Anda di halaman 1dari 12

Tugas PKN

Nama : Aurel Natiur Siregar (Iyung)


Kelas : XII TKJ
Tugas : Makalah tentang futsal

A. DEFINISI FUTSAL
Kata Futsal berasal dari bahasa Spanyol, yaitu Futbol (sepak bola) dan Sala (ruangan),
yang jika digabung artinya menjadi “Sepak Bola dalam Ruangan”.
Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing
beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan,
dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga
diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam
ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan. Futsal turut juga
dikenali dengan berbagai nama lain. Istilah “futsal” adalah istilah internasionalnya,
berasal dari kataSpanyol atau Portugis, football dan sala.
Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani.
Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya di Brasil.
Ketrampilan yang dikembangkan dalam permainan ini dapat dilihat dalam gaya

1
terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-pemain Brasil di luar ruangan, pada
lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya, mengembangkan
bakatnya di futsal. Sementara Brasil terus menjadi pusat futsal dunia, permainan ini
sekarang dimainkan di bawah perlindungan Fédération Internationale de Football
Association di seluruh dunia, dari Eropa hingga Amerika Tengah dan Amerika
Utara serta Afrika, Asia, dan Oseania.
Pertandingan internasional pertama diadakan pada tahun 1965, Paraguay menjuarai.
Piala Amerika Selatan pertama. Enam perebutan Piala Amerika Selatan berikutnya
diselenggarakan hingga tahun 1979, dan semua gelaran juara disapu habis Brasil.
Brasil meneruskan dominasinya dengan meraih Piala Pan Amerika pertama tahun 1980
dan memenangkannya lagi pada perebutan berikutnya tahun pd 1984.
Kejuaraan Dunia Futsal pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum anggota-
anggotanya bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo, Brasil, tahun
1982, berakhir dengan Brasil di posisi pertama. Brasil mengulangi kemenangannya
diKejuaraan Dunia kedua tahun 1985 di Spanyol, tetapi menderita kekalahan dari
Paraguay dalam Kejuaraan Dunia ketiga tahun 1988 di Australia. Pertandingan futsal
internasional pertama diadakan di AS pada Desember 1985, di Universitas Negeri
Sonoma di Rohnert Park, California. Futsal The Rule of The Game.
B. Organisasi Futsal di indonesia

Federasi Futsal Indonesia (FFI) merupakan badan resmi dibawah PSSI yang mengurusi olahraga
futsal di Indonesia.
FFI sendiri merupakan perubahan nama dan statuta dari Asosiasi Futsal Indonesia (AFI).
Perubahan ini terjadi saat Kongres AFI pada 20 November 2015. AFI sendiri sebenarnya baru
terbentuk pada 22 Juni 2014 saat diadakan Kongres pertama sekaligus memilih ketua yang jatuh
kepada Harry Tanoesoedibjo (HT). HT juga saat ini menjadi ketua FFI.
AFI sendiri sebenarnya dibentuk karena pembubaran Badan Futsal Nasional (BFN) oleh PSSI
pada 25 Januari 2015. BFN sendiri sebenarnya awalnya adalah induk resmi futsal yang dibentuk
oleh PSSI yang menangani olahraga ini sejak berkembang di Indonesia, termasuk menangani
liga pro yang saat itu bernama Indonesia Futsal League sejak 2006 hingga 2013.
FFI kini yang menyelenggarakan liga futsal sejak 2015, baik putra maupun putri yang saat itu
bernama Futsal Super League (FSL) dan musim ini menjadi Pro Futsal League (PFL). FFI juga

2
menangani timnas futsal, baik putra maupun putri.
FFI sendiri memiliki perwakilan disetiap provinsi yang bernama Asosiasi Futsal Provinsi (AFP),
dan di Kota bernama Asosiasi Futsal Kota (AFK).

