Juknis Percontohan Kab 2015 PDF
Juknis Percontohan Kab 2015 PDF
1
SAMBUTAN
1
KATA PENGANTAR
Dalam upaya melakukan sosialisasi informasi teknologi budidaya anjuran (SNI, CPIB
dan CBIB), maka langkah yang paling efektif adalah dengan melakukan kegiatan
percontohan perikanan budidaya di kawasan minapolitan.
2
DAFTAR ISI
SAMBUTAN..................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................ 3
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................... 3
1.2. Maksud dan Tujuan ...................................................................................................... 3
1.3. Sasaran ............................................................................................................................ 4
1.4. Ruang Lingkup .............................................................................................................. 4
1.5. Istilah dan Definisi ........................................................................................................ 4
3
4.2. Evaluasi ........................................................................................................................... 9
4.3. Pelaporan ........................................................................................................................ 9
4.3.1. Laporan Bulanan................................................................................................ 9
4.3.2. Laporan Pendahuluan....................................................................................... 9
4.3.3. Laporan Kemajuan ............................................................................................ 10
4.3.4. Laporan Akhir.................................................................................................... 10
LAMPIRAN ...................................................................................................................................... 12
4
DAFTAR LAMPIRAN
5
DAFTAR GAMBAR
6
KEPUTUSAN
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
NOMOR
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS
PERCONTOHAN PERIKANAN BUDIDAYA DI KAWASAN MINAPOLITAN
MELALUI TUGAS PEMBANTUAN
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2015
MEMUTUSKAN :
7
BUDIDAYA DI KAWASAN MINAPOLITAN MELALUI TUGAS
BUDIDAYA DI KSWSAN MINAPOLITAN MELALUI TUGAS
PEMBANTUAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN 2015
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal Januari 2015
Ttd
SLAMET SOEBJAKTO
Agung Witjaksono
8
Lampiran : Keputusan Direktur Jenderal Perikanan
Budidaya
Nomor
Tentang Petunjuk Teknis Percontohan
Perikanan Budidaya di Kawasan
Minapolitan melalui Tugas Pembantuan
Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten/Kota Tahun 2015
BAB I
PENDAHULUAN
9
dilaksanakan dengan menerapkan manajemen kelompok kolektif agar keberhasilan
percontohan tersebut dapat menjadi tontonan, tuntunan serta acuan bagi para pembudidaya
untuk menerapkan budidaya yang efektif, efisien ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Petunjuk teknis ini disusun dengan maksud sebagai acuan teknis dalam pelaksanaan
kegiatan percontohan perikanan budidaya di kawasan minapolitan.
Tujuan penyusunan petunjuk teknis ini adalah:
1) Memberikan petunjuk secara teknis bagi pembudidaya, Dinas KP Kab/Kota, UPT dan
pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan percontohan kawasan perikanan
budidaya ;
2) Sebagai bahan sosialisasi guna mempercepat pelaksanaan percontohan pengembangan
kawasan budidaya untuk mendukung percepatan pelaksanaan pengembangan kawasan
budidaya;
3) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pembudidaya dalam menerapkan
inovasi teknologi sesuai rekomendasi; dan
4) Sebagai contoh penerapan teknologi anjuran perikanan budidaya secara baik dan benar.
1.3. Sasaran
Ruang lingkup petunjuk teknis ini mencakup tata cara operasional percontohan yang
meliputi Kelembagaan Kelompok, Pelaksanaan Percontohan dan monitoring, evaluasi dan
pelaporan.
10
1.5. Istilah dan Definisi
11
BAB II
KELEMBAGAAN KELOMPOK
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Manajer Teknis
Seksi Sarana & Prasarana Seksi Produksi Seksi Pemasaran Seksi Usaha & Permodalan
Kelompok Lain
(2-5 kelompok)
12
2.2. Tugas masing-masing pengurus Pokdakan
13
BAB III
PELAKSANAAN
Setiap anggota kelompok harus berperan serta dan terlibat secara langsung dalam
setiap tahapan teknis operasional budidaya dibawah bimbingan teknisi.
14
3.2.1. Paket Percontohan
Temu lapang dilakukan pada akhir tahapan percontohan dilaksanakan oleh Dinas KP
Kab/Kota atau yang membidangi perikanan dengan melibatkan narasumber melalui
penyajian materi dan diskusi, diharapkan setiap peserta dapat memberikan pengalaman,
saran dan masukan untuk keberlanjutan usaha budidaya di masa mendatang.
