Disusun Oleh :
Nama: Randa Apriadi
Nim : 164010015
Page 1
A. Latar belakang
Kecelakaan lalu lintas akhir-akhir ini sangat sering terjadi dan banyak menimbulkan
kerugian. Akibat dari kecelakaan lalu lintas berupa kerusakan terhadap fasilitas-fasilitas
umum dan timbulnya korban yang meninggal dunia. Kecelakaan lalu lintas dapat terjadi
akibat dari faktor manusia. Salah satu penyebab yang paling sering terjadinya kecelakaan
adalah kealpaan dari manusia itu sendiri. Kealpaan yang menimbulkan kecelakaan lalu
lintas, misalnya pengemudi kehilangan konsentrasi, lelah dan mengantuk, pengaruh alkohol
dan obat, kecepatan melebihi batas atau ugal-ugalan, kondisi kendaraan bemotor yang
kurang baik serta kurang pahamnya pengemudi tentang aturan berlalu lintas. Salah satu
contoh adalah kecelakaan yang terjadi di daerah Kabupaten Gunungkidul seorang supir yang
mengendarai bus dengan kecepatan melebihi batas mengalami kecelakaan. Akibat dari
kecelakaan tersebut si supir (korban) meninggal dunia. Pihak kepolisian mengatakan bahwa
kecelakaan ini disebabkan karena kelalaian pengemudi yang mengendarai bus dengan
kecepatan tinggi dan dalam keadaan mengantuk.
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan pendidikan kesehatan penanggulangan dan
penanganankecelakaan lalu lintas mahasiswa diharapkan dapat siap siaga bila
terjadi kecelakaan lalu lintas.
Page 2
D. Sap
Satuan acara penyuluhan penangulangan dan penanganan kecelakaan lalu lintas
E. Materi Pengajaran
Materi penyuluhan meliputi:
a. Pengertian kecelakaan lalu lintas
b. Jenis kecelakaan lalu lintas
c. Faktor yang mempengaruhi kecelakaan lalu lintas
d. Dampak yang terjadi pada kecelakaan lalu lintas
e. Solusi yang diambil pada kecelakaan lalu lintas
f. Pencegahan dalam kecelakaan lalu lintas
F. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini menggunakan metode penkes dan
tanya jawab dan diskusi ini dan metode ini maksudkan untuk memotifasi dan
mengingatkan keterlibatan perserta penyuluhan
G. Media
1. Microphone
2. Speaker
H. Materi
Terlampir
Page 3
1) Persiapan materi pembuka dan
2) Persiapan media
penutup
pembelajaran 2) Menyimak
3) Kontrak Waktu
informasi yang
4) Persiapan media
disampaiakan oleh
pembelajaran
5) Kontrak waktu penyuluh
6) Persiapan 3) Menjawab
tempat/lingkungan pertanyaan
4) Mengajukan
dan sarana prasana
pertanyaan
lainnya.
Pembukaan
a. Menyampaikan
salam
b. Memperkenalkan
diri
c. Menjelaskan
tujuan
d. Menyampaikan
kontrak waktu
e. Apersepsi
2 Pelaksanaan: a. Mendengarkan, Penkes 15
1) Menjelaskan memperhatika dengan menit
b. Menanyakan hal-
tentang mengguna
hal yang belum
pengertian kan Power
jelas
kecelakaan lalu Point dan
lintas leafchat
2) Menjelaskan
tentag jenis
kecelakaan lalu
lintas
3) Menjelaskan
faktor yang
mempengaruhi
kecelakaan lalu
lintas
4) Menjelaskan
dampak yang
Page 4
terjadi dalam
kecelakaan lalu
lintas
5) Menjelaskan
tentang solusi
yang diambil
pada kecelakaan
lalu lintas
6) Menjelaskan
tentang
pencegahan
kecelakaan lalu
lintas
Total waktu 30
menit
J. Pengorganisasian
1. Pengorganisasian
Moderator : Randa Apriadi
2. Rincian tugas
a. Moderator
1) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
Page 5
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
4) Menyebutkan materi yang akan diberikan
5) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
(kontrak waktu)
6) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi matri
7) Mengatur waktu penyuluhan
b. Penyuluh
1) Mengenali pengetahuan mahasiswa tentang penangulangan
kecelakaan lalu lintas
2) Menjelaskan materi tentang pencegahan kecelakaan lalu lintas
3) Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan
c. Fasilitator
1) Menyiapkan tempat dan media sebelum mulai
2) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
3) Memotivasi para mahasiswa agar berpartisipasi dalam penyuluhan
4) Memotivasi para mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan saat
moderator memberikan kesempatan bertanya
5) Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
d. Observer
1) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
2) Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan
penyuluhan berlangsung.
3) Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evaluasi hasil
penyuluhan
E. Evaluasi Pembelajaran
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan yang
digunakan dalam penyuluhan yaitu :
1. Microphone
2. Speaker
3. leafchat
Page 6
b. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah, ditulis,dibuatkan power point dan
leafchat dengan menarik, dan mudah dimengerti oleh sasaran penyuluhan.
c. Kontrak
Dalam penyuluhan mengenai Penangulangan dan Penanganan kecelakaan
lalu lintas telah dilakukan kontrak mengenai waktu, tempat serta materi
yang akan disampaikan pada sasaran 1 hari sebelumnya yaitu pada tanggal
3 Desember 2019.
2. Evaluasi Proses
Sasaran penyuluhan mampu mengikuti jalannya penyuluhan dengan baik
dan penuh antusias. Selama proses penyuluhan berlangsung, sasaran aktif
menjawab apabila ada yang belum dimengerti, sasaran memberi jawaban atas
pertanyaan pemberi materi dan mahasiswa pun melakukan komunikasi dua
arah untuk saling mengenal dan menjelaskan tujuan kunjungan mahasiswa ke
sasaran,sehingga sasaran tidak meninggalkan tempat diadakannya penyuluhan
saat acara akan berlangsung dan tanya jawab berjalan dengan baik.
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhanmengerti 80% dariapa yang telah disampaikandengan
kriteria para peserta mampumenjawab pertanyaandalam bentuk lisan yang
diberikan oleh penyuluh.Evalusi dilakukan secara langsung (lisan) dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka sebagai berikut:
a. Bagaiman pengertian kecelakaan lalu lintas ?
b. Apa sajajenis kecelakaan lalu litas?
c. Apa saja faktor yang mempengaruhi kecelakaan lalu lintas?
d. Apa damak yang terjadi pada kecelakaan lalu lintas ?
e. Bagamana solusi yang diambil dalam kecelakaan lalu lintas?
f. Apa saja pencegahan kecelakaan lalu lintas?
Page 7
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
Kecelakaan lalulintas adalah kejadian di mana sebuah kendaraan bermotor
bertabrakan dengan benda lain dan menyebabkan kerusakan. Kadang kecelakaan ini
dapat mengakibatkan luka-luka atau kematian manusia atau binatang. Kecelakaan
Page 8
lalulintas menelan korban jiwa sekitar 1,27 juta manusia setiap tahun menurut WHO
(Soehodho, 2009).
Menurut Khan, et al (2007), dampak dari kecelakaan lalulintas diantaranya
yaitu dampak ekonomi yang menyebabkan pengeluaran untuk biaya perawatan,
hilangnya waktu dan kemampuan bekerja sehingga menyebabkan pendapatan
berkurang. Berdasarkan laporan WHO kecelakaan lalulintas telah membunuh lebih
dari 5000 orang dan melukai 12000 orang di satu negara berkembang setiap tahun.
Kecelakaan lalulintas merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena itu penting
untuk dicegah karena dapat menyebabkan kematian dan kecacatan.
Kecelakaan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat, hal ini
dikarenakan jumlah manusia yang semakin bertambah dan juga diiringi dengan
peningkatan status ekonomi masyarakat yang menyebabkan daya beli masyarakat
terhadap kendaraan semakin tinggi pula.
B. Jenis Kecelakaan Lalu Lintas
Menurut Dimaio Vincent dan Dominick (1998), kecelakaan kendaraan
bermotor dibagi menjadi 4 kategori yaitu :
1. Front impact crashes
2. Side impact crashes
3. Rollovers
4. Rear impact crashes
Page 9
hidung dan wajah, dengan luka terbentuk secara vertikal. Potongan kaca dapat
masuk ke bagian yang luka.
3. Rollovers
Tabrakan yang sampai terguling seringnya memberi dampak kematian dari
pada tabrakan yang lainnya. Ketika mobil terguling dan penumpangnya masih
berada didalam mobilnya itu bisa resiko kematian, hal ini dikarenakan bisa terjadi
mobil meledak ataupun mobil tersebut rusak berat dan bisa menyebabkan
penumpangnya terjepit ataupun tertindih benda-benda yang ada di dalam mobil.
Korban tidak bisa keluar dari mobilnya ketika terguling dikarenakan mobil sudah
didesain agar pintu tidak bisa dibuka ketika mobil terguling. Penumpang bisa keluar
dari mobil jika jendela dari mobil tidak ditutup sebelum mobil terjatuh. Korban yang
terlempar dari mobil bisa menyebabkan luka yang tak teratur dan menyebabkan luka
pada organ dalam seperti luka pada hati, jantung, dan paru.
Page 10
secara tiba-tiba. Dampaknya pada penumpang sering menyebabakan whiplash
syndrome (sindrom salah urat pada leher karena kepala tersentak).
2. Faktor Kendaraan
Kondisi kendaraan yang akan di jadikan sebagai alat transportasi kita juga harus
di perhatikan, apakah kendaraan memang sudah siap dikendarai atau belum di jalan
raya. Bahkan masih ada yang perlu di perbaiki. Faktor kendaraan yang sering terjadi
yaitu ban pecah, rem blong, bensin habis bahkan ada mesin yang kurang, yang
mengakibatkan kecelakaan pada diri kita. Untuk itu kita harus sering-sering
memperhatikan dan memperbaiki kendaraan kita.
3. Faktor Jalan
Faktor jalan terkait dengan jarak pandang kita, banyak jalanan yang
rusak,bergelombang yang sangat berbahaya bagi pegendara sepeda motor. Jalan
Page 11
bergelombang banyak juga mengakibatkan ketidak stabilan dan keseimbangan dalam
mengendara, sehingga pengendara akan sulit mengendalikan kendaraannya yang
mengakibatkan bisa menabrak pengendara lainnya. Tidak hanya jalan berlubang dan
bergelombang, jalan berliku juga bisa mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Saat
pengendara tidak sadar dan tidak mengetahui adanya tikungan, pengendara bisa
menabrak pengendara lain yang ada dijalan bahkan juga tikungan diatas jurang
pengendara bisa terjun ke dalam jurang dan belum tentu juga selamat bagi
pengendara.
4. Faktor Cuaca
Faktor cuaca juga bisa menjadi dampak yang buruk, terutama pada musim
hujan.apabila saat hujan deras masih mengedarai kendaraan pasti perasaan kita tidak
enak dan tidak karuan. Saat hujan deras bahkan berangin hendaknya kita berhenti
dahulu sampai hujannya reda. Bisa terjadi kecelakaan dengan pohon tumbang dan
lawan arah karena jalanan tidak jelas dari jarak pandang kita.
Ada banyak faktor resiko yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalulintas,
diantaranya jenis kelamin, tujuan berkendara, jarak, pengetahuan berkendara, jumlah
kendaraan yang dimiliki (Indriastuti, 2010).
1. Jenis kelamin
Laki-laki lebih beresiko mengalami kecelakaan dalam berkendara karena laki-laki
lebih cenderung tidak bisa mengontrol emosinya. Contohnya ketika seorang laki-laki
sedang berkendara dan didahului oleh pengendara lain dia akan langsung menarik
gasnya lebih kencang untuk mengejar pembalap yang tadi mendahului karena laki-
laki tidak bisa mengontrol emosinya dan tidak mau dianggap kalah oleh pengendara
yang lain.
Pengendara laki-laki juga lebih berani mengambil resiko dengan berjalan
dibelakang pengendara lain dengan jarak yang terlalu dekat dan mengambil jalan
yang sempit untuk mendahului tanpa memperhatikan keselamatan dirinya dan orang
lain. Selain itu sebagian pengendara adalah laki-laki dan berumur 17 sampai 22
tahun yang pada masa ini mereka masih mempunyai emosi yang belum stabil.
Page 12
kendadraan mempunyai waktu yang lebih banyak dalam menggunakan
kendaraannya walaupun hanya untuk perjalanan yang dekat sekalipun, hal ini
menambah pemilik kendaraan beresiko lebih tinggi terjadi kecelakaan lalulintas.
3. Tujuan perjalanan
Perjalanan yang untuk kepentingan yang rutin seperti untuk bekerja dan sekolah
mempertinggi resiko terjadinya kecelakaan lalulintas, karena mereka harus mengjar
waktu untuk mencapai tempat tujuan dengan tepat waktu. Sementara itu perjalanan
untuk kepentingan yang bersifat sosil yang tidak dikejar oleh waktu mengurangi
kemungkinan terjadinya kecelakaan.
