Anda di halaman 1dari 28

PP 27 tahun 2012 tentang

Izin Lingkungan
LINGKUNGAN PERTAMBANGAN
Ir. Mohammad Salman Said, ST., MT
IZIN LINGKUNGAN

 PP No. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan


 Izin lingkungan – izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha
dan/atau kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyaratmemperoleh izin usaha
dan/atau kegiatan
 Setiap usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Amdal atau UKL-UPL wajib
memiliki izin lingkungan
 Izin lingkungan diperoleh melalui tahapan:
a) Penyusunan Amdal dan UKL-UPL
b) Penilaian Amdal dan pemeriksaan UKL-UPL, dan
c) Permohonan dan penerbitan izin lingkungan
Pengecualian dari kewajiban menyusun
AMDAL
 Lokasi rencana usaha/kegiatan berada di kawasan yang
telah memiliki Amdal kawasan
 Lokasi rencana usaha/kegiatan berada pada
kabupaten/kota yang telah memiliki rencana detil tata
ruang kab/kota dan/atau rencana tata ruang kawasan
strategis kab/kota, atau
 Usaha/kegiatan dilakukan dalam rangka tanggap
darurat bencana
 (wajib menyusun UKL-UPL)
Permohonan & Penerbitan Izin
Lingkungan
 Diajukan secara tertulis oleh penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan selaku pemrakarsa
 Disampaikan bersamaan dengan pengajuan penilaian Andal danRKL-RPL , atau pemeriksaan
UKL-UPL
 Permohonan harus dilengkapi:
– Dokumen Amdal atau formulir UKL-UPL
– Dokumen pendirian usaha dan/atau kegiatan
– Profil usaha dan/atau kegiatan
 Setelah diterima permohonan tsb wajib diumumkan oleh Menteri, Gubernur,
Bupati/Walikota melalui multi media dan papan pengumuman paling lama 5 hari kerja sejak
dokumen Andal & RKLRPLdinyatakan lengkap (UKL-UPL 2 hari kerja)
 Masyarakat diberi kesempatan memberikan saran, pendapat dan tanggapan paling lama 10
hari kerja (UKL-UPL 3 hari kerja) sejak diumumkan
IZIN LINGKUNGAN
 Paling sedikit memuat:
– Persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam keputusan kelayakan lingkungan hidup
atau rekomendasi UKL-UPL
– Persyaratan dan kewajiban yang ditetapkan oleh Menteri, Gubernur atau
Bupati/Walikota
- Berakhirnya izin lingkungan
 Jika usaha/kegiatan wajib memiliki izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan, izin
lingkungan mencantumkan jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan
 Izin lingkungan berakhir dengan berakhirnya izin usaha dan/atau kegiatan
 Izin lingkungan yang telah diterbitkan wajib diumumkan melalui media massa dan/atau
multimedia dalam jangka waktu 5 hari kerja sejak diterbitkan
 Penanggungjawab wajib mengajukan permohonan perubahan izin lingkungan jika ada
perubahan
Perubahan Izin Lingkungan
 Perubahan kepemilikan
 Perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
 Perubahan yang berpengaruh thd lingkungan yang memenuhi kriteria:
– Perubahan dalam penggunaan alat-alat produksi yang berpengaruh thd lingkungan
– Penambahan kapasitas produksi
– Perubahan spesifikasi teknik yang mempengaruhi lingkungan
– Perubahan sarana usaha/kegiatan
– Perluasan lahan dan bangunan usaha/kegiatan
– Perubahan waktu dan durasi operasi
– Usaha/kegiatan dalam kawasan yang belum tercakup dalam izin lingkungan
– Terjadinya perubahan kebijakan pemerintah
– Terjadinya perubahan lingkungan yang sangat mendasar akibat peristiwa alam
atau karena akibat lain
Perubahan Izin Lingkungan (2)

 Tedapat perubahan dampak dan/atau risiko thd lingkungan berdasarkan


kajian analisis risiko lingkungan dan/atau audit lingkungan yang diwajibkan
 Tidak terlaksananya rencana usaha/kegiatan dalam jangka waktu 3 tahun
sejak diterbitkannya izin lingkungan
Kewajiban Pemegang Izin Lingkungan

 Menaati persyaratan dan kewajiban yang dimuat di dalam


izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup
 Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan
terhadap persyaratan dan kewajiban dalam izin
lingkungan(disampaikan secara berkala setiap 6 bulan)
 Menyediakan dana penjaminan untuk pemulihan fungsi
lingkungan hidup
SANKSI ADMINISTRATIF

 Bentuk sanksi administratif:


– Teguran tertulis
– Paksaan pemerintah
– Pembekuan izin lingkungan, atau
– Pencabutan izin lingkungan
 Penerapan didasarkan atas:
– Efektifivitas & efisiensi
– Tingkat dan berat ringannya jenis pelanggaran
– Tingkat ketaatan
– Riwayat ketaatan
– Tingkat pengaruh atau implikasi pelanggaran
Permen LH No.17 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Keterlibatan Masyarakat Dalam
Proses Izin Lingkungan
LINGKUNGAN PERTAMBANGAN
Ir. Mohammad Salman Said, ST., MT
Prinsip Dasar

a. Pemberian informasi yang transparan dan lengkap

b. Kesetaraan posisi di antara pihak-pihak yang terlibat

c. Penyelesaianmasalah yang bersifat adil dan bijaksana

d. Koordinasi, komunikasi dan kerjasama di kalangan pihak2


yang terkait
Pelibatan Masyarakat Melalui

 Pengikutsertaan dalam penyusunan dikumen amdal


melalui proses pengumuman, penyampaian saran,
pendapat dan tanggapan masyarakat dan konsultasi publik
serta pengikutsertaan masyarakat dalam komisi penilai
Amdal
 Proses pengumuman permohonan izin lingkungan,
penyampaian saran, pendapat dan tanggapan masyarakat
serta pengumuman setelah izin lingkungan diterbitkan
TUJUAN

 Masyarakat mendapatkan informasi mengenai rencana usaha dan/atau


kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan (sebelum
penyusunan KA)
 Masyarakat dapat menyampaikan saran, pendapat dan/atau tanggapan
atas rencana usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap
lingkungan (secara tertulis atau melalui konsultasi publik)
 Masyarakat dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan terkait
dengan rekomendasi kelayakan atau ketidaklayakan (melalui wakilnya di
Komisi penilai Amdal)
 Masyarakat dapat menyampaikan saran, pendapat dan/atau tanggapan
atas proses izin lingkungan
TATA CARA
 • Masyarakat:
– Masyarakat terkena dampak
– Masyarakat pemerhati lingkungan
– Masyarakat yang terpengaruh atas segala keputusan dalam proses Amdal
 • Pengumuman:
1. Pihak yang melakukan=pemrakarsa, sebelum KA dan ditujukan kepada
masyarakat
2. Muatan (nama & alamat, jenis usaha/kegiatan, skala/besaran, lokasi,
dampak potensial, tanggal pengumuman, nama & alamat penerima);Media
(media cetak surat kabar lokal/nasional, papan pengumuman) dan Durasi
(10 hari kerja)
 • SPT (saran, pendapat dan tanggapan) masyarakat: – 10 hari kerja sejak
tanggal pengumuman
METODOLOGI AMDAL
LINGKUNGAN PERTAMBANGAN
Ir. Mohammad Salman Said, ST., MT
TAHAPAN KEGIATAN PERTAMBANGAN
Penyelidikan Umum

Eksplorasi

Studi Kelayakan

AMDAL

Studi Konseptual
Penilaian karakteristik fisik & kuantitas
Menguntungkan OB dari beberapa metode, tataletak &
Sistem penambangan

Persiapan Studi Rekayasa


Arsip Kuantifikasi & pembandingan konsep2
Penambangan yg telah dihasilkan agar diperoleh
Rancangan & biaya yg pasti
Penambangan

Studi Rancangan Rinci


Pengolahan & Spesifikasi & gambar konstruksi
Pemurnian dari metode yg dipilih

Pengangkutan
Laporan Rekayasa Final
Keputusan investasi, pengadaan
Pemasaran peralatan & jadual pelaksanaan
KOMPONEN LINGKUNGAN
 FISIK KIMIA
Iklim, kualitas udara dan kebisingan
Hidrologi

Hidrooseanografi

Ruang, lahan dan tanah


 Biologi : Flora dan Fauna
 Sosial :
Demografi

Ekonomi

Budaya

Kesehatan Masyarakat
Wajib AMDAL bagi usaha/kegiatan yang
lokasinya berbatasan dengan Kawasan lindung
Perubahan Lingkungan
 Dapat berupa:
◦ Perubahan struktur ekosistem secara permanen (mis. hutan menjadi sawah)
◦ Penambahan unsur baru secara berlebihan (mis. pencemaran udara dan air)
◦Pengambilan sumberdaya alam atau pemanfaatannya secara berlebihan (mis.
penambangan, over fishing)
◦ Dinamika populasi (mis. pertambahan penduduk)
 Dapat terjadi secara:
◦ Mendadak (tanpa diperkirakan atau diduga)
◦ Bertahap dalam jangka waktu tertentu (dapat diperkirakan dan diduga)
◦ Bertahap dalam jangka waktu tak terbatas (hanya dapat diramalkan dan diduga)
 Dapat terjadi oleh:
◦ Tindakan/kegiatan manusia
◦ Proses alam
Metode Dalam AMDAL
 • Metode perumusan isu utama

 • Metode perumusan kerangka konseptual

 • Metode pengembangan informasi dan Teknik pengumpulan data

 • Metode identifikasi perubahan lingkungan dan dampak lingkungan

 • Metode prakiraan dampak lingkungan

 • Metode evaluasi dampak lingkungan

 • Metode perencanaan dan perancangan


Metode dan Teknik Pengumpulan Data
 Data sekunder:
– Pencatatan dari statistik, monografi, laporan, neraca dan
catatan yang disusun oleh suatu instansi atau kelompok
masyarakat
–Telaah pustaka mengenai kebijakan, peraturan
perundangan, teori, hasil penelitian, hasil studi dan hasil
penyelidikan
- Pengumpulan potret udara, foto, peta dan denah
–Pencatatan berita dari media massa, cetak
ataupunelektronik, internet
METODE PENGOLAHAN DATA

 • Kompilasi dan kategorisasi


 • Penghitungan numerik
 • Tabulasi: penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, presentase
 • Grafik, bar chart, pie chart
 • Deskripsi
 • Penggambaran dan pemetaan
 • Analisis laboratorium
Analisis Kegiatan

Kegiatan:
 – Produk dan jasa yang dikehendaki (product output)
 – Bahan, energi dan nilai yang tidak dikehendaki (non
product output – NPO)
• Tidak mempunyai nilai
• Nilai relatif kecil dibandingkan dengan ongkos yang
dikeluarkan (ongkos NPO < ongkos input lain yang
diperlukan untuk memasukkan NPO ke dalam proses
produksi)
• “residual” (limbah, pencemar, kontaminan)
Metode Perkiraan Dampak

 • Metode informal:
– Prakiraan dilakukan secara informal berdasarkan intuisi atau pengalaman
– Dasar prakiraan tidak dinyatakan secara eksplisit
– Dapat menggunakan telaah literatur, data historis, argumen, analogi, dan
bantuan pakar (expert judgment)
 • Metode formal:
– Rapid assessment
– Model matematik
– Model fisik
– Model eksperimental
Metode Evaluasi Dampak

 Metode informal:
– Pemberian nilai verbal (mis. kecil, sedang, besar)
– Pemberian skor
– Kadar subjektivitas tinggi
 Metode formal:
– Metode pembobotan
– Metode ekonomi
Metode Perencanaan dan Pengelolaan
Dampak
 Beberapa
jenis dampak membutuhkan
penanganan dampak yang sederhana
 Penanganan dampak dimulai dari pemilihan
alternatif
 Penanganan dampak membutuhkan biaya
 Metode:ad hoc, sebagai bagian terpadu dari
pembangunan, instrumen ekonomis dan
administratif
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai