Anda di halaman 1dari 72

KATA PENGANTAR KETUA PANITIA

Segala puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan berkah-Nya kepada kita semua, sehingga hari ini kita dapat dipertemukan
untuk mengikuti acara Seminar Nasional yang diadakan oleh Program Studi Fisika FMIPA ULM. Kami
mengucapkan selamat datang di Banjarbaru kepada peserta seminar. Melalui kegiatan ini, diharapkan
kita memiliki kesempatan untuk berbagi informasi, menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan
peneliti dalam melakukan penelitian serta penerapan hasil-hasil penelitian dalam bidang Fisika dan
aplikasinya. Melalui kegiatan ini, diharapkan juga dapat membangun kerjasama dan dapat menciptakan
inovasi serta memenuhi tuntutan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan sosial budaya
khususnya di bidang sains (Fisika).
Seminar Nasional ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilakasanakan setiap tahun oleh
Program Studi Fisika FMIPA ULM. Pada seminar dipresentasikan hasil penelitian, review dan hasil
pengabdian yang dilakukan oleh penelitian yang berasal dari berbagai instansi yang beragam. Hasil
seminar tersebut kemudian didokumentasikan dalam prosiding. Penyuntingan terhadap abstrak ini telah
diupayakan sebaik mungkin, namun kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kesalahan dan
kekurangan dalam penyusunannya. Karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan guna perbaikan
abstrak ini.
Seminar Nasional ini dapat terselenggara berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor ULM, Dekan FMIPA ULM,
para narasumber, Asosiasi profesi (PSI cabang KalSel) dan para sponsor yang berpartisipasi serta pihak
lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan
kepada segenap panitia yang telah bekerja keras demi suksesnya kegiatan ini.
Kami menyadari bahwa penyelenggaran seminar ini masih banyak kekurangan baik dalam
penyajian acara, pelayanan administrasi maupun keterbatasan fasilitas. Untuk itu kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya. Semoga kumpulan abstrak ini dapat digunakan sebagai data sekunder dalam
pengembangan penelitian di masa akan datang. Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu,
kami ucapkan terima kasih.

Ketua Panitia
Seminar Nasional Fisika dan Terapannya II 2019

Dr. Ichsan Ridwan, S.Si., M.Kom

ii
KATA PENGANTAR KETUA PRODI FISIKA

Segala puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan berkah-Nya kepada kita semua, sehingga hari ini kita dapat dipertemukan
untuk mengikuti acara Seminar Nasional yang diadakan oleh Program Studi Fisika FMIPA ULM. Kami
mengucapkan selamat datang di Banjarbaru kepada peserta seminar. Melalui kegiatan ini, diharapkan
kita memiliki kesempatan untuk berbagi informasi, menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan
peneliti dalam melakukan penelitian serta penerapan hasil-hasil penelitian dalam bidang Fisika dan
aplikasinya. Melalui kegiatan ini, diharapkan juga dapat membangun kerjasama dan dapat menciptakan
inovasi serta memenuhi tuntutan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan sosial budaya
khususnya di bidang sains (Fisika).
Seminar Nasional ini dapat terselenggara berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor ULM, Dekan FMIPA ULM,
para narasumber, Asosiasi profesi (PSI cabang KalSel) dan para sponsor yang berpartisipasi serta pihak
lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan
kepada segenap panitia yang telah bekerja keras demi suksesnya kegiatan ini.
Atas nama Prodi Fisika, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada panitia pelaksana
atas usaha dan kerja kerasnya sehingga kegiatan seminar ini dapat terlaksana sesuai rencana serta
bantuan dan dukungan dari seluruh civitas akademik Prodi Fisika. Tak kalah penting, dukungan
Pimpinan Fakultas MIPA dan Pimpinan Universitas yang saling melengkapi, menjadikan kegiatan
seminar ini dapat berjalan lancar. Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu, kami ucapkan
terima kasih.

Ketua Program Studi Fisika


Seminar Nasional Fisika dan Terapannya II 2019

Iwan Sugriwan, S.Si., M.Si

iii
DAFTAR ISI

Cover i i
Kata Pengantar Ketua Panitia ii ii
Kata Pengantar Ketua Prodi iii iii
Daftar Isi iv iv
Seminar Paralel x

Achmad Fatikhul Arifin, Ade Karakterisasi Sensor IR sebagai 2


Agung Harnawan, Arfan Eko Pengukur Jarak Pakan pada Hopper
Fahrudin Ading (Automatic Feeding) Pintar

Ade Agung Harnawan, Iwan Karakterisasi Multisensor Ultrasonik 3


Sugriwan, Achmad Kusairi untuk Mengukur Level Pakan dalam
Hopper Ading Pintar

Alfia Faizatul Azimah, Arfan Eko Otomasi Sistem Titrasi Kadar Asam 4
Fahrudin, Iwan Sugriwan Lemak Bebas pada Palm Kernel Oil
Berbasis Arduino Uno

