Skripsi
Oleh :
TITIN AGUSTINA
NIM : 142012017133P
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan
Program Studi Sarjana Keperawatan
Oleh:
TITIN AGUSTINA
NIM : 142012017133P
ABSTRAK
Hampir empat juta orang meninggal akibat ISPA, dimana kelompok yang paling berisiko adalah
balita. Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa
memperhatikan dan selalu menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga terutama balita yang
terkena ISPA. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku hidup bersih dan
sehat dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kelumbayan Barat
Kabupaten Tanggamus Tahun 2019.
Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua keluarga dengan anak demam yang berkunjung di Puskesmas
Kelumbayan Barat Kabupaten Tanggamus tahun 2019. Jumlah sampel yaitu sebanyak 59 orang,
teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Alat pengumpul data menggunakan
lembar kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi square.
Hasil uji chi square nilai p-value sebesar 0,000, maka disimpulkan ada hubungan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Kelumbayan Barat Kabupaten Tanggamus tahun 2019. Keluarga diharapkan melaksanakan dan
menerapkan PHBS di tingkat rumah tangga, lingkungan sekitar sehingga kejadian penyakit ISPA
pada anak dapat dicegah.
Kata Kunci : Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), kejadian ISPA
Referensi : 27 (2010 – 2018)
ABSTRACT
Nearly four million people die from respiratory infections, where the groups most at risk are
toddlers. Clean and healthy living behavior is a reflection of the family's lifestyle that always cares
for and always takes care of the health of all family members, especially toddlers, who have
respiratory infections. The purpose of this research is to know the relationship of clean and
healthy behavior with respiratory channel in introduction in Puskesmas Kelumbayan Barat
District Tanggamus 2019.
This research use analytical method with cross sectional approach. The population in this study
were all families with fever children who visit in Puskesmas Kelumbayan Barat District
Tanggamus 2019 with a total sample of 59 people with purposive sampling, collection tools using
questionnaire and analyzed using chi square.
The result of chi square test showed significant the relationship of clean and healthy behavior with
respiratory channel in introduction in Puskesmas Kelumbayan Barat District Tanggamus 2019.
Families are expected to implement and implement clean and healthy lifestyle at the household
level so that the incidence of respiratory infections in children can be prevented.
Skripsi
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji dihadapan TIM Penguji Skripsi
Judul Skripsi : Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan
NPM : 142012017133P
MENYETUJUI
Pembimbing I Pembimbing II
Skripsi ini telah diperiksa dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi dan
dinyatakan Lulus pada tanggal 12 Juli 2019.
MENGESAHKAN
Tim Penguji :
Mengetahui
Ketua STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Dibuat di : Pringsewu
Pada tanggal : Juli 2019
Yang menyatakan
Titin Agustina
Dengan ini menyatakan bahwa semua yang saya tulis dalam skripsi ini sesuai
dengan sumber-sumber aslinya dan penulisannya mengikuti kaidah penulisan
ilmiah. Skripsi ini adalah hasil karya saya. Jika dikemudian hari diketahui skripsi
ini plagiat, maka saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Yang Menyatakan
Titin Agustina
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaiakan skripsi ini dengan baik sebagai salah
satu persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Keperwatan di STIKes
Muhammadiyah Pringewu Lampung Program Studi S1 Keperawatan. Adapun
judul dari skripsi ini adalah “Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dengan Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kelumbayan
Barat Kabupaten Tanggamus Tahun 2019”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, maka dari itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan. Tiada hal penulis harapkan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
rekan-rekan mahasiswa Program Studi S.1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah
Pringsewu Lampung.
Penyusun
Hal
HALAMAN SAMPUL DEPAN ................................................................. i
HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI ........................................ ii
ABSTRAK .................................................................................................. iii
ABSTRACT ................................................................................................ iv
HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN ........................................... v
HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN ............................................ vi
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI .............................................. vii
SURAT PERNYATAAN............................................................................ viii
MOTTO....................................................................................................... ix
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. x
RIWAYAT HIDUP PENULIS ................................................................... xi
KATA PENGANTAR ................................................................................ xii
DAFTAR ISI ............................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR BAGAN...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 5
C. Tujuan....................................................................................... 6
D. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 6
E. Manfaat Penelitian.................................................................... 7
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................... 52
B. Saran ......................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Tabel Hal
3.1 Definisi Operasional.............................................................................. 21
4.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jumlah Balita
UPT Puskesmas Kelumbayan Barat Tahun 2018 ................................. 34
4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Puskesmas
Kelumbayan Barat Tahun 2019 ............................................................ 35
4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) ................................................................................. 36
4.4 Distribusi Frekuensu Responden Berdasarkan Kejadian ISPA di
Puskesmas Kelumbayan Barat Tahun 2019 .......................................... 36
4.5 Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Kejadian
ISPA di Puskesmas Kelumbayan Barat Tahun 2019 ............................ 37
Gambar Hal
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyakit yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain atau dari
patogen, seperti bakteri, virus, parasit atau jamur. Salah satu contoh
penyakit infeksi yang menjadi masalah saat ini yaitu ISPA (Putri, 2010).
penyakit menular di dunia. Hampir empat juta orang meninggal akibat ISPA
Kelompok yang paling berisiko adalah balita, anak-anak, dan orang lanjut
baik APBN, APBD dan dana kerjasama harus dimanfaatkan dengan sebaik-
1
2
rumah sakit (15%-30%). Kasus ISPA di Indonesia pada tiga tahun terakhir
(2013), 29,47% (2014) dan 63,45% (2015). Selain itu, penyakit ISPA juga
2015).
Timur (41,7%), Papua (31,1%), Aceh (30,0%), Nusa Tenggara Barat (28,3%),
dan Jawa Timur (28,3%). Karakteristik penduduk dengan ISPA yang tertinggi
Penyakit ISPA diawali dengan panas disertai salah satu atau lebih
gejala tenggorokan sakit atau nyeri telan, pilek, batuk kering atau
kelompok umur 1-4 tahun (25,8%). Menurut jenis kelamin, tidak berbeda
antara laki-laki dan perempuan. Penyakit ini lebih banyak dialami pada
tenggorokan, terpapar polusi udara oleh asap rokok, gas beracun dan lain-
lingkungan, status imunisasi, ASI eksklusif, dan berat badan lahir (Imelda,
2017).
bersih dan sehat keluarga, rumah yang tidak sehat erat kaitnya dengan
dengan anak balita. Sehat atau tidaknya rumah sangat erat kaitannya
balita terkena ISPA yaitu menciptakan lingkungan yang nyaman dan bersih
utama dalam pencegahan suatu penyakit. Orang tua yang memiliki peran
(Notoatmodjo, 2012).
2012). Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan cerminan pola
(Suyudi, 2012).
dan sehat dengan kejadian infeksi saluran pernafasan akut pada balita Di
Hubungan PHBS dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Wilayah Kerja UPTD
satu fasilitas kesehatan yang juga menangani masalah ISPA. Hasil survey
di Kabupaten Tanggamus.
dengan judul “Hubungan Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan
B. Rumusan Masalah
adalah apakah terdapat “Hubungan Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan kejadian ISPA pada balita di
Tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
2019
D. Ruang Lingkup
sectional. Penelitian ini fokus pada masalah hubungan Perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) dengan kejadian ISPA Pada Balita Populasi dalam
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
sumbangan konsep dan teori khususnya tentang Pola Hidup Bersih dan
2. Manfaat Praktis
dimasa mendatang.
b. Bagi Keluarga
dengan kejadian ISPA balita, serta sebagai acuan untuk penelitian yang
lebih mendalam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi ISPA
(ARI) yaitu penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu atau lebih
sinus, rongga telinga tengah dan pleura (Hartono dan Rahmawati, 2012).
pernapasan adalah organ yang mulai dari hidung hingga alveoli beserta
saluran pernapasan akut disebabkan oleh virus atau bakteri. Penyakit ini
diawali dengan panas disertai salah satu atau lebih gejala: tenggorokan
sakit atau nyeri telan, pilek, batuk kering atau berdahak. ISPA selalu
2. Etiologi
ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia. Bakteri
(Hartono, 2013).
nafas. Salah satu penyebab ISPA yang lain adalah asap pembakaran
bahan bakar kayu yang biasanya digunakan untuk memasak. Asap bahan
memasak tiap hari menggunakan bahan bakar kayu, gas maupun minyak.
sulit untuk bernafas. Polusi dari bahan bakar kayu tersebut mengandung
dan Oxygen yang sangat berbahaya bagi kesehatan (Depkes RI, 2010).
3. Klasifikasi ISPA
1) ISPA Berat
bagian bawah atau napas cepat. Batas napas cepat untuk golongan
2) ISPA Ringan
1) ISPA Berat
bagian bawah ke dalam pada waktu anak menarik nafas (pada saat
2) ISPA Sedang
3) ISPA Ringan
Bila tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah dan tidak
salah).
Kategori infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dilihat dari tanda dan
5. Faktor Resiko
a. Faktor Demografi
pendidikan.
b. Faktor Biologis
c. Faktor Polusi
pasien. Faktor risiko infeksi pneumonia pada pasien (host) dalam hal
ini anak balita meliputi: usia, jenis kelamin, berat badan lahir,
pelayanan kesehatan.
B. Konsep PHBS
1. Definisi
Perilaku hidup berih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang
hidup berih dan sehat (PHBS) merupakan salah satu perilaku yang
cara olahraga teratur, tidak merokok, istirahat yang cukup, dan gaya
2. Tujuan PHBS
dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat
kehidupan sehari-hari.
3. Manfaat PHBS
dan preventif agar orang yang sehat menjadi lebih sehat dan produktif.
penyakit
faktor utama:
a. Faktor Predisposisi
1) Pengetahuan
2) Sikap
3) Keyakinan
kegiatan ini. Niat ikut serta dalam kegiatan ini akan menjadi
1) Fasilitas
seseorang.
2) Pelayanan kesehatan
3) Pendapatan keluarga
c. Faktor Penguat
tujuan yang terwujud dalam peran keluarga terutama orang tua, guru
1) Orang tua
2) Guru
Pihak kedua setelah orang tua yaitu guru untuk saling bahu
perilaku.
3) Petugas kesehatan
5. Indikator PHBS
C. Kerangka Teori
Bagan 2.1
Faktor Yang Kerangka Teori
Mempengaruhi PHBS
1. Faktor Predisposisi
- Pengetahuan
- Sikap
- Keyakinan
2. Faktor Pendukung Perilaku Hidup Bersih
- Fasilitas dan Sehat
- Pelayanan (PHBS)
Kesehatan
- Pendapatan
3. Faktor Penguat
- Keluarga
Indikator PHBS
- Petugas Kesehatan
- Guru a. Persalinan yang ditolong
oleh tenaga kesehatan
b. Pemberian ASI Eksklusif
Faktor Yang c. Menimbang bayi dan balita
Mempengaruhi ISPA secara berkala
d. Cuci tangan dengan sabun
1. Faktor Penyebab dan air bersih
- Bakteri e. Menggunakan air bersih
f. Menggunakan jamban sehat
- Virus
g. Memberantas jentik nyamuk
- Jamur h. Konsumsi buah dan sayur
2. Faktor Manusia i. Melakukan aktivitas fisik
- Usia setiap hari
- Jenis Kelamin j. Tidak merokok di dalam
- Pemberian ASI rumah
3. Faktor Lingkungan
Kejadian ISPA
Sumber : Notoatmodjo, 2010; Saryono & Anggraeni, 2013 ; Marni, 2014 ; Gunawan, 2010 ;
Maryunani, 2011
D. Kerangka Konsep
hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainya, atau
antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin
Bagan 2.2
Kerangka Konsep
E. Hipotesis
Ho : Tidak Ada Hubungan Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
efektif dan efisien. Desain penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian
cross sectional. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antara gejala satu
dengan gejala yang lain, atau variabel satu dengan variabel yang lain. Untuk
kemudian diidentifikasi pula variabel lain yang ada pada objek yang sama dan
B. Variabel penelitian
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain
(Notoadmodjo, 2014).
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
Kejadian ISPA.
C. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Definisi Skala
No Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
VARIABEL INDEPENDEN
1. PHBS Perilaku yang - -K M0. Kurang (jika Ordinal
dilakukan uisioner engisi score < mean
seseorang untuk PHBS kuesioner 5,56
selalu (modifikas 1. Baik (jika
memperhatikan i kuisioner score ≥ mean
keberhasihan,ke Adila, 5,56
sehatan dan 2014)
berperilaku
sehat
VARIABEL DEPENDEN
2. Kejadian Radang saluran - -K M0. Ya (jika Ordinal
ISPA pernafasan uisioner engisi didapatkan
bagian atas yang kuesioner nilai >50%)
disebabkan oleh 1. Tidak (jika
infeksi virus didapatkan
maupun riketsia nilai <50%
tanpa disertai (Saryono &
radang parenkim Anggraeni,
paru. 2013).
1. Populasi
2. Sampel
Keterangan :
n : Ukuran Sampel
N: Ukuran Populasi
3. Teknik Sampling
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
Kelumbayan Barat
F. Etika Penelitian
Etika penelitian yaitu hak obyek penelitian dan yang lainnya harus dilindungi
eksplorasi, kerahasiaan, bebas dari penderita, bebas menolak menjadi responden, dan
dan tujuan dari penelitian serta menjelaskan akibat-akibat yang akan terjadi bila
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Alimul,
2014). Penulis melindungi privasi dan kerahasiaan identitas atau jawaban yang
Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,
2014) .
ditimbulkan)
Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau paling tidak
mengurangi rasa sakit, cidera, stres maupun kematian subyek (Milton dalam
Notoatmodjo, 2014).
G. Instrumen Penelitian
1. Lembar Kuisioner
2. Uji Validitas
syarat mutlak bagi suatu alat ukur agar dapat digunakan dalam suatu
3. Uji Reliabilitas
tetap asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
hal yang sama dan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2014).
tabel dengan nilai r hasil (Cronbach Alpha), dan jika Cronbach Alpha
dinyatakan reliabel.
memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang
(Notoadmodjo, 2014)
1. Editing
kuesioner.
2. Coding
3. Processing
Setelah semua data uang dkeluargatuhkan terisi dengan benar dan juga
4. Cleaning
Mengecak kembali data yang sudah dientri apakah ada kesalahan saat
meng-entry kekomputer.
I. Analisa Data
1. Analisis univariat
komputerisasi.
2. Analisis bivariat
95%. Bila nilai p < 0,05 maka hasil perhitungan statistik bermakna.
independen.
BAB IV
yang memiliki luas wilayah 53, 67 Km persegi atau 34, 82 Mil persegi,
yaitu :
1. Batu patah
2. Sidoharjo
3. Lengkukai
4. Purwosari
5. Merbau
6. Margamulya
29
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
31
berikut:
unit puskesmas pembantu (Pustu) yaitu Pustu Batu Patah di Pekon Batu
2. Pemerintahan
didirikan pada tahun 2009 dan mulai beroperasi pada bulan Februari 2010
Rawat jalan, tetapi dikarenakan ada aspirasi dari masyarakat dengan alasan
untuk menjadi Puskesmas Rawat inap. Pada tahun 2016 usulan tersebuat
luas tidak memenuhi syarat, letak lahan di daerah dengan kemiringan lebih
dari 45 derajat
3. Geografis
kendaraan roda dua. Jarak terjauh dari wilayah pekon ke Puskesmas adalah
4. Geologi
coklat/cacao. Selain itu terdapat pula daerah berupa tanah merah yang sulit
5. Topografi
berbukit, tetapi pada umumnya sudah terdapat jalan yang diaspal dari Kota
yang hanya mampu dijangkau dengan kendaraan roda 2, jika pada musim
6. Hidrologi
besar adalah sungai Ciumbar yang mengalir dari Pekon Sidoharjo sampai
Masyarakat yang menggunakan air sumur gali sebanyak 508 sarana dan
lebih banyak pekerja yang datang dari luar daerah dibandingkan pekerja
8. Demografi
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jumlah Balita
UPT Puskesmas Kelumbayan Barat Tahun 2018
PENDUDUK
NO PEKON
L P JUMLAH
1 LENGKUKAI 160 245 405
2 PURWOSARI 100 118 218
3 MERBAU 87 43 130
4 MARGAMULYA 56 63 119
5 SIDOHARJO 50 70 120
6 BATU PATAH 55 81 136
Jumlah 508 620 1.128
ada 1.128 jumlah balita diantaranya 620 berjenis kelamin perempuan dan
B. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
Tabel 4.2
Karakteristik Responden di Puskesmas Kelumbayan Barat
Tahun 2019
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat
PHBS Frekuensi %
Kurang 31 52,5
Baik 28 47,5
Total 59 100
perilaku hidup bersih dan sehat dalam kategori kurang dan sebanyak
baik.
