Anda di halaman 1dari 3

Berdasarkan single line diagram PLTD (generator dan trafo) tersebut, dapat

dipastikan bahwa ada beberapa relay proteksi yang harus dipasang yakni :

1. relay proteksi 87 (diferensial relay) dipasang sebagai main protection, membandingkan


arus masukan dengan arus keluaran

2. relay proteksi 51 (AC time overcurrent relay) dipasang sebagai backup protection,
mendeteksi arus lebih pada rangkaian

3. relay proteksi 81 (frequency relay) dipasang sebagai backup protection, mendeteksi


frekuensi pada generator apakah melebihi atau kurang dari standar yakni 50 Hz

4. relay proteksi 32 (reverse power relay) dipasang sebagai backup protection, mendeteksi
adanya ada arus balik pada generator

5. relay proteksi 21 (distance relay) dipasang sebagai backup protection, mendeteksi adanya
gangguan antara 2 fasa atau 3 fasa

6. relay proteksi 49 (thermal relay) dipasang sebagai backup protection, mendeteksi


kenaikan suhu pada generator atau trafo

7. relay proteksi 40 (field (over or under exitation) relay) dipasang sebagai backup,
mendeteksi penguatan eksitasi yang terdapat pada generator

8. relay proteksi 78 (phase angle measuring relay) dipasang sebagai backup, mendeteksi
ketidakseimbangan beban

9. relay proteksi 46 (phase current relay) dipasang sebagai backup, untuk mendeteksi arus
urutan negative yang disebabkan oleh beban tidak seimbang dan batas-batas yang tidak
diizinkan

10. relay proteksi 59 (overvoltage relay) dipasang sebagai backup, untuk mendeteksi
kelebihan arus
11. relay proteksi 24 (volt per hertz relay) dipasang sebagai backup, untuk melindungi
generator dan transformator step-up dari kerusakan karena fluks magnet yang berlebihan
akibat frekuensi rendah atau tegangan lebih

12. relay proteksi 27 (undervoltage relay) dipasang sebagai backup, untuk mendeteksi jatuh
tegangan

13. relay proteksi 60 (voltage balance relay) dipasang sebagai backup, untuk mendeteksi
keseimbangan tegangan antara fasa

Anda mungkin juga menyukai