Anda di halaman 1dari 8

HASIL

Tabel 5.1. MWD dan GMD Metode De Boodt & De Leenher.


Rerata MWD GMD
Diatas
Nama Kode ukuran Ayakan Ayakan Ayakan Ayakan
ayakan
agregat basah kering basah kering
A1 4.76 6.4 416.192 467.136 52.426 58.843
B1 2.83 3.8 201.020 202.198 30.671 30.850
Ulangan 1

C1 2.00 2.4 55.920 40.320 8.859 6.388


D1 1.00 1.5 52.395 43.200 6.151 5.071
E1 0.50 0.75 15.510 11.183 -2.584 -1.863
F1 0.30 0.4 1.188 2.228 -1.182 -2.217
penampung 0.15 0.028 1.158 -0.157 -6.361
A2 4.76 6.4 4.224 67.584 0.532 8.513
B2 2.83 3.8 32.338 212.382 4.934 32.404
Ulangan 2

C2 2.00 2.4 12.048 94.368 1.909 14.950


D2 1.00 1.5 69.150 76.260 8.118 8.952
E2 0.50 0.75 51.293 23.985 -8.545 -3.996
F2 0.30 0.4 10.396 1.704 -10.342 -1.695
penampung 0.15 6.800 1.073 -37.348 -5.891

Tabel 5.2. MWD dan GMD Metode Amezketa.

Rerata
Diatas
Nama Kode ukuran MWD GMD
ayakan
agregat
G1 4.76 6.40 199.424 25.121
H1 2.83 3.80 61.712 9.416
Alkohol

I1 2.00 2.40 18.072 2.863


J1 1.00 1.50 25.125 2.950
K1 0.50 0.75 9.458 -1.575
L1 0.30 0.40 0.772 -0.768
penampung 0.15 2.067 -11.353
G2 4.76 6.40 67.584 8.513
H2 2.83 3.80 38.836 5.925
Air Biasa

I2 2.00 2.40 21.528 3.410


J2 1.00 1.50 38.625 4.534
K2 0.50 0.75 12.743 -2.123
L2 0.30 0.40 2.116 -2.105
penampung 0.15 3.333 -18.307
Tabel 5.3. MWD dan GMD Metode Kemper

Rerata
Diatas
Nama Kode ukuran MWD GMD
ayakan
agregat
0.30 0.40
Alkohol M1 28.688 -28.540
penampung 0.15
0.30 0.40
Air Biasa M2 26.944 -26.805
penampung 0.15
PEMBAHASAN

Gambar 5.1 Grafik agihan ukuran agregat Metode de Boodt & de Leenher horizon A.

Gambar 5.2 Grafik agihan ukuran agregat Metode de Boodt & de Leenher horizon A.
Gambar 5.3 Grafik agihan ukuran agregat Metode Amezketa.

Gambar 5.4 Grafik agihan ukuran agregat Metode Kemper.


LAMPIRAN
Tabel 5.4 Perhitungan MWD dan GMD Metode de Boodt & de Leenher.
ayakan ayakan
Rerata MWD GMD
Diatas kering basah
Nama Kode ukuran
ayakan berat berat Ayakan Ayakan Ayakan Ayakan
agregat
tanah tanah basah kering basah kering
A1 4.76 6.4 72.99 65.03 416.192 467.136 52.426 58.843
B1 2.83 3.8 53.21 52.9 201.020 202.198 30.671 30.850
Ulangan 1

C1 2.00 2.4 16.8 23.3 55.920 40.320 8.859 6.388


D1 1.00 1.5 28.8 34.93 52.395 43.200 6.151 5.071
E1 0.50 0.75 14.91 20.68 15.510 11.183 -2.584 -1.863
F1 0.30 0.4 5.57 2.97 1.188 2.228 -1.182 -2.217
penampung 0.15 7.72 0.19 0.028 1.158 -0.157 -6.361
A2 4.76 6.4 10.56 0.66 4.224 67.584 0.532 8.513
B2 2.83 3.8 55.89 8.51 32.338 212.382 4.934 32.404
Ulangan 2

C2 2.00 2.4 39.32 5.02 12.048 94.368 1.909 14.950


D2 1.00 1.5 50.84 46.1 69.150 76.260 8.118 8.952
E2 0.50 0.75 31.98 68.39 51.293 23.985 -8.545 -3.996
F2 0.30 0.4 4.26 25.99 10.396 1.704 -10.342 -1.695
penampung 0.15 7.15 45.33 6.800 1.073 -37.348 -5.891

Tabel 5.5 Perhitungan MWD dan GMD Metode Amezketa.

Rerata ayakan basah


Diatas
Nama Kode ukuran cawan cawan + MWD GMD
ayakan berat tanah
agregat kosong tanah
G1 4.76 6.40 82.25 113.41 31.16 199.424 25.121
H1 2.83 3.80 85.11 101.35 16.24 61.712 9.416
Alkohol

I1 2.00 2.40 83.1 90.63 7.53 18.072 2.863


J1 1.00 1.50 84.97 101.72 16.75 25.125 2.950
K1 0.50 0.75 86.29 98.9 12.61 9.458 -1.575
L1 0.30 0.40 85.79 87.72 1.93 0.772 -0.768
penampung 0.15 - - 13.78 2.067 -11.353
G2 4.76 6.40 86.93 97.49 10.56 67.584 8.513
H2 2.83 3.80 87.24 97.46 10.22 38.836 5.925
Air Biasa

I2 2.00 2.40 88.09 97.06 8.97 21.528 3.410


J2 1.00 1.50 84.78 110.53 25.75 38.625 4.534
K2 0.50 0.75 89.42 106.41 16.99 12.743 -2.123
L2 0.30 0.40 86.31 91.6 5.29 2.116 -2.105
penampung 0.15 - - 22.22 3.333 -18.307
Tabel 5.6 Perhitungan MWD dan GMD Metode Kemper.
Rerata ayakan basah
Diatas
Nama Kode ukuran cawan cawan + berat MWD GMD
ayakan
agregat kosong tanah tanah
M1 0.30 0.40 87.98 159.7 71.72 28.688 -28.540
Alkohol
penampung 0.15 - - 28.28
Air M2 0.30 0.40 91.65 159.01 67.36 26.944 -26.805
Biasa penampung 0.15 - - 32.64
METODOLOGI
Praktikum yang berjudul “Agihan/Sebaran dan Stabilitas Agregat Tanah” dilakukan di
Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada pada tanggal 12-15 November 2019. Alat yang
digunakan pada praktikum ini adalah ayakan tanah dengan lubang ayakan 8,00mm, 4,76mm,
2,83mm, 2,00mm, 1,00mm, 0,50mm, dan 0,30mm, alat penumbuk dari kayu, wadah untuk contoh
agregat dan untuk menimbang agregat, dan timbangan. Bahan yang digunakan pada praktikum ini
adalah bongkah tanah, agregat diameter 4,76-8,0mm dan 2,0-1,0mm, air, dan alkohol.
Pada praktikum ini tanah bongkah diambil di hutan wanagama, Bunder, Gunung Kidul
berupa Mollisols. Tanah bongkah yang didapat dikeringanginkan untuk analisis Agihan/Sebaran
dan Stabilitas Agregat Tanah. Metode yang digunakan adalah metode de Boodt & de Leenher,
Amezketa dan Kemper.
Metode de Boodt & de Leenher dilakukan dengan penimbangan tanah bongkah dengan
diameter > 8mm seberat 200gram (horizon A dan B). Metode de Boodt & de Leenher dilakuakn
dengan pengayakan kering dan basah. Pada pengayakan kering, tanah ditumbuk di atas suatu
Loyang kemudian diayak dengan satu set ayakan yang tersusun dari lubang ayakan 8,00mm,
4,76mm, 2,83mm, 2,00mm, 1,00mm, 0,50mm, dan 0,30mm. tanah diayak secara mendatar
sebanyak sepuluh kali. Agregat yang tertinggal di atas masing-masing ayakan ditimbang dan
dihitung presentasenya. Pada pengayakan basah, agregat hasil ayakan kering diletakkan pada
masing-masing ayakan semula. Set ayakan dengan urutan 0,30mm, 0,50mm, 1,00mm, 2,00mm,
2,83mm, 4,76mm, dan penahan luapan kemudian dimasukkan ke tuas pengunci ayakan. Set ayakan
dimasukkan ke dalam tabung alat Yolder yang sudah diisi air dan dipastikan ayakan teratas
terendam seluruhnya. Didiamkan selama 10 menit kemudian dilakukan pengayakan basah selama
5 menit. Set ayakan ditiriskan. Agregat-agregat yang tertinggal di ayakan dipindahkan ke cawan
penguap menggunakan corong plastik besar. Disemprotkan air apabila terdapat agregat yang
menempel pada yakan dan corong. Cawan berisi agregat didiamkan sampai terdapat endapan
jernih dan kelebihan air dibuang secara perlahan. Agregat di oven dengan suhu 110°C sampai
kering kemudian didinginkan dan ditimbang.
Metode Amezketa dilakukan dengan penimbangan agregat tanah diameter 4,76-8,0mm
seberat 100gram sebanyak dua kali. Satu agregat diberi perlakuan penjenuhan air dan satu
perlakuan dispray alkohol keduanya selama 10 menit. Agregat tanah jenuh di letakkan pada ayakan
4,76mm yang di bawahnya tersusun satu set ayakan 2,83mm, 2,00mm, 1,00mm, 0,50mm, dan
0,30mm dan sudah dimasukkan ke dalam tabung pengayak berisi air. Agregat diayak selama
sepuluh menit. Set ayakan ditiriskan. Agregat-agregat yang tertinggal di ayakan dipindahkan ke
cawan penguap menggunakan corong plastik besar. Disemprotkan air apabila terdapat agregat
yang menempel pada yakan dan corong. Cawan berisi agregat didiamkan sampai terdapat endapan
jernih dan kelebihan air dibuang secara perlahan. Agregat di oven dengan suhu 110°C sampai
kering kemudian didinginkan dan ditimbang.
Metode Kemper dilakukan dengan penimbangan agregat tanah diameter 2,0-1,0mm
seberat 100gram sebanyak dua kali. Satu agregat diberi perlakuan penjenuhan air dan satu
perlakuan dispray alkohol keduanya selama 10 menit. Agregat tanah jenuh di letakkan pada ayakan
0,30mm yang di bawahnya tersusun satu set ayakan 4,76mm, 2,83mm, 2,00mm, 1,00mm, dan
0,50mm, dan sudah dimasukkan ke dalam tabung pengayak berisi air. Agregat diayak selama
sepuluh menit. Set ayakan ditiriskan. Agregat-agregat yang tertinggal di ayakan dipindahkan ke
cawan penguap menggunakan corong plastik besar. Disemprotkan air apabila terdapat agregat
yang menempel pada yakan dan corong. Cawan berisi agregat didiamkan sampai terdapat endapan
jernih dan kelebihan air dibuang secara perlahan. Agregat di oven dengan suhu 110°C sampai
kering kemudian didinginkan dan ditimbang.

Anda mungkin juga menyukai