I. PENDAHULUAN
Seiring dengan kemajuan teknologi, pengarah globalisasi, tingkat persaingan yang
semakin tinggi dan perilaku pasien yang semakin jeli dan kritis dalam memilih
pelayanan kesehatan yang optimal pada masyarakat. Rumah sakit perlu meningkatkan
mutu pelayanan, alasannya karena rumah sakit memberikan pelayanan yang paling
kritis dan bebahaya dalam sisitem pelayanan. Oleh karena jiwa manusia yang menjadi
sasaran kegiatan, maka semua bentuk pelayanan di rumah sakit harus bermutu tinggi.
Dengan kemajuan teknologi pendekatan peningkatan mutu pada saat ini lebi dikaitkan
dengan penilaian output dari pelayanan, terutama dikaitkan dengan kepuasan pasien.
Paradigma mutu yang mengutamakan hasil atau dampak dari sesuatu pelayanan.
III. Tujuan
3.1 Tujuan Umum
Mencapai peningkatan kemampuan karyawan baik dari segi ilmu pengetahuan,
ketrampilan, yang disertai dengan etika dan penampilan yang baik, agar dapat
mewujudkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap dalm bidangnya maupun
pengetahuan umum.
4.1.2 Keterampilan
Seluruh karyawan dibekali dengan ketrampilan umum, antara lain
kelas kecantikan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), patien safety,
pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), Basic Life Support (BLS),
evakuasi pasien. Khusus karyawan diberi kesempatan untuk mengikuti
pendidikan lanjutan, pelatihan khusus, misalnya komunikasi efektif,
ACLS, APAR, dan lainnya.
VI. SASARAN
Seluruh karyawan RS
1. Direksi
2. Dokter spesialis /dokter umum
3. Manajer
4. Koordinator
5. Pelaksana
VII. TEMPAT
1. Pelatihan /pendidikan eksternal
Tempat disesuaikan dengan pihak penyelenggara. Biaya pelatihan disiapkan oleh
RS .
2. Pelatihan internal
Pelatihan dilaksanakan diruang unit diklat. Jika dianggap perlu dapat diadakan di
lapangan / lokasi sesuai dengan materi pelatihan tersebut dan pengajar dari RS .
IX. PEMBIAYAAN
Pembiayaan program pengembangan staf dan pelatihan ini berdasarkan anggaran yang
telah disusun dalam RKAP 2015. Sesuai dengan kemampuan keuangan RS .
RS juga memberi kesempatan bagi karyawan yang ingin dan mampu menambah
ilmu, keterampilan, dan wawasannya denagn biaya bsendiri, yang tentunya tidak
mengganggu tanggung jawab di tempat kerja.
X. EVALUASI
Evaluasi training berarti penilaian atas trainig yang sudah dilaksanakan.
Evaluasi perlu dilakukan dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui apakah program yang telah disusun / direncanakan efektif dan
berdaya guna tepat sasaran,
2. Jika selama program berjalan terdapat kendala, dan analisa penyebabnya sehinga
untuk perencanaan selanjutnya dapat berjalan lancar,
3. Mengetahui seberapa jauh program yang telah disusun beasil dicapai,
4. Sebagai pedoman dalam penyusunan program selanjutnya agar terus menerus
membuat yang terbaik.
5. Tatacara evaluasi pelatihan untuk setiap staf yang dikirim pelatihan diatur dalam
SPO evaluasi.
6. Evaluasi dilakukan pada akhir tahun sebagai pedoman menyusun program kerja di
tahun yang akan datang.
XI. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN
Evaluasi program akan dilakukan setiap setahun sekali dan untuk evaluasi
pelaksanaan kegiatan akan dilakukan setiap ada kegiatan. Hasil evaluasi program
dilaporkan kepada direktur. Pencatatan untuk program pendidikan dan pelatihan
terdokumentasi di dalam : jadwal pelatihan, absensi, surat tugas, hasil
evaluasi,laporan pencapaian pelatihan, dan sebagainya.