0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
26 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas metode penanganan air asam tambang, bahan yang digunakan seperti kapur tohor dan batu gamping, perbedaan koagulasi dan flokulasi, serta manfaat kapur tohor dan batu gamping di luar penanganan air asam tambang.
Dokumen ini membahas metode penanganan air asam tambang, bahan yang digunakan seperti kapur tohor dan batu gamping, perbedaan koagulasi dan flokulasi, serta manfaat kapur tohor dan batu gamping di luar penanganan air asam tambang.
Dokumen ini membahas metode penanganan air asam tambang, bahan yang digunakan seperti kapur tohor dan batu gamping, perbedaan koagulasi dan flokulasi, serta manfaat kapur tohor dan batu gamping di luar penanganan air asam tambang.
1. Jelaskan metode yang digunakan dalam penanganan air asam tambang
2. Sebutkan dan jelaskan bahan yang digunakan untuk penetralan air asam tambang 3. Sebutkan perbedaan koagulasi dan flokulasi 4. Jelaskan perbedaan kapur tohor dan batu gamping 5. Jelaskan manfaat kapur tohor dan batu gamping selain untuk penanganan air asam tambang JAWABAN :
1. Metode yang digunakan untuk penetralan air asam tambang
a. Metode aktif Metode aktif, merupakan metode yang paling efektif. Namun kurang efisien, melihat pertimbangan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk bahan kimia dan energi eksternal yang diperlukan. Alternatif lain, pengolahan air asam tambang secara pasif. b. Metode pasif menggunakan sumberdaya lokal berupa limbah bahan organik, tumbuhan air, dan batu gamping. Limbah bahan organik yang digunakan berupa jerami padi, serbuk kayu, dan kompos. 2. Bahan yang digunakan a. Limestone (Calcium Carbonat) Limestone atau biasa dikenal dengan batu gamping digunakan untuk menaikkan pH dan mengendapkan logam di dalam air asam. b. Hydrate Lime (Calcium Hydroxide) Hydrated lime adalah suatu bahan kimia yang sangat umum digunakan untuk menetralkan air asam. c. Caustic Soda (Sodium Hydroxide) Caustic Soda merupakan bahan kimia yang biasa digunakan dan sering dicoba lebih jauh (tidak mempunyai sifat kelistrikan), kondisi aliran yang rendah. Caustic menaikkan pH air dengan sangat cepat, sangat mudah larut dan digunakan dimana kandungan mangan merupakan suatu masalah. Penggunaannya sangat sederhana, yaitu dengan cara meneteskan cairan caustic ke dalam air asam, karena kelarutannya akan menyebar di dalam air. d. Soda Ash Briquettes (Sodium Carbonate) Sodium Carbonate biasanya digunakan dalam debit kecil dengan kandungan besi yang rendah. Pemilihan soda ash untuk penanganan air asam biasanya berdasar pemakaian sebuah kotak atau tong dengan air masuk dan buangan. e. Penggunaan Tawas Sebagai Bahan Koagulan Air asam dalam kegiatan penambangan juga bisa dipastikan akan memiliki kekeruhan yang sangat tinggi, oleh karena itu untuk menurunkan kekeruhannya dapat menggunakan bahan kimia seperti alum atau lebih dikenal dengan tawas atau rumus kimianya (Al2SO4)3. 3. Perbedaan koagulasi dan flokulasi Koagulasi dan flokulasi adalah dua proses yang umum digunakan dalam pengolahan air untuk menyingkirkan bahan yang tidak diinginkan yang tersuspensi dalam air. Namun, mereka dapat diadopsi untuk menstabilkan sistem suspensi. Koagulasi melibatkan penggunaan koagulan yang memiliki potensi untuk menstabilkan partikel bermuatan stabil yang sebelumnya dalam suspensi. Sebaliknya, dalam flokulasi, de- stabilisasi disebabkan oleh teknik fisik seperti pencampuran larutan, dan juga kadang-kadang dengan penambahan polimer. Ini adalah perbedaan utama antara koagulasi dan flokulasi. 4. Perbedaan kapur tohor dan batugamping Kapur tohor, atau dikenal pula dengan nama kimia kalsium oksida (CaO), adalah hasil pembakaran kapur mentah (kalsium karbonatatau CaCO3) pada suhu kurang lebih 90 derajat Celcius. Jika disiram dengan air, maka kapur tohor akan menghasilkan panas dan berubah menjadi kapur padam (kalsium hidroksida, CaOH). Batu gamping adalah batuan sedimen yang utamanya tersusun oleh kalsium karbonat (CaCO3) dalam bentuk mineral kalsit. Di Indonesia, batu gamping sering disebut juga dengan istilah batu kapur, sedangkan istilah luarnya biasa disebut "limestone”. 5. Manfaat kapur tohor dan batu gamping selain untuk penanganan air asam tambang a. Kapur tohor Industri Kertas Kalsium oksida digunakan untuk menghasilkan natrium hidroksida dari natrium karbonat dalam perolehan kembali zat kimia di pabrik pulm Kraft. Plaster Terdapat bukti arkeologi bahwa manusia Neolitik B Pre–Pottery (batang tembikar)menggunakan plester berbasis kapur untuk lantai dan penggunaan lainnya. Lantaiabu-kapur tersebut tetap digunakan sampai akhir abad kesembilan belas. Industri Budidaya Udang Dalam industry budidaya udang tiger atau udang kelong, kapur tohor popular digunakan sebagai zat basa untuk mengantisipasi penurunan pH air kolam akibat hujan. Biasanya kapur tohor ditaburkan di b. Manfaat BatuGamping diantaranya sebagai untuk bahan kaptan, bahan mentah semen, karbit, bahan pemutih dalam pembuatan soda abu, penetral keasaman tanah, bahan pupuk, industri keramik, industri karet dan ban, kertas, penstabil jalan raya, bahan tambahan dalam proses peleburan dan pemurnian baja, bahan penggosok, pembuatan alumina, floatasi, pembuatan senyawa alkali, pembasmi hama, industri kaca, bata silica, bahan tahan api dan penjernihan air.