Anda di halaman 1dari 21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah korelasional. Penelitian korelasional adalah

penelitian yang mengkaji hubungan atau pengaruh antara variabel (Nursalam,

2010). Pendekatan yang dilakukan menggunakan pendekatan cross sectional

dimana data yang menyangkut semua variabel dependen dan variabel inpenden

akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan dan secara langsung. Dalam

penelitian ini peneliti akan mengkaji Hubungan Perilaku Merokok Anggota

Keluarga dengan Kejadian ISPA pada Balita

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Kelurahan Tipar Wilayah Kerja

Puskesmas Tipar Kota Sukabumi

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Februari sampai dengan

bulan Juli 2018.

62
63

C. Variabel Penelitian

Variabel merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang didefinisikan

sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulsai suatu penelitian.

Konsep yang dituju dalam suatu penelitian bersifat konkret dan secara langsung

bisa diukur. Sesuatu yang konkret tersebut bisa diartikan sebagai suatu variabel

dalam penelitian (Nursalam, 2010)

Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas dan variabel tak

bebas:

1. Variabel independen (bebas) adalah variabel yang nilainya menentukan

variabel lain (Nursalam, 2010). Variabel bebas yang akan dilakukan dalam

penelitian ini adalah perilaku merokok anggota keluarga

2. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh

variable lain (Nursalam, 2010). Variabel terikat yang akan dilakukan dalam

penelitian ini adalah kejadian ISPA pada Balita

D. Definisi Konseptual dan Operasional

1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah pengertian konsep – konsep penelitian yang

digunakan oleh peneliti. Kerangka konsep merupakan model konseptual yang

berkaitan dengan bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau

menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk

masalah (Hidayat, 2010).


64

Perilaku merokok didefinisikan sebagai aktifitas subjek yang berhubungan

dengan prilaku merokoknya, yang diukur melalui intensitas merokok, dan

fungsi merokok dalam kehidupan sehari-hari (Komalasari & Helmi, 2000

dalam Fridewa, 2016)

Keluarga adalah persekutuan dua orang atau lebih individu yang terkait

oleh darah, perkawinan atau adopsi yang membentuk satu rumah tangga,

saling berhubungan dalam lingkup peraturan keluarga serta saling

berhubungan dalam lingkup peraturan keluarga serta saling menciptakan dan

memelihara budaya (Tinkhan & Voorhien, 2012).

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah radang akut saluran

pernapasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh infeksi yang disebabkan

oleh bakteri, virus maupuun riketsia, tanpa atau disertai radang parenkim paru

(Mukti, 2009)

Balita atau bayi dibawah lima tahun adalah semua anak termasuk bayi

baru lahir, yang berusia 0 sampai menjelang tepat 5 tahun (4 tahun, 11 bulan,

29 hari). Pada umumnya ditulis dengan notasi 0-4 tahun (Maryuani, 2010).

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
65

fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang

dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan

cara dimana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya. (Hidayat,

2010).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat Hasil Ukur Skala


Operasional Ukur
1. Perilaku Aktivitas Kuesioner a. Baik jika Total Ordinal
Merokok merokok yang skor > K3
Anggota dilakukan b. Cukup jika K2 <
Keluarga anggota Total skor < K3
keluarga yang c. Kurang jika Total
ditinjau dari 3 skor < K2
aspek yaitu :
- Aspek
Kognitif
- Aspek
Afektif
- Aspek
Psikomotor

2. Kejadian Infeksi Saluran Kuesioner a. ISPA, jika Nominal


ISPA pada Pernafasan responden
Balita Akut yang menjawab ya pada
terjadi pada item pertanyaan
balita dalam dan terdapat satu
kurun waktu 3 atau lebih gejala
bulan terakhir ISPA yang dialami
balita
b. Tidak ISPA, jika
responden
menjawab tidak
pada item
pertanyaan
66

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria yang

telah ditetapkan ( Nursalam, 2010). Sedangkan menurut (Notoatmodjo, 2012)

populasi adalah setiap objek penelitian yang memenuhi karakteristik yang

telah ditentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang

memiliki balita (1- 4 tahun) yang terdaftar di Kelurahan Tipar Wilayah Kerja

Puskesmas Tipar Kota Sukabumi.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang akan diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo,2012). Sampel merupakan

bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang

dimiliki oleh (Hidayat, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian

ibu yang memiliki balita (1- 4 tahun) yang terdaftar di Kelurahan Tipar

Wilayah Kerja Puskesmas Tipar Kota Sukabumi.

