ISSN 1858-3881
________________________________________________________________________________________________________________
Musaddun, Wakhidah Kurniawati, Santy Paulla Dewi dan Novia Sari Ristianti
Dosen Jurusan Perencanan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro
Abstrak: Indonesia memiliki garis pantai yang panjang dengan panjang pantai 81.000 km dan terbentang di
sepanjang wilayah pesisirnya yang mempunyai berbagai potensi yang dapat dimanfaatkan bagi keberlanjutan
pembangunan. Oleh karena itu dengan adanya beberapa potensi yang terdapat di kawasan pesisir tersebut,
saat ini kawasan pesisir banyak yang dimanfaatkan sebagai aktivitas utama masyarakat. Begitu pula yang
terjadi di kawasan pesisir Kabupaten Pekalongan dimana mempunyai beberapa potensi wisata pesisir yang
dapat dikembangkan. Namun dalam perkembangannya, timbul berbagai macam permasalahan yang berkaitan
dengan kawasan pesisirnya. Permasalahan tersebut apabila tidak ditindaklanjuti akan mempengaruhi
keberlanjutan dan keberadaan wisata pesisirnya. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk
memberikan arahan pengembangan wisata pesisir di Kabupaten Pekalongan dalam mewujudkan keberlanjutan
kawasan pesisir berupa konsep pengembangan, kebijakan dan pengelolaan serta pembiayaan kawasan.
Pendekatan penelitian yang dipakai dalam studi ini adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan
kualitatif dalam penelitian ini yang dilakukan dalam memetakan potensi dan masalah serta kondsi eksiting
kawasan dalam menentukan arahahan pegembangan wisata pesisir di Kabupaten Pekalongan melalui metode
deskriptif analisis. Sedangkan pendekatan kuantitatif yang dilakukan adalah dalam menentukan lokasi prioritas
yang akan dikembangkan sebagai wisata pesisir di Kabupaten Pekalongan dengan melihat keberlanjutannya
melalui metode scoring dan pembobotan.
Abstract:. Indonesia has a long coastline with long sandy beaches and stretches 81,000 km along the coastal
areas that have the potential that can be harnessed for sustainable development. Therefore, the presence of
several potential contained in the coastal areas, many coastal areas currently utilized as the primary activity of
the community. Similarly, occurring in coastal areas and Pekalongan regency, which had some coastal tourism
potential that can be developed. But in its development, a wide range of issues arise relating to the coastal
region. These problems, if not acted upon and will affect the sustainability of coastal tourism destinations.
Based on this, the study aims to provide guidance on the development of coastal tourism in the District and the
City of Pekalongan in realizing sustainability of coastal areas such as concept development, policy and
management and finance areas. The research approach used in this study is a quantitative and qualitative
approach. Qualitative approach in this study were done in mapping the potential and problems as well as in
determining the region eksiting kondsi arahahan pegembangan coastal tourism in the District and the City of
Pekalongan through descriptive analysis method. While the quantitative approach taken is to determine the
location of which will be developed as a priority coastal tourism in Pekalongan to see sustainability through
scoring and weighting methods.
mempengaruhi sustainability coastal tourism sosial dan estetika tercapai, dengan tetap
khususnya berkaitan dengan hilangnya menjaga integritas budaya proses-proses dan
keberlanjutan pelestarian lingkungan kawasan keanekaragaman hayati. Selanjutnya
pesisir yang menjadi salah satu sumber pariwisata berkelanjutan dapat dicapai bila
pendapatan utama masyarakat pesisir di pertumbuhan yang selaras antara ekologi,
Kabupaten Pekalongan. ekonomi dan sosial serta instansi-instansi yang
Berdasarkan permasalahan dan potensi terkait.
yang dimiliki wilayah pesisir Kabupaten Commonwealth Coastal Action Program
Pekalongan tersebut, maka perlu adanya (1997) menyatakan bahwa pengembangan
pengembangan wilayah pesisir yang pariwisata yang berkelanjutan (sustainable
berkelanjutan dengan pengembangan wisata coastal tourism) adalah pengembangan
dengan konsep sustainable coastal tourism. pariwisata yang memperhatikan wilayah
Oleh karena itu, pada penelitian ini akan konservasi dan perubahan komunitas ekologi
dilihat mengenai isu-isu pengembangan yang ditimbulkannya, meliputi perlindungan
wisata pesisir di Kabupaten Pekalongan terhadap satwa liar dan menjaga kualitas
sehingga pengembangan kawasan pesisir kehidupan yang ada di lingkungan tersebut
tetap menjadi salah satu sumber daya untuk generasi yang akan datang. Jadi
pariwisata alam yang dapat menciptakan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan
keberlanjutan dari segi ekonomi, lingkungan sangat erat kaitannya dengan keramahan
dan sosial. lingkungan di sekitarnya.
TABEL II
SKORING LOKASI WISATA PESISIR PEKALONGAN
LOKASI
No. INDIKATOR
Wisata Pesisir Wonokerto Wisata Pesisir Depok
1. Sektor Konservasi Terdapat kawasan Banyak terdapat
Lingkungan kawasan yang hutan mangrove pohon mangrove di
mampu sebagai daerah pematang-
melindungi dan pemijahan jenis ikan pematang tanah
memelihara dan menambah dan saluran air
ekosistem wisata keindahan panorama
pesisir pesisir
SKOR 3 2
2. Sektor Pemberdayaan Partisipasi masyarakat Belum ada
Ekonomi masyarakat dalam pengelolaan keikutsertaan
terhadap wisata pesisir belum masyarakat dalam
kontribusi berkontribusi besar pengelolaannya
ekonomi Terdapat Kelompok Masyarakat yang
masyarakat pesisir Usaha Bersama (KUB) ada lebih peduli
melalui Nelayan dan Pertanian terhadap
pemanfaatan sebagai bentuk perkembangan
potensi wisata pemberdayaan kawasan.
pesisir masyarakat.
Masyarakat yang ada
memiliki nilai-nilai
adat/tradisi
masyarakat pesisir.
LOKASI
No. INDIKATOR
Wisata Pesisir Wonokerto Wisata Pesisir Depok
SKOR 3 2
3. Sektor Peningkatan Mempunyai pesisir Terdapat budidaya
Ekonomi jumlah pantai landai dan perikanan tambak
pengunjung berpasir dengan lebar yang memberikan
dilokasi wisata pantai ± 50 m sampai kontribusi ekonomi
pesisir dengan 200 m, yang bagi masyarakat
menjadi daya tarik sekitar
wisatawan Memiliki pesisir
Adanya areal pantai dengan
pertambakan yang sederetan pohon
mempunyai potensi nyiur yang menjadi
perikanan laut dan daya pemikat yang
terdapat 2 buah TPI utama
yang cukup besar
SKOR 2 1
4. Sektor Sosial Kebudayaan Adanya upacara Tidak terdapat
masyarakat lokal sedekah laut (nyadran) kebudayaan khusus
yang kuat dan yang dikombinasikan pada kawasan
berkesinambungan dengan budaya wisata.
sebagai daya tarik tradisional lainnya
pengunjung. seperti pementasan
wayang kulit, gamelan,
maupun tari-tarian
tradisional
SKOR 3 1
TOTAL SKOR 11 6
Sumber : Hasil Analisis, 2013. Keterangan tabel : 1 = buruk; 2 = sedang; 3 = baik
maupun daerah tujuan wisata pada masa kini, menjaga kelestarian pantai. Kawasan pesisir
sekaligus melindungi dan mendorong Pantai Wonokerto juga memiliki kampung
kesempatan serupa dimasa yang akan datang nelayan dimana keberadaan kampung nelayan
dengan memanfaatkan potensi kawasan tersebut juga didukung oleh aktivitas-aktivitas
pesisir yang memiliki karakteristik yang unik yang berkaitan dengan bernelayan. Aktivitas-
dan sumber daya alam yang berlimpah. aktivitas tersebut akan menjadi daya tarik
Kabupaten Pekalongan merupakan salah pengembangan kampung wisata nelayan yang
satu Kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki dapat menarik pengunjung untuk datang dan
kawasan pesisir dengan potensi pariwisata melihat aktivitas nelayan di kampung
yang cukup besar. Kawasan Pesisir Kabupaten tersebut. Sehingga masyarakat kampung
Pekalongan terletak di tiga kecamatan. nelayan juga dapat ikut berpartisipasi dalam
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten pengembangan wisata berkelanjutan di Pantai
Pekalongan No. 17 Tahun 2009 tentang Wonokert dengan mempertahankan tradisi
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Kabupaten dan budaya kampung nelayan yang menjadi
Pekalongan, ketiga kecamatan tersebut adalah aktivitas utama selama ini. Kemudian dalam
Kecamatan Siwalan, Kecamatan Wonokerto pelaksanaannya, masyarakat juga dianjurkan
dan Kecamatan Tirto. untuk ikut melindungi ekosistem mangrove
Wisata Pesisir yang ada di Kawasan yang ada dengan tidak menebangi mangrove
Pesisir Kabupaten Pekalongan adalah Pantai dan merubahnya menjadi areal pertambakan,
Wonokerto dan Pantai Depok yang terdapat di agar kondisi pantai dapat tetap terjaga dan
Kecamatan Wonokerto dan Kecamatan menghindari laju abrasi di kawasan wisata
Siwalan. Permasalahan yang terjadi di Wisata pantai.
Pesisir Pantai Wonokerto dan Depok secara
fisik adalah tidak tersedia dengan baiknya b. Rekomendasi untuk Pemerintah
sarana prasana di Kawasan Pantai mulai dari Pengembangan wisata pesisir yang
kondisi jalan yang rusak dan terbatasnya berkelanjutan membutuhkan partisipasi
tempat pembuangan sampah di sekitar pantai. dari beberapa stakeholder, baik itu
Permasalahan secara kelembagaan adalah masyarakat, pihak swasta ataupun
kurang tertatanya sistem pengelolaan wisata lembaga masyarakat. Banyaknya
pesisir seperti pantai dan pantai depok oleh stakeholder yang terlibat seharusnya
pemerintah Kabupaten Pekalongan. tidak membuat pemerintah daerah
Berdasarkan hasil skoring yang telah melakukan pengelolaan secara otoriter.
dilakukan, maka lokasi prioritas Meskipun sebagai stakeholder yang
pengemabangan Sustainable Coastal Tourism mempunyai otoritas terhadap pengelolan
adalah Wisata Pantai Wonokerto. Luas lokasi kawasan pesisir, seyogyanya dalam
prioritas ini adalah 71 Ha, terletak di pelaksanaan pengelolaannya melibatkat
Kecamatan Wonokerto dan meliputi Desa berbagai stakeholder yang terkait. Agar
Wonokerto Kulon, Desa Api – Api, Desa pengelolaan pariwisata pesisir dapat
Tratebang, Desa Semut, Desa Wonokerto berjalan harmonis dan berkelanjutan
Wetan dan Desa Pecakaran. setidaknya ada dua opsi pengelolaan
yang ditawarkan, yaitu : pertama,
Rekomendasi Kemitraan Unit Pelaksana Teknis Dinas
a. Rekomendasi untuk Masyarakat Pariwisata dengan stakeholder dan
Pengembangan wisata yang kedua, Badan Layanan Usaha Daerah
berkelanjutan membutuhkan partisipasi yang terdiri dari unsur pemerintah dan
masyarakat dalam proses pelaksanaannya, stakeholder.
untuk itu masayarakat yang berada di
Kawasan Pesisir Pantai Wonokerto dapat ikut