Arfan Eko Fahrudin, Iwan Pembuatan Sistem Monitoring Curah 5


Sugriwan, Ade Agung Harnawan Hujan Online dengan Modul GSM
SIM900

Gia Eka Negara, Iwan Sugriwan, Sistem Monitoring Karbondioksida, 6


Arfan Eko Fahrudin Kelembaban dan Temperatur pada
Alih Fungsi Lahan Gambut:
Perkebunan Kelapa Sawit (Elaesis
Guineesis Jacq) dan Tanaman
Bawang Daun (Allium Sp)
Terintegrasi Database

Ichsan Ridwan, Nurlina, Analisis Kebakaran Lahan Gambut 7


Faturahman Sidiq menggunakan Citra Satelit
Multitemporal, Kabupaten Banjar

Joko Santoso, Iwan Sugriwan, Pembuatan Sistem Monitoring Suhu 8


Arfan Eko Fahrudin di Ruang Pengatur Udara dan
Kelembaban di Dalam Chamber
Berbasis Modul Mikrokontroler
Atmega 16A-PU

Karolina Indriyani, Iwan Sugriwan, Pembuatan Alat Ukur Kadar Oksigen 10


Arfan Eko Fahrudin pada T-Piece Resuscitator untuk
Neonatus menggunakan Sensor ke-

iv
50 Berbasis Arduino Uno

Muhammad Arie Kurniawan, Ade Prototipe Sistem Kontrol Level Air 11


Agung Harnawan, Iwan Sugriwan Drainage Pump dengan Kendali PID
Berbasis Arduino Uno

Neny Kurniawati, Kerelius, Siti Pemanfaatan Paparan Gelombang 12


Sunariyati, Luqman Hakim, Dyah Ultrasonik sebagai Antibakteri
Ayu Pramoda Wardani, Widya Coliform pada Air Sungai Kahayan
Krestina

Rida Fathulana Faqih, Iwan Pembuatan Sistem Monitoring Air 14


Sugriwan, Ade Agung Harnawan PDAM Berbasis Mikrokontroler

Syaima Yassinta, Iwan Sugriwan, Pembuatan Alat Ukur Intensitas 15


Arfan Eko Fahrudin Cahaya untuk Led Grow Light pada
Greenhouse Berbasis Mikrokontroler
Atmega16A-PU

Winardi, Iwan Sugriwan, Ade Pembuatan Sistem Kontrol Otomatis 16


Agung Harnawan, Tanto Budi Suhu Uap Air di dalam Chamber
Susilo, Oni Soesanto, Alan Dwi Menggunakan Metode Kendali
Wibowo, Hysyam Al Hakim, Susi ON/OFF Berbasis Mikrokontroler
ATMega 16A-PU

Deni Anggara, Hadma Yuliani Penggunaan Media Ular Tangga 18


pada Materi Wujud Zat untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa Kelas VII di Panti Asuhan
Berkah

Devi Vitrianingsih, Hadma Yuliani Pembelajaran Fisika menggunakan 19


Simulasi Phet pada Materi Hukum
Newton untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas VIII di Panti
Asuhan Berkah

Dini Marlina, Fahruddin, Simon Interpretasi Lapisan Bawah 20


Sadok Siregar Permukaan Penambangan Batu
Andesit di Kecamatan Batu Ampar
Kabupaten Tanah Laut Provinsi
Kalimantan Selatan dengan
menggunakan Metode Geolistrik 2D

Simon Sadok Siregar, Fahruddin, Penentuan Lapisan Bawah 22


Sudarningsih Permukaan Tanah di Daerah Bincau
Kabupaten Banjar dengan Metode
Sesismik Refraksi

Lingga Endar Wijaya, Sri Cahyo Identifikasi Intrusi Air Laut 23


Wahyono, Sudarningsih menggunakan Metode Geolistrik
v
Resistivitas di Desa Tabanio
Kabupaten Tanah Laut

Ajeng Mahestri, Nurlina, Ichsan Identifikasi Ruang Terbuka Hijau 25


Ridwan Metode menguunakan Hybrid Index
Citra Satelit Landsat 8 Oli Tirs di
Kecamatan, Pelaihari Tanah Laut

Muhammad Taufik Rahman, Ichsan Klasifikasi Penggunaan Lahan di 26


Ridwan, Nurlina Das Maluka menggunakan
Transformasi Tasseled Cap pada
Citra Landsat 8

Nurlina, Ichsan Ridwan, Maimunah Analisis Karakteristik Morfometri 28


DAS Maluka menggunakan Citra
Satelit Shuttle Radar Topography
Mission (SRTM)

Rima Niatunai, Husein Agil Prediction of Sand Stone Reservoar 29


Almunawwar, Muh. Resky Distribution using Seismic Attribute
Ariansyah, Simon Sadok Siregar, Analysis and Inversion of Acoustic
Fahrudin Implementation in Fc-85 Field Basin
Tarakan North Kalimantan

Selvy Tiurma Simamora, Sri Cahyo Identifikasi Batu Andesit dengan 31


Wahyono, Simon Sadok Siregar Metode Geolistrik menggunakan
Konfigurasi Schlumberger 2D di
Kecamatan Pengaron, Kabupaten
Banjar Provinsi Kalimantan Selatan