Penentuan sampel tersebut didasarkan atas kriteria inklusi. Kiteria inklusi

adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang

terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2010).

Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Ibu Balita yang bisa membaca dan menulis.

b. Bersedia menjadi responden.

c. Terdapat anggota keluarga yang merokok


67

d. Jika ibu memiliki lebih dari satu balita, maka yang dijadikan sampel

untuk mengukur variabel kejadian ISPA ialah balita pertama.

3. Ukuran Sampel

Jumlah ukuran sampel yang diperlukan dalam penelitian ini dihitung

menggunakan rumus berdasarkan rumus Slovin karena jumlah populasi <

10.000, maka rumus yang digunakan adalah :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2

Keterangan :

n : Jumlah sampel yang diinginkan

N : Jumlah populasi

e : Tingkat kekeliruan (0,05).

4. Teknik Pengambilan Sampel

Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan

teknik Accidental Sampling yang merupakan cara pengambilan sampel dengan

mengambil responden atau kasus yang kebetulan ada atau tersedia (Riyanto,

2013). Dengan teknik ini, peneliti memilih sampel secara spontanitas atau

siapa saja yang dianggap dapat mewakili populasi berdasarkan kriteria yang

telah ditetapkannya (Rianse, 2009). Sedangkan untuk menentukan wilayah

pengambilan sampel peneliti menggunakan Cluster Sampling yaitu

pengambilan sampel dengan cara pengelompokan sampel (Arikunto, 2010).


68

Adapun tekhnik pengambilan sampel akan dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

a. Mendata jumlah RW yang ada di Kelurahan Tipar Wilayah Kerja

Puskesmas Tipar Kota Sukabumi

b. Mendata anggota populasi yang ada di tiap-tiap RW di Kelurahan Tipar

wilayah kerja Puskesmas Tipar Kota Sukabumi

c. Melakukan pengambilan sampel secara acak tersebut akan dijadikan

sebagai cluster sampling. Pengacakan pada cluster RW dihentikan jika

ukuran sampel sudah terpenuhi.

d. Semua angoota populasi yang ada di cluster sampel RW tersebut

disajikan sebagai sampel. Khusus untuk cluster RW terakhir tidak harus

diambil semua anggota populasi jika ukuran sampel sudah terpenuhi.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

sumber aslinya (tidak melalui perantara). Data primer adalah data yang

diperoleh dari sumber asli. Dikatakan data primer bila pengumpulan data

dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap sasaran (Budiarto,

2007).
69

Data primer dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh

secara langsung dari jawaban responden melalui penyebaran dan

pengisian kuesioner. Yang meliputi hasil jawaban kuesioner responden

yaitu ibu yang mempunyai balita di Kelurahan Tipar Wilayah Kerja

Puskesmas Tipar Kota Sukabumi.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah merupakan sumber data yang diperoleh

secara tidak langsung melalui media perantara (dicatat oleh orang lain).

Data sekunder umumnya berupa bukti, catatn yang disimpan (data

dokumen) yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan (Budhiana,

2017).

Data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari Dinas Kesehatan

Kota Sukabumi, Puskesmas Tipar, petugas kesehatan yang memegang

program ISPA di Puskesmas Tipar, catatan kunjungan balita tiap bulan

dari Kelurahan Tipar Puskesmas Tipar, buku sumber, internet dan jurnal.

2. Pengumpulan data

a. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. (Arikunto, 2010).

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan beberapa pertanyaan

dalam bentuk kuesioner ditujukan kepada Ibu yang mempunyai Balita di


70

Kelurahan Tipar Wilayah Kerja Puskesmas Tipar. Dimana responden

menjawab pertanyaan yang sudah ditentukan jawabannya sesuai dengan

pedoman yang telah ditetapkan. Dan teknik pengumpulan data dengan

kuesioner dalam penelitian ini adalah ditujukan untuk mengetahui Balita

yang menderita ISPA, dan Perilaku Merokok Anggota Keluarga.

