Anda di halaman 1dari 3

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM

TERHADAP TINGKAT NYERI PASCA OPERASI DI RSUD DR. H. MOCH.


ANSARI SALEH BANJARMASIN

Oleh Kelas A

Kelompok 1

Almaidah Almanda NPM1714201110003


Ani Suriyani NPM1714201110004
Hj. Fahridha NPM1714201110017
Livia Mahda NPM1714201110020
Muhammad Birrin Ikhsani NPM1714201110027
Muhammad Hidayat NPM1714201110030

1.1 Latar Belakang


Operasi adalah tindakan pembedahan yang dilakukan oleh tenaga
profesional untuk menyelamatkan nyawa pasien. Operasi merupakan
tindakan pengobatan invasif dengan cara melakukan sayatan untuk
menampilkan bagian tubuh yang akan diobati atau ditangani, tindakan ini
diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka pada bagian yang telah
dilakukan sayatan.
Menurut data dari WHO (World Health Organization) jumlah pasien
yang melakukan operasi mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun
ke tahun. Pada tahun 2011 di seluruh rumah sakit di dunia tercatat 140 juta
pasien yang melakukan operasi. Jumlah tersebut meningkat pada tahun
berikutnya, tahun 2012 menjadi 148 jiwa. Sedangkan di Indonesia, tindakan
operasi pada tahun 2012 terdapat 1,2 juta pasien. Data di Kalimantan
Selatan
Operasi atau pembedahan merupakan tindakan invasif dengan
membuka bagian tubuh untuk perbaikan. Operasi biasanya diberikan
anestesi untuk pengelolaan nyeri, tanda vital, juga dalam pengelolaan
perioperatif untuk mendukung keberhasilan operasi. (Sjamsuhidajat dan
Wim De Jong, 2010). Operasi dilakukan untuk mendapatkan diagnosa suatu
penyakit atau mengobati penyakit, cedera ataupun cacat, serta mengobati
kondisi yang tidak memungkinkan sembuh hanya dengan obat-obatan biasa.
Pasca dilakukan operasi pasien akan mengalami pemulihan dengan lancar
secara bertahap.
Pasien pasca operasi akan mengalami pemulihan secara bertahap
dengan lama waktu normalnya hanya dalam satu sampai dua jam.
Pemulihan pasca operasi rata-rata membutuhkan waktu 72,45 menit.
Sesudah masa tersebut pasien akan merasakan nyeri yang hebat rata-rata
pada dua jam pertama pasca operasi karena pengaruh dari obat anestesi yang
sudah hilang.
Menurut The International Association For the Study of Pain (IASP),
nyeri adalah pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan
yang berhubungan dengan kerusakan jaringan atau potensial sehingga akan
menyebabkan kerusakan jaringan. Pada pasien pasca operasi terkadang
nyeri yang dirasakan sangat hebat meskipun sudah tersedia obat-obatan
analgesik, namun nyeri masih belum teratasi dengan baik. Sekitar 50%
pasien pasca operasi tetap merasakan nyeri yang menyebabkaan perubahan
rasa nyaman. Perubahan rasa nyaman akan menyebabkan perasaan tidak
enak atau tidak nyaman yang berespon terhadap stimulus yang berbahaya.
Perasaan nyeri merupakan stressor yang menimbulkan stress atau
ketegangan dimana individu berespon secara biologis dan perilaku yang
menimbulkankan respon fisik dan psikis. Untuk manajemen nyeri tersebut
biasa diberikan analgesik sebagai manajemen farmakologi untuk
mengurangi nyeri.
Manajemen nyeri merupakan cara yang digunakan untuk mengatasi
nyeri yang dialami pasien. Secara garis besar terdapat dua jenis manajemen
untuk mengatasi nyeri yaitu manajemen farmakologi dan manajemen non
farmakologi. Pemberian analgesik untuk mengurangi nyeri termasuk dalam
manajemen farmakologi, sedangkan manajemen non farmakologi salah satu
contohnya adalah teknik relaksasi.
Teknik relaksasi merupakan salah satu metode manajemen nyeri non
farmakologi dalam strategi menangani nyeri. Relaksasi adalah bebasnya
mental dan fisik dari ketegangan serta stress. Hal ini dikarenakan dapat
mengubah persepsi kognitif maupun motivasi afektif pasien. Dengan
melakukan teknik ini, pasien dapat mengontrol dirinya ketika merasa tidak
nyaman atau nyeri, stress fisik serta emosi pada saat nyeri terjadi. Melihat
hal diatas peneliti tertarik untuk memberikan teknik relaksasi nafas pada
pasien pasca operasi untuk mengurangi rasa nyeri serta tidak menimbulkan
efek samping. Peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana pengaruh
pemberian teknik relaksasi terhadap tingkat nyeri pada pasien pasca operasi
di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.

Anda mungkin juga menyukai