Rp.25.000,00). Sedangkan jumlah U’ Rp.200.000,00 M (modal awal)
Rp.2.500.000,00 P= Rp 265.000,00 B = Rp.145.000,00 yang terdiri dari (Beban sewa
Rp.50.000,00 Beban upah Rp.50.000,00 Beban perlengkapan salon Rp.20.000,00 dan Beban
penyusutan peralatan salon Rp.25.000,00).Untuk setoran S = Rp.0,00 dan K = Rp.25.000,00.
Jadi H’ = U’ + M + P – B + S – K dapat dibuktikan sebagai berikut: Rp.2.795.000,00 =
Rp.200.000,00 + Rp. 2.500.000,00 + Rp.265.000,00 – Rp.145.000,00 + Rp.0,00 – Rp.25.000,00.

Kegiatan Belajar 2

TUGAS TERSTRUKTUR
Tujuan Pembelajaran pada tugas terstruktur ini adalah :

 Siswa dapat mengetahui rumus persamaan dasar akuntansi

 Siswa dapat menganalisis transaksi/kejadian

 Siswa dapat mencatat analisis transaksi/kejadian ke dalam persamaan dasar

akuntansi

Langkah-langkah pembelajaran :
1. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok
2. Tiap kelompok beranggotakan antara 5-6 orang per kelompok
3. Berdasarkan materi yang sudah ada siswa ditugaskan untuk mendiskusikan tentang
rumus persamaan dasar akuntansi, menganalisis transaksi tau kejadian, mencatat analisis
transaksi tau kejadian kedalam persamaan dasar akuntansi.
4. Mendiskusikan dan menyelesaikan soal-soal pada buku cetak dan LKS yang telah ada
mengenai rumus persamaan dasar akuntansi, menganalisis transaksi tau kejadian,
mencatat analisis transaksi tau kejadian kedalam persamaan dasar akuntansi..
SOAL-SOAL TUGAS TERSTRUKTUR :

 Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan berdiskusi dalam kelompok mu,


jawaban di tulis pada selembar kertas folio dan di kumpulkan.

33
SOAL SUSULAN

1 Jelaskan yang dimaksud dengan konsep kesatuan usaha !


2 Siapa sajakah yang menjadi pihak luar ( ekstern ) menurut sudut pandang konsp kesatuan
usaha ?
3 Sebutkan unsur – unsur persamaan akuntansi !
4 Berilah contoh trasaksi keuangan yang mempengaruhi perubahan harta dengan harta !
5 Berilah contoh transaksi keuangan yang mempngaruhi perubahan harta dengan utang
6 Berilah contoh transaksi keuangan ynag mempenggaruhi keuangan harta dengan modal !
7 Berilah contoh transaksi keuangan yang mempengaruhi perubahan modal !

SOAL

1 Tuan Budi setelah menyelesaikan gelar akuntan mendirikan sebuah perusahaan akuntan
publik yang diberi nama Kantor Akuntan Budi. Transaksi yang terjadi selama bulan pertama
adalah sebagai berikut :
a. Tuan Budi menyerahkan uang tunai pribadinya sebesar Rp. 5.000.000,00 ke dalam
kas perusahaan.
b. Dibayar sewa ruangan bulan pertama untuk melakukan kegiatan sebesar Rp.
150.000,00 .
c. Dibeli peraltan kantor dengan kredit dari Toko Murah seharga Rp. 800.000,00
d. Dibeli perlengkapan kantor seharga Rp.100.000,00
e. Dibayar biaya pemuatan iklan pada harian Media Indonesia sebesar Rp. 50.000,00
f. Diterima uang jasa pemeriksaan ( audit ) dari PT. Merpati sebesar Rp. 950.000,00
g. Dibayar biaya listrik pada bulan pertama Rp. 15.000,00
h. Tuan Budi menyerahkan mesin tik untuk keperluan dikantornya, nilai mesin tik
tersebut Rp. 250.000,00

i. Dibayar gaji para karyawan Rp. 250.000,00


j. Tuan Budi mengambil uang perusahaan untuk keperlun pribadi sebsar Rp. 50.000,00
Diminta :
Susunlah persamaan akuntansi dengan perincian sebagai berikut :
Harta : Kas, Perlengkapan kantor, Peralatan kantor.
Utang : Utang usaha
Modal : Modal Tuan Budi

34
2. M. Yusuf serang penjahit amatir yang sudah lama melakukan kegiatan menjahit merasa
perlu melakukan pembukuan. Mulai tanggal 1 Januari 1991 diadakan pendataan yang
hasilnya sebagai berikut :
Peralatan jahoit dan obras dinilai seharga Rp. 450.000,00 , perlengkapan jahit senilai Rp.
50.000,00. Adapun transaksi yang terjadi selama bulan Januari 1991 adalah sebagai berikut :
Januari 2 : M. Yusuf mengambil tabungannya di Bri sebesar Rp.200.000,00
untuk menambah modalnya.
3 : Dibayar sewa ruangan yang digunakan kegiatan tersebut untuk bulan Januari
1991 sebesarRp. 75.000,00
5 : Diterima ongkos obras sebesar Rp. 15.000,00
7 : Diterima ongkos jahit sebesar Rp. 50.000,00
10 : Dibeli mesin jahit merk Singer secara kredit dari Toko Swira dengan harga Rp.
350.000,00.
20 : Dibayar upah tenaga yang membantunya sebsar Rp. 50.000,00
21 : Diterima dari langganan upah jahit sebesar Rp. 125.000,00
25 : Diserahkan hasil jahitan seragam sekolah kepada SMU Sadam sebesar Rp.
250.000,00
28 : Dibayar hutang kepada Toko Swira Rp. 150.000,00
29 : Diterima tagihan dari SMU Sadam sebesar Rp. 150.000,00
30 : Dibayar upah tenaga yang membantu sebesar Rp. 75.000,00
31 ; M. Ysuf mengambil uang perusahaan sebesar Rp. 50.000,00 unutk keperluan
pribadi .
31 : Perlengkapan jahit tinggal seharga Rp. 10.000,00
31 : peralatan jahit dan obras disusutkan sebesar 10 % dari harga perolehan.

Diminta :
Susunlah persamaan akuntansi dan transaksi – transaksi tersebut diatas dengan perincian sebagai
berikut :

Harta : Kas, Piutang usaha, Perlengkapan jahit, Peralatan jahit dan Obras, dan akumulasi
penyusutan pralatan jahit dan obras.
Utang : Utang Usaha
Modal : Modal M. Yusuf

Selamat bekerja dan selalu bekerja sama dalam kelompok mu

35
Kegiatan Belajar 3

TUGAS MANDIRI
Langkah-langkah pembelajaran :
Persiapan untuk melaksanakan tugas mandiri berikut :
1. Tugas mandiri ini berupatugas individu dan di kerjakan di buku besar folio bergaris
2. Jawablah soal-soal yang di berikan dengan benar dan rapi
3. Kumpulkan tugas mandiri ini kepada guru paling lambat 5 hari setelah tugas di berikan siswa
yang dapat mengumpulkan sebelum waktu maximal akan memperoleh point tambahan nilai
5 point.
SOAL-SOAL TUGAS MANDIRI :
AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

 PILIHLAH SALAH SATU SOAL YANG KAMU ANGGAP PALING MUDAH DAN
KERJAKAN SECARA INDIVIDU DI BUKU FOLIO BERGARIS

1. Perusahaan reparasi sepeda motor “MAJU JAYA” , kepunyaan Jayadi memulai operasinya
pada tanggal 1 Sepetember 1990 dan melakukan transaksi – transaksi berikut ini selama
bulan September itu :
1. Jayadi menginfestasikan Rp. 7.500.000,00 dari uang pibadinya kedalam perusaan.
2. Dibeli peralatan reparasi sepeda motor dengan harga Rp. 4.500.000,00. Dari jumlah
tersebut dibayar tunai Rp. 2.500.000,00 sedangkan sisanya diberi waktu 30 hari.
3. Dibeli perlengkapan perkas seharga Rp. 450.000,00

36
4. Jayadi menerima Rp. 750.000,00 dari para langganannya untuk servis danreparasi yang
dilaksanakan.
5. Dibayar sewa gedung unutk bulan September 1990 Rp. 250.000,00
6. Dibeli perlengkapan secara kredir seharga Rp. 650.000,00.
7. Diambil untuk keperluan pribadi uang sebanyak Rp. 150.000,00
8. Dibayar sebanyak Rp. 450.000,00 dari harga perlengkapan yang dibeli menurut butir 6
diatas.
9. Dibayar upah tenaga kerja Rp. 125.000,00 .
10. Sisa perlengkapan yang masih ada pada akhir bulan September 1990 sebanyak Rp.
975.000,00
Diminta :
Susunlah persamaan akuntansi berdasarkan transaksi – transaksi tersebut diatas, dengan
judul –judul Aktiva, Utang dan Modal pemilik sebagai berikut :
AKTIVA : Kas, Perlengkapan, Peralatan
UTANG : Utang Usaha
MODAL PEMILIK : Modal Jayadi

2. Transaksi – transaksi yang dilaksanakan oleh prusahaan “ BINATU BERSIH “, selama


bulan Mei 1991 adalah sebagai berikut :
1 Mei Syahril memulai usahanya dengan menginvestasikan sebagai berikut modal
pertama berupa :
Uang tunai…………………………………………Rp. 4..500.000,00
Peralatan binatu……………………………………Rp. 600.000,00
3 Mei Dibeli tunai perlengkapan binatu dengan harga Rp. 150.000,00
6 Mei Telah diselesaikan pekerjaan binatu dengan atas suatu instansi dengan biaya Rp.
525.000,00
9 Mei dibeli dengan kredit dari Toko sakura jakarta :
Perlengkapan binatu
11 Mei Diterima tunai pendapatan dari pekerjaaan binatu sebesar Rp. 450.000,00
13 Mei Dibayar iklan sebesar Rp. 150.000,00
15 Mei Syahril mengambil uang tunai unutk keperluan pribadinya sebesar Rp. 175.000,00

17 Mei Dibeli dari Toko Abadi Jakarta :


Perlengkapan binatu………………………………..Rp. 50.000,00
Peralatan binatu…………………………………….Rp. 575.000,00
Dari jjumlah tersebut dibayar tunai Rp. 300.000,00 dan sisanya akan dibayar 30
hari lagi.
19 Mei Dibayar angsuran utang Toko Sakura sebesar Rp. 350.000,00
21 Mei Syahril mengadakan investasi tambahan kepada perusahaan binatunya dengan
menyetor :
Uang tunai………………………………………….Rp. 750.000,00
Peralatan binatu…………………………………….Rp. 300.000,00
24 Mei Diterima angsuran pembayaran langganan atas pekerjaan binatu yang telah
diselesaikan tanggal 6 Mei yang lalu sebesar Rp. 275.000,00
26 Mei Diterima uang tunai pendapatan atas pekerjaan binatu yang telah diselesaikan
sebesar Rp. 275.000,00
28 Mei Dibeli perlengkapan dari Toko Karya dengan harga Rp. 275.000,00. Dibayar tunai
sisanya akan dibayar kemudian.
30 Mei Dibayar upah karyawan Rp. 150.000,00
31 Mei Nilai perlengkapan binatu yang masih ada sebanyak Rp. 350.000,00

37
Diminta :
Susunlah transaksi diatas dalam persamaan dasar akuntansi dengan perkiraan – perkiraan
sebagai berikut :
AKTIVA : Kas, Piutang, Usaha, Perlengkapan binatu, Peralatan binatu
UTANG : Utang usaha
MODAL PEMILIK : Modal Syahril

3. Susunlah transaksi – transaksi dibawah ini dalam persamaan akuntansi dengan bentuk
mendatar, seperti berikut :
Tanggal Aktiva Kewajiban Modal
Kas Piutang Perlengk. Peralatan Utang Modal Agus
Usaha Kantor Kantor Usaha

Transaksi selama bulan januari 1991 adalah sebagai berikut :


3 Januari Agus memulai usaha dengan menginvestasikan sebagai modal pertama :
Uang tunai Rp. 2.500.000,00
Peralatan Kantor Rp. 500.000,00
5 Januari Dibeli tunai perlengkapan kantor Rp. 200.000,00
8 Januari Dibeli dengan kredit dari Toko Harapan peralatan kantor seharga Rp.
300.000,00
10 Januari Diselesaikan pekerjaan atas langganan . Biaya mengerjakan diperhitungkan
Rp. 450.000,00 jumlah tersebut terlah difakturkan untuk di tagih.
15 Januari Diterima hasil usaha sebesar Rp. 500.000,00
18 Januari Dibayar rupa-rupa beban usaha sebesar Rp. 60.000,00
20 Januari Agus mengambil uang tunai untuk keperluan pribadinya sebesar Rp. `
150.000,00
25 Januari Dibayar sebagian utang pembelian peralatan kantor sebesar Rp. 100.000,00
28 Januari Diterima pembayaran sebagiuan tagihan atas langganan (l8hat 10 Januari )
sebesar Rp. 250.000,00
31 Januari Dibayar gajih pegawai bulan Januari Rp. 120.000,00
31 Januari Setelah diadakan iventarisasi ternyata persediaan perlenglapan kantor yang
masih ada sebesar Rp. 50.000,00

38
5. Memahami penyusunan Siklus Akuntansi
Perusahaan Jasa

Mencatat Transaksi Berdasarkan Mekanisme Debit - Kredit

5.3.1 Siswa dapat menafsirkan definisi perusahaan jasa


39
5.3.2 Menganalisis bukti transaksi/kejadian sesuai dengan aturan

debit – kredit

Kegiatan Belajar 1

MENCATAT TRANSAKSI BERDASARKAN


MEKANISME DEBIT – KREDIT
A. KONSEP DEBIT DAN KREDIT
Sebelum kita mempelajari jurnal maka terlebih dahulu harus mengetahui tentang konsep
mendebit dan mengkredit suatu rekening. Rekening berarti tempat yang digunakan untuk
mencatat dan menggolongkan transaksi yang sejenis. Bentuk rekening yang paling sederhana
adalah rekening bentuk T yang bentuknya sebagai berikut :

( Sisi Debet ) ( Sisi Kredit )

Mendebit rekening adalah mengadakan pencatatan suatu transaksi sebealah kiri ( debet ) pada
rekening yang bersangkutan. Mengkredit rekening adalah mngadakan pencatatan suatu transaksi
disebelah kanan ( kredit ) pada rekening yang bersangkutan . Dalam neraca rekening ( harta )
berada kedudukan setiap rekening dalam neraca dapat digambarkan sebagai berikut :

Debet Neraca Kredit

Debet Aktiva Kredit Debit Utang Kredit

+ - - +

Debet Modal Kredit

- +

40
D Beban K D Pendapatan K

+ - - +

D Prive K

+ -

Penjelasan :
1. Kelompok rekening neraca ( riil ) terdiri dari harta, utang dan modal. Penambahan dan
pengurangannya ketiga rekening tersebut berbeda pencatatannya sesuai dengan
posisinya dalam neraca. Rekening harta dalam neraca berada disisi debit maka
penambahannya juga pda sisi debit sedangkan pengurangannya pada sisi kredit.
Rekening utang dan modal dalam neraca berada di sisi kredit maka penambahannya juga
pada sisi kredit sdangkan pengurangannya pada sisi debit.

2. Kelompok rekening nominal ( pendapatan dan beban ) dan rekening prive.


Rekening beban dan prive jika bertambah dicatat di sisi debit sebab rekening tersebut
akan mengurangi modal. Jika berkurang dicatat sebab rekening tersebut akan
mengurangi modal. Jika berkurang dicatat dikredit. Rekening pendapatan jika bertambah
dicatat di kredit sebab akan menambah modal, jika berkurang dicatat di debit.
Misalnya terdapat transaksi sebagai berikut :

Tuan Budi menyetorkan uang tunai ke dalam kas perusahaan sebesar Rp. 200.000,00. Dari
transaksi tersebut berarti kita akan mendebit rekenign kas sebesar Rp. 200.000,00 dan
mengkredit rekening Modal Tuan Budi sebear Rp. 200.000,00 . Dalam hal ini berarti kita
mencatat uang sejumlah Rp. 200.000,00 ke dalam rekening kas sebelah debit dan mencatat uang
sejumlah Rp. 200.000,00 kedalam rekening Modal Tuan Budi sebelah kredit. Jika kita
gambarkan ke dalam dua rekening tersebut tampak sebagai berikut :

Debet Kas Kredit Debet Modal Tuan Budi Kredit

Rp. 200.000,00 Rp. 200.000,00

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

No Rekening Penambahan Pengurangan


1. Aktiva / Harta Di debet Di kredit
2. Utang Di kredit Di debet
3. Modal Di kredit Di debet
4. Prive Di debet Di kredit
5. Pendapatan Di kredit Di debet
6. Beban Di debet Di kredit

41
Mencatat Transaksi Dokumen Ke Dalam Jurnal Umum
A. JURNAL
PENDAHULUAN
Jurnal merupakan pencatatan yang di dasarkan pada bukti pembukuan. Bukti pembukuan
terdiri dari bukti transaksi dan bukti pencatatan. Bukti transaksi merupakan dokkumen
sumber seperti kwitansi, faktur, nota dan lain-lain. Sedangkan bukti pencatatan merupakan
buktri yang sudah di sahkan oleh pihak yang berwenang untuk di catat pada proses
selanjutnya.

BUKTI PEMBUKUAN
Setiap transaksi yang terjadi tidak begitu saja dicatat dalam catatan perusahaan, tetapi
harus didasarkan bukti pencatatan. Bukti pembukuan terdiri dari bukti transaksi dan bukti
pencatatan.
1. Bukti Transaksi
Perusahaan akan melakukan pencatatan kalau suatu transaksi benar-benar terjadi dan sah,
karena itu bukti pencatatan harus didukung oleh bukti transaksi yang sah pula. Adapun
macamnya bukti transaksi antara lain :
a. Kwitansi
Kwitansi adalah tanda bukti pembayaran sejumlah uang yang dibuat oleh pihak penerima
uang dan diberikan kepada pihak yang membayar. Kwitansi harus dibubuhi materai pada
jumlah-jumlah tertentu sesuai aturan yang berlaku. Kwitansi ada yang memakai sus ada
piula yang tidak memakai sus. Jika kwitansi tersebut tidak memakai sus maka harus
dibuat rangkap dua, yang aslinya di serahkan kepada pihak yang membayar dan

42
rangkapnya disimpan pihak yang menerima sebagai bukti transaksi terhadap uang
masuk. Bentuk kwitansi adalah sebagai berikut:
Edy Tansil membayar sebuah mobil Terios seharga Rp. 151.000.000,00 Type
standar, kepada dealer mobil “ Jaya” di jalan Maju Gang Mundur No. 19999
Jakarta, pada tanggal 22 Januari 2007. Pembayaran telah diterima Kasir Nelly
dengan nomor 007/CB/07. Dari data di atas buatlah kuitansi
No 007/cb/07
Sudah diterima dari…Edy Tansil
Banyaknya uang Seratus Lima Puluh Satu Juta Rupiah
Untuk Pembayaran sebuah mobil Terios type standar

Jakarta, 22 Januari 2007


Rp. 151.000.000,00 Materai Rp.6.000,00

Nenek Lincah

b. Nota
Nota adalah tanda bukti pembelian suatu barang secara tunai yang dibuat pihak penjual
dan diberikan kepada pihak pembeli. Nota minimal dibuat rangkap dua, aslinya
diserahkan kepada pihak pembeli dan rangkapnya disimpan penjualnya sebagai bukti
transaksi penjualan barang secara tunai. Nota bentuknya adalah sebagai berikut:

Toko RATNA Jakarta, 20 Maret 1991


Jl. Mahakam No.2 Kepada Yth.
Jakarta Tn.
Toko

Nota Kontan

Jumlah Nama Barang Harga Satuan Jumlah Harga


2 buah Mesin ketik merk Olmp. Rp. 175.000,00 Rp. 350.000,00
2 buah Kalkulator merk ………. Rp. 25.000,00 Rp. 50.000,00
Jumlah
Rp. 400.000,00

Stempel

c Faktur
Faktur adalah perhitungan penjualan secara kredit yang dibuat oleh pihak penjual dan
diberikan kepada pihak penjual dan diberikan kepada pihak pembeli . Faktur umumnya
dibuat rangkap tiga, yang asli ( lembar pertama ) setelah ditanda tangani oleh pemebeli
disimpan oleh penjual yang kelak akan digunakan sebagai bukti penagihan. Lembar kedua
diserahkan kepada pihak pembeli dan lembar ketiga tertinggal pada buku faktur yang
digunakan sebagai bukti transaksi penjualan secara kredit. Bentuk faktur adalah sebagai
berikut :

CV. RATNA No. Faktur : 103


Jl. Otista No. 14 Kepada
Jakarta Timur Toko Merapi
Jl. A. Yani Bogor

43
FAKTUR

Jumlah Nama Barang Harga Satuan Jumlah Barang


2 buah Mesin tik merk Olimpia Rp. 175.000,00 Rp..1.750.000,00
Jumlah Rp. 1.750.000,00

Barang tersebut telah kami terima Jakarta, 15 Maret 1991


Tgl. 15 – 3 – 1991
Yang menerima Bagian Penjualan

Risti Sukma Handayani Retno Endrawati

d. Bukti Memo
Bukti memo yaitu bukti transaksi yang dibuat oleh pimpinan perusahaan untuk bagian
pembukuan yang berisikan perintah pencatatan suatu kejadian. Bentuk memo adalah sebagai
berikut :
CV. RATNA
Jl. Mahakam no. 2
Jakarta Memo antar bagian

Kepada : Bagian Pembukuan Dari : Pimpinan


Hal. : Penyusutan Tanggal 31 Desember 1991

Harap disusutkan :
1. Bangunan gedung sebesar 5 %
2. Peralatan kantor sebesar 10 %
3. Peralatan toko sebesar 20 %

B . Bukti Pencatatan

Bukti pencatatan ini uga sering disebut bukti jurnal. Bukti – bukti transaksi tidak
langsung dicatat kedalam jurnal tetapi terlebih dahulu dicatat dalam bukti pencatatan. Dari bukti
pencatatan itulah suatu transaksi dicatat dalam jurnal. Bukti pencatatan memperlihatkan nama –
nama rekening yang di debit dan di kredit berikut nomor rekening serta jumlahnya. Dalam bukti
pencatatan dicantumkan nama dan tanda tangan yang membuat dan menyetujui, dengn demikian
akan terlihat siapa yang bertanggung jawab atas kebenaran pencatatan tersebut. Tanggal yang
tercantum dalam bukti pencatatan harus sama dengan tanggal yang terdapat dalam bukti
transaksi.
Tidak semua perusahaan menggunakan bukti pencatatan atau bukti jurnal sebagai bukti
pembukuannya. Bentuk bukti pencatatan adalah sebagai berikut :

CV. RATNA
Jl. Mahakam nomor 2
Jakarta

BUKTI PENCATATAN

No : …………
( Lampiran bukti transaksi )

44
Tanggal Uraian Bukti Transaksi

13 Febuari 1991 Pembelian perlengkapan kantor secara tunai Kwitansi

Harap dicatat / digunakan sebagai berikut :

Tanggal Rekening / Keterangan Debet Kredit


13 Febuari 1991 Perlengkapan kantor Rp. 50.000,00 -
Kas - Rp. 50.000,00

Dibuat oleh : Diperiksa / disetujui oleh :

KD. 5.5 MELAKUKAN POSTING DARI JURNAL UMUM KE BUKU BESAR

JURNAL
Sebenarnya pembukuan dapat dilakukan dari bukti pencatatan langsung ke rekening buku
besar. Pencatatan secara langsung memungkinkan banyak terjadi kesalahan. Untuk menghindari
hal itu maka bukti pencatatan dicatat terlebih dahulu kedalam jurnal.

