Anda di halaman 1dari 11

Mata Kuliah : Paliatif dan Ajal

MAKALAH

“KONSEP DASAR KEPERAWATAN PALIATIF”

Disusun Oleh :

Nama: Dede Harissantoso

Nim: 19311005

STIKes PAYUNG NEGERI

PEKANBARU

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan pada Tuhan yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Tinjauan Agama, Sosial Dan Budaya Mengenai Perawatan Paliatif”. Makalah
ini disusun sesuai dengan mata ajar keperawatan menjelang ajal dan paliatif.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kelompok menyampaikan
terimakasih kepada Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dan
memberikan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Pekanbaru, Maret 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Palliative Care adalah suatu perawatan kesehatan terpadu yang


menyeluruh dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi. Tujuannya adalah
untuk mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan
kualitas hidupnya, dan juga memberikan support kepada keluarganya. Dari
definisi tersebut didapatkan bahwasannya salah satu tujuan dasar dari palliative
care adalah mengurangi penderitaan pasien yang termasuk didalamnya adalah
menghilangkan nyeri yang diderita oleh pasien tersebut.
Terdapat banyak alasan mengapa pasien dengan penyakit stadium lanjut
tidak mendapatkan perawatan yang memadai, namun semua alasan itu pada
akhirnya berakar pada konsep terapi yang eksklusif dalam menyembuhkan
penyakit daripada meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi penderitaan.
Itulah mengapa, seringkali keputusan untuk mengambil tindakan paliatif baru
dilakukan setelah segala usaha penyembuhan penyakit ternyata tidak efektif.
Padahal seharusnya, palliative care dilakukan secara integral dengan perawatan
kuratif dan rehabilitasi baik pada fase dini maupun lanjut.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari perawatan paliatif
b. Apa tujuan dari perawatan paliatif
c. Apa saja ruang lingkup perawatan paliatif
d. Apa peran dan fungsi perawatan paliatif
e. Apa saja model keperawatan
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pembaca dapat memahami dan menerapkan keperawatan paliatif
dalam dunia keperawatan.

2. Tujuan Khusus
a. Memahami pengertian perawatan paliatif
b. Memahami tujuan dari perawatan paliatif
c. Memahami peran dan fungsi perawatan paliatif
d. Memahamai rang lingkup perawatan paliatif
e. Model keperawatan paliatif
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keperawatan Paliatif


Kata paliatit berasal dari bahasa Latin "pallium"yang berarti mantel.
Sedangkan dalam bahasa lnggris "to palliate" berarti mengurangi
penderitaan atau memberikan kenyamanan.
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas
hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan
dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan
peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan
nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (sumber
referensi WHO, 2002).
Perawatan Paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan beban
penderita terutama yang tidak dapat disembuhkan. Tindakan aktif yang
dimaksud ialah antara lain menghilangkan nyeri dan keluhan lain, serta
perbaikan dalam bidang psikologis, sosial dan spiritual. Tidak saja
diberikan kepada penderita yang tidak dapat disembuhkan tetapi juga
penderita yang mempunyai harapan untuk sembuh bersama-sama dengan
tindakan kuratif. (Depkes-Pedoman Kanker Terpadu Paripurna, 1991).

B. Prinsip Dasar Keperawatan Paliatif (WHO)


Prinsip dasar perawatan paliatif adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian adalah proses
yang wajar.
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
3. Menghilangkan nyeri serta keluhan lain yang menganggu.
4. Menjaga keseimbangan aspek psiko sosio dan spiritual":.
5. Mengusahakan agar pasien tetap aktif sampai akhir hayatnya.
6. Memberikan dukungan kepada keluarga dalam masa dukacita.

C. Tujuan Perawatan Paliatif


Tujuan perawatan paliatif ialah meringankan atau menghilangkan
rasa nyeri dan keluhan lain, perbaikan aspek psikologis, sosial dan spiritual
agar tercapai kualitas hidup maksimal bagi pasien kanker stadium lanjut dan
keluarganya. Tindakan paliatif ini harus dapat membantu pasien untuk dapat
mempertahankan secara maksimal kemampuan fisik, emosi, spiritual,
pekerjaan, dan sosial yang diakibatkan baik oleh kanker maupun akibat
tindakan.

Indikator tercapainya tujuan perawatan paliatif:


1. Aspek fisik : keluhan fisik berkurang.
2. Aspek psikologi: keamanan psikologis, kebahagiaan meningkat dan
pasien dapat menerima penyakitnya.
3. Aspek sosial : Hubungan interpersonal tetap terjaga dan masalah
sosial lain dapat diatasi.
4. Aspek spiritual : Tercapainya arti kehidupan yang bernilai bagi pasien
dan keluarga dalam menjalankan kehidupan rohani yang positif serta
dapat menjalankan ibadah sampai akhir hayatnya.
Tujuan utama perawatan paliatif bukan untuk menyembuhkan penyakit.
Dan yang ditangani bukan hanya penderita, tetapi juga keluarganya.
Palliative care ini bertujuan mengurangi rasa sakit dan gejala tidak nyaman
lainnya, meningkatkan kualitas hidup, dan memberikan pengaruh positif
selama sakit, membantu pasien hidup seaktif mungkin sampai saat
meninggalnya, menjawab kebutuhan pasien dan keluarganya, termasuk
dukungan disaat-saat sedih dan kehilangan, dan membantu keluarga agar
tabah selama pasien sakit serta disaat sedih. Palliative care tidak bertujuan
untuk mempercepat ataypun menunda kematian.
Lebih lanjut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan lagi
bahwa pelayanan paliatif berpijak pada pola dasar berikut ini :
1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai proses
yang normal.
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
4. Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual.
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya.
6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.

D. Lingkup Kegiatan Keperawatan Paliatif


1. Jenis kegiatan perawatan paliatif meliputi :
a. Penatalaksanaan nyeri.
b. Penatalaksanaan keluhan fisik lain.
c. Asuhan keperawatan
d. Dukungan psikologis
e. Dukungan sosial
f. Dukungan kultural dan spiritual
g. Dukungan persiapan dan selama masa dukacita (bereavement).

2. Perawatan paliatif dilakukan melalui rawat inap, rawat jalan, dan


kunjungan/rawat rumah.

E. Model Keperawatan Paliatif


Perawatan paliatif dapat dilaksanakan di rumah sakit, di rumah atau di
hospis.
1. Perawatan paliatif di rumah sakit (Hospice Hospital Care)
Unit ini berada didalam rumah sakit dan merupakan suatu unit
tersendiri dalam struktur organisasi rumah sakit. Keuntungan model
ini adalah dapat dengan mudah mempergunakan fasilitas rumah sakit
dalam mengatasi masalah-masalah yang sulit di lapangan, baik untuk
tindakan medis, tindakan keperawatan, maupun tindakan penunjang
lainnya. Di rumah sakit pasien bisa di rawat di poliklinik, dirawat
singkat (one day care) atau dirawat inap. Lokasi perawatan pasien
paliatif di rumah sakit ada yang diruangan tersendiri, khusus ruangan
perawatan paliatif atau digabungkan dengan pasien biasa yang masih
dalam tahap pengobatan kuratif.
2. Hospis (Hospice)
Adakalanya pasien dalam keadaan tidak memerlukan pengawasan
ketat atau tindakan khusus lagi, tetapi belum dapat dirawat dirumah
karena masih memerlukan pengawasan tenaga kesehatan., pasien
kemudian dirawat di suatu tempat khusus (hospis) yang berada di luar
lingkungan rumah sakit. Unit perawatan ini bisa berada di dalam
lingkungan rumah sakit atau di luar lingkungan rumah sakit yang
pengelolaannya di luar struktur rumah sakit. Bentuk layanan Hospice
ini belum ada di Indonesia.
3. Pelayanan paliatif di rumah (Hospice Home Care)
Perawatan di rumah merupakan kelanjutan perawatan di rumah sakit.
Pada perawatan paliatif di rumah, keluarga mempunyai peran yang
lebih menonjol. Sebagian besar tindakan perawatan dilaksanakan
oleh keluarga. Sebelum pasien dibawa pulang, perlu dipertimbangkan
apakah pasien memang sudah layak dirawat di rumah dan apakah
keluarga (pelaku rawat ) sudah mampu merawat pasien di rumah.
Apabila keluarga belum mampu merawat pasien, pelaku rawat perlu
mendapat pelatihan dari perawat untuk melaksanakan perawatan di
rumah.
Tim paliatif akan mengunjungi pasien disesuaikan dengan kebutuhan
pasien dan adat istiadat serta kondisi setempat. Konsultasi juga dapat
dilakukan melalui telepon atau sarana komunikasi lain setiap saat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perawatan paliatif adalah sistem perawatan terpadu yang bertujuan
meningkatkan kualitas hidup, dengan cara meringankan nyeri dan penderitaan
lain, memberikan dukungan spiritual dan psikososial mulai saat diagnosa
ditegakkan sampai akhir hayat dan dukungan terhadap keluarga yang
kehilangan/berduka. Palliative care ini bertujuan mengurangi rasa sakit dan gejala
tidak nyaman lainnya, meningkatkan kualitas hidup, dan memberikan pengaruh
positif selama sakit, membantu pasien hidup seaktif mungkin sampai saat
meninggalnya, menjawab kebutuhan pasien dan keluarganya, termasuk dukungan
disaat-saat sedih dan kehilangan, dan membantu keluarga agar tabah selama
pasien sakit serta disaat sedih. Klasifikasi palliative ada beberapa macam yaitu
religious, music, kemoterapi, hipnoterapi, dan lain-lain.
DAFTA PUSTASKA

http://www.who.int/cancer/palliative/definition/en/

http://www.parkwaycancercentre.com/id/services/palliative-medicine/

– Luthfi Mufarid. 2018. Perkembangan Keperawatan Paliatif di Indonesia. Jurnal


Keperawatan. 15(3): 19-22.

– Syahrul Sarifudin. 2017. Peran Perawat paliatif Care di Indonesia. Jurnal


Keperawatan. 12(4): 14-18.

Anda mungkin juga menyukai