Anda di halaman 1dari 8

Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo 736 Gresik Telp. (031) 3950552, 3958499 Fax.

(031)3958599

Lampiran : SK Direktur tentang Kebijakan SKP


Nomor : SK - DEN/12/09/I/2018

PANDUAN RESIKO JATUH


DI RUMAH SAKIT UMUM DENISA GRESIK

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jumlah kasus jatuh menjadi bagian yang bermakna penyebab cedera pasien rawat
inap. Dalam konteks populasi / masyarakat yang dilayani, pelayanan yang diberikan, dan
fasilitasnya, rumah sakit perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh dan mengambil tindakan
untuk mengurangi risiko cedera bila sampai jatuh. Evaluasi bisa meliputi riwayat jatuh,
obat yang dikonsumsi, gaya berjalan serta alat bantu yang digunakan pasien. Program ini
memonitor baik konsekuensi yang dimaksudkan atau yang tidak disengaja terhadap
langkah-langkah yang dilakukan untuk mengurangi jatuh.

B. Definisi
Kejadian Jatuh adalah suatu peristiwa dimana seseorang mengalami jatuh dengan
atau tanpa disaksikan oleh orang lain, tak disengaja/ tak direncanakan, dengan arah jatuh
ke lantai, dengan atau tanpa mencederai dirinya. Penyebab jatuh dapat meliputi faktor
fisiologis (pingsan) atau lingkungan (lantai licin)
Faktor risiko jatuh dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori, seperti tabel berikut :
Kategori Instrinsik Ekstrinsik
(berhubungan dg kondisi pasien) (berhubungan dg lingkungan)
Dapat Riwayat jatuh sebelumnya Lantai basah, ruang berantakan
diperkirakan Inkontinensia Pencahayaan kurang
Gangguan Kognitif/psikologis Alas kaki tidak pas
Gangguan keseimbangan Dudukan toilet rendah
Usia ≥ 65 tahun Kursi/tempat tidur beroda
Osteoporosis Rawat inap berkepanjangan
Status kesehatan yang buruk Peralatan yang tidak aman
Peralatan rusak
Tempat tidur ditinggalkan dalam
posisi tinggi
Tidak dapat Kejang Reaksi individu terhadap obat-obatan
diperkirakan Aritmia jantung
Stroke / TIA
Pingsan
Serangan jatuh

C. Tujuan

Membentuk kerangka konsep dalam menilai faktor risiko jatuh pada pasien,
mengurangi risiko jatuh, dan mencegah terjadinya cedera jika pasien jatuh dengan cara :
1. Mengidentifikasi pasien yang memiliki risiko tinggi jatuh dengan menggunakan
“Asesmen Risiko Jatuh”
2. Melakukan asesmen ulang pada semua pasien
3. Melakukan asesmen yang berkesinambungan terhadap pasien yang berisiko jatuh
dengan menggunakan “Asesmen Risiko Jatuh ”
4. Menetapkan standar pencegahan dan penanganan risiko jatuh secara
komprehensif
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap , pasien Instalasi Gawat
Darurat (IGD) yang akan rawat inap.
2. Pelaksana panduan ini adalah semua tenaga kesehatan ( medis, perawat, bidan, dan
tenaga kesehatan lainnya ) , staf di ruang rawat inap, staf administrasi, dan staf
pendukung yang bekerja di rumah sakit.dan melibatkan keluarga.
BAB III
TATA LAKSANA

1. Asesmen resiko jatuh pada pasien dewasa.


Asesmen resiko jatuh pada dewasa menggunakan Morse fall scale (Skala jatuh
morse) sebagai berikut :

SKOR
NO PENILAIAN RISIKO NILAI

Mempunyai riwayat jatuh, baru atau dalam


3 bulan terakhir
1
a. Tidak 0
b. ya 25
Diagnosa sekunder > 1
2 a. Tidak 0
b. ya 25
Ambulansi berjalan
a. Bedrest/dibantu perawat 0
3
b. Penyangga/tongkat/walker/threepot/kursi roda 15
c. Mencengkram furtiture 30
Pemberian IV line atau pemberian antikoagulan
atau obat lain yang mempunyai efek samping
4 jatuh
a. Tidak 0
b. ya 20
Cara berjalan / berpindah
a. Normal/bedrest/mobilisasi 0
5
b. Kelelahan dan lemah 10
c. Keterbatasan / terganggu 20
Status mental
6 a. Normal / sesuai kemampuan diri 0
b. Lupa keterbatasan diri/penurunan kesadaran 15
TOTAL SKOR

Keterangan :
1. Skor > 50 : Risiko tinggi, lakukan intervensi risiko
jatuh tinggi ( RT )
2. Skor 25-50 : Risiko rendah, lakukan intervensi
jatuh standar ( RR )
3. Skor 0-24 : Tidak berisiko, perawatan yang baik
( TR )
Prosedur pencegahan Risiko Jatuh pada pasien dewasa
1. Risiko Rendah
a) Memastikan tempat tidur / brankard dalam posisi rendah dan roda terkunci.
b) Menutup pagar tempat tidur / brankard
- Pagar kanan dinaikkan
- Pagar kiri dinaikkan
c) Orientasikan pasien / penunggu tentang lingkungan / ruangan
2. Risiko Sedang/ Tinggi
a) Memastikan tempat tidur / brankard dalam posisi rendah dan roda terkunci
b) Menutup pagar tempat tidur / brankard
- Pagar kanan dinaikkan
- Pagar kiri dinaikka
a) Orientasikan pasien / penunggu tentang lingkungan / ruangan
d) Letakkan tanda “ risiko pasien jatuh “ pada tempat tidur pasien
e) Pastikan pasien dipasang kancing kuning pada gelang identifikasi
f) Lakukan pemasangan fiksasi fisik apabila diperlukan dengan persetujuan
keluarga.

2. Asesmen pasien resiko jatuh pada anak-anak


Asesmen resiko jatuh pada anak-anak menggunakan Humpty dumpty sebagai berikut:

Skor
No RISIKO Nilai

Usia
a. < 3 tahun 4
1 b. 3 - 7 tahun 3
c. 7 - 13 tahun 2
d. > 13 tahun 1
Jenis Kelamin
2 a. Laki - laki 2
b. Perempuan 1
Diagnosis
3 a. Kelainan neurologi 4
b. Gangguan oksigenasi (gangguan
3
pernafasan, dehidrasi, anemia,
anoreksia, sinkop, sakit kepala, dll
c. Kelemahan fisik/kelainan psikis 2
d. Ada diagnosis tambahan 1
Gangguan kognitif
a. Tidak memahami keterbatasan 3
4
b. Lupa keterbatasan 2
c. Orientasi terhadap kelemahan 1
Faktor Lingkungan
a. Riwayat jatuh dari tempat tidur 4
b. Pasien menggunakan alat bantu 3
5
c. Pasien berada ditempat tidur
2
d. Pasien berada diluar area ruang
perawatan 1
Respon terhadap operasi/obat
a. Kurang dari 24 jam 3
6
b. Kurang dari 48 jam 2
c. Lebih dari 48 jam 1
Penggunaan Obat
a. Penggunaan obat sedatif (kecuali pasien ICU yang
menggunakan sedasi dan
3
7 paralisis,hipnotik,barbital,fenotiazin
,antiepresan,laksatif/diuretik,narkotik/metadon)
b. Salah satu obat diatas 2
c. Pengobatan lain 1
TOTAL SKOR

Kategori :
Skor 7 – 11 Resiko rendah
> 12 Resiko tinggi
Prosedur pencegahan resiko jatuh pada anak
1. Risiko Rendah
a. Memastikan tempat tidur / brankard dalam posisi rendah dan roda terkunci
b. Pagar sisi tempat tidur / brankard dalam posisi berdiri / terpasang
c. Lingkungan bebas dari peralatan yang tidak digunakan
d. Berikan penjelasan kepada orang tua tentang pencegahan jatuh
2. Risiko Tinggi
a. Memastikan tempat tidur / brankard dalam posisi rendah dan roda terkunci
b. Pagar sisi tempat tidur / brankard dalam posisi berdiri / terpasanag
c. Lingkungan bebas dari peralatan yang tidak digunakan
d. Berikan penjelasan kepada orang tua tentang pencegahan jatuh
e. Pastikan pasien dipasang kancing warna kuning pada gelang identifikasi
f. Letakkan tanda “risiko pasien jatuh” pada panel informasi pasien
BAB IV
PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Bila terjadi resiko jatuh sedang/tinggi, maka akan dilakukan “Asesmen Ulang Risiko
Jatuh Morse dan Humpty Dumpty” tiap hari dan bila dalam 3 hari berturut-turut
tetap berada dalam resiko sedang/tinggi maka tidak lagi di Asesmen ulang lagi dan
diperlakukan sebagai pasien resiko jatuh sedang/tinggi.
2. Pada pasien kategori risiko tinggi, maka petugas memberikan kancing kuning di
gelang identitas pasien dan memberi tanda Jatuh di tempat tidur pasien.
3. Bila terjadi kejadian jatuh, maka segera dilakukan tindakan segera dengan prosedur
yang telah ditetapkan, untuk kemudian dicatat di Form Insiden Keselamatan Pasien
dan tindak lanjutnya,dan diserahkan ke Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit

Gresik, 13 Maret 2018


Direktur RSU Denisa Gresik

dr. Bambang Prihadi, SpOG (K)

Anda mungkin juga menyukai