4. Jarak
Semakin jauh jarak yang ditempuh oleh pengendara maka semakin besar pula
resiko terjadinya kecelakaan lalulintas, hal ini dikarenakan pengendara
membutuhkan konsenterasi, tenaga dan juga pengendalian emosi yang lebih lama
yang disebabkan oleh jarak tempuh yang lebih jauh.
5. Pengetahuan berkendara
Ketidaktahuan dalam berkendara meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan. Hal
ini dikarenakan pengendara tidak tahu mengenai peraturan lalulintas dan melanggar
peraturan tersebut sehingga membahayakan bagi dirnya dan orang lain.
Page 13
dua rumah penduduk nyaris ambruk. Tidak hanya itu saja yang terjadi, ada juga
terdapat di jalan slamet riyadi, makam haji, kartasura, sukoharjo kecelakaan antara
sepeda motor dan truk, dengan ketidak sadaran pengemudi sepeda motor yang tidak
menaati lalu lintas, tapi tidak menimbulkan korban jiwa hanya luka ringan saja.
2. ketidak nyamanan
Dari itu semua masyarakat sekitar merasa tidak nyaman dengan adanya
kecelakaan lalu lintas. Bahkan juga bisa menyebabkan trauma yang berat bagi yang
melihat kecelakaan tersebut. Anak – anak kecil yang ingin belajar naik kendaraan
jadi bimbang dan ragu.
Page 14
Melihat dari kondisi seperti ini pihak polisi lalu lintas seharusnya sadar dan
mengarahkan seluruh anggota untuk terjun langsung ke jalan raya mengatur jalannya
lalu lintas. Karena bagaimanapun juga itu sudah jadi tanggung jawab mereka polisi
lalu lintas. Jika kondisi seperti ini di biarkan maka tidak menutup kemungkinan akan
sering terjadi kecelakaan dikarenakan pengaturan jalan yang asal-asalan. Yang di
lakukan oleh pihak – pihak tertentu yang dapat merugikan pengguna jalan maupun
nyawa mereka sendiri.
2. Maintenance (pemeliharaan)
Rancangan dan pemeliharaan kendaraan yang baik, misalnya rem yang baik
dan suspensi yang dapat dikendalikan dalam keadaaan darurat sehingga akan lebih
siap untuk menghindari tabrakan. Beberapa skema pemeriksaan kendaraan wajib
meliputi tes untuk beberapa aspek kelayakan jalan, seperti tes MOT Inggris atau
Jerman dengan inspeksi TUV. Rancangan kendaraan juga telah berkembang untuk
meningkatkan perlindungan setelah tumbukan, baik untuk penumpang kendaraan
dan bagi mereka di luar kendaraan.
3. Desain Jalan
Trotoar lebar cocok untuk lalulintas pejalan kaki diharapkan :
1. Penyeberangan pejalan kaki dekat dengan garis yang memungkinkan pejalan
kaki untuk menyeberang jalan dengan aman.
2. Rute pejalan kaki dipisahkan dan jalur jauh dari jalan raya utama.
3. Gundukan yang dapat mengurangi kecepatan
4. Kecepatan rendah batas yang ketat diberlakukan, kemungkinan oleh kamera.
Page 15
4. Peraturan Pengguna Jalan
Keamanan dapat ditingkatkan dengan metode yang mendorong perilaku
aman, atau mengurangi kemungkinan kesalahan driver atau pengendara. Beberapa di
antaranya:
1. Wajib pelatihan dan perizinan bagi pengendara
2. Pembatasan mengemudi sambil mabuk atau terganggu oleh obat-obatan.
3. Pembatasan penggunaan telepon selular sewaktu beraktivitas.
4. Asuransi wajib untuk memberikan kompensasi korban.
5. Pembatasan jam pengemudi kendaraan komersial
6. Penegakan hukum lalulintas, termasuk kamera menjalankan lampu merah
7. Sebuah “jam malam” yang dikenakan pada pembalap muda untuk mencegah
mereka mengemudi di malam hari.
8. Seorang supervisor berpengalaman untuk pendamping pengemudi yang kurang
berpengalaman.
9. Pembatasan kendaraan (misalnya membatasi akses ke kendaraan ‘kinerja
tinggi’)
Page 16