PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam suatu
perusahaan karena sumber daya manusia berfungsi untuk mencapai tujuan dan sasarannya
sumber daya manusia adalah suatu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu perusahaan
dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah karyawan.
pengetahuan, keterampilan, dan keinginan untuk kerjasama antar berbagai satuan kerja
yang melaksanakan kegiatan yang berbeda. Mengingat begitu pentingnya peran karyawan
dalam suatu perusahaan, maka kegiatan pengembangan karier karyawan merupakan hal
penting dalam upaya peningkatan prestasi kerja karyawan, misalnya melalui pendidikan
manusia yang ada di dalamnya. Kinerja sumber daya manusia merupakan faktor yang
sangat menentukan dalam keberhasilan suatu perusahaan guna mencapai tujuannya, baik
itu untuk perusahaan berskala besar maupun perusahaan berskala kecil. Husnan (2001:94)
mengungkapkan agar suatu perusahaan dapat dikelola dengan baik dan dapat mencapai
hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka perusahaan tersebut harus
perusahaan, maka karyawan perlu dipacu kinerjanya, mengingat sumber daya manusialah
yang mengatur atau mengelola sumber daya yang lainnya. Untuk menciptakan kinerja
yang tinggi, dibutuhkan adanya peningkatan kerja yang optimal dan mampu
mendayagunakan potensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh karyawan guna
karyawan tersebut. Salah satu strategi yang harus diimplementasikan oleh pihak
manajemen adalah membuat perencanaan dan pengembangan karir bagi karyawan selama
adalah hal yang sangat krusial karena mereka akan tahu dimana posisi tertinggi yang akan
mereka raih, sehingga mereka dapat terus termotivasi dan terus berusaha meningkatkan
Karir merupakan semua pekerjaan atau jabatan yang dimiliki atau diperpanjang
selama kehidupan kerja seseorang. Perencanaan karir adalah suatu perencanaan tentang
kemungkinan seorang karyawan suatu organisasi atau perusahaan sebagai individu meniti
proses kenaikan pangkat atau jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya (Samsudin,
2006). Menurut Samsudin (2006), pengembangan karir adalah suatu rangkaian posisi
atau jabatan yang ditempati seseorang selama masa kehidupan tertentu. Pengembangan
karir merupakan perubahan nilai-nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi pada seseorang
karena dengan penambahan usia akan menjadi semakin matang. Definisi lain
pengembangan karir adalah usaha yang dilakukan secara formal dan berkelanjutan
para karyawan secara individual dalam jenjang jabatan/kepangkatan yang dapat dicapai
selam kerja dalam suatu organisasi. Pendapat lain yang dikemukakan oleh (Simamora,
pekerjaan dan perilaku, nilai-nilai, dan aspirasi seseorang selama rentang hidup orang
tersebut.
sehingga saat ini perlu adanya pengembangan karier masing-masing karyawan sesuai
kebutuhan dan tujuan karyawan dengan kesempatan karier yang tersedia di perusahaan
yang mendorong adanya peningkatan prestasi kerja dalam rangka mencapai karier yang
perusahaan mengharapkan adanya umpan balik dari karyawan yaitu berupa prestasi kerja.
Prestasi kerja merupakan sebuah hasil kerja yang dicapai seorang karyawan sesuai
dengan standar perusahaan. Prestasi kerja akan menambah manfaat baik dari pihak
perusahaan maupun karyawan. Salah satu manfaatnya bagi karyawan yaitu dapat
Program pengembangan karier juga dilakukan oleh PT. Citra Riau Sarana dimulai
Minyak Kelapa Sawit/Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) dengan kapasitas
mungkin untuk mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan. Oleh karena itu,
karyawan PT Citra Riau Sarana secara langsung telah melakukan pengembangan karier
Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa PT. Citra Riau Sarana
memahami kebutuhan dan tujuan yang hendak dicapai oleh karyawan melalui
kesempatan karier yang tersedia di perusahaan guna mencapai prestasi kerja yang
diharapkan oleh perusahaan maupun karyawan itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti
B. Perumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
c. Bagi Pembaca
D. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui secara garis besar penyusunan penelitian ini, maka penulis
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab pertama dari penulisan ini, yang antara lain berisi
Dalam hal ini penulis akan menyajikan beberapa teori seperti Kinerja
Dalam bab ini berisi lokasi penelitian, jenis dan sumber data, teknik
1. Pengembangan Karier
a. Pengertian Karier
Banyak orang menduga bahwa karier adalah suatu promosi yang diperoleh
seseorang dalam organisasi. Kata karier dapat dipandang dari beberapa perspektif
berbagai urutan posisi yang diduduki oleh seseorang selama masa hidupnya. Hal
ini merupakan karier yang objektif. Meskipun demikian, dari perspektif lain karier
terdiri atas perubahan-perubahan nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi seseorang
menjadi semakin tua. Hal ini merupakan karier yang subjektif. Kedua perspektif
cerah dalam organisasi tersebut dia akan termotivasi bekerja dan akan
Berdasarkan berbagai konsep yang dikemukakan di atas, dalam hal ini dapat
disimpulkan bahwa kerier adalah sejumlah posisi kerja yang dijabat seseorang
selama siklus kehidupan pekerjaan sejak dari posisi paling bawah hingga posisi
paling atas.
b. Perencanaan Karier
sasaran karier (career goal) dan jalur kerier (career path) untuk mencapai tujuan
organisasi.
5. Pegawai akan puas terhadap organisasi dan tentu saja termotivasi dalam
bekerja.
c. Pengertian Pengembangan Karier
karier sangat diharapkan oleh setiap pegawai untuk memotivasi mereka dalam
dalam jalur karier yang telah ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan.
diperhatikan.
maka hal-hal yang dipelajari pada pekerjaan jauh lebih penting daripada
seperti sudah pasti akan berbeda dengan keahlian yang dibutuhkan untuk
yang dimilikinya.
keinginan yang diharapkan dapat terwujud. Dalam hal ini, promosi adalah
kejabatan yang lebih tinggi didalam suatu organisasi sehingga kewajiban, hak,
status, dan penghasilan akan semakin besar. Dengan promosi, berarti ada
a. Tahapan Eksplorasi
yang menarik minat mereka. Jika mereka mengidentifikasi jenis pekerjaan atau
jabatan yang menarik minatnya, individu itu mulai mengejar pendidikan atau
pelatihan yang dibutuhkan secara khusus. Eksplorasi terjadi pada usia pertengahan
belasan tahun sampai awal atau akhir dua puluhan (di mana individu itu masih
baru. Dalam banyak hal pekerja baru belum siap memulai tugas dan peran pekerjaan
tanpa bantuan dan arahan dari orang lain. Dari kacamata perusahaan, aktivitas
orientasi dan sosialisasi dibutuhkan untuk mengatur karyawan baru agar merasa
nyaman dengan pekerjaan barunya serta karyawan yang lain sehingga mereka mulai
memberikan kontribusi yang mandiri, memperoleh tanggung jawab yang besar dan
sebagai kolega. Kolega adalah karyawan yang lebih mandiri atau lebih
informal dengan sesama manajer dan umpan balik formal yang diterima melalui
sistem penilaian kerja. Untuk karyawan pada tahapan ini, perusahaan perlu
non-pekerjaan.
c. Tahapan Pemeliharaan (Maintenance)
keterampilannya agar tetap up to date dan dipersepsi oleh orang lain sebagai orang
yang memberi kontribusi kepada perusahaan. Karyawan dalam tahapan ini memiliki
dalam tahap ini bisa menjadi pelatih atau mentor yang berharga bagi karyawan baru.
Karyawan dalam tahap ini bisa diminta meninjau dan mengembangkan kebijakan
atau tujuan perusahaan. Pendapat mereka tentang proses kerja, masalah dan isu-isu
penting yang dihadapi unit kerja mungkin diminta. Dari kacamata perusahaan, isu
utama adalah bagaimana menjaga karyawan dalam tahapan ini dari kejenuhan. Dan
tentang karyawan tua yang akan pensiun dan berkonsentrasi sepenuhnya ada
aktivitas non-pekerjaan seperti olahraga, hobi, bepergian atau menjadi relawan. Akan
tetapi sebuah survey yang dilakukan oleh Watson Wyatt, sebuah perusahaan
konsultan sumber daya manusia internasional menemukan bahwa tiga dari empat
karyawan tua lebih senang mengurangi jam kerjanya secara bertahap daripada
menghadapi pekerjaan secara penuh atau bukan pekerjaan secara penuh. Bagi banyak
karyawan tahapan ini berarti pengurangan jam kerja secara bertahap. Program
karyawan baru. Bagi karyawan pensiun secara bertahap berarti mereka mempunyai
kesempatan memilih pensiun dengan cara yang memenuhi kebutuhan finansial dan
pekerjaan konsultasi.
yang lainnya), perubahan hubungan kerja, pekerjaan berbasis tim dan struktur
karier. Dari sudut pandang ini, para pakar mempertanyakan relevansi jenjang
karier tradisional.
bahwa invidu dan organisasi harus fleksibel dan dapat beradaptasi agar tetap
sukses dalam lingkungan yang terus menerus berubah dan tidak menentu.
karier, yang salah satu diantaranya protean career. Protean career merupakan
karier. Dalam pandangan ini, bukan usia kronologis seseorang yang penting,
melainkan usia karier atau lamanya waktu yang dihabiskan seseorang disiklus
tertentu.
Tujuan Pengembangan Karir
Menurut Dubrin yang dikutip oleh Mangkunegara (2008 : 77) tujuan dari
tinggi loyalitasnya.
dan keahliannya.
menjadikan turnover rendah dan begitu pula biaya kepegawaian menjadi lebih
efektif.
Pengembangan karir berhubungan dengan jarak waktu yang panjang. Hal ini
1. Prestasi Kerja
pengembangan karir lainnya, dimana dengan prestasi kerja yang baik menjadi
2. Exposure
3. Kesetiaan Organisasional
ia menjadi sponsor.
6. Dukungan Manajemen
Dia bertanggung jawab untuk terus meningkatkan ketrampilan yang dia miliki
kebutuhan perusahaan dan pasar tenaga kerja Dia juga sebaiknya bertindak proaktif
untuk melihat kesempatan yang ada, dan kemungkinan munculnya masalah dengan
karirnya saat ini. Untuk itulah, ada baiknya seorang karyawan senantiasa dapat
melakukan penilaian diri untuk mengenal aspirasi karir yang dia inginkan,
mengukur kekuatan yang ia miliki dan hal-hal yang perlu ditingkatkan lebih baik
lagi. Dengan perencanaan karir pribadi ini, seorang karyawan dapat menilai tingkat
kesesuaian antara aspirasi karirnya dan karir yang dipegangnya saat ini. Dengan
Sejumlah kebijakan atau program dapat dibuat oleh perusahaan untuk mendukung
bagian , yang dapat terjadi karena adanya kekhawatiran manajer yang bersangkutan
bahwa kepindahan para karyawannya ke bagian lain akan membuat proses kerja di
departemennya terganggu.
4. Membantu para karyawan untuk dapat memilih karir pada jabatan yang sesuai dengan
aspirasi karirnya.
yang terjadi dengan baik, dengan meningkatkan kemampuan mereka untuk dapat
Terlepas dari ada atau tidaknya program manajemen karir di sebuah perusahan,
seorang manajer dapat melakukan beberapa hal yang sederhana untuk membantu staf-nya
karyawan, saat pertama kali seorang staf memulai pekerjaan dan menawarkan bantuan
kegiatan ini, manajer dapat menitikberatkan proses penilaian karya pada ketrampilan
dan prestasi kerja saat ini yang diharapkan dapat sejalan dengan rencana karir staf
yang bersangkutan.
5. Menjelaskan manfaat yang ada di dalam program manajemen karir perusahaan, dan
2.2.Kinerja
kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi
sesungguhnya) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan padanya. Sedangkan, menurut Hasibuan (2008) kinerja adalah suatu hasil
waktu.
Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan di informasikan
kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil sebuah instansi
a. Prosedur subjektif
outside observer (para observer dari luar), dan self (diri sendiri).
b. Tindakan langsung
c. Uji profisiensi
karyawan. Dalam hal ini karyawan yang di uji diminta untuk memerankan
optimal dalam proses mengajar itu merupakan kinerja seorang guru. Ahli lain
yaitu Galton dan Simon memandang bahwa kinerja atau performance
dan Russel seperti dikutip oleh Gomes, menyatakan istilah kinerja dengan
organisasi, baik itu faktor dari luar (eksternal) maupun dari dalam (internal)
a. Faktor Internal
karena mempunyai kemampuan tinggi dan seseorang itu tipe pekerja keras,
b. Faktor Eksternal
tindakan.
Oleh karena itu, jenis atribusi yang dibuat oleh seorang pimpinan
dapat menimbulkan akibat yang serius dan cara untuk seorang karyawan
METODE PENELITIAN
adalah di PT. Citra Riau Sarana dengan subjek penelitian seluruh karyawan
Giri Sako, Kecamatan Logas Tanah Darat, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau
28471.
c. Pengalaman jabatan
d. Hubungan interpersonal
mengembangkan
kemampuan
b. Peluang
pengembangan karier
dalam organisasi
c. Tanggung jawab
dipilih
d. Pernyataan minat
dengan perencanaan
SDM
b. Melakukan
pengawasan
c. Melakukan
perencanaan
d. Pengalaman kerja
e. Pendidikan dan
pelatihan
b. Pertimbangan terhadap
kinerja
c. Kecakapan dalam
pekerjaan
a. Pertimbangan
terhadap kerja
c. Pendekatan
a. Mengevaluasi
b. Kemampuan para
karyawan
c. Berhubungan terhadap
kebijakan-kebijakan