Temu lapang juga dapat sebagai media penyebaran informasi dan memotivasi
pokdakan untuk mengembagkan usaha budidaya perikanan di kawasan lainnya.
15
BAB IV
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
4.1. Monitoring
Kegiatan Monitoring dan evaluasi dapat dilakukan secara langsung dan berkala yang
meliputi kegiatan: mengamati, meninjau kembali, dan mempelajari yang dilakukan mulai
dari tahapan persiapan, pelaksanaan dan tahap akhir
4.2. Evaluasi
4.3. Pelaporan
Jenis laporan yang dibuat meliputi laporan bulanan, pendahuluan, kemajuan dan
akhir. Katergori pelaporan adalah:
Laporan bulanan dibuat oleh tim teknis dan dilaporkan kepada kepala Dinas KP
Kab/Kota dengan tembusasn Ditjen Perikanan Budidaya cq Direktur Produksi dapat
dikirim secara online melalui website: http://103.7.52.118/SIMPRABU (Penggunaan
password dapat menghubungi Direktorat Produksi-DJPB) atau melalui email:
ditprod_djpb@yahoo.com.
16
jadwal pelaksanaan kegiatan. Laporan ini disampaikan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum
persiapan proses produksi. Laporan dapat disampaikan dalam bentuk hard copy (via pos)
maupun soft copy (e-mail : ditprod_djpb@yahoo.com). Format laporan pendahuluan
sebagaimana lampiran Juklak.
17
BAB V
PENUTUP
Ttd
SLAMET SOEBJAKTO
Agung Witjaksono
18
LAMPIRAN-1
CONTOH STANDAR PAKET PERCONTOHAN BUDIDAYA IKAN
1. Paket budidaya gurame di kolam (350 m2/unit) dalam bentuk sarana produksi yang
terdiri dari :
Benih : 7.000 ekor (uk. 7-15 gr/ekor)
Pakan : 2.933 kilogram
Persiapan kolam : 1 paket
Alat perikanan : 1 paket
Dengan asumsi 1 siklus produksi 4 bulan, dalam 1 tahun dapat dilakukan 3 siklus,
maka produksi 1 siklus diproyeksikan 1.995 kg, sehingga dalam 1 tahun akan
diperoleh hasil sekitar 5,985 ton.
2. Paket budidaya ikan dengan padi (MINAPADI) dengan luasan 1.000 m2 dalam
bentuk sarana produksi yang terdiri dari :
Benih padi : 5 kilogram
Benih nila : 3.300 ekor
Pakan : 528 kilogram
Pupuk : 15 kilogram
Alat perikanan : 1 paket
Pembuatan caren : 1 paket
Dengan asumsi 1 siklus produksi nila 3 bulan, dalam 1 tahun dapat dilakukan 4
siklus, maka produksi 1 siklus diproyeksikan nila 440 kg dan padi 700 kg, sehingga
dalam 1 tahun akan diperoleh hasil sekitar nila 1,76 ton dan 2,8 ton padi.
3. Paket budidaya udang galah bersama padi (UGADI) dengan luasan 1.000 m2 dalam
bentuk sarana produksi yang terdiri dari :
Benih padi : 5 kilogram
Tokolan udang : 10.000 ekor
Pakan : 240 kilogram
Pupuk : 15 kilogram
Dengan asumsi 1 siklus produksi udang 3 bulan, dalam 1 tahun dapat dilakukan 4
siklus, maka produksi 1 siklus diproyeksikan 166 kg, sehingga dalam 1 tahun akan
diperoleh hasil sekitar 664 kilogram.
4. Paket budidaya lele di kolam terpal (10 m2/unit) dalam bentuk sarana produksi yang
terdiri dari :
Benih : 20.000 ekor (8-12 cm/ekor)
Pakan : 2.000 kilogram
19
Kolam terpal : 10 unit
Alat perikanan : 1 paket
Persiapan kolam : 10 paket
Dengan asumsi 1 siklus produksi lele 2 bulan, dalam 1 tahun dapat dilakukan 6
siklus, maka produksi 1 siklus diproyeksikan 2.000 kg, sehingga dalam 1 tahun akan
diperoleh hasil sekitar 1,2 ton.
5. Paket budidaya lele intensif dengan penerapan teknologi bioflok (10 m2/unit) dalam
bentuk sarana produksi yang terdiri dari :
Pembuatan kolam (bundar/persegi) : 10 unit
Saluran dan kolam tamping : 1 paket
Pompa bensin 3’ : 1 unit
Pompa sumersable : 12 unit
Selang plastik : 1 paket
Serok : 5 buah
Bak : 5 buah
Ember : 5 buah
Benih : 75.000 ek (7-8 cm/ekor)
Pakan : 6000 kg.
Probiotik : 20 liter
Molase : 500 liter
Tepung terigu/kanji : 1000 kg
Premix : 1 kg
Desinfektan : 5 botol
Dengan asumsi 1 siklus produksi lele 2,5 bulan, dalam 1 tahun dapat dilakukan 4
siklus, maka produksi 1 siklus diproyeksikan ukuran konsumsi 6800 kg oversize 100
kg undersize 300 kg, sehingga dalam 1 tahun akan diperoleh hasil sekitar ukuran
konsumsi 27,2 ton oversize 400 kg undersize 1200 kg.
6. Paket budidaya patin di kolam dalam (10.000 m2/unit) dalam bentuk sarana produksi
yang terdiri dari :
Kolam : 10.000 m2
Pompa : 1 unit
Kincir : 4 unit
Genset : 1 unit
Peralatan dan sarana : 1 unit
Persiapan kolam : 1 paket
Peralatan : 1 paket
Benih : 300.000 ekor (3 inchi)
Pakan : 229.500 kilogram
Kapur pertanian : 4.000 kilogram
Saponin : 50 kilogram
20
Probiotik : 100 liter
Biaya panen : 2 paket
Dengan asumsi 1 siklus produksi patin 6 bulan, dalam 1 tahun dapat dilakukan 2
siklus, maka produksi 1 siklus diproyeksikan 172.260 kg, sehingga dalam 1 tahun
akan diperoleh hasil sekitar 344,52 ton.
7. Paket budidaya patin di kolam (100 m2/unit) dalam bentuk sarana produksi yang
terdiri dari :
Kolam : 4 unit
Persiapan lahan : 10 paket
Peralatan : 1 paket
Benih : 4.000 ekor (7-9 cm/ekor)
Pakan : 2.808 kilogram
Dengan asumsi 1 siklus produksi patin 6 bulan, dalam 1 tahun dapat dilakukan 2
siklus, maka produksi 1 siklus diproyeksikan 2.160 kg, sehingga dalam 1 tahun akan
diperoleh hasil sekitar 4,32 ton.
8. Paket budidaya nila di kolam dalam bentuk sarana produksi yang terdiri dari :
Persiapan lahan : 1 paket
Benih : 3.400 ekor (5-8 cm/ekor)
Pakan : 1.000 kilogram
Dengan asumsi 1 siklus produksi nila 4 bulan, dalam 1 tahun dapat dilakukan 3
siklus, maka produksi 1 siklus diproyeksikan 900 kg, sehingga dalam 1 tahun akan
diperoleh hasil sekitar 2,7 ton.
9. Paket budidaya nila di KJA dalam bentuk sarana produksi yang terdiri dari :
Karamba : 1 unit (7x7x4 m)
Perahu : 1 unit
Bahan bakar : 1 paket
Benih : 29.400 ekor (uk.10-12 gram/ekor,
padat tebar 150 ekor/m2)
Pakan : 8.600 kilogram
Vitamin, obat-obatan : 1 paket
Alat Perikanan : 1 paket
Dengan asumsi 1 siklus produksi nila 4 bulan, dalam 1 tahun dapat dilakukan 3
siklus, maka produksi 1 siklus diproyeksikan 6.615 kg, sehingga dalam 1 tahun akan
diperoleh hasil sekitar 19,8 ton.
10. Paket budidaya mas di kolam dalam bentuk sarana produksi yang terdiri dari :
Persiapan lahan : 1 paket
Benih : 4.000 ekor (5-8 cm/ekor)
21
Pakan : 950 kilogram
Dengan asumsi 1 siklus produksi nila 4 bulan, dalam 1 tahun dapat dilakukan 3
siklus, maka produksi 1 siklus diproyeksikan 800 kg, sehingga dalam 1 tahun akan
diperoleh hasil sekitar 2,4 ton.
2. Paket budidaya kerapu di KJA sebanyak 2 unit (1 unit = 8 lubang) dalam bentuk
sarana produksi yang terdiri dari:
Pengadaan sarana KJA : 2 paket
Peralatan : 2 paket
Benih kerapu cantang : 5.200 ekor (uk.9-10 cm)
Pakan rucah : 11.700 kg (FCR = 5)
Dengan asumsi 1 siklus produksi 6 bulan, dalam 1 tahun dapat dilakukan 2 siklus,
maka produksi 1 siklus diproyeksikan 2.340 kg (size 2), sehingga dalam 1 tahun akan
diperoleh hasil sekitar 4.680 kg
3. Paket budidaya rumput laut metode long line/bingkai (25 x 100 m) dalam bentuk
sarana produksi yang terdiri dari :
Peralatan pendukung : 1 paket
Perahu : 1 unit
Bibit rumput laut : 1 ton
Tali PE : 36 kg (diameter 12 mm)
Tali PE : 100 kg (diameter 10 mm)
Tali PE : 40 kg (diameter 4 mm)
Tali PE : 4 gulung (diameter 1,5 mm)
Tali PE : 36 kg (diameter 12 mm)
22
Tali PE : 8 pak (diameter 1mm)
Jangkar beton : 4 buah (@50 kg)
Pelampung utama : 16 buah (volume 25 liter)
Pelampungjalur : 500 buah (volume 600 mililiter)
Peralatan : 1 paket
Persiapan lahan : 1 paket
Tenaga kerja : 1 orang
Dengan asumsi waktu produksi sebanyak 6 sikus per tahun, maka produksi 1 siklus
diproyeksikan minimal 6.000 kg rumput laut basah, sehingga dalam 1 tahun akan
diperoleh hasil minimal 36.000 kg rumput laut basah.
4. Paket budidaya bandeng semi intensif di tambak (1 hektar) dalam bentuk sarana
produksi yang terdiri dari :
Glondongan : 50.000 ekor (30-40 gram/ekor)
Pakan : 9.600 kg
Pupuk : 1 paket
Peralatan : 1 paket (termasuk kincir)
Persiapan lahan : 1 paket
Dengan asumsi waktu produksi dalam 1 tahun sebanyak 2 siklus, maka produksi 1
siklus diproyeksikan 8.000 kg (size 4), sehingga dalam 1 tahun akan diperoleh hasil
minimal 16.000 kg bandeng.
5. Paket budidaya udang vaname intensif plastik mulsa (1 hektar) dalam bentuk sarana
produksi yang terdiri dari :
Kincir : 16 unit
Peralatan kualitas air : 1 paket
Genset : 2 unit (15 PK)
Persiapan lahan : 1 paket
Plastik mulsa : 1 paket
Obat-obatan : 1 paket
Benih : 1.000.000 ekor (PL 12)
Pakan : 22.500 kg (FCR = 1.5)
Dengan asumsi waktu produksi 1 tahun sebanyak 2 siklus, maka produksi 1 siklus
diproyeksikan 15.000 kg (size 50), sehingga dalam 1 tahun akan diperoleh hasil
minimal 30.000 kg udang vaname.
23
Blower : 1 unit
Instalasi air dan aerasi : 1 paket
Instalasi listrik : 1 paket
Waring : 2 unit
Alat kualitas air : 1 paket
Peralatan lapangan : 1 paket
Benih : 3.600 ekor (ukuran 5 cm)
Pakan : 1.971 kg
Obat-obatan : 1 paket
Dengan asumsi 1 siklus produksi 2 bulan, dalam 1 tahun dapat dilakukan 5 siklus,
maka produksi 1 siklus diproyeksikan 2.880 ekor (SR 80%), sehingga dalam 1 tahun
akan diperoleh hasil minimal 14.440ekor ikan koi (ukuran 15 cm).
Catatan : Semua paket demfarm demfarm (budidaya air tawar, payau/laut, ikan
hias)dapat disesuaikan dengankondisi dan potensi yang ada di lokasi demfarm
masing-masing.
24