G. Instrument Penelitian

Untuk dapat mengukur variabel penelitian ini, peneliti menggunakan

instrument untuk mengumpulkan data. Hal ini sesuai dengan pendapat

(Notoatmodjo, 2012) bahwa yang dimaksud dengan instrument adalah alat – alat

yang digunakan untuk mengumpulkan data, instrument ini dapat berupa

kuesioner (pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan

dengan penetapan data lain.

Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner tertutup,

pertanyaan sudah disediakan pilihan jawabannya sehingga responden tinggal

memilih sesuai dengan pengetahuannya (Arikunto, 2010). Alat ukur yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner untuk mengukur variabel perilaku

merokok anggota keluarga dan kejadian ISPA dengan menggunakan kuesiner

dengan jenis angket checklist (√). Kuesioner variabel perilaku merokok anggota

keluarga dan kejadian ispa mengacu kepada skala Guttman, yaitu pada umumnya

dibuat seperti checklist dengan interpretasi nilai, apabila skor benar nilainya 1

dan apabila salah nilainya 0 (Hidayat, 2010). Bentuk kategori dari skala Guttman
71

untuk variabel perilaku merokok anggota keluarga pada aspek kognitif adalah

sebagai berikut :

1). Untuk pernyataan yang positif (Favourable)

1 : untuk jawaban ”Benar”

0 : untuk jawaban ”Salah”

2). Untuk pernyataan yang negatif (Unfavourable)

1 : untuk jawaban ”Salah”

0 : untuk jawaban ”Benar”

Sedangkan untuk aspek afektif dan psikomotor adalah sebagai berikut :

1). Untuk pernyataan yang positif (Favourable)

1 : untuk jawaban ”Ya”

0 : untuk jawaban ”Tidak”

2). Untuk pernyataan yang negatif (Unfavourable)

1 : untuk jawaban ”Tidak”

0 : untuk jawaban ”Ya”

H. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Di dalam penelitian, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi,

karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan berfungsi

sebagai alat pembuktian hipotesis. Dimana instrumen yang baik harus memenuhi

dua persyaratan penting (Arikunto, 2010) :


72

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat – tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau

sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid

berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010). Uji validitas dalam

penelitian ini menggunakan rumus Product Moment, dan lalu baru dilihat

penafsiran dari indeks korelasinya (Hidayat, 2010).

Rumus Pearson Product Moment :

n (∑𝑥𝑦) − (∑𝑥)(∑𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√[(n ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2 ] [n ∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦)2 ]

Keterangan :

rhitung = Koefisien korelasi

∑Xi = Jumlah skor item

∑Yi = Jumlah skor total

n = Jumlah responden (Arikunto, 2010).

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16.0 for

windows. Instrumen dikatakan valid jika nilai p-value pearson product

moment < 0,05 (Arikunto, 2010).

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atas pengamatan bila fakta

atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali- kali dalam waktu yang

berlainan (Nursalam, 2010).


73

Dalam penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu

dengan teknik Cronbach Alpha. Rumus untuk menghitung koefisien

reliabilitas instrument dengan menggunakan Cronbach Alpha adalah sebagai

berikut :

 k    b 
2

r=   1  
 k  1 
Rumus :
 
2
t

Keterangan :

r : Koefisien reliabilitas instrument

k : Banyaknya butir pertanyaan

∑σb² : Total varians butir

σ²t : Total varians

Uji reliabilitas dalam penelitian ini mengacu kepada aturan Guilford

dibawah ini :

Tabel 3.2 Indeks Reliabilitas menurut aturan Guilford


(Guilford’s Empirical Rule)

0,00 - 0,019 Reliabilitas sangat lemah


0,20 - 0,039 Reliabilitas lemah
0,40 – 0,69 Reliabilitas cukup kuat
0,70 – 0,89 Reliabilitas kuat
0,90 – 1.00 Reliabilitas sangat kuat

Instrumen dikatakan reliabel jika memiliki minimal reliabilitas cukup

kuat, atau berada pada indeks ≥ 0,40.


