Anda di halaman 1dari 12

Penghambatan Aktivitas Xanthine Oxidase ....

(Wahyu Widyaningsih, dkk) 153

PENGHAMBATAN AKTIVITAS XANTHINE OXIDASE


OLEH EKSTRAK ETANOL AKAR SAMBILOTO
(Andrographis paniculata,Ness) SECARA IN VITRO

XANTHINE OXIDASE INHIBITORY OF ETHANOLIC


EXTRACT OF SAMBILOTO ROOT

Ulfah Septianingsih, Hari Susanti, Wahyu Widyaningsih


Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan
Jl Prof Dr Soepomo Yogyakarta, Telp. (0274) 379418

Abstrak
Tanaman Sambiloto merupakan salah satu tanaman yang mengandung
flavonoid yang digunakan masyarakat untuk pengobatan tradisional. Dari penelitian
terdahulu dilaporkan bahwa senyawa flavonoid dapat berpotensi menurunkan kadar
asam urat darah dengan cara menghambat aktivitas xanthine oxidase. Oleh karena
adanya flavonoid yang terkandung dalam akar Sambiloto maka dilakukan penelitian
apakah ekstrak etanol akar Sambiloto dapat menghambat aktivitas xanthine oxidase.
Sebagai pembanding digunakan Allopurinol. Ekstrak etanol dibuat dari serbuk akar
Sambiloto diekstraksi dengan etanol menggunakan metode penyarian dengan alat
Soxhlet, sebelum penyarian dilakukan pengawalemakan menggunakan petroleum eter.
Penghambatan aktivitas xanthine oxidase oleh ekstrak etanol akar Sambiloto
ditentukan melalui penurunan produksi asam urat yang dimonitor dengan
spektrofotometer pada 295 nm dengan xanthine sebagai substrat. Nilai kecepatan yang
diperoleh selanjutnya digunakan untuk menghitung nilai aktivitas. Kemudian
ditentukan konsentrasi ekstrak etanol yang mampu menghambat aktivitas xanthine
oxidase sebesar 50% (IC50). Hasil dianalisis secara kuantitatif, dengan menggunakan
uji Kruskal Wallis dengan taraf kepercayaan 95%, kemudian dilanjutkan dengan uji
Mann Withney. Flavonoid dalam ekstrak etanol dipisah dengan cara kromatografi
kertas dan perubahan bercak ditentukan dengan UV 366 dengan dan tanpa pemberian
uap amoniak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol akar Sambiloto
menghambat aktivitas Xanthine Oxidase dengan IC50 16,82 µg/ml sedangkan IC50
Allopurinol adalah 4,29 µg/ml. Ekstrak etanol akar Sambiloto diduga mengandung
flavonoid golongan flavon atau flavonol.

Kata Kunci : akar Sambiloto, xanthine oxidase, asam urat.


154 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 2, No. 2, 2012 : 153 - 163

Abstract
Sambiloto root of which contained of flavonoids used by the people for
traditional medicine. In the previous publication, an effective xanthine oxidase
inhibitory activity of flavonoids was reported. In research, in vitro xanthine oxidase
inhibitory activity of etanolic root extract of Andrographis paniculata was determined
and Allopurinol was used as a control. The etanolic extract was succesively extracted
in a Soxhlet with petroleum eter. Inhibition of xanthine oxidase by etanolic extract was
measured the decrease of uric acid production and monitored by spectrophotometer at
295 nm with xanthine as substrat. The enzyme inhibitory activity was calculated, and
then IC50 was determined. The result of analyzed with Kruskal Wallis and Mann
Whitney at 95% confidental level . The flavonoids of etanolic extract were separated on
using by paper chromatography and the spot changing was determined using UV 366
with and without amonia.The result of the research showed that the etanolic extract of
Andrographis paniculata inhibited xanthine oxidase activity with IC50 16,54 µg/ml
while Allopurinol 4,29 µg/ml. The etanolic extract contained flavon or flavonol.

Keywords : Andrographis paniculata, Ness, xanthine oxidase, uric acid.

PENDAHULUAN Biasanya penyakit gout diatasi


dengan memberikan obat-obat sintetik
Di Indonesia, untuk penyakit
baik itu urikosurik maupun urikostatik
reumatik, gout menduduki peringkat
(Allopurinol) (Dewani dan Sitanggang,
kedua terbanyak setelah osteoarthritis.
2006). Penggunaan Allopurinol dapat
Gout terjadi bila timbunan kristal
menimbulkan efek samping mual,
monosodium urat monohidrat (MSU) di
muntah dan diare dapat juga terjadi
persendian meningkat. Timbunan kristal
neuritis perifer, depresi unsur sumsum
ini menimbulkan peradangan jaringan
tulang belakang dan kadang-kadang
yang memicu timbulnya reumatik gout
anemia aplastika. Dilaporkan juga terjadi
akut (Dalimartha, 2001).
toksisitas hati dan nefritis intestinal.
Secara alami, asam urat di- Allopurinol juga dapat terikat ke lensa
produksi dalam tubuh melalui jalur mata yang akan menyebabkan katarak
metabolisme yang menggunakan makan- (Katzung, 1995). Oleh karena itu
an dan minuman sebagai substrat. Meng- orang-orang mencari alternatif baru
konsumsi makanan dengan kandungan dengan mengembangkan penggunaan
purin tinggi seperti kacang-kacangan, obat tradisional yang cenderung lebih
melinjo atau emping, jeroan, dan aman. Salah satu tanaman yang mudah
minuman yang mengandung kafein untuk ditemukan yaitu Sambiloto
seperti kopi, teh serta kola dapat me- (Andrographis paniculata, Ness.).
naikkan kadar asam urat dalam darah Sambiloto dikenal secara luas baik di
(Sustrani dkk, 2005). kalangan pengguna tanaman obat,
Penghambatan Aktivitas Xanthine Oxidase .... (Wahyu Widyaningsih, dkk) 155

pembuat jamu, pengobat tradisional dan eter, dimetilsulfoksida (DMSO), etanol,


peneliti tanaman obat. Tanaman ini asam asetat glasial, kalium dihidrogen
terdapat di seluruh Indonesia. Hal ini fosfat, natrium hidroksida, diperoleh dari
terbukti dengan adanya nama daerah E.Merck, Aquadestilata diperoleh dari
yang berbeda-beda, seperti Sambilata CV. Multi Kimia, Aquabidestilata diper-
(Melayu), Ampadu Tanah (Sumatra oleh dari PT Ikapharmindo Putramas.
Barat), Ki Oray (Jawa Barat), Sambiloto
(Jawa Tengah), dan Papaitan (Madura) Alat
(Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).
Spektrofotometer Shimadzu
Daun Sambiloto mengandung Pharmaspec UV 1700, seperangkat alat
flavonoid turunan flavon, yaitu 4’ Soxhlet (Scott), pH meter ORION,
hidroksi flavon (Setiyaningsih 2003). rotary evaporator, neraca analitik
Flavonoid diisolasi terbanyak dari akar (Sartorius), mikro pipet (Soccorec),
(Wijayakusuma, 1993). Beberapa ephendroff, seperangkat alat
senyawa flavonoid dan alkaloid dapat kromatogafi kertas, ultrasonic dan
menghambat kerja enzim Xanthine alat-alat gelas yang lazim.
Oxidase sehingga dapat menghambat
pembentukan asam urat dalam tubuh Jalannya Penelitian
(Cos dkk,1998). (Cos dkk,1998).
Berkaitan dengan keberadaan flavonoid a. Pembuatan ekstrak etanol
di dalam tanaman Sambiloto, perlu
Akar Sambiloto dikeringkan di
dilakukan usaha untuk mengetahui lebih
bawah sinar matahari dengan ditutup
jauh mengenai kemampuan akar
kain hitam, sampai kering. Setelah
Sambiloto dalam penghambatan
kering diserbuk dengan menggunakan
aktivitas xanthine oxidase
blender. Ekstrak etanol dibuat dengan
Dari hasil penelitian ini apabila menggunakan alat Soxhlet. Seratus dua
hasilnya baik maka diharapkan dapat puluh lima gram serbuk akar Sambiloto
memberikan wawasan kepada yang telah ditimbang seksama dibungkus
masyarakat umum bahwa penyakit asam dengan kertas saring dan dimasukkan ke
urat dapat diobati dengan cara yang dalam tabung Soxhlet. Kemudian
mudah yaitu dengan menggunakan akar dilakukan pengawalemakan dengan
Sambiloto. petroleum eter dan disari dengan etanol
sampai cairan yang mengalir dari rumah
METODE PENELITIAN siput tidak berwarna lagi. Ekstrak etanol
yang diperoleh dipekatkan dengan
Bahan rotary evaporator pada suhu 75°C.
Setelah itu ekstrak kental dikeringkan
Akar Sambiloto dikumpulkan dari menggunakan oven dengan suhu 45°C
daerah Kulon Progo Yogyakarta pada hingga bobot konstan. Hasil akhir dari
bulan Mei 2007. xanthine oxidase dan penyarian ini adalah ekstrak kental
Xanthine diperoleh dari Sigma Chemical dengan bobot 8,01 gram.
Co; Allopurinol kualitas farmasetis
diperoleh dari Dexa Medica, Petroleum
156 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 2, No. 2, 2012 : 153 - 163

b. Pembuatan larutan xanthine 100 larutan uji dengan konsentrasi 10 µg/ml,


µg/ml. 15 µg/ml, dan 20 µg/ml.
Xanthine murni ditimbang sebanyak 100 e. Pembuatan larutan pembanding
mg. kemudian dilarutkan dengan Allopurinol.
beberapa tetes NaOH 0,01 N, kemudian
disonifikasi sampai larut (jika perlu Larutan pembanding Allopurinol dibuat
ditambahkan beberapa tetes NaOH 0,2 dengan cara melarutkan 100 mg
N, lalu ditambah dapar fosfat sampai Allopuriol dengan air bebas CO2 sampai
100,0 ml sehingga diperoleh konsentrasi volume 250 ml sehingga diperoleh
1 mg/ml. Dari larutan xanthine 1 mg/ml konsentrasi 400 µg/ml. Dari larutan 400
diambil 1,0 ml kemudian ditambah µg/ml dibuat larutan pembanding
dapar fosfat sampai 10,0 ml untuk Allopurinol dengan konsentrasi antara
membuat larutan xanthine konsentrasi 10 µg/ml sampai 100 µg/ml. Dari
100 µg/ml. konsentrasi 100 µg/ml dibuat larutan
dengan konsentrasi antara 2,5 µg/ml, 5
c. Pembuatan larutan xanthine oxidase µg/ml ; 7,5 µg/ml dan 10 µg/ml.
50 mU/ml.
f. Penentuan aktivitas xanthine oxidase
Xanthine oxidase sebanyak 25 unit
dilarutkan dalam 10 ml dapar fosfat pH Aktivitas xanthine oxidase ditentukan
7,5 sehingga diperoleh konsentrasi 2,5 dengan menambahkan 200 µl substrat
unit/ml (larutan I). Dari larutan I diambil (xanthine) 100 µg/ml ke dalam
1,0 ml, kemudian ditambah dapar fosfat campuran 100 µl xanthine oxidase 50
pH 7,5 sampai 25,0 ml sehingga mU/ml dan 724 µl bufer fosfat pH 7,5.
diperoleh konsentrasi 100 mU/ml aktivitas xanthine oxidase ditentukan
(larutan II). Untuk membuat larutan dengan mengamati kecepatan
xanthine oxidase konsentrasi 50 mU/ml, pembentukan asam urat dari Xanthine
dari larutan II diambil 5,0 ml kemudian secara spektrofotometri pada l 295 nm
ditambah dapar fosfat pH 7,5 sampai dari menit ke-0 sampai menit ke-3 pada
10,0 ml. suhu 25º C. Data yang diperoleh adalah
berupa rate ( D A295/menit).
d. Pembuatan larutan induk (larutan uji).
g. Penentuan penghambatan aktivitas
Ekstrak etanol dijadikan larutan induk xanthine oxidase
dengan cara melarutkan 100,0 mg
Penghambatan aktivitas xanthine
ekstrak etanol dengan beberapa tetes oxidase dilakukan penambahan 200 µl
DMSO, kemudian ditambah dapar fosfat larutan uji menggunakan konsentrasi 10
pH 7,5 sampai volume 100,0 ml µg/ml, 15 µg/ml dan 20 µg/ml ke dalam
sehingga diperoleh konsentrasi 1 mg/ml. campuran bufer fosfat dan xanthine
Dari larutan induk (1 mg/ml) dibuat oxidase. Dengan cara yang sama,
ditentukan pula penghambatan aktivitas
Penghambatan Aktivitas Xanthine Oxidase .... (Wahyu Widyaningsih, dkk) 157

xanthine oxidase oleh 200 µl allopurinol unit / ml enzim


Unit/mg solid =
menggunakan konsentrasi 2,5 µg/ml, 5 mg solid / ml enzim
µg/ml, 7,5 µg/ml dan 10 µg/ml.
Hasil digunakan untuk
h. Identifikasi flavonoid dalam ekstrak menghitung persentase penghambatan
etanol akar Sambiloto xanthine oxidase dengan rumus:

Identifikasi adanya flvonoid


aktivitas tanpa bahan uji - aktivitas bahan uji
dalam ekstrak etanol akar Sambiloto % inhibisi =
aktivitas tanpa bahan uji
x 100%

dilakukan dengan uji pendahuluan dan


pemeriksaan kromatografi kertas. Uji
Nilai IC50 (konsentrasi inhibitor
pendahuluan dilakukan dengan cara
yang menghasilkan penghambatan
memberi uap amonia pada tetesan kering
aktivitas xanthine oxidase sebesar 50%)
larutan ekstrak etanol dalam etanol pada
dapat ditentukan dengan analisis regresi
kertas Whatman. Bercak berwarna
linier antara konsentrasi senyawa uji
kuning menunjukkan adanya flavonoid.
terhadap persentase penghambatan
Pemeriksaan kromatografi kertas untuk
aktivitas xanthine oxidase.
mengetahui bercak warna dan pemisahan
flavonoid yang terdapat pada larutan
ekstrak etanol dalam etanol dengan cara HASIL DAN PEMBAHASAN
kromatografi kertas dengan fase gerak
n-butanol-asam asetat-air (4:1:5) fase Penentuan aktivitas xanthine oxidase
atas. Warna dan perubahan warna bercak Penelitian ini bertujuan untuk
dengan dan tanpa amoniak diperiksa mengetahui kemampuan sediaan uji
menggunakan lampu UV 366. yaitu ekstrak etanol akar Sambiloto
dibandingkan Allupurinol dalam
Analisis Data menghambat aktivitas enzim xanthine
Data yang diperoleh berupa hasil oxidase secara in vitro.
pengukuran terapan secara Aktivitas xanthine oxidase di-
spektrofotometri UV yaitu D A295/menit tentukan secara spektrofotometri dengan
dan besarnya aktivitas enzim dihitung mengamati kecepatan pembentukan
dengan rumus: asam urat pada l 295 nm. xanthine
Aktivitas (unit/ml enzim) = 1,024 mempunyai serapan disekitar l 260 nm
adalah volume total campuran (ml), 12,2 (Nagao dkk, 1999). Menurut Van Hoorn
adalah koefisien ekstingsi asam urat dkk (2002) selama 6 menit kinetika
(mM), 0,1 adalah volume enzim yang reaksi adalah linier. Kecepatan pem-
digunakan (ml). bentukan asam urat pada penelitian ini
linier sampai menit ke-3. Kurva mulai
Aktivitas enzim dapat dinyatakan
landai pada menit ke-4, sehingga untuk
dalam satuan yang lain dan dihitung
penelitian selanjutnya hanya dilakukan
dengan rumus :
pada menit ke-0 sampai ke-3.
Edmondson dkk (1972) mengusulkan
mekanisme reaksi katalisis oleh xanthine
158 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 2, No. 2, 2012 : 153 - 163

Gambar 1. Mekanisme katalisis oleh gugus persulfid pada xanthine oxidase terhadap xanthine
(Edmondson dkk., 1972).

oxidase terhadap xanthine terlihat pada adalah tertera pada Tabel I Profil
Gambar 1. penurunan aktivitas xanthine oxidase
karena penambahan larutan uji dan
Penentuan Penghambatan Aktivitas pembanding Allopurinol dapat dilihat
Xanthine Oxidase pada gambar 2 dan gambar 3.
Penentuan penghambatan ?
aktivitas (unit/mg solid)

aktivitas xanthine oxidase dimulai 3,0000

dengan melakukan orientasi untuk


menentukan konsentrasi larutan uji 2,5000 ?
ekstrak etanol (sampel) dan pembanding
Allopurinol yang digunakan. 2,0000
?
Berdasarkan orientasi yang dilakukan,
untuk replikasi digunakan larutan uji 1,5000

dengan konsentrasi 10 µg/ml; 15 µg/ml; ?


dan 20 µg/ml, dan larutan Allopurinol 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0

dengan konsentrasi 2,5 µg/ml; 5,0 µg/ml; Konsentrasi ekstrak etanol akar sambiloto (µg/ml)

7,5 µg/ml; dan 10,0 µg/ml. Setelah Gambar 2. Grafik hubungan antara
melalui beberapa replikasi, hasil uji konsentrasi ekstrak etanol Akar Sambiloto
penghambatan aktivitas xanthine dengan aktivitas xanthine oxidase dalam
mengubah xanthine menjadi asam urat
oxidase dengan atau tanpa bahan uji
Penghambatan Aktivitas Xanthine Oxidase .... (Wahyu Widyaningsih, dkk) 159

Tabel I. Hasil Uji Penghambatan Aktivitas Xanthine Oxidase


Konsentrasi bahan uji Aktivitas ± SD
Bahan uji
(µg/ml) (unit/mg solid
Tanpa bahan uji - 3,2204±0,0246
Ekstrak etanol 10 2,4032±0,0000
15 1,9032±0,0162
20 1,1882±0,0372
Allopurinol 2,5 1,8118±0,0093
5 1,5484±0,0427
7,5 1,2366±0,0336
10 0,6774±0,0279

? signifikan. Maka dari hasil analisa SPSS


3,0000
tersebut dapat dilihat bahwa baik pada
aktivitas (unit/mg solid)

2,5000
kelompok kontrol negatif tanpa bahan
uji, kelompok sampel larutan uji ekstrak
2,0000
?
etanol akar Sambiloto konsentrasi 10
1,5000
? µg/ml; 15 µg/ml; dan 20 µg/ml dan
? kelompok kontrol positif (pembanding)
1,0000 Allopurinol dengan konsentrasi 2,5
? µg/ml; 5,0 µg/ml; 7,5 µg/ml; dan 10,0
0,0 2,5 5,0 7,5

Konsentrasi allopurinol (µg/ml)


10,0
µg/ml menunjukkan bahwa adanya
Gambar 3. Grafik hubungan antara perbedaan yang signifikan antar
konsentrasi Allopurinol terhadap aktifitas kelompok tersebut.
xanthine oxidase
Berdasarkan data-data Tabel I
dihitung persen penghambatan (%
Data-data pada kolom aktivitas inhibisi) untuk tiap-tiap bahan uji dan
pada Tabel I menunjukkan adanya diperoleh hasil sebagaimana tertera pada
penurunan aktivitas xanthine oxidase Tabel II. Nilai-nilai inhibisi pada Tabel II
karena penambahan bahan uji (sampel). menunjukkan bahwa semakin besar
Nilai aktivitas enzim xanthine oxidase konsentrasi bahan uji, semakin besar
yang diperoleh dianalisis secara statistik pula persen penghambatannya sehingga
menggunakan program SPSS. Hasil uji aktivitas xanthine oxidase semakin
Kruskal Wallis menunjukkan adanya menurun. Berdasarkan data pada tabel II
perbedaan aktivitas yang signifikan antar dibuat persamaan regresi linier untuk
kelompok dengan signifikansi 0,000 < tiap-tiap bahan uji untuk menentukan
0,05. Untuk melihat ada tidaknya nilai IC50. Harga IC50 menunjukkan
perbedaan yang bermakna antar dua besarnya konsentrasi bahan uji yang
perlakuan dilakukan uji Mann-Whitney. dapat menghasilkan penghambatan
Dari uji Mann-Whitney diketahui bahwa aktivitas enzim xanthine oxidase sebesar
semua kelompok yang dibandingkan 50%.
menunjukkan perbedaan aktivitas yang
160 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 2, No. 2, 2012 : 153 - 163

Tabel II. Harga % Inhibisi dari Ekstrak Etanol Akar Sambiloto dan Allopurinol
Konsentrasi bahan uji
Bahan uji Inhibisi (%)
(µg/ml)
Tanpa - 0
Ekstrak etanol 10 25,38
15 40,91
20 63,11
Allopurinol 2,5 43,74
5 51,92
7,5 61,60
10 78,97

Berdasarkan nilai IC50 pada tabel Identifikasi Flavonoid Dalam Ekstrak


III dan IV diketahui bahwa nilai IC50 Etanol Akar Sambiloto
ekstrak etanol akar Sambiloto adalah 4
Tetesan kering larutan ekstrak
kali lebih besar dibandingkan dengan
etanol akar Sambiloto dalam etanol pada
IC50 Allopurinol. Hal ini menunjukkan
kertas Whattman, setelah diberi uap
bahwa daya hambat aktivitas xanthine
amoniak ternyata berwarna kuning.
oxidase oleh ekstrak etanol lebih rendah
Menurut Robinson (1995) bercak
dibandingkan dengan Allopurinol.
berwarna kuning dapat dijadikan
informasi awal keberadaan flavonoid.
Timbulnya warna ini disebabkan oleh
pembentukan garam dan terbentuknya
struktur kuinoid yang memiliki ikatan

Tabel III Persamaan Regresi Linear Dan Nilai IC50 Ekstrak Etanol
Persamaan Regresi IC50 (µg/ml)
Konsentrasi (µg/ml) Inhibisi (%)
Linear
10 25,38 Y= 3,773x - 13,46 16,82
15 40,91 R= 0,9948 ; P< 0,05
20 63,11

Tabel IV. Persamaan Regresi Linear Dan Nilai IC50 Allopurinol


Persamaan Regresi IC50 (µg/ml)
Konsentrasi (µg/ml) Inhibisi (%)
Linear
2,5 43,74 Y= 4,6148x + 30,215 4,29
5 51,92 R= 0,9831 ; P< 0,05
7,5 61,60
10 78,97
Penghambatan Aktivitas Xanthine Oxidase .... (Wahyu Widyaningsih, dkk) 161

Gambar 4. Reaksi pembentukan struktur kuinoid pada Flavonoid (Robinson, 1995)

rangkap lebih panjang, seperti terlihat flavon atau flavonol (tersulih pada 3-O
pada Gambar 4. mempunyai 5-OH dan mempunyai
Flavonoid dalam ekstrak etanol 4’-OH bebas) (Markham, 1982).
selanjutnya diidentifikasi dengan cara Penurunan aktivitas xanthine
pemisahan menggunakan metode oxidase dapat terjadi jika bahan uji
kromatografi kertas dengan fase gerak n mengandung flavonoid terutama yang
butanol:asam asetat:air (4:1:5) fase atas. mempunyai gugus 5,7 dihidroksi pada

Tabel V. Rangkuman Hasil Pengamatan Kromatogram Ekstrak Etanol

Rf Warna bercak tanpa UV366 Warna bercak dengan UV366 Perkiraan


flavonoid
Tanpa uap Dengan uap Tanpa uap Dengan uap
NH3 NH3 NH3 NH3
0,71 Kuning Kuning Lembayung Kuning Flavon atau
intensif Gelap flavonol

Bercak pada kromatogram selanjutnya


dianalisis melalui beberapa perlakuan.
Hasil analisis selengkapnya adalah
sebagaimana tertera pada Tabel V dan
gambar 5.
Berdasarkan Tabel V diketahui
bahwa bercak pada kromatogram jika
dikenakan sinar UV 366nm ternyata
berwarna ungu. Bercak tersebut ber-
warna kuning jika diberi uap amoniak
dan dikenakan sinar UV 366nm. Setelah A B

dibandingkan dengan referensi dan Gambar 5. Hasil kromatografi kertas dengan


berdasarkan fluoresensi bercak sebelum fase diam kertas Whatman dan fase gerak
dan sesudah diuapi amoniak, diduga butanol-asam asetat-air (4:1:5) dengan deteksi
ekstrak etanol akar Sambiloto me- UV 366 tanpa uap amoniak (A) dengan uap
amoniak (B)
ngandung senyawa flavonoid golongan
162 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 2, No. 2, 2012 : 153 - 163

cincin A (misalnya flavon) yang mirip Katzung, B.G., 1995, “Obat


dengan the six membered ring of Antiinflamasi, Nonsteroid,
xanthine (dalam bentuk enol) (Van Analgesik Non Opiat, Obat Yang
Hoorn dkk, 2002). Sedangkan pada Digunakan Pada Gout” dalam
penurunan aktivitas xanthine oxidase Farmakologi Dasar dan Klinik
terjadi pada Allopurinol karena edisi ketiga, Penerbit EGC,
merupakan inhibitor allosterik xanthine Jakarta, 492-493.
oxidase (Lam dkk., 2006), mereduksi Lam, L. H., K. Sakaguchi, H. Ukeda, dan
gugus reaktif oksidasi-reduksi xanthine M. sawamura, 2006, Flow
oxidase (Massey dkk., 1970). Injection Determination of
Xanthine Oxidase Inhibitory
KESIMPULAN Activity and 1st Application to
Dari hasil penelitian yang telah Food Samples, Anal. Sci., (22) :
dilakukan maka dapat disimpulkan 105 – 109.
ekstrak etanol akar Sambiloto Markham, K.R. 1988. Cara
menghambat aktivitas xanthine oxidase Mengidentifikasi Flavonoid, 1-15.
dengan nilai IC50 16,82 µg/ml sedangkan Diterjemahkan oleh Kosasih
IC50 Allopurinol adalah 4,29 µg/ml. Padmawinata. ITB. Bandung.
Ekstrak etanol akar Sambiloto diduga
mengandung flavonoid golongan flavon Massey, V., Komai, H., and Palmer, G.,
atau flavonol. 1970, On the Mechanism of
Inactivation of Xanthine Oxidase
by Allopurinol and Other
DAFTAR PUSTAKA
Pyrazolo (3,4-d) pyrimidine, J.
.Cos, P., Ying, L., Calomme, M., J.P., Biol, Chem, 245(11): 2837-2844.
Cimanga, K., Van Poel, B.,
Nagao, A., Seki, M., and Kobayashy, H.
Pieters, L., Vlietinck., A.J., dan
1999. Inhibition of Xanthine
Vanden Berghe, D., 1998,
Oxidase by flavonoid, Biosci.
Structure-Activity Relationship
Biotechnol. Biochem.
and Classification of Flavonoids
63(10):1787.
as Inhibitors of Xanthine Oxidase
and Superoxide Scavengers, J. Robinson, T. 1995. Kandungan Organik
Nat. Prod., 61:71-76. Tumbuhan Tinggi, Edisi VI,
191-216. Diterjemahkan oleh
Dalimartha. S. 2001. 96 Resep
Kosasih Padmawinata, ITB,
Tumbuhan Obat untuk Reumatik.
Bandung
23-32. Penebar Swadaya. Jakarta.
Setiyaningsih, S., 2003, Isolasi dan
Edmonson, D., Massey, V., Palmer, G.,
Identifikasi Flavonoid Daun
Becham III, L.M., and Elion,
Sambiloto (Andrographis
G.B., 1972, The Resolution of
paniculata Ness.). Skripsi.
Active and Inactive Xanthine
Fakultas Farmasi Universitas
Oxidase by Affinity
Ahmad Dahlan. Yogyakarta.
Chromatography, J. Biol. Chem.,
247(5):1597-1604.
Penghambatan Aktivitas Xanthine Oxidase .... (Wahyu Widyaningsih, dkk) 163

Sustrani, Lanny, Alam, S., dan and van Norren, K. 2002.


Hadibroto, I. 2005. Asam Urat, Accurate prediction of xanthine
25-26. Gramedia Pustaka Utama. oxidase inhibition based on the
Jakarta. structure of flavonoids, Eur. J.
Syamsuhidayat, S.S., Hutapea, J.R. Pharmacol., 451: 111-118.
1991, Inventaris Tanaman Obat Wijayakusuma, H. Dalimartha, S.,
Indonesia (I). Departemen Wirian, S.A., 1993, Tanaman
Kesehatan Republik Indonesia. Berkhasiat Obat di Indonesia.
Jakarta Jilid II. 117-118. Pustaka Kartini.
Van Hoorn, D.E.C., Nijveldt, R.J., van Jakarta
Leeuwen, P.A.M., Hofman, Z.,
M’Rabet, L., De Bont, D.B.A.,

Anda mungkin juga menyukai