Fretika Septiawati, Sri Cahyo Identifikasi Akuifer untuk Penentuan 33


Wahyono, Simon Sadok Siregar Rencana Titik Sumur Bor Produksi
menggunakan Metode Geolistrik 2D
di Perkebunan Kelapa Sawit
Kabupaten Tanah Bumbu

Sitti Rahmasari Studi Geofisika terhadap Tanah 35


Makam yang Meninggi pada Makam
Habib Basirih Banjarmasin

Sudarningsih, Sadang Husain Unsur Alkali Tanah dan 36


Suseptibilitas Magnetik Sedimen
Permukaan Sungai Martapura
Kalimantan Selatan

Sri Cahyo Wahyono, Identifikasi Sebaran Batubara 37


Patimatuzahra, Simon Sadok Berdasarkan Data Well Logging di
Siregar Daerah X Kabupaten Tanah Bumbu,
Provinsi Kalimantan Selatan

Wahyu Tri Winarti, Hadma Yuliani Pembelajaran Fisika menggunakan 38


Blended Learning di Sekolah

vi
Wiwik Agustinaningsih Pengembangan Instrumen Analisis 39
Kreativitas Mahasiswa dalam
Pemodelan Personalized Learning

Ditya Kristina, Dwi Rasy Synthesis of Ni-Co(3,0)/TiO2 and 42


Mujiyanti, Rodiansono Ni-Fe(3,0)/TiO2 Alloy for Selective
Hydrogenation of Furfural to
Furfuryl Alcohol

Dyah Ayu Pramoda Wardani, Sintesis dan Karakterisasi Bentonit 43


Suyanta, Dwi Siswanta, Rendy Termagnetisasi sebagai Adsorben
Muhammad Iqbal, Erwin Prasetya Cepat Pisah
Toepak

Heny Puspita Dewi, Maria Dewi Synthesis and Characterization of 45


Astuti, Rodiansono Ruthenium-Molybdenum Catalyst
Supported on Titanium Oxide for
Selective Hydrogenation of Lauric
Acid to Lauryl Alcohol

Ishaq, Mohamad Nur Heriawan, Karakterisasi Zona Manifestasi 46


Asep Saepuloh Geotermal Berdasarkan Sifat Fisis
Permukaan Tanah menggunakan
Metode Geostatistik

Ismi Kamilia, Arfan Eko Fahrudin, Pembuatan Elektrookulogram (EOG) 47


Ade Agung Harnawan Dua Channel Berbasis
Mikrokontroler Arduino Uno

Maya Safitri, Ninis Hadi Haryanti, Karbon Aktif dari Purun Tikus 48
Suryajaya (Eleocharis Dulcis) untuk Adsorpsi
Logam Besi (Fe)

Muhammad Rizali Effect of Water Solvent pH to 49


Production Rate, CO2 Levels, and
Flame Color of Cow Biogas

Perriy Irawan Obat Herbal Kalimantan Tengah 50


Ditinjau dari Nanoteknologi

Sadang Husain, Suryajaya, Sepfina Sintesis Karakterisasi dan Potensi 52


Monica Hutasoit, Muhammad Nanokomposit Fe3O4@C dari Bijih
Yusup, Muhammad Irfansyah Besi sebagai Material Biosensor

Shaliha, Ninis Hadi Haryanti, Variasi Tekanan Impregnasi pada 53


Suryajaya, Mashuri, Muhammad Batang Kelapa Sawit Termodifikasi
Zainuri, Darminto, Tetti Novalina Melamin Formaldehida
Manik

Sulung Apria Nuki, Ninis Hadi Sifat Fisik dan Mekanik Batang 54
Haryanti, Suryajaya, Mashuri, Kelapa Sawit Termodifikasi

vii
Muhammad Zainuri, Darminto, Melamin Formaldehida terhadap
Tetti Novalina Manik Variasi pH Formalisasi

Sumaya Yulia Putri, Nur Eliza Biogas dari Limbah Cair Kelapa 55
Zayati, Yessie Widya Sari Sawit (POME) dengan Penambahan
Nanopartikel Fe2O3

Syahruji, Maria Dewi Astuti, High Dispersion of Ruthenium- 56


Rodiansono Molybdenum Catalyst Supported on
Active Carbon for Hydrogenation of
Levulinic Acid to γ-Valerolactone

Tajalil Jamal DND, Ichsan Ridwan, Model SWAT (Soil and Water 57
Nurlina Assessment) untuk Analisis Aliran
Permukaan dan Debit Air di Areaa
Sungai Besar Kabupaten Banjar

