Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya berkesinambungan yang meliputi seluruh


kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang
termaktup dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Tujuan utama pembangunan nasional adalah
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan visi
pembangunan nasional di atas maka melalui pembangunan kesehatan yang ingin dicapai demi
mewujudkan Indonesia sehat sesuai dengan pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, yaitu melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia juga untuk memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdasarkan kehidupan bangsa maka diselenggarakan program pembangunan secara
berkelanjutan, terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional.

Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah:

1. Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi kesehatan setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

2. Agar mampu menjawab tantangan pembangunan kesehatan yang berkelanjutan termasuk


konsistensi kebijakan, keterlibatan, lintas sector, serta berdasarkan perkembangan ilmu kesehatan
masyarakat yang mutakhir. Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan di rumuskan sebagai Indonesia Sehat 2010 yakni berupa masyarakat, bangsa,
dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dengan perilaku sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia. Salah satu
kunci keberhasilan pembangunan kesehatan adalah mengaktualisasikan paradigma sehat sebagai
gerakan nasional.

2.1.Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas yang menjadi fokus dari penulisan makalah ini adalah:

1) Pembangunan kesehatan Di Indonesia

2) Indonesia sehat 2014

3) Millenium Development Goals

2.2.Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih mendetail lagiu mengenai mata kuliah
ilmu Kesehatan masyarakat khususnya untu pembahasan pembangunan kesehatan di Indonesia,
Indonesia sehat 2014, dan MDGs.

2.3.Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui pembangunan kesehatan di Indonesia

2) Untuk mengetahui konsep Indonesia sehat 2014

3) Untuk mengetahui konsep MDGs

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Pembangunan Kesehatan Di Indonesia dan Indonesia Sehat 2014

1. Tujuan Pembangunan Kesehatan Di Indonesia

Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2015 adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesahatan masyarakat
yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh
penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat
kesehatan yang optimal diseluruh wilayah Republik Indonesia.

2. Paradigma Sehat

Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembanguan kesehatan yang memandang
masalah kesehatan saling terkait dan mempengaruhi banyak faktor yang bersifat lintas sektoral dengan
upaya yang lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan, serta perlindungan kesehatan, tidak hanya
pada upaya penyembuhan penyakit atau pemulihan kesehatan.

3. Misi Dan Visi Indonesia Sehat 2015

a. VISI : Indonesia Sehat 2015

b. MISI

1) Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan.

2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

3) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau

4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.

4. Ciri – Ciri Masyarakat Yang Sehat

a. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat

b. Mmengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan


penyakit dan pemulihan kesehatan

c. Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar yang dikembangkan
dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup

d. Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status sosial ekonomi masyarakat

e. Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit

5. Indikator Yang Berhubungan Dengan Kesehatan Masyarakat

Menurut WHO beberapa indikator dari masyarakat sehat adalah :

a. Keadaan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat, meliputi:

1) Indikator komprehensif- angka kematian kasar menurun


a) rasio angka mortalitas proporsial rendah

b) umur harapan hidup meningkat

2) indikator spesifik- angka kematian ibu dan anak menurun

a) angka kematian karena penyakit menular menurun

b. Indikator pelayanan kesehatan

1) rasio antara tenaga kesehatan dan jumlah penduduk seimbang

2) distribusi tenaga kesehatan merata

3) informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur di rumah sakit, fasilitas kesehatan lain, dsb.

4) Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehtan diantaranya rumah sakit, puskesmas, rumah
bersalin, dsb.

6. Faktor – Factor Penyebab Terjadinya Masalah Di Indonesia

a. Faktor lingkungan

1) kurangnya peran serta masyarakat dalam mengatasi kesehatan (masalah-masalah kesehatan).

2) Kurangnya sebagian besar rasa tanggung jawab masyarakat dalam bidang kesehatan.

b. Factor perilaku dan Gaya Hidup masyarakat Indonesia

1) masih banyak insiden atau kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan
kesehatan mereka.

2) Adat istiadat yang kurang atau bahkan tidak menunjang kesehatan.

c. Factor social ekonomi

1) tingkat pendidikan masyarakat di Indonesia sebagian besar masih rendah.

2) Kurangnya kesadaran dalam pemeliharaan kesehatan. Budaya sadar sehat belum merata ke sebagian
penduduk Indonesia.

3) Tingkat social ekonomi dalam hal ini penghasilan juga masih rendah dan memprihatinkan.

d. Factor pelayanan kesehatan

1) Cakupan pelayanan kesehatan belum menyeluruh dimana ada sebagian propinsi di indonsia yang
belum mendapat pelayanan kesehatan maksimal dan belum merata.

