Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. W (56 TAHUN) DENGAN DIABETIC FOOT ULCER


DI WOCARE CENTER BOGOR

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar Praktik Peminatan Perawatan Luka

Pembimbing Akademik:
Ns. Muhammad Mu’in, S.Kep.M.Kep, Sp.Kep.Kom
Pembimbing Klinik:
Ns. Pipit Lestari, S.Kep., CWCC (A)

Oleh:
Endang Susilowati
22020118220106

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXXIII


JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. W (56 TAHUN) DENGAN
DIABETIC FOOT ULCER DI WOCARE CENTER BOGOR

1. PENGKAJIAN
No MR : 001.05.2019.3153

Tanggal Masuk : 05 Oktober 2019

Tanggal pengkajian : 07 November 2019

A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Tn. W
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Usia / Tanggal Lahir : 56 Tahun, 02 April 1963
4. Agama : Islam
5. Status : Sudah menikah
6. Pekerjaan :-
7. Alamat dan No. Telp : Lingkungan 03 Citatah RT/RW 004/009
Kel. Ciriung, Kec. Cibinong, Bogor

B. WALI KLIEN
1. Nama : Ny. R
2. Hub. Dengan klien : Istri
3. Pekerjaan : Wiraswasta
8. Alamat dan No. Telp : Lingkungan 03 Citatah RT/RW 004/009
Kel. Ciriung, Kec. Cibinong, Bogor

C. RUJUKAN
: Sendiri

: Brosure
: Iklan

: Rumah sakit

: Saudara/Rekan
Keterangan:
Klien mengatakan mengetahui tentang Wocare melalui saran dari teman
yang pernah melakukan perawatan luka di Wocare Center.

D. RENCANA POGRAM

: Perawatan luka

: Perawatan stoma

: Perawatan kontinen

E. PENGKAJIAN UMUM
- Riwayat Utama
Klien mengatakan terdapat luka di kaki kanan sejak sebulan
yang lalu dan terdapat bau. Klien juga mengatakan nyeri di area
sekitar luka yaitu tumit skala 3 hilang timbul.
Luka terletak pada pedis dextra, ukuran luka 32 cm x 9 cm,
kedalaman luka sampai mengenai tulang dan tendon (stage 4), tepi
luka jelas tetapi tidak menyatu, tipe eksudat purulen (nanah/pus),
jumlah eksudate banyak, odor/bau (+) , granulasi 25% dan slough
70%, teraba hangat, terdapat undermining/goa, warna kulit sekitar
luka maserasi, eritema, adanya edema.
- Riwayat Dahulu
Klien memiliki riwayat DM sejak 10 tahun yang lalu. Klien
mengatakan awalnya terdapat luka di kaki kiri sekitar 3 bulan yaitu
bulan Mei – Oktober 2019. Kaki kiri klien sudah sembuh setelah
dilakukan perawatan. Sekitar 1 bulan yang lalu yaitu bulan Oktober
2019 kaki klien terasa perih, panas dan terdapat bula kecil hingga
melepuh. Klien mengatakan gejala yang dialami sama seperti luka
sebelumnya di kaki kiri. Klien memeriksakan ke Wocare setelah
seesai perawatan luka kaki kiriya. Klien sempat dirawat di Rumah
Sakit dan disarankan amputasi oleh dokter tetapi klien dan keluarga
menolak memilih melakukan perawatan di Wocare. Saat ini klien
sudah melakukan kunjungan ke-8.
- Faktor Penyerta yang Mempengaruhi dan Menghambat Penyembuhan

:Diabetes :Anemia :Rheumatoid arthritis

:Poor vascularity :IBD :Foregin Bodies

: Radioterapi :Immobility :Infection

: Smoking : Malignancy : Behavioural


: lain-lain

- Status Nutrisi dan Cairan


Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Nutrisi
- Klien mengatakan setelah sakit makan nasi lebih sedikit
- Klien mengatakan waktu makan belum teratur
- Klien mengatakan semenjak sakit berat badannya menurun,
sebelum sakit dulu sekitar 75 kg
- Klien mengatakan setiap makan ada nasi, sayur, lauk tapi
jumlahnya sedikit
- Klien mengatakan sudah mulai bosan makan putih telur dan
mengganti dengan ikan seperti ikan lele
- Klien mengatakan sehari minum kurang lebih 1 liter
Saat Pengkajian
A TB: 173 cm
(Antropometri) BB: 53 kg
IMT: 17.71 (berat badan kurang)
B (Biokimia) -
C (Clinic) - Konjungtiva anemis
- Mukosa bibir kering
D (Diet) - Nasi merah, sayur, lauk
Cairan (hitung berdasarkan IWL)
Input Output
Minum: 1000 cc BAK+BAB: 600 cc
Makan: 200 cc IWL: 15 cc x 58 kg: 870 cc
*BC/24 jam: Input – Output Jumlah: 1470 cc
: 1200-1470
: - 270 cc

F. Pengkajian Head to toe


a. Kepala (Kepala, Mata, Telinga, Hidung, Mulut)
Kepala
Inspeksi: Bentuk mesochepal, kulit kepala bersih, persebaran rambut
merata, rambut hitam dan rapi.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.
Telinga:
Inspeksi: Telinga bersih, tidak ada serumen.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan di daerah telinga.
Mata
Inspeksi: Bentuk mata kanan dan kiri simetris, konjungtiva anemis,
sklera putih bersih, kornea jernih, refleks pupil terhadap cahaya (+).
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan di area sekitar mata.
Hidung
Inspeksi: Hidung bersih, indra penciuman baik.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.
Mulut
Inspeksi: Tidak ada perdarahan pada mulut, tidak ada sariawan, tidak
ada pembengkakan gusi, rongga mulut bersih, lidah bersih, tidak ada
peradangan, mukosa bibir kering.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan daerah mulut dan mandibula.
b. Leher
Inspeksi: Tampak simetris, tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran
vena jugularis, tidak ada keterbatasan pergerakan, dan tanda jejas
kemerahan dileher.
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelejar tiroid, tidak terdapat nyeri
tekan di daerah leher.
c. Paru dan Dada
Inspeksi :Bentuk dada simetris, pengembangan dada maksimal, tidak
ada tarikan dinding dada, frekuensi napas 20 x/menit.
Palpasi :Taktil fremitus (+) seimbang kanan dan kiri, pengembangan
dada (+) tidak ada massa teraba, nyeri tekan tidak ada.
Perkusi :Perkusi dada sonor, pekak di daerah jantung.
Auskultasi :Suara napas vesikuler, tidak ada suara tambahan.
d. Jantung
Inspeksi :Ictus cordis tidak terlihat, pergerakan dada simetris.
Palpasi :Ictus cordis teraba di SIC V midklavikula sinistra, tidak
terdapat nyeri tekan. Nadi 94 kali/menit.
Perkusi :Suara pekak pada batas kanan atas SIC II linea parasternalis
dextra, kanan bawah SIC IV linea parasternalis dextra, kiri atas SIC II
linea parasternalis sinistra, kiri bawah SIC IV medioclavicularis
sinistra dan batas jantung dalam batas normal.
Auskultasi :Bunyi jantung S1 terdengar (Lub) S2 terdengar (Dub)
tidak terdengar suara jantung tambahan. Tekanan Darah 90/70 mmHg.
e. Abdomen
Inspeksi :Warna kulit sama daerah sekitar, bentuk simetris, distensi
tidak ada.
Auskultasi :Bising usus 6 x/menit.
Palpasi :Nyeri tekan (-), tidak ada benjolan.
Perkusi : Bunyi timpani
f. Punggung
Inspeksi : tidak ada jejas
Palpasi : tidak ada nyeri
g. Anus dan Genital
Inspeksi : -
Palpasi :-
h. Ekstremitas
Indikator Kanan Kiri
Movement Baik Baik
Akral Hangat Hangat
ATAS

Oedem Tidak ada Tidak ada


Nyeri Tidak ada Tidak ada
EKSTREMITAS

Capilary Refill Time < 2 dtk < 2 dtk


Kekuatan otot 5 5
Movement Baik Baik
Akral Hangat Hangat
BAWAH

Oedem Tidak ada Ada, sekitar luka


Nyeri Tidak ada Tidak ada
Capilary Refill Time < 2dtk <2 dtk
Kekuatan otot 5 5
G. PENGKAJIAN LUKA

Gambar 1 Gambar 2
Item Pengkajian Tanggal

7/9/2019

Ukuran Luka 1: P x L < 4 cm 5


2: P x L 4 < 16 cm
3: P x L 16 < 36 cm
4: P x L 36 < 80 cm
5: P x L > 80 cm

Kedalaman 1: stage 1 4
Luka 2: stage 2
3: stage 3
4: stage 4
5: necrosis wound/unstage

Tepi Luka 1. Samar, tidak jelas terlihat 4


2. Terlihat, menyatu dengan dasar luka
3. Terlihat, tidak menyatu dengan dasar
luka
4. Jelas, tidak menyatu dengan dasar
5. Luka, tebal, jelas, fibrotic, parut
tebal/hyperkeratonic

Goa 1: tidak ada 3


2: goa < 2 cm di area manapun
3: goa 2-4 cm < 50%
4: goa 2-4 cm >50%
5: goa >4 cm di area manapun

Tipe Eksudat 1: tidak ada 5


2: bloody
3: serosanguineous
4: serous
5: purulent

Jumlah 1: kering 5
Eksudat 2: moist
3: sedikit
4: sedang
5: banyak

Warna Kulit 1: pink atau normal 3


Sekitar 2: merah terang jika ditekan
3: putih/pucat/hipopigmentasi
4: merah gelap/abu-abu
5: hitam atau hiperpigmentasi

Jaringan yang 1: no swelling atau edema 2


Edema 2: edema – non pitting edema
3: pitting edema < 4 detik
4: pitting edema > 4 detik
5: krepitasi

Jaringan 1: kulit utuh atau stage 1 4


Granulasi 2: granulasi 100%
3: granulasi 50%
4 : granulasi 25%
5 : tidak ada jaringan granulasi

Epitelisasi 1: 100% epitelisasi 5


2: 75% - 100% epitelisasi
3: 50% - 70% epitelisasi
4: 25% - 50% epitelisasi
5: < 25% epitelisas

Total 40

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑥 12 40 𝑥 12
Skor total = = = 9 minggu = 18x pertemuan
55 55

Jadi total atau lama perawatan berdasarkan skor Bathes Jensen pada Tn. W
yaitu selama 18x pertemuan.
H. PENGKAJIAN NYERI
- P (Provoke) : Nyeri timbul saat klien istirahat akan tidur
malam.
- Q (Quality) : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
- R (Region) : Nyeri terasa di bagian bawah luka
- S (Scale) : Skala nyeri 5
- T (Time) : Nyeri yang dirasakan hilang timbul

I. DATA PENUNJANG
GDS : 112 mg/dl
Pemeriksaan Kultur
Nama pemeriksaan Hasil
Kultur lain lain
Bahan# Pus pedis dextra
Hasil pembiakan# Positif
Hasil identifikasi dan ui kepekaan # Terlampir

Pemeriksaan Hasil

Bahan Pus pedis dextra


Hasil Pembiakan Positif
- Hasil identifikasi Enterococcus Faecalis
- Uji kepekaan Sensitif:
Imipenem, Benzylpenicillin, ampicillin,
ciprofloxazin, levofloxazin, linezolid,
vancomycin, tigecycline, amoxillin, ampicillin-
clavulanic acid, ampicillin-sulbactam, piperacillin,
piperacillin-tazobactam
Intermediet:
Erythomycin
Resisten:
Tetracycline

- Hasil identifikasi Eschericjia coli


-
- Uji kepekaan Sensitif:
Tigecycline, Piperacillin-tazobactam, ceftazidime,
cefepime, azireonam, Ertapenem, meropenem,
Amikacin
Intermediet:
Ampicillin-sulbactam
Resisten:
Trimethoprim-Sulfamethoxazole, Ampicillin,
Ceftriaxon, Ciprofloxazin
J. PENGKAJIAN KECEMASAN DENGAN HARS
Pernyataan 0 1 2 3 4
Perasaan Ansietas: V
cemas, firasat buruk, takut akan pikiran
sendiri, mudah tersinggung

Ketegangan: V
merasa tegang, lesu, tak bisa istirahat
tenang, mudah terkejut, mudah menangis,
gemetar, gelisah

Ketakutan:
pada gelap, pada orang asing, ditinggal V
sendiri, pada binatang besar, pada
keramaian lalu lintas, pada kerumunan
orang banyak
Gangguan Tidur: V
sukar masuk tidur, terbangun malam hari,
tidak nyenyak, bangun dengan lesu, banyak
mimpi-mimpi, mimpi buruk, mimpi
menakutkan
Gangguan Kecerdasan: V
sukar konsentrasi, daya ingat buruk
Perasaan Depresi: V
hilangnya minat, berkurangnya
kesenangan pada hobi, sedih, bangun dini
hari, perasaan berubah-ubah sepanjang hari.
Gejala Somatik (Otot): V
sakit dan nyeri di luka, kaku, kedutan otot,
gigi gemerutuk, suara tidak stabil
Gejala Somatik (Sensorik): V
tinitus, penglihatan kabur, muka merah atau
pucat, merasa lemah, perasaan ditusuk-
tusuk
Gejala Kardiovaskuler: V
takikardi, berdebar, nyeri di dada, denyut
nadi mengeras, perasaan lesu/lemas seperti
mau pingsan, detak jantung menghilang
(berhenti sekejap)
Gejala Respiratori: V
rasa tertekan atau sempit di dada, perasaan
tercekik, sering menarik napas, napas
pendek/sesak
Gejala Gastrointestinal: V
sulit menelan, perut melilit, gangguan
pencernaan, nyeri sebelum dan sesudah
makan, perasaan terbakar di perut, rasa
penuh atau kembung, mual, muntah,
buang air besar lembek, kehilangan berat
badan, sukar buang air besar (konstipasi)
Gejala Urogenital: V
sering buang air kecil, tidak dapat menahan
air seni, amenorrhoe, menorrhagia, menjadi
dingin (frigid), ejakulasi praecocks, ereksi
hilang, impotensi
Gejala Otonom:
mulut kering, muka merah, mudah V
berkeringat, pusing, sakit kepala, bulu-bulu
berdiri
Tingkah Laku Pada Wawancara: V
gelisah, tidak tenang, jari gemetar, kerut
kening, muka tegang, tonus otot meningkat,
napas pendek dan cepat, muka merah

TOTAL: 5 (tidak ada kecemasan)


Keterangan:
<14 : tidak ada kecemasan
14 – 20 : kecemasan ringan
21 – 27 : kecemasan sedang
28 – 41 : kecemasan berat
42 – 56 : kecemasan berat sekali

K. PENGOBATAN YANG SEDANG DILAKUKAN


- Metformin 2 x 1
- Novorapid 2 x 11 unit
2. ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah Etiologi
1. DS: Nyeri Agens
Klien mengatakan: Kronis cidera
- P (Prove): Nyeri timbul saat klien istirahat (00133) fisik: luka
akan tidur malam. kaki
- Q (Quality): Nyeri seperti ditusuk-tusuk diabetes
- R (Region): Nyeri terasa di bagian tumit kaki mellitus
kanan atau belakang luka
- S (Scale): Skala nyeri 5
- T (Time): Nyeri yang dirasakan hilang timbul
DO:
- Terdapat luka di pedis dextra
- Kedalaman luka sampai mengenai tulang dan
tendon (stage 4)
- Klien tampak tegang saat dirawat lukanya
- Nadi: 94x/menit
- RR: 20x/menit
2. DS: Kerusakan Gangguan
- Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit Integritas metabolism
DM sejak 10 tahun yang lalu Jaringan tubuh
- Klien mengatakan muncul luka baru sekitar 1 (0044)
bulan yang lalu, pada awalnya ada luka
melepuh sebesar buah anggur hingga timbul
luka di kaki kiri teteapi sudah sembuh.
DO:
- Luka terletak pada pedis dextra, 32 cm x 9
cm, kedalaman luka sampai mengenai tulang
dan tendon (stage 4), tepi luka menyatu, tipe
eksudat purulen (nanah/pus), jumlah eksudate
banyak, odor/bau (+) , granulasi 25% dan
slough 75%, teraba hangat, terdapat
undermining/goa <4 cm, warna kulit sekitar
luka maserasi, eritema, adanya edema.
- Hasil kultur menunjukkan positif terdapat
pembiakan Enterococcus Faecalis
- Winner Scale 40
3. DS: Ketidaksei Kurang
- Klien mengatakan setelah sakit makan nasi mbangan asupan
lebih sedikit nutrisi makanan
- Klien mengatakan waktu makan belum kurang dari
teratur kebutuhan
- Klien mengatakan semenjak sakit berat tubuh
badannya menurun, sebelum sakit dulu (00002)
No Data Fokus Masalah Etiologi
sekitar 75 kg
- Klien mengatakan setiap makan ada nasi,
sayur, lauk tapi jumlahnya sedikit
- Klien mengatakan sudah mulai bosan
makan putih telur dan mengganti dengan
ikan seperti ikan lele
- Klien mengatakan sehari minum kurang
lebih 1 liter
DO:
- Pemeriksaan antropometri TB: 173 cm,
BB: 53 kg, IMT: 17.71
- Klien tampak lemah
- Mukosa bibir kering

3. MASALAH KEPERAWATAN
1) Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan gangguan
metabolism tubuh (0044)
2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kurang asupan makanan (00002)
3) Nyeri Kronis berhubungan dengan agens cidera fisik: luka kaki diabetes
mellitus (00133)
4. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN HASIL
1. Kerusakan Integritas Setelah dilakukan tindakan Perawatan Luka (3660)
Jaringan (0044) keperawatan selama 60 menit x - Monitor WEI (wound bed,
berhubungan dengan 4 pertemuan (2 minggu) eksudat dan infeksi) pada
gangguan diharapkan masalah wound bed luka
metabolism tubuh preparation tercapai, tanda - Lakukan pengkajian luka
infeksi luka teratasi atau dapat secara menyeluruh
berkurang dengan kriteria hasil : - Lakukan perawatan luka
Integritas Jaringan (1101) menggunakan metode TIME
- Granulasi meningkat menjadi (Tissue management,
100% dari luas luka Inflamation & infection
- Epitel meningkat menjadi control, Moisture balance, dan
25% - 50% Epithel edge advancement):
- Eksudat berkurang dari T: Autolisis debridement,
purulent menjadi serousa, CSWD, Hidropressure
jumlah sedikit – sedang I: Cuci luka dengan acidic
- Tidak terdapat odor / bau water dan sabun ph rendah,
pilih dressing AMD yang
Status Imunitas (1516) tepat (silver dressing dan
Tanda-tanda infeksi pada luka cadexomar iodine), kolaborasi
berkurang atau tidak ada
dengan dokter pemberian
- Dolor : tidak terdapat
antibiotik
nyeri disekitar luka
M: Pilih balutan primer;
- Kalor: ekstremitas tidak
 Alginate; menyerap
teraba hangat
cairan pada luka
- Rubor: tidak terdapat
 zinc cream
perubahan warna
 octenidine 0.1%;
(eritema, maserasi)
untuk mengurangi
- Tumor: tidak terdapat
biofilm dan eksudat
peningkatan derajat edema
 silver dressing
- Biofilm berkurang menjadi
 PHMB
sedikit
 Medical grade honey
 Hydrogel; untuk
mengurangi infeksi
dan mempercepat
pertumbuhan
 Hidrokoloid; menjaga
kelembapan,
mengurangi infeksi
Pilih balutan sekunder;
 Kasa
 Foam; menyerap
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN HASIL
cairan, nanah/pus,
menjaga
kelembapan.
 Orthopedic wool
(cellona)
 Crepe bandage
 Fix: plester TFD;
pencegah infeksi
E:
- Dorong klien meningkatkan
intake nutrisi dan cairan
- Dorong klien untuk diet yang
adekuat dengan rendah gula
dan tinggi protein.
- Dorong klien untuk memakai
lotion secara rutin di sekitar
balutan luka.
- Instruksikan klien dan
keluarga untuk melaporkan
jika muncul tanda dan gejala
infeksi, seperti demam.

Pengecekan Kulit (3590)


- Monitor warna dan
temperature kulit
- Observasi ekstremitas, seperti
kehangatan, tekanan nadi,
tekstur dan edema

Perlindungan infeksi (6550)


- Monitor tanda gejala infeksi
pada luka (dolor, kalor,
tumor, rubor, fungsio laesa)
- Anjurkan klien untuk
menjaga balutan agar tetap
kering dan bersih
- Berikan informasi mengenai
perawatan luka pada
penderita diabetes.
- Berikan informasi mengenai
tanda-tanda infeksi sistemik
dan infeksi pada luka

2. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi (1100)


NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN HASIL
nutrisi: kurang dari keperawatan selama 60 menit x 4 - Kaji adanya alergi makanan
kebutuhan tubuh pertemuan, masalah - Kaji pengetahuan klien dan
berhubungan dengan Ketidakseimbangan nutrisi dapat mengenai diit pada penderita
teratasi dengan kriteria hasil: DM
Status Nutrisi: Asupan - Berikan pendidikan kesehatan
Makanan dan Cairan (1009) mengenai diit nutrisi pada
- Klien mampu memenuhi klien
nutrisi sesuai diet DM - Anjurkan klien dan keluarga
(rendah gula dan tinggi untuk meningkatkan protein
protein) dan mengurangi makanan
- Klien mampu minum 8 manis
gelas perhari - Edukasi pentingnya cairan
Status Nutrisi: Energi (1007) yang cukup bagi tubuh
- Klien tidak terlihat lemas
- Tidak ada tanda-tanda mal Monitoring Nutrisi (1160)
nutrisi - Monitor adanya penurunan
berat badan
- Monitor membrane mukosa
- Monitor turgor kulit
- Monitor adanya pucat pada
konjungtiva
3. Nyeri Kronis Setelah dilakukan Manajemen Nyeri (1400)
(00133) tindakan keperawatan selama 60 - Lakukan pengkajian nyeri
berhubungan dengan menit x 4 pertemuan, masalah secara komprehensif
agen cidera fisik: nyeri klien berkurang - Monitor intensitas nyeri
luka kaki diabetes dengan kriteria hasil: - Observasi reaksi nonverbal
mellitus Kontrol Nyeri (1605) ketidaknyamanan selama
- Klien tampak rileks dan
perawatan luka
tidak menunjukkan ekspresi
- Monitor tanda-tanda vital
menahan nyeri selama
- Anjurkan penggunaan teknik
perawatan luka
distraksi, seperti teknik
- Klien mampu mengenali
mengalihkan nyeri dengan
kapan terjadinya nyeri
mengobrol saat nyeri terasa.
- Klien dapat memperagakan
teknik nonfarmakologis - Kolaborasi pemberian
manajemen nyeri analgesik sesuai dosis yang
Tingkat Nyeri (2102) telah diberikan apabila nyeri
- Klien mengatakan skala terasa tak tertahankan
nyeri berkurang dari skala 3
(nyeri sedang) menjadi nyeri
0 (tidak nyeri)
5. CATATAN PERKEMBANGAN
No Hari / No. Implementasi Hasil (Evaluasi Formatif) Gambar Ttd
Tanggal Dx
1. 07/11/20 1,2, Melakukan pemeriksaan TTV S: Klien mengatakan tidak merasa Endang
19 3 pusing, klien mengatakan lemas
O:
- TD: 90/70 mmHg
- RR: 20 x/menit
- N: 94 x/menit
1,2 Melakukan pemeriksaan GDS S: Klien mengatakan terakhir makan
saat pagi pukul 07.00 WIB
O: GDS 112 mg/dl
1 Melakukan pengkajian balutan S: Klien mengatakan balutannya
luka rembes serta bau.
O: Luka terletak pada pedis dextra,
ukuran luka 32 cm x 9 cm,
kedalaman luka sampai mengenai
tulang dan tendon (stage 4), tepi
luka jeas tetapi tidak menyatu, tipe
eksudat purulen (nanah/pus),
jumlah eksudate banyak, odor/bau
(+) , granulasi 25% dan slough
75%, teraba hangat, terdapat
undermining/goa ± 3cm, epitelisasi
< 25%, warna kulit sekitar luka
maserasi, adanya edema. Winner
Scale 40.
1 Melakukan perawatan luka 3M S: -
(mencuci luka, membuang
jaringan mati, memberi terapi O :
No Hari / No. Implementasi Hasil (Evaluasi Formatif) Gambar Ttd
Tanggal Dx
topical yang tepat) - Eksudat rembes pada balutan
- Mencuci luka dengan acidic orthopedic wool (cellona) dan
water (rendah pH) dan sabun crepe bandange
pencuci luka - Tampak eksudat purulen
- Melakukan pengkajian luka dengan jumlah banyak saat
- Memberikan terapi ozon dan dilakukan irigasi
infra-red selama 20 menit
- Mengompres luka dengan
kassa dan octenidine 0.1%
untuk mengurangi biofilm
- Melakukan CSWD dengan
kassa pinset dan gunting
- Memberikan terapi topikal:
balutan primer powder
cadexomar iodine
(iodosorb), Alginate, Zinc
cream (Metcovazin regular
cream) dikulit sekitar luka,
balutan sekunder dengan
kasa, foam
- Memberikan fiksasi 2 layer

1 Menjelaskan kondisi luka saat S: Klien berkata, “bagaimana keadaan


ini kepada klien luka saya?”
O: Klien aktif bertanya, klien tampak
lemas
3 Melakukan pengkajian nyeri S: Klien mengatakan:
- - P (Prove): Nyeri timbul saat klien
istirahat akan tidur malam.
No Hari / No. Implementasi Hasil (Evaluasi Formatif) Gambar Ttd
Tanggal Dx
- Q (Quality): Nyeri seperti ditusuk-
tusuk
- R (Region): Nyeri terasa di bagian
luka
- S (Scale): Skala nyeri 5
- T (Time): Nyeri yang dirasakan
hilang timbul
O:
- TD: 90/70 mmHg, N: 94
x/menit, R: 20 x/menit
- Klien tampak tenang saat dikaji
3 Mengajarkan klien melakukan S: klien mengatakan bersedia
distraksi dengan berbincang- diajarkan teknik distraksi
bincang O: Klien aktif tampak berbincang-
bincang dengan perawat
2 Mengkaji asupan nutrisi pada S: -
klien O:
- Klien mengatakan setelah - Pemeriksaan antropometri TB:
sakit makan nasi lebih 173 cm, BB: 53 kg, IMT: 17.71
sedikit (berat badan kurang)
- Klien mengatakan waktu - Klien tampak lemah
makan belum teratur - Mukosa bibir kering
- Klien mengatakan
semenjak sakit berat
badannya menurun,
sebelum sakit dulu
sekitar 75 kg
No Hari / No. Implementasi Hasil (Evaluasi Formatif) Gambar Ttd
Tanggal Dx
- Klien mengatakan setiap
makan ada nasi, sayur,
lauk tapi jumlahnya
sedikit
- Klien mengatakan sudah
mulai bosan makan putih
telur dan mengganti
dengan ikan seperti ikan
lele
- Klien mengatakan sehari
minum kurang lebih 1
liter
2 Memberikan pendidikan S : Klien mengatakan sudah mulai
kesehatan tentang nutrisi yang bosan makan putih telur 6 butir
baik untuk diabetes mellitus dan sehari, klien mengatakan akan
penyembuhan luka: ikan gabus, minum suplemen ikan gabus dan
putih telur, buah bit, labu siam, makan buah bit agar lekas sembuh
labu kuning lukanya
O : klien aktif bertanya dan serius
mendengarkan penjelasan perawat
2. 11/11/20 1,2, Melakukan pemeriksaan TTV S: klien mengatakan tidak merasa Endang
19 3 pusing atau lemas
O:
- TD: 89/64 mmHg
- RR: 20 x/menit
- N: 90 x/menit
No Hari / No. Implementasi Hasil (Evaluasi Formatif) Gambar Ttd
Tanggal Dx
1,3 Melakukan pemeriksaan GDS S: klien mengatakan terakhir makan
pagi saat sarapan
O: GDS: 247 mg/dl
1 Melakukan pengkajian balutan S : Klien mengatakan masih rembes.
luka O: Terdapat luka di pedis dextra dengan
luas luka: 32 cm x 9 cm, stage 4, tepi
luka jelas tetapi tidak menyatu,
terdapat undermining/goa, tipe
eksudat purulent, jumlah eksudate
sedang, warna kulit sekitar luka
maserasi, adanya edema, odor/bau
(+), granulasi 70% slough 30%,
ephitelisasi 25 %, teraba hangat
1 Melakukan perawatan luka S: -
3M (mencuci luka, O:
membuang jaringan mati, - Klien tampak tenang, dan
memberi terapi topical yang kooperatif saat dilakukan
tepat) perawatan
- Mencuci luka dengan acidic - Tampak Biofilm diseluruh
water (rendah pH) dan sabun permukaan luka
pencuci luka - Tampak eksudat purulent
- Melakukan pengkajian luka jumlah banyak
- Memberikan terapi ozon dan
infra-red selama 20 menit
- Mengompres luka dengan
kassa dan cairan octenidine
0.1%
- Melakukan cleansing dengan
hidropressure dilanjutkan
No Hari / No. Implementasi Hasil (Evaluasi Formatif) Gambar Ttd
Tanggal Dx
dengan kassa pinset dan
gunting yang belum
terangkat
- Memberikan terapi topikal:
balutan primer powder
cadexomar iodine
(iodosorb), Alginate, Zinc
cream (Metcovazin regular
cream) dikulit sekitar luka
- Memberikan fiksasi 2 layer
1 Menjelaskan kondisi luka saat S:-
ini kepada klien O : Klien tampak diam
3 Melakukan pengkajian nyeri S: Klien mengatakan:
- P (Prove): Nyeri timbul saat klien
istirahat akan tidur malam.
- Q (Quality): Nyeri seperti
ditusuk-tusuk
- R (Region): Nyeri terasa di
bagian luka
- S (Scale): Skala nyeri 5
- T (Time): Nyeri yang dirasakan
hilang timbul
O:
- TD: 89/64 mmHg, N: 90
x/menit, R: 20 x/menit
- Klien tampak lemas
- Skala nyeri 5
No Hari / No. Implementasi Hasil (Evaluasi Formatif) Gambar Ttd
Tanggal Dx
3 Memotivasi klien melakukan S : klien mengatakan bila nyeri datang
distraksi, atau bisa juga dengan akan mengatasi dengan
mendengarkan radio mengalihkan mendengarkan radio
O : Klien dapat menjelaskan teknik
distraksi nyeri dengan pengalihan
yaitu dengan berbincang-bincang
atau mendengarkan musik
2 Mengkaji asupan nutrisi pada S:
klien, memotivasi klien untuk - Istri klien mengatakan bahwa
melaksanakan diet DM secara seminggu terakhir klien sulit
konisten, Memonitor membran makan
mukosa, Memonitor turgor kulit, - Istri klien mengatakan klien hanya
mengkaji asupan nutrisi cairan, makan sedikit
memonitor adanya pucat pada O :
konjungtiva, memberi edukasi - Konjungtiva anemis
klien tentang diet DM - Mukosa bibir kering
- Klien tampak lemas

2 Memotivasi klien untuk tetap S: -


meningkatkan asupan O : klien mendengarkan penjelasan
makanan dan mengkonsumsi perawat
ikan gabus, putih telur
3. 14/11/20 1,3 Melakukan pemeriksaan TTV S: klien mengatakan tidak badanya Endang
19 baik-baik saja tidak ada keluhan.
O:
- TD: 79/60 mmHg
- RR: 20 x/menit
No Hari / No. Implementasi Hasil (Evaluasi Formatif) Gambar Ttd
Tanggal Dx
- N: 85 x/menit
1,3 Melakukan pemeriksaan GDS S: klien mengatakan saat ini puasa.
O: 249 gr/dL
1 Melakukan pengkajian balutan S : Klien mengatakan lukanya tidak
luka terasa nyeri saat berjalan namun
balutannya rembes
O : Terdapat luka di pedis dextra
dengan luas luka 32 cm x 9 cm,
stage 4, tepi luka jelas tetapi tidak
menyatu, terdapat
undermining/goa ± 3 cm, tipe
eksudat purulent, jumlah eksudate
sedang, warna kulit sekitar luka
maserasi, eritema, adanya edema,
granulasi 80% slough 20%,
ephitelisasi 25 %
1 Melakukan perawatan luka 3M S: Klien mengatakan luka tidak terasa
(mencuci luka, membuang nyeri saat debridment
jaringan mati, memberi terapi O : Balutan di ortopedic wool terdapat
topical yang tepat) eksudat jumlah sedang
- Mencuci luka dengan acidic
water (rendah pH) dan sabun
pencuci luka
- Melakukan pengkajian luka
- Memberikan terapi ozon dan
infra-red selama 15 menit
- Mengompres luka dengan
kassa dan cairan octenidine
0.1%
No Hari / No. Implementasi Hasil (Evaluasi Formatif) Gambar Ttd
Tanggal Dx
- Melakukan CSWD dengan
kassa pinset dan gunting
- Memberikan terapi topikal:
balutan primer Urgotul Ag,
Alginate, zinc cream
(Metcovazin regular
cream) dikulit sekitar luka,
- Memberikan fiksasi 2 layer
1 Menjelaskan kondisi luka saat S:-
ini kepada klien O : Klien aktif bertanya, klien tampak
bersemangat ketika berdiskusi
mengenai lukanya, ekspresi klien
lebih tenang
2 Melakukan pengkajian nyeri S: Klien mengatakan:
- P (Prove): Nyeri timbul saat
klien istirahat akan tidur malam.
- Q (Quality): Nyeri seperti
ditusuk-tusuk
- R (Region): Nyeri terasa di
bagian luka
- S (Scale): Skala nyeri 5
- T (Time): Nyeri yang dirasakan
hilang timbul
O:
- TD: 79/60 mmHg, N: 85
x/menit, R: 20 x/menit
- Klien tampak lemas
- Skala nyeri 5
No Hari / No. Implementasi Hasil (Evaluasi Formatif) Gambar Ttd
Tanggal Dx
3 Memonitor membrane mukosa, S:
memonitor turgor kulit, - Keluarga mengatakan setiap makan
memonitor adanya pucat pada selalu da ikan seperti ikan lele
konjungtiva, memberi edukasi - Klien mengatakan mulai bosan
klien untuk menjaga pola makan makan putih telur
agar gula darah terkontrol, - Klien mengatakan tertib
memotivasi klien untuk menjalankan pengobatan dari
pengobatan injeksi insulin dokter
secara teratur sesuai intruksi O:
dokter - Konjungtiva an anemis
- Mukosa bibir lembab
- Klien tampak segar
- Turgor kulit elastis
4. 14/11/20 1,3 Melakukan pemeriksaan TTV S: klien mengatakan tidak badanya
19 baik-baik saja tidak ada keluhan.
O:
- TD: 79/60 mmHg
- RR: 20 x/menit
- N: 85 x/menit
1,3 Melakukan pemeriksaan GDS S: klien mengatakan saat ini puasa.
O: 249 gr/dL
1 Melakukan pengkajian balutan S : Klien mengatakan lukanya tidak
luka terasa nyeri saat berjalan namun
balutannya rembes
O : Terdapat luka di pedis dextra
dengan luas luka 32 cm x 9 cm,
stage 4, tepi luka jelas tetapi tidak
No Hari / No. Implementasi Hasil (Evaluasi Formatif) Gambar Ttd
Tanggal Dx
menyatu, terdapat
undermining/goa ± 3 cm, tipe
eksudat purulent, jumlah eksudate
sedang, warna kulit sekitar luka
maserasi, eritema, adanya edema,
granulasi 80% slough 20%,
ephitelisasi 25 %
1 Melakukan perawatan luka 3M S: Klien mengatakan luka tidak terasa
(mencuci luka, membuang nyeri saat debridment
jaringan mati, memberi terapi O : Balutan di ortopedic wool terdapat
topical yang tepat) eksudat jumlah sedang
- Mencuci luka dengan acidic
water (rendah pH) dan sabun
pencuci luka
- Melakukan pengkajian luka
- Memberikan terapi ozon dan
infra-red selama 15 menit
- Mengompres luka dengan
kassa dan cairan octenidine
0.1%
- Melakukan CSWD dengan
kassa pinset dan gunting
- Memberikan terapi topikal:
balutan primer Urgotul Ag,
Alginate, zinc cream
(Metcovazin regular
cream) dikulit sekitar luka,
- Memberikan fiksasi 2 layer
No Hari / No. Implementasi Hasil (Evaluasi Formatif) Gambar Ttd
Tanggal Dx
1 Menjelaskan kondisi luka saat S:-
ini kepada klien O : Klien aktif bertanya, klien tampak
bersemangat ketika berdiskusi
mengenai lukanya, ekspresi klien
lebih tenang
2 Melakukan pengkajian nyeri S: Klien mengatakan:
- P (Prove): Nyeri timbul saat
klien istirahat akan tidur malam.
- Q (Quality): Nyeri seperti
ditusuk-tusuk
- R (Region): Nyeri terasa di
bagian luka
- S (Scale): Skala nyeri 5
- T (Time): Nyeri yang dirasakan
hilang timbul
O:
- TD: 79/60 mmHg, N: 85
x/menit, R: 20 x/menit
- Klien tampak lemas
- Skala nyeri 5
3 Memonitor membrane mukosa, S:
memonitor turgor kulit, - Keluarga mengatakan setiap makan
memonitor adanya pucat pada selalu da ikan seperti ikan lele
konjungtiva, memberi edukasi - Klien mengatakan mulai bosan
klien untuk menjaga pola makan makan putih telur
agar gula darah terkontrol, - Klien mengatakan tertib
memotivasi klien untuk menjalankan pengobatan dari
No Hari / No. Implementasi Hasil (Evaluasi Formatif) Gambar Ttd
Tanggal Dx
pengobatan injeksi insulin dokter
secara teratur sesuai intruksi O:
dokter - Konjungtiva an anemis
- Mukosa bibir lembab
- Klien tampak segar
- Turgor kulit elastis
5. EVALUASI KEPERAWATAN
Tgl Dx Evaluasi Sumatif/SOAP TTD
Kep
7/11/2019 1 S: - Endang
O:
-Luka diabetic foot ulcer terletak pada pedis dextra,
ukuran luka 32 cm x 9 cm, kedalaman luka sampai
mengenai tulang dan tendon (stage 4), tepi luka
jelas tetapi tidak menyatu, tipe eksudat purulen
(nanah/pus), jumlah eksudate banyak, odor/bau (+),
granulasi 25% dan slough 75%, teraba hangat,
tidak terdapat undermining/goa, warna kulit sekitar
luka maserasi, eritema, adanya edema.
- Winner Scale 40.
- GDS: 112 mg/dL
A: masalah kerusakan integritas jaringan belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Lakukan perawatan luka dengan manajemen
TIME
 Tissue managemet: lakukan cleansing
hidropressure
 Infection control: lakukan pencucian luka
dengan acidic water dan sabun luka,
gunakan octenidine 0.1% untuk mengontrol
biofilm dan gunakan siver dressing untuk
AMD
 Moist balance: pertahankan kelembaban
luka dengan alginate untuk menyerap
eksudate dan kulit sekitar luka dengan
metcovazine regular, berikan fiksasi dengan
2layer menggunakan orthopedic wool
(cellona) dan crepe bandage
 Epitel Edge: lindungi kulit sekitar luka
dengan metcovazine untuk mengurangi
gesekan dengan fiksasi
- Edukasi klien untuk menjaga luka tetap kering,
tidak basah terkena air
- Dorong klien periksa ke dokter untuk
mendapatkan antibiotik
- Instruksikan klien untuk kunjungan kembali lagi
pada tanggal 11/11/2019
2 S:
- Klien mengatakan sudah mulai bosan makan
Tgl Dx Evaluasi Sumatif/SOAP TTD
Kep
putih telur 6 butir sehari, klien mengatakan akan
minum suplemen ikan gabus dan makan buah bit
agar lekas sembuh lukanya
- Klien mengatakan makan ikan lele
O : klien terlihat lemas
A = Masalah ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh belum teratasi
P = Lanjutkan Intervensi
- Monitor membrane mukosa
- Monitor turgor kulit
- Monitor adanya pucat pada konjungtiva
- Edukasi klien untuk menjaga pola makan agar
gula darah terkontrol
- Edukasi klien untuk meningkatkan pola makan
tinggi protein (putih telur min. 6 butir per hari dan
ikan)
3 S: Klien mengatakan
- P (Prove): Nyeri timbul saat klien istirahat akan
tidur malam.
- Q (Quality): Nyeri seperti ditusuk-tusuk
- R (Region): Nyeri terasa di bagian luka
- S (Scale): Skala nyeri 5
- T (Time): Nyeri yang dirasakan hilang timbul
O:
- TD: 90/70 mmHg, N: 94 x/menit, R: 20 x/menit
- Klien tampak tenang saat dikaji
- Suhu = 37,20 C
A = Masalah nyeri kronis belum teratasi
P = Lanjutkan Intervensi
- Mengajarkan klien untuk melakukan pengalihan
nyeri saat nyeri kambuh seperti yang diajarkan
(distraksi mendengarkan musik)
11/11/ 1 S: - Endang
2019 O:
-Luka diabetic ulcer terletak pada pedis dextra, 32
cm x 9 cmkedalaman luka sampai mengenai tulang
dan tendon (stage 4), tepi luka jelas tetapi belum
menyatu, tipe eksudat purulen (nanah/pus), jumlah
eksudate banyak, odor/bau (+) , granulasi 60% dan
slough 40%, teraba hangat, terdapat
undermining/goa, warna kulit sekitar luka maserasi,
eritema, adanya edema.
- GDS: 249 mg/dL
A: masalah kerusakan integritas jaringan belum teratasi
Tgl Dx Evaluasi Sumatif/SOAP TTD
Kep
P: Lanjutkan intervensi
- Lakukan perawatan luka menggunakan metode
TIME (Tissue management, Inflamation &
infection control, Moisture balance, dan Epithel
edge advancement):
 Tissue Manegement: Autolisis debridement,
CSWD
 Infection Control: lakukan pencucian luka
dengan acidic water dan sabun luka,
gunakan octenidine 0.1% untuk mengontrol
biofilm dan gunakan siver dressing untuk
AMD yang tepat (silver dressing dan
cadexomar iodine), kolaborasi dengan
dokter pemberian antibiotik
 Moist balance: pertahankan kelembaban
luka dengan alginate untuk menyerap
eksudate dan kulit sekitar luka dengan
metcovazine regular, berikan fiksasi dengan
2layer menggunakan orthopedic wool
(cellona) dan crepe bandage
 Epitel Edge: lindungi kulit sekitar luka
dengan metcovazine untuk mengurangi
gesekan dengan fiksasi
- Edukasi klien untuk menjaga luka tetap kering,
tidak basah terkena air
- Dorong klien periksa ke dokter untuk
mendapatkan antibiotik
- Instruksikan klien untuk kunjungan kembali lagi
pada tanggal 14/11/2019
2 S:
- Istri klien mengatakan bahwa seminggu terakhir
klien sulit makan
- Istri klien mengatakan klien hanya makan sedikit
O:
- Konjungtiva anemis
- Mukosa bibir kering
- Klien tampak lemas
A = Masalah ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh belum teratasi
P = Lanjutkan Intervensi
- Monitor membrane mukosa
- Monitor turgor kulit
Tgl Dx Evaluasi Sumatif/SOAP TTD
Kep
-
Monitor adanya pucat pada konjungtiva
-
Edukasi klien untuk menjaga pola makan agar
gula darah terkontrol
- Edukasi klien untuk meningkatkan pola makan
tinggi protein
3 S: Klien mengatakan
- P (Prove): Nyeri timbul saat klien istirahat akan
tidur malam.
- Q (Quality): Nyeri seperti ditusuk-tusuk
- R (Region): Nyeri terasa di bagian luka
- S (Scale): Skala nyeri 5
- T (Time): Nyeri yang dirasakan hilang timbul
O:
- TD: 89/64 mmHg, N: 90 x/menit, R: 20 x/menit
- Klien tampak tenang saat dikaji
- Suhu = 37,20 C
A = Masalah nyeri kronis belum teratasi
P = Lanjutkan Intervensi
- Mengajarkan klien untuk melakukan pengalihan
nyeri saat nyeri kambuh seperti yang diajarkan
(distraksi mendengarkan musik)
14/11/ 1 S: - Endang
2019 O:
-Luka diabetic ulcer terletak pada pedis dextra,
ukuran luka 32 cm x 9 cm, kedalaman luka sampai
mengenai tulang dan tendon (stage 4), tepi luka
jelas tetapi tidak menyatu, tipe eksudat purulen
(nanah/pus), jumlah eksudate banyak, odor/bau (+)
, warna luka merah 60% dan slough 40%, teraba
hangat, terdapat undermining/goa, warna kulit
sekitar luka maserasi, adanya edema
- GDS: 249 mg/dL
A: masalah kerusakan integritas jaringan belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Lakukan perawatan luka menggunakan metode
TIME (Tissue management, Inflamation &
infection control, Moisture balance, dan Epithel
edge advancement):
 Tissue Manegement: Autolisis debridement,
CSWD
 Infection Control: lakukan pencucian luka
dengan acidic water dan sabun luka,
gunakan octenidine 0.1% untuk mengontrol
Tgl Dx Evaluasi Sumatif/SOAP TTD
Kep
biofilm dan gunakan siver dressing untuk
AMD yang tepat (silver dressing dan
cadexomar iodine), kolaborasi dengan
dokter pemberian antibiotik
 Moist balance: pertahankan kelembaban
luka dengan alginate untuk menyerap
eksudate dan kulit sekitar luka dengan
metcovazine regular, berikan fiksasi dengan
2layer menggunakan orthopedic wool
(cellona) dan crepe bandage
 Epitel Edge: lindungi kulit sekitar luka
dengan metcovazine untuk mengurangi
gesekan dengan fiksasi
- Edukasi klien untuk menjaga luka tetap kering,
tidak basah terkena air
- Dorong klien periksa ke dokter untuk
mendapatkan antibiotik
- Instruksikan klien untuk kunjungan kembali lagi
pada tanggal 14/11/2019
2 S:
- Keluarga mengatakan setiap makan selalu da ikan
seperti ikan lele
- Klien mengatakan mulai bosan makan putih telur
- Klien mengatakan tertib menjalankan pengobatan
dari dokter
O:
- Konjungtiva an anemis
- Mukosa bibir lembab
- Klien tampak segar
- Turgor kulit elastis
A = Masalah ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh belum teratasi
P = Lanjutkan Intervensi
- Monitor membrane mukosa
- Monitor turgor kulit
- Monitor adanya pucat pada konjungtiva
- Edukasi klien untuk menjaga pola makan agar
gula darah terkontrol
- Edukasi klien untuk meningkatkan pola makan
tinggi protein
Tgl Dx Evaluasi Sumatif/SOAP TTD
Kep
3 S: Klien mengatakan
- P (Prove): Nyeri timbul saat klien istirahat akan
tidur malam.
- Q (Quality): Nyeri seperti ditusuk-tusuk
- R (Region): Nyeri terasa di bagian luka
- S (Scale): Skala nyeri 5
- T (Time): Nyeri yang dirasakan hilang timbul
O:
- TD: 70/60 mmHg, N: 85 x/menit, R: 20 x/menit
- Klien tampak tenang saat dikaji
A = Masalah nyeri kronis belum teratasi
P = Lanjutkan Intervensi
- Mengajarkan klien untuk melakukan pengalihan
nyeri saat nyeri kambuh seperti yang diajarkan
(distraksi mendengarkan musik)
skhdsklfh
ksla
6. GRAFIK PERKEMBANGAN
a. GRAFIK SKORING THE WINNER SCALE

The Winner Scale

40

36

PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 4

The Winner Scale

b. GRAFIK SKALA GULA DARAH SEWAKTU

Gula Darah Sewaktu

247

112
99

PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2 PERTEMUAN 3

Gula Darah Sewaktu


c. GRAFIK SKALA NYERI

SKALA NYERI

5 5

PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2

SKALA NYERI

d. PERKEMBANGAN LUKA
2/5/19 6/5/19 9/4/19

Anda mungkin juga menyukai