Anda di halaman 1dari 2

DOA NABI ZAKARIYYA ‫عليه السلم‬

MEMOHON KETURUNAN YANG SHALIH

Majalah as-Sunnah Ed. 12 Th. XX_1438H/2017M, hal.1.

‫ك عذيَرنيِةة عطيَيِعبةة إمنن ع‬


‫ك عسمميِعع الددععاَء‬ ‫ب مليِ ممنِ لنعدنن ع‬
‫ب عه ن‬
َ‫عر ي‬
Wahai Rabbku! Berilah aku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sesungguhnya
Engkau Maha Pendengar doa. (QS. Ali Imran/3: 38).

Ini adalah doa Nabi Zakariya ‫عليِه السلما‬. Tatkala Allah ‫علزوّجلل‬
memberi rezeki kepada Maryam buah-buahan tidak pada musimnya; buah-
buahan musim dingin tersedia pada musim panas terik, dan buah-buahan musim

panas tersedia di musim dingin. Melihat itu, Zakariya ‫عليِه السلما‬ sangat
tergerak untuk mendapatkan anak. Padahal usianya sudah tua, demikian juga
istrinya, bahkan dia mandul. Namun ia sadar, bahwa Dzat yang mendatangkan
itu semua untuk Maryam, pasti berkuasa memberinya anak.

Nabi Zakariyya ‫عليِه السلما‬ berdoa kepada Rabbnya agar dianugerahi


keturunan yang baik; baik akhlak dan adabnya, agar nikmat agama dan dunia
menjadi sempurna dengan keberadaan mereka.

Doa ini memberi motivasi untuk mendapatkan anak keturunan. Dan ini
merupakan sunnah dari para rasul dan shiddiqin. Maka dari itu Rasul pun
melarang Sahabatnya untuk tabattul (tidak menikah), dan mendorong mereka
untuk menikah. Sehingga orang yang tidak suka sunnah Beliau ini, maka Rasul
mengatakan ia bukan bagian dari umatnya. Ini sebagai bantahan atas sebagian
orang yang menganggap bahwa orang yang ingin punya anak itu dungu. Rasul
sendiri mendoakan keberkahan untuk Abu Thalhah dan istrinya dengan
mengatakan, “Semoga Allah memberkahi kalian berdua untuk malam yang telah
kalian lalui.” Dan istrinya pun hamil. Seorang Anshar berkomentar: “Aku lihat (ia
mempunyai) 9 anak; masing-masing ahli dalam al-Qur’an.”

Dan banyak hadits yang mendorong seseorang untuk mempunyai anak. Sebab
seseorang bisa mengharapkan manfaat dari keberadaan anak, baik saat ia
masih hidup maupun setelah kematiannya. Dan dari anak shalih yang
mendoakan orang tuanya, akan terus mengalir pahala bagi seseorang setelah
kematiannya.

Maka wajib atas seseorang untuk bersimpuh berdoa penuh khusyuk agar Allah

‫علزوّجلل‬ memberi petunjuk kepada anak dan juga istri sehingga mendapat
taufiq, hidayah, keshalihan, kesucian diri dan penjagaan. Dan agar anak dan istri
bisa membantu untuk kepentingan agama dan juga dunia; sehingga dengan
keberadaan keduanya akan menjadi besar kemanfaatan seseorang, baik di
dunia maupun di akhirat. Lihat Tafsir Al-Qurthubi; 5/110.[]

Iklan

Anda mungkin juga menyukai