Anda di halaman 1dari 24

Rancang Bangun

Alat Uji Pompa Injeksi Motor bakar diesel

TUGAS RANCANG

NAMA : SIGIT SUBANGUN

NIM : 1617015012

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI SARJANA S1 TEKNIK MESIN INSTITUT TEKNOLOGI BUDI


UTOMOTO JAKARTA

2019
HALAMAN PERSETUJUAN
Telah disetujui Laporan Tugas Rancang mahasiswa Program Studi Sarjana S1 Teknik Mesin yang
disusun oleh :

Nama : SIGIT SUBANGUN


NIM : 1617015012
Judul TR : RANCANG BANGUN ALAT UJI POMPA INJEKSI
MOTOR DIESEL

Disetujui pada tanggal : 15 Agustus 2011


HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir ini diajukan oleh
NAMA : Sigit Subangun
NIM : 1617105012
Program Studi : Sarjana S1 Teknik Mesin
Judul Tugas Rancang : Rancang Bangun Alat Uji Pompa Injeksi Motor Diesel

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan
yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi S1 Teknik Mesin
Fakultas INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO JAKARTA.
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Tugas Rancang ini adalah hasil karya saya sendiri,


dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : SIGIT SUBANGUN


Nim : 1617105012
Tanggal : 00 JANUARI 2020
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS RANCANG UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Universitas Diponegoro, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Sigit Subangun


NIM : 1617105012
Program Studi : S1 Teknik Mesin
Fakultas : Teknik
Jenis Karya : Tugas Rancang

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada INSTITUT


TEKNOLOGI BUDI UTOMO JAKART atas karya ilmiah saya yang berjudul : Rancang Bangun Alat
Uji Pompa Injeksi Motor Diesel . Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak
Bebas Royalti/Noneksklusif ini INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan
memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : BEKASI

Pada Tanggal : 00 JANUARI 2020

Yang menyatakan

(SIGIT SUBANGUN)
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Tidak ada tindakan maka tidak ada sesuatu yang terjadi, melakukan tindakan maka
keajaiban terjadi”.
( A.Enstein )


“Datang bersama-sama adalah suatu permulaan, tetap bersama-sama adalah suatu kemajuan,
bekerja bersama-sama adalah suatu kesuksesan”.
( Aristoteles )


“Nilai dari seseorang ditentukan dari kebenarannya memikul tanggung jawab”

( Khalil Gibran )

PERSEMBAHAN
Laporan ini dipersembahkan kepada:

1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidayahNya

2. Nabi Muhammad SAW para sahabat serta pengikutnya atas sauri tauladannya

3. Ayah dan Ibu tercinta, terima kasih atas kerja keras serta cucuran air mata dalam setiap
doa-doanya serta seluruh keluarga

4. Drs. Ireng Sigit Atmanto, M.Kes. selaku Dosen pembimbing, yang telah memberikan
masukan-masukan yang sangat berguna serta terima kasih atas
kesabarannya dalam membimbing kelompok Tugas Akhir kami sampai selesai

5. Teman sekelompok kami, terima kasih atas kekompakan serta sumbangan pemikiran
dalam menyelesaikan Tugas Akhir kami.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat serta karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Rancang BangunAlat Uji
Pompa Injeksi Motor Diesel”.

Tugas Rancang ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Studi S1 jurusan
Teknik Mesin Fakultas Teknik Institut Teknologi Budi Utomo Jakarta.

Selain itu pembuatan tugas Rancang ini juga bertujuan untuk mengembangkan wawasan dan
juga untuk menambah pengetahuan yang berhubungan dengan kinerja dari pompa injeksi.
Selain itu juga dapat melakukan pengujian pada pompa injeksi serta mengetahui tentang kinerja
pompa injeksi yang sesuai dengan kebutuhan dari motor diesel tersebut, sehingga pemakaiaan
bahan bakar lebih efisien, dan untuk mengembangkan disiplin ilmu yang diperoleh di bangku
kuliah melalui penerapannya pada dunia kerja, dan juga untuk memperkenalkan suasana dunia
kerja yang belum penulis dapatkan di perkuliahan, sehingga diharapkan akan terjadi link and
match antara dunia akademis dan dunia kerja.

Kami menyadari bahwa keberhasilan untuk menyelesaikan tugas akhir ini tidak lepas
dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari semua pihak, untuk itu perkenankan penyusun
untuk berterima kasih kepada:

1. Aaaaaaaaaaaaaaa
2. Bbbbbbbbbbbbbbb
3. Nnnnnnnnnnnnnn
4. Nnnnnnnnnnnnn
5. Nnnnnnnnnnn
6. Mnmnmjnnjhh
7. Hhhhghghjhjuuikk
8. Jhmjhkhkhkhjjhjh

Kami menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik serta saran yang sifatnya membangun sangat kami tunggu demi kesempurnaan
tugas akhir ini.Akhirnya penyusun berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis sendiri khususnya maupun bagi pembaca pada umumnya.

Semarang, 16 Agustus 2011


ABSTRAK
Motor diesel merupakan mesin yang banyak digunakan untuk berbagai bidang antara lain
untuk sektor industri dan tranportasi. Pompa Injeksi (Injection Pump) adalah salah satu bagian
dari mesin diesel yang paling utama dan berfungsi untuk memompa bahan bakar dari tangki
kemudian disalurkan ke ruang bakar (silinder) dengan cara disemprotkan pada saat yang tepat
oleh injektor, sehingga terjadi pembakaran didalam ruang bakar (silinder) dengan baik. Pompa
injeksi bekerja atas dasar gerakan dari camshaft yang berputar sehingga menghasilkan gerakan
bolak balik dari pegas dan plunyer, dengan gerakan bolak-balik plunyer akan menekan bahan
bakar yang masuk melalui lubang isap serta melewati katup dan kemudian keluar dari pipa
tekanan tinggi menuju ke injektor yang kemudian disalurkan ke dalam silinder.

Oleh karena sangat pentingnya peran pompa injeksi dalam konstruksi dan kinerja mesin
diesel maka diperlukan suatu alat uji untuk mengetahui kinerja pompa injeksi tersebut.

Prinsip perencanaan alat uji pompa injeksi ini yaitu dengan memutarkan poros pompa
injeksi dengan motor listrik sesuai dengan kecepatan putaran yang ditentukan kemudian
menyalurkan bahan bakar yang keluar dari pompa injeksi ke dalam gelas ukur agar diketahui
apakah ada perbedaan volume bahan bakar yang disuplai ke masing-masing ruang bakar.
ABSTRACT
Diesel motor is a machine used for various fields such for industrial and transportation.
Injection pump is main part of the diesel engine which serves to pump the fuel from the tank and
then distributed to the combustion chamber (cylinder) with a sprayed at the right time by
injector, so that combustion occurs inside the combustion chamber (cylinder) as well. Injection
pump works on the basis of the movement of the camshaft rotates so as to produce the
movement back and forth from a spring and plunger, the plunger back and forth with the
movement will hit the fuel entering through the suction hole and through the valve and then out
of high measurement pipe leading to the injector which is then channeled into the cylinder.

Therefore a very important role in the construction of the injection pump and diesel
engine performance we need a testing tool to determine the performance of the injection pump.

The principle planning tool injection pump test this is by rotating the injection pump
shaft with an electric motor in accordance with a specified rotation speed and then distributing
the fuel out of the injection pump into the measuring cup in order to know whether there are
differences in the volume of fuel supplied to each combustion chamber.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................
HALAMANPERSETUJUAN……………… ...............................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...................................................
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............................
MOTTO DAN PERSEMBAHAN..........................................................................
KATA PENGANTAR .............................................................................................
ABSTRAK................................................................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang........................................................................................


1.2. Perumusan Masalah ................................................................................
1.3. Batasan Masalah .....................................................................................
1.4. Tujuan Proyek Akhir ..............................................................................
1.5. Sistematika Penulisan .............................................................................

BAB II LANDASAN TEORI TEORI

2.1. Tinjauan Umum Motor Diesel................................................................


2.2. Sistem Bahan Bakar Diesel ....................................................................
2.3. Pompa Injeksi Bahan Bakar...................................................................
2.4. Tinjauan Umum Test Bench ..................................................................

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN ALAT

3.1. Metodologi Perancangan........................................................................


3.2. Metode Pengambilan Data......................................................................
3.3. Metode Pengolahan Data........................................................................

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengujian.......................................................................................


4.2. Analisa Hasil Pengujian..........................................................................

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan .............................................................................................


5.2. Saran .......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Penggunaan mesin diesel pada kendaraan bermotor memang kalah populer
dibandingkan mesin bensin. Meski begitu, jangkauan pemakaiannya lebih luas. Antara lain mobil
penumpang, truk, bus, kapal laut dan lain sebagainya.

Daya tarik utama mesin diesel adalah nilai ekonomisnya. Disamping konsumsi bahan
bakarnya irit. Pencemaran yang ditimbulkannya pun tidak seberat mesin bensin.

Diesel berasal dari nama seorang insinyur dari Jerman yang menemukan mesin ini
pada tahun 1893, yaitu Dr. Rudolf Diesel. Pada waktu itu mesin tersebut tergantung pada panas
yang dihasilkan dari kompresi untuk menyalakan bahan bakar. Bahan bakar ini disemprotkan ke
silinder oleh tekanan udara pada akhir kompresi.

Pada tahun 1924, Robert Bosch, seorang insinyur dari Jerman, mencoba
mengembangkan pompa injeksi menggunakan metode tekanan udara yang akhirnya berhasil
menyempurnakan ide dari Rudolf Diesel. Keberhasilan Robert Bosch dengan mesin dieselnya
tersebut sampai saat ini digunakan oleh masyarakat.

Mesin diesel tersebut tidak berbeda jauh dengan mesin bensin. Beberapa bagian
komponennya mempunyai fungsi yang sama dengan mesin bensin. Perbedaan utamanya pada
proses atau siklus kerja. Mesin diesel tidak menggunakan pengapian untuk memulai
pembakaran. Bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar pada akhir langkah kompresi.
Sebelumnya udara yang diisap telah dikompresi dalam ruang bakar sampai tekanan dan
temperatur menjadi naik mencapai 900 – 1000oC. Naiknya tekanan dan temperatur
mengakibatkan bahan bakar menyala dan terbakar sendiri. Untuk memperoleh tekanan
kompresi yang tinggi saat putaran mesin rendah, banyaknya udara yang masuk ke dalam silinder
harus besar tanpa menggunakan throttle valve untuk membatasi aliran dari udara yang dihisap.
Dengan demikian dalam sebuah mesin diesel, output mesinnya dikontrol oleh pengontrol
banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan.

Menjelang akhir langkah kompresi, bahan bakar (solar) disemprotkan ke udara yang sangat
panas tersebut. Akibatnya bahan bakar tersebut langsung terbakar, karena titik nyala solar
adalah 400 oC.

Dengan demikian untuk menyemprotkan solar ke ruang bakar, diperlukan tekanan


yang jauh lebih tinggi. Hal ini menyebabkan sistem pasokan bahan bakarnya lebih rumit
daripada mesin bensin. Dalam hal ini pompa injeksi memegang peranan penting dalam proses
pengabutan bahan bakar yang nantinya akan digunakan dalam proses pembakaran di ruang
bakar. Oleh karena itu diperlukan suatu alat uji pompa injeksi untuk mengetahui seberapa besar
kinerja pompa injeksi dalam menyuplai bahan bakar ke masing-masing ruang bakar, apakah ada
perbedaan volume bahan bakar pada masing-masing ruang bakar apa tidak. Karena hal ini
sangat mempengaruhi performa dari mesin diesel.
1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang identifikasi masalah, permasalahan yang dapat diambil


adalah :

1. Bagaimana sistem bahan bakar pada mesin diesel?


2. Bagaimana proses kerja dari pompa injeksi?
3. Berapa volume bahan bakar yang disuplai ke masing-masing ruang bakar?
4. Hal-hal apa saja yang mempengaruhi kinerja dari pompa injeksi?

1.3 BATASAN MASALAH

Untuk membatasi lingkup bahasan dalam pembuatan Tugas Akhir ini maka pokok
permasalahan yang akan dibahas adalah:

1. Tinjauan umum motor diesel


2. Menjelaskan tentang proses kerja dari pompa injeksi
3. Menjelaskan tentang proses kerja dari alat uji pompa injeksi
4. Analisa data dan pembahasan mengenai suplai bahan bakar pada tiap ruang bakar

1.4 TUJUAN PROYEK AKHIR

Dengan adanya tugas akhir ini ada beberapa tujuan, diantaranya:


- Untuk merancang alat uji pompa injeksi
- Untuk menganalisa kinerja dari pompa injeksi setelah dilakukan pengujian.
- Untuk melakukan pengujian terhadap pompa injeksi motor diesel multi silinder.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Agar penulisan laporan Proyek Akhir ini lebih terarah dan sistematis, maka
penulisan berisikan tentang hal-hal umum dalam Proyek Akhir yaitu:BAB I
PENDAHULUAN
Menguraikan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan
Proyek Akhir, dan Sistematika Penulisan. BAB II LANDASAN TEORI
Menjelaskan tentang Tinjauan Umum Motor Diesel, Sistem Bahan Bakar Diesel, Pompa
Injeksi Bahan Bakar, dan Tinjauan Umum Alat Uji Pompa Injeksi
BAB III METODOLOGI
Menjelaskan tentang langkah-langkah pembuatan alat uji pompa injeksi, proses kerja,
metode pengambilan data, dan metode pengolahan data.
BABIV HASL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
Menjelaskan tentang hasil pengujian dan pengolahan data.
BAB V PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum Motor Diesel

2.1.1 Sejarah Singkat Motor Diesel

Pada tanggal 10 Agustus 1893 di jerman Rudolf Diesel mengadakan penelitian,


bagaiamana agar penggunaan bahan bakar pada suatu mesin menjadi lebih efisien. Dia
tahu bahwa mesin-mesin uap yang ada pada jamannya, hanya memiliki tingkat efisiensi
sebesar 10-15%. Dia kemudian merancang sebuah mesin dengan bahan bakar yang
disemprotkan kedalam ruang kompresi dimana bahan bakar tersebut akan terbakar
akibat panas yang timbul akibat kompresi. Mesin inilah yang kita kenal sekarang
dengan mesin diesel.

Impian diesel untuk menciptakan mesin dengan efisiensi tinggi akhirnya


tercapai, karena sumber bahan bakar untuk mesin diesel yang dipakai sekarang dan kita
kenal dengan nama ‘diesel’ adalah minyak sisa dari hasil penyaringan bensin. Setelah
kematian Rudolf Diesel, mesin diesel menjadi pengganti mesin uap. Mesin diesel adalah
mesin yang berat dan memiliki bentuk yang lebih kaku dan kokoh dari mesin bensin
sehingga mesin diesel tidak digunakan untuk mesin pesawat terbang, tetapi mesin
diesel berkembang luas sehingga banyak dipakai oleh pabrik, kapal laut, kapal selam,
lokomotif dan mobil modern.

Mesin diesel mempunyai keuntungan karena lebih irit bahan bakar daripada
mesin dengan bahan bakar bensin. Rudolf Diesel khususnya tertarik untuk
menggunakan minyak nabati sebagai bahan bakar, dan kenyataannya, mesin yang
dirancangnya memang dapat berjalan dengan menggunakan minyak nabati. Puncak
prestasinya pada tahun 1910 ketika ia tampil dipekan raya paris dengan rancang bangun
mesin diesel yang digerakkan dengan bahan bakar minyak nabati.

Dua tahun kemudian 1912 ketia berpidato menerima hak paten atas mesin
barunya tersebut, dunia mencatat pernyataannya yang paling bersejarah tentang masa
depan mesin yang dijalankan dengan bahan bakar minyak nabati yang sekarang dikenal
sebagai biodiesel. Pemakaian minyak nabati sebagai bahan bakar untuk saat ini
sepertinya kurang berarti, tetapi pada saatnya nanti akan menjadi penting, sebagaimana

minyak bumi dan batubara saat sekarang. Mesin biodisesel itu disempurnakan lagi oleh
Ludwig Elsbett.

Pada tahun 1924, Robert Bosch seorang insinyur dari Jerman, mencoba
mengembangkan pompa injeksi menggunakan metode tekanan udara yang akhirnya
berhasil menyempurnakan ide dari Rudolf Diesel. Keberhasilan Robert Bosch dengan
mesin dieselnya tersebut sampai saat ini digunakan oleh masyarakat.
2.1.2 Pengertian Motor Diesel
Motor diesel biasanya disebut dengan motor penyalaan kompresi (Copression
Ignition Engine),karena cara penyalaan bahan bakarnya menggunakan udara kompresi.
Motor bakar ada dua macam yaitu motor pembakaran dalam (internal
combustion engine) dan motor pembakar luar (external combustion engine) adalah
motor diesel,motor bensin dan lainnya.

Motor diesel tidak berbeda jauh dengan mesin bensin. Beberapa bagian
komponennya mempunyai fungsi yang sama dengan mesin bensin. Perbedaan utamanya
pada proses atau silus kerja. Mesin diesel tidak menggunakan pengapian untuk memulai
pembakaran. Bahan bakar di injeksikan ke dalam ruang bakar pada akhir langkah
kompresi. Sebelumnya udara yang diisap telah dikompresi dalam ruang bakar sampai
tekanan dan temperaturmenjadi naik mencapai 900 – 1000 oC. Naiknya tekanan dan
temperatur mengakibatkan bahan bakar menyala dan terbakar sendiri. Untuk
memperoleh tekanan kompresi yang tinggi saat putran mesin rendah, banyaknya udara
yang masuk kedalam silinder harus besar tanpa menggunakan throttle valve untuk
membatasi aliran dari udara yang dihisap. Dengan demikian dalam sebuah mesin diesel,
output mesinnya dikontrol oleh pengontrol banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan.

Menjelang akhir langkah kompresi, bahan bakar (solar) disemprotkan ke udara


yang sangat panas tersebut. Akibatnya bahan bakar tersebut langsung terbakar, karena
titik nyala solar 400 oC. Dengan demikian untuk menyemprotkan solar ke ruang bakar
diperlukan tekanan yang jauh lebih tinggi. Hal ini menyebabkan sistem pasokan bahan
bakarnya lebih rumit dari pada bensin.
2.1.3 Klasifikasi Motor Diesel
1. Ditinjau dari proses kerja dibedakan

 Motor diesel 2 tak,dimana dalam siklus 1 kerja dibutuhkan 1 kali


putaran poros engkol.

 Motor diesel 4 tak,dimana dalam 1 siklus kerja dibutuhkan 2 kali


putaran poros engkol.

2. Ditinjau dari jumlah silinder

 Motor dengan silinder tunggal (single cylinder).


 Motor dengan silinder banyak (multy cylinder).

3. Ditinjau dari posisi silinder

 Motor dengan silinder sebaris (in line) vertikal maupun


horizontal.

 Motor silinder menyudut (bentuk V).


 Motor dengan silinder berlawanan.
 Motor dengan silinder berhadapan.

4. Ditinjau dari besar putaran dibedakan

 Motor putaran rendah (low speed) 100-400 rpm.


 Motor putaran sedang (medium speed) 400-1000 rpm.
 Motor putaran tinggi (hight speed) lebih dari 1000 rpm.

5. Ditinjau dari pemasukan udara kedalam silinder

 Pemasukan udara biasa (konvesional).


 Pemasukan udara paksa (super charge/turbo charger).

6. Ditinjau pengabutan bahan bakar dibedakan

 Pengabutan tekan.
 Pengabutan gas.
 Pengabutan udara.

7. Ditinjau dari ruang bakar

 Ruang bakar terbuka (pengabutan langsung).


 Ruang bakar kamar muka (precobution chamber).
 Ruang bakar pusaran (turbulence chamber).
 Ruang bakar sel udara (air cell combustion chamber).
 Ruang bakar sel tenaga (energy cell combustionn chamber
8. Ditinjau dari sistem pendingin

 Pendinginan udara (air cooler).


 Pendinginan air (water cooler).

9. Ditinjau dari sistem start dibedakan

 Start sistem mekanik (engkol,tali).


 Start sistem motor listrik.
 Start sisitem tekanan udara compressor.

10. Ditinjau dari penggunaannya dibedakan

 Motor diesel stansioner (penggerak pompa,generator listrik


penerangan/las dan sebagainya).
 Motor diesel portabel (penggerak mobil,kapal kereta api dan
sebagainya).
2.1.4 Keuntungan danKerugian Motor Diesel

Keuntungan mesin diesel dibandingkan dengan motor bensin secara


umum :
1) Mesin diesel mempunyai efisiensi panas yang besar,hal ini berarti bahwa
penggunaan bahan bakarnya lebih ekonomis dari pada motor bensin.
2) Mesin diesel tahan lama dan tidak memerlukan penyalaan elektrik (elektrik
igniter) untuk membantu pembakaran sehingga lebih kecil dari pada motor
bensin.
Kerugian motor diesel dibandingkan dengan motor bensin secara umum :
1) Tekanan pembakaran maksimum hampir dua kali motor bensin 25Kg/cm2
s/d 32 Kg/cm2 (Daryanto 1995),hal ini menyebabkan getaran dan suara
motor diesel lebih besar.
2) Tekanan pembakaran yang lebih tinggi,maka motor diesel harus dibuat dari
bahan yang tahan tekanan tinggi dan struktur bahan yang lebih kuat,hal ini
menyebabkan getaran dan struktur bahan yang lebih kuat,hal ini
menyebabkan pembuatannya menjadi lebih mahal dibandingkan dengan
motor bensin.
3) Motor bensin memerlukan sisitem injeksi bahan bakar yang presisi yang
menyebabakan harganya mahal dan memerlukan perawatan serta
pemeliharaan yang cermat dibandingkan dengan motor bensin.
4) Kecepatannya lebih rendah dibandingkan dengan motor bensin.
2.2 Sistem Bahan Bakar Diesel

Pembakaran adalah reaksi kimia yang cepat antara oksigen dan bahan yang
dapat terbakar,disertai timbulnya cahaya dan menghasilkan kalor.Pembakaran spontan
adalah pembakaran dimana bahan mengalami oksidasi perlahan-lahan sehingga kalor
yang dihasilkan tidak dilepaskan,akan tetapi untuk menaikan suhu bahan secara
pelanpelan
sampai mencapai suhu nyala.Pembakaran sempurna adalah pembakaran dimana
semua konsisten yang dapat terbakar di dalam bahan bakar membentuk gas CO2,air
(H2O),dan gas SO2,sehingga tak ada lagi bahan yang dapat terbakar tersisa.Periode
proses pembakaran pada mesin diesel 4tak dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Langkah hisap
Pada langkah hisap,udara dimasukan ke dalam silinder.Torak (piston)
membentuk kevakuman didalam silinder seperti pada motor bensin.Torak
bergerak dari TMA ke TMB dan langkah ini hanya katup hisap yang terbuka
dan memungkinkan udara masuk kedalam silinder dan katup tertutup selama
langkah hisap ini.
b. Langkah kompresi
Pada langkah kompresi, torak (piston) bergerak dari titik mati bawah menuju
titik mati atas dan pada saat langkah kompresi ini kedua katup dalam keadaan
tertutup. Udara yang dihisap selama langkah hisap ditekan sampai tekanannya
naik dengan temperatur sekitar 500 oC sampai 800 oC.
c. Langkah pembakaran
Pada langkah pembakaran, udara yang terdapat di dalam silinder didorong
oleh torak (piston) ke dalam ruang bakar yang terdapat di bagian atas
masingmasing
silinder, pada saat akhir langkah pembakaran nozzle menyemprotkan
bahan bakar dan kemudian campuran bahan bakar dan udara selanjutnya
terbakar oleh panas yang dibangkitkan oleh tekanan energi pembakaran
mengekspansikan gas dengan sangat cepat dan torak (piston) terdorong ke
bawah. Gaya yang mendorong torak (piston) ke bawah diteruskan ke batang
torak (connecting road) kemudian diteruskan ke poros engkol (crankshaft) dan
mengubah dari gerak translasi lurus bolak-balik menjadi gerak putar (rotasi)
untuk memberi tenaga pada mesin.
d. Langkah buang
Pada langkah buang, torak (piston) dari titik mati bawah menuju titik mati
atas. Pada langkah buang ini hanya katup buang yang terbuka dan gas
pembakaran dikeluarkan melalui katup buang. Gas akan terbuang habis pada
saat torak (piston) mencapai titik mati atas, setelah proses langkah buang
dimulai langkah hisap, begitu seterusnya. Proses ini terjadi berulang-ulang.
Selama mesin menyelesaikan empat langkah (langkah hisap, kompresi,
pembakaran, buang) poros engkol (crankshaft) berputar dua kali dan
menghasilkan satu kali pembakaran (tenaga), atau juga disebut motor diesel
empat langkah.

Sistem bahan bakar pada mesin diesel mempunyai kompenen-kompenen seperti


terlihat
pada gambar dibawah ini :

Gambar 2.1 Rangkaian sistem injeksi bahan bakar diesel

a. Tangki bahan bakar (fuel tank)


Tangki bahan bakar berfungsi menyimpan atau menampung bahan bakar.
Tangki bahan bakar dibuat dengan berbagai ukuran dan bentuk, tiap ukuran
dan
bentuk tangki tersebut dirancang untuk maksud dan tujuan tertentu.
b. Saringan bahan bakar (fuel tangki)
Saringan bahan bakar berfungsi untuk membersihkan bahan bakar dari
partikelpartikel
kotoran atau air. Untuk memisahkan air dari bahan bakar digunakan
juga water sedimenter yang bekerja atas sifat gravitasi air sendiri yang lebih
besar daripada bahan bakarnya.
c. Pompa penyalur (feed pump)
Pompa penyalur berfungsi menghisap bahan bakar dari tangki dan diteruskan
ke
inlet pompa injeksi yang sebelumnya melewati fuel filter.
d. Pompa injeksi (injection pump)
Pompa injeksi merupakan salah satu komponen utama sistem bahan bakar
motor
diesel yang berfungsi untuk memberikan tekanan tinggi pada bahan bakar
untuk
dimasukan kedalam silinder melalui injektor dalam bentuk kabut.
e. Pipa-pipa injeksi (fuel injection lines)
Pipa injeksi berfungsi sebagai penyalur bahan bakar dari pompa injeksi ke
injektor.
f. Injektor (fuel injector)
Injektor berfungsi untuk menghantar bahan bakar diesel dari pompa injeksi ke
dalam silinder pada setiap akhir langkah kompresi dimana torak (piston)
mendekati posisi TMA.
g. Pipa-pipa pengembali bahan bakar (fuel return lines)
Pipa-pipa pengembali bahan bakar berfungsi untuk mengembalikan kelebihan
suplai bahan bakar pada pompa injeksi.
h. Busi pemanas
Busi pemanas berfungsi sebagai pemanas awal udara apabila mesin diesel
dihidupkan dalam keadaan dingin, sehingga ruang bakarnya masih dalam
keadaan dingin. Hal ini mengakibatkan tekanan udara dan suhu udara dalam
kondisi yang kurang optimal untuk membakar bahan bakar sehingga mesin
sukar
dihidupkan. Problem ini sering terjadi pada mesin-mesin diesel yang
dilengkapi
dengan ruang tambahan (auxiliary chamber), hal ini disebabkan luas areal
ruang
bakar yang besar. Dengan alasan ini, diperlukan busi pijar pada ruang bakar
mesin diesel tipe ruang tambahan.

2.3 Pompa Injeksi Bahan Bakar

Pompa injeksi adalah salah satu komponen vital dari mesin diesel yang
berfungsi untuk mengatur jumlah dan menaikkan tekanan bahan bakar yang disalurkan
ke injektor yang disesuaikan dengan kebutuhan dari kerja mesin itu sendiri.

2.3.1 Bagian-Bagian Pompa Injeksi

Pompa injeksi mempunyai bagian-bagian sebagai berikut:

Gambar 2.2 Pompa injeksi sebaris tipe bosch (PE)

1. Pemegang katup penyalur


Pemegang katup penyalur berfungsi sebagai dudukan dari pegas katup dan
sebagi saluran keluar bahan bakar yang ditekan.
2. Pegas katup
Pegas katup berfungsi untuk mengembalikan katup penyalur ke posisi
semula.
3. Katup penyalur (delivery valve)
Katup penyalur (delivery valve) berfungsi ganda, yaitu selain mencegah bahan
bakar dalam pipa tekanan tinggi mengalir kembali ke plunyer juga berfungsi
menghisap bahan bakar ruang injektor setelah penyemprotan.
4. Plunyer
Plunyer berfungsi sebagai pengatur jumlah bahan bakar yang disalurkan untuk
setiap silinder.
5. Pinion pengontrol
Pinion pengontrol terhubung dengan control rack yang berfungsi untuk
mengatur jumlah bahan bakar yang dikompresikan oleh plunyer.
6. Control rack
Control rack bergerak maju mundur berfungsi untuk menggeser pinion
pengontrol.
7. Pegas plunyer
Pegas plunyer berfungsi untuk mengembalikan plunyer ke posisi semula ketika
poros nok pada posisi tidak menekan.
8. Tappet
Tappet berfungsi sebagai penerus gaya dari poros nok, gerak naik turun tappet
tersebut diteruskan oleh batang pendorong (push-rod) ke tuas penekan katup
(rocker-arm) sehingga menekan (katup terbuka) dan membebaskan katup (katup
tertutup) secara bergantian mengikuti putaran poros nok yang lonjong
(eksentrik).
9. Poros nok
Poros nok berfungsi menggerakkan poros eksentrik untuk pompa injeksi dan
sebagai dudukan nok, dimana nok tersebut yang akan menggerakkan batang
penumbuk (push rod) melalui rol (tappet roller).

2.3.2 Prinsip Kerja Pompa Injeksi

Prinsip kerja pompa injeksi dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 2.3 Cara kerja elemen pompa injeksi sebaris

1. Pada saat plunyer berada pada titik terbawah (TMB), bahan bakar
bertekanan rendah mengalir melalui lubang masuk (feed hole) pada silinder
ke ruang penyalur (delivery chamber) di atas plunyer.

2. Pada saat poros pada pompa injeksi berputar dan menyetuh tappet roller
maka plunyer bergerak ke atas. Apabila permukaan atas plunyer bertemu
dengan bibir atas lubang masuk maka bahan bakar mulai tertekan dan
mengalir keluar pompa melalui pipa tekanan tinggi ke injektor.

3. Plunyer tetap bergerak ke atas, tetapi ada saat bibir atas control groove
bertemu dengan bibir bawah lubang masuk, maka penyaluran bahan bakar
terhenti.

4. Gerakan plunyer ke atas selanjutnya menyebabkan bahan bakar yang


tertinggal dalam ruang penyaluran masuk melalui lubang pada permukaan
atas plunyer dan mengalir ke lubang masuk menuju ruang isap, sehingga
tidak ada lagi bahan bakar yang disalurkan.

Pengontrolan jumlah bahan bakar yang disalurkan seperti terlihat pada

gambar di bawah ini :

Gambar 2.4 Pengontrolan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan

Pada gambar di atas menunjukkan hubungan antara posisi pemutaran


plunyer dengan jumlah bahan bakar yang disemprotkan. Disini panjang langkah
dari plunyer adalah tidak berubah atau konstan. Tetapi dengan putarannya
plunyer penyemprotan berubah-ubah, hal ini terpengaruh oleh reaksi kerja dari
governor.

Tinggi pengangkatan nok adalah 8 mm, sehingga gerakan plunyer naik


turun sebesar 8 mm. Pada saat plunyer pada posisi terbawah, plunyer menutup
lubang masuk kira-kira 1,1 mm dari besar diameter lubang masuk sebesar 3 mm.

Dengan demikian plunyer baru akan menekan setelah bergerak ke atas kira-kira
1,9 mm. Langkah ini disebut “prestroke” dan pengaturannya dapat dilakukan
dengan menyetel baut pada tappet roller. Prestroke ini berkaitan dengan saat
injeksi (injection timming) bahan bakar keluar pompa. Jumlah pengiriman bahan
bakar dari pompa diatur oleh governor (regulator) sesuai dengan kebutuhan
mesin.

Governor mengatur gerakan control rack yang berkaitan dengan control


pinion yang diikatkan pada control sleeve. Control sleeve ini berputar bebas
terhadap silinder. Bagian bawah plunyer (flens) berkaitan dengan bagian bawah
control sleeve. Jumlah bahan bakar yang dikirim tergantung pada posisi plunyer
dan perubahan besarnya langkah efektif. Langkah efektif adalah langkah plunyer
dimulai dari tertutupnya lubang masuk oleh plunyer sampai control groove
bertemu dengan lubang masuk. Langkah efektif akan berubah sesuai dengan
posisi plunyer dan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sesuai dengan besarnya
langkah efektif.
2.4 Tinjauan Umum Test Bench

Pompa injeksi adalah bagian terpenting yang mempengaruhi performa


dari mesin diesel, oleh karena itu pompa injeksi harus secara rutin dikalibrasi
agar performa mesin tetap terjaga dalam kondisi yang tetap prima. Umumnya
pengkalibrasian pompa injeksi dilakukan setelah pemakaian 50.000 km sampai
100.000 km, sedangkan untuk pengkalibrasian tersebut biasanya digunakan alat
yang dinamakan test bench. Pada dasarnya alat tersebut bekerja secara sederhana
yaitu hanya bertujuan untuk membaca pengeluaran atau penyemprotan solar dari
pompa injeksi yang disemprotkan melalui injektor ke ruang bakar. Dengan alat
tersebut kita dapat membaca debit aliran bahan bakar pada masing-masing
injektor, dan apabila debit aliran tiap injektor tidak sama maka dapat dilakukan
pengkalibrasian agar menjadi sama untuk setiap putarannya.

Anda mungkin juga menyukai