Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM PENDIDIKAN PELATIHAN BAGI KARYAWAN

RUMAH SAKIT UMUM HASANUDDIN DAMRAH MANNA


TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN
Seiring dengan kemajuan teknologi, pengarah globalisasi, tingkat persaingan yang
semakin tinggi dan perilaku pasien yang semakin jeli dan kritis dalam memilih
pelayanan kesehatan yang optimal pada masyarakat. Rumah sakit perlu meningkatkan
mutu pelayanan, alasannya karena rumah sakit memberikan pelayanan yang paling
kritis dan bebahaya dalam sisitem pelayanan. Oleh karena jiwa manusia yang menjadi
sasaran kegiatan, maka semua bentuk pelayanan di rumah sakit harus bermutu tinggi.
Dengan kemajuan teknologi pendekatan peningkatan mutu pada saat ini lebi dikaitkan
dengan penilaian output dari pelayanan, terutama dikaitkan dengan kepuasan pasien.
Paradigma mutu yang mengutamakan hasil atau dampak dari sesuatu pelayanan.

II. LATAR BELAKANG


Pengembangan sumber daya manusia adalah kegiatan-kegiatan belajar yang diadakan
dalam jangka waktu tertentu guna memperbesar kemungkinan untuk meningkatkan
kinerja. Bentuk pengembangan berupa kegiatan belajar baik formal berupa kursus
atau sekolah, maupun informal seperti pengembangan di tempat kerja atau on job
training. Tujuan yang hendak dicapai dengan pengembangan adalah pertumbuhan
kinerja, baik pada lembaga secara keseluruhan maupun pada diri masing-masing
pekerja yang terlibat di dalamnya dari tingkat atas sampai ke bawah. Dengan
pengembangan itu diharapkan itu diharapkan terjadi peningkatan produktivitas dan
efektifitas dalam lambaga tersebut.
Pengembangan sumber daya manusia mempunyai 3 kegiatan belajar, yaitu :
1. Kegiatan belajar untuk meningkatkan kinerja pekerja dalam pekerjaan yang mereka
emban. Kegiatan ini disebut pelatian atau training.
2. Kegiatan belajar unuk pengembangan diri pkerja secara umum da menyeluru, tanpa
dikitkan dnagn tugas khusus yang mereka lakukan.
Kegiatan ini disebut pengembangan atau development.
3. Kegiatan belajar untuk menyiapkan pekerja agar dapat mengemban tugas baru
dalam waktu dekat. Kegiatan belajar ini disebut education.
Untuk mewujudkan hal tersebut, salah satu upaya yang dilakukan adalah menyiapkan
program pengembangan staf melalui program pendidikan dan pelatihan yang disusun
berdasarkan data dari berbagai sumber sperti hasil pengukuran terhadap kualitas dan
keselamatan pasein, K3, monitoring dari program manajemen fasilitas, pengenalan
area-area teknologi baru, adanya penyediaan pelayanan dan fasilitas baru, review
kinerja, dan usulan dari karyawan melali unit/instalsinya maing-masing. Unit diklat
menyeleksi dan menysuaikan usulan tersebut dengan anggaran ynag telah disetujui
pada RKAP 2015, selanjutnya diajukan sepada direktur untuk diperiksa dan disetujui.

III. Tujuan
3.1 Tujuan Umum
Mencapai peningkatan kemampuan karyawan baik dari segi ilmu pengetahuan,
ketrampilan, yang disertai dengan etika dan penampilan yang baik, agar dapat
mewujudkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap dalm bidangnya maupun
pengetahuan umum.

3.2 Tujuan Khusus


3.2.1 Sebagai acuan bagi bagian terkait untuk meningkatkan kemampuan dan
wawasan bagi karyawan RS , baik dari segi ilmu pengetahuan, keterampilan
dan sikap dalam bidangnya maupun pengetahuan umum.
3.2.2 Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, seiring
denagn semakin lengkap dan canggihnya fasilitas dan peralatan yang ada serta
untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
3.2.3 Menigkatkan jenjang pendidikan karyawan.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