Hadma Yuliani, Muhammad Nasir, Pembelajaran Fisika Matematika I


Luvia Ranggi Nastiti dengan Model Self Regulated 58
Learning (SRL) Berbantukan
Lembar Kerja Mahasiswa : Dampak
Motivasi Belajar Mahasiswa

viii
RUNDOWN ACARA SEMINAR NASIONAL FISIKA DAN TERAPANNYA II 2019
SABTU, 5 OKTOBER 2019
NO. WAKTU KEGIATAN KETERANGAN RUANG
1. 07.30-09.00 Registrasi Diselingi Coffee Break
2. 09.00-09.30 Pembukaan dan - Pembacaan Ayat Suci Al-
Sambutan Qur’an
- Menyanyikan Lagu Indonesia
Raya
- Doa
Sambutan :
1. Sambutan Ketua Pelaksana
SENFIT II 2019
2. Sambutan Dekan FMIPA
ULM
3. Sambutan Rektor ULM
4. Sambutan Walikota
Banjarbaru, sekaligus
membuka acara secara
Hotel
simbolis
Rodhita
- Pemukulan Gong
(Ballroom)
3. 09.30-09.45 Ice Breaking PenampilanTari dan
Coffee Break
4. 09.45-12.30 Seminar Sesi Keynote Speaker I:
I-IV Dr. Eng. Idris Mandang, M.Si
Keynote Speaker II:
Dr. Eko Susilowati, M.Si
Keynote Speaker III:
Prof. Dr. rer. Nat. Agus
Rubiyanto, M.Eng. Sc
Keynote Speaker IV:
Dr. Ninis Hadi Haryanti, MS
5. 12.30-12.50 Penutupan Seminar Penyerahan Cinderamata dan Sesi
Foto Bersama
6. 12.50-13.40 ISHOMA
SESI PARALEL
1. 13.40-13.50 Registrasi
2. 13.50-16.40 Sesi Paralel Scopes I (Ruang A): Fisika Hotel
(Penyampaian Teori dan komputasi, Rodhita
Abstrak) Instrumentasi, Kontrol dan Ruang A
Optoelektronika, (Duvalia),
Scopes II (Ruang B): Geofisika Ruang B
dan Pendidikan Fisika (Ballroom)
Scopes III (Ruang C):Fisika dan Ruang
Material, Fisika Medik dan C (Ercilla)
Biofisika,Energi, Lingkungan
dan Lingkungan Lahan Basah
3. 16.40-17.00 Penutupan Penutupan

ix
SESI PARALEL
No. Waktu Kegiatan Ruang
1. 13.40-13.50 Registrasi
2. 13.50-16.40 Sesi Paralel
3. A B C
13.50-14.00 S19-NA01 S19-NB01 S19-NC01
14.00-14.10 S19-NA02 S19-NB02 S19-NC02
14.10-14.20 S19-NA03 S19-NB03 S19-NC03
14.20-14.30 S19-NA04 S19-NB04 S19-NC04
14.30-14.40 S19-NA05 S19-NB05 S19-NC05 Hotel Rodhita
14.40-14.50 S19-NA06 S19-NB06 S19-NC06 Ruang A
14.50-15.00 S19-NA07 S19-NB07 S19-NC07 (Duvalia),
15.00-15.10 S19-NA08 S19-NB08 S19-NC08 Ruang B
15.10-15.20 S19-NA09 S19-NB09 S19-NC09 (Ballroom)
dan Ruang C
15.20-15.30 S19-NA10 S19-NB10 S19-NC10
(Azzalea)
15.40-15.50 S19-NA11 S19-NB11 S19-NC11
15.50-16.00 S19-NA12 S19-NB12 S19-NC12
16.00-16.10 S19-NA13 S19-NB13 S19-NC13
16.10-16.20 S19-NB14 S19-NC14
16.20-16.30 S19-NB15 S19-NC15
16.30-16.40 S19-NB16
4. 16.40-17.00 Penutupan Hotel Rodhita
(Ballroom)

x
Ruang A (Duvalia)
Scopes : Fisika Teori dan komputasi, Instrumentasi, Kontrol dan Optoelektronika

13.50-14.00 S19-NA01 Achmad Fatikhul Karakterisasi Sensor IR sebagai


Arifin Pengukur Jarak Pakan pada Hopper
Ading (Automatic Feeding) Pintar
14.00-14.10 S19-NA02 Ade Agung Karakterisasi Multisensor Ultrasonik
Harnawan untuk Mengukur Level Pakan dalam
Hopper Ading Pintar
14.10-14.20 S19-NA03 Alfia Faizatul Otomasi Sistem Titrasi Kadar Asam
Azimah Lemak Bebas pada Palm Kernel Oil
Berbasis Arduino UNO
14.20-14.30 S19-NA04 Arfan Eko Pembuatan Sistem Monitoring Curah
Fahrudin Hujan Online dengan Modul GSM
SIM900
14.30-14.40 S19-NA05 Gia Eka Negara Sistem Monitoring Karbondioksida,
Kelembaban dan Temperatur pada Alih
Fungsi Lahan Gambut: Perkebunan
Kelapa Sawit (Elaesis Guineesis Jacq)
dan Tanaman Bawang Daun (Allium
Sp) Terintegrasi Database
14.40-14.50 S19-NA06 Ichsan Ridwan Analisis Kebakaran Lahan Gambut
menggunakan Citra Satelit
Multitemporal, Kabupaten Banjar
14.50-15.00 S19-NA07 Joko Santoso Pembuatan Sistem Monitoring Suhu di
Ruang Pengatur Udara Dan
Kelembaban di Dalam Chamber
Berbasis Modul Mikrokontroler
Atmega 16A-PU.
15.00-15.10 S19-NA08 Karolina Pembuatan Alat Ukur Kadar Oksigen
Indriyani pada T-Piece Resuscitator untuk
Neonatus Menggunakan Sensor ke-50
Berbasis Arduino Uno
15.10-15.20 S19-NA09 Muhammad Arie Prototipe Sistem Kontrol Level Air
Kurniawan Drainage Pump dengan Kendali PID
Berbasis Arduino Uno
15.20-15.30 S19-NA10 Neny Kurniawati Pemanfaatan Paparan Gelombang
Ultrasonik sebagai Antibakteri
Coliform pada Air Sungai Kahayan
15.40-15.50 S19-NA11 Rida Fathulana Pembuatan Sistem Monitoring Air
Faqih PDAM Berbasis Mikrokontroler
15.50-16.00 S19-NA12 Syaima Yassinta Pembuatan Alat Ukur Intensitas
Cahaya Untuk Led Grow Light pada
Greenhouse Berbasis Mikrokontroler
Atmega16A-PU
16.00-16.10 S19-NA13 Winardi Pembuatan Sistem Kontrol Otomatis
Suhu Uap Air di Dalam Chamber
menggunakan Metode Kendali
ON/OFF Berbasis Mikrokontroler
ATMega 16A-PU

xi
Ruang B (Ballroom)
Scopes : Geofisika dan Pendidikan Fisika

13.50-14.00 S19-NB01 Deni Anggara Penggunaan Media Ular Tangga pada


Materi Wujud Zat untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa Kelas VII di Panti Asuhan
Berkah
14.00-14.10 S19-NB02 Devi Pembelajaran Fisika menggunakan
Vitrianingsih Simulasi Phet pada Materi Hukum
Newton untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas VIII di Panti
Asuhan Berkah
14.10-14.20 S19-NB03 Dini Marlina Interpretasi Lapisan Bawah
Permukaan Penambangan Batu
Andesit di Kecamatan Batu Ampar
Kabupaten Tanah Laut Provinsi
Kalimantan Selatan dengan
menggunakan Metode Geolistrik 2D
14.20-14.30 S19-NB04 Simon Sadok Penentuan Lapisan Bawah
Siregar Permukaan Tanah di Daerah Bincau
Kabupaten Banjar dengan Metode
Seismik Refraksi
14.30-14.40 S19-NB05 Lingga Endar Identifikasi Intrusi Air Laut
Wijaya menggunakan Metode Geolistrik
Resistivitas di Desa Tabanio
Kabupaten Tanah Laut
14.40-14.50 S19-NB06 Ajeng Mahestri Identifikasi Ruang Terbuka Hijau
Metode menggunakan Hybrid Index
Citra Satelit Landsat 8 Oli Tirs di
Kecamatan, Pelaihari Tanah Laut
14.50-15.00 S19-NB07 Muhammad Klasifikasi Penggunaan Lahan di Das
Taufik Rahman Maluka menggunakan Transformasi
Tasseled Cap Pada Citra Landsat 8
15.00-15.10 S19-NB08 Nurlina Analisis Karakteristik Morfometri
DAS Maluka menggunakan Citra
Satelit Shuttle Radar Topography
Mission (SRTM)
15.10-15.20 S19-NB09 Rima Niatunai Prediction of Sand Stone Reservoar
Distribution using Seismic Attribute
Analysis and Inversion of Acoustic
Implementation in Fc-85 Field Basin
Tarakan North Kalimantan
15.20-15.30 S19-NB10 Selvy Tiurma Identifikasi Batu Andesit dengan
Simamora Metode Geolistrik menggunakan
Konfigurasi Schlumberger 2D di
Kecamatan Pengaron, Kabupaten
Banjar Provinsi Kalimantan Selatan
15.40-15.50 S19-NB11 Fretika Septiawati Identifikasi Akuifer untuk Penentuan

xii
Rencana Titik Sumur Bor Produksi
Menggunakan Metode Geolistrik 2D
di Perkebunan Kelapa Sawit
Kabupaten Tanah Bumbu
15.50-16.00 S19-NB12 Sitti Rahmasari Studi Geofisika terhadap Tanah
Makam yang Meninggi pada Makam
Habib Basirih Banjarmasin
16.00-16.10 S19-NB13 Sudarningsih Unsur Alkali Tanah dan
Suseptibilitas Magnetik Sedimen
Permukaan Sungai Martapura
Kalimantan Selatan
16.10-16.20 S19-NB14 Sri Cahyo Identifikasi Sebaran Batubara
Wahyono Berdasarkan Data Well Logging di
Daerah X Kabupaten Tanah Bumbu,
Provinsi Kalimantan Selatan
16.20-16.30 S19-NB15 Wahyu Tri Pembelajaran Fisika menggunakan
Winarti Blended Learning di Sekolah
16.30-16.40 S19-NB16 Wiwik Pengembangan Instrumen Analisis
Agustinaningsih, Kreativitas Mahasiswa dalam
Pemodelan Personalized Learning
16.40-16.50 S19-NB17 Hadma Yuliani Pembelajaran Fisika Matematika I
dengan Model Self Regulated
Learning (Srl) Berbentukan Lembar
Kerja Mahasiswa : Dampak Motivasi
Belajar Mahasiswa

xiii
Ruang C (Ercilla)
Scopes : Fisika Material, Fisika Medik dan Biofisika,Energi, Lingkungan dan
Lingkungan Lahan Basah
13.50-14.00 S19-NC01 Ditya Kristina Synthesis of Ni-Co(3,0)/TiO2 and Ni-
Fe(3,0)/TiO2 Alloy for Selective
Hydrogenation of furfural to furfuryl
alcohol
14.00-14.10 S19-NC02 Dyah Ayu Sintesis dan Karakterisasi Bentonit
Pramoda Wardani Termagnetisasi sebagai Adsorben Cepat
Pisah
14.10-14.20 S19-NC03 Heny Puspita Synthesis and Characterization of
Dewi Ruthenium-Molybdenum Catalyst
Supported on Titanium Oxide for Selective
Hydrogenation of Lauric Acid to Lauryl
Alcohol
14.20-14.30 S19-NC04 Ishaq Karakterisasi Zona Manifestasi Geotermal
Berdasarkan Sifat Fisis Permukaan Tanah
Menggunakan Metode Geostatistik
14.30-14.40 S19-NC05 Ismi Kamilia Pembuatan Elektrookulogram (Eog) Dua
Channel Berbasis Mikrokontroler Arduino
Uno
14.40-14.50 S19-NC06 Maya Safitri Karbon Aktif Dari Purun Tikus
(Eleocharis Dulcis) Untuk Adsorpsi
Logam Besi (Fe)
14.50-15.00 S19-NC07 Muhammad Pengaruh pH air pencampur terhadap
Rizali produksi, kadar CO2, dan nyala api biogas
kotoran
15.00-15.10 S19-NC08 Perriy Irawan Obat herbal Kalimantan Tengah ditinjau
dari nanoteknologi
15.10-15.20 S19-NC09 Sadang Husain Sintesis Karakterisasi dan Potensi
Nanokomposit Fe3O4@C dari Bijih Besi
sebagai Material Biosensor
15.20-15.30 S19-NC10 Shaliha Variasi Tekanan Impregnasi pada
Batang Kelapa Sawit Termodifikasi
Melamin Formaldehida
15.40-15.50 S19-NC11 Sulung Aprian Karakterisasi Sifat Fisik Dan Mekanik
Nuki Batang Kelapa Sawit Termodifikasi
Melamin Formaldehida Terhadap Variasi
Ph Formalisasi
15.50-16.00 S19-NC12 Sumaya Yulia Biogas dari Limbah Cair Kelapa Sawit
Putri (POME) dengan Penambahan
Nanopartikel Fe2O3
16.00-16.10 S19-NC13 Syahruji High Dispersion of Ruthenium-
Molybdenum Catalyst Supported on
Active Carbon for Hydrogenation of
Levulinic Acid to γ-Valerolactone
16.10-16.20 S19-NC14 Tajalil Jamal Model SWAT (Soil and Water
DND Assessment) untuk Analisis Aliran
Permukaan dan Debit Air di Area Sungai
Besar Kabupaten Banjar
16.20-16.30 S19-NC15 Hadma Yuliani Pembelajaran Fisika Matematika I dengan
Model Self Regulated Learning (SRL)
Berbantukan Lembar Kerja Mahasiswa :
Dampak Motivasi Belajar Mahasisiwa

xiv
Sesi Paralel
Parallel session

Ruang A
(Duvalia)

1
Karakterisasi Sensor IR sebagai Pengukur Jarak Pakan
pada Hopper Ading (Automatic Feeding) Pintar
Achmad Fatikhul Arifin1)*, Ade Agung Harnawan1), Arfan Eko Fahrudin1)
1)Program Studi Fisika FMIPA ULM

Email : achmadphysics15@gmail.com

ABSTRACT- Pengembangan sistem pemberi pakan ikan otomatis terus dilakukan salah satunya

adalah manajemen pengukuran jumlah pakan pada hopper ading (Automatic Feeding) pintar.

Pengukuran jarak pakan pada hopper dapat digunakan dua sensor inframerah GP2Y0A21YK0F,

untuk itu dilakukan karakterisasi dengan parameter pengukuran jarak, pengaruh sudut

pantulan dari sudut 0° - 70° dan sudut -70° - 0°, serta penghalang kaca sebagai penutup sensor

agar sensor terhalang dari debu pakan. Reflektor yang digunakan adalah kertas HVS berstandar

SNI. Berdasarkan hasil pengujian, pengukuran jarak yang dihasilkan oleh kedua sensor memiliki

selisih pengukuran minimal sebesar 0,18 cm untuk sensor 1 dan 0,06 cm untuk sensor 2.

Pengukuran jarak pada sudut pantulan menunjukkan bahwa sensor mampu melakukan

pengukuran dengan baik dari jarak 10 cm – 30 cm. Sedangkan penghalang kaca dengan tebal

1,49 mm memberikan selisih jarak pengukuran sebesar 0 – 0,5 cm pada jarak 0 – 25 cm dan 0,5 –

1 cm pada jarak 26 – 60 cm.

KATA KUNCI : jarak, Sensor IR GP2Y0A21YK0F , sudut, penghalang kaca

2
Karakterisasi Multisensor Ultrasonik untuk Mengukur
Level Pakan dalam Hopper Ading Pintar
Ade Agung Harnawan1,*), Iwan Sugriwan1), Achmad Kusairi2)
1) Prodi Fisika Universitas Lambung Mangkurat

2) Prodi Teknik Mesin Universitas Lambung Mangkurat

Email korespodensi : adeagungharnawan@ulm.ac.id

ABSTRACT−The initial study in making sensors measuring the level of fish feed in the hopper
is the characterization of the sensor, in this case, four of the HCSR05 ultrasonic multisensor was
chosen. For this reason, the characterization of distance readings between sensors with a flat
plane, a field with a certain tilt angle is embedded with mathematical compensation in the
microcontroller so that the readings are following the actual data displayed on the LCD. The
results of sensor characterization obtained the appropriate distance measurement limits are 3-60
cm, which corresponds to the height of the hopper and accurate data readings at the maximum
slope limit of the field is 11.30.

KEYWORDS : HCSR05, distance sensor, tilt angle

3
Otomasi Sistem Titrasi Kadar Asam Lemak Bebas pada
Palm Kernel Oil Berbasis Arduino UNO

Alfia Faizatul Azimah1), Arfan Eko Fahrudin1)*, Iwan Sugriwan1)


1)Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Lambung Mangkurat

Email : arfan_eko@ulm.ac.id

ABSTRACT- An automation system has been made in this research to determine the
percentage of free fatty acid content (%FFA) in PKO with alkalimetric titration
methode based on Arduino UNO microcontroller module. The automation system is
an integration of a software and hardware that consists of a sensor module DT-Sense as
the sensing component of the colour transformation, High Power LED (HPL) as the
light source, optocoupler sensor module as the sensing component of titrant droplets,
servo motor to rotate the burette faucet, LCD 2×16 character as the display component
and Arduino UNO module as the control system. The endpoint titration is detected by
measuring the changement of HPL light faced with titrated PKO using phototransistor
sensor module DT-Sense, by reading the changement of the voltage during the titration
process and determine the set point voltage when the titrate colour has been change.
The percentage of FFA content is obtained by counting the titrant volume with the
drops of the titrant by using the optocoupler sensor module based counter system. The
set point of endpoint titration is used for the control of servo motor rotation to close
and open the burette faucet. The automation system that has been made is tested for
titration with 9 mass variations and shows the error of %FFA is 0,02% to 0,55% with
volume counting error is 0,06 ml to 0,88 ml. Generally, the automation system is able to
stop the titration process when the titrate colour has change, and calculate the FFA
content based on the drops of titrant.

KEYWORD : arduino uno, automation, free fatty acid, palm kernel oil, titration

4
Pembuatan Sistem Monitoring Curah Hujan Online
dengan Modul GSM SIM900
1)* Arfan Eko Fahrudin, 1)Iwan Sugriwan, 1)Ade Agung Harnawan
1)Program Studi Fisika FMIPA ULM

Email : arfan_eko@ulm.ac.id

ABSTRAK− Monitoring curah hujan merupakan topik yang penting dalam


beberapa kontek aplikasi seperti: hidrologi, pertanian, peramalan cuaca, pemodelan
cuaca dan sebagainya. Dalam penelitian ini telah dibuat sistem pengukur curah
hujan online dengan modul GSM SIM900. Sistem yang dibuat terdiri dari sensor
tipping bucket, modul mikrokontroller arduino, penampil lcd 16x2 serta modul
komunikasi GSM SIM900. Hasil kalibrasi sensor tipping bucket diperoleh bahwa
volume air tiap tipping/jungkitan dari sensor tipping bucket adalah sebesar 2.03 ml
dan intensitas curah hujan tiap tipping diperoleh sebesar 0.369 mm. Data hasil
pengukuran curah hujan ditampilkan tiap jam pada lcd 16x2, selain itu dapat
ditampilkan juga pada server Internet Of Thing (IOT) Thingspeak.

KATA KUNCI : curah hujan, Internet Of Thing (IOT), modul GSM SIM900, modul
mikrokontroller arduino, sensor tipping bucket

ABSTRACT− Rainfall monitoring is an important topic in several application


contexts such as hydrology, agriculture, weather forecasting, weather modeling and
so on. In this study, an online rainfall measuring system has been developed with
the GSM SIM900 module. The system consists of a tipping bucket sensor, an arduino
microcontroller module, 16x2 dot matrix Liquid Crystal Display (LCD), Real-Time
Clock (RTC) module and GSM SIM900 communication module. Results of tipping
bucket sensor calibration obtained that the volume of water each tipping of the
tipping bucket sensor is 2.03 ml and the intensity of rainfall each tipping obtained by
0.369 mm. The rainfall data is displayed every hour on an LCD and also displayed
on Thingspeak's Internet Of Thing (IOT) server.

KEYWORDS : arduino microcontroller module, GSM SIM900 communication module,


Internet Of Thing (IOT), rainfall, tipping bucket sensor

5
Sistem Monitoring Karbondioksida, Kelembaban dan
Temperatur pada Alih Fungsi Lahan Gambut:
Perkebunan Kelapa Sawit (Elaesis Guineesis Jacq) dan
Tanaman Bawang Daun (Allium Sp) Terintegrasi
Database

Gia Eka Negara1), Iwan Sugriwan1)*, Arfan Eko Fahrudin1)


1) Program Studi Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Email : iwansugriwan@ulm.ac.id

ABSTRACT− Development of sensor network for real-time measurement carbon dioxide,


humidity, and temperature on land use change of peatland for an oil palm plantations and
welsh onion have been made. This research was focused on manufacturing instrument devices
for concentration measurement carbon dioxide, humidity, and temperature with results sent
wirelessly and equipped with data acquisition systems. This system consists of a transmitter
system and a receiver system, the function of the transmitter system is to measure the
concentration of carbon dioxide, humidity and temperature consisting of CDM4160, SHT-11,
Arduino Mega 2560, Voltage Follower, Power Supply, nRF24L01 + and 20x4 LCD. The
CDM4160 sensor output signal was conditioned by a voltage follower and forwarded to the
ADC microcontroller, measurement data was displayed on the LCD, then sent wirelessly to the
receiver system using nRF24L01 +, the data received was then displayed on an interface on a PC
made with Delphi 7.0, recorded automatically on Ms. Excel and sent to the XAMPP database.
This system had been applied to an oil palm plantations on peatland, welsh onion on a peatland
and primer peatland. For 30 minute with measured carbon dioxide concentration on peatland of
743.7 – 1133.14 ppm, humidity of 75.61–90.28 % and temperature 30.08 – 30.58 oC, in welsh
onion on peatland carbon dioxide concentration of 490.32 – 2270.97 ppm, humidity of 61.96 –
74.32 %, and temperature of 46.66 – 39.2 o C and on primer peatland carbon dioxide
concentration of 490.32 – 2270.97 ppm, humidity of 68.3 – 85.8 %, temperature of 53.6 – 41.8 oC.
From the results of statistical test with the z test was obtained carbon dioxide concentration on
oil palm plantations more smaller than primer peatland and carbon dioxide concentration on
welsh onion more smaller than primer peatland.

KEYWORD : carbon dioxide, humidity, oil palm plantation, peatland, temperature, welsh onion

6
Analisis Kebakaran Lahan Gambut menggunakan Citra
Satelit Multitemporal Kabupaten Banjar
Ichsan Ridwan1)*, Nurlina1), Wildan Yusuf1)
1) Program Studi Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Jl. A Yani Km 36 Banjarbaru 70714

Email : ichsanridwan@ulm.ac.id

ABSTRAK- Kebakaran hutan merupakan suatu kejadian yang selalu terulang di wilayah barat
Indonesia, khususnya di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Perhitungan daerah bekas terbakar
melalui survei terestial memerlukan waktu yang sangat lama dan biaya yang sangat tinggi.
Untuk itu perlu dikembangkan metode untuk analisis daerah bekas terbakar (burned area
analysis) menggunakan data satelit penginderaan jauh yang memiliki keunggulan dalam
akurasi, cepat, konsisten dan murah serta dapat dilakukan pada daerah yang relatif luas.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis lahan dan menentukan letak titik hotspot daerah
yang terbakar. Metode yang digunakan adalah Differenced Normalized Burn Ratio (DNBR)
dengan memasukan nilai Normalized Burn Ratio (NBR) pada bulan April dan September,
kemudian dilakukan identifikasi suhu permukaan. Hasil dari Differenced Normalized Burn Ratio
(DNBR) didapat peta luas daerah yang terbakar. Sedangkan hasil dari indentifikasi suhu
permukaan didapat peta temperatur dan peta letak titik hotspot wilayah yang diteliti. Hasil
dari penelitian ini yaitu luas lahan gambut di Kabupaten Banjar sebesar 58.048,76 ha yang
tersebar di 8 kecamatan yaitu Astambul, Beruntung Baru, Gambut, Martapura, Martapura
Barat, Mataraman, Simpang Empat dan Sungai Tabuk. Luas lahan Gambut di Kabupaten Banjar
yang memiliki luka bakar rendah dengan luas 966,146 ha, luka bakar sedang namun cendrung
rendah dengan luas 3.316,004 ha, luka bakar sedang namun cendrung tinggi dengan luas
873,303 ha dan luka bakar tinggi dengan luas daerah yang terbakar 28,127 ha. Nilai estimasi
suhu pada daerah Gambut dikelaskan dalam tiga bagian yaitu 34,66 – 47,43 terdapat pada 171
titik lokasi, 47,43 – 60,20 terdapat pada 5 titik lokasi, dan 60,202 – 72,97 terdapat pada 1 titik
lokasi. Jadi total estimasi daerah gambut rawan dan sudah terbakar berjumlah 177 titik.

KATA KUNCI : differenced normalized burn ratio, indentifikasi suhu permukaan, kebakaran hutan,