Anda di halaman 1dari 11

A.

Perekonomian Dunia
Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal atau
internasional. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama
dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan, tetapi tidak dengan
istilah universalisasi. Namun istilah globalisasi mungkin lebih mantap untuk menunjukkan
berkurangnya peran negara atau batas-batas negara. Dari arti katanya sendiri dapat dikatakan
bahwa globalisasi adalah satu proses peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarmanusia
dan antar bangsa di seluruh dunia melalui aliran modal (investasi), tenaga kerja,
perdagangan,dan interaksi lainnya seperti perjalanan, budaya populer, dan lain-lain sehingga
batas-batas satu negara menjadi bias. Untuk melihat kaitan globalisasi dengan perekonomian
Indonesia, kita harus memperhatikan bagaimana aliran-aliran tersebut terjadi baik di dalam
negeri Indonesia maupun dengan negara lain.
Aliran modal. Aliran modal dari luar negeri sudah terjadi sejak jaman penjajahan Belanda
melalui penanaman modal oleh perusahaan asing Belanda di Indonesia termasuk di bidang
transportasi, perdagangan, perkebunan, perbankan dan sebagainya. Pada masa pemerintahan
Sukarno diadakan nasionalisasi terhadap perusahaan asing (terutama milik swasta asing
Belanda) dan tidak diperkenankan modal asing masuk ke Indonesia. Nasionalisasi perusahaan
swasta asing ini dilaksanakan sekitar 1957/58, namun tidak lama kemudian pemerintahan
Sukarno jatuh digantikan oleh Suharto. Presiden Suharto malah mengundangkan UUPMA
(Undang-undang Penanaman Modal Asing) pada tahun 1971, yang berarti mengundang
pengusaha asing untuk beroperasi di Indonesia. Investasi asing langsung dan porto folio
diperlancar dengan adanya pasar modal dan pasar uang. Perusahaan swasta diperkenankan
langssung mencari dana dari sumber dana luar negeri. Dana dari Bank Dunia dan IMR
mengalir ke sektor pemerintah. Sehingga dengan demikian aliran dana investasi boleh
dikatakan sudah bebas bergerak di Indonesia, malah berlebihan dan kurang pengawasan
sehingga mengakibatkan krisis moneter pada tahun 1997/98.
Aliran tenaga kerja. Yang dimaksud di sini adalah aliran manusia untuk mencari kerja
baik di dalam negeri maupun masuk dan ke luar negeri. Dalam hal aliran di dalam negeri,
tenaga kerja umumnya bebas bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Namun karena
kepadatan penduduk dan pembangunan ekonomi antar daerah yang berbeda beberapa
provinsi/kabupaten seperu misalnya DI Jakarta dan Bali mengawasi pendatang baru dengan
ketat. Bahwa seorang harus menjadi penduduk daerah untuk dapat mencari kerja di tempat

