Disusun Oleh:
Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
“Penulisan Pesan Bisnis Persuasif dan Negatif” yang mana makalah ini disusun
bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Komunikasi Bisnis di
Semester Ganjil ini.
Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail
yang cukup jelas bagi pembaca. Ada pepatah yang mengatakan “Tak ada gading
yang tak retak”, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyajian makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca.
Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kata-kata yang kurang
berkenan dan banyak terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Selanjutnya, besar harapan dari tim penyusun semoga makalah ini dapat
bermanfaat sebagai referensi pemikiran bagi pihak-pihak yang membutuhkan,
terutama para teman mahasiswa dan terlebih lagi bagi penyusun sehingga apa yang
diharapkan dapat tercapai. Akhir kata, kami engucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu pesan bisnis yang biasa dilakukan oleh organisasi adalah
penulisan pesan-pesan rutin dan penulisan pesan positif. Terdapat berbagai jenis
pesan rutin dan positif yang ada dalam organisasi dan tentunya jenis-jenis pesan
tersebut akan berbeda antar organisasi satu dengan organisasi lain. Banyaknya
variasi pesan tersebut disebabkan oleh karakterisik dari aktivitas operasi
organisasi yang berbeda-beda.
B. Rumusan Masalah
Untuk menulis pesan rutin dan positif, seseorang perlu memperhatikan pola
penulisan yang digunakan. Terdapat dua pola penulisan pesan yakni pendekaran
langsung (direct approach) dan pendekatan tidak langsung (indirect approach).
Pendekatan langsung merupakan pennulisan pesan yang ditulis secara deduktif
dimana penulisan pesan diawali dengan ide pokok dan selanjutnya diikuti oleh
bukti-bukti pendukungnya. Sebaliknya, pendekatan tidak langsung adalah
penulisan pesan yang diawali dengan bukti-bukti dan kasus pendukung baru
kemudian diakhiri dengan ide pokoknya (Boove dan Till, 2008). Perbedaan dari
kedua pola pendekatan tersebut digambarkan melalui tabel 2.1 di bawah ini:
Direct Approach Indirect Approach
Reaksi
Gembira/Tertarik/Puas/Netral Tidak Senang Tidak Tertarik
Penerima
Mulai dengan
pernyataan atau
Mulai dengan
pertanyaan
Pembuka Mulai dengan ide pokok, pernyataan
yang
netral
menangkap
perhatian.
Berikan alasan
untuk
membenarkan
jawaban
Bangun
negatif.
penjelasan yang
Isi Penjelasan Secara Detail Menyatakan
meningkatkan
atau
minat pembaca
menyiratkan
kabar buruk,
dan membuat
sugesti positif
Tutup dengan komentar yang
menyenangkan, referensi Tutup dengan Permintaan
Penutup
berita baik, dan tindakan hormat. Tindakan.
yang diinginkan.
Tabel 2.1 Pendekatan Penulisan Pesan-Pesan Bisnis (Boove dan Till, 2008)
Berdasarkan gambaran mengenai dua pola penulisan di atas, maka sesuai
dengan maksud dan tujuannya, menurut (Boove dan Till, 2008) penulisan pesan
rutin dan positif lebih tepat apabila dilakukan dengan menggunakan pendekatan
langsung.
Terdapat tiga tahap penulisan pesan rutin dan positif yang biasa dilakukan
untuk mencapai tujuan komunikasi yang efektif yakni sebagai berikut :
1. Perencanaan Pesan
Meskipun perencanaan pesan rutin dan positif hanya menghabiskan
beberapa menit saja, empat aktivitas dalam tahap perencanaan masih perlu
dilakukan. Pertama, menganalisis situasi untuk memastikan kejelasan tujuan
pesan yang akan dibuat serta memastikan penerima pesan memahami pesan
tersebut. Kedua, mengumpulkan informasi yang dinginkan oleh para
penerima pesan. Termasuk semua informasi yang diperlukan oleh penerima
pesan untuk menghemat waktu dalam memahami informasi yang
disampaikan. Ketiga, pilih media yang tepat untuk menyampaikan pesan
tersebut apakah melalui media digital atau melalui surat, Keempat, mengatur
informasi Anda secara efektif yang meliputi mendefinisikan Ide pokok,
membatasi ruang lingkup, memilih pendekatan langsung atau tidak langsung,
dan menyusun outline.
