Bab Iii Fixxx
Bab Iii Fixxx
METODOLOGI PENELITIAN
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Professional Appraisers & Consultants III-1
2. Tahap Kajian Literatur
Pada tahap ini dilakukan studi sekunder mengenai literatur tentang Studi
Kelayakan. Kajian literatur dilakukan untuk mempertajam tahap identifikasi yang
akan dilakukan pada tahap kegiatan berikutnya. Kajian literature kegiatan ini
terdiri dari :
a. Kondisi geografi Kabupaten Labuhanbatu Utara khususnya Kecamatan
Kualuh Hulu.
b. Struktur kependudukan Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kecamatan
Kualuh Hulu.
c. Kondisi perekonomian Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kecamatan Kualuh
Hulu.
d. Kondisi PDRB Kabupaten Labuhanbatu Utara.
e. Sektor- sektor yang mempengaruhi peningkatan pendapatan.
4. Tahap Analisa
Tahap Analisa ini meliputi kegiatan :
a. Melakukan identifikasi terhadap peluang pengembangan sektor-
sektorstrategis dan potensial untuk selanjutnya diidentifikasi
kebutuhanpengembangan investasinya sehingga dapat memberikan nilai
tambahterhadap sumberdaya potensial khususnya yang dimiliki oleh
Kabupaten Labuhanbatu Utara.
b. Melakukan analisa-analisa bagi pengembangan sektor-sektor
strategisterutama yang terkait dengan kebutuhan investasi penunjang,
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Professional Appraisers & Consultants III-2
dukunganregulasi, ivestasi infrastruktur dan sektor lainnya yang menjadi
tanggungjawab Pemerintah
c. Menetapkan investasi prioritas sesuai dengan potensi, sumber dayaalam
dan geografis di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Pemilihan Bentuk
kerjasama yang
menghasilkan pendapatan
tertinggi
1. Persewaan
2. Kerjasama Operasi (KSO)
3. Kerjasama Usaha (KSU)
4. Kerjasama Manajemen
(KSM)
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Professional Appraisers & Consultants III-3
3.4. Landasan Teori
3.4.1. Optimasi Aset
Optimasi aset merupakan proses kerja dalam manajemen aset yang
bertujuan untuk mengoptimalkan potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah/volume, legal dan
ekonomi yang dimiliki suatu aset (Siregar, 2004). Secara umum tujuan optimasi aset
dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi semua aset yang
meliputi bentuk, ukuran fisik, legal, sekaligus mengetahui nilai pasar atas masing-
masing aset tersebut yang mencerminkan manfaat ekonominya. Dalam tahap ini
aset-aset yang dimiliki pemerintah diidentifikasi dan dikelompokkan atas aset yang
memiliki potensi dan tidak memiliki potensi. Analisis optimasi penggunaan dan
pemanfaatan aset digunakan untuk mengidentifikasi dan memilah aset yang masuk
ke dalam aset operasional atau aset non operasional. Untuk aset operasional,
dilakukan kajian yang telah mendalam untuk mengetahui apakah aset operasional
tersebut sudah optimal atau belum penggunaan dan pemanfaatannya. Sedangkan
untuk analisis atas aset non operasional yang dilakukan terhadap kondisi eksisting
suatu aset. Untuk mengetahui pemanfaatannya sudah optimal dilihat dari
penggunaan aset dari aspek ekonomis. Analisis ini akan mencakup regulasi,
peruntukan, dan pengembangan kawasan sekitar.
3.4.1.1. Tujuan Optimasi Aset
Tujuan optimasi aset secara umum adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi dan inventarisasi semua aset meliputi bentuk,
ukuran fisik, dan legal, sekaligus mengetahui nilai pasar atas
masing-masing aset etrsebut yang mencerminkan manfaat
ekonominya.
2. Pemanfaatan aset tersebut telah sesuai dengan peruntukannya
atau tidak.
3. Terciptanya suatu sistem infromasi dan administrasu sehingga
tercapainya efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan aset.
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Professional Appraisers & Consultants III-4
3.4.1.2. Prosedur Optimasi Aset
Dalam mencapai tujuan optimasi aset, secara umum ada beberapa
langkah yang harus dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi aset, inventarisasi fisik dan legal
Melakukan pendataan terhadao semuan aset yang dimiliki yang mencakup
ukuran, fisik, legal status dan kondisi aset. Melakukan identifikasi atas
kelengkapan dokumen-dokumen legalnya dan analisis yuridis atas aset
bermaslaah yang pada akhirnya dapat memberikan legal opinion.
2. Penilaian aset tetap
Melakukan kegiatan penilaian untuk mengetahui nilai pasar (market value)
atas objek properti dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dan
metode penilaian.
3. Analisis optimasi pemanfaatan fixed assets
Analisis optimasi pemanfaatan adalah untuk mengidentifikasi dan memilah
aset yang masuk dalam aset operasional atau aset non operasional. Untuk
aset operasional kemudian dilakukan kajian yang lebih mendalam untuk
mengetahui apakah aset operasional tersebut sudah optimal
pemanfatannya atau belum. Apabila belum optimal diadakan studi optimasi.
Studi optimasi ini dilakukan berdasar tolak ukut kebutuhan akan aset
tersebut dikaitkan dengan kegiatan usahanya. Untuk aset non operasional
analisis dilakukan terhadap kondisi aset saat ini. Untuk mengetahui apakah
pemanfaatan aset ini sudah optimal atau belum dilihat dari penggunaan
tanah dalam bangunan dan fungsional bangunannya dari aspek ekonomis.
Analisis ini akan mencakup regulasi peruntukan dan pengembangan
kawasan sekitar.
4. Sistem Infromasi Manajemen Aset (SIMA)
Objek pengembangan Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMA) sebagai
alat untuk optimasi dan efisiensi pengelolaan aset. Sednagkan SIMA adalah
suatu konsep yang memadukan beberap disiplin keahlian. Dengan
memadukan berbagai disiplin keahlian akan dapat menunjang pemanfaatan
terbaik dari aset yang dimiliki.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada 4 langkah yang
harus dilewati dalam melakukan optimasi aset, yaitu identifikasi aset,
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Professional Appraisers & Consultants III-5
inventarisasi fisik dan legal, penilaian aset tetap, analisis optimasi
pemanfaatan fixed aset dan sistem infromasi manajemen aset (SIMA).
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Professional Appraisers & Consultants III-6
penggunaan aset yang memungkinkan secara legal, fisik, finansial dan dapat
memberikan nilai yang paling tinggi.
3.4.2.1. Konsep Dasar Analisis HBU
BerdasarkaKonsep dan Prinsip Umum Penilaian 6.0 SPI 2007 konsep
dasar dari Analisis HBU adalah sebagai berikut :
1. Higher and Best Analysis (HBU) didefinisikan sebagai penggunaan yang
paling mungkin dan optimal dari suatu properti yang secara fisik
dimungkinkan telah dipertimbangkan secara memadai secara hukum diijinkan
secara finansial layak dan menghasilan nilai tertinggi dari properti tersbeut.
2. Penilai akan mempertimbnagkan penggunaan yang paling memungkinakan
dan menghasilkan nilai tertinggi dari properti tersebut.
3. Apabila penggunaan tanah dan peruntukan berada dalam tahap perubahan
Penggunaan Tertinggi dan Terbaik saat ini dapat bersifat sementara.
4. Kajian HBU yang mendalam merupakan suatu penugasan terpisah dari
pekerjaan penilaia.
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Professional Appraisers & Consultants III-7
2010) tujuan dari HBU Analysis adalah untuk menetapkan pemanfaatan yang
paling optimal dari aset-aset yang belum optimal akan tetapi mempunyai potensi
untuk dikembangkan sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal bagi
pemilik.
Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
Highest and Best Use Anlysis (HBU) adalah untuk mengoptimalkan aset yang
memilki potensi untuk dikembangkan sehingga dapat memberikan hasil yang
maksismal untuk pemilik atau pengelola aset tersebut.
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Professional Appraisers & Consultants III-8
4. Produktivitas yang maksimal (Maximally Productive)
Proses dalam HBU analisis ini harus dilakukan tahap demi tahap, dan dalam
setiap tahapan ini akan memberikan informasi yang dibutuhkan dalam
melakukan penilaian optimasi suatu aset, sehingga hasil yang didapatkan akan
sesuai dengan apa yang diharapkan.
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Professional Appraisers & Consultants III-9
3.4.3.2. Weakness (W)
Adalah suatu kondisi internal yang menghambat keberhasilan dari
suatu organisasi atau kegiatan untuk mencapai tujuannya. Weaknesses
merupakan sebuah cara untuk menganalisis kelemahan sebuah organisasi
ataupun kegiatan yang menjadi kendala serius dalam kemajuan dari
organisasi atau kegiatan tersebut. Misalnya dari suatu organisasi atau project
terdapat kendala dalam hal bidang pemasaran, maka harus diteliti
kekurangan-kekurangan yang di miliki yang berhubungan dengan bidang
pemasaran.
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Professional Appraisers & Consultants III-10
ini akan dapat membantu sebuah organisasi ataupun perusahaan untuk
melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tak terlihat selama ini. Dari pembahasan
diatas tadi, analisis SWOT merupakan sebuah instrumen yang sangat
bermanfaat dalam menganalisis strategi. Analisis ini berperan sebagai alat
untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam suatu perusahaan
atau organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus
dihadapi.
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Professional Appraisers & Consultants III-11
4. Kerjasama Manajemen (KSM)
Kerjasama manajemen (KSM) merupakan bentuk kegiatan usaha yang
modal usaha berupa bangunan dan atau fasilitas usaha merupakan milik
perusahaan. Pengelolaannya dilaksanakan oleh pihak lain dengan suatu
pembayaran/kompensasi tertentu. Jangka waktu maksimum KSM adalah 5
tahun.
***BAB III***
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Professional Appraisers & Consultants III-12