74

I. Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Menurut Hidayat (2010), sebelum dilakukan pengolahan data, variabel

penelitian diberikan skor dengan bobot jawaban pada tiap pilihan jawaban dari

pertanyaan yang disediakan.

Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui tahapan

sebagai berikut :

a. Editing

Menurut Riyanto (2013) Editing merupakan kegiatan untuk melakuka

pengecekan data, jika menggunakan kuesioner apakah kuesioner sudah

diisi dengan lengkap, apakah jawaban responden jelas, relavan jawaban

dengan pertanyaan, konsisten.

b. Coding

Merupakan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk

angka atau bilangan. Kegunaan koding adalah mempermudah kita pada

saat analisis data dan juga pada saat entry data (Riyanto, 2013).

c. Scoring

Scoring merupakan kegiatan memberikan nilai atau skor pada setiap

item jawaban responden (Riyanto, 2013).

d. Data Entry

Data entry merupakan kegiatan memasukan data dari kuesioner ke

dalam program komputer (Riyanto, 2013).


75

e. Cleaning

Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan kembali

data yang sudah dientri apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan

tersebut kemungkinan terjadi pada saat kita mengentri data ke komputer

(Budhiana, 2012).

2. Teknik Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak komputer,

dilakukan dengan menggunakan software program SPSS (statistic product

and service solitions) versi 16,0. Teknik analisa yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri dari analisa univariat dan bivariat.

a. Analisa Univariat

Analisa univariat ini bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Umumnya

menggunakan distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran variabel

yang diteliti (Notoatmodjo, 2012).

Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode sebagai

berikut :

1. Analisis Data Deskriptif Karakteristik Responden

Analisis data deskriptif karakteristik responden dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan distribusi frekuensi dan persentase pada

tiap-tiap karakteristik responden dimana teknik penyajian data akan

dilakukan melalui tabel distribusi frekuensi. Untuk selanjutnya hasil


76

distribusi frekuensi dan persentase tersebut diinterpretasikan. Analisis data

deskriptif karakteristik responden ini meliputi usia, jenis kelamin,

pendidikan terakhir dan pekerjaan.

2. Analisis Univariat

Analisa Univariat adalah analisis yang menggambarkan suatu data

yang akan dibuat baik sendiri maupun secara kelompok. Tujuannya untuk

membuat gambaran secara sistematis data yang faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki atau

diteliti (Riyanto, 2010).

Analisis Univariat untuk variabel Perilaku Merokok Anggota

Keluarga akan dilakukan dengan mengacu pada nilai kuartil. Berikut

langkah-langkah pembuatan kategori dengan mengacu pada nilai kuartil

adalah sebagai berikut :

1) Menentukan jumlah nilai minimal

2) Menentukan jumlah nilai maximal

3) Menentukan rentang skor

4) Menentukan banyaknya kelas, dimana dalam penelitian ini

banyaknya kelas adalah 3 kelas

5) Menghitung nilai kuartil :

K3 = 3/4 * X + skor minimal

K2 = 2/4 * X + skor minimal

K1 = 1/4 * X + skor minimal


77

6) Pembutan kriteria

Untuk kriteria hasil ukur untuk variabel kemampuan

perawatan diri adalah sebagai berikut :

a) Baik, jika K3 < T

b) Cukup, jika K2 < T ≤ K3

c) Kurang, jika T ≤ K2

Sedangkan untuk variabel kejadian ISPA akan dilakukan

pengkategorian sebagai berikut :

1. ISPA, jika responden menjawab ya pada item pertanyaan dan terdapat

satu atau lebih gejala ISPA yang dialami balita

2. Tidak ISPA, jika responden menjawab tidak pada item pertanyaan

b. Analisa Bivariat

Analisa data bivariat merupakan analisa yang dilakukan untuk

menjelaskan hipotesis hubungan variabel bebas dengan variabel terikat

(Notoadmodjo, 2012). Analisa bivariat penelitian ini menggunakan uji

statistik Chi-Square. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut :

2
(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)2
𝑋 =
𝑓𝑒
78

Keterangan :

X2 : Nilai Chi Square

fo : Nilai hasil pengamatan untuk tiap kategori

fe : Nilai hasil yang diharapkan untuk tiap kategori

Untuk menganalisis atau keputusan Chi Kuadrat dengan menggunakan

hipotesis dua arah dengan tingkat kesalahan atau kekeliruan sebesar 5 %

adalah sebagai berikut :

Jika P value ≤ 0,05 : Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara

perilaku merokok anggota keluarga dengan

kejadian ISPA pada Balita.