2. Penulisan Pesan
Dalam menulis pesan perlu sekali lagi diperhatikan cara penyampaian
pesan dengan bahasa yang santun dan positif. Gunakan bahasa yang lebih
formal apabila memang hal tersebut diperlukan. Selain itu, untuk memperkuat
hubungan dengan penerima pesan dapat pula disampaikan bagaimana
kredibilitas yang dimiliki oleh organisasi.
3. Penyelesaian Pesan
Langkah terakhir dalam proses penulisan pesan agar membuatnya efektif,
sediakanlah waktu yang cukup untuk merevisi, mengoreksi sebelum
menyampaikannya. Pertama, merevisi pesan Anda dengan mengevaluasi isi
beserta sistematikanya dan pastikan bahwa pesan tersebut berisi apa yang
ingin disampaikan dan mudah dipahami pembaca. Bahkan, bila perlu, sunting
atau menulis ulang untuk membuatnya lebih ringkas dan jelas. Kedua, periksa
kembali presentasi dari pesan yang disusun, seperti memilih jenis dan ukuran
huruf yang sesuai dan menyusunnya dalam format yang baku serta mudah
dimengerti. Selain itu, pastikan pula pesan tersebut bebas dari kesalahan ketik
(typo error), kesalahan tata bahasa dan kesalahan ejaan. Ketiga, pilih metode
distribusi yang efisien, menghemat biaya, kenyamanan, waktu, keamanan, dan
privasi.
Untuk menulis pesan rutin, mulailah dengan pernyataan ide pokok dengan
mengemukakan secara tegas apa yang diinginkan. Usahakan pernyataan
awal lebih spesifik, sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Namun
demikian terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni sebagai
berikut:
1) Gunakan bahasa yang sopan dan halus;
2) Asumsikan bahwa penerima pesan akan melaksanakan atau menuruti
permintaan yang disampaikan; dan
3) Sampaikan permintaan secara spesifik dan jelas.
Apa informasi yang diinginkan atau tindakan apa yang diperlukan dari
penerima pesan?
Alasan perlunya dibuatnya permintaan, dan
Mengapa penerima informasi dianggap tepat untuk memenuhi
permintaan tersebut.
b. Permintaan Rekomendasi
Kebutuhan untuk menanyakan tentang seseorang sering terjadi dalam
bisnis. Misalnya, sebelum pemberian kredit, kontrak, pekerjaan, promosi,
beasiswa, dan sebagainya, perusahaan sering meminta seseorang untuk
menyertakan referensi dari pihak ketiga. Untuk itu, biasanya seseorang
akan meminta rekan pribadi atau pihak lain untuk dengan menulis surat
rekomendasi untuknya. Sebelum meminta pihak lain untuk memberikan
rekomendasi, secara informal cobalah meminta izin terlebih dahulu dan
meminta kesediaan mereka.
Penulisan pesan positif diawali dengan ide pokok yang disampaikan secara
jelas, ringkas dan menarik perhatian penerima pesan. Penulisan ide pokok
tersebut tidak perlu disampaikan secara bertele-tele dan melalui basa-basi
yang tidak perlu melainkan langsung kepada inti pesan (to the point). Cara
terbaik untuk menulis pembukaan yang jelas adalah dengan memikirkan
gagasan yang jelas tentang apa yang ingin disampaikan. Untuk
mempermudah, gunakan pertanyaan berikut, "Apa pesan yang paling
penting untuk penerima pesan?"
5) Surat Rekomendasi
Surat rekomendasi (Recommendation Letter) merupakan surat yang
diberikan dari seseorang yang memiliki suatu posisi penting dalam suatu
perusahaan kepada seseorang pegawainya. Dalam surat rekomendasi
biasanya dijelaskan mengenai hal yang berkaitan dengan kemampuan,
kedisiplinan, kemandirian, dan sikap positif lainnya yang dapat digunakan
sebagai dukungan untuk melanjutkan karir.
Surat rekomendasi biasanya rahasia sehingga pemohon tidak
diperkenankan melihat isi surat rekomendasi tersebut, surat rekomendasi
langsung dikirimkan kepada pihak yang dituju. Surat rekomendasi
merupakan salah satu bentuk informasi positif yang berkaitan erat dengan
orang. Karakteristik dari surat rekomendasi adalah sebagai berikut:
Nama lengkap pemohon
Pekerjaan atau manfaat yang diharapkan pemohon
Penulis sedang menjawab suatu permohonan atau atas inisiatifnya
sendiri
Hakikat hubungan antara penulis dengan pemohon
Fakta-fakta yang relevan dengan posisi atau kedudukan yang dicari.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
http://adieahmeth.blogspot.com/2010/09/surat-rutin-dan-pesan-berisi-niat-
baik.html