Anda di halaman 1dari 6

A.

Waterborne Disease

Waterborne Disease merupakan penyakit yang ditularkan ke manusia

akibat adanya cemaran baik berupa mikroorganisme ataupun zat pada air.

Kerugian akibat water-borne disease tidak hanya pada manusia namun juga

dapat berdampak pada lingkungan tempat manusia tinggal. Kontaminasi pada

manusia dapat melalui kegiatan minum, mandi, mencuci, proses menyiapkan

makanan, ataupun memakan makanan yang telah terkontaminasi saat proses

penyiapan makanan. Umumnya gejala paling sering akibat penyakit ini yaitu

diare, dan paling sering terjadi pada anak-anak terutama pada daerah dengan

sanitasi dan higienitas yang buruk. WHO memperkirakan bahwa waterborne

disease merupakan 4,1% dari total penyebab kematian atau sekitar 1,8 juta

jiwa pertahunnya.

Waterborne disease diakibatkan oleh mikroorganisme berupa bakteri,

protozoa, dan cacing. Untuk bakteri dan protozoa umumnya menyebabkan

sakit akibat masuknya organisme tersebut dapat merusak jaringan ataupun

sistem sirkulasi pada saluran pencernaan. Hal inilah yang menyebabkan

pencernaan tidak bekerja optimal sehingga menyebabkan diare bagi penderita.

Kondisi yang lebih parah dapat menyebabkan kerusakan pada saluran

pencernaan sehingga menyebabkan luka saluran cerna yang berakibat pada

diare beradarah. Diare yang cukup sering dapat berbahaya bagi manusia

diakibatkan kekurangan cairan pada tubuh, dan kehilangan cairan parah dapat

menyebabkan keseimbangan asam basa tubuh tidak seimbang yang berujung

pada kerusakan sistem organ. Jika hal ini dibiarkan bahkan dapat

meyebabkan kematian bagi penderita.


B. Water Based Disease

Water Based Disease adalah penyakit yang ditularkan oleh bibit

penyakit yang sebagian besar siklus hidupnya di air seperti Schistosomiasis.

Schistosomiasis (bilharziasis) adalah infeksi yang disebabkan oleh

cacing pipih (cacing pita). Ini seringkali menyebabkan ruam, demam,

panas-dingin, dan nyeri otot dan kadangkala menyebabkan nyeri perut dan

diare atau nyeri berkemih dan pendarahan.

Schistosomiasis diperoleh dari berenang, menyeberangi, atau mandi di

air bersih yang terkontaminasi dengan parasit yang bebas berenang.

Schistosomes berkembang biak di dalam keong jenis khusus yang menetap di

air, dimana mereka dilepaskan untuk berenang bebas di dalam air. Jika

mereka mengenai kulit seseorang, mereka masuk ke dalam dan bergerak

melalui aliran darah menuju paru-paru, dimana mereka menjadi dewasa

menjadi cacing pita dewasa. Cacing pita dewasa tersebut masuk melalui

aliran darah menuju tempat terakhir di dalam pembuluh darah kecil di

kandung kemih atau usus, dimana mereka tinggal untuk beberapa tahun.

Cacing pita dewasa tersebut meletakkan telur-telur dalam jumlah besar pada

dinding kandung kemih atau usus. Telur-telur tersebut menyebabkan jaringan

setempat rusak dan meradang, yang menyebabkan borok, pendarahan, dan

pembentukan jaringan luka parut. Beberapa telur masuk ke dalam

kotoran(tinja)atau kemih. Jika kemih atau kotoran pada orang yang terinfeksi

memasuki air bersih, telur-telur tersebut menetas, dan parasit memasuki

keong untuk mulai siklusnya kembali.

Schistosoma mansoni dan schistosoma japonicum biasanya menetap di

dalam pembuluh darah kecil pada usus. Beberapa telur mengalir dari sana
melalui aliran darah menuju ke hati. Akibatnya peradangan hati bisa

menyebabkan luka parut dan meningkatkan tekanan di dalam pembuluh

darah yang membawa darah antara saluran usus dan hati (pembuluh darah

portal). Tekanan darah tinggi di dalam pembuluh darah portal (hipertensi

portal) bisa menyebabkan pembesaran pada limpa dan pendarahaan dari

pembuluh darah di dalam kerongkongan.

C. Water Washed Disease

Water Washed Disease adalah penyakit yang disebabkan oleh

kurangnya air untuk pemeliharaan higiene perseorangan dan air bagi

kebersihan alat-alat terutama alat-alat dapur dan alat makan. Terjaminnya

kebersihan oleh tersedianya air yang cukup maka penularan penyakit-penyakit

tertentu pada manusia dapat dikurangi.

Water washed diseases merupakan penyakit yang disebabkan oleh kurangnya

air untuk pemeliharaan hygiene perorangan. Dengan terjaminnya kebersihan

oleh tersedianya air yang cukup, maka penyakit-penyakit tertentu dapat

dikurangi penularannya pada manusia, dan penyakit ini banyak

terdapat di daerah tropis.

Dan penyakit ini tidak hanya dipengaruhi kurangnya pemeliharaan kebersihan

perorangan, namun juga dipengaruhi oleh kebersihan pada alat-alat, terutama

pada alat dapur dan makan. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh cara

penularan .

Water washed mechanism jenis penyakit water washed mechanism yang

berkaitan dengan kebersihan individu dan umum. Adapun water washed

diseases diklasifikasikan menjadi 3, yaitu :


Ø Infeksi melalui alat pencernaan

Merupakan penyakit infeksi saluran pencernaan yang bersifat feacel-oral.

Penyakit diare dapat ditularkan melalui beberapa jalur diantaranya “jalur yang

melalui air (water borne) dan jalur yang melalui alat-alat dapur yang dicuci

dengan air (water washed)”.

Ø Infeksi melalui kulit dan mata

Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan hygiene perorangan yang buruk.

Penyakit ini dapat ditularkan dengan penyediaan air yang cukup bagi kesehatan

perseorangan.

Ø Penyakit melalui binatang pengerat

Pada mekanisme ini terdapat tiga cara penularan,yaitu:

§ Infeksi melalui alat pencernaan,seperti diare pada anak-anak.

§ Infeksi melalui kulit dan mata perti skabies dan trakoma.

§ Penyakit melalui gigitan binatang pengerat,seperti leptospirosis.

§ infeksi kulit dan selaput lender, dan lepra

Salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan adalah diare, penularannya

bersifat fecal-oral. Penyakit diare dapat ditularkan melalui beberapa jalur,

diantaranya melalui air (water borne) dan melalui alat-alat dapur yang dicuci

dengan air (water washed).

D. Water Related Insect Vector

Water Related Insect Vector adalah penyakit yang ditularkan melalui

vektor penyakit yang sebagian atau seluruhnya perindukan hidupnya

tergantung pada air misalnya Malaria, Demam berdarah, Filariasis, Yellow

fever, dan sebagainya.


Sedangkan menurut Slamet (2002), peran air dalam menularkan penyakit

meliputi:

Ø Air sebagai penyebar mikroba pathogen

Ø Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit

Ø Jumlah air yang tersedia tidak mencukupi, sehingga orang tidak dapat

membersihkan dirinya dengan baik

Ø Air sebagai sarang hospes sementara penyakit.

Indonesia sendiri dengan adanya anomali cuaca ini penyebaran penyakit

menular melalui water related insect vector mechanism atau sejenis penyakit

yang ditularkan oleh gigitan serangga yang berkembang biak didalam air

seperti penyakit DBD,malaria dan kaki gajah

Pemberantasannya adalah dengan cara pengendalian populasi vektor, serta

pemeliharaan loingkungan air.

Pentingya peranan air serta resiko penyakit yang dapat ditularkannya

membuat kita harus bersikap lebih bijak dalam menggunakan air.

Penggunaan air yang bijak dapat dilakukan dengan menggunakan air yang

sehat dan aman untuk konsumsi, serta air yang bersih dan higienis untuk

keperluan lainnya. Menggunakan air keran merupakan pilihan yang tepat

dikarenakan aspek kebersihan dan keberlanjutannya lebih baik. Air keran

menggunakan hasil air permukaan yang bersumber dari air sungai atau danau

serta diolah terlebih dahulu lalu disalurkan ke rumah-rumah. Jika

menggunakan air sumur, pastikan terlebih dahulu kualitas air dengan

melakukan uji di laboratorium terutama kandungan logam-logam berbahaya.

Kualitas air tanah juga tergantung pada daerah sekitar. Daerah sekitar

peternakan umumnya rentan cemaran feses atau daerah industri umumnya


rentan terhadap cemaran bahan kimia. Akhir kata, Mari kita pergunakan

sumber air dengan bijak dengan menjaga kualitas air dari berbagai resiko

cemaran penyakit.

Anda mungkin juga menyukai