Kesadaran Umum klien hepatoma akan didapatkan sakit ringan, gelisah sampai sangat
lemah. TTV normal atau ada perubahan, seperti takikardia dan peningkatan pernafasan
rambut, kelembapan rambut, dan bentuk kepala. Pemeriksaan palpasi dilakukan dengan
Pemeriksaan inpeksi muka dilakukan dengan mengamati ekspresi wajah klien. Biasanya
pada klien hepatoma ekspresi wajah tampak kelelahan (Muttaqin & Sari, 2013)
Pemeriksaan inspeksi mata dilakukan dengan mengamati kesimetrisan alis dan kedua mata,
kedua palpebra dan kemampuan berkedip, konjungtiva mata, reflex pupil terhadap cahaya. Pada
klien hepatoma didapatkan tanda ikterik pada sklera (Muttaqin & Sari, 2013). Pemeriksaan
palpasi dilakukan dengan memeriksa kekenyalan bola mata, meraba kelopak untuk memeriksa
hidung, ada atau tidak pernafasan cuping hidung, produksi sekret, dan mukosa hidung.
Pemeriksaan palpasi dilakukan dengan meraba bagian lunak hidung adakah massa atau dislokasi
tulang, meraba nyeri tekan pada sinus frontalis, etmoidalis dan maksilaris.
kebersihan telinga, ada atau tidak lesi, dan produksi serumen. Pemerikasaan palpasi dilakukan
dengan meraba elastisitas daun telinga, ada atau tidak massa atau infeksi, dan meraba kelenjar
bibir, bagian dalam ada atau tidak stomatitis, keutuhan dan keadaan gigi, dan keadaan tonsil.
Pemeriksaan inspeksi leher dilakukakan dengan mengamati ada atau tidak pembengkakan,
dann massa atau kekakuan leher. Pemeriksaan palpasi dilakukan untuk merasakan ada
pembesaran atau tidak pada vena jugularis, kelenjar limfe, dan kelenjar tiroid.
Pemeriksaan thorak terdiri dari pemeriksaan paru dan jantung berupa inspeksi, palpasi,
perkusi dan auskultasi. Pemeriksaan inspeksi paru dilakukan dengan mengamati kesimetrisan
pergerakan dinding dada, bentuk dada, ada atau tidak tarikan interkosta dan penggunaan otot
bantu pernafasan serta kelainan bentuk tulang belakang. Pemeriksaan palpasi dilakukan dengan
merasakan kesimetrisan pengembangan dinding dada kanan dan kiri saat inspirasi dan ekspirasi,
serta pemeriksaan taktil fremitus. Pemeriksaan perkusi dilakukan untuk mengatuhui bunyi
ketukan pada toraks sonor atau redup. Pemeriksaan auskultasi dilakukan dengan mendengarkan
suara nafas klien, ada atau tidak suara nafas tambahan seperti krakles, rhonchi, wheezing,
Pemeriksaan inspeksi jantung dilakukan dengan mengamati tampak atau tidak iktus kordis
pada ICS 5. Pemeriksaan palpasi dilakukan dengan meraba ada atau tidak iktus kordis pada ICS
5. Pemeriksaan perkusi dilakukan untuk mendengarkan bunyi ketukan pada jantung normal
pekak, serta ada atau tidak pembesaran jantung. Pemeriksaan auskultasi dilakukan dengan
mendengarkan ada atau tidak bunyi jantung tambahan seperti gallop dan murmur.
Pemeriksaan inpeksi dilakukan dengan mengamati integritas kulit abdomen dan persebaran
warna, ada atau tidak spider naivi, posisi dan warna umbilikus. Pada klien hepatoma akan
didapatkan asites (Muttaqin & Sari, 2013). Pemeriksaan aukultasi daerah tumor pada klien
hepatoma ditemukan bising pembuluh darah (arterial murmur atau hepatic bruit) dan kadang
terdengar gesekan (friction rub) (Hadi, 2013). Pada klien hepatoma pemeriksaan palpasi
dilakukan untuk memeriksa ada atau tidak massa dan nyeri raba pada kuadra kanan atas
abdomen. Sedangkan pada pemeriksaan perkusi didapatkan shifting dullness dan nyeri ketuk
Pemeriksaan inspeksi integumen dilakukan dengan mengamati warna kulit, memeriksa ada
atau tidak edema, dan memeriksa Capilary Refill Time (CRT) untuk menilai aliran darah ke
kapiler. Pada klien hepatoma akan didapatkan warna kulit ikterik, dan edema perifer (Muttaqin
Pemeriksaan inspeksi anggota gerak atau ekstremitas dilakukan dengan mengamati lesi,
tremor, kelengkapan jari, dan tempat terpasangnya infus. Pemeriksaan palpasi dengan merasakan
kelembapan kulit serta suhu ekstremitas, dan memeriksa CRT. Menurut Muttaqin & Sari, (2013)
pemeriksaan inspeksi pada hepatoma didapatkan warna ikterik dan pembengkakan edema
rambut, dan terpasang kateter/tidak. Produksi urin warna dan jumlah cc/24 jam. Pemeriksaan
Pemeriksaan inspeksi anus dilakukan dengan mengamati warna dinding luar anus, adanya
perlukaan dan hemoroid di sekitar anus atau tidak. Menanyakan pola BAB, frekuensi BAB,