2) Upaya pelayanan kesehatan sebagian masih beriorientasi pada upaya kuratif.


3) Sarana dan prasarana belum dapat menunjang pelayanan kesehatan.

7. Strategi Dan Program Pembangunan Kesehatan Di Indonesia

Strategi pembangunan kesehatan untuk mewujudkan Indonesia Sehat tahun 2010 adalah sebagai
berikut.

a. Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan

Semua kebijakan pembengunan nasional yang sedang akan diselenggarakan harus memiliki wawasan
kesehatan. Artinya program pembangunan nasional harus memberikan konstribusi yang positif terhadap
kesehatan, setidak-tidaknya terdapat dua hal, di antaranya:

1) Pembentukan lingkungan sehat;

2) Pembentukan perilaku sehat;

Untuk terselenggarakannya pembangunan berwawasan kesehatan perlu dilaksanakan kegiatan


sosialisasi, orientasi, kampanye, dan pelatihan. Sehingga semua pihak terkait memahami dan mampu
melaksanakan pembangunan berwawwasan Internasional.

b. Determinan yang berpengarah dalan perencanaan tenaga kesehatan diantaranya adalah sebagai
berikut.

1) Perkembangan penduduk.

2) Pertumbuhan ekonomi.

3) Kebjaksanaan di bidang kesehatan antara lain: upaya peningkatan kelas rumah sakit dan deregulasi
bidang rumah sakit upaya peninhkatan mutu unit-unit pelayanan kesehatan, swadaya unit pelayanan
kesehatan, serta pengembangan sector swasta (nasional dan asing).

Dalam penentuan atau perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan didasarkan atas pertimbangan
kombinasi dari tiga prinsip, yaitu: memerhatikan rasio tenaga dengan penduduk; permintaan dan
kecenderungan epidemiologi di lapangan; serta determinan yang ada. Namun, untuk negara Indonesia
yang sangat beragam situasi dan kondisi daerahnya maka keadaan geografi dan kepadatan penduduk
merupakan factor determinan yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tentang kesehatan
disamping determinan yang disebutkan di atas. Ciri daerah yang sangat bervariasi merupakan satu
permasalahan tersendiri dalam melakukan perencanaan tenaga kesehatan sehingga kemungkinan tidak
dapat diperoleh satu formula yang dapat digunakan untuk semua wilayah Indonesia.

8. Program Kesehatan Unggulan Di Indonesia

Ditetapkan 10 program kesehatn, sebagai berikut :


a. Program kebijakan kesehatan, pembiayaan kesehatan dan hokum kesehatan

b. Program perbaikan gizi

c. Program pencegahan penyakit menular

d. Program peningkatan prilaku hidup sehat dan kesehatan mental

e. Program lingkungan pemukiman, air dan udara sehat

f. Program kesehatan keluarga, kesehatan reproduksi dan keluarga berencana

g. Program keselamatan dan kesehatan kerja

h. Program anti tembakau, alcohol, dan madat

i. Program pengawasan obat, bahan berbahaya, makanan

j. Program pencegahan kecelakaan lalu lintas

9. Agenda Millenium Deffelopment Goals (Mdgs)

Adapun kelima agenda tersebut adalah:

a. Agenda ke – 1 memberantas kemiskinan dan kelaparan.

b. Agenda ke – 4 menurunkan angka kematian anak.

c. Agenda ke – 5 meningkatkan kesehatan ibu

d. Agenda ke – 6 memerangi HIV/AIDS, Malaria dan penyakit lainnya.

e. Agenda ke – 7 melestarikan lingkungan hidup

10. Indikator Keberhasilan Pembangunan Kesehatan Kia

Indikator Input : Dapat dilihat dari kebijaksanaan manajemen ( Man, Money, Material, Method,
dsb ).Struktur organisasi serta kondisi keadaan masyarakat pada saat ini :

a. Komitmen politik mengenai kesehatan bagi semua.

b. Alokasi sumber daya, pembiayaan Kesehatan 5 % dari total pembayaan nasional dan pembiayaan
pembangunan daerah.

c. Penyebaran Pendapatan
d. Angka melek huruf orang dewasa.

e. Ketersediaan sarana kesehatan, Penyebaran dan penggunaannya.

f. Tingkat pertumbuhan penduduk

g. Penduduk yang ikut JPKM

h. Kerangka Organisasi dan proses manajerial.