1
tersebut, Keadaan yang demikian ini sama dengan aliran tenaga kerja ke dalam dan ke luar
negeri yang penuhdengan hambatan. Memang akhir-akhir ini semakin banyak warga Indonesia
yang bekerja di luar negeri sebagai tenaga kerja wanita, di kapal pesiar, namun karena ketatnya
tugasnya masih lebih banyak lagi yang harus menjadi tenaga kerja di negara lain.
Aliran barang (perdagangan). Keadaan yang normal di masa lalu mengenai aliran barang
masuk ke luar masuk satu negara adalah adanya berbagai hambatan tarif dan nontarif. Hal ini
tidak terkecuali untuk perekonomian Indonesia, meskipun hambatan tersebut tampaknya sudah
makin berkurang karena berbagai negosiasi dagang yang diikuti oleh Indonesia. Hal ini
berkaitan dengan masalah korupsi, sehingga muncul istilah ekonomi biaya tinggi. Bayangkan
saja, misalnya, satu barang yang diproduksi di Bali akan dikirim ke Jakarta, berapa pos setoran
yang resmi dari pemerintah daerah dan yang tidak resmi yang harus di lalui, sehingga harga
barang menjadi sangat mahal.
Interaksi lainnya. Yang dimaksudkan di sini adalah aliran informasi karena kemajuan
teknologi seperti televisi, radio, media cetak, internet, telepon genggam, literatur, pariwisata
dan sebagainya sehingga masyarakat dapat mengonsumsi dan mengembangkan pemikiran dan
pengalaman baru mengenai hal-hal yang berkaitan dengan beraneka ragam budaya, dan dunia
menjadi satu kesatuan yang utuh. Namun, dengan perkembangan ekonomi dan perdagangan
dunia, Indonesia telah memasuki beberapa negosiasi ekonomi dan perdagangan baik yang
bersifat bilateral maupun multilateral yang berupaya mengurangi perdagangan, dan sebaliknya
menjadi tuan rumah pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) pada tahun 1994.
Kebaikan globalisasi. Dari literatur dapat dikatakan bahwa globalisasi ekonomi /
perdagangan mempunyai setidaknya 5 butir kebaikan yaitu:
 Meningkatkan produksi global. Pandangan ini sesuai dengan teori “Keuntungan Kompratif”
dari David Ricardo.
 Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam satu negara. Perdagangan yang lebih bebas
memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar
negeri.
 Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri. Perdagangan luar negeri yang lebih bebas
memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam
negeri.
 Meningkatkan akses akan modal dan teknologi yang lebih baik. Modal dapat diperoleh dari
investasi asing dan dikembangkan oleh negara-negara berkembang karena masalah modal

2
dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman dibutuhkan oleh negara-negara
berkembang.
 Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi. Pengembangan sektor industri
dan berbagai sektor lainnya tidak hanya dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi
terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik.
 Sektor keuangan semakin tidak stabil. Salah satu efek penting dari globalisasi adalah
pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Ketika pasar saham sedang
naik, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah baik dan nilai uang akan
bertambah baik.
 Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal yang
dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan
ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan
mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi.
B. GATT dan Tindakan Antisipasi
Pada tahun 1944 sekitar 24 negara bertemu di Bretton Woods New Hampshire dalam satu
konferensi yang diprakarsai oleh UN Conferencee on trade and Employment untuk memetakan
strategi pasca perang dalam membangunan kembali perekonomian dunia. Dari konferensi ini
pada tahun 1947 dibentuk tiga organisasi Internasional yakni, the General Agreement on
Tarriffs and Trade (GATT), the International Bank for Reconstruction and Developmnt (IBRD,
selarang Bank Dunia), dan the International Monetary Fund (IMF).
Prinsip-prinsip yang mendasari kesepakatan pada GATT adalah bahwa perdagangan
seharusnya:
 Tanpa diskriminasi. Satu negara seharusnya tidak melakukan diskriminasi di antara mitra
dagangnya. Jika satu negara mengenakan tarif tertentu (paling murah) untuk satu negara
mitra dagangnya, maka perlakuan yang demikian itu juga harus diberikan kepada mitra
dagang lainnya. Prinsip ini dikenal dengan Most Favoured Nation (MFN).
 Perdagangan yang lebih bebas, yaitu pengurangan hambatan dengan melalui negosiasi.
 Perdagangan terprediksi, yang berarti pengusaha asing, investor dan pemerintah harus
memiliki keyakinan bahwa hambatan perdagangan (termasuk tarif dan nontarif) tidak dapat
diubah seenaknya saja; tarif dan pembukaan pasar dalam negeri terhadap mitra dagang
bersifat mengikat.
 Lebih kompetitif, yang berarti satu negara seharusnya tidak melaksanakan praktek dagang
yang tidak jujur seperti misalnya subsidi ekspor dan melaksanakan dumping pada harga
yang lebih rendah dari biaya untuk merebut pasar.
3
 Lebih menguntungkan negara terbelakang, yaitu dengan memberikan kelonggaran-
kelonggaran tertentu, perlakuan khusus dan memberikan waktu yang lebih lama untuk
menyesuaikan diri.
GATT secara teratur melakukan negosiasi untuk merumuskan kesepakatan dagang baru
yang harus dipatuhi oleh semua negara anggota. Rangkaian kesepakatan tersebut dikenal
dengan istilah putaran (round). Umumnya, setiap kesepakatan mengikat negara anggota untuk
mengurangi tarif tertentu. Biasanya kesepakata baru tersebut juga menyangkut kasus-kasus
tertentu untuk pruk tertentu dengan pengecualian dan modifikasinya.
GATT telah melaksanakan 8 putaran, yaitu: 1. Putaran Geneva, 2. Putaran Annecy, 3.
Putaran Torquay, 4. Putaran Geneva II, 5. Putaran Dillon, 6. Putaran Tokyo, 7. Putaran
Uruguay, 8. Putaran Doha. Dari aktivitas pencapaian kesepakatan dagang dalam GATT seperti
di atas dapat dikatakan bahwa sejarah GATT dapat dibagi menjadi tiga fase, yakni pertama,
dari tahun berdirinya, 1947, sampai Putaran Torquay, yang pada dasarnya mengagendakan
barang-barang mana saja yang dimasukkan dalam kesepakatan dan memberlakukan tarif yang
ada. Fase ke dua mencakup tiga putaran, dari tahun 1959 sampai 1979, yang memfokuskan
perhatiannya pada kesepakatan penurunan tarif. Fase ke tiga, yang hanya meliputi Putaran
Uruguay dari 1986 sampai 1994, memperluas cakupan kesepakatan untuk meliputi masalah
yang baru seperti perdagangan jasa, pergerakan modal (investasi), hak atas kekayaan
intelektual (intelectual property right) dan masalah perdagangan hasil-hasil pertanian. WTO
lahir dalam putaran ini, 1995.
C. Putaran Uruguay dan WTO (the World Trade Organization)
Putaran Uruguay adalah putaran perundingan perdagangan multilateral kedelapan yang
diadakan di bawah kerangka Perjanjian Umum Tarif dan Perdagangan (GATT). Putaran ini
berlangsung dari tahun 1986 hingga 1994 dan melibatkan 123 negara. Hasil putaran ini adalah
pendirian WTO (the World Trade Organization) dan GATT tetap menjadi bagian dari
perjanjian-perjanjian WTO yang tak terpisahkan. Sejak berdirinya WTO, 21 negara bukan
GATT masuk menjadi anggota dan 29 negara sedang bernegosiasi akan menjadi anggota.
Sampai saat ini tercatat 153 negara menjadi anggota WTO. Putaran ini diharapkan mampu
memperluas kompetensinya sehingga tidak hanya meliputi perdagangan barang saja melainkan
juga mencakup masalah penting seperti perdagangan jasa, modal atau investasi, kekayaan
intelektual, tekstil, penyelesaian sengketa dagang dan perdagangan hasil pertanian.
Pertanian umumnya dikeluarkan dari kesepakatan sebelumnya, karena diberikan perlakuan

4
khusus mengenai kuota impor dan subsidi ekspor. Ketika Putaran Uruguay, Kelompok Cairns
berpendapat bahwa pengecualian sektor pertanian dari kesepakatan agaknya kurang dapat
diterima dan mereka menolak kesepakatan baru tanpa adanya sedikit kemajuan di bidang hasil
pertanian. Terciptanya kesepakatan di bidang pertanian dalam Putaran Uruguay ini merupakan
kesepakatan liberalisasi perdagangan yang paling menonjol sepanjang sejarah negosiasi
dagang. Tujuan dari kesepakatan di bidang pertanian tersebut adalah untuk meningkatkan akses
terhadap produk pertanian, mengurangi bantuan dalam negeri terhadap sektor pertanian dalam
bentuk subsidi harga dan kuota, mengurangi secara bertahap subsidi ekspor terhadap produk
pertanian dan menyelaraskan sejauh mungkin kebijaksanaan sanitasi di antara negara anggota.
Secara de facto GATT berfungsi sebagai satu organisasi, yang telah melaksanakan delapan
putaran pembicaraan mengenai berbagai masalah perdagangan dan penyelesaian sengketa
perdagangan internasional. Putaran Uruguay menghasilkan kesepakatan untuk menurunkan
hambatan perdagangan dan untuk menciptakan aturan perdagangan internasional yang lebih
komprehensif dan dapat dilaksanakan. GATT hanyalah serangkaian aturan kesepakatan yang
dipatuhi oleh negara anggota, WTO adalah sebuah organisasi. WTO memperluas cakupan
masalahnya dari perdagangan barang ke perdagangan di sektor jasa dan hak atas kekayaan
intelektual. Kesepakatan di WTO pada umumnya bersifat multilateral seperti mekanisme pada
GATT.
D. Sengketa Dagang antar Negara
Sengketa dagang dapat terjadi dapat terjadi terhadap dua negara yang mengadakan
perjanjian dagang atau melanggar ketentuan dagang dunia sesuai aturan GATT/WTO. Sifat dari
mekanisme penyelesaian sengketa dalam GATT terletak pada prosedurnya. Prosedur
penyelesaian sengketa dalam GATT dikelompokkan menjadi dua macam, yakni melalui jalur
diplomatik dan melalui jalur “contracting party” GATT.
a. Penyelesaian Sengketa melalui Jalur Diplomatik
Negara anggota peserta kesepakatan dagang pada GATT diharapkan menyelesaikan sendiri
masalah sengketa yang dialaminya melalui konsultasi secara bilateral. Hal ini sesuai dengan
bunyi Pasal XXII GATT. Mereka disyaratkan untuk memberikan ‘pertimbangan simpatik’
(sympathetic consideration) terhadap setiap sengketa mengenai segala sesuatu hal yang
menyangkut pelaksanaan GATT.
b. Penyelesaian Sengketa melalui Jalur GATT
Apabila jalur diplomatik tidak memuaskan kedua belah pihak yang bersengketa, mereka

5
dapat menyelesaikan masalah sengketa dagangnya melalui GATT. Untuk jalur ini salah satu
atau kedua belah pihak harus mengajukan keberatan atau complain dengan memberikan dasar
pembenaran yang lengkap (to provide a detailed justification) kepada GATT.
Contracting party yakni kepala badan dalam GATT, sesuai sifat dan beratnya sengketa
dapat membentuk satu working party (satuan tugas) atau satu panel dari beberapa negara, yang
dibentuk khusus untuk satu sengketa. Anggota satuan tugas berasal dari negara yang
mengalami sengketa dan dari GATT, sedangkan anggota dari satu Panel tidak hanya dari
negara yang bersengketa tetapi juga dari negara ke tiga. Tugas mereka adalah
mempertimbangkan tuduhan-tuduhan yang dialamatkan oleh negara yang bersengketa dan
memberi rekomendasi dan putusan kepada contracting party.
Dengan atau tanpa pembentukan satuan tugas atau panel, contracting party GATT dapat
mengeluarkan rekomendasi kepada negara yang sedang bersengketa, memberikan putusan pada
satu sengketa, atau memberikan wewenang kepada satu negara peserta untuk menangguhkan
penerapan konsesi atau kewajibannya kepada pihak lainnya berdasarkan perjanjian GATT.
E. Kerja Sama Perdagangan dan Ekonomi antar Wilayah dan Regional
Kerja sama perdagangan antar negara bisa dilaksanakan oleh dua negara (bilateral), atau
oleh banyak negara (multilateral).
a. Kerja sama Perdagangan
1. ASEAN Free Trade Area (AFTA).
Adalah satu perjanjian dagang untuk mendorong manufaktur di seluruh negara-negara
anggota ASEAN. Perjanjian ini ditandatangani tanggal 28 Januari 1992 di Singapura. Kini
AFTA terdiri dari sepuluh negara-negara anggota ASEAN. Tujuan utama dari AFTA
adalah untuk meningkatkan daya saing ASEAN di pasar dunia melalui penurunan
hambatan perdagangan, tarif dan nontarif, dan menarik lebih banyak investasi asing
melalui Common Effective Preferential Tariff (CEPT), yakni tarif impor 0,5 persen berlaku
untuk perdagangan antar negara anggota ASEAN. Masing-masing negara ASEAN bebas
menentukan tarif untuk barang dari luar anggota. Setelah beberapa tahun berjalan, program
utama penurunan tarif dipercepat dan diperluas dan aktivitas barupun diperkenalkan.
Aktivitas tersebut meliputi penghapusan hambatan perdagangan yang nontarif,
penyeragaman dan harmonisasi sistem pabean, sistem penilaian, dan prosedur dan
pengembangan sertifikasi standar produk. Semua anggota ASEAN telah sepakat untuk
menerapkan tarif impor nol persen.

6
2. Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)
APEC adalah forum utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, kerja sama,
perdagangan dan investasi di wilayah Asia dan Pasifik dan satu satunya blok
antarpemerintah di dunia yang berdasarkan atas janji yang tidak mengikat, dialog terbuka
dan kesamaan derajat dari semua peserta. APEC tidak mempunyai pakta kewajiban bagi
setiap anggota. Keputusan dan jani dalam APEC dicapai lewat konsensus dan atas dasar
sukarela. APEC mempunyai visi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan,
serta memperkuat komunitas di Asia Pasifik melalui misinya, yakni pengurangan tarif dan
hambatan perdagangan lain di wilayah Asia Pasifik, menciptakan perekonomian dalam
negeri yang efisien dan peningkatan ekspor.
3. South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC)
Merupakan satu organisasi di bidang ekonomi dan politik dari delapan negara-negara di
Asia Selatan. Kerja sama regional ini didirikan pada 8 Desember 1985 oleh Bangladesh,
Bhutan, Maldives, Nepal, Pakistan, India, dan Sri Lanka. Pada April 2007, Afganistan
masuk menjadi anggota nomor delapan. Tujuan dari asosiasi ini, antara lain, meliputi
usaha bersama untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk di Asia Selatan, percepatan
pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan budaya, meningkatkan percaya diri kolektif
dari negara-negara di Asia Selatan di forum internasional, dan mendorong kerja sama aktif
dan solidaritas di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan di bidang teknologi dan ilmu
pengetahuan.
4. Australia New Zealand Closer Economic Agreement (ANZCERTA)
Merupakan perjanjian dagang bilateral antara Australia dan New Zeland yang berlaku
sejak tahun 1983 yang mencangkup hampir semua masalah perdagangan barang dan jasa.
Semua barang yang dapat diperdagangkan di satu negara dapat juga diperdagangkan
secara legal di negara lainnya. Aturan tentang kepabeanan juga diadakan penyesuaian
untuk kedua negara, misalnya mengenai kebijaksanaan, prosedur administrasi, investigasi
dan pencegahan penyelesaian pelanggaran sistem pabean, termasuk juga masalah
karantina, dan peraturan standar perdagangan. Hampir semua perdagangan jasa antar dua
negara bersifat terbuka, dimana seorang yang menjalankan profesi di satu negara dapat
melaksanakan profesi yang sama di negara lain kecuali seorang dokter karena harus
mendapat pengakuan khusus dari kedua negara. Prinsip dasar dari ANZCERTA adalah
perlakuan nasional, akses ke pasar, hak untuk masuk pasar tanpa hambatan, dan perlakuan

7
yang paling menguntungkan.
5. The North American Free Trade Agreement (NAFTA)
Merupakan suatu perjanjian dagang yang ditandatangani oleh Amerika Serikat, Kanada,
dan Meksiko yang menimbulkan blok dagang tiga Negara di Amerika Serikat yang mulai
efektif sejak 1 Januari 1994 sebagai pengganti perjanjian Perdagangan bebas antara
Amerika Serikat dan Kanada. NAFTA mempunyai dua perjanjian tambahan yaitu the
North American Agreement on Environmental Coorperation (NAAEC), perjanjian kerja
sama di lingkungan Amerika Utara dan the Noth American Agreement on Labour
Coorperation (NAALC), perjanjian kerja sama perburuhan di Amerika Utara. Tujuan dari
NAFTA ini adalah untuk menghilangkan hambatan perdagangan dan investasi di antara
Amerika Serikat, kanada, dan Meksiko serta menghilangkan hambatan perdagangan
nontarif diantara negara anggota. Para ahli mengatakan NAFTA bisa berakibat baik
maupun buruk. Adapun pengaruh positif NAFTA terhadap Meksiko, yakni tingkat
kemiskinan yang menurun dan pendapatan riil meningkat. Ada juga yang berpendapat
bahwa NAFTA telah menguntungkan pengusaha dan kaum elite di ketiga negara anggota,
namun berakibat buruk terhadap petani Meksiko karena harga bahan makanan yang jatuh
sebagai akibat dari impor yang dari Amerika Serikat dan berpengaruh negatif terhadap
buruh Amerika Serikat di bidang manufaktur dan industri perakitan yang kehilangan
pekerjaan mereka.
6. Uni Eropa (UE Atau European Union yang disingkat EU)
Merupakan organisasi antar pemerintah dan supranasional yang terdiri dari negara-
negara Eropa yang sejak 1 Januari 2007 memiliki 27 negara anggota. Persatuan ini
didirikan di bawah Perjanjian Uni Eropa (Perjanjian Maastricht) pada 1992. Namun,
banyak aspek dari EU timbul sebelum tanggal tersebut melalui organisasi sebelumnya,
yakni yang telah dimulai tiga ribu tahun lalu, mengalami perubahan berkali-kali, antara
lain, pada 1800-an menjadi customs union di bawah Napoleon I Prancis dan penaklukan
pada 1940-an oleh Nazi Jerman. Kemudian setelah Perang Dunia I dibentuk European
Coal and Steel Community oleh lerman, Prancis, Italia, dan negara-negara Benelux, yang
kemudian menjadi European Economic Community (1958), terus menjadi Masyarakat
Eropa. Sampai sekarang ini Uni Eropa telah ber-evolusi dari sebuah badan perdagangan
menjadi sebuah kerja sama ekonomi dan politik.
Kebijakan UE ke dalam meliputi pemberlakuan satu unit mata uang (Euro), undang-

8
undang kompetisi, kontrol bantuan negara dan liberalisasi, harmonisasi hukum melalui
proses legislatif sehingga hakum Uni Eropa semakin terasa hadir dalam sistem-sistem
negara anggota, dan negara-negara anggota bertemu sebagai Dewan Uni Eropa untuk
bekerja sama dan mengoordinasikan kebijakan- kebijakan dalam negeri mereka.
Sedangkan kebijakan EU keluar dengan membentuk sebuah pasar tunggal dan
memberlakukan tarif bea cukai bersama dengan posisi yang sama dalam perundingan-
perundingan perdagangan internasional, pendanaan untuk program-program di negara-
negara calon anggota dan negara-negara Eropa Timur lainnya, serta bantuan ke banuak
negara berkembang.
b. Integrasi Ekonomi
Menurut teori integrasi ekonomi dari Bela Balasa 1961, ada enam tahapan kerja sama
perdagangan untuk menuju ke integrasi ekonomi. Adapun enam tahapan tersebut yaitu :
1. Preferential Trading Area (PTA), merupakan kelompok (blok) perdagangan yang
memberikan preferensi (keringanan) terhadap jenis produk tertentu kepada negara
anggota yang dilaksanakan dengan mengurangi tarif. PTA muncul melalui perjanjian
atau kesepakatan dagang dan kadang juga muncul dengan pencampuran PTA pada
umumnya PTA yang mengarah ke FTA sesuai dengan General Agreement on Tariffs
and Trade (GATT).
2. Free Trade Area (FTA), dimana beberapa negara sepakat untuk menghilangkan tarif,
kuota, dan preferensi kepada sebagian besar barang dan jasa yang diperdagangkan di
antara mereka. Negara tersebut memilih bentuk integrasi ekonomi jenis ini jika struktur
perekonomian mereka bersifat komplementer. Tujuan dari FTA yaitu menurunkan
hambatan perdagangan sehingga volume perdagangan meningkat karena spesialisasi,
pembagian kerja, dan yang terpenting melalui teori keuntungan komparatif. Selanjutnya
dikatakan bahwa akan terjadi kenaikan pendapatan yang akhirnya merupakan kenaikan
kesejahteraan setiap orang yang berada pada FTA dimaksud.
3. Custom Union, perjanjian dagang dimana sejumlah negara memberlakukan
perdagangan bebas antara mereka dan menerapkan serangkaian tarif bersama terhadap
barang dari negara lain. Custom union ini merupakan bentuk dari integrasi ekonomi,
yaitu bentuk dari perdagangan bebas di antara anggota, tetapi tidak ada sistem tarif
bersama, dengan bentuk pasar bersama yang menerapkan tarif bersama, dan
memperkenankan pergerakan bebas dari pada sumber daya termasuk modal dan tenaga
kerja di antara negara anggota. Tujuan pendirian custom union ini yaitu untuk
9
meningkatkan efisensi dan mendekatkan hubungan diplomatik (politik dan budaya) di
antara negara anggota. Contoh custom union adalah Zollveein, yaitu satu organisasi
pada abad 19 yang dibangun oleh beberapa negara bagian Jerman.
4. Single Integrated Market (Common Market), merupakan sejenis blok dagang yang
merupakan gabungan dari custom union dengan kebijaksanaan bersama terhadap
produk, dan pergerakan yang bebas atas factor produksi (modal dan tenaga kerja)
maupun wirausaha. Tujuannya agar terjadi pergerakan bebas dari modal, tenaga kerja,
barang, dan jasa di antara negara anggota adalah agar memudahkan bagi mereka untuk
mencapai efisiensi ekonomi yang lebih tinggi. Disamping tujuannya yang menunjukkan
keefisiensian, ada hambatan-hambatan yang mempersulit kebebasan gerak dari faktor
produksi, untuk menghilangkan hambatan tersebut negara anggota memerlukan
kemauan politik dan mereka harus merancang kebijaksanaan ekonomi bersama.
Contohnya yaitu, pembentukan pasar tunggal Uni eropa yang dimulai pada tahun 1987
dengan target selesai pada 31 Desember 1992.
5. Economic and Monetary Union (kesatuan ekonomi dan moneter), satu blok dagang
seperti pasar tunggal dengan kesatuan moneter untuk semua negara anggota. Bentuk ini
harus dibedakan dari hanya menerapkan mata uang bersama seperti yang dilakukan
oleh Latin Monetary Union pada tahun 1980an yang tidak diikuti oleh adanya pasar
tunggal. Kesatuan ekonomi dan moneter dilaksanakan melalui fakta dagang dari semua
system moneter yang berlaku di negara anggota. Contohnya, Uni Eropa ada pasar
tunggalnya dan memakai satu kesatuan moneter (Euro).
6. Complete Economic Itegration, merupakan tahap akhir dari integrasi ekonomi yang
pada tahap ini tidak lagi diperlukan kebijaksanaan pengawasan ekonomi kepada unit-
unit yang bergabung. Mereka telah menjadi satu kesatuan moneter dan fiscal secara
penuh atau mendekati penuh. Uni Eropa adalah satu contoh yang baik mengenai
integrasi ekonomi penuh.

DAFTAR PUSTAKA

Nehen, Ketut. 2016. Perekonomian Indonesia. Denpasar: Udayana University Press

Wikipedia. Putaran Uruguay, (Online), (https://id.wikipedia.org/wiki/Putaran_Uruguay,

10
diakses 5 September 2019)

11

Anda mungkin juga menyukai