1. Fungsi Jurnal
Adapun fungsi jurnal adalah sebagai berikut :
a. Fungsi Analisa
Fungsi ini berarti bahwa sebelum dicatat transaksi di analisa, dalam rekening apa yang didebet
dan rekening apa yang dikredit, beserta jumlah uangnya.
b. Fungsi Historis
Fungsi ini berarti bahwa jurnl menggambarkan transaksi – transaksi yang telah terjadi secara
kronologis.
c. Fungsi Informatik
Fungsi ini berarti merupakan perintah untuk memindahkan kedalam rekening buku besar sesuai
dengan posisi debet dan kredit dalam jurnal.
d. Fungsi mencatat
Fungsi ini berarti bahwa setiap transaksi yang ada dalam perusahaan harus dicatat dalam jurnal.
e. Instruktif
Fungsi ini berarti merupakan perintah untuk memindahkan kedalam rekening buku besar sesuai
dengan posisi debet dan kredit dalam jurnal.

2. Bentuk Jurnal
Bentuk juranl yang umum digunakan oleh perusahaan – perusahaan adalah sebagai
berikut :
Jurnal Halaman : JU 01

Tanggal Rekening / Keterangan Ref. Debet Kredit


2013 01 Kas 111 5.000.000
juli Modal 311 5.000.000
(setoran modal awal )

Keterangan :

45
b. Kolom tanggal untuk mencatat tanggal, bulan, dan tahun terjadinya transaksi. Tahun
dicantumkan paling atas kemudian diikuti bulan, tanggal dicantumkan pada kolom
disebelahnya.
c. Kolom rekening/keterangan untuk mencatat rekening – rekening yang akan kita debet dan
rekening – rekening yang akan kita kredit serta keterangan seperlunya dari taransaksi
tersebut. Untuk rekening yang kita kredit penulisannya akan menjorok kedalam.

d. Kolom Ref. ( Referensi ) untuk mencatat nomor kode rekening yang bersangkutan jika
sudah di vosting ke rekening buku besar.
e. Kolom debet untuk mencatat jumlah uang dari rekening yang kita debet.
f. Kolom kredit untuk mencatat jumlah uang dari rekening yang kita kredit.

CONTOH SOAL :
Biro Reklame Budi didirikan oleh Tuan Budi pada tanggal 1Febuari 1991 bergerak dalam
jasa periklanan. Transaksi – transaksi yang terjadi selama bulan Febuari sebagai berikut :

Tgl. 1 Feb. : Tuan Budi menyetorkan uang tunai sebesar Rp. 500.000,00 kedalam
kas perusahaan.
Tgl. 4 Feb. : Perusahaan membayar sewa ruangan untuk kegiatan bulan pertama
usahanya sebear Rp. 50.000,00
Tgl. 8 feb. : Dibeli perlengkapan kantor secara kredit seharga Rp. 100.000,00.
Tgl. 12 Feb. : Diterima dari langganan jasa pasang iklan sebesar Rp. 75.000,00.
Tgl. 18 Feb. : Dibayar rekening listrik untuk bulan Febuari 1991 sebesar Rp.
5.000,00.
Tgl. 25 Feb. : Tuan Budi mengambil uang dari perusahaannya untuk keperluan
pribadi sebesar Rp. 25.000,00
Tgl. 28. Feb. : Di pinjam dari Bank Rakyat Indonesia untuk memperbesar usahanya
sebesar Rp. 500.000,00.
Transaksi - transaksi tersebut diatas dicatat dalam jurnal sebagai berikut :
Jurnal Halaman : 1

Tanggal Rekening / Keterangan Ref. Debet Kredit

46
1991
Feb. 1. Kas 500.000,00 -
Modal Tuan Budi - 500.000,00
( Setoran modal / investasi modal )
4. Beban Sewa 50.000,00 -
Kas - 50.000,00
( Membayar sewa bulan pertama )
8. Perlengkapan Kantor 100.000,00 -
Utang Usaha - 100.000,00
( Pembelian perlengkapan kantor )
12. Kas 75.000,00 -
Pendapatan Jasa - 75.000,00
( Penerimaan Uang Jasa )
18. Beban Listrik 5.000,00 -
Kas - 5.000,00
( Pembayaran beban listrik bln. Feb )
25. Prive Tuan Budi 25.000,00 -
Kas - 25.000,00
( Pengambilan prive )
25. Kas 500.000,00 -
Utang Bank - 500.000,00
( Pinjaman Bank Rakyat Indonesia )

Jumlah 1.225.000,00 1.225.000,00

SOAL LATIHAN
1. H. Hasbullah pada tanggal 1 Juli 1991 mendirikan sebuah perusahaan yang diberikan nama Biro Jasa
Berkah. Transaksi – transaksi yang teradi pada bulan pertama adalah sebagai berikut :

Juli 1 : H. Hasbullah menyetorkan uang tunai ke perusahaan sebesar Rp. 5.000.000,00


2 : Disewa sebuah rumah untuk kegiatan usaha sebesar Rpp. 50.000,00 perbulan
4 : Dibeli perlengkapans kantor secara tunai dari Toko Anugerah sebesar Rp.
100.000,00
5 : Dibeli sebuah mesin tik untuk keperluan kantor seharga Rp. 350.000,00
7 : Dibayar biaya untuk pemasangan iklan pada harian Kompas Rp. 75.000,00
8 : Diterima komisi untuk pengurusan surat – surat kendaraan Rp.50.000,00
9 : Diselesaikan pengurusan surat jual beli sebidang tanah untuk PT. Intra Komisi
yang diperhitungakan sebesar Rp. 2.500.000,00 akan diterima bulan berikutnya.
12 : Dibeli sebuah kendaraan sepeda motr untuk memeprlancar urusan usahanya
sebesar Rp. 3.200.000,00 dibayar tunai Rp. 1.050.000,00 sisanya dibayar
diangsur bulanan.
15 : Diterima uang komisi untuk pengurusan surat – surat kendaraan bermotor
sebesar Rp. 75.000,00.
19 : Dibayar rekening telepon dan listrik sebesar Rp. 100.000,00
22 : Dibayar upah yang membantu sebesar Rp. 125.000,00

47
28. : Diterima uang komisi untuk kepengurusan perpanjangan SIM sebesar Rp.
30.000,00.
31 : Dibayar gaji pegawai kantor sebesar Rp. 150.000,0

Rekening yang digunakan oleh Biro Jasa Berkah adalah sebagai berikut :

101. Kas 301. Modal H. Hasbullah


102. Piutang Usaha 401. Pendapatan Komisi
103. Perlengkapan Kantor 501. Beban Sewa
111. Peralatan kantor 502. Beban upah dan gaji
112. Kendaraan 503. Beban Iklan
201. Utang Usaha 504. Beban Telepon dan Listrik

Pertanyaan :
Buatlah jurnal umum dari transaksi – transaksi tersebut diatas !

SOAL-SOAL

A. SOAL TEORI

1. Sebutkan contoh bukti transaksi !


2. Apakah yang disebut dengan mendebit
3. Apakah yang dimaksud dengan mengkredit
4. Sebutkan nama-nama rekening yang penambahannya di sisi debit !
5. Sebutkan nama-nama rekening yang pengurangannya disisi debit !
6. Sebutkan dan jelaskan fungsi jurnal !
7. Apakah fungsi kolom referensi dalam jurnal !
8. Kapankah pencatatan dalam jurnal dilaksanakan !

B. SOAL LATIHAN

2. H. Hasbullah pada tanggal 1 Juli 1991 mendirikan sebuah perusahaan yang diberikan nama
Biro Jasa Berkah. Transaksi – transaksi yang teradi pada bulan pertama adalah sebagai
berikut :

Juli 1 : H. Hasbullah menyetorkan uang tunai ke perusahaan sebesar Rp.


5.000.000,00
2 : Disewa sebuah rumah untuk kegiatan usaha sebesar Rpp. 50.000,00
perbulan
4 : Dibeli perlengkapans kantor secara tunai dari Toko Anugerah sebesar Rp.
100.000,00
5 : Dibeli sebuah mesin tik untuk keperluan kantor seharga Rp. 350.000,00
7 : Dibayar biaya untuk pemasangan iklan pada harian Kompas Rp.
75.000,00
8 : Diterima komisi untuk pengurusan surat – surat kendaraan Rp.50.000,00
9 : Diselesaikan pengurusan surat jual beli sebidang tanah untuk PT. Intra
Komisi yang diperhitungakan sebesar Rp. 2.500.000,00 akan diterima
bulan berikutnya.
12 : Dibeli sebuah kendaraan sepeda motr untuk memeprlancar urusan
usahanya sebesar Rp. 3.200.000,00 dibayar tunai Rp. 1.050.000,00
sisanya dibayar diangsur bulanan.
15 : Diterima uang komisi untuk pengurusan surat – surat kendaraan bermotor
sebesar Rp. 75.000,00.

48
19 : Dibayar rekening telepon dan listrik sebesar Rp. 100.000,00
22 : Dibayar upah yang membantu sebesar Rp. 125.000,00
28. : Diterima uang komisi untuk kepengurusan perpanjangan SIM sebesar Rp.
30.000,00.
31 : Dibayar gaji pegawai kantor sebesar Rp. 150.000,0

Rekening yang digunakan oleh Biro Jasa Berkah adalah sebagai berikut :

101. Kas 301. Modal H. Hasbullah


102. Piutang Usaha 401. Pendapatan Komisi
103. Perlengkapan Kantor 501. Beban Sewa
111. Peralatan kantor 502. Beban upah dan gaji
112. Kendaraan 503. Beban Iklan
201. Utang Usaha 504. Beban Telepon dan Listrik

Pertanyaan :

Buatlah jurnal umum dari transaksi – transaksi tersebut diatas !

3. Ir. Baskara membuka sebuah kantor yang bergerak dalam bidang arsitek pada tanggal 1
Agustus 1991 yang diberi nama Biro Arsitek Baskara. Transaksi – transalsi yang terjadi
selama bulan pertam adalah sebagai berikut :

Agustus 1 : Ir. Baskara membuka sebuah rekening pada BNI ’46 atas nama Biro
Arsitek Baskara dan menyetor uang sebesar Rp. 10.000.000,00 sebagai
modal.
2 : Dibayar dengan cek sewa sebuah rumah untuk kegiatan usahanya sebesar
Rp. 100.000,00 sebulan
3 : Dibeli peralatan gambar dari Toko Merbabu sebesar Rp. 5.000.000,00
dibayar dengan cek sebesar Rp. 3.000.000,00 dan sisanya bulan depan.
4 : Diambil dari Bank untuk mengisi kas perusahaan sebesar Rp.
1.000.000,00
5 : Dibeli perkas perlengkapan gambar sebesar Rp. 300.000,00
9 : Diserahkan kepada kontraktor PT. Bangun Indah satu set rencana
bangunan seharga Rp. 1.000.000,00 diterima tunai.
10 : Dibeli dengan kredit perlengkapan gambar dari CV. Abadi seharga Rp.
200.000,00
16 : Telah diseleaikan dan diserahkan seperangkat gambar rencana bangunan
kepada kontraktor PT. Bangun Indah seharga Rp. 2.500.000,00
pembayaran kemudian.
18 : Dibayar tunai gaji para juru gambar sebear Rp. 600.000,00
23 : Diterima tunai dari PT. Bangun Indah sebesar Rp. 1.500.000,00 atas
penyerahan gambar pada tanggal 16 Agustus yang lalu.
28 : Ir. baskara mengambil uang tunai untuk keperluan pribadi Rp.
100.000,00
30 : Dibayar bermacam – macam biaya sebesar Rp. 100.000,00
31 : Dibayar dengan cek gaji juru gambar sebesar Rp. 400.000,00

Rekening buku besar yang digunakan oleh Biro Arsitek baskara adalah sebagai berikut :

49
101. Kas ditangan 301. Modal Ir. Baskara
102. Kas Gudang 302. Prive Ir. Baskara
103. Piutang Usaha 301. Pendapatan Jasa Arsitektur
104. Perlengkapan Gambar 501. Beban Gaji
111. Peralatan Gambar 502. Beban Sewa
201. Utang Usaha 503. Beban Serba – serbi

Pertanyaan :

Buatlah Jurnal Umum dari transaksi – transaksi tersebut diatas !

4. Tirta Atmaja membuka kedua kolam renang “ Taman Tirta “. Selama bulan Agustus 1991
ia melakukan transaksi – transaksi berikut ini untuk perusahaan itu .

Agustus 1 : Di investasikan Rp. 30.000.000,00 ke dalam perusahaan .


2. : Dibayar sewa Agustus 1991 Rp. 500.000,00
3 : Di beli meja , kursi dan peralatan lain dengan harga Rp.
9.000.000,00. Dari jumlah tersebut dibayar tunai Rp.
5.000.000,00 dan untuk sisanya dibayar waktu 30 hari.
5 : Di bayar Rp. 200.000,00 untuk iklan.
7 : Di beli dengan kredit perlengkapan dengan harga Rp.
750.000,00 dan tambahan peralataan Rp. 2.500.000,00.
15 : Di catat pendapataan tunai yang di peroleh selama setengah
bulan pertama dari bulan Agustus 1991 sebesar Rp.
1.500.000,00.
16 : Di bayar upah Rp. 450..000,00.
20 : Di ambil Rp. 400.000,00 dari perusahaan untuk keperluan
pribadi.
30 : Di catat pendapataan tunai yang di peroleh selama setengah
bulan kedua dari bulan Agustus 1991 Rp. 1.750.000,00.
31 : Di bayar upah Rp. 450.000,00.

Rekening – rekening di dalam buku besar perusahaan itu adalah:


101 Kas 302 Prive R. Tirta atmaja
102 Perlengkapan 401 Pendapatan usaha
111 Peralatan 401 Pendapatan usaha
201 Utang usaha 502 Beban iklan
301 Modal R. Tirta atmaja 503 Beban upah

Diminta:

Buatlah ayat-ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi bulan Agustus tersebut di atas!

5. Catatlah transaksi dibawah ini dalam Jurnal Umum yang bernomor halaman 1.

Maret 1 : Ramli mulai perusahaannya dengan menginvestasikan sebagai modal


pertama Rp. 7.500.000,00
5 : Dibayar sewa atas ruangan usaha sebesar Rp. 750.000,00
8 : Dibeli tunai dari Toko Sinar perlengkapan kantor seharga Rp. 150.000,00
dan peralatan kantor seharga Rp. 650.000,00

50
10 : Dibeli dengan kredit tambahan peralatan kantor dari Toko Mulia Jakarta
seharga Rp. 900.000,00.
14 : Ramli mengambil uang tunai dari prusahaan untuk keperluan pribandinya
sebesar Rp. 350.000,00
17 : Dibayar gaji karyawan sebesar Rp. 275.000,00
19 : Telah diselesaikan pekerjaan atas langganan dengan biaya penyelesaian
sebesar Rp. 750.000,00 jumlah tersebut difakturkan untuk ditagih.
21 : Dibayar beban serba – serbi usaha sebesar Rp. 150.000,00
23 : Diterima pendapatan usaha sebesar Rp. 300.000,00
25 : Diterima angsuran utang sebesar Rp. 300.000,00 kepada Toko Mulia Jaya
jakarta.
28 : Diterima angsuran pembayaran langganan atas pekerjaan yang telah
selesai tanggal 19 Maret yang lalu sebesar Rp. 400.000,00.
30 : Dibayar beban serba – serbi uasaha sebesar Rp. 125.000,00

Perkiraan – perkiraan yang digunakan :

111 Kas 312 Prive Ramli


112 Piutang 411 Pendapatan Jasa
113 Perlengkapan Kantor 511 Beban Sewa
121 Peralatan Kantor 512 Beban Gaji
211 Utang 513 Beban serba – serbi
311 Modal Ramli

6. Berikut ini transaksi – transaksi yag dilakukan oleh Bioskop Madya selama bulan Juli tahun
berjalan.
Juli 1 : Diterima dan setor ke rekening bank Rp. 80.000.000,00 uang yang
diterima dari Persero ( stock holder) untuk modal saham ( capital stock ).
1 : Dibeli bioskop Top Rp. 125.000.000,00 yang dibebankan sebagai berikut :
peralatan Rp. 50.000.000,00 , gedung Rp. 45.000.000,00 , tanah Rp.
30.000.000,00 . Dibayar dengan cash Rp. 50.000.000,00 dan diberikan
mortgage note ( hipotik ) untuk sisanya.
5 : Dibayar premi asuransi harta kekayaan dan kecelakaan Rp. 3.500.000,00
6 : Dibeli dengan kredit perlengkapan Rp. 975.000,00 dan peralatan Rp.
2.500.000,00
6 : Dibayar poster dan iklan surat kabar bulan Juli Rp. 915.000,00
9 : Diterima per kas penjualan karcis masuk dalam minggu ini Rp.
3.750.000,00
11 : Dibayar beban lain – lain Rp. 125.000,00
15 : Diterima gaji setengah bulanan Rp. 2.850.000,00
16 : Diterima kas penjualan karcis masuk minggu ini Rp. 5.500.000,00
18 : Dibayar beban lain – lain Rp. 45.000,00
21 : Dibayar per kas kepada kreditur Rp. 2.400.000,00
23 : Diterima per kas dari penjualan karcis masuk minggu ini Rp.
6.200.000,00
24 : Dibayar perlengkapan dengan tunai Rp. 76.000,00
25 : Dibayar untuk pamflet iklan bulan Juli Rp. 135.000,00
28 : Dibukukan faktur sebesar Rp. 6.100.000,00 untuk sewa film bulan Juli.
Pembayarna jatuh tempoo tanggal 6 Agustus.
29 : Dibayar langganan listrik dan air sebesar Rp. 4.500.000,00
31 : Dibayar gaji//upah setengah bulanan Rp. 4.500.000,00
31 : Diterima tunai dari penjualan karcis untuk sisa bulan ini Rp. 8.750.000,00.

51
Diminta :
Bukukanlah transaksi – transaksi tersebut di atas ke dalam Jurnal Umum.
Rekening – rekenign buku besar yang dipergunakan :

101 Kas 301 Modal Saham


103 Asuransi dibayar dimuka 401 Pendapatan film
104 Perlengkapan 501 Beban gaji dan upah
111 Peralatan 502 Beban sewa film
113 Gedung 503 Beban iklan
115 Tanah 504 Beban listrik dan air
201 Utang Usaha 505 Beban lain –lain
212 Utang Hipotik
Ujian Nasional Akuntansi , Dasar Satu
Sabtu , 1 September 1990 dengan perubahan

52
KD. 5.5 MELAKUKAN POSTING DARI JURNAL UMUM KE BUKU BESAR

BUKU BESAR DAN NERACA SALDO

A. PENDAHULUAN
Bukti pencatatan pertama – tama akan dicatat dalam sebuah buku yang dinamakan jurnal.
Catatan dalam jurnal tersebut secara kronologis dipindahkkan ke rekening buku besar. Setelah akhir
periode akuntansi maka saldo rekening – rekening buku besar tersebut disusun ke dalam suatu daftar
yang dinamakan neraca saldo. Neraca saldo disini berfungsi sebagai alat pengontrol catatan dalam
rekening buku besar.

B. BUKU BESAR
1. Pengertian Buku Besar
Setiap bukti transaksi yang sudah dibuatkan bukti pencatatannya ( bukti jurrnal ) akan dicatat
dalam jurnal , selanjutnya secara kronologis dibukukan kedalam rekening. Kumpulan dari rekening
tersebut dinamakan buku besar. Pencatatan dari jurnal ke rekening buku besar dinamakan posting.
2. Bentuk Rekening
Ada beberapa bentuk rekening diantaranya :
a. Rekening berbentuk T (T account )
Bentuk ini berbentuk bentuk yang paling sederhana yang menyerupai huruf T. Bentuk ini mempunyai dua
sisi yaitu sisi debit dan sisi kredit. Bentuknya adalah seagai berikut :

Nama No

( Sisi debet ) ( Sisi kredit )

b. Rekening bentuk T disempurnakan ( bentuk dua kolom )


Bentuk ini adalah merupakan penyempurnaan dari rekening bentuk T , dimana sisi debit maupun sisi
kredit masing – masing dibagi menjadi kkolom tanggal, keterangan, ref ( referensi ) dan
jumlah. Bentuknya adalah sebagai berikut :

Nama : No :
Tanggal Keterang Re Jumlah Tanggal Keteranga Ref Jumlah
an f n

c. Rekening berbentuk tiga kolom


Bentuknya adalah sebagai berikut :

Nama : No :
Tanggal Keterang Re Debet Kredit D/K Saldo
an f

Keterangan :
- Kolom tanggal unutk mencatat tanggal terjadinya transaksi.
- Kolom keterangan untuk mencatat keterangan/uraian yang terdapat dalam jurnal.
- Kolom ref ( referensi) untuk mencatat nomor halamn jurnal.
- Kolom debit untuk mencatat jumlah uang yang kita debit.
- Kolom kredit untuk mencatat jumllah uang yang kita kredit.

53
- Kolom D / K untuk mencatat macamnya saldo dari rekening yang bersangkutan. Jika rekening
tersebut bersaldo debit maka ditulis D dan sebaliknya jika rekening bersaldo kredit ditulis K.
- Kolom saldo untuk mencatat jumlah saldodari rekening tersebut.

d. Rekening berbentuk empat kolom


Bentuknya hampir sama dengan rekening berbentuk tiga kolom hanya bedanya dalam kolom
saldo terbagi dua yaitu kolom debit dan kolom kredit. Bentuknya adalah sebagai berikut :
Nama : No :
Saldo
Tangg Keterangan Re Debet Kredit Debet Kredit
al f

Keterangan :
- Kolom tanggal untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.
- Kolom keterangan utnuk mencatat keterangan /uraian yang terdapat dalam jurnal..
- Kolom ref ( referensi) untuk mencatat nomor halaman jurnal.
- Kolom debit untuk mencatat jumlah uang yang kita debit.
- Kolom kredit untuk mencatat jumlah uang yang kita kredit.Kolom saldo untuk mencatat saldo dari
rekening tersebut. Jika bersaldo debit dicatat pada kolom debit dan sebaliknya jika bersaldo kerdit
dicatat pada kolom kredit.
Pada umumnya perusahaan menggunakan rekenign yang berbentuk tiga kolom maupun empat
kolom, karena kedua bentuk tersebut setiap saat dapat diketahui saldonya sehingga mempermudah
pemeriksaan.

3. Pencatatan Dalam Rekening Buku Besar.


Langkah – langkah pencatatan dalam rekening besar adalah sebagai berikut :
a. Mencatat saldo awal dari data neraca awal. Rekening yang ada di isi debit neraca dicatat sebagai
saldo debit dan rekening yang ada diisi kredit neraca dicatat sebagai saldo kredit.
b. Mencatat tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal transaksi pada jurnal ke kolom
tanggal rekening buku besar yang bersangkutan.
c. Mencatat keterangan yang diambilkan dari keterangan/uraian dalam jurnal ke kolom keterangan pada
rekening buku besar yang bersangkutan.
d. Mencatat jumlah debit dalam jurnal ke kolom debit rekening yang bersangkutan, dan mencatat
jumlah kredit dalam jurnal ke kolom kredit yang bersangkutan.
e. Mencatat nomor halaman jurnal ke kolom referensi (ref) rekening buku besar yang bersangkutan.
f. Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku besar maka di kolom referensi
jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan.
g. Jika digunakan rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom maka carilah saldonya dengan
cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut. Pencatatan debit
akan menambah saldo debit atau mengurangi saldo kredit, sedangkan pencatatan kredit akan
mengurangi debit atau menambah saldo kredit.
Agar lebih jelasnya pencatatan dari jurnal ke rekening buku besar perhatikanlah bagan di bawah
ini.:

Jurnal : Hal : 1
Tanggal Rekening/keterangan Ref Debet Kredit
1991
Feb. 1 Kas 101 Rp. 500.000,00
Modal Tuan Budi 301 - Rp. 500.000,00
( setoran modal )

54
Nama : Kas No : 101

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo


Debet Kredit
1991
Feb. 1 Satuan modal 1 Rp. - Rp.500.00 -
500.000,00 0,00

Nama : Modal Tuan Budi No : 301


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
1991
Feb. 1 Satuan modal 1 - Rp. - Rp.500.00
500.000,00 0,00

CONTOH SOAL
Perusahaan Angkutan Pinggir Kota yang bergerak dalam bidang jasa angkutan menunjukkan neraca
per 1 Januari 1991 sebagai berikut:
Perusahaan Angkutan Pinggir Kota
Neraca
Per 1 Januari 1991

Kas Rp. 10.000.000,00 Utang usaha Rp. 15.000.000,00


Piutang usaha Rp. 15.000.000,00 Modal budi Rp 62.500.000,00
Perlengkapan Rp. 2.500.000,00
Kendaraan Rp. 50.000.000,00

Jumlah aktiva Rp. 77.500.000,00 Jumlah pasivva Rp. 77.500.00,00

.Data Jurnal selama bulan Januari 1991 adalah berikut:

Jurnal umum Halaman 4

Tanggal Rekening/keterangan Ref Debet Kredit


.
1991
Jan 5 Perlengkapan 103 2.000.000,00 -

55
Kas 101 - 2.000.000,00
(pembelian perlengkapan)
“ 10 Uang Usaha 201 5.000.000,00 -
Kas 101 - 5.000.000,00
(pembayaran utang)
“ 15 Kas 101 10.000.000,00 -
Piutang usaha 102 - 10.000.000,00
(penerimaan piutang)
“ 25 Kendaraan 111 5.000.000,00 -
Utang usaha 201 - 5.000.000,00
(Pembelian kendaraan kredit)

22.000.000,00 22.000.000,00

Dari data neraca dan jurnal tersebut diatas setelah di bukukan ke rekening buku besar terlihat sebagai
berikut:
Nama : Kas No : 101
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kr
edi
t
1991
Jan. 1 Saldo V - - 10.000.000,00 -
“ 5 Pembayaran 4 - 2.000.000,00 8.000.000,00 -
“ 10 Perlengkapan 4 - 5.000.000,00 3.000.000,00 -
“ 15 Pembayaran Utang 4 10.000.000,00 - 13.000.000,00 -
Penerimaaan Piutang
Nama : Piutang Usaha
No : 102
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

1991
Jan. 1 Saldo V - 15.000.000,00 -
“ 5 Penerimaan Piutang 4 - 10.000.000,00 -
5.000.000,00

Nama : Perlengkapan No : 103

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

1991
Jan. 1 Saldo V - - 2.500.000,00 -
“ 5 Pembelian 4 2.000.000,00 - 4.500.000,00 -
Perlengkapan

Nama : Kendaraan No : 103

56
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

1991
Jan. 1 Saldo V - - 50.000.000,00
“ 25 Pembelian 4 5.000.000,00 - 55.000.000,00
Kendaraan
Nama : Utang Usaha No : 201

Saldo
Tanggal Keterangan Re Debet Kredit
Debe Kredit
f
t
1991 15.000.000,00
Jan. 1 Saldo V - - - 10.000.000,00
“ 10 Pembayaran Utang 4 5.000.000,00 - - 15.000.000,00
“ 25 Pembelian 4 - 5.000.000,00 -
Kendaraan

Nama : Modal Budi No : 301

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

1991
Jan. 1 Saldo - - - - 62.000.000,00

KD. 5.6 MEMBUAT IKHTISAR SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

C. NERACA SALDO
Keseimbangan antara jumlah debit dan jumlah kredit dalam rekenig buku besar harus diperiksa.
Pemerikasaan keseimbangan sebaiknya dilakukan tiap – tiap akhir bulan. Alat yang digunakan untuk
memeriksa atau mengontrol adalah neraca saldo. Neraca saldo dapat diartikan suatu data yang memuat
daftar – daftar nomor, nama dan saldo dari masing – masing rekening buku besar. Sumber pencatatan
neraca saldo diambilkan dari saldo – saldo rekening buku bear yang ada dalam perusahaan tersebut.
Jika perusahaan menggunakan bentuk rekening tiga kolom atau empat kolom maka penyusunan
neraca saldo tinggal mencatat jumlah saldo dari masing – masing rekening yang terlihat dalam neraca
saldo. Rekening yang bersaldo debit maka kita catat saldo tersebut pada kolom debit dan sebaliknya
rekening yang bersaldo kredit kita catat saldo tersebut pada kolom kredit. Tapi bila perusahaan
menggunakan bentuk rekening T ( T account ) atau rekening T account yang disempurnakan ( dua
kolom ) maka penyusunan neraca saldo terlebih dahulu harus menghitung dari masing – masing rekening
yang ada dalam perusahaan. Cara mencari saldonya dengan jalan menjumlahkan sisi debit dan
menjumlahkan sisi kredit dari setiap rekening. Kemudian kita bandingkan antara jumlah debit dan jumlah
kredit, jika jumlah debit lebih besar dari jumllah kredit maka selisihnya merupakan saldo debit.
Sebaliknya jika jumlah kerdit lebih besar dari umlah debit maka selisihnya merupakan saldo kredit.
Dalam neraca saldo jumlah debit akan sama besarnya dengan jumlah kredit. Bentuk neraca saldo adalah
sebagai berikut :

57
No Nama Rekening Debet Kredit

Keterangan :
1. Kolom nomor untuk mencatat nomor kode rekening yang bersangkutan.
2. Kolom nama rekening untuk mencatat nama – nama rekening yang ada dalam perusahaan tersebut.
3. Kolom debit untuk mencatat jumlah saldo uang dari rekening yang besaldo debit.
4. Kolom kredit untuk mencatat jumlah saldo uang dari rekening yang bersaldo kredit.

Pada contoh rekeing buku besar Perusahaan Angkutan Pinggir Kota tersebut di atas jika dibuat neraca
saldonya terlihat sebagai berikut :
Perusahaan Angkutan Pinggir Kota

Neraca Saldo
Per 31 Januari 1991
No Nama Rekening Debet Kredit

101 Kas Rp. 13.000.000,00 -


102 Pitang Usaha Rp. 5.000.000,00 -
103 Perlengkapan Rp. 4.500.000,00 -
111 Kendaraan Rp. 55.000.000,00 -
201 Utang Usaha - Rp. 15.000.000,00
301 Modal Budi - Rp. 62.500.000,00

Rp. 77.500.000,00 Rp. 77.500.000,00

Dari contoh di atas terdapat beberapa rekening yang bersaldo debit dan ada beberapa rekening
yang bersaldo kredit. Rekening kas tidak akan mungkin bersaldo kredit, oleh sebab itu rekening kas
dikatakan bersaldo normal debit. Saldo normal setiap rekening sama dengan sisi penambahan dari
rekening yang bersangkutan.
Agar jelasnya di bawah ini adalah tabel saldo normal dari setiap rekening :
N Nama Rekening Saldo Normal
o
1. Harta Debet
2. Utang Kredit
3. Modal Kredit
4. Prive Debet
5. Pendapatan Kredit
6. Beban Debet

58
A. SOAL LATIHAN
1. Perusahaan Binatu Merah yang didirikan oleh Kasman pada tangggal 1 Febuari 1991 menunjukkan
data jurnal sebagai berikut :
Jurnal Umum ( dalam rupiah ) Halaman : 001

Tanggal Rekening/keterangan Ref Debet Kredit


1991
Feb. 1 Kas 6.000.000,00 -
Modal Kasman - 6.000.000,00
” 2 Beban Sewa 50.000,00 -
Kas - 50.000,00
“ 3 Perlengkapan Kantor 50.000,00 -
Utang Usaha - 50.000,00
“ 4 Perlengkapan cuci 150.000,00
Kas - 150.000,00
“ 5 Peralatan kantor 400.000,00 -
Peralatan cuci 100.000,00 -
Utang Uasaha - 200.000,00
Kas - 300.000,00
‘’ 7 Piutang Usaha 150.000,00 -
Pendapatan jasa cuci - 150.000,00
“ 8 Peralatan binatu 100.000,00 -
Perlengkapan binatu 25.000,00 -
Kas - 125.000,00
“ 9 Kendaraan 2.500.000,00 -
Kas - 2.500.000,00
“ 10 Beban Iklan 60.000,00 -
Kas - 60.000,00
“ 11 Kas 250.000,00 -
Pendapatan jasa binatu - 250.000,00
“ 13 Utang Usaha 150.000,00 -
Kas - 150.000,00
“ 14 Tanah 2.000.000,00 -
Kas - 2.000.000,00
“ 15 Prive Kasman 50.000,00 -
Kas - 50.000,00
“ 17 Kas 300.000,00 -
Pendapatan jasa cuci - 300.000,00
“ 18 Beban gaji 75.000,00 -
Kas - 75.000,00
“ 20 Perlengkapan kantor 50.000,00 -
Wesel bayar - 50.000,00
“ 22 Kas 150.000,00 -

59
Piutang Usaha - 150.000,00
“ 23 Beban lain –lain 25.000,00 -
Kas - 25.000,00
“ 26 Kas 200.000,00 -
Piutang Usaha 300.000,00 -
Pendapatan jasa binatu - 500.000,00
“ 27 Beban listrik 50.000,00 -
Kas - 50.000,00
“ 28 Beban gaji 75.000,00 -
Kas - 75.000,00
“ 28 Beban Telepon 30.000,00 -
Kas - 30.000,00

13.590.000,00 13.590.000,00

Dari data jurnal tersebut di atas maka:


1. Bukukanlah (posting) ke dalam buku besar.
2. Susunlah neraca saldonya pada tangggal 28 Februari 1991.

Dafttar rekening buku besar yang disediakan oleh perusahaan Binatu Murah adalah sebagai
berikut:
101. Kas 202. Wesel bayar
102. Piutang usaha 301. Modal Kasman
103 Perlengkapan cuci 302. Prive Kasman
104. Perlengkapan binatu 401. Pendapatan jasa cuci
105. Perlengkapan kantor 402. Pendapatan jasa binatu
111. Tanah 501. Beban sewa
112. Peralatan kantor 502. Beban gajih
113. Peralatan binatu 503. Beban iklan
114. Peralatan cuci 504. Beban listrik
115. Kendaraan 505. Beban telepon
201. Utang usaha 506. Beban lain-lain

Dari data jurnal tersebut di atas maka:


2. Bukukanlah (posting) ke dalam buku besar.
3. Susunlah neraca saldonya pada tangggal 28 Februari 1991.

2. Data Perusahaan Ekspedisi Lancar memperlihatkan rekening-rekening beserta saldonya pada


tanggal 1 Maret 1991 sebagai berikut:
101. Kas Rp. 2.650.000,00
102. Piutang usaha Rp. 3.840.000,00
103. Perlengkapan kantor Rp. 900.000,00
111. Tanah Rp. 10.000.000,00
112. Gedung Rp. 6.500.000,00
113. Akumulasi penyusutan gedung Rp. 1.625.000,00
60
114. Peralatan kantor Rp. 5.000.000,00
115. Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 1.000.000,00
116. Kendaraan Rp.140.000.000,00
117. Akumulasi penyusutan kendaraan Rp. 28.000.000,00
201. Utang usaha Rp. 6.300.000,00
301. Modal Risti Rp. 94.190.000,00
302. Prive Risti Rp. 500.000,00
401. Pendapatan ekspidisi Rp. 43.450.000,00
501. Beban gajih Rp. 4.500.000,00
502. Beban sewa Rp. 450.000,00
503. Beban perlengkapan kantor Rp. -
504. Beban penyusutan gedung Rp. -
505. Beban penyusutan peralatan kantor Rp. -
506. Beban penyusutan kendaraan Rp. -
507. Beban servis kendaraan Rp.. -
508. Beban lain-lain Rp. 225.000,00

Selama bulan Maret 1991 terjadi transakllsi-transaksi sebagai berikut:

Maret 1 : Di beli perlengkapan kantor dari toko Merdeka sebesar Rp. 250.000,00 di
bayar tunai Rp. 200.000,00 sisanya bulan depan.
3 : Di terima tagihan dari PT. Mega Jaya sebesar Rp. 150.000,00.
6 : Di bayar iuran keamanan lingkungan untuk bulan Maret 1991 sebesar Rp.
50.000,00
7 : Di bayar biaya servis kendaraan pada bengkel Agung Jaya Rp. 875.000,00.
9 : Dibayar sewa parkir kendaraan untuk bulan Maret 1991 sebesar Rp.
225.000,00
10 : Di beli seperangkat komputer untuk keperluan kantor dari PT. IBM dengan
kredit seharga Rp. 3.000.000,00.
12 : Di bayar utang kepada toko Cempaka Motor sebesar Rp. 500.000,00
15 : Di terima uang jasa mengangkut barang dari langganan sebesar Rp.
2.745.000,00.
16 : Risti mengambil uang tunai dari perusahaan untuk keperluan pribadi
sebesar Rp. 250.000,00.
18 : Di bayar uang makan sopir untuk pertengahan bulan pertama Rp.
180.000,00.
20 : Di bayar gajih karyawan untuk pertengahan bulan pertama Rp.
500.000,00.
23 : Di terima uang jasa anggkutan sebesar Rp. 1.500.000,00.
24 : Di selesaikan pekerjaan angkut untuk PT. Melati seharga Rp.
4.500.000,00.
26 : Di beli sebidang tanah untuk perluasan kantor seharga Rp. 5.000.000,00 di
bayar tunai Rp. 2.000.000,00 sisanya di angsur lima kali.
28 : Di bayar uang makan sopir untuk akhir bulan sebesar Rp. 180.000,00.
30 : Di bayar gaji karyawan sebesar Rp. 500.000,00.

Pertanyaan:

61
a. Buatlah jurnal umum untuk transaksi-transaksi yang tejadi selama bulan Maret
1991.
b. Bukukanlah jurnal tersebut ke dalam rekening buku beesar.
c. Susunlah neraca saldonya pada tanggal 31 Maret 1991.

3. Berdasarkan neraca dan jurnal berikut ini, susunlah:


a. Buku besar
b. Neraca saldo

Neraca
Per 1 Januari 1991

101 Kas Rp. 1.525.000,00 201 Utang usaha Rp. 800.000,00


102 Piutang usaha Rp. 750.000,00 301 Modal Yasin Rp. 2.475.000,00
121 Peralatan kantor Rp. 1.000.000,00

Rp. 3.275.000,00 Rp. 3.275.000,00

Jurnal Halaman : 03

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit

Jan. 1. Utang Usaha 500.000,00 -


Kas - 500.000,00
4. Perlengkapan kantor 300.000,00 -
Kas - 300.000,00
8. Peralatan Kantor 1.150.000,00 -
Kas - 150.000,00
Utang Usaha - 1.000.000,00
10. Kas 500.000,00 -
Piutang Usaha - 500.000,00
15. Kas 900.000,00 -
Pendapatan Jasa - 900.000,00
19. Uatang Usaha 800.000,00 -
Kas - 800.000,00
22. Piutang Usaha 600.000,00 -
Pendapatan Jasa - 600.000,00
25. Prive Yasin 200.000,00 -
Kas - 200.000,00
30. Beban Gaji 350.000,00 -
Kas - 350.000,00

Jumlah 5..3000.000,00 5..300.000,00

4. Servis TV “ CERIA “ mempunyai daftar rekening dan saldonya pada tanggal 1 Juli 1991
sebagai berikut :

62
101 Kas Rp. 2.545.000,00
102 Piutang Usaha Rp. 800.000,00
103 Perlengkapan Rp. 225.000,00
121 Peralatan servis Rp. 600.000,00
122 Akumulasi penyusutan Rp. 240.000,00
201 Utang Usaha Rp. 500.000,00
301 Modal Marjuki Rp. 2.660.000,00
302 Prive Marjuki Rp. 150.000,00
401 Pendapatan Jasa Rp. 1.950.000,00
402 Pendapatan Komisi Rp. –
501 Beban Gaji Rp. 750.000,00
502 Beban Sewa Rp. –
503 Beban Iklan Rp. 250.000,00

Selama bulan Juli 1991 terjadi transaksi – transaksi berikut ini :

2 Juli Diterima pendapatan jasa Rp. 450.000,00


5 Juli Dibeli perlengkapan Rp. 400.000,00 secara kredit
9 Juli Dibayar utang kepada Toko Aneka Rp. 300.000,00
12 Juli Dibeli peralatan servis Rp. 700.000,00 di antaranya Rp. 100.00,00 dibayar tunai
sisanya kredit
15 Juli Marjuki mengambil uang tunai Rp. 200.000,00 untuk keperluan rumah tangga
18 Juli Dibayar iklan pada harian Media Rp. 150.000,00
20 Juli Diterima pelunasan tagihan dari M. Yakub Rp. 600.000,00
25 Juli Diterima komisi atas penjualan TV Rp. 50.000,00
27 Juli Dibayar sewa ruangan Rp. 500.000,00
28 Juli Diterima pendapatan jasa Rp. 650.000,00
30 Juli Dibayar Gaji karyawan untuk bulan Juli Rp. 300.000,00

Diminta :

a. Buatlah jurnal umum untuk transaksi – transaksi tersebut


b. Susunlah buku besar
c. Susunlah Neraca Saldo pada tanggal 31 Juli 1991.

63
BAB IX

AYAT JURNAL PENYESUAIAN (AJP)


A. PENDAHULUAN

Neraca saldo merupakan bahan pokok untuk menyusun laporan keuangan Rekening yang
sudah menunjukkan keadaan yang sebenarnya digunakan untuk menyusun laporan keuangan,
sedangkan yang belum menunjukkan keadaaan sebenarnya harus disesuaikan lebih dahulu.
B. REKENING YANG PERLU DISESUAIKAN

Rekening yang biasanya memerlukan penyesuaian antara lain :


1. Perlengkapan / Bahan habis pakai ( Supplies )
2. Beban dibayar di muka ( Prepaid Expense )
3. Pendapatan diterima di muka ( Deffered Revenue )
4. Beban yang masih harus dibayar ( Accrued Expense )
5. Pendapatan yang masih harus diterima//piutang pendapatan ( Accrued Income )
6. Penyusutan aktiva tetap ( Depreciation )

Contoh data penyesuaian dan jurnalnya.

1. Perlengkapan ( Supplies )
Perlengkapan di neraca saldo memeprlihatkan jumlah Rp. 600.000,00 . Setelah dihitung secara
phisik persediaan perlengkapan pada tanggal 31 Desember Rp. 200.000,00. Ini berarti
perlengkapan yang telah dipakai untuk kegiatan persahaan berjumlah Rp. 200.000,00. Ini berarti
perlengkapan yang telah dipakai untuk kegiatan perusahaan berjumlah Rp. 400.000,00.
Jurnal Penyesuaian :

Beban Perlengkapan Rp. 400.000,00


Perlengkapan Rp. 400.000,00

2. Beban dibayar dimuka ( Prepaid Expense )

Ada dua cara pencatatan pada waktu melakukan pembayaran beban ( biaya ) :
a. Pendekatan Neraca, yaitu pembayaran beban dicatat dalam rekening “ Beban dibayar di
muka “
b. Pendekatan Rugi Laba, yaitu pembayaran beban dicatat dalam rekening “ Beban….”

Contoh :
Pada Tanggal 1 April 1990 membayar premi asuransi untuk satu tahun Rp. 240.000,00.

a. Jika menggunakan pendekatan neraca, transaksi tersebut dicatat dalam rekening :

Asuransi dibayar dimuka ( Debet ) Rp. 240.000,00


Kas ( Kredit ) Rp. 240.000,00

Jumlah tersebut akan tetap terlihat pada rekening asuransi dibayar di muka di neraca saldo
31 Desember 1990.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 1990 tersebut sebenarnya asuransi yang sudah
dimanfaatkan adalah 9 bulan ( 1 April 1990 – 31 Desember 1990 ). Ini berarti sejumlah Rp.
180.000,00 ( 9/12 x Rp. 240.000,00 ) sudah menjadi beban tahun 1990. Maka jumlah
tersebut harus dipindahkan dari rekening “ Asuransi dibayar dimuka “ ke rekening “ Beban
Asuransi “ dengan jurnal penyesuaian :

64
Beban Asuransi Rp. 180.000,00
Asuransi dibayar di muka Rp. 180.000,00

b. Jika menggunakan Pendekatan Rugi Laba , transaksi pada contoh di atas pada tanggal 1
April 1990, dicatat dalam rekening :

Biaya Asuransi ( debet ) Rp. 240.000,00


Kas ( Kredit ) Rp. 240.000,00

Sampai dengan tanggal 31 Desember 1990 sebenarnya yang sudah menjadi beban baru 9
bulan ( Rp. 180.000,00 ). Sedangkan sisanya ( Rp. 60.000,00 ) bukan merupakan beban
tahun 1990.
Maka jumlah yang eblum merupakan beban tersebut harus di pindahkan dari rekening ”
Biaya Asuransi “ ke rekening “Asuransi dibayar di muka “ , dengan jurnal penyesuaian :

Asuransi dibayar di muka Rp. 60.000,00


Beban Asuransi Rp. 60.000,00

Untuk lebih jelasnya, perhitungan mana yang sudah, dan mana yang belum menjadi beban
dapat dilukiskan dalam gambar ( garis waktu ) berikut ini :

¼ - 90 31/12 – 90 ¼ -91

9Bulan 3 bulan

Sudah menjadi beban Belum menjadi beban

Dari contoh dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :


a. Jika pada saat pembayaran belum dicatat dalam rekening asuransi dibayar di muka, maka
penyesuaiannya : Rekening Asuransi dibayar di muka di kredit sebesar yang sudah menjadi
beban, dan rekening Beban asuransi di debet sejumlah itu .
b. Jika pada saat pembayaran dicatat dalam rekening beban Asuransi, maka penyesuaiannya :
Rekening Beban asuransi dikredit sebesar yang belum menjadi beban, dan rekening
Asuransi dibayar dimuka di debet sejumlah itu.

3. Pendapatan diterima di muka ( Deffered Revenue )

Pada waktu menerima pendapatn pada umumnya dicatat dalam rekening pendapatan (
Pendekatan Rugi – Laba ), tetapi kadang – kadang pendapatan yang diterima untuk lebih dari
satu periode dicatat dalam rekening Pendapatan diterima di muka ( Pendekatan neraca ).

Contoh :

Pada tanggal 1 Juli 1990 diterima sewa untuk 2 tahun Rp. 2.000.000,00.

a. Jika mengunakan pendekatan neraca transaksi tersebut di catat dalam rekening :

Kas ( debit ) Rp. 2.000.000,00


Sewa diterima di muka ( kredit ) Rp. 2.000.000,00
65
Jumlah tersebut akan tetap terlihat pada rekening sewa diterima di muka di neraca saldo 31
Desember 1990.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 1990 tersebut, sebenarnya yang sudah merupakan
pendapatan tahun 1990, adalah 6 bulan ( 1 Jli 1990 – 31 Desember 1990) = 6/24 x Rp.
2.000.000,00 = Rp. 500.000,00. Sedang selebihnya ( Rp. 1.500.000,00 ) belum merupakan
pendapatan tahun 1990.
Karena pada saat penerimaan sewa dicatat dalam rekening sewa diterima di muka maka
untuk jumlah yang sudah merupakan pendapatan tahun 1990 harus dipindahkan ke rekening
Pendapatan Sewa dengan jurnal Penyesuaian sebagai berikut :
Sewa diterima di muka Rp. 500.000,00
Pendapatan sewa Rp. 500.000,00

b. Jika menggunakan pendekatan Rugi – Laba, transaksi di atas dicatat dalam rekening :

Kas ( debit ) Rp. 2.000.000,00


Pendapatan sewa ( kredit ) Rp. 2.000.000,00

Sampai dengan tanggal 31 Desemmber 1990, sebenarnya yang sudahmerupakan pendapatan


tahun 1990 adalah Rp. 500.000,00. Sedang selebihnya ( Rp. 1.500.000,00 ) belum
merupakan pendapatan.

Jumlah ini harus dipindahkan ke rekening Pendapatan Sewa diterima di muka dengan jurnal
penyesuaian :

Pendapatan sewa Rp. 1.500.000,00


Sewa diterima di muka Rp. 1.500.000,00

Untuk lebih jelasnya perhitungan mana yang sudah dan mana yang belum merupakan
pendapatan , dapat dilakukan dalam gambar ( garis waktu ) berikut ini :
4. Beban yang masih harus dibayar ( Accrued Expense )
Perusahaan membayar gaji pegawai mingguan tiap hari sabtu. Tarif gaji Rp. 40.000,00
per hari. Pembayaran gaji terakhir tanggal 27 Desember dengan demikian gaji karyawan tanggal
29, 30, dan 31 Desember belum di bayar karena baru akan di bayar pada hari Sabtu tanggal 3
Januari tahun berikutnya. Ini berarti sampai akhir periode akuntansi terdapat gaji yang beluum di
bayar 3 hari @ Rp. 40.000,00 = Rp. 120.000,00.
Jurnal penyesuaiannya:
Beban gaji Rp. 120.000,00
Utang gaji Rp. 120.000,00
5. Pendapatan yang harus di terima/piutang pendapatan (Accrued Income)
Suatu perusahaan menyimpan uang di Bank Pasifik, Rp. 1.000,000,00 pada tangggal 1
September 1990. Suku bunga 18%, bunga di terima 6 bulan sekali (tiap 1 Maret – 1 September).
Ini berarti bunga 6 bulan pertama baru akan di terima tanggal 1 Maret 1991 sehingga sampai
akhir periode akuntansi, terdapat bunga yang di tunda penerimaannya selama 4 bulan (1
September – 31 Desember) yaitu 4/12 x 18% x Rp. 1.000.000,00 = Rp. 60.000,00.

Jurnal penyesuaiannya:
Piutang bunga Rp. 60.000,00
Pendapatan bunga Rp. 60.000,00

66
6. Penyusutan Aktiva Tetap (depreciation)

Dineraca saldo rekening peralatan kantor memperlihatkan jumlah Rp. 1.000.000,00 di


putuskan untuk mengadakan penyusutan 10% per tahun. Ini berarti penyusutan tiap tahun = 10%
x Rp 1.000.000,00 = Rp. 100.000,00.

Jurnal pnyesuaiannya:

Beban penyusutan peralatan Rp. 100.000,00


Akumulasi penyusutan peralatan Rp. 100.000,00

CONTOH SOAL

Neraca saldo Perusahaan Angkutan “Nyaman”. Pada tanggal 31 Desembar 1990 adalah
sebagai berikut:

No. Nama Rekening Debet Kredit

101 Kas Rp. 1.800.000,00 -


102 Piutang usaha Rp. 1.500.000,00 -
103 Perlengkapan Rp. 500.000,00 -
104 Sewa di bayar dimuka Rp. 2.000.000,00 -
121 Kendaraan Rp. 100.000.000,00 -
122 Akumul;asi penyusutan Kendaraan - Rp. 40.000.000,00
201 Utang usaha - Rp. 5.000.000,00
301 Modal H. Ahmad - Rp. 50.000.000,00
302 Prive H. Ahmad Rp. 600.000,00 -
401 Pendapatan angkutan - Rp. 30.000.000,00
501 Beban gaji Rp. 16.000.000,00 -
502 Beban bunga Rp. 700.000,00 -
503 Beban asuransi Rp. 1.800.000,00 -
509 Beban lain-lain Rp. 100.000,00 -

Rp. 125.000.000,00 Rp. 125.000.000,00

Data Penyesuaian:

a. Persediaan perlengkapan pada tanggal 31 Desember Rp. 200.000,00.


b. Sewa di bayar tanggal 1 April 1990 untuk 1 tahun.
c. Kendaraan di susutkan 20% setahun.
d. Pendapatan angkutan yang masih harus diterima Rp. 1.500.000,00.
e. Gaji karyawan yang masih harus di bayar Rp. 300.000,00.
f. Bunga yang masih harus di bayar Rp. 50.000,00.
g. Asuransi dibayar tangggal 1 September 1990 untuk 1 tahun.
Berdasarkan Neraca saldo dan data penyesuaian di atas, buatlah jurnal Penyesuaian!

67
Jawab:

Tanggal Uraian Ref. Debet Kredit


1990
Des. Beban Perlengkapan 300.000,00 -
31
Perlengkapan - 3 00.000,00
Beban Sewa 1.500.000,00 -
31
Sewa dibayar di muka - 1.500.000,00
Beban Penyusutan Kendaraan 20.000.000,00 -
31
Akumulasi Penyusutan Kendaraan - 20.000.000,00
Piutang Pendapatan Angkutan 1.500.000,00 -
31
Pendapatan Angkutan - 1.500.000,00
Beban Gaji 300.000,00 -
31
Utang Gaji - 300.000,00
Beban Bunga 50.000,00 -
31
Utang Bunga - 50.000,00
Asuransi dibayar di muka 1.200.000,00 -
31
Beban Asuransi - 1.200.000,00

24.850.000,00 24..850.000,,00

Penjelasan :

a. Perlengkapam yang sudah di pakai = Rp. 500.000,00 – Rp. 200.000,00 = Rp. 300.000,00.
b. Sewa yang sudah menjadi beban tahun 1990 9 bulan ( 1 April – 31 April Desember 1990 =
9/12 x Rp. 2.000.000,00 = Rp. 1.500.000,00.
c. Penyusutan kendaraan 1 tahun = 20 % x Rp. 100.000.000,00 = Rp. 20.000.000,00.
d. Pendapatan Angkutan yang masih harus diterima sudah merupakan pendapatan tetapi belum
diterima pembayarannya.
e. Gaji yang masih harus dibayar merupakan utang perusahaan kepada karyawan yang
sebenarnya sudah menjadi beban tahun 1990.
f. Bunga yang masih harus dibayar merupakan bunga yang sudahh menjadi beban tahun 1990
tetapi masih ditangguhkan pembayarannya.
g. Asuransi yang sudah menjadi beban tahun 1990 adalah 4 bulan ( 1 September – 31
Desember 1990 ) = 4/12 x Rp. 1.800.000,00 = Rp. 600.000,00. Sisa ( Rp. 1.200.000,00 )
belum merupakan tehun 1990, maka harus dipindahkan ke rekening Asuransi di bayar di
muka.

SOAL – SOAL

A. SOAL TEORI

2. Jawablah pertanyaan di bawah ini !

a. Apakah fungsi jurnal penyesuaian ?


b. Apakah yang dimaksud beban dibayar di muka ?
c. Apakah yang dimaksud uatng beban ?
d. Apakah yang dimaksud pendapatan diterima di muka ?
e. Apakah yang dimaksud piutang pendapatan ?
f. Pada tanggal 1 Maret 1991 dibayar sewa kantor untuk 1 tahun Rp. 1.500.000,00.
Berapakah yang sudah menjadi beban tahun 1991 dan berapa yang bukan beban tahun
1991 ?
g. Pada tanggal 1 Juli 1991 dibayar sewa kantor untuk 2 tahun Rp. 2.000.000,00 dicatat
dalam rekening beban sewa . Berapakah yang sudah menjadi beban tahun 1991 ?
h. Sebutkan 3 rekening neraca yang perlu disesuaikan ?

68
B. SOAL LATIHAN

1. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 1991 dari data
berikut ini :

a. Pembelian perlengkapan selama tahun 1991 Rp. 750.000,00. Pada tanggal 31 Desember
1991 perlengkapan yang tersisa Rp. 150.000,00.
b. Pada tanggal 1 April 1991 membayar premi asuransi untuk 1 tahun sebesar Rp.
600.000,00 dicatat dalam rekening assuransi dibayar dimuka.
c. Pada tanggal 1 April 1991 membayar sewa kantor untuk satu tahun sebesar Rp.
1.200.000,00 dicatat dalam rekenig beban sewa..
d. Pada tanggal 1 Agustus 1991 dibayar iklan Rp. 1.000.000,00 untuk 10 kali penerbitan
dan dicatat dalam rekening iklan dibayar di muka..
e. Pinjaman di bank Rp. 2.000.000,00 dengan bunga 18 % setahun, dibayar dielakang tiap
tanggal 1/3 – 1/9.
f. Suatu perusahaan membayar upah karyawan seminggu sekali setiap hari Sabtu sebesar
Rp. 1.500.000,00, akhir periode akuntansi jatuh hari Kamis.
g. Sebuah mesin dengan harga Rp. 800.000,00 tiap tahuanan disusutkan 20 %.
h. Sebuah kendaraan dibeli pada awal bulan oktober 1991 dengan harga Rp. 18.000.000,00
umur ekonomis kendaraan tersebut ditaksir 6 tahun, dengan nilai sisa pada akhir tahun
ke enam Rp. 3.000.000,00
i. Pada bulan Desember mencatat pendapatan diterima di muak Rp. 5.000.000,00 untuk
pengangkutan 100 ton barang dagang dari pelabuhan ke gudang. Sampai dengan akhir
bulan Desember sudah 40 ton yang diangkut.

3. “ Rita Salon “ pada tanggal 31 Desember 1991 mempunyai data berupa Neraca Saldo dan
data Penyesuaian sebagai berikut :
a. Neraca Saldo

No. Nama Rekening Debet Kredit

11 Kas Rp. 600.000,00 -


12 Piutang usaha Rp. 700.000,00 -
13 Perlengkapan ( supplies ) Rp. 300.000,00 -
14 Sewa di bayar dimuka Rp. 1.000.000,00 -
16 Peralatan salon Rp. 800.000,00 -
21 Utang usaha - Rp. 600.000,00
31 Modal Ny. Rita - Rp. 2.000.000,00
41 Pendapatan jasa - Rp. 1.900.000,00
51 Beban iklan Rp. 200.000,00 -
52 Beban gaji Rp. 900.000,00 -

Rp. 4.500.000,00 Rp. 4.500.000,00

b.Data Penyesuaian

1. Persediaan perlengkapan Rp. 100.000,00


2. Sewa yang telah kadarluwarsa Rp. 250.000,00

69
3. Peralatan disusutkan 10 %
4. Iklan yang sudah diterbitkan 6 kali dari 10 kali penerbitan.
5. Gaji bulan Desember yang belum dibayar Rp. 50.000,00.

Buatlah jurnal penyesuaian !

3. Neraca saldo “ Konsulen Pajak Bina Usaha “ pad atanggal 31 Desember 1991 sebagai
berikut :

No. Nama Rekening Debet Kredit

101 Kas Rp. 1.800.000,00 -


102 Piutang usaha Rp. 500.000,00 -
103 Bahan habis pakai ( supplies ) Rp. 600.000,00 -
104 Asuransi dibayar di muka Rp. 300.000,00 -
105 Sewa di bayar di muka Rp. 1.200.000,00 -
121 Peralatan kantor Rp. 2.000.000,00 -
122 Akumulasi penyusutan peralatan - Rp. 600.000,00
201 Utang Usaha - Rp. 700.000,00
301 Modal M Daud - Rp. 4.000.000,00
302 Prive M. Daud Rp. 200.000,00 -
401 Pendapatan jasa - Rp. 3.250.000,00
501 Beban iklan Rp 300.000,00 -
502 Beban Bunga Rp. 150.000,00 -
503 Beban gaji Rp. 1.500.000,00 -

Rp. 8.550.000,00 Rp. 8.550.000,00

Data Penyesuaian :

a.Persediaan bahan habis pakai Rp. 400.000,00


b.Premi asuransi dibayar tanggal 1 Maret 1991 untuk 1 tahun
c.Sewa dibayar tanggal 1 Juli 1991 untuk 2 tahun
d.Peralatan kantor disusutkan 10 %
e.Pendapatan jasa yang masih harus diterima Rp. 150.000,00
f.Bunga yang masih harus dibayar Rp. 25.000,00
g.Gaji bulan Januari1992 yang sudah dibayar Rp. 100.000,00

Buatlah jurnal penyesuaian !

70
BAB X

KERTAS KERJA

A. PENDAHULUAN

Tahap akhir siklus Akuntansi adalah menyususn laporan Keuangan yang dibuat sebagai
Laporan Pertanggungjawaban pimpinan Perusahaan kepada pemilik, dan juga disajikan kepada
piha luar yang memerlukan. Untuk itu diprlukan alat bantu yang dapat mempermudah
penyusunan Laporan Keuangan. Alat bantu tersebut adalah Kertas Kerja ( Work Sheet ) yang
disebut juga Neraca Lajur.

B. BENTUK KERTAS KERJA

Sesuai dengan sifatnya sengaia kertas kerja yaitu konsep untuk menyusun Laporan
Keuangan, maka belum ada keseragaman dalam pemakaian bentuk.
Pada umumnya Kertas Kerja berbentuk 10 kolom , tetapi dapat juga dibuat dengan 8
kolom , 12 kolom , sesuai dengan kebutuhannya. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di
bawah ini .

Kertas Kerja 10 Kolom

No Rekening Neraca Saldo Penyesuaian Ns. Disesuaikan Rugi/Laba Neraca


D K D K D K D K D K

71
Kertas Kerja 8 Kolom

No Rekening Neraca Saldo Penyesuaian Rugi/Laba Neraca


D K D K D K D K

Kertas Kerja 12 Kolom

No Rekening Neraca Saldo Penyesuaian Ns. Disesuaikan Rugi/Laba Modal Neraca


D K D K D K D K D K D K

C. PENYUSUNAN KERTAS KERJA

Langkah – langkah penyusunan Kertas Kerja 10 Kolom :

1. Menyiapkan Kertas Kerja dan mengisi kolom neraca saldo berdasarkan neraca salso yang
telah disiapkan atau dari saldo yang ada di Buku Besar.