Indikator Proses : Adanya kemajuan dalam proses manajemen baik dalam perencanaan, organisasi,
staffing, koordinasi, pelaporan dan pembiayaan, misalnya :

a. Keterlibatan masyarakat dalam mencapai kesehatan bagi semua.

b. Tingkat desentralisasi pengambilan keputusan, pengembangan dan penetapan suatu proses


manajerial bagi pembangunan kesehatan nasional atau pembangunan daerah.

c. Wanita hamil yang memeriksakan kehamilan

d. Penduduk yang tidak merokok dan tidak minum minuman keras.

Indikator Output : Misalnya :

Cakupan :

a. Cakupan pelayanan kesehatan dasar.

b. Cakupan pelayanan rujukan.

Status kesehatan ;

a. Status gizi dan perkembangan Psikososial anak

b. Angka kematian bayi, angka kematian anak, umur harapan hidup waktu lahir dan angka kematian
ibu.

Pengertian Paradigma Sehat

1. Paradigma Sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang bersifat
holistik

2. Melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor

3. Upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan,

4. Bukan hanya panyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan

Perubahan Paradigma
1. Paradigma sakit: upaya membuat orang sakit menjadi sehat

2. Paradigma sehat: upaya membuat orang sehat tetap sehat

3. Paradigma sehat mengutamakan: upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya
kuratif dan rehabilitatif

Latar Belakang

1. Kesehatan hak azasi manusia, menentukan kualitas hidup SDM

2. Kesehatan karunia Tuhan, perlu disyukuri

3. Kesehatan dipengaruhi banyak faktor, yang utama lingkungan dan perilaku

4. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan pasal 3 menyebutkan bahwa tujuan pembangunan
kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan yang optimal.

Visi Kesehatan

Untuk mewujudkan paradigma sehat tersebut ditetapkan visi, yaitu gambaran, prediksi atau harapan
tentang keadaan masyarakat Indonesia pada masa yang akan datang, yaitu: Indonesia Sehat 2010

Pengertian Indonesia Sehat 2010-2014

1. Indonesia Sehat 2010 adalah gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang penduduknya
hidup dalam:

2. Lingkungan sehat,

3. Perilaku sehat,

4. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata,

5. Memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tinggi nya.

Pengertian Lingkungan Sehat

1. Lingkungan Sehat adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu
lingkungan yang:

2. Bebas polusi,

3. Tersedia air bersih,

4. Sanitasi lingkungan memadai,

5. Perumahan dan pemukiman sehat


6. Perencanaan kawasan berwawasan kesehatan,

7. Kehidupan masyarakat saling tolong-menolong.

Pengertian Perilaku Sehat

1. Perilaku Sehat adalah perilaku proaktif untuk;

2. Memelihara dan meningkatkan kesehatan,

3. Mencegah resiko terjadinya penyakit,

4. Melindungi diri dari ancaman penyakit,

5. Berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat

Misi Pembangunan Kesehatan

1. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan:

2. Berbagai sektor pembangunan harus memasukkan pertimbangan kesehatan dalam semua


kebijakan pembangunan-nya: Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap
kesehatan, apalagi yang berdampak negatif terhadap kesehatan, seyogyanya tidak diselenggarakan.

3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

4. Kesehatan adalah tanggung jawab bersama setiap individu, masyarakat, pemerintah dan swasta:
Apapun peran yang dimainkan oleh pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara
mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang dapat dicapai

5. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.

6. Salah satu tanggung jawab sektor kesehatan adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan
yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilakukan
oleh pemerintah, swasta dan masyarakat .

7. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta


lingkungannya.

8. Tugas utama sektor kesehatan adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan segenap
warganya: Oleh karena itu upaya kesehatan yang harus diutamakan adalah yang bersifat promotif-
preventif yang didukung oleh upaya kuratif-rehabilitatif. Selain itu upaya penyehatan lingkungan juga
harus diprioritaskan.

Strategi Pembangunan Kesehatan

1. Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan


Semua kebijakan pembangunan nasional yang sedang dan atau akan diselenggarakan harus berwawasan
kesehatan, setidak-tidaknya harus memberikan kontribusi positif terhadap pembentukan lingkungan dan
perilaku sehat. Sedangkan pembangunan kesehatan harus dapat mendorong pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan, terutama melalui upaya promotif-preventif yang didukung oleh upaya kuratif-
rehabilitatif.

2. Profesionalisme

Pelayanan kesehatan yang bermutu perlu didukung oleh penerapan pelbagai kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta penerapan nilai-nilai moral dan etika. Untuk itu akan ditetapkan
standar kompetensi bagi tenaga kesehatan, pelatihan berdasar kompetensi, akreditasi dan legislasi serta
kegiatan peningkatan kuatitas lainnya

3. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)

Untuk memantapkan kemandirian masyarakat dalam hidup sehat perlu digalang peranserta masyarakat
yang seluas-luasnya termasuk dalam pembiayaan. JPKM pada dasarnya merupakan penataan sistem
pembiayaan kesehatan yang mempunyai peranan yang besar pula untuk mempercepat pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan.

4. Desentralisasi

Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan, penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan harus


berangkat dari masalah dan potensi spesifik masing-masing daerah. Untuk itu wewenang yang lebih
besar didelegasikan kepada daerah untuk mengatur sistem pemerintahan dan. rumah tangga sendiri,
termasuk di bidang kesehatan.

Program Unggulan Indonesia Sehat 2010

1. Kebijakan Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan dan Hukum Kesehatan,

2. Perbaikan Gizi.

3. Pencegahan Penyakit Menular termasuk Imunisasi.

4. Peningkatan Perilaku Hidup Sehat dan Kesehatan Mental.

5. Lingkungan Pemukiman, Air dan Udara Sehat.

6. Kesehatan Keluarga, Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana

7. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

8. Anti Tembakau, Alkohol dan Madat

9. Pengawasan obat, Bahan Berbahaya, Makanan dan Minuman.

10. Pencegahan Kecelakaan dan Keselamatan Lalu Lintas.


2.2. Konsep Millenium Development Goals

A. Pendahuluan

MDGs merupakan singkatan dari Millenium Development Goals. MDGs dicetuskan pada bulan
september tahun 2000 oleh para pemimpin dunia di New York. Pertemuan para pemimpin dunia
tersebut dinamai dengan “Deklarasi Millennium”. Deklarasi Millennium ini bertujuan untuk menciptakan
lingkungan yang kondusif bagi pembangunan sumber daya manusia dan pengentasan kemiskinan.
Dalam rangka mewujudkan tujuan itu, maka dirumuskan delapan tujuan Pembangunan Millennium yang
disebut Millennium Delevepment Goals.

MDGs mempunyai delapan tujuan dan antara tujuan saling keterkaitan. Selain itu, setiap tujuan
terkandung beberapa target-target yang spesifik dan terukur. Setiap target mempunyai beberapa
indikator yang dapat mengukur seberapa besar keberhasilan dari beberapa tujuan tersebut. Dari delapan
tujuan dari MDGs, target yang telah ditentukan harus tercapai/terpenuhi pada tahun 2015 dengan
patokan data tahun 1990.

Salah satu tujuan dari MDGs adalah pendidikan dasar untuk semua. Dengan pendidikan diharapkan
pembangunan sumber daya manusia dapat terealisasi. Buruknya kualitas pendidikan menunjukkan
buruknya kualitas suatu negara begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, masalah pendidikan mendapat
perhatian khusus dari semua pihak

B. Millennium Development Goals

1. Gambaran Umum MDGs

Millennium Development Goals (MDGs) memiliki delapan tujuan yang dianggap masalah pokok dalam
pembangunan sumber daya manusia. Delapan tujuan tersebut adalah:

a. Memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrim

Pemberantasan kemiskinan dan kelaparan ekstrim merupakan salah satu dari tujuan MDGs. Hal ini
disebabkan karena dua kondisi tersebut dapat menghambat kemajuan sumber daya manusia. Kita tidak
bisa menampik bahwa kita hidup butuh uang. Ketika kita mempunyai uang yang cukup maka kita dapat
memanfaatkan uang tersebut untuk membeli kebutuhan pokok. Jika kebutuhan pokok tersebut dipenuhi
maka kita dapat hidup dengan nyaman.

Tujuan pertama MDGs (Stalker, 2008) memiliki beberapa target

1) Menurunkan proporsi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan menjadi setengahnya
antara 1990-2015 diantaranya, berdasarkan angka kemiskinan tahun 1990 yaitu 15,8% maka pencapaian
target pada tahun 2015 angka kemiskinan menunjukan 7,5%.
2) Menyediakan seutuhnya pekerjaan yang produktif dan layak, terutama untuk perempuan dan kaum
muda.

Indikator pencapaian target tersebut yaitu:

a) Pertumbuhan PDB per proposisi jumlah pekerjaan/produktivitas pekerja.

b) Rasio pekerja terhadap populasi.

c) Proposisi pekerja yang hidup dan kurang dari $ 1 per hari.

d) Proposisi pekerja yang memiliki rekening pribadi dan anggota keluarga bekerja terhadap jumlah
pekerja total.

3) Menurunnya proposisi penduduk yang menderita kelaparan menjadi setengahnya antara tahun
1990 dan 2015.

b. Mewujudkan Pendidikan Dasar untuk semua

Kualitas sumber daya manusia akan meningkat/membaik jika mereka mengenyam pendidikan, paling
tidak mengenyam pendidikan dasar yaitu pendidikan wajib 9 tahun. Target dari tujuan kedua MDGs
(Stalker, 2008) adalah memastikan bahwa pada tahun 2015 semua anak di manapun, baik laki-laki
maupun perempuan, akan bisa menyelesaikan pendidikan dasar secara utuh. Indikator keberhasilan
ditentukan berdasarkan tingkat partisipasi di sekolah dasar, kelulusan, dan angka melek huruf.

c. Mendorong Kesetaran Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Masalah kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan sedang digalangkan. Posisi perempuan
menjadi pusat perhatian. Pemberdayaan perempuan di segala lini kehidupan sangat diharapkan. Kita
ketahui bahwa perempuan adalah tiangnya negara. Karena ditangan perempuan, generasi bangsa ini
dilahirkan dan dididik. Target yang ditentukan oleh tujuan ketiga MDGs (Stalker, 2008) yaitu
menghilangkan ketimpangan gender ditingkat pendidikan dasar dan lanjutan, lebik baik pada tahun
2005, dan di semua jenjang pendidikan paling lambat tahun 2015. Indikator keberhasilan ditentukan
berdasarkan:

1) Rasio anak perempuan terhadap anak laki-laki di pendidikan dasar, lanjutan, dan tinggi.

2) Rasio melek huruf anak perempuan terhadap anak laki-laki usia 15-24 tahun.

3) Sumbngan anak perempuan dalam berupah dalam sektor non pertanian.

4) Proporsi perempuan di dalam perlemen.

d. Menurunkan angka kematian anak


Angka kematian anak masih cukup tinggi. Hal ini disebabkan faktor ekonomi dan faktor pendidikan.
Tujuan keempat dari MGDs ini melalui target (Stalker, 2008), diantaranya menentukan angka kematian
bahkan sebesar dua pertiganya antra tahun 1990 dan 2005. Indikator keberhasilan target tersebut
adalah:

1) Angka kematian anak dibawah lima tahu

2) Proporsi anak usia satu tahun yang mendapatkan imunisasi campak.

e. Meningkatkan kesehatan ibu

Perjuangan ibu yang paling besar saat melahirkan. Nyawa seorang ibu bisa jadi taruhanya. Untuk itu
kesehatan ibu perlu diperhatikan. Target dari tujuan kelima MDGs (Stalker, 2008) adalah:

1) Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga perempatnya antara tahun 1990 dan 2005. Indikator
target ini berdasarkan proporsi persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan reproduksi.

2) Menyiapkan dan menyediakan akses kesehatan reproduksi untuk semua pada tahun 2015.
Indikator target ini tingkat penggunaan alat kontrasepsi oleh wanita usia 15-49 tahun dan tingkat
perawatan anternal.

f. Memerangi HIV dan AIDS, malaria, serta penyakit lainnya

Target dari tujuan keenam MDGs (Stalker, 2008) adalah:

1) Menghentikan dan mulai membalikkan tren penyebaran HIV dan AIDS pada tahun 2015.

2) Tersedianya akses universal untuk perawatan terhadap HIV/AIDS bagi yang memerlukan pada tahun
2010.

3) Menghentikan dan mulai membalikkan kecenderunagn penyebaran malaria dan penyakit-penyakit


lainya pada tahun 2015.

g. Memastikan kelestarian lingkungan

Lingkungan dapat mengakibatkan bencana bagi manusia ketika tidak dilestarikan. Oleh karena itu,
pembangunan sumber daya manusia perlu adanya pelestarian lingkungan secara berkesinambungan.
Target dari tujuan ketujuh MDGs (Stalker, 2008) adalah:

1) Memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan kedalam kebijaksanaan dan program


negara serta mengakhiri kerusakan sumber daya alam.

2) Proporsi lahan berupa tutupan hutan.

3) Rasio kawasan lindung untuk mempertahankan keragaman hayati.

4) Mengurangi laju hilangnya beragam hayati dan mencapai pengurangan yang signifikan pada tahun
2010.
5) Menurunkan separuh proporsi penduduk yang tidak memiliki akses yang berkelanjutan terhadap
air minum yang aman dan sanitasi dasar pada tahun 2015.

6) Pada tahun 2010 telah mencapai perubahan signifikan dalam kehidupan (setidaknya) 100 juta
penghuni kawasan kumuh.

h. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

Tujuan akhir ini terkait dengan kerjasama Internasional yaitu menelaah beberapa asumsi, diantaranya
perdagangan, bantuan, utang Internasional dan lain-lain. Target dan indikator tujuan akhir ini bertujuan
untuk negara-negara maju. Hal ini dikarenakan negara-negara maju agar membantu negara-negara
termiskin dalam mencapai tujuan-tujuan MDGS lainnya. Salah satu target yang menjadi bagian tujuan
ke-8 MDGs adalah lebih jauh mengembangkan sistem perdagangan dan keuangan yang terbuka, berbasis
peraturan, mudah diperkirakan, dan tidak diskriminatif.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2015 adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesahatan masyarakat
yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh
penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat
kesehatan yang optimal diseluruh wilayah Republik Indonesia. Strategi pembangunan kesehatan untuk
mewujudkan Indonesia Sehat tahun 2010 adalah sebagai berikut.

1. Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan


Semua kebijakan pembengunan nasional yang sedang akan diselenggarakan harus memiliki wawasan
kesehatan. Artinya program pembangunan nasional harus memberikan konstribusi yang positif terhadap
kesehatan, setidak-tidaknya terdapat dua hal, di antaranya:

a. Pembentukan lingkungan sehat

b. Pembentukan perilaku sehat;

Untuk terselenggarakannya pembangunan berwawasan kesehatan perlu dilaksanakan kegiatan


sosialisasi, orientasi, kampanye, dan pelatihan. Sehingga semua pihak terkait memahami dan mampu
melaksanakan pembangunan berwawwasan Internasional.

2. Determinan yang berpengarah dalan perencanaan tenaga kesehatan diantaranya adalah sebagai
berikut.

a. Perkembangan penduduk.

b. Pertumbuhan ekonomi.

c. Kebjaksanaan di bidang kesehatan antara lain: upaya peningkatan kelas rumah sakit dan deregulasi
bidang rumah sakit upaya peninhkatan mutu unit-unit pelayanan kesehatan, swadaya unit pelayanan
kesehatan, serta pengembangan sector swasta (nasional dan asing).

Dalam penentuan atau perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan didasarkan atas pertimbangan
kombinasi dari tiga prinsip, yaitu: memerhatikan rasio tenaga dengan penduduk; permintaan dan
kecenderungan epidemiologi di lapangan; serta determinan yang ada. Namun, untuk negara Indonesia
yang sangat beragam situasi dan kondisi daerahnya maka keadaan geografi dan kepadatan penduduk
merupakan factor determinan yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tentang kesehatan
disamping determinan yang disebutkan di atas. Ciri daerah yang sangat bervariasi merupakan satu
permasalahan tersendiri dalam melakukan perencanaan tenaga kesehatan sehingga kemungkinan tidak
dapat diperoleh satu formula yang dapat digunakan untuk semua wilayah Indonesia.

3.2. Saran

Semoga makalah ini dapata menambah wawasan para pembaca dan isi dari makalah ini dapat denagn
mudah dipahami oleh para pembaca sehingga par pembaca dapat mengetahui informasi yang
disampaikan dari penulisan makalah ini. Makalah ini juga dpat dijadikan referensi awal untuk para
mahasiswa yang mencari materi mengenai Pembangunan Kesehatan di Indonesia, Indonesia Sehat 2014,
dan MDGs.

DAFTAR PUSTAKA
Hudha, AM. 2010. Mewujudkan MDGs Pendidikan untuk Kemajuan Pendidikan Masa Datang.:
http://ejournal.umm.ac.id. (diakses pada 02 Juni 2013)

Iqbal Mubarak, Wahid and Chayatin, Nurul. 2008. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Apikasi. Gresik :
Salema Medika

Nurullah, Ahmad. 2012. Tantangan 2012 menuju MDGs. [On line]. http: ///J: Pendidikan MDGs.htm.
(diakses pada 02 juni 2013)

Setiawan, Benni. 2008. Agenda Pendidikan Nasional. Jogjakarya: Ar-ruz Media Group.

Anda mungkin juga menyukai