nyeri pada pasien post pemasangan CTT di ruang Famili Paru RSUD R.
pengaruh terapi murottal asmaul husna terhadap intensitas nyeri. Berikut hasil
A. Hasil
58
59
(13.3 %).
Tabel 4.2
Distribusi data skala nyeri responden pada kelompok
intervensi
intervensi oleh satu orang pemberi terapi dan tingkat nyeri diukur
Variabel N %
Nyeri Sebelum
Ringan 0 0
Sedang 15 100
Nyeri Sesudah
Ringan 12 80
Sedang 3 20
responden.
62
Wilk karena sampel kurang dari 50 dapat dilihat pada tabel 4.3
berikut ini.
Shapior-Wilk
Statistic df Sig.
intensitas nyeri sebelum ,763 ,15 ,001
terapi asmaul husna
intensitas nyeri sesudah ,783 ,15 ,002
terapi asmaul husna
husna adalah 0,002. Karena nilai ρ kedua data tersebut < 0,05 maka
berdistribusi normal. Oleh karena itu, uji yang dilakukan adalah uji
b. Uji Wilcoxon
kelompok berpasangan.
n Median ρ
(minimum-maksimum)
intensitas nyeri sebelum 15 5 (4-6)
terapi asmaul husna
intensitas nyeri sesudah 15 3 (2-4) 0.000
terapi asmaul husna
nilai ρ value 0.000. Jadi nilai ρ value kurang dari α 0.05 sehingga
asmaul husna.
64
B. Pembahasan
murottal asmaul husna adalah berada dalam kategori nyeri sedang (4-
teradi nyeri.
oleh orang yang mengalami nyeri dan terjadi kapan saja orang tersebut
nyeri ringan (2-3) dan sebagian kecil berada dalam kategori nyeri
sedang (4-6).
(Robinson, 2010).
umpan balik dari otak. Signal yang berasal dari sel-sel rambut
sejenis morfin yang disuplai oleh tubuh. Sehingga pada saat neuron
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Afrianti (2013)
akan bekerja ketika otak mendapat rangsangan luar, maka otak akan
2012).
C. Keterbatasan Penelitian