2. Memindahkan jurnal penyesuaian kedalam kolom penyesuaian. Apabila nama rekening yang
harus disesuaikan belum ada di neraca saldo, maka rekening tersebut dicantumkan di
bawahnya.

3. Mengisi kolom neraca saldo disesuaikan dengan jumlah – jumlah yang diperoleh dari
penggabungan neraca saldo dengan jurnal penyesuaian untuk masing – masing rekening :
a. Jika letaknya sama dijumlahkan kemudian dipindahkan ke kolom neraca saldo
disesuaikan pada sisi yang sama.
b. Jika letaknya berlawanan diselisihkan, hasilnya dipindahkan ke kolom neraca saldo
disesuaikan, pada sisi yang lebih besar.

4. Memindahkan jumlah – jumlah yang ada pada neraca saldo disesuaikan ke dalam kolom
Rugi laba atau neraca, pada sisi yang sama dengan cara :
a. Untuk rening Riil, yaitu Harta , Utang, dan Modal ( termasuk rekening Prive )
dipindahkan ke kolom neraca.
b. Untuk rekening Nominal, yaitu Pendapatan dan Beba dipindahkan ke koom Rugi – Laba.

5. Menjumlahkan angka – angka dalam koom Rugi Laba, kemudian menuliskan selisih antara
umlah debet dan kredit disisi jumlah yang lebih kecil, sehingga jumlah debet dan kredit
sama.

6. Menuliskan kata “ Laba Bersih “ atau “Rugi Bersih “ dalam kolom rekening dengan
ketentuan :
a. Jika jumlah debet lebih besar dari jumlah krediit ( kolom Rugi Laba ) , sehingga
selisihnya ditulis di Kredit, berarti “ Rugi Bersih “.
b. Jika jumlah kredit lebih besar dari jumlah debet ( koom Rugi Laba ), sehingga selisihnya
ditulis di debet berarti “ Laba Bersih “.

7. Memindahkan laba Rugi bersih ke kolom neraca pada sisi yang berlawanan.

72
8. Menjumlah kolom neraca sehingga jumlah debet dan kredit menjadi sama, kemudian seluruh
jumlah yang ada di Kertas Kerja di garis dua.

Contoh :

Bengkel mobil Perkasa pada tanggal 31 Desember 1990 mempunyai data Akuntansi
sebagai berikut :

No. Nama Rekening Debet Kredit

101 Kas Rp. 1.400.000,00 -


102 Piutang usaha Rp. 700.000,00 -
103 Perlengkapan / Supplies Rp. 500.000,00 -
104 Asuransi dibayar di muka Rp. 600.000,00 -
105 Sewa di bayar di muka Rp. 1.200.000,00 -
121 Peralatan Servis Rp. 2.000.000,00 -
122 Akumulasi penyusutan peralatan - Rp. 600.000,00
201 Utang Usaha - Rp. 500.000,00
301 Modal H. Ali - Rp. 3.000.000,00
302 Prive H. Ali Rp. 300.000,00 -
401 Pendapatan Servis - Rp. 6.800.000,00
402 Pendapatan Komisi - Rp. 400.0000,00
501 Beban Gaji Rp. 3.700.000,00 -
502 Beban Iklan Rp. 750.000,00 -
503 Beban Bunga Rp. 150.000,00 -

Rp. 11.300.000,00 Rp. 11..3000.000,00

Data untuk penyesuaian :

a. Persediaan perlengkapan tanggal 31 Desember 1990 sebesar Rp. 200.000,00


b. Asuransi yang telah kadarluwarsa Rp. 400.000,00
c. Sewa dibayar tanggal 1 Agustus 1990 untuk 1 tahun
d. Penyusutan peralatan 10 % 1 tahun
e. Pendapatan servis yang masih harus diterima Rp 350.000,00
f. Persekot gaji untuk bulan Januari 1991 Rp. 150.000,00
g. Iklan yang telah diterbitkan Rp. 500.000,00
h. Bunga yang masih harus dibayar Rp. 100.000,00

Rekening baru yang harus dibuka :


504 Beban perlengkapan, 505 Beban asuransi , 506 beban sewa, 507 Beban penyusutan
peralatan, 106 Piutang pendapatan, 107 Gaji dibayar dimuka, 108 Iklan dibayar dimuka, 202
Utang bunga.

Berdasarkan data akuntansi di atas, susunlah kertas kerja dan jurnal penyesuaian.
Jawab :

73
a. Jurnal Penyesuaian :

Tanggal Uraian Ref. Debet Kredit


1990
Des. Beban Perlengkapan 300.000,00 -
31
Perlengkapan - 3 00.000,00
Beban Asuransi 400.000,00 -
31
Asuransi dibayar di muka - 400.000,00
Beban Sewa 500.000,00 -
31
Sewa dibayar di muka - 500.000,00
Beban Penyusutan Peralatan 200.000,00 -
31
Akumulasi Penyusutan Peralatan - 200.000,00
Piutang Pendapatan 350.000,00 -
31
Pendapatan Servia - 350.000,00
Gaji dibayar di muka 150.000,00 -
31
Beban Gaji - 150.000,00
Iklan dibayar di muka 250.000,00 -
31
Beban Iklan - 250.000,00
Beban Bunga 100.000,00 -
Utang Bunga - 100.000,00
2.250.000,00 2..250.000,,00

Penjelasan :

a. Perlengkapan yang terdapat dalam neraca saldo Rp. 500.000,00. Pda tanggal 31 Desember
1991 persediaan perlengkapan yang ada Rp. 200.000,00 berarti yang telah di pakai seharga
Rp. 300.000,00. Jumlah tersebut dipindahkan sebagai beban tahun 1990, dengan cara
mendebet rekening beban perlengkapan dan mengkredit rekening perlengkapan.

b. Asuransi tersebut yang kadarluwarsa Rp. 400.000,00 berarti sudah menjaddi beban tahun
1990, maka harus dipindahkan dari rekening asuransi dibayar di muka ke rekening beban
asuransi dengan cara mendebet rekening Beban asuransi dan mengkredit rekening Asuransi
dibayar di muka.

c. Sewa Rp. 1.200.000,00 untuk 1 tahun dibayar tanggal 1 agustus 1990, berarti yang telah
menjadi beban tahun 1990 dalam 5 bulan ( 1/8 – 31/21 1990 ) = 5/12 x Rp. 1.200.000,00 =
Rp. 500.000,00. Jumlah ini harus di pindahkan dari rekening Sewa dibayar di muka ke
rekeing Beban sewa dengan cara mendebet rekening beban sewa dan mengkredit rekening
sewa dibayr di muka.

d. Penyusutan peralatan Rp. 200.000,00 ( 10 % dari Rp. 2.000.000,00 ) dicatat dengan cara
mendebet rekening Beban penyusutan Peralatan dan mengkredit rekning Akumulasi
Penyusutan peralatan.

e. Pendapatan servis yang masih harus diterima Rp. 350.000,00 merupakan piutang , maka
harus dicatat dengan cara mendebet rekening. Piutang pendapatan dan mengkredit rekening
Pendapatn Servis.
f. Beban gaji Rp. 3.700.000,00 termasuk gaji untuk bulan Januari 1991 Rp. 150.000,00.
Jumlah ini sebenarnya bukan merupakan beban tahun 1990, maka harus di pindahkan dari
rekening beban gaji ke rekening gaji di bayar di muka, dengan cara mendebet rekening gaji
dibayar di muak dan megkredit rekening Beban gaji.

g. Iklan yang telah diterbitkan Rp. 500.000,00 berarti jumlah tersebut yang sebenarnya sudah
menjadi beban tahun 1990, selebihnya sebenarnya Rp. 250.000,00 ( Rp. 750.000,00 – Rp.
500.000,00 ) harus dipindahkan dari rekening beban Iklan ke rekening iklan dibayar dimuka
dengan cara mendebet rekening ikalan di bayar di muka dan mengkredit rekening Beban
Iklan.

74
h. Bunga yang masih harus dibayar Rp. 100.000,00 sebenarnya sudah menjadi beban tahun
1990, tetapi belum dibayar maka harus dicatat sebagai beban dengan cara mendebet rekening
Beban bunga dan mengkredit Utang bunga.

SOAL –SOAL
A. SOAL TEORI
1. Jawablah pertanyaan – pertanyaan di bawah ini !
a. Sebutkan fungsi kertas kerja !
b. Sebutkan urutan Lajur Kertas Kerja !
c. Rekening perlengkapan di Neraca Saldo Rp. 500.000,00. Persediaan padaa tanggal 31
Desember 1990 sebesar Rp. 200.000,00. Bagimanakah penyelesaian rekening
perlengkapan pada kertas kerja !
d. Rekening sewa dibayar di muka di neraca saldo Rp. 1.500.000,00. Sewa tersebut di
bayar tanggal 1Mei 1991 untuk satu tahun. Dengan jumlah berapa rekening sewa di
bayar di muka di pindahkan di kolom Neraca dan untuk sewa yang telah dijalani, berapa
jumlahnya dan dicatat dalam rekening apa serta dipindahkan ke kolom apa ?
e. Biaya Iklan di Neraca Saldo Rp. 400.000,00. Jumlah tersebut dibayar untuk 5 kali
penerbitan. Sampai tanggal 31 Desember 1991 sudah 3 kali terbit. Bagaimanakah
penyelesaian dalam kertas kerja untuk iklan yang sudah menjadi beban tahun 1991 dan
yang belum menjadi beban tahun 1991 ?
f. Di Neraca Saldo terdapat rekening Gedung Kantor Rp. 10.00.000,00 dan akumulasi
penyusutan Rp. 2.000.000,00. Pada akhir periode, Gedung disusutkan 5 %.
Bagaimanakah penyelesaian rekening – rekening gedung, akumulasi penyusutan gedung,
dan biaya penyusutan Gedung di kertas kerja ?
g. Jumlah sisi Debet kolom Rugi – Laba Rp. 15.000.000,00 dan sisi kredit Rp.
18.750.000,00. Berapakah rugi/labanya ?

B. SOAL LATIHAN
1. Perusahaan “ Angkutan Selamat “ pada tanggal 1991 mempunyai data Neraca Saldo dan data
penyesuaian sebagai berikut
Neraca saldo

No. Nama Rekening Debet Kredit

101 Kas Rp. 1.500.000,00 -


102 Piutang usaha Rp. 2.000.000,00 -
103 Perlengkapan / Supplies Rp. 1.000.000,00 -
104 Sewa di bayar di muka Rp. 3.000.000,00 -
151 Kendaraan Rp. 150.000.000,00 -
152 Akumulasi penyusutan Kendaraan -
153 Peralatan - Rp. 33.000.000,00
154 Akumulasi Penyusutan Peralatan - Rp. 800.000,00
201 Utang Usaha - Rp. 50.000.000,00
202 Wesel Bayar - Rp. 1.000.000,00
301 Modal H. Jalil - Rp. 50.000.000,00
302 Prive H. Jalil Rp. 5 00.000,00 -
401 Pendapatan Jasa - Rp. 42.500.000,00
501 Beban Gaji dan Upah Rp. 15.000.000,00 -
502 Beban Asuransi Rp. 600.000,00 -
503 Beban Bunga Rp. 100.000,00 -
402 Pendapatan Komisi - Rp. 400.000,00

Rp. 177.700.000,00 Rp. 177.7000.000,00

75
Data Penyesuaian :

a. Persediaan perlengkapan Rp. 300.000,00


b. Sewa gaeasi dibayar tanggal 1 April 1991 untuk satu tahun
c. Kendaraan disusutkan 15 %
d. Peralatan disusutkan 10 %
e. Gaji bulan Desember yang belum dibayar Rp. 250.000,00
f. Asuransi yang telah jatuh tempo Rp. 400.000,00
g. Bunga yang masih harus dibayar Rp. 50.000,00

Buatlah :
a. Jurnal penyesuaian
b. Kertas Kerja

Rekening baru yang harus di buka :


105 Asuransi dibayar di muka
203 Utang Bunga
504 Beban Perlengkapan
505 Beban Sewa
506 Beban Penyusutan Kendaraan
507 Beban penyusutan Peralatan

2. Dari soal bab IX no. 2 , buatlah kertas kerja !


3. Dari soal bab IX no. 3, buatlah kertas kerja !
4. H. Munawar menyelenggarakan sebuah bngkel dengan nama Bengkel RAPIH. Dari buku
besar perusahaan itu disusun sebuah neraca saldo per 31 Desember 1991 sebagai berikut :

No. Nama Rekening Debet Kredit

101 Kas Rp. 1.985.000,00 -


102 Perlengkapan bengkel Rp. 1.775.000,00 -
103 Asuransi dibayar di muka Rp. 810.000,00 -
111 Peralatan Bengkel Rp. 36.565.000,00 -
112 Akumulasi Penyusutan Peralatan Bengkel - Rp. 9.640.000,00
201 Utang usaha - Rp. 5.000.000,00
202 PPh. Karyawan terutang - Rp. 150.000,00
301 Modal H. Munawar - Rp. 19.700.000,00
302 Prive H. Munawar Rp. 12.000.000,00 -
401 Pendapatan Bengkel - Rp. 38.500.000,00
501 Beban Gaji Rp. 13. 00.000,00 -
502 Beban Iklan Rp. 750.000,00 -
503 Beban Sewa Rp. 3.000.000,00 -
504 Beban Serba – serbi Rp. 1.555.000,00 -
505 Pajak Penghasilan Rp. 895.000,00 -

Rp. 72. 990.000,00 Rp. 72.990.000,00

Data Penyesuaian per 31 Desember 1991 :


a. Nilai persediaan bengkel pada 31 Desember 1991 Rp. 550.000,00.
b. Asuransi yang telah kadarluwarsa Rp. 540.000,00
c. Penyusutan untuk tahun 1991 atas peralatan bengkel ditetapkan sebesar Rp. 3.875.000,00
d. Gaji terutang per 31 Desember 1991 berjumlah Rp. 315.000,00

76
e. Kontrak sewa ruangan yang dipakai perusahaan menyebur sewa tahunan sebesar 10 % dari
pendapatan tahunan, dengan pembayaran angsuran tiapp bulan Rp. 250.000,00. Pembayaran
bulanan ini harus dilunasi pertama tiap bulan dan didebitkan pada rekening Beban Sewa.
f. Menurut taksiran jumlah Pajak Penghasilan yang harus dibayar tahun 1991 Rp. 980.000,00.

Diminta :

1. Menyusun Ayat Jurnal Penyesuaian per 31 Desember 1991 dalam bentuk jurnal umum.
2. Menyusun Neraca lajur 10 kolom yang terdiri dari Neraca saldo, Penyesuaian, Neraca Saldo
disesuaikan, perhitungan Rugi – Laba, Neraca.

Perkiraan - perkiraan yang masih harus disediakan :

203 Gaji terutang


204 Sewa terutang
205 Pajak Penghasilan Terutang
506 Beban perlengkapan bengkel
507 Beban asuransi
508 Beban penyusutan peralatan bengkel

5. Neraca saldo perusahaan pengiriman Barang MOJOPAHIT pada tanggal 31 Desember 1991
sebagai berikut :

No Nama Rekening Jumlah Saldo


101 Kas Rp. 7.900.000,00
102 Piutang Usaha Rp. 13.950.00.000,00
103 Perlengkapan Kantor Rp. 2.850.000,00
104 Asuransi dibayar dimuka Rp. 3.550.000,00
105 Iklan dibayar di muka Rp. 2.500..000,00
106 Sewa dibayar di muka Rp. 4.500.000,00
111 Peralatan Kantor Rp. 9.250.000,00
112 Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 3.000.000,00
113 Kendaraan Rp. 65.000.000,00
114 Akumulasi penyusutan kendaraan Rp. 13.000.000,00
201 Utang Usaha Rp. 5.400.000,00
217 Pinjaman bank Rp. 25.000.000,00
301 Modal R. Wijaya Rp. 40.000.000,00
302 Prive R. Wijaya Rp. 8.500.000,00
401 Pendapatan Jasa pengiriman Rp. 175.000.000,00
501 Beban pengiriman Rp. 115.000.000,00
507 Beban air dan listrik Rp. 1.500.000,00
508 Beban telepon Rp. 2.700.000,00
509 Beban gaji dan upah Rp. 9.600.000,00
510 Beban kendaraan Rp. 9.000.000,00
511 Beban rupa – rupa Rp. 5.520.000,00
512 Beban bunga Rp. 350.000,00

Data Penyesuaian per 31 Desember 1991 :

a. Menurut rekening koran yang diterima dari bank, bank telah mendebt rekening perusahaan
sebesar Rp. 12.500.000,00 sebagai beban administrasi bank, dan mengkredit Rp. 27.500,00
sebagai jasa giro.

b. Persediaan perlengkapan kantor berdasarkna inventarisasi pada 31 Desember 1991


berjumlah Rp. 850.000,00

c. Premi asuransi yang telah kadarluwarsa sebesar Rp. 500.000,00

77
d. Iklan dibayar pada tanggal 16 Agustus 1991 untuk sepuluh kali penerbitan. Pada tanggal 31
Desember 1991 masih belum diterbitkan dua kali.

e. Sewa dibayar tanggal 1 April 1991 untuk masa satu tahun

f. Beban penyusutan diperhitungkan sebagai berikut :


- Peralatan kantor Rp. 1.600.000,00
- Kendaraan Rp. 425.000,00

g. Ongkos reperasi kendaraan yang belum dibayar Rp. 110.000,00

h. Beban gaji dan upah yang masih harus dibayar per 31 Desember 1991 berjumlah Rp.
425.000,00.

Diminta :

Menyusun Neraca Lajur ( Kertas Kerja ) untuk periode yang berakhir 31 Desember 1991.
Perkiraan – perkiraanyang masih harus dibuka untuk penyusunan
Kertas Kerja :

203 Gaji dan upah terutang


204 Beban kendaraan yang masih harus dibayar
402 Pendapatan bunga
513 Beban administrasi bank
514 Beban perlengkapan kantor
515 Beban asuransi
516 Beban iklan
517 Beban sewa
518 Beban penyusutan peralatan
519 Beban Penyusutan kendaraan

78
KD 5.7 MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA
BAB XI

LAPORAN KEUANGAN

Sesuai dengan uraian pada Bab VI , laporan keuangan yang akan dibahas dalam buku ini adalah
laporan Rugi Laba, laporan Perubahan Modal dan Neraca.

A. LAPORAN RUGI LABA

Laporan rugi laba menyajikan pendapatan dan beban suatu perusahaan pada periode
tertentu.
Langkah-langkah penyusunan laporan rugi laba dengan menggunakan kertas kerja:
1. Menuliskan nama perusahaan, jenis laporan (“Perhitungan Rugi Laba”) dan periode
Akuntansi.
2. Menuliskan rekening-rekening pendapatan yang ada dikertas kerja, kemudian di jumlah.
3. Menuliskan rekening-rekening beban yang ada di kertas kerja, kemudian di jumlah.
4. Menyelisihkan jumlah pendapatan dengan jumlah beban.

- Jika jumlah pendapatan > jumlah beban, berarti laba.


- Jika jumlah pendapatan < jumlah beban, berarti rugi.

B. LAPORAN PERUBAHAN MODAL

Laporan perubahan modal menyajikan sebab-sebab terjadinya perubahan modal perusahaan.

Langkah-langkah penyusunan laporan perubahan modal:

1. Menuliskan nama perusahaan, jenis laporan (“Laporan Perubahan Modal”) dan periode
Akuntansi.
2. Menuliskan modal awal, dari jumlah modal yang terdapat pada kertas kerja sisi kredit kolom
neraca.

79
3. Menuliskan Laba atau Rugi bersih, dan rekening pengambilan prive, kemudian menghitung
Modal akhir, dengan ketentuan:
- Jika laba > Prive akan menambah modal
- Jika laba < prive akan mengurangi modal
- Jika rugi aakan mengurangi modal.

C. NERACA

Neraca yang terdiri dari tiga komponen (unsur) yaitu Aktiva (harta), Utang dan Modal,
sebaiknya disusun secara sistematis, yaitu:

1. Harta lancar disusun sesuai dengan urutan likuiditasnya.


2. Harta tetap disusun sesuai dengan sifat kekekalannya.
3. Utang disusun sesuai dengan jangka waktu pelunasannya.
4. Modal disusun sesuai dengan sifat kekekalannya.

Langkah-langkah penyusunan Neraca:

1. Menuliskan nama perusahaan, jenis laporan (“Neraca”), tanggal penyusunan neraca.


2. Menuliskan rekening-rekening serta jumlahnya yang ada kolom neraca. Untuk rekening
Prive dan laba/rugi bersih digabungkan engan rekening Modal.
3. Menjumlahkan aktiva dan pasiva, sehingga keduanya menunjukkan jumlah yang sama.

Contoh :
Dari kertas kerja Bengkel Perkasa dapat disusun laporan keuangan sebagai berikut :
1. Laporan Rugi Laba
BENGKEL PERKASA

Perhitungan Rugi Laba


Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 1990

Pendapatan
1. Pendapatan Rp. 7.150.000,00
2. Pendapatan Komisi Rp. 400.000,00 +

Rp. 7.550.000,00

Beban – beban
1. Beban Gaji Rp. 3.550.000,00
2. Beban Iklan Rp. 500.000,00
3. Beban Bunga Rp. 250.000,00
4. Beban Perlengkapan//Supplies Rp. 300.000,00
5. Beban Asuransi Rp. 400.000,00
6. Beban Sewa Rp. 500.000,00
7. Beban Penyusutan Peralatan Rp. 200.000,00

Rp. 5.750.000,00 -

Laba bersih Rp. 1.850.000,00

2. Laporan Perubahan Modal


BENGKEL PERKASA

80
Laporan Perubahan Modal
Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 1990

Modal; H. Ali (1 Januari 1990) Rp. 3.000.000,00

Laba bersih Rp. 1.850.000,00


Prive H. Ali Rp. 300.000,00 -

Penambahan Modal……………………………………………………………………………………… Rp. 1.550.000,00

Modal 1 Desember 1990…………………………………………………………………………………. Rp. 4.550.000,00

3. Neraca
a. Bentuk Skontro
BENGKEL PERKASA

Neraca
31 Desember 1990

Aktiva Passiva
Aktiva lancar Uang Jangka Pendek

Kas Rp. 1.400.000,00 Utang Usaha Rp. 500.000,00


Piutang Usaha Rp. 700.0000,00 Utang Bunga Rp. 100.000,00
Perlengkapan/Supplies Rp. 200.000,00
Ass. Dibayar dimuka Rp. 200.000,00 Jumlah utang jangka pendek Rp. 600.000,00
Sewa dibayar dimuka Rp. 700.000,00
Piutang Pendapatan Rp. 350.000,00 Modal
Gaji dibayar dimuka Rp. 150.000,00
Ikan dibayar dimuka Rp. 250.000,00 Modal H. Ali Rp 4.550.000,00

Jumlah Harta lancar Rp. 3.950.000,00

Aktiva Tetap

Peral . Servis Rp. 2.000.000,00


Akum .Penyusutan
Peralatan Rp. 800.000,00

Rp. 1.200.000,00

Jumlah Ativa Rp. 5.150.000,00 Jumlah Passiva Rp. 5.150.000,00

b. Bentuk Laporan

BENGKEL PERKASA

Neraca
31 Desember 1990

Ativa
Aktiva lancar

Kas Rp. 1.400.000,00


Piutang Usaha Rp. 700.000,00
Perlengkapan/Supplies Rp. 200.000,00
Asuransi dibayar dimuka Rp. 200.000,00
Sewa dibayar dimuka Rp. 700.000,00
Piutang Pendapatan Rp. 350.000,00
Gaji dibayar dimuka Rp. 150.000,00
Ikaln dibayar dimuka Rp. 250.000,00

81
Jumlah Harta Lancar…………………………………………………………………………. Rp. 3.950.000,00

Ativa tetap

Peralatan Servis Rp. 2.000.000,00


Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp. 800.000,00 -

Rp. 1.200.000,00 +

Jumlah Aktiva…………………………………………………………………………………. Rp. 5.150.000,00

Passiva
Utang Jangka Pendek
Utangn Usaha Rp. 500.000,00
Utang Bunga Rp. 100.000,00

Jumlah Utang Jangka Pendek………………………………………………………………….. Rp. 600.000,00

Modal

Modal H. Ali Rp. 4.550.000,00

Jumlah Passiva………………………………………………………………………………… Rp. 5.150.000,00

SOAL-SOAL

A. SOAL TEORI

1.. Apakah yang dimaksud dengan laporan rugi-laba?


2. Dari kolom manakah laporan rugi-laba disusun?
3. Bilamanakah laporan rugi-laba manunjukan adanya saldo rugi?
4. Sebutkan unsur-unsur laporan perubahan modal!
5. Sebutkan dua unsur yang menyebabkan bertambahnya modal!
6. Sebutkan dua unsur yang menyebabkan berkurangnya modal!
7. Sebutkan elemen/unsur Neraca!
8. Jika Neraca disusun dari kertas kerja, dari kolom mana jumlah-jumlahnya diambil!
9. Rekening apakah yang jumlahnya terdapat dikolom neraca, tetapi tidak dipindahkan ke
Neraca?
10. Sebutkan isi judul laporan keuangan!

B. SOAL LATIHAN

1. Berdasarkan Kertas Kerja Servis Mobil “Agung Motor” dibawah ini, susunlah laporan
keuangan!

2. Neraca Saldo dari “ New Teater “ pada tanggal 31 Desember 1991 sebagai berikut :

NEW TEATER

82
Neraca Saldo
31 Desember 1991

No. Nama Rekening Debet Kredit

101 Kas Rp. 1.700.000,00 -


102 Perlengkapan Supplies Rp. 900.000,00 -
103 Asuransi dibayar di muka Rp. 2.400.000,00 -
104 Iklan dibayar di muka Rp. 3.000.000,00 -
151 Gedung Rp. 80.000.000,00 -
152 Akumulasi Penyusutan Gedung - Rp. 16.000000,00
153 Peralatan Rp. 25.000.000,00 Rp. 7.500.000,00
154 Akumulasi Penyusutan Peralatan - Rp. 5.000.000,00
201 Utang Usaha - Rp. 10.000.000,00
251 Utang Hipotik - Rp. 50.000.000,00
301 Modal M. Dudung - -
302 PriveM. Dudung Rp. 1.000.000,00 Rp. 40.000.000,00
401 Pendapatan penjualan tiket - Rp. 3.000.000,00
402 Pendapatan Iklan - -
501 Beban Gaji Rp. 6..500.000,00 -
502 Beban Sewa Film Rp. 8.500.000,00 -
503 Beban Pemeliharaan Gedung Rp. 1.500.000,00 -
504 Beban Bunga Rp. 895.000,00 -
505 Beban Serba – serbi Rp. 600.000,00 -

Rp. 131.500.000,00 Rp. 131.500.000,00

Data penyesuaian per 31 Desember 1991

a. Persediaan perlengkapan Rp. 200.000,00


b. Asuransi dibayar pada tanggal 1 Mei untuk 1 tahun
c. Iklan dibayar di muka Rp. 3.000.000,00 untuk 50 kali penerbitan. Ikaln yang telah
diterbitkan sudah 40 kali.
d. Penyusutan gedung ditetapkan 5 %
e. Penyusutan peralatan ditetapkan 10 %
f. Gaji bulan Desember yang belum dibayar Rp. 250.000,00
g. Bunga yang masih harus dibayar Rp. 50.000,00

Berdasarkan Neraca Saldo dan Data Penyesuaian di atas, buatlah :

1. Jurnal Penyesuaian
2. Kertas Kerja
3. Laporan Keuangan

Rekening baru yang harus dibuka :

202 Utang Gaji 509 Beban Penyusutan Gedung


203 Utang Bunga 560 Beban Penyusutan Peralatan
506 Beban Perlengkapan
507 Beban Asuransi
508 Beban Iklan

3. Dari soal Bab X No. 1, buatlah laporan keuangan.


4. Dari soal Bab X No. 2. Buatlah laporan keuangan.
5. Dari soal Bab X No. 3, buatlah laporan keuangan.

83
BAB XII
MENUTUP BUKU BESAR

A PENDAHULUAN

84
Rekening buku besar yang sudah diisi selama periode akuntansi, tapi akhir periode harus
ditutup dan kemudian dibukukan kembali pada awal periode berikutnya.Menutup buku adalah
memindahkan saldo –saldo rekening nominal atau sementara rekening Modal menunjukan saldo
akhir sesuai dengan yang tercantum dalam Neraca (Laporan Keuangan) dan rekening nominal
bersaldo nol, sehingga dineraca akhir tidak tampak lagi. Untuk rekening nominal perlu dibuat
jurnal penutup.

B JURNAL PENUTUP

Tujuan dibuatnya jurnal penutup adalah untuk memindahkan saldo – saldo rekening nominal
dan pengambilan pribadi ke rekening modal.

Langkah – langkah dalam penyusunan juranl penutup :


1. Mendebet rekening pendapatan sebear saldonya ( yang terdapat disisi kredit kolom rugi laba
pada kertas kerja ) dan mengkredit rekening ikhtisar rugi laba.
2. Mengkredit rekening beban sebesar sadlso masing – masing ( sisi debit kolom Rugi Laba )
dan mendebet rekening ikhtisar Rugi Laba.
3. Memindahkan Rugi/Laba ke rekening Modal, dengan cara :
a. Jika laba, dengan mendebet rekening ikhtisar Rugi Laba dan mengkredit rekening modal.
b. Jika rugi, dengan mengkredit rekeing ikhtisar Rugi Laba dan mendebet rekening modal.
4. Mengkredit rekeing prive sebesar saldonya ( sisi debit neraca akhir ) dan mendebet rekening
modal.

Contoh :
Berdasarkan Kertas Kerja “ Bengkel Mobil Perkasa “ ( Halaman……. ) dapat dibuat jurnal
penutup sebagai berikut :

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

Des 31 Pendapatan servis Rp. 7.150.000,00 -


Pendapatn Komisi Rp. 400.000,00 -
Ikhtisar Rugi – Laba - Rp. 7.550.000,00
“ 31 Ikhtisar Rugi – Laba Rp. 5.700.000,00 -
Beban gaji - Rp. 3.550.000,00
Beban Iklan - Rp. 500.000,00
Beban Bunga - Rp. 250.000,00
Beban Perlengkapan - Rp. 300.000,00
Beban Asuransi - Rp. 400.000,00
Beban Sewa - Rp. 500.000,00
Beban Penyusutan Peralatan - Rp. 200.000,00
“ 31 Ikhtisar Rugi Laba Rp. 1.850.000,00 -
Modal H. Ali - Rp. 1.850.000,00
“ 31 Modal H. Ali Rp. 300.000,00 -
Prive H. Ali - Rp. 300.000,00

Rp. 15.400.000,00 Rp. 15.400.000,00

C. MENUTUP BUKU BESAR

Dalam praktek, rekening buku besar yang akan ditutupp adalah rekening – rekening yang
sudah ada selama periode akuntansi.
Dalam contoh ini rekeing buku besar diambil dari data Neraca Saldo yang sudah ada pada
kertas kerja “ Bengkel Mobil Perkasa “, karena pada dasarnya saldo – saldo yan sudah ada di
neraca saldo diambil dari rekening buku besar.
Langkah – langkah sekanjutnya dalam menutup buku besar adalah :
a. Memindahkan ( posting ) jurnal penyesuaian ke rekening – rekeing buku besar yang
bersangkutan.

85
b. Memindahkan ( posting ) jurnal penutup ke rekening buku besar yang bersangkutan.

Setelah jurnal penyesuaian dan jurnal penutup dipindahkan ke buku besar, maka rekening
nominal dan pengambilan pribadi akan bersaldo nol dan rekening modal jumlahnya sesuai
dengan yang ada di neraca ( laporan keuangan )

Contoh :

Dari Buku Beasr Bengkel Mobil Perkasa ( data diambil dari kertas kerja ) setelah posting jurnal
penyesuaian dan jurnal penutup, akan tampak sebagai berikut :

Nama Rekening : Kas No : 101


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp. 1.400.000,00 -

Nama Rekening : Piutang Usaha No : 102


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp. 700.000,00 -

Nama Rekening : Perlengkapan No : 103


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - Rp. 500.000,00 -
31 Penyesuaian Js.08 Rp. 300.000,00 Rp. 200.000,00 -

Nama Rekening : Asuransi dibayar di muka No : 104


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp. 600.000,00 -
31 Penyesuaian Js.08 Rp. 400.000,00 Rp. 200.000,00 -

Nama Rekening : Sewa dibayar di muka No : 105


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - Rp. 1.200.000,00 -
31 Penyesuaian Js.08 - Rp. 500.000,00 Rp. 700.000,00 -

Nama Rekening : Peralatan Servis No : 151


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp. 200.000,00 -

86
Nama Rekening : Akumulasi Penyusutan Peralatan No : 152
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp.600.000,00
31 Penyesuaian Js.08 - Rp. 200.000,00 - Rp.800.000,00

Nama Rekening : Utang Usaha No : 201


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp. 500.000,00

Nama Rekening : Modal H. Ali No : 301


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp.3.000.000,00
31 Penutupan Jt.09 - Rp1.850.000,00 - Rp.4.850.000,00
31 Penutupan Jt.09 Rp.300.000,00 - - Rp. 4.550.000,00

Nama Rekening : Prive H. Ali No : 302


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - Rp. 300.000,00 -
31 Penutupan Jt.09 - Rp. 300.000,00 - -

Nama Rekening : Pendapatan Servis No : 401


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp.6.800.000,00
31 Penyesuaian Js.08 - Rp. 350.000,00 - Rp.7.150.000,00
31 Penutupan Jt.09 Rp.7.150.000,00 - - -

Nama Rekening : Pendapatan Komisi No : 451


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - - Rp.400.000,00
31 Penutupan Js.09 Rp.400.000,00 - - -

Nama Rekening : Beban Gaji No : 501


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - Rp. 3.700.000,00 -
31 Penyesuaian Js.08 - Rp. 150.000,00 Rp. 3.550.000,00 -
31 Penutupan Jt.09 - Rp.3.550.000,00 - -

87
Nama Rekening : Beban Iklan No : 502
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - Rp. 750.000,00 -
31 Penyesuaian Js.08 - Rp. 250.000,00 Rp. 500.000,00 -
31 Penutupan Jt.09 - Rp. 500.000,00 - -

Nama Rekening : Beban Bunga No : 503


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - Rp. 150.000,00 -
31 Penyesuaian Js.08 Rp. 100.000,00 - Rp. 250.000,00 -
31 Penutupan Jt.09 - Rp. 250.000,00 - -

Nama Rekening : Beban Perlengkapan No : 504


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo Js.08 Rp. 300.000,00 - Rp.300.000,00 -
31 Penyesuaian Jt.09 - Rp. 300.000,00 - -

Nama Rekening : Beban Asuransi No : 505


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penyesuaian Js.08 Rp. 400.000,00 - Rp.400.000,00 -
31 Penutupan Jt.09 - Rp. 400.000,00 - -

Nama Rekening : Beban Sewa No : 506


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penyesuaian Js.08 Rp. 500.000,00 - Rp.500.000,00 -
31 Penutupan Jt.09 - Rp. 500.000,00 - -

Nama Rekening : Beban Penyusutan Peralatan No : 507


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

88
Des 31 Penyesuaian Js.08 Rp. 200.000,00 - Rp.200.000,00 -
31 Penutupan Jt.09 - Rp. 200.000,00 - -

Nama Rekening : Piutang Pendapatan No : 106


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penyesuaian Js.08 Rp. 350.000,00 - Rp.350.000,00 -

Nama Rekening : Gaji Dibayar di muka No : 107


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penyesuaian Js.08 Rp. 250.000,00 - Rp. 250.000,00 -

Nama Rekening : Iklan dibayar di muka No : 108


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penyesuaian Js.08 Rp. 250.000,00 - Rp.250.000,00 -

Nama Rekening : Utang Bunga No : 202


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penyesuaian Js.08 - Rp.100.000,00 - Rp.100.000,00

Nama Rekening : Ikhtisar Rugi Laba No : 303


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penutupan Jt.09 - Rp. 7.550.000,00 - Rp. 7..550.000,00
31 Penutupan Jt.09 Rp. 5.700.000,00 - - Rp. 1.850.000,00
31 Penutupan Jt.09 Rp. 1.850.000,00 - - -

D. NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN

Setelah buku besar ditutup, tahap berikutnya adaalaah menyusun neracaa saaldo setelah
penutupan.

89
Tujuan:
Penyusunan Neraca Saldo Penutupan adaalah untuk memastikan bahwa sebelum mulai
pencataataan data akuntansi periode berikutnya, rekening-reekening buku besar dalam keadaan
balance (seimbang).
Neraca saldo setelah penutupan berisi perkiraan riel (harta, uang, dan modal), yang
jumlahnya diambil dari saldo-saldo rekening buku besar.
Contoh:
Berdasarkan buku besar “Bengkel Mobil Perkasa” per 31 Desember, dapat dibuat Neraca
Saldo setelah penutupan sebagai berikut:

“BENGKEL MOBIL PERKASA”

Neraca Saldo Setelah Penutupan


31 Desember 1990

No. Nama Perkiraan Debet Kredit

101 Kas Rp. 1.400.000,00 -


102 Piutang Usaha Rp. 700.000,00 -
103 Perlengkapan(persedioaan BHP) Rp. 200.000,00 -
104 Asuransi dibayar dimuka Rp. 200.000,00 -
105 Sewa di bayar dimuka Rp. 700.000,00 -
106 Piutang Pendapatan Rp. 350.000,00 -
107 Gaji diobayar dimuka Rp. 150.000,00 -
108 Iklan dibayar dimuka Rp. 250.000,00 -
151 Peralatan servis Rp. 2.000.000,00 -
152 Akumulasi Penyusutan Peralatan - Rp. 800.000,00
201 Utang Usaha - Rp. 500.000,00
202 Utang Bunga - Rp. 100.000,00
301 Modal H.Ali - Rp. 4.550.000,00

Rp. 5.950.000,00 Rp. 5.950.000,00

E. JURNAL PEMBALIK (Reversing Entries)

Jika perhatikan contoh soal diatas (Bengkel Mobil Perkasa), Rekening-rekening yang ada
di neraca saldo setelah penutupan. Sebagai contoh di neraca saldo terdapat rekening Beban gaji,
Sedang di neraca saldo setelah penutupan timbul rekening gaji dibayar dimuka.
Sedang biasanya jika membayar gaji dicatat dalam rekening beban gaji. Untuk menjag
konsistensi dari sistem pencatatan pada periode berikutnya perlu dibuat jurnal pembalik lebih
dulu.
Jurnal pembalik disusun dengan cara membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan
rekening riil yang baru, sehingga saldonya menjadi nol dan timbul kembali rekening nominal
yang sesuai dengan rekening yang terdapat pada neraca saldo sebelumnya.

Contoh :
Dari kertas kerja dan jurnal penyesuaian “” Bengkel Mobil Perkasa “ di muka dapatlah
dibuat jurnal pembalik berikut ini :

Jurnal Pembalik :

90
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Jan 1 Pendapatan Servis Rp. 350.000,00
Piutang Pendapatan Rp. 350.000,00
1 Beban Gaji Rp. 150.000,00
Gaji dibayar di muka Rp. 150.000,00
1 Beban Iklan Rp. 250.000,00
Iklan dibayar di muka Rp. 250.000,00
1 Utang Bunga Rp. 100.000,00
Beban Bunga Rp. 100.000,00

Rp. 850.000,00 Rp. 850.000,00

1. BEBAN YANG MASIH HARUS DI BAYAR


SEBUAH PERUSAHAAN MEMBAYAR GAJI KPD PEGAWAI NYA SETIAP HARI
SABTU UTK 6 HR KERJA, AKHIR PERIODE AKNTNSI JATUH PD HR SABTU
TGL 31 DES 2005, UPAH UTK HR SENEN S/D SABTU TGL 26 S/D 31 DES 2005
BELUM DI BAYAR DAN BARU AKAN DI BYR PADA SABTU DEPAN TGL 7 JAN
2006. GAJI YG DI BYR SETIAP MINGGU NYA SEBESAR Rp. 3.000.000,- UNTUK
GAJI YANG TERUTANG KITA BUAT SBB :

TGL 31 DES 2005 AYAT JURNAL PENYESUAIAN NYA ADL SBB :


GAJI DAN UPAH 3.000.000,-
UTANG GAJI DAN UPAH 3.000.000,-

PADA HARI SABTU TGL 7 JAN 2006 SETELAH KANTOR DI BUKA KEMBALI
PERUSAHAAN HARUS MEMBAYAR GAJI SEEBSAR Rp. 6.000.000,- YAITU GAJI
DR TGL 26-31 = 6 HR KERJA SEBESAR Rp.3000.000,- DI TAMBAH DG GAJI TGL
2-7 JAN 2006 = 6 HR Rp. 3.000.000,-

TGL 02 JAN 2006 AYAT JURNAL PEMBALIK NYA ADL SBB :


UTANG GAJI DAN UPAH 3.000.000,-
GAJI DAN UPAH 3.000.000,-

SEDANGKAN TGL 7 JAN 2006 WAKTU PEMBAYARAN GAJI DI BUAT JURNAL


UMUM NYA SBB :

GAJI DAN UPAH 6.000.000,-


KAS 6.000.000,-

SETELAH ITU DI BUAT LAGI BUKU BESAR SETELAH PEMBALIKAN SBB

AKUN GAJI DAN UPAH

TANGGAL KET. REF DEBET KREDIT SALDO


DEBET KREDIT
JAN 2 JURNAL 3.000.000 3.000.000
PEMBALIK
7 KAS 6.000.000 3.000.000

BEBAN DI BAYAR DI MUKA

CONTOH : DI BAYAR PREMI ASURANSI MASA 1 TAHUN Rp. 480.000,- terhitung mulai
tanggal 2 Sept 2005 pencatatan waktu pembayaran di lakukan pada akun biaya asuransi

91
Buatlah :
1. Jurnal umum waktu membayar
premi asuransi
2. Ayat Jurnal Penyesuaian Tgl 31 des
2005
3. Jurnal Pembalik tgl 2 Jan 2006

Jawab :
JU
Waktu Pembayaran Tgl 2 Sept 3005 Jurnal Umum nya :
Beban Asuransi 480.000
Kas 480.000
AJP :

8/12 x 480.000 - = 320.000,-

Asuransi Di bayar di muka 320.000


Beban asuransi 320.000

Jurnal Pembalik

Beban asuransi 320.000


Asuransi Di bayar di muka 320.000

PENDAPATAN DI TERIMA DI MUKA


CONTOH SOAL :
SUATU PERUSAHAAAN MENYEWAKAN SEBAGIAN GUDANG NYA UNTUK 1
TAHUN DENGAN SEWA Rp.7.800.000,- SEWA DI TERIMA SEKALIGUS DI
MUKA TANGGAL 1 NOV 2005 JIKA PADA SAAT MENERIMA PEMBAYARAN
SEWA TSB DI CATAT SBG AKUN PENDAPATAN SEWA, BUATLAH :
-. JU
- AJ PENYESUAIAN
- AJ PEMBALIK

JAWAB :
JURNAL UMUM :

AJ PENYESUAIAN

AJ PEMBALIK

PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DI TERIMA


CONTOH SOAL :
SUATU PERUSAHAAAN PADA TGL 10 AGUSTUS 2005 MENYEWAKAN
SEBAGIAN GUDANG NYA SEHARGA Rp, 650.000,- / bulan SEWA DI TERIMA 3
BLN SEKALIGUS YAITU TGL 10 NOV, 10 FEB, 10 MEY 2006 DAN 10 AGUSTUS
2006 PENERIMAAN SEWA DI CATAT PADA AKUN PENDAPATAN SEWA,
PADA SETIAP PEMBAYARAN SEWA BUATLAH :
1, JURNAL UMUM

92
2. AYAT JURNAL PENY
3. AYAT JURNAL PEMBALIK

SOAL – SOAL

A. SOAL TEORI

1. Sebutkan 5 buah rekening yang harus ditutup pada akhir periode akuntansi !
2. Jelaskan secara singkat cara menutup buku besar !
3. Apakah tujuan penyusunan jurnal penutup ?
4. Jelaskan cara membuat jurnal penutup !
5. Apakah tujuan penyusunan neraca saldo setelah penututpan ?
6. Darimanakah sumber yang digunakan untuk menyusun neraca saldo setelah penutupan ?
7. Apakah tujuan penyusunan jurnal pembalik ?
8. Jelaskan cara menyusun jurnal pembalik !

B. SOAL LATIHAN

1. Berdasarkan kertas kerja Bengkel Las Sentosa Jaya pada halaman 112 susunlah :

a. Jurnal Penutup
b. Menutup rekening –rekening buku besar
c. Neraca saldo setelah penutupan
d. Jurnal Pembalik

93
2. Dari buku besar Perusahaan reparasi Radio “”MERDU” untuk akhir periode 1990
memperlihatkan saldo – saldo sebagai berikut :

No Nama Perkiraan Saldo


101 Kas Rp. 2.250.000,00
102 Asuransi dibayar di muka Rp. 830.000,00
103 Perlengkapan reparasi Rp. 3.100.000,00
111 Peralatan reparasi Rp. 8.440.000,00
112 Akumulasi penyusutan peralatan reparasi Rp. 2.240.000,00
201 Utang Usaha Rp. 500.000,00
301 Modal H. arman Rp. 7.330.000,00
302 Prive H. Arman Rp. 24.000.000,00
401 Pendapatan reparsi Rp. 46.950.000,00
501 Beban Upah Rp. 15.550.000,00
502 Beban sewa Rp. 450.000,00
503 Beban Iklan

Diminta :
1. Susunlah sebuh Neraca Lajur untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1990 dengan
pertolongan saldo –saldo di atas dan keterangan berikut ini :
a. Asuransi yang telah kadarluwarsa Rp. 530.000,00
b. Nilai persediaan perlengkapan reparasi yang masih ada Rp. 760.000,00
c. Penyusutan atas peralatan reparasi Rp. 1.300.000,00.
d. Upah terutangg dan belum dicatat Rp. 50.000,00.
Perkiraan yang masih harus dibuka:
504 Beban asuransi
505 Beban perlengkapan
506 Beban penyusutan peralatan reparasi
202 Upah yang harus dibayar

2. Dengan pertolongan neraca lajur itu, susunlah:


a. Perhitungan Rugi-Laba
b. Laporan perubahan modal
c. Neraca
3. Buatlah ayat jurnal penutup.
4. Buatlah neraca saldo setelah penutupan.
3. Dari soal Bab XI No. 3, Anda diminta untuk:
a. Membuat jurnal penutup
b. Menutup rekening-rekeninh buku besar
c. Membuat neraca saldo setelah penutupan
d. Membuat jurnal pembalik
4. Pada tanggal 1 Agustus 1990 Hadi Susilo membuka sebuah kantor usaha agen real estate
dengan nama “Hadi Ssilo Real Estate”. Seolama bulan Agustus 1990 melakukan transaksi-
transaksi berikut:
Agustus 1 Diinvestasikan ke dalam perusahaan berupa uang tunai Rp. 3.000.000,00
dan sebuah mobil dengan nilai Rp 13.000.000,00
2 Disewa kantor untuk bulan Agustus Rp. 700.000,00
2 Dibayar premi asuransi untuk 1 tahun Rp. 960.000,00
3 Dibeli tunai perl;engkapan kantor Rp. 250.000,00
12 Dijual sebuah rumah dan untuk itu diterima komisi sebesar Rp.
7.700.000,00
15 Dibayar gaji karyawan Rp. 600.000,00
Dibayar rekening telepon Rp. 100.000,00

94
30 Dibayar pemakaiaan bensin dan oli selama bulan Agustus untuk mobil
peerusahaan Rp. 120.000,00
31 Dibayar gaji karyawan Rp. 500.000,00
32 Diambil uang tunai untuk keperluan pribadi Rp. 125.000,00
Diminta:
1. Bukalah rekening - rekening ( empat kolom ) berikut ini :
111 Kas
112 Asuransi dibayar di muka
113 Perlengkapan kantor
121 Mobil
122 Akumulasi penyusutan mobil
211 Gaji terutang
311 Modal Hadi Susilo
312 Prive Hadi Susilo
411 Pendapatan Komisi
501 Beban Sewa
502 Beban Gaji
503 Beban Bensil dan Oli
504 Beban Telepon
505 Beban Asuransi
506 Beban Perlengkapan
507 Beban Penyusutan mobil
2. Buatlah ayat jurnal untuk transaksi – transaksi tersebut di atas, dan posting ayat jurnal
tersebut ke dalam rekening yang sesuai.
3. Buatlah Neraca Lajur dengan menggunakan keterangan berikut :
a. Premi asuransi yang sudah kadarluwarsa Rp. 80.000,00
b. Perlengkapan kantor yang masih tersedia Rp. 190.000,00
c. Penyusutan atas mobil Rp. 200.000,00
d. Gaji karyawan yang terutang Rp. 75.000,00
4. Buatlah laporan keuangan :
- Perhitungan Rugi – Laba bulan Agustus 1990
- Laporan perubahan modal bulan Agustus 1990
- Neraca per 31 Agustus 1990
5. Buatlah yat jurnal penyesuaian dan ayat jurnal penutup yang diperlukan dan masukkan
ayat - ayat jurnal tersebut ke dalam rekening yang sesuai .
6. Susunlah Neraca Saldo setelah penutupan per 31 Agustus 1990.

KD 5.7 MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA


BAB XI

LAPORAN KEUANGAN

Sesuai dengan uraian pada Bab VI , laporan keuangan yang akan dibahas dalam buku ini adalah
laporan Rugi Laba, laporan Perubahan Modal dan Neraca.

D. LAPORAN RUGI LABA

Laporan rugi laba menyajikan pendapatan dan beban suatu perusahaan pada periode
tertentu.
Langkah-langkah penyusunan laporan rugi laba dengan menggunakan kertas kerja:

95
1. Menuliskan nama perusahaan, jenis laporan (“Perhitungan Rugi Laba”) dan periode
Akuntansi.
2. Menuliskan rekening-rekening pendapatan yang ada dikertas kerja, kemudian di jumlah.
3. Menuliskan rekening-rekening beban yang ada di kertas kerja, kemudian di jumlah.
4. Menyelisihkan jumlah pendapatan dengan jumlah beban.

- Jika jumlah pendapatan > jumlah beban, berarti laba.


- Jika jumlah pendapatan < jumlah beban, berarti rugi.

E. LAPORAN PERUBAHAN MODAL

Laporan perubahan modal menyajikan sebab-sebab terjadinya perubahan modal perusahaan.

Langkah-langkah penyusunan laporan perubahan modal:

1. Menuliskan nama perusahaan, jenis laporan (“Laporan Perubahan Modal”) dan periode
Akuntansi.
2. Menuliskan modal awal, dari jumlah modal yang terdapat pada kertas kerja sisi kredit kolom
neraca.
3. Menuliskan Laba atau Rugi bersih, dan rekening pengambilan prive, kemudian menghitung
Modal akhir, dengan ketentuan:
- Jika laba > Prive akan menambah modal
- Jika laba < prive akan mengurangi modal
- Jika rugi aakan mengurangi modal.

F. NERACA

Neraca yang terdiri dari tiga komponen (unsur) yaitu Aktiva (harta), Utang dan Modal,
sebaiknya disusun secara sistematis, yaitu:

1. Harta lancar disusun sesuai dengan urutan likuiditasnya.


2. Harta tetap disusun sesuai dengan sifat kekekalannya.
3. Utang disusun sesuai dengan jangka waktu pelunasannya.
4. Modal disusun sesuai dengan sifat kekekalannya.

Langkah-langkah penyusunan Neraca:

1. Menuliskan nama perusahaan, jenis laporan (“Neraca”), tanggal penyusunan neraca.


2. Menuliskan rekening-rekening serta jumlahnya yang ada kolom neraca. Untuk rekening
Prive dan laba/rugi bersih digabungkan engan rekening Modal.
3. Menjumlahkan aktiva dan pasiva, sehingga keduanya menunjukkan jumlah yang sama.

Contoh :
Dari kertas kerja Bengkel Perkasa dapat disusun laporan keuangan sebagai berikut :
1. Laporan Rugi Laba
BENGKEL PERKASA

96
Perhitungan Rugi Laba
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 1990

Pendapatan
1. Pendapatan Rp. 7.150.000,00
2. Pendapatan Komisi Rp. 400.000,00 +

Rp. 7.550.000,00

Beban – beban
1. Beban Gaji Rp. 3.550.000,00
2. Beban Iklan Rp. 500.000,00
3. Beban Bunga Rp. 250.000,00
4. Beban Perlengkapan//Supplies Rp. 300.000,00
5. Beban Asuransi Rp. 400.000,00
6. Beban Sewa Rp. 500.000,00
7. Beban Penyusutan Peralatan Rp. 200.000,00

Rp. 5.750.000,00 -

Laba bersih Rp. 1.850.000,00

2. Laporan Perubahan Modal


BENGKEL PERKASA

Laporan Perubahan Modal


Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 1990

Modal; H. Ali (1 Januari 1990) Rp. 3.000.000,00

Laba bersih Rp. 1.850.000,00


Prive H. Ali Rp. 300.000,00 -

Penambahan Modal……………………………………………………………………………………… Rp. 1.550.000,00

Modal 1 Desember 1990…………………………………………………………………………………. Rp. 4.550.000,00

3. Neraca
a. Bentuk Skontro
BENGKEL PERKASA

Neraca
31 Desember 1990

Aktiva Passiva
Aktiva lancar Uang Jangka Pendek

Kas Rp. 1.400.000,00 Utang Usaha Rp. 500.000,00


Piutang Usaha Rp. 700.0000,00 Utang Bunga Rp. 100.000,00
Perlengkapan/Supplies Rp. 200.000,00
Ass. Dibayar dimuka Rp. 200.000,00 Jumlah utang jangka pendek Rp. 600.000,00
Sewa dibayar dimuka Rp. 700.000,00
Piutang Pendapatan Rp. 350.000,00 Modal
Gaji dibayar dimuka Rp. 150.000,00
Ikan dibayar dimuka Rp. 250.000,00 Modal H. Ali Rp 4.550.000,00

Jumlah Harta lancar Rp. 3.950.000,00

Aktiva Tetap

Peral . Servis Rp. 2.000.000,00


Akum .Penyusutan
Peralatan Rp. 800.000,00

Rp. 1.200.000,00

97
Jumlah Ativa Rp. 5.150.000,00 Jumlah Passiva Rp. 5.150.000,00

b. Bentuk Laporan

BENGKEL PERKASA

Neraca
31 Desember 1990

Ativa
Aktiva lancar

Kas Rp. 1.400.000,00


Piutang Usaha Rp. 700.000,00
Perlengkapan/Supplies Rp. 200.000,00
Asuransi dibayar dimuka Rp. 200.000,00
Sewa dibayar dimuka Rp. 700.000,00
Piutang Pendapatan Rp. 350.000,00
Gaji dibayar dimuka Rp. 150.000,00
Ikaln dibayar dimuka Rp. 250.000,00

Jumlah Harta Lancar…………………………………………………………………………. Rp. 3.950.000,00

Ativa tetap

Peralatan Servis Rp. 2.000.000,00


Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp. 800.000,00 -

Rp. 1.200.000,00 +

Jumlah Aktiva…………………………………………………………………………………. Rp. 5.150.000,00

Passiva
Utang Jangka Pendek
Utangn Usaha Rp. 500.000,00
Utang Bunga Rp. 100.000,00

Jumlah Utang Jangka Pendek………………………………………………………………….. Rp. 600.000,00

Modal

Modal H. Ali Rp. 4.550.000,00

Jumlah Passiva………………………………………………………………………………… Rp. 5.150.000,00

SOAL-SOAL

F. SOAL TEORI

1.. Apakah yang dimaksud dengan laporan rugi-laba?


2. Dari kolom manakah laporan rugi-laba disusun?
3. Bilamanakah laporan rugi-laba manunjukan adanya saldo rugi?
4. Sebutkan unsur-unsur laporan perubahan modal!
5. Sebutkan dua unsur yang menyebabkan bertambahnya modal!
6. Sebutkan dua unsur yang menyebabkan berkurangnya modal!
7. Sebutkan elemen/unsur Neraca!
8. Jika Neraca disusun dari kertas kerja, dari kolom mana jumlah-jumlahnya diambil!

98
9. Rekening apakah yang jumlahnya terdapat dikolom neraca, tetapi tidak dipindahkan ke
Neraca?
10. Sebutkan isi judul laporan keuangan!

K.D 5.7 Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa


BAB VI

LAPORAN KEUANGAN

A. PENDAHULUAN

Laporan keuangan adalah laporan yang di rancang untuk para pembuat keputusan baik di
dalam maupun diluar perusahaan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.
Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) tahun 1984 yang di keluarkan Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) menyebutkan bahwa laporan keuangan meliputi neraca , perhitungan rugi/laba
dan catatan atas laporan keuangan . Untuk lebih dapat menggambarkan cara jelas sifat dan
perkembangan perubahan yang di alami perusahaan dari waktu ke waktu, sangat dianjurkan agar
perusahaan menyusunlaporan keuangan komparatif, setidaknya untuk duaa tahun terakhir.
Hasil akhir dari suatu proses akuntansi adalah berupa laporan keuangan. Setiap perusahaan
pada periode akhir akuntansi harus menyusun laporan keuangan, baik untuk kepentingan intern
maupun ekstern.

B. SYARAT – SYARAT LAPORAN KEUANGAN


Syarat laporan keuangan laporan yang baik harus memenuhi kriterua sebagai berikut :
1. Relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak
yang memerlukan untuk mengambil keputusan.
2. Dapat dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan
mudah difahami oleh para pemakainya.
3. Daya uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar
akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh
pihak lain.
4. Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak
memihak pada kepentingan pemakai tertentu.
5. Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya .
6. Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara
laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan
perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.
7. Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat
tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.

C. LAPORAN RUGI – LABA

Laporan rugi-laba adalah suatu laporan yang memberikan informasi keberhasilan yang di
capai atau kegagalan yang menimpa suatu perusahaan di dalam menjalankan usahanya dalam
jangka waktu (periode) tertentu yang dinilai atau diukur dengan jumlah satuan uang. Rugi atau
laba perusahaan dapat dihitung dengan perbandingan antara jumlah pendapatan dan jumlah
beban selama satu periode akuntansi. Jika jumlah pendapatan lebih besar dibandingkan jumlah
beban maka perusahaan tersebut mendapatkan laba. Sebaiknya jumlah pendapatan lebih kecil
dibandingkan jumlah beban maka perusahaan tersebut menderita kerugian..
Dalam menyusun laporan rugi laba perlu diperhatikan judul; laporan, yang memuat nama
perusahaan, nama lapopran dan periode laporan tersebut dengan penulisan secara berturut-turut
menjadi tiga baris. Contoh:

99
RETNO BEAUTY SALON
LAPORAN RUGI-LABA
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIRAN 31 DESEMBAR 1990

Adapun unsur – unsur dari laporan rugi-laba adalah sebagai berikut:


2. Pendapatan
Pendapatan perusahaan selama satu periode akuntansi ini harus kita rinci, mana yang
termasuk pendapatan yang merupakan usaha pokok (pendapatan operasional) dan mana yang
merupakan pendapatan diluar usaha pokok (pendapatan non operasional).

2. Beban
Demikian juga beban yang dikeluarkan oleh perusahaan selama satu periode akuntansi harus
kita perinci mana yang termasuk beban operasional yaitu beban yang dikeluarkan untuk
membiayai kegiatan usaha pokok perusahaan, dan beban non operasional yaitu beban yang
di krluarkan untuk membiayai kegiatan diluar usaha pokok perusahan.
3. Saldo rugi-laba
Saldo rugi-laba itu kita peroleh dengan jalan membandingkan antara jumlah rincian
pendapatan danjumlah rincian tersebut diatas.

Bentuk laporan rugi-laba dapat dibuat dalam dua bentuk yaitu:

a. Laporan rugi-laba berbentuk singel step


Bentuk ini juga disebut bentuk langsung yaitu bentuk laporan rugi-laba yang
menggabungkan semua unsur pendapatan menjadi satu kelompok dan semua beban menjadi
satu kelompok. Cara menyusunnya adalah bagian pertama adalah perincian pendapatan baik
pendapatan operasional maupun pendapatan non oiperasional. Kemudian bagian kedua
merupakan perincian beban baik beban operasional maupun beban non operasional. Setelah
itu bagian ketiga adalah saldo rugi-laba yang merupakan selisih antara juml;ah perincian
pendapatan dan jumlah perincian beban.

b. Laporan rugi-laba berbentuk multiple step


Bentuk ini juga disebut bentuk bertahap yaitu bentuk laporan rugi-laba yang unsur
pendapatan maupun beban dipisahkan atas dasar operasional dan usaha non operasional dan
usaha non operasional. Cara penyusunannya adalah sebagai berikut :
Bagian pertama adalah perincian pendapatan operasional, kemudian bagian kedua adalah
perincian beban operasional. Bagian keempat untuk memerinci pendpatan maupun beban
non oprasoinl, kemudian bagian terakhir untuk mencari saldo rugi – laba bersih.

Dalam menyusun laporan rugi – laba sebaiknya unsus beban disusun secara urut dari jumlah
terbesar ke jumlah terkecil kecuali unutk beban serba – serbi atau beban lain – lain.
Contoh soal :
Di bawah ini daftar rekening nomnal sebuah perusahaan Bengkel Mobil Anugerah pada tanggal
31 Desember 1991.
Beban gaji Rp. 3.500.000,00
Pendapatan servis Rp. 6.450.000,00
Beban perlengkapan bengkel Rp. 2.330.000,00
Beban administrasi bank Rp. 156.000,00
Pendapatan cat duco Rp. 7.200.000,00
Beban Penyususutan bengkel Rp. 1.500.000,00

100
Pendapatan bunga Rp. 1.345.000,00
Beban perlengkapan kantor Rp. 845.000,00
Beban penyusutan peralatan kantor Rp. 1.200.000,00
Beban lain-lain Rp. 450.000,00
Dari data tersebut di atas jika dibuat perhitungan rugi-laba dengan menggunakan bentuk singel
step maupun multiple step terlihat sebagai berikut:

1. Bentuk single step.

BENGKEL MOBIL ANUGERAH

Perhitungan Rugi – Laba


Untuk periode yang berakhir 31 Desember 1991

Pendapatan :

- Pendapatan cat duko Rp. 7.200.000,00


- Pendapatan servis Rp. 6.450.000,00
- Pendapatan bunga Rp. 1.345.000,00 +

Jumlah pendapatan Rp. 14.995.000,00

Beban :

- Beban gaji Rp. 3.500.000,00


- Beban perlengkapan bengkel Rp. 2.330.000,00
- Beban penyusutan peralatan kantor Rp. 1.500.000,00
- Beban penyusutan kantor Rp. 1.200.000,00
- Beban perlengkapan kantor Rp. 845.000,00
- Beban administrasi Bank Rp. 156.000,00
- Beban lain – lain Rp. 450.000,00 +

Jumlah beban Rp. 9.981.000,00 _

Laba bersih Rp. 5.014.000,00

2. Bentuk Multiple Step

101
BENGKEL MOBIL ANUGERAH
Perhitungan Rugi – Laba
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 1991

Pendapatan operasional :
-Pendapatan cat duco Rp. 7.200.000,00
-Pendapatan servis Rp. 6.450.000,00 +

Jumlah pendapatran operasional Rp.13.650.000,00 +

Beban operasional:
-Beban gajih Rp. 3.500.000,00
-Beban perlengkapan bengkel Rp. 2.330.000,00
-Beban penyusutan peralatan bengkel Rp. 1.500.000,00
-Beban penyusutan peralatan kantor Rp. 1.200.000,00
-Beban peralatan kantor Rp. 845.000,00
-Beban lain-lain Rp. 450.000,00 +

Jumlah beban operasional Rp. 9.825.000,00 -

Laba operasional Rp. 3.825.000,00

Pendapatan /beban non operasional:


-Pendapatan bunga Rp. 1.345.000,00
-Beban administrasi bank Rp. 156.000,00 -
Laba non operasional Rp. 1.189.000,00 +

Laba bersih sebelum pajak Rp. 5.014.000,00

g. LAPORAN PERUBAHAN MODAL

Laporan perubahan modal adalah suatu laporan atau informasi yang menggambarkan
perubahan-peubahan atas modal yang terjadi pada suatu periode akuntansi.
Dalam laporan perubahan modal ini akan terlihat adanya perubahan dari modal awal menjadi
modal akhir.
Adapun yang menjadi unsur-unsur laporan perubahan modal adalah:

1. Modal awal yaitu modal yang di tanamkan pada awal periode akuntansi.
4. Rugi atau laba perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Jika perusahaan mendapat laba,
maka besarnya laba akan menambah modal awal. Sebaliknya jika perusahaan menderita
rugi, maka besarnya rugi akan mengurangi modal awal.
5. Setoran modal atau tambahan investasi yaitu penambahan investasi modal oleh pemilik
selama periode akuntansi berjalan. Setoran modal ini akan akan menambah besarnya modal
awal.
6. Pengambilan pribadi pemilik yaitu pengambilan aktiva perusahaan untuk keperluan pribadi
pemilik. Pengambilan pribadi ini akan mengurangi besarnya modal awal.

Adapun bentuk laporan perusahaan modal adalah sebagai berikut :

BENGKEL MOBIL ANUGERAH

Perhitungan Rugi – Laba

102
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 1991

Modal……………..per 1 Januari 1991 Rp. xxxxxxx


Setoran/tambahan investasi Rp. xxxxxxx

Rp. xxxxxxx

Rugi/laba Rp. xxxx


Prive……. Rp. xxxx +/-

Penambahan/pengurangan modal Rp. xxxxxxx +/-

Modal…………..per 31 Desember 1991 Rp. xxxxxxx

Untuk perusahaan yang berbentuk Perseron Terbatas ( PT) dinamakan laporan laba ditahan yang
bentuknya sebagai berikut :

PT. ANJANGSANA

Laporan Laba Ditahan


Periode yang berakhir 31 Desemmber 1991

Laba ditahan, 1 Januari 1991 Rp. xxxxxx

Laba bersih tahun 1991 Rp. xxxx


Deviden yang dibagikan tahun 1991 Rp. xxxx -

Penambahan laba ditahan Rp. xxxxxx +

Laba ditahan, 31 Desember 1991 Rp. xxxxxx

E. NERACA

Neraca adalah laporan keuangan yang disusun secara sistematis yang menggambarkan posisi
keuangan pada suatu saat tertentu yang terdiri aktiva, uatang dan modal. Neraca dapat dibuat
dalam dua bentuk yaitu :

1. Neraca yang berbentuk rekening/skontro ( Account Form )

Bentuk ini memepunyai dua belah sisi yaiut sisi debit dan sisi kredit. Sisi debit untuk
merinci macamnya aktiva sedangkan sisi kredit unutk memerinci macamnya uatang dan modal.
Perincian aktiva lancar dalam neraca disusun berdasaekan urutan likuiditas, ari yang paling
lancar ke yang kurang lancar, sedangkan untuk aktiva tetap penyusunannya berdasarkan urutan
kekekalannya, yaitu dari yang paling kekal ke yang kurang kekal. Perincian utang disusun

103
berdasarkan jangka waktu pembayarannya yaitu dari yang berjangka oendek ke yang berajangka
panjang.

2. Neraca berbentuk laporan ( Report Form )


Neraca bentuk ini susunan aktiva , uatng dan modal disusun berturut – turut dari atas ke
bawah . Prinsip penyusunan aktiva, utang dan modal sama sepeti bentuk rekening.

Contoh soal :

Data rekening riil dari Biro Iklan Jaya pada tanggal 31 Desember 1991 terlihat sebagai berikut :

Kas Rp 540.000,00
Tanah Rp. 8.500.000,00
Gedung Rp. 9.000.000,00
Kendaraan Rp. 15.000.000,00
Piutang usaha Rp. 3.500.000,00
Peralatan kantor Rp. 2.900.000,00
Perlengkapan kantor Rp. 800.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 3.000.000,00
Utang usaha Rp. 2.500.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 1.160.000,00
Wesel bayar Rp. 1.500.000,00
Modal Adi Rp. 24.310.000,00
Asuransi dibayar dimuka Rp. 480.000,00
Utang hipotik Rp. 6.000.000,00
Akumulasi penyusutan gedung Rp. 2.250.000,00

Dari data tersebut di atas jika dibuat neraca dengan bentuk rekening dan bentuk laporan maka
terlihat sebagai berikut :

a) Neraca bentuk rekening


BIRO IKLAN JAYA

Neraca
Per 31 Desember 1991

104
Aktiva Lancar : Utang Jangka Pendek:
Kas Rp. 540.000,00 Utang Usaha Rp. 2.500.000,00
Piutang Usaha Rp. 3.500.000,00 Wesel bayar Rp. 1.500.000,00 +
Perlengkapan Kantor Rp. 800.000,00
Asuransi diibayar dimuka Rp. 480.000,00 + Jumlah utang jangka pendek Rp. 4.000.000,00

Jumlah Aktiva Lancar Rp. 5.320.000,00 Utang jangka panjang:


Utang Hipotik Rp. 6.000.000,00 +
Aktiva Tetap :
Tanah Rp. 8.500.000,00 Jumlah utang Rp. 10.000.000,00
Gedung Rp.19.000.000,00
Ak.Peny.Gdg. Rp. 2.250.000,00 Modal Adi Rp. 24.310.000,00

Rp. 6.750.000,00

Perlt.Ktr. Rp. 2.900.000,00


Akumulasi Peny.
Peralatan Ktr. Rp. 1.160.000,00

Rp. 1.740.000,00
Kendaraan Rp. 15.000.000,00
Akumulasi Peny.
Kendaraan Rp. 3.000.000,00

Rp. 12.000.000,00 +

Jumlah aktiva Rp. 34.310.000,00 Jumlah utang dan modal Rp. 34.310.000,00

BIRO IKLAN JAYA

Neraca
Per 31 Desember 1991

Aktifa
Aktifva lancar:
- Kas Rp.. 540.000,00
- Piutang usaha Rp. 3.500.000,00
- Perlengkapan kantor Rp. 800.000,00
- Asuransai dibayar dimuka Rp. 480.000,00

Jumlah aktiva lancar Rp. 5.320.000,00

Aktiva Tetap

- Tanah Rp. 8.500.000,00


- Gedung Rp. 9.000.000,00
- Akumulasi peny gedung Rp. 2.250.000,00 _

Rp. 6.750.000,00
- Peralatan kantor Rp. 2.900..000,00
- Akumulasi peny. perlt. ktr Rp. 1.160.000,00 _

Rp. 1.740.000,00
- Kendaraan Rp.15.000.000,00
- Akumulasi peny. kendaraan Rp. 3.000.000,00 _
Rp.12.000.000,00 +
Jumlah aktiva tetap Rp. 28.990.000,00

Jumlah aktiva Rp. 34.310.000,00

Utang:
Utang jangka pendek :
- Utang usaha Rp. 2.500.000,00
- Wesel bayar Rp. 1.500.000,00 +

Jumlah utang jangka pendek Rp. 4.000.000,00

Utang jangka panjang :

- Utang hipotik Rp. 6.000.000,00 +

Jumlah utang Rp. 10.000.000,00

Modal :
- Modal Adi Rp. 24.310.000,00 +

105
Jumlah utang dan modal Rp. 34.310.000,00

Laporan keuangan yang bahas dalam bab ini adalah laporan keungan yang dibuat berdasarkan
persamaan akuntansi. Untuk menggambarkan hubungan ketiga macam laporan keuangan dari
conoth persamaan akuntansi Retno Beuty Salon jika kita buat laporan keuangannya yang terdiri
dari :
- Laporan rugi – laba
- Laporan perubahan modal
- Neraca

Aktiva = Utang + Modal ( dalam rupiah )

No Kas Perl. salon Peralatan Ak. Peny. Utang Bank Modal Nona Keterangan
salon Peralatan Retno
Salon
1. 2.500.000,00 - - - - 2.500.000,00 Investasi modal awal
2. (500,000,00) - - - - (50.000,00) Beban sewa
2.450.000,00 - - - - 2.450.000,00
3. (300.000,00) 50.000,00 250.000,00 - - -
2.150.000,00 50..000,00 250.000,00 - - 2.450.000,00
4. 500.000,00 - - - 500.000,00 -
2.650.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.450.000,00
5. 265.000,00 - - - - 265.000,00 Pendapatan jasa salon
2.915.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.715.000,00
6. (50.000,00) - - - - (50.000,00) Beban pajak
2.865.000,00 50.000,00 250.000,00 - 500.000,00 2.665.000,00
7. (300.000,00) - - - (300.000,00) -
2.565.000,00 50.000,00 250.000,00 - 200.000,00 2.665.000,00
8. (25.000,00) - - - - (25.000,00) Prive Retno
2.540.000,00 50.000,00 250.000,00 - 200.000,00 2.640.000,00
9. - (20.000,00) - - - (20.000,00) Beban perl. salon
2.540.000,00 30.000,00 250.000,00 - 200.000,00 2.620.000,00
10. - - - (25.000,00) - (25.000,00) B.peny. perlt. salon
2.540.000,00 30.000,00 250.000,00 (25.000,00) 200.000,00 2.595.000,00

Jika akhir periode akuntansi pada Retno Beauty Salon tanggal 31 Desember 1990 maka laporan
keuangannya tampak sebagai berikut :
a) Laporan Rugi – Laba

RETNO BEAUTY SALON

Laporan Rugi – Laba


Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 1990

Pendapatan

- Pendapatan jasa salon Rp. 265.000,00

Beban :

- Beban sewa Rp. 50.000,00


- Beban upah Rp. 50.000,00
- Beban penyusutan peralatan salon Rp. 25.000,00
- Beban perlengkapan salon Rp. 20.000,00 +

Jumlah beban Rp. 145.000,00 _

Laba bersih Rp. 120.000,00

b) Laporan Perubahan Modal.

106
RETNO BEAUTY SALON
Laporan Perubahan Modal
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 1990

Modal Nona Retno, 1 Desember 1990 Rp. 2.950.000,00

Laba bersih Rp. 120..000,00


Prive Retno Rp. 25.000,00 _

Penambahan Modal Rp. 95.000,00 +

Modal Nona Retno, 31 Desember 1990 Rp. 2.595.000,00

c) Neraca

RETNO BEAUTY SALON

Neraca
Per 31 Desember 1991
Aktiva : Utang :
Aktiva Lancar Utang Bank Rp. 200.000,00
Kas Rp. 2.540.000,00
Perlengkapan salon Rp. 30.000,00 + Modal :
Modal Nona Retno Rp. 2.595.000,00
Jumlah aktiva lancar Rp. 2.570.000,00

Aktiva Tetap ;
Peralatan salon Rp. 250.000,00
Akumulasi peny.
Peralatan salon Rp. 25.000,00 +

Rp. 225.000,00 +

Jumlah aktiva Rp. 2.795.000,00 Jumlah utang dan modal Rp. 2.795.000,00

SOAL – SOAL
A. SOAL TEORI
1. Apakah yang dimaksud laporan keuangan ?
2. Sebutkan syarat – syarat laporan keuangan yang baik !
3. Sebutkan unsur – unsur laporan rugi laba !
4. Sebutkan unsur – unsur laporan perubahan modal !
5. Jelaskan perbedaan laporan rugi – laba yang berbentuk single step dan yang berbentuk
multiple step !
6. Sebutkan unsur – unsur neraca !
7. Apakah perbedaaan neraca yang berbentuk rekening dan neraca yang berbentuk laporan ?
B. SOAL LATIHAN
1. Persamaan akuntansi perusahaan Gaya Ria Tailor pada tanggal 31 Mei 1991 terlihat sebagai
berikut :

No Kas Perlengkapan Peralatan Utang usaha Modal Ria Keterangan


Jahit jahit dan
obras
1. 105.000,00 60.000,00 550.000,00 50.000,00 665.000,00
2. (30.000,00) - - (30.000,00)
75.000,00 60.000,00 550.000,00 20.000,00 690.000,00
3. 25.000,00 - - - 150.000,00 Pendapatan obras
100.000,00 60.000,00 550.000,00 20.000,00 690.000,00
4. 150.000,00 - - - 150.000,00 Pendapatan jahit
250.000,00 60.000,00 550.000,00 20.000,00 840.000,00
5. (20.000,00) - - - (20.000,00) Beban listrik

107
230.000,00 60.000,00 550.000,00 20.000,00 820.000,00
6. (40.000,00) - - - (40.000,00) Beban gaji
190.000,00 60.000,00 550.000,00 20..000,00 780.000,00
7. 20.000,00 - - - 20.000,00 Pendapatan obras
210.000,00 60.000,00 550.000,00 20.000,00 800.000,00
8. - (30.000,00) - - (30.000,00) Beban perlengkapan jahit
210.000,00 30.000,00 550.000,00 20.000,00 770.000,00
9. (50.000,00) - - - (50.000,00) Prive Ria
160.000,00 30.000,00 550.000,00 20.000,00 720.000,00
10. (40.000,00) - - - (40.000,00) Beban gaji
120.000,00 30.000,00 550.000,00 20.000,00 680.000,00

Pertanyaan :
Buatlah laporan keuangannya pada tanggsl 31 Mei 1991 yang terdiri dari :

a) Laporan rugi – laba


b) Laporan perubahan modal
c) Neraca

2. Dokter Gita Handayani mendirikan sebuah klinik bersalin dengan nama Klinik Bersalin
Sejahtera. Transaksi – transaksi yang terjadi selama bulan Juni 1991 adalah sebagai berikut :
Juni 1 :Dokter Gita Handayani menyerahkan uang tunai sebesar Rp.
25.000.000,00 sebagai modal
2 : Dibayar sewa sebuah rumah untuk kegiatan praktek sebesar Rp.
1.500.000,00 setahun.
4 : Dibeli peralatanmedis sebesar Rp. 10.000.000,00 dari Agam
Medical, dibayar tunai Rp. 2.000.000,00
6 : Dibeli perlengkappan medis dari Kimia Farma sebesar Rp.
4.000.000,00 tunai
7 : Dibayar biaya pemasangan iklan kepada harian Kompas sebesar
Rp. 75.000,00
8 : Dibayar rekening listrik sebesar Rp. 135.000,00
10 : Dibayar rekening telepon sebesar Rp. 80.000,00
15 : Penerimaaan jaa medis sampai hari ini dihitung sebesar Rp.
450.000,00
18 : Dibayar biaya keamanan sebesar Rp. 75.000,00
23 : Dibayar biaya pemuatan iklan pada harian Pagi sebesar Rp.
50.000,00
25 : Dipinjam uang dari BRI sebesar Rp. 3.000.000,00
30 : Penerimaan jasa edis dari taggal 16 s/d 30 Juni sebesar Rp.
100.000,00
30 : Dibayar gaji para karyawan sebesar Rp. 500.000,00
Pertanyaan
a) Buatlah persamaan akuntansi dengan perincian sebagai berikut :
Harta : Kas, Perlengkapan medis, Sewa, dibayar dimuka, peralatan
medis.
Utang : Utang Bank, Wesel bayar
Modal : Modal dr. Gita Handayani.
b) Buatlah laporan keuangan pada tanggal 30 Juni 1991 yang terdiri dari :

108
- Laporan rugi – laba
- Laporan perubahan modal
- Neraca
3. Biro Jasa Ekajaya memperlihatkan rekening – rekenig beserta saldonya pada tanggal 31 Maret
1991 sebagai berikut :
Kas Rp. 8.500.000,00
Bebaqn lain-lain Rp. 500.000,00
Piutang usaha Rp. 9.000.000,00
Beban gajih Rp. 5.000.000,00
Sewa di bayar dimuka Rp. 4.500.000,00
Beban listrik dan telepon Rp. 250.000,00
Perlengkapan kantor Rp. 2.500.000,00
Beban iklan Rp. 480.000,00
Peralatan kantor Rp. 12.000.000,00
Beban sewa Rp. 1.500.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 1.200.000,00
Beban perlengkapan kantor Rp. 800.000,00
Gedung Rp. 25.000.000,00
Pendapatan komisi Rp. 22.500.000,00
Akumulasi penyusutan gedung Rp. 2.500.000,00
Prive Bambang Rp. 2.500.000,00
Tanah Rp. 20.000.000,00
Kendaraan Rp. 35.000.000,00
Modal Bambang (1Maret 1991) Rp. 77.830.000,00
Utang hipotik Rp. 10.000.000,00
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp. 3.500.000,00
Utang Usaha Rp. 7.500.000,00
Wesel bayar Rp. 2.500.000,00

Dari data tersebut diatas buatlah:


a.Laporan rugi-laba.
b.Laporan perubahan modal
c.Neraca.

4. Perusahaan reparasi sepeda motor “Jayus” kepunyaan Jayusman memulai operasinya pada
tanggal 1 September 1987 dan melakukan transaksi – transaksi yang berikut ini selama bulan
September itu:
a. Jayusman menginvestasikan Rp. 5.000.000,00 dari uang pribadinya ke dalam
perusahaan.
b. Dibeli peralatan reparasi sepeda motor dengan harga Rp. 3.000.000,00 untuk sisanya di
beri waktu 30 hari.
c. Dibeli perlengkapan per kas seharga Rp. 30.000,00
d. Jayusman menerima Rp. 500.000,00 dari langganan untuk servis reparasi yang sudah
dilaksanakan.
e. Dibayar sewa gedung untuk bulan September Rp. 100.000,00
f. Dibeli perlengkapan denganm kredit seharga Rp. 500.000,00
g. Dibayar sebanyak Rp. 250.000,00 dari harga perlengkapan yang dibeli menurut butir f
diatas
h. Dibayar upah para tenaga kerja sebanyak Rp. 80.000,00

109
i. Sisa perlengkapan yang masih ada pada akhir bulan September Rp. 350.000,00

Diminta :
a. Susunlah judul- judul aktiva, kewajiban dan modal pemilik dalam sebuah persamaan
akuntansi : AKTIVA – Kas, perlengkapan, Peralatan KEWAJIBAN – Utang Usaha,
MODAL-Modal Jayusman.
Sudah itu diperlihatkan dengan jalan menambahkan dan mengurangkan akibat tiap transaksi
atas aktiva, kewajiban dan modal pemilik. Perlihatkan saldo-saldo baru setelah tiap
transaksi.
b. Susunlah sebuah perhitungan rugi-laba, neraca dan laporan perubahan modal.
(Ujian Nasional Akuntansi, Dasar Satu, Sabtu, 20 Agustus 1988, Tanpa perubahan ).

4. Imanudin memulai sebuah perwakilan real estate pada tanggal 1 januari 1991 dengan
menginfestasikan uang tunai sebanyak Rp. 25.000.000,00. Pada tanggal 31 Desember 1991
perusahaan yang diberi nama “Perwakilan real Estate Iman “ memperlihatkan pos – pos
berikut :
Beban gaji dan upah Rp. 12.000.000,00
Beban iklan Rp. 2.000.000,00
Beban penyuutan gedung Rp. 3.000.000,00
Beban penyusutan peralatan kantor Rp. 750.000,00
Beban perlengkkapan kantor Rp. 250.000,00
Beban rupa – rupa Rp. 1.500.000,00
Gaji yang masih harus dibayar Rp. 125.000,00
Gedung Rp. 60.000.000,00
Akumulasi penyusutan gedung Rp. 3.000.000,00
Utang Hipotek Rp. 50.000.000,00
Peralatan kantor Rp. 7.500.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 750.000,00
Kas Rp. 1.000.0000,00
Pendapatan komosi Rp. 58.125.000,00
Perlengkapan kantor Rp. 125.000,00
Piutang usaha Rp. 2.125.000,00
Tanah Rp. 20.000.000,00
Utang usaha Rp. 750.000,00
Prive Imanuddin Rp. 25.000.000,00
Diminta :
Susunlah laporan keuangan yang berikut ini :
a. Perhitungan rugi – laba
b. Laporan perubahan modal
c. Neraca ( bentuk Skontro )

110
111

Anda mungkin juga menyukai