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kejadian ISPA di Puskesmas
Kelumbayan Barat Tahun 2019
ISPA.
2. Analisa Bivariat
Tabel 4.4
Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) dengan Kejadian ISPA Pada
Balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Kelumbayan Barat Kabupaten Tanggamus Tahun 2019
Kejadian ISPA P-
Total
PHBS Ya Tidak Valu OR
N % N % N % e
Kurang 25 42,4 6 10,2 31 52,5
0,000 10,417
Baik 8 13,6 20 33,9 28 47,5
Total 33 55,9 26 44,1 59 100
Sedangkan dari 28 orang perilaku hidup bersih dan sehat dalam kategori
baik ada 8 balita (13,6%) mengalami ISPA dan ada 20 balita (33,9%)
tidak mengalami kejadian ISPA. Hasil uji statistik menggunakan uji chi
square ditemukan nilai p-value 0,000 dan < nilai α 0,05, maka dapat
2019. Hasil penelitian ditemukan pula nilai odd ratio (OR = 10,417)
C. Pembahasan
perilaku hidup bersih dan sehat dalam kategori kurang yaitu sebanyak
rumah tangga, agar dapat menerapkan cara cara hidup sehat dalam
(Notoadmojo, 2014).
responden perilaku hidup bersih dan sehat kurang baik, hal ini dikarena
sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat
kesehatan di masyarakat.
2. Kejadian ISPA
(ARI) yaitu penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu atau
oleh paparan asap rokok di dalam rumah, seperti yang kita ketahui
dalam asap rokok mengandung banyak sekali bahan kimia yang sangat
saluran pernafasan kita, apalagi sampai terhirup oleh anak balita yang
akan kesehatanya.
serius oleh kita semua karena penyakit ini banyak menyerang balita,
sehingga ibu balita dan anggota keluarga yang sebagian besar dekat
value = 0,000. Hasil penelitian ini menemukan nilai odd ratio (OR =
Hasil ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Riyanto (2018)
hasil p value adalah 0,002, yang artinya p value< a (0.002< 0.05) maka
Penelitian serupa lainnya juga diteliti oleh Sutrisna (2016) dengan hasil
<0,05)
2013).
seluruh anggota keluarga terlebih pada bayi, balita dan anak. Keluarga
yang melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat setiap hari maka
sakit. Kondisi sehat yang dicapai dengan mengubah perilaku dari yang
dalam hal ini adalah praktek dalam keluarga baik yang dilakukan oleh
ibu atau anggota keluarga lainnya. Perilaku hidup bersih dan sehat
tinggal dalam satu rumah tangga, satu dengan lainnya saling tergantung
dalam tatanan rumah tangga. Perilaku hidup bersih dan sehat yang
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan antara PHBS dengan
4. Ada hubungan yang bermakna antara PHBS dengan kejadian ISPA pada
(<0,05).
44
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
46
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat peneliti sampaikan yaitu:
1. Bagi keluarga
rumah tangga sehingga kejadian penyakit ISPA pada anak dapat dicegah.
kesehatan.
mahasiswa keperawatan
penelitian ini.
Frequencies
Statistics
N Valid 59 59 59 59 59
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
Kategori_Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PHBS
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kejadian_ISPA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstabs
Cases
Kejadian_ISPA
Ya Tidak Total
Baik Count 8 20 28
Total Count 33 26 59
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 16.185 1 .000
b
Continuity Correction 14.142 1 .000
N of Valid Cases 59
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12.34.
Symmetric Measures
Asymptotic
Standardized Approximate
a b
Value Error T
Interval by Pearson's R
.524 .111 4.642
Interval
Ordinal by Spearman
.524 .111 4.642
Ordinal Correlation
N of Valid Cases 59
Symmetric Measures
Approximate Significance
c
Interval by Interval Pearson's R .000
c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation .000
N of Valid Cases
Risk Estimate
N of Valid Cases 59