Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

LEUKEMIA

Fasililator : Nor Isna Tauhidah, Ns., M.Kep

Disusun Oleh
NADIA KHAIRUNNIDA
1714201110080

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN REGULER


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN 2019
BAB 1
LATAR BELAKANG

1.1 Pendahuluan
Leukemia limfosit akut atau disebut LLA adalah bentuk leukemia yang
paling lazim dijumpai pada anak, penyakit ini merupakan penyakit
keganasan masa anak yang paling sering ditemukan.Insiden LLA adalah
1/60.000 orang pertahun, dengan 75% pasien berusia kurang 15 tahun.
Insiden puncaknya usia 3-5 tahun (Hoffbrand, 2012).
Dijepang mencapai 2.76 / 100.000 anak dan diperkirakan tiap tahun terjadi
1000 kasus baru (Permono, 2010). Di Amerika Serikat, Insiden tahunan
penyakit leukemia pada anak yang berumur dibawah 15 tahun adalah
sekitar 4 per 100.0000. Anak-anak dari semua golongan umur terkena.
Pada LLA, puncak usia timbulnya penyakit adalah antara umur 3 dan 5
tahun (Rudolph, 2007).
Menurut yayasan Onkologi anak Indonesia setiap tahun di temukan 11.000
kasus kanker baru pada anak diseluruh Indonesia, sebanyak 70%
merupakan leukemia/kanker darah. Di Indonesia leukemia menduduki
peringkat 1 kasus kanker pada anak. Umumnya pasien kanker yang
menderita leukemia datang ke rumah sakit dalam keadaan status gizi yang
kurang.
1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk Mengetahui pengertian Leukimia
1.2.2 Untuk Mengetahui klasifikasi Leukimia
1.2.3 Untuk Mengetahui tanda dan gejala Leukimia
1.2.4 Untuk mengetahui faktor penyebab Leukimia
1.2.5 Untuk Mengetahui komplikasi Leukimia
1.2.6 Untuk Mengetahui bagaimana pengobatan Leukimia
1.3 Sasaran
Orang tua anak dan Keluarga

1.4 Waktu Dan Tempat Kegiatan


Tempat : RS Bhayangkara Banjarmasin
Hari/Tanggal : Kamis, 5 Desember 2019
Waktu : 35 Menit

1.2 Jadwal kegiatan


NO WAKTU KEGIATAN
a. Mengucapkan salam
pembukaan
b. Memperkenalkan diri
1 5 Menit c. Menjelaskan tujuan
d. Menyebutkan materi
e. Melakukan Aperepsi tentang
materi
a. Menjelaskan tentang
pengertian Leukemia
b. Menjelaskan klasifikasi
Leukemia
c. Menjelaskan tentang tanda dan
gejala Leukemia
2 20 Menit
d. Menjelaskan tentang faktor
penyebab Leukemia
e. Menjelaskan tentang
komplikasi Leukemia
f. Menjelaskan tentang
pengobatan Leukemia
Menanyakan kepada peserta
tentang materi yang telah
3 5 Menit diberikan, dan renforcement
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.
a. Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan
4 5 Menit b. Melaksanakan evaluasi
c. Mengucapkan terimakasih dan
salam
BAB 2
TEMA

Bidang : Keperawatan
Topik : Leukimia
Sub Topik : Perawatan Leukimia pada Anak
Sasaran : Orang tua anak dan keluarga
Tempat : RS Bhayangkara Banjarmasin
Hari/Tanggal : Kamis, 5 Desember 2019
Waktu : 35 Menit

2.1 Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan Pendidikan Kesehatan ini diharapkan orang tua dan keluarga
mengetahui tentang Leukimia.

2.2 Tujuan Instruksional Khusus


1. Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit Orang tua anak mampu
menjelaskan pengertian Leukemia dengan benar
2. Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit Orang tua anak mampu
menyebutkan klasfikasi Leukemia dengan benar
3. Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit Orang tua anak mampu
menyebutkan tanda dan gejala Leukemia dengan benar
4. Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit Orang tua anak mampu
menyebutkan faktor penyebab Leukemia
5. Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit Orang tua anak mampu
menjelaskan komplikasi Leukemia dengan benar
6. Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit Orang tua anak mampu
menjelaskan cara pengobatan Leukemia dengan benar

2.3 Sasaran
Orang tua anak dan Keluarga

2.4 Pokok Materi (Terlampir)


1. Pengertian Leukemia
2. Tanda dan gejala Leukemia
3. Klasifikasi Leukemia
4. Komplikasi Leukemia
5. Cara pengobatan Leukemia
2.5 Media
Leaflet
2.6 Metode
Ceramah
Tanya jawab
2.7 Kriteria Evaluasi
1. Orang tua anak antusias terhadap pelaksanaan pendidikan kesehatan
2. Orang tua anak memahami dan aktif bertanya