Jika P value > 0,05 : Ho diterima artinya tidak terdapat hubungan

antara perilaku merokok anggota keluarga

dengan kejadian ISPA pada Balita.

I. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan

lengkap mengenai masalah yang hendak diteliti. Tahap ini diawali untuk

menentukan permasalah atau fokus penelitian yang meliputi :

Langkah 1 : Menentukan atau memilih masalah, melalui studi

pendahuluan menyusun latar belakang


79

Langkah 2 : Merumuskan masalah

Langkah 3 : Menentukan tujuan

Langkah 4 : Menentukan kegunaan penelitian

Langkah 5 : Menentukan kerangka pemikiran

Langkah 6 : Menentukan hipotesis penelitian

Langkah 7 : Menentukan tinjauan pustaka

Langkah 8 : Menentukan jenis penelitian

Langkah 9 : Menentukan lokasi dan waktu

Langkah 10 : Menentukan variabel

Langkah 11 : Menentukan definisi konseptuan dan operasional

Langkah 12 : Menentukan populasi dan sampel

Langkah 13 : Menyusun tekhnik pengumpulan data

Langkah 14 : Menentukan instrumen penelitian

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti akan mengumpulkan data sesuai dengan focus dan

tujuan penelitian. Pengumpulan data atau informasi melalui kuesioner tahap

pelaksanaan meliputi :

Langkah 1 : Menganalisis data

Langkah 2 : Menarik kesimpulan


80

3. Tahap Pelaporan

Kegiatan ini merupakan kegiatan akhir dalam penyusunan yang kemudian

diikuti dengan pencetakkan dan penggandaan laporan untuk dikomunikasikan

pada pihak lain.

Menyusun laporan pada penelitian ini, dilakukan ketika pengajuan

laporan tersebut telah disetujui oleh para penguji. Dan setelah itu di bagikan

ke setiap penguji untuk menilai sejauhmana tingkat kelayakan dari laporan

tersebut unutk publikasikan.

J. Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi subjek

penelitian adalah manusia, maka penelitian harus memahami hak-hak dasar

manusia. Manusia memilki kebebasan akan menentukan dirinya, sehingga

penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan

manusia. Menurut (Hidayat, 2010) Beberapa prinsip penelitian pada manusia

yang harus dipahami adalah sebagai berikut :

1. Menghormati Martabat

Penelitian yang dilakukan harus manjungjung tinggi martabat

seseorang (subjek penelitian). Dalam melakukan penelitian, hak asasi subjek

harus dihargai.
81

2. Asas Kemanfaatan

Penelitian yang dilakukan harus mempertimbangkan manfaat dan

resiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat yang

diperoleh lebih besar daripada resiko yang akan terjadi. Selain itu, penelitian

yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga kesejahteraan

manusia.

3. Berkeadilan

Dalam melakukan penelitian, perlakuannya sama dalam artian setiap

orang diberlakukan sama berdasar moral, martabat, dan hak asasi manusia.

Hak dan kewajiban peneliti maupun subjek juga harus seimbang.

4. Informed Consent

Subjek penelitian harus menyatakan kesediaannya mengikuti

penelitiaan dengan mengisi informed consent. Hal ini juga merupakan bentuk

kesukarelaan dari subjek penelitian untuk ikut serta dalam penelitian.

5. Tanpa Nama ( Anonimity )

Merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek

penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama

Responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

6. Kerahasiaan ( Confidential )

Confidential tujuannnya untuk menjamin keberhasilan dari penelitian baik

informasi maupun masalah lainnya. Semua informasi yang dikumpulkan


82

dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai