Anda di halaman 1dari 7

PROSEDUR WARMER

BLANKET

Kelompok 9:

1. AGUNG PRAMONO
2. ANNISA EKA KURNIA SARI
3. TENDY ARMA YUDHA

AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA WACANA


METRO

TAHUN 2019/2020
PEMBERIAN COOLER BLANKET DAN WARMER BLANKET

1.Pemberian Cooler Blanket

a. Definisi
Pemberian tindakan keperawatan cooler blanket Sering kali digunakan
untuk meredakan perdarahan dengan cara digunakan untuk meredakan
perdarahan
dengan cara mengkonstriksi pembuluh darah, meredakan inflamasi
dengan mengkonstriksi pembuluh darah, meredakan inflamasi dengan
vasokontriksi, dan meredakan nyeri dengan memperlambat
vasokontriksi, dan meredakan nyeri dengan memperlambat kecepatan
konduksi saraf, menyebabkan mati rasa, dan bekerja kecepatan
konduksi saraf, menyebabkan mati rasa, dan bekerja sebagai
counterirritant.

b. Tujuan
1) Membantu menurunkan suhu tubuh
2) Mengurangi rasa sakit atau nyeri
3) Membantu mengurangi perdarahan
4) Membatasi peradangan

c. Indikasi
1) Pasien yang suhunya tinggi
2) Pasien perdarahan hebat
3) Pasien yang kesakitan

d. Kontraindikasi
1) Luka bakar dengan meningkatkan kerusakan jaringan karena
mengurangi aliran keluka terbuka mengurangi aliran keluka terbuka
2) Gangguan sirkulasi dingin dapat menggangggu nutrisi jaringan lebih
lanjut dan menyebabkan kerusakan jaringan
3) Alergi atau hipersensivitas terhadap dingin, beberapa klien memiliki
alergi terhadap dingin yang dimanifestasikan dengan respon inflamasi
(misalnya : eritema, bengkak, nyeri sendi, dan kadang kadang spasme
otot), yang dapat membahayakankadang spasme otot), yang dapat
membahayakan jika orang tersebut hipersensitif.

e. Persiapan alat
1) Alat
a) Bengkok
b) Kantong es
c) Sarung pelindung
2) Bahan
a) Potongan es secukupnya dalam wadah
b) Kassa gulung
c) Plester
d) Larutan klorin 0,5 %

3) Perlengkapan
a) Baki dan alas
b) Perlak kecil atau handuk kecil dan alas
c) Tempat cuci tangan
d) Sarung tangan
e) Alat tulis dan buku catatan
f) Tempat sampah basah tempat sampah kering baskom

f. Persiapan pasien
1) Menjelasakan prosedur yang akan dilakukan
2) Menjaga privasi klien

g. Prosedur kerja cooler blanket

a.Tahap prainteraksi
kaji :
a) Kemampuan klien untuk mengenal kapan dapat menyebabkan rasa
cedera
b) Kaji apakah klien menyadari rasa dingin untuk jaringan tubuh
c) Tingkat kesadaran dan kondisi fisik umum klien.klien yang sangat
muda,sangat tua,tidak sadar,atau yang lemah dapat menoleransi dengan
baik
d) Area yang diberikan selimut dingin dengan adanya edema
,memar,kemerahan,lesi terbuka,adanya rebas dan perdarahan.status
sirkulasi(warna,suhu,dan sensasi).jaringan yang terasa dingin,berwarna
coklat atau kebiruan,dan kurangnya sensasi atau mati
rasamengidentifikasikan kerusakan sirkulasi.
e) Tingkat ketidak nyamanan dan rentang pergerakan sendi jika spasme
otot atau nyeri sedang diberikan selimut dingin.
f) Denyut nadi, pernafasan,dan tekanan darah. Faktor ini penting dikaji
sebelumkompres diberikan pada area tubuh yang luas

b.Tahap Orientasi
a) Mengucapkan salam,memperkenalkan diri,dan menjelaskan prosedur
yang akan dilakukan
b) Berikan kesempatan pasien untuk bertanya
c) Ajak pasien berdoa bersama sebelum melakukan tindakan dengan
membaca doa sesuaikeyakinan dan agama klien masing-masing
c.Tahap Kerja
a) Menyiapkan alat dan bahan
1) Sebelum dimasukan kedalam kantong es,potongan es dicelupkan
dulu kedalam air untuk menghilangkan ujung-ujungnya yang
runcing
2) Kemudian isi alat dengan keping es sebanyak setengah hingga
dua pertiga kantong
3) Keluarkan udara yang berlebihan dengan menekuk atau
memelintir alat
4) Pasang tutup kantong atau buat sebuah simpul pada sarung
tangan dibagian ujung yang terbuka ,hal ini dilakukan untuk
mencegah kebocoran cairan jika es meleleh.
5) Pertahankan alat tersebut pada tempatnya dengan menggunakan
kassa gulung,pengikat atau handuk,fiksasi dengan plaster sesuai
kebutuhan

b) Mencuci tangan dibawah air mengalir


c) Memasang perlak dan alasnya
d) Mendekatkan alat dan bahan
e) Memakai sarung tangan
f) Memasang kompres pada bagian tubuh yang memerlukan dan hanya
pada jangka waktu yang telah tentukan guna menghindari efek yang
membahayakan dari kompres dingin yang berkepanjangan
g) Membereskan alat-alat
h) Merendam sarung tangan dalam larutan klorin
i) Mencuci tangan

d.Tahap terminasi
a) Evaluasi
1) Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan yang telah
dilakukan
2) Mengevaluasi kenyamanan pasien setelah dilakukan tindakan
selimut dingin
b) Dokumentasi
1) Mencatat respon klien terhadap pemindahan yang telah
dilakukan

2) Mencatat kenyamanan posisi pasien setelah dilakukan


pemberian selimut pendingin
2. Pemberian Warmer Blanket
a. Pengertian Warmer blanket
warmer blanket/selimut penghangat digunakan untuk
menghangatkan tubuh pasien ketika mengalami hipotermi.
b. Tujuan
1) Mengembalikan suhu tubuh normal
2) Menghangatkan pasien
C. Indikasi
1) Pada pasien yang mengalami penurunan suhu tubuh inti 28
derajat celcius
2) Kerentangan jantung untuk mengalami fibrilasi pada suhu
d. Persiapan alat
1) Selimut 2 lembar
2) Termometer
3) Tempat tidur
4) Tempat cuci tangan
5) Sarung tangan
f.Persiapan pasien
1) Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
2) Menjaga privasi klien
g. prosedur kerja warmer blanket
a. Tahap prainteraksi
Kaji :
1. Kemampuan klien untukmengenali kapan rasa dapat
menyebabkan cedera.kaji apakah klien menyadari rasa panas
untuk jaringan tubuh.
2. Tingkat kesadaran dan kondisi fisik umum klien. Klien yang
sangat muda,sangat tua,tidak sadar,atau yang lemah dapat
menoleransi dingin dengan baik
3. Tingkat ketidaknyamanan dan rentang pergerakan sendi jika
spasme otot atau nyeri
4. Denyut nadi,pernapasan,dan tekanan darah,faktor ini penting
dikaji sebelum tindakan diberika pada area tubuh yang luas.

b.Tahap Orientasi
1. Mengucapkansalam,
Memperkenalkan diri dan menjelaskanprosedur yang akan
dilakukan
2. Berikan kesempatan pasien untuk bertanya
C.Tahap kerja
1.Cuci tangan
2. menganjurkan pasien untuk berbaring
3.memeriksa tanda-tanda vital
4. Kemudian balik pasien kearah perawat
5. kemudian letakkan selimut ditempat tidur lalu balik
kembali pasien dan ratakan selimut ditempat tidur
6. Pantau asupan cairan untuk melihat perubahan pada kulit
dan bibir
7. merubah posisi setiap 30 menit
8. pantau tanda-tanda vital dan aktivitas neurologis setiap 5
menit sampai suhu tubuh yang stabil/normal
d. Tahap Terminasi
a)evaluasi
1. Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan yang telah
dilakukan
2. Mengevaluasi kenyamanan pasien setelah dilakukan tindakan
selimut hangat
b)Dokumentasi
3. Mencatat respon klien terhadap pemindahan yang telah
dilakukan
4. Mencatat kenyamanan posisi pasien setelah dilakukan
pemberian selimut
DAFTAR PUSTAKA

 Cristopher kingfrod M. Hesinettig,2010 Textbook & pediactric emergency


procedures. . philadelphia, baltimore, new york, london, buenos aries,
hongkong, sidney, tokyo: A wolters kluwer.

 Lippincoot & William Willkins, 2001. Nurse’s 5 minu te clinical consult


procedures. philadelphia, baltimore, new york, london, buenosaries,
hongkong, sidney, tokyo: A wolters kluwer.

 Lippincoot & william wilkins,2010.Nursing procedures and


protocol.philadelphia, baltimore, new york, london, buenos
aries,hongkong, sidney, tokyo: A wolterskluwer.

 Ladyrose:MEMASANG COOLER BLANKET


http://oktavianarofikoh.blogspot.co.id/2016/08/memasang coolerlanket.

Anda mungkin juga menyukai