2.8 Kegiatan
No Waktu Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 Menit a. Mengucapkan salam pembukaan Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan Memperhatikan
d. Menyebutkan Materi Memperhatikan
e. Melakukan Apersepsi tentang Menjawab
materi aperepsi
2. 20 Menit a. Menjelaskan tentang pengertian Memperhatikan
Leukimia
b. Menjelaskan klasifikasi Memperhatikan
Leukimia
c. Menjelaskan tentang tanda dan Memperhatikan
gejala Leukimia
d. Menjelaskan faktor penyebab Memperhatikan
Leukimia
e. Menjelaskan tentang komplikasi Memperatikan
Leukimia
f. Menjelaskan tentang cara Memperhatikan
pengobatan Leukimia
3. 5 Menit Menyatakan Kepada Peserta tentang Memperhatikan
Materi yang telah diberikan,
reinforcement kepada peserta
4. 5 menit a. Menyimpulkan materi yang telah Memperhatikan
disampaikan
b. Melakukan evaluasi mengakhiri Mendengarkan
kegiatan
c. Mengucapkan terima kasih dan Menjawab Salam
salam

2.9 Pengorganisasian
Pembicara : NADIA KHAIRUNNIDA
BAB 3
ISI MATERI

1.1. Definisi Leukemia


Leukemia adalah penyakit keganasan yang mengenai darah yang ditandai
dengan kegagalan sumsum tulang dalam membentuk sel darah normal yang dapat
menyebar ke berbagai organ lain.
Leukemia adalah kanker sel darah yang memburuk. Pasien yang menderita
penyakit ini akan memproduksi sel darah putih yang belum matang dalam jumlah
besar, sehingga mencegah sel darah untuk melakukan tugas mereka.
Kondisi ini dapat menimpa anak-anak dan orang dewasa. Meskipun
diagnosa lebih banyak ditemukan pada orang dewasa, mereka yang berusia diatas
20 tahun memiliki hasil perawatan (prognosa) yang lebih baik.

1.2. Klasifikasi Leukemia


Ada berbagai jenis leukemia dan pengobatan yang dilakukan berbeda-beda
tergantung pada jenis leukemia yang dihadapi. Menurut presentasi klinis,
leukemia bisa diklasifikasikan secara luas menjadi leukemia akut dan kronis.
Keduanya bisa diklasifikasikan lagi menurut jenis sel yang terpengaruh:
1). Leukemia myeloid akut (AML): kanker sel darah myeloid yang belum dewasa.
Merupakan jenis leukemia yang paling umum terjadi pada orang dewasa. Tingkat
pertumbuhan sel kanker ini biasanya cepat dan memengaruhi produksi sel darah
normal pada awalnya. Pasien biasanya akan mengalami gejala rendahnya jumlah
sel darah (misalnya anemia, infeksi karena jumlah sel darah putih yang rendah,
pendarahan abnormal karena jumlah trombosit yang rendah).
2). Leukemia Limfoblastik Akut (ALL): kanker sel limfoid yang belum dewasa.
Lebih sering terjadi pada anak-anak dan merupakan leukemia yang paling umum
diderita oleh anak-anak. Presentasinya mirip dengan AML.
3). Leukemia myeloid kronis (CML): kanker sel myeloid dewasa yang terkait
dengan kehadiran kromosom Philadelphia. Jenis leukemia ini kebanyakan
terdeteksi pada orang dewasa. Sel kanker berkembang pada tingkatan yang relatif
lambat, penyakit di stadium awal mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun.
Pada stadium selanjutnya, pembesaran limpa bisa menyebabkan sakit perut.
Produksi sel darah normal juga bisa terpengaruh, dan memunculkan gejala-gejala
yang tercantum di atas.
4) Leukemia Limfositik Kronis (CLL): kanker sel limfoid dewasa. Sebagian besar
diderita oleh individu yang berusia lanjut (>60 tahun). Jenis ini jarang terjadi pada
anak-anak. Sel kanker ini juga ditandai dengan laju pertumbuhan yang lambat.
Penyakit di stadium awal biasanya bersifat asimtomatik.

1.3. Tanda dan Gejala


1) Gejala klinis yang khas adalah : muka, kelopak mata dan kuku pucat, demam
dan perdarahan yang sulit berhenti disertai pembesaran kelenjar biasanya pada
daerah leher, ketiak dan lipatan paha.
2) Gejala tidak khas : pilek tidak sembuh-sembuh, malas bermain, malas makan,
cepat lelah, berat badan turun, adanya bintik kemerahan pada kulit, mengeluh
nyeri tulang dan sendi, dan sakit perut.

1.4. Faktor Penyebab Leukemia


Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti. Diperkirakan bukan penyebab
tunggal tetapi gabungan dari faktor resiko antara lain :
1). Terinfeksi virus. Agen virus sudah lama diidentifikasi sebagai penyebab
leukemia pada hewan. Pada tahun 1980, diisolasi virus HTLV-1 dari leukemia sel
T manusia pada limfosit seorang penderita limfoma kulit dan sejak saat itu
diisolasi dari sampel serum penderita leukemia sel T.
2). Faktor Genetik. Pengaruh genetik maupun faktor-faktor lingkungan
kelihatannya memainkan peranan , namun jarang terdapat leukemia familial,
tetapi insidensi leukemia lebih tinggi dari saudara kandung anak-anak yang
terserang , dengan insidensi yang meningkat sampai 20% pada kembar monozigot
(identik).
Kelainan Herediter. Individu dengan kelainan kromosom, seperti Sindrom Down,
kelihatannya mempunyai insidensi leukemia akut 20 puluh kali lipat.
Faktor lingkungan.
- Radiasi. Kontak dengan radiasi ionisasi disertai manifestasi leukemia yang
timbul bertahun-tahun kemudian.
- Zat Kimia. Zat kimia misalnya : benzen, arsen, kloramfenikol, fenilbutazon,
dan agen antineoplastik dikaitkan dengan frekuensi yang meningkat khususnya
agen-agen alkil. Kemungkinan leukemia meningkat pada penderita yang diobati
baik dengan radiasi maupun kemoterapi.

1.5.Komplikasi Leukemia
- Sepsis
- Perdarahan
- Anemia
- Kematian

1.6. Pengobatan Leukemia


Sebelum pengobatan kanker dimulai, terkadang seorang anak membutuhkan
pengobatan untuk menangani komplikasi penyakit lainnya. Contohnya, perubahan
pada sel-sel darah dapat menyebabkan infeksi atau perdarahan berat dan dapat
berdampak pada jumlah oksigen yang mencapai jaringan tubuh. Pengobatan dapat
melibatkan antibiotik, transfusi darah, atau langkah-langkah lain untuk melawan
infeksi.
Kemoterapi adalah pengobatan utama untuk leukemia anak. Anak Anda akan
menerima obat antikanker untuk diminum, atau disuntik ke dalam vena atau cairan
sumsum tulang. Untuk mencegah leukemia kambuh kembali, mungkin terapi
pemeliharaan dapat dilakukan dalam siklus selama dua atau tiga tahun.
Terapi yang ditargetkan terkadang juga digunakan untuk leukemia. Terapi ini
menargetkan bagian-bagian spesifik pada sel-sel kanker, bekerja dengan cara
berbeda dari kemoterapi standar. Efektif untuk beberapa jenis leukemia anak,
terapi yang ditargetkan seringkali memberikan efek samping yang lebih sedikit.
Jenis pengobatan lainnya dapat meliputi terapi radiasi, yang menggunakan radiasi
berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker dan menyusutkan tumor. Ini
dapat digunakan untuk membantu mencegah atau mengobati penyebaran leukemia
ke bagian tubuh lainnya. Operasi jarang digunakan untuk mengobati leukemia
anak. Jika pengobatan standar tampaknya kurang efektif, transplantasi sel induk
bisa jadi pilihan terbaik. Ini melibatkan transplantasi sel-sel induk setelah radiasi
seluruh tubuh yang dikombinasikan dengan kemoterapi berdosis tinggi pertama-
tama dilakukan untuk menghancurkan sumsum tulang anak.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009, Leukemia, http://leukemia-akut.html, 2 Desember 2019

Anonim, 2009, Leukemia, http://penyakit-leukemia-kanker-darah.html, 7 Desember


2019

Anonim, 2015, Pedoman Diagnosis Dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas
Kedokteran Unair & RSUD dr Soetomo, Surabaya

Leather, Helen L. and Betsy Bickert Poon, in Acute Leukimias, Dipiro, J.T., Talbert,
R.L., Yee, G.C. Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M., (Eds), 2015,
Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, seventh Edition, McGraw Hill,
Medical Publishing Division, New York

Pick, Amy M., Marcel Devetten, and Timothy R. McGuire, in Chronic Leukimias,
Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C. Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M.,
(Eds), 2017, Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, seventh Edition,
McGraw Hill, Medical Publishing Division, New York

Robbins dan Kumar, 2009, Buku Ajar Patologi I, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta

Simon, Sumanto, dr. Sp.PK, 2013, Neoplasma Sistem Hematopoietik: Leukemia,


Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Jakarta

Wong (2014). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai