Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Topik kepemimpinan merupakan topik yang sedang marak di tengah-tengah
sebuah masyarakat. Kepemimpinan merupakan sebuah keperluan, sebab sesuai realita
yang terjadi, manusia yang tergabung dalam suatu perkumpulan baik itu dalam skala
kecil maupun besar akan membutuhkan sosok seorang pemimpin.
Tanpa adanya pemimpin, maka struktur dan aturan main suatu perkumpulan
sulit dirumuskan dan dilaksanakan. Akibatnya tujuan dari perkumpulan tersebut tidak
akan bisa terwujudkan. Sementara manusia merupakan salah satu makhluk sosial
yang akan membutuhkan kelompok agar bisa mengakomodir kebutuhan-kebutuhan
sosial mereka.
Pentingnya pemimpin dan segala aspek membuat topik ini merupakan topik
yang penting, sehingga menjadi salah satu pembahasan pokok dalam ajaran Islam
sebagai agama rahmatan lil alamin.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kepemimpinan dan pemimpin dalam pandangan islam?
2. Apa saja kriteria yang harus dimilki untuk bisa menjadi seorang pemimpin
dimata islam?
3. Apa dasar yang harus dimiliki seorang pemimpin sesuai ajaran Islam?
4. Bagaimana menjadi pemimpin yang sukses dimata islam?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu ingin memberikan wawasan
mengenai kepemimpinan dalam prespektif Islam kepada para pembaca.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan dan Pemimpin Dalam Pandangan Islam


Kepemimpinan dalam Islam dikenal dengan istilah imamah, sedangkan
pemimpin disebut imam. Kedudukan seorang pemimpin dalam Islam sangatlah
penting. Bahkan keberadaannya fardhu kifayah, di mana setiap manusia akan berdosa
apabila tidak adanya seorang pemimpin pun dan pembebanan hukum tersebut
terbebas manakala salah seorang dari umat telah terpilih menjadi pemimpin.
Kepemimpinan itu wajib ada, baik secara syar’i ataupun secara ‘aqli. Adapun
secara syar’i misalnya tersirat dari firman Allah tentang doa orang-orang yang
selamat : “Dan jadikanlah kami sebagai imam (pemimpin) bagi orang-orang yang
bertaqwa” [QS Al-Furqan : 74]. Demikian pula firman Allah : “Taatlah kalian
kepada Allah dan taatlah kalian kepada Rasul dan para ulil amri diantara kalian” [QS
An-Nisaa’ : 59]. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang sangat terkenal
: “Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan setiap dari kalian akan ditanya tentang
kepemimpinannya”. Terdapat pula sebuah hadits yang menyatakan wajibnya
menunjuk seorang pemimpin perjalanan diantara tiga orang yang melakukan suatu
perjalanan. Adapun secara ‘aqli, suatu tatanan tanpa kepemimpinan pasti akan rusak
dan porak poranda.
Kepemimpinan adalah amanah, titipan Allah SWT, bukan sesuatu yang
diminta apalagi dikejar dan diperebutkan. Sebab kepemimpinan melahirkan
kekuasaan dan wewenang yang gunanya semata-mata untuk memudahkan dalam
menjalankan tanggung jawab melayani rakyat. Semakin tinggi kekuasaan seseorang,
hendaknya semakin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Bukan sebaliknya,
digunakan sebagai peluang untuk memperkaya diri, bertindak zalim dan sewenang-
wenang. Balasan dan upah seorang pemimpin sesungguhnya hanya dari Allah swt di
akhirat kelak, bukan kekayaan dan kemewahan di dunia.
Dalam Islam pemimpin disebut dengan Khalifah. Khalifah adalah wakil,
pengganti atau duta. Sedangkan secara istilah Khalifah adalah orang yang bertugas
menegakkan syariat Allah SWT, memimpin kaum muslimin untuk menyempurnakan
penyebaran syariat Islam dan memberlakukan kepada seluruh kaum muslimin secara
wajib, sebagai pengganti kepemimpinan Rasulullah SAW.

2
Dari pengertian diatas jelas bahwa pemimpin menurut pandangan Islam tidak
hanya menjalankan roda pemerintahan begitu saja namun seorang pemimpin harus
mewajibkan kepada rakyatnya untuk melaksanakan apa saja yang terdapat dalam
syariat Islam walaupun bukan beragama Islam. Serta mempengaruhi rakyatnya untuk
selalu mengikuti apa yang menjadi arahan dari seorang pemimpin.

B. Kriteria Seorang Pemimpin Dimata Islam


Kriteria pemimpin menurut Islam :
 Beriman dan beramal shaleh
 Niat yang lurus
 Laki-laki
 Tidak meminta jabatan
 Berpegang pada hukum Allah
 Memutuskan perkara dengan adil
 Menasehati rakyat
 Tidak menerima hadiah
 Tegas dan lemah lembut

C. Dasar Seorang Pemimpin.


Peminpin harus memiliki dasar yang kokoh untuk menjadi pemimpin yang tak
mudah goyah. Dasar menjadi seorang pemimpin yaitu dengan meneladani sifat-sifat
Rasulullah SAW, berikut adalah sifat-sifat Rasulullah SAW :
 Shiddiq (selalu berkata dan bersikap jujur dan benar). Bukan hanya
perkataannya yang benar, tapi juga perbuatannya juga benar. Sejalan dengan
ucapannya. Shiddiq sebagai modal dasar. Pertama-tama penyampai amanah
harus punya sifat jujur, kalau tidak , maka dia gugur sebagai penyampai.
 Amanah (dapat dipercaya). Jika satu urusan diserahkan kepadanya, niscaya
orang percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Tidak pernah menggunakan wewenang dan otoritasnya sebagai pemimpin
untuk kepentingan pribadinya atau kepentingan keluarganya,
 Fathonah (cerdas dan bijaksana). Seorang calon pemimpin haruslah memiliki
kecerdasan, baik secara emosional (EQ), spiritual (SQ) maupun intelektual
(IQ).

3
 Tabligh (penyampai). Dapat berkomunikasi dengan baik, artinya
menyampaikan kebenaran kepada orang lain. Walaupun kita masih memiliki
sifat jelek, kita wajib menyampaikan kebenaran. Untuk menyampaikan ini
tidak perlu kita harus suci terlebih dahulu.

D. Pemimpin Sukses Dimata Islam


Pemimpin harus memiliki standar pencapaian untuk dikatakan menjadi
seorang pemimpin yang sukses, berikut inilah yang mesti seorang pemimpin capai :
1. Pemimpin harus teguh pendirian dan selalu minta pertolongan kepada Allah
SWT.
2. Pemimpin harus tegas dalam bersikap.
3. Pemimpin harus punya rasa empati dan tanggung jawab yang tinggi terhadap
rakyatnya.
4. Pemimpin harus menjadi contoh sederhana dalam kehidupannya.
5. Pemimpin harus mampu menjadi solusi dalam mengentaskan kemiskinan.
6. Pemimpin harus bersikap adil terhadap siapapun yang terdlolimi.
7. Pemimpin harus mampu menciptakan kedamaian

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan kekuatan yang dapat mempengaruhi dan
memotivasi orang lain, bawahan, dan organisasi atau kelompok, untuk mencapai
tujuan bersama. Seorang pemimpin harus memenuhi kriteria yang ditentukan, baik
hukum maupun agama. Seorang pemimpin haruslah memiliki standar pencapaian
kesuksesan agar orang lain, bawahan, dan organisasi atau kelompok yang
dipimpinnya sejahtera.
Mari kita lebih berhati-hati dalam menentukan Imam atau pemimpin kita.
Karena apapun akibat yang dilakukannya, maka kita pun akan turut bertanggung
jawab terhadapnya. Jika kepemimpinannya baik, maka kita akan merasakan aman,
damai, dan sejahtera. Sebaliknya, apabila kepemimpinannya buruk, maka kita pun
akan merasakan kerusakan dan kehancurannya. Wallahu a'lam bish-showwab.

B. Saran
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh
penulis, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

5
DAFTAR PUSTAKA

Winardi, 1990, Kepemimpinan Dalam Manajemen, PT. Rineka Cipta, Jakarta.


Suradinata, Ermaya, 1995, Psikologi kepegawaian dan Peranan Pemimpinan Dalam Motivasi
Kerja, CV. Ramadan, Bandung.
Rusli, 2003, Sejarah Kebudayaan Islam, PT. Toha Putra, Semarang.
Ad-Dumaiji, Abdullah, 2016, Konsep Kepemimpinan Dalam Islam, PT. Ummul Qura, Jawa
Barat.

Anda mungkin juga menyukai