C. Lapangan permainan

1. Ukuran: panjang 25-42 m x lebar 15-25 m


2. Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung- ujung,
dan garis melintang tengah lapangan; 3 m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang
atau papan

3. Daerah penalti: busur berukuran 6 m dari setiap pos


4. Garis penalti: 6 m dari titik tengah garis gawang
5. Garis penalti kedua: 12 m dari titik tengah garis gawang
6. Zona pergantian: daerah 6 m (3 m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada sisitribun
dari pelemparan
7. Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m
8. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif

· Bola
1. Ukuran: #4
2. Keliling: 62-64 cm
3. Berat: 390-430 gram
4. Lambungan: 55-65 cm pada pantulan pertama
5. Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yaitu, tak berbahaya)

· Jumlah pemain
1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 5, salah satunya penjaga gawang.
2. Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri pertandingan: 2
3. Jumlah pemain cadangan maksimal: 7
4. Batas jumlah pergantian pemain: tak terbatas

3
5. Metode pergantian: "pergantian melayang" (semua pemain kecuali penjaga
gawang boleh memasuki dan meninggalkan lapangan kapan saja; pergantian penjaga gawang
hanya dapat dilakukan jika bola tak sedang dimainkan dan dengan persetujuan wasit).

D. Perlengkapan pemain:

Kaos bernomor, celana pendek, kaus kaki, pelindung lutut, dan alas kaki bersolkan karet
· Lama permainan
1. Lama: dua babak 20 menit; waktu diberhentikan ketika bola berhenti dimainkan.
Waktu dapat diperpanjang untuk tendangan penalti.
2. Time-out: 1 per regu per babak; tak ada dalam waktu tambahan
3. Waktu pergantian babak: maksimal 10 menit

Teknik Dasar Permainan Futsal


Di dalam permainan futsal ada beberapa teknik dasar yang perlu dikuasai oleh pemain futsal.
Berikut teknik-teknik dasar yang harus dikuasai dengan keahlian khusus oleh setiap pemain
futsal :

Kontrol Bola
Teknik mengontrol bola dalam permainan futsal dapat dilakukan dengan menggunakan kaki
bagian dalam, kaki bagian luar dan telapak kaki sebelah depan dengan memanfaatkan sol sepatu.
Teknik mengontrol bola dengan sol sepatu dalam futsal sangat penting sehingga harus dikuasai
oleh setiap pemain.

Passing / Pengumpan
Umpanan dapat dilakukan dengan menggunakan beragam sisi kaki, yaitu menggunakan kaki
bagian dalam, kaki bagian luar, ujung kaki, tumit, atau sisi bawah. Namun yang paling baik
adalah menggunakan kaki bagian dalam dengan arah mendatar atau umpanan panjang yang
menyusur tanah, karena umpanan akan memiliki akurasi paling baik jika dibandingkan dengan
lainnya.

Dribling / Menggiring
Untuk mengecoh pemain lawan dalam sebuah permainan futsal, seorang pemain futsal harus
memiliki kemampuan dalam menggiring bola. Ada beberapa teknik dalam menggiring bola yang
harus dikuasai dalam bermain futsal, berikut ini beberapa teknik dalam menggiring bola pada
permainan futsal:

1. Dribbling menggunakan kaki bagian luar


Dengan teknik ini jika menggunakan kaki kanan pemain futsal dapat mengecoh ke sebelah kiri
lawan atau sebaliknya. Akan tetapi teknik ini tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kanan bila
menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.

4
2. Dribbling menggunakan kaki bagian dalam
Dengan teknik ini pemain futsal dapat mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan apabila
menggunakan kaki kanan atau sebaliknya. Akan tetapi teknik ini tidak bisa mengecoh lawan ke
sebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.

3. Dribbling menggunakan bagian punggung kaki


Dribbling menggunakan bagian punggung kaki
adalah dapat menggiring bola dengan arah lurus
apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Akan
tetapi teknik ini kurang efektif untuk mengecoh
lawan ke sebelah kiri atau sebelah kanan.

Menendang Keras ( Shooting )


Teknik menendang keras yang efektif dalam
permainan futsal adalah menendang bola dengan
menggunakan ujung kaki / sepatu, karena dengan
teknik ini bola akan melesat cukup kencang dan bola juga akan tetap bergerak lurus.

Kecepatan
Ciri dari permainan futsal adalah kecepatan, maka pemain futsal dituntut cepat dalam
mengalirkan bola, bergerak mencari ruang untuk menerima umpan, dan bereaksi, karena dengan
pergerakan yang cepat, seorang pemain futsal akan dapat mengecoh lawan dan dalam melakukan
penjagaan serta juga dapat dengan cepat menyusun formasi baik itu ketika melakukan
penyerangan ataupun ketika bertahan. Oleh karena itu kecepatan harus mutlak dikuasai sebagai
salah satu teknik dasar futsal.

Fisik
Karena dalam permainan futsal dituntut banyak bergerak, berlari dengan kecepatan, maka
dibutuhkan fisik yang bugar, karena tanpa fisik yang baik sangat sulit seorang pemain futsal
menjalani pertandingan dengan tempo tinggi.
Macam-macam formasi futsal

E. JENIS-JENIS LAPANGAN FUTSAL

 Lapangan Futsal Vynil

Jenis lapangan futsal ini adalah yang paling saya sukai.Karena bahannya yang empuk,
membuat kita lebih mudah dalam melakukan aksi-aksi penyelamatan terutama yang
suka dive.Jenis lapangan vinyl juga biasa disebut rubber karena bahan dasarnya menyerupai karet.
Permukaannya lembut karena bahannya terbuat dari sejenis karet.
Kelebihannya:
+ Alur bola terjamin karena tingkat kerataan lapangan dengan bahan ini cukup baik.
+ Karena terdiri dari beberapa lapisan membuat terasa empuk ketika melakukan dive.

5
Kekurangannya:
- Jika sudah berumur atau digunakan dalam waktu yang relatif lama, maka akan ada
bagian yang terlepas dan itu membuat lapangan menjadi tidak rata.
- Daya cengkram lumayan baik, terutama jika menggunakan sepatu yang outsolenya
terbuat dari karet murni akan memberikan daya cengram yang baik.
- Ketika melakukan rush terkadang bisa menyebabkan luka pada bagian paha atas dan
pinggul

 Lapangan Futsal Parquette

Lapangan futsal jenis ini lebih populer di daerah


Eropa dan Amerika Latin namun tidak di
Indonesia.Material lapangan ini sendiri terbuat dari
kayu, material jenis ini sudah cukup lama digunakan
dan biasa di GOR.
Salah satu lapangan futsal parquette yang saya
tahu adalah di Bulungan, Blok M itupun saya terakhir kali bermain disana ketika SMA.
Kelebihannya:
+ Permukaan tergolong yang paling kesat. Sehingga tidaklah licin ketika berlari di
atasnya.
+ Kerataan jenis lapangan ini sangatlah baik, sehingga membuat laju bola juga lancar
ketika bergulir di atasnya.
Kekurangannya:
- Jenis lapangan ini memiliki tingkat yang paling keras jika dibanding dengan jenis
lapangan futsal lainnya karena terbuat dari kayu.
- Membutuhkan perawatan yang ekstra, karena mudah rusak yang disebabkan faktor
cuaca dan tingkat kelembapan.

- Jika sudah mulai rusak, cukup berbahaya.


Karena sekat-sekat antara satu potongan kayu
dengan yang lain akan ada yang timbul
kepermukaan, dan ini berbahya bagi kiper futsal,
terlebih akan menganggu alur laju bola.

 Lapangan Futsal Taraflex

Untuk lapangan jenis ini saya masih belum tahu seperti apa, karena saya belum pernah
bermain di jenis lapangan ini. Padatabloid soccer dijelaskan, jenis lapangan ini terbuat
daripolyethylen.

6
Material yang terbuat dari biji plastik yang diolah hingga menjadi bahan yang
keras.Karenanya lapangan dengan jenis ini memiliki keawetan yang cukup apik.
Kelebihannya:
+ Tingkat kerataan dari permukaan lapangan yang bagus menyebabkan aliran bola
menjadi lancar.
+ Permukaan tidak licin.
Kekurangannya:
- Karena bahannya terdiri dari beberapa bagian lapisan dan
terkadang dijumpai permukaan yang tidak rata yang
dikarenakan ada lapisan permukaan yang terlepas.

 Lapangan Futsal Karpet Plastik

Pada awalnya saya mengira lapangan jenis ini merupakanlapangan futsal jenis taraflex,
namun ternyata berbeda.
Meskipun memiliki bahan dasar yang sama dengan jenis lapangan taraflex,
yaitu polyethyle. Yang menjadi pembeda adalahlapangan futsal dengan jenis ini terdiri dari banyak
lembaran yang bisa di bongkar pasang.
Hal itulah yang membuat lapangan ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena
mudah dipindah tempatkan serta memiliki tingkat awet yang lama.
Kelebihannya:
+ Permukaan tidak licin dan relatif kesat.
+ Jarang ditemui adanya permukaan yang tidak rata yang disebabkan adanya lapisan
yang terlepas.
Kekurangannya:
- Jika dibandingan dengan vinyl, parquette,
dan taraflex jenis lapangan ini tidaklah terlalu rata.
Karena terdiri dari banyak lembaran-lembaran.

F. BOLA

Hampir tidak ada perbedaan antara bola futsal dengan bola di sepak bola kecuali dalam hal
ukuran, karena ukuran bola futsal lebih kecil disbanding dengan ukuran bola dalam sepak bola.

7
Berikut berbagai aturan untuk bola futsal:
G. Bola diwajibkan berbentuk bulat.
H. Terbuat dari bahan kulit atau bahan yang sesuai lainnya. Dalam pertandingan
internasional, bola futsal yang terbuat dari kulit laken (felt ball) tidak diperbolehkan.
I. Keliling bola tidak boleh kurang dari 62 cm dan tidak boleh lebih dari 64 cm.
J. Berat bola futsal tidak kurang dari 400 gram dan tidak lebih dari 440 gram pada
permulaan pertandingan.
K. Tekanan bola yaitu 0,4 sampai 0,6 atmosfer (atm) atau 400 – 600 g/cm3 pada permukaan
laut.
L. Saat bola pertama kali dipantulkan oleh wasit dari ketinggian 2 meter, tinggi pantulan
tidak boleh kurang dari 50 cm dan tidak boleh lebih dari 65 cm pada pantulan pertama.
M. Dalam pertandingan kompetisi FIFA atau dibawah pengawasan konfederasi, bola baru
boleh dipakai jika sudah terdapat logo resmi FIFA APPROVED, atau FIFA
INSPECTED, dan INTERNATIONAL MATCH BALL STANDAR. Ini berarti bola
sudah diuji dan sesuai dengan persyaratan FIFA.
N. Asosiasi nasional boleh memaksa menggunakan bola dari salah satu rancangan dalam
kompetisinya sendiri.
O. Dalam pertandingan dibawah pengawasan FIFA, konfederasi, atau asosiasi nasional,
tidak diperbolehkan bentuk iklan komersial apa pun di bola. Hanya plakat kompetisi dan
merek dagang pabrik pembuatnya yang boleh dipasang.

G. KARTU

 Kartu kuning.
Secara individu, seorang pemain yang melakukan pelanggaran akan diberi
peringatan. Salah satunya berbentuk pemberian kartu kuning.

 Kartu merah.
Seorang pemain yang diberikan kartu merah, diharuskan untuk meninggalkan
lapangan pertandingan dan tidak diperbolehkan bermain lagi.

8
H. PERATURAN PERMAINAN FUTSAL FIFA

1. Pergantian pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu selama pertandingan berlangsung


2. Pergantian pemain dapat dilakukan pada saat bola didalam atau diluar permainan
3. Pemain yang ingin meninggalkan lapangan dan pemain yang ingin memasuki lapangan harus
melakukannya pada daerah pergantiannya sendiri, tetapi dilakukannya setelah pemain yang
digantikan telah melewati batas lapangan
4. Pergantian dianggap sah ketika pemain pengganti telah masuk lapangan,dimana saat itu
pemain tersebut telah menjadi pemain aktif dan pemain yang dia gantikan telah keluar dan
berhenti aktif
5. Penjaga gawang boleh berganti tempat dengan pemain lainnya
6. Ketika pergantian pemain sedang dilakukan, seorang pemain cadangan masuk lapangan
sebelum pemain yang akan digantikannya meninggalkan lapangan secara sempurna maka:
permainan di hentikan, pemain yang akan diganti di perintahkan untuk meninngalkan
lapangan, pemain pengganti tersebut diperingatkan(kartu kuning), permainan di mulai kembali
dengan melakukan tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat
dimana bola berada ketika permainan di hentikan
7. Setiap tim berhak meminta waktu time out selama satu menit disetiap babak
8. Time out selama satu menit dapat diminta setiap saat, tetapi hanya diperkenankan jika tim
tersebut memegang bola(mengusai bola)
9. Tim yang tidak meminta time out pada babak pertama, pada babak kedua tim tersebut hanya
mendapatkan satu kali time out
10. Bola diluar permainan, jika: bola secara keseluruhan melewati garis gawang, apakah
menggelinding atau melayang, permainan telah dihentikan sementara oleh wasit, bola
menyentuh langit-langit (ketika pertandingan sedang dimainkan/berlangsung pada lapangan
indoor dan secara tidak sengaja menyentuh langit-langit
11. Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, jika seorang pemain melakukan salah
satu dari enam bentuk pelanggaran dibawah ini, dengan pengamatan wasit dan itu merupakan
tindakan yang kurang berhati-hati, kasar atau menggunakan tenaga yang berlebihan:
menendang atau mencoba menendang lawan, mengganjal atau mencoba mengganjal lawan,
menerjang lawan, meskiun dengan bahunya, memukul atau mencoba memukul lawan
12. Tendangan bebas langsung juga dapat diberikan kepada tim lawan, jika seorang pemain
melakukan pelanggaran sebagai berikut : memegang lawan, meludah pada lawan, melakukan
sliding tackle dalam rangka mencoba merebut bola ketika bola sedang dimainkan /dikuasai
oleh lawan. Kecuali untuk penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri dengan syarat ia tidak
bermain dengan hati-hati, kasar atau menggunakan kekuatan yang berlebihan, menyentuh
lawan sebelumnya, ketika berusaha menguasai bola, memegang bola secara sengaja, kecuali
dilakukan oleh penjaga gawang di daerah pinaltinya sendiri
13. Tendangan bebas langsung dilakukan dari tempat dimana terjadinya pelanggaran

9
14. Semua pelanggaran yang disebutkan diatas merupakan kumpulan pelanggaran yang di
akumulasikan
15. Jika seorang pemain melakukan kesalahan ke enam bagi timnya pada posisi diantara garis
tengah lapangan dan titik pinalti kedua 10 m dari garis gawang tendangan bebas dilakukan dari
titik pinalti kedua
16. Jika seorang pemain melakukan kesalahan keenam dari timnya dari bagian lapangannya sendiri
antara garis 10m dan garis gawang, tim yang diberi tendangan bebas tersebut dapat memilih
apakah mengambilnya dari titik pinalti kedua atau dari tempat dimana terjadinya pelanggaran.
17. Jika tendangan bebas langsung dilakukan kearah gawang dan gol terjadi, maka gol tersebut
dinyatakan sah
18. Tendangan pinalti diberikan, jika seorang pemain telah melakukan pelanggaran didaerah
pinaltinya sendiri, tidak peduli dimana posisi bola, tetapi asalkan bola dalam permainan atau
bola hidup
19. Tendangan bebas tida langsung diberikan pada tim lawan, jika seorang penjaga gawang telah
melakukan salah satu pelanggaran dibawah ini : setelah melepaskan bola dari tangannya,
iamenerima kembali dari rekan tim(dengan tangan/kaki)sebelum bolanya menyentuh pemain
lawan atau penjaga gawang berada di daerah lawan, menyentuh atau menguasai bola baik
dengan tangan atau kaki nya lebih dari empat detik sebelum berada didaerah lawan
20. Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, dilakukan ditempat terjadinya
pelanggaran, jika menurut pendapat wasit seorang wasit pemain : bermain dengan cara yang
membahayakan, dengan cara sengaja menghalangi-halangi gerakan pemain lawan tanpa ada
bola padanya (yang dimaksud bola tidak dalam jarak permainan), mencegah penjaga gawang
melepaskan bola dari tangannya, melakukan pelanggaran lainnya yang tidak disebutkan
sebelumnya yang mana permainan dihentikan untuk member peringatan atau mengeluarkan
seorang pemain
21. Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, dari tempat dimana terjadinya
pelanggaran. Kecuali terjadi didaerah pinalti. Maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan
dari garis daerah pinalti ditempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi
22. Untuk tendangan bebas tidak langsung, gol hanya dapat tercetak dan nyatakan sah, apabila
bola tersebut sudah menyetuhkan/tersentuh pemain lainnya sebelumnya masuk gawang
23. Seorang pemain diperingatkan dan menunjukan kartu kuning, jika ia melakukan pelanggaran-
pelanggaran sebagai berikut: bersalah karena melakukan tindakan yang tidak sportif,
memperlihatkan perbedaan pendapatnya dengan melontarkan perkataan atau aksi yang tidak
baik, tetap melanngar peraturan peramainan,memperlambatkan atau mengulur-ulur waktu
pada saat memulai kembali permainan, tidak mengikuti perintah untuk menjaga jarak yang
ditentukan ketika dilakukan tendangan sudut tendangan kedalam-tendangan bebas atau

10
tendangan gawang,melanggar prosedur pemain,secara sengaja meninggalkan lapangan tanpa
ijin dari wasit
24. Untuk setiap pelanggaran, dan kepada lawan akan diberikan tendangan bebas tidak
langsung, dilakukan ditempat dimana terjadinya pelanggaran tersebut, jika pelanggaran ini
terjadi didalam daerah pinalti,maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis
daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut dan selain
itu kepada pemain diberikan peringatan dengan menunjukan kartu kuning
25. Seorang pemain atau pemain cadangan dikeluarkan dengan meninjukan kartu merah, jika ia
melakukan salah satu pelanggaran sebagai berikut : pemain bermain sangat kasar, pemain
melakukan tindakan kasar, meludah pada lawan atau orang lain , menghalangi lawan untuk
mencetak gol atau kesempatan mencetak gol dengan sengaja memegang bola dengan cara
yang tidak diperkenankan dlam peraturan ( hal ini tidak berlaku kepada penjaga gawang
didalam daerah pinaltinya sendiri ), mengeluarkan kata-kata yang sifatnya menghina atau
mencaci–maki, menerima peringatan (kartu kuning) kedua didalam pertandingan yang sama
26. Seorang pemain yang dikeluarkan oleh wasit (send off) tidak dapat ikut kembali kepermainan
yang sedang berjalan, maupun duduk dibangku pemain cadangan dapat masuk kelapangan 2
menit setelah rekan timnya dikeluarkan, kecuali tercipta gol oleh lawannya sebelum masa 2
menitnya berakhir, dan pemain yang secara sah telah di izinkan oleh wasit atau pencatat waktu
27. Menyerang yang dapat membahayakan keselematan lawannya, harus diberikan sanksi sebagai
pemain sangat kasar
28. Tiap tindakan pura-pura didalam lapangan adalah berniat menipu wasit harus diberikan sanksi
sebagai kelakuan tidak sportif
29. Pemain yang melepaskan baju kaos/shirt ketika merayakan suatu gol, harus diberikan sanksi
untuk kelakuan tidak sportif
30. Jika tendangan bebas langsung dilakukan kearah gawang dan gol terjadi, maka gol tersebut
dinyatakan sah
31. Tendangan kedalam adalah cara untuk memulai kembali permainan, gol tidak dapat disahkan
sebelum bola menyentuh pemain yang berada didalam permainan
32. Bola harus ditempatkan pada garis pembatas lapangan(garis samping), pada saat menendang
bola, bagian setiap kakinya berada pada garis pembatas lapangan atau diluar garis pembatas
lapanga, pemain/penendang kedalam harus melakukannya dalam waktu 4 detik dari saat
menempatkan bola
33. Tendangan sudut adala cara untuk memulai kembali permainan. Gol dapat tercipta langsung
dari tendangan sudut, tetapi hanya dilakukan terhadap tim lawan, tendangan sudut dilakukan
dalam waktu tidak lebih 4 detik oleh pemain yang akan melaksanakan tendangan
menempatkan bola

11
I. PELANGGARAN
Secara garis besar, ada dua jenis pelanggaran, yakni pelanggaran berat dan pelanggaran ringan.
A. PELANGGARAN BERAT
1. Menendang atau mencoba menendang lawan.
2. Mengganjal atau mencoba mengganjal lawan.
3. Melompat kepada lawan.
4. Menyerang lawan, meski hanya menggunakan bahu.
5. Memukul atau mencoba memukul lawan.
6. Mendorong lawan.
7. Memegangi lawan.
8. Meludahi lawan.
9. Memegang bola secara sengaja.

B. PELANGGARAN RINGAN
1. Seorang kiper memegang bola dari rekan setimnya tanpa terlebih dulu disentuh lawan
2. Seorang kiper menguasai bola lebih dari empat detik, kecuali jika dia melakukan itu di daerah
lawan

12

Anda mungkin juga menyukai