4.1. Program pengembangan dan pelatihan karyawan meliputi :
4.1.1 Ilmu Pengetahuan
4.1.1.1 Umum
Untuk menjadi seorang yang profesional, maka harus memiliki 3
hal yaitu ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan etika/ performance.
Maka karyawan dibekali denagn tata cara berkomunikasi lansung
dengan pelanggan internal/eksternal, komunikasi melalui telepon,
menangani planggan yang tidak puas/marah, memahami
sifat/karakter, negosiasi, motivasi, supervisi, komputer,
penyegaran rohani melalui pengajian.
4.1.1.2 Khusus
Ilmu pengetahuan dan ketrampilan khusus, sesuai dengan
pendidikan dan unit/instalasi dan tanggung jawabnya.
karyawan yang berprestasi dan dianggap cakap akan diberi
kesempatan untuk melanjutkab pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi. Karyawan yang karena keingginanya sendiripun diberi
kesempatan dan dimotivasi untuk melanjutkan pendidikan yang
lebih tinggi.

4.1.2 Keterampilan
Seluruh karyawan dibekali dengan ketrampilan umum, antara lain
kelas kecantikan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), patien safety,
pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), Basic Life Support (BLS),
evakuasi pasien. Khusus karyawan diberi kesempatan untuk mengikuti
pendidikan lanjutan, pelatihan khusus, misalnya komunikasi efektif,
ACLS, APAR, dan lainnya.

4.1.3 Etika &performance


Pelatihan ini dilakukan dikelas maupun langsung dilapanagn tempat
kerja. Juga diteruskan aturan-aturan yang harus diikuti oleh seluruh
karyawan, misalnya pakaian seragam, pemakaian tanda pengenal, alat
pelindung diri pada tempat-tempat tertentu, komunikasi, standar
pelayanan, dan lainnya.

4.2 Jenis Pendidikan dan Pelatihan terdiri dari :


Pendidikan formal dan informal dan non formal. Pendidikan formal dapat
berupa jenjang Diploma 3, 4, dan Strata 1, dan 2 tergantung pada kebutuhan
organisasi, Pendidikan non formal terdiri dari :
1. Pelatihan Eksternal
Pelatihan eksternal yang diikuti oleh karyawan yang iselenggarakan oleh
instansi lain di luar RS .
2. Pelatihan internal
Pelatihan yang diadakan oleh unit diklat RS . Materi yang disiapkan
disesuaikan denagn program pelatihan. Pendidikan non formal dapat berupa
pelatihan, seminar, symposium, workshop, magang, pendidikan berkelanjutan,
dan sejenisnya.
4.3 Materi
Materi yang harus diberikan kepada seluruh karyawan adalah : BLS, Keselamatan
Pasien (Pasien Safty), K3, Pencegahan dan pengendalian infeksi, dan materi sesuai
dengan kompetensi masing-masing staf. Materi per depatemen dan unt terlampir di
dalam RKAP unit diklat.

4.4 Sarana / prasarana / peralatan


4.4.1 Untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan
karyawan, unit diklat dibekali dengan proyektor, phantom BLS.
4.4.2. Bila diperlukan untuk pendiidikan dan pelatihan, unt diklat dapat
meminjam peralatan unit lain yag memiliki atau ke rumah sakit/ institusi
penyelenggara pendidikan.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Untuk mewujudkan program tersebut diatas, maka diperlukan langkah-lankah kegiatan
sebagai pedoman bagi unit diklat dan memudahkan dalam hal melakukan evaluasi
pelaksanaan program. Dalam pelaksanaan setiap kegiatan diatur didalam SPO, mulai dari
SPO identifikasi pelatihan, pengiriman pelatihan ke luar rumah sakit (pelatihan
eksternal), penyelenggaraan pelatihan internal, dan evaluasi pelatihan.
Adapun langka-langkah tersebut adalah sebagai berikut :

Pelaksanaan pelatihan eksternal


1. Pelaksanaan pelatihan eksternal dan pendidikan kerja sama dengan institusi
pendidikan atau rumah sakit lain yang mengadakan pelatihan dan mengacu kepada
RKAP tahunan.
2. RS akan membuat permohonan kepada nstitusi yang akan mengadakan pelatihan
/pendidikan sesuai kebutuhan rumah sakit.
3. Unit terkait akan membuat usulan pelatihan eksternal.
4. Unit diklat membuat perhitungan biaya pelatihan dan pendidikan.
5. Unit diklat mengajukan permohonan kepada direktur.
6. Unit diklat mmbuat perjanjian ikatan dinas jika diperlukan.
7. Unit diklat memangil karyawan yang akan dikirim pelatihan / pelatihan .
8. Setela selesai pelatihan / pendidikan karyawan tersebut harus membuat laporan dan
menyerahkan sertifikat ke unit diklat.
9. Koordinator terkait akan membuat evaluasi 3 (tiga) bulan setelah atau pendidikan.
10. Pelaksanaan kegiatan pelatihan eksternal diperjelas didalam SPO pengiriman
pelatihan keluar rumah sakit.

Pelatihan Internal pelaksanaanya disesuaikan dengan permohonan dari setiap


departemen dan sesuai dengan RKAP
1.Unit diklat akan berkoordinasi dengan bagian terkait dan mengatur pelaksanaan
pelatihan internal, mulai dari jadwal, tempat pelaksanaan, pengajar, dan peserta
pelatihan. Metode Pelatihan :
 Ceramah
 Diskusi
 Simulasi
 Workshop
 Seminar umum dan seminar profesi (keperawatan / PPNI / farmasi / ISFI)
 Kongres
 dan lainnya

2. Teknis pelatihan internal diatur di dalam SPO penyelenggaraan pelatihan internal.

VI. SASARAN
Seluruh karyawan RS
1. Direksi
2. Dokter spesialis /dokter umum
3. Manajer
4. Koordinator
5. Pelaksana
VII. TEMPAT
1. Pelatihan /pendidikan eksternal
Tempat disesuaikan dengan pihak penyelenggara. Biaya pelatihan disiapkan oleh
RS .
2. Pelatihan internal
Pelatihan dilaksanakan diruang unit diklat. Jika dianggap perlu dapat diadakan di
lapangan / lokasi sesuai dengan materi pelatihan tersebut dan pengajar dari RS .

VIII. PELAKSANAAN KEGIATAN


Waktu pelatihan eksternal disesuaikan dengan instansi yang menyelenggarakan dan
untuk pelatihan internal sesuai denagn RKA dan rencana kerja diklat setiap bulan.
Rencana kerja dan RKAP terlampir.

IX. PEMBIAYAAN
Pembiayaan program pengembangan staf dan pelatihan ini berdasarkan anggaran yang
telah disusun dalam RKAP 2015. Sesuai dengan kemampuan keuangan RS .
RS juga memberi kesempatan bagi karyawan yang ingin dan mampu menambah
ilmu, keterampilan, dan wawasannya denagn biaya bsendiri, yang tentunya tidak
mengganggu tanggung jawab di tempat kerja.

X. EVALUASI
Evaluasi training berarti penilaian atas trainig yang sudah dilaksanakan.
Evaluasi perlu dilakukan dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui apakah program yang telah disusun / direncanakan efektif dan
berdaya guna tepat sasaran,
2. Jika selama program berjalan terdapat kendala, dan analisa penyebabnya sehinga
untuk perencanaan selanjutnya dapat berjalan lancar,
3. Mengetahui seberapa jauh program yang telah disusun beasil dicapai,
4. Sebagai pedoman dalam penyusunan program selanjutnya agar terus menerus
membuat yang terbaik.
5. Tatacara evaluasi pelatihan untuk setiap staf yang dikirim pelatihan diatur dalam
SPO evaluasi.
6. Evaluasi dilakukan pada akhir tahun sebagai pedoman menyusun program kerja di
tahun yang akan datang.
XI. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN
Evaluasi program akan dilakukan setiap setahun sekali dan untuk evaluasi
pelaksanaan kegiatan akan dilakukan setiap ada kegiatan. Hasil evaluasi program
dilaporkan kepada direktur. Pencatatan untuk program pendidikan dan pelatihan
terdokumentasi di dalam : jadwal pelatihan, absensi, surat tugas, hasil
evaluasi,laporan pencapaian pelatihan, dan sebagainya.

Demikian program pengembangan, pendidikan, pelatihan bagi karyawan disusun,


dengan harapan tujuan rumah sakit dapat dicapai dengan maksimal.

Manna, 04 Januari 2017


Disiapkan Oleh Diketahui Oleh
Kasubid Litbang Direktur

Yusnawati, S.Sos drg. Adhe Ismunandar, Sp.BM


Nip. 19690601 199303 2 004 Nip.19800204 200502 1 002

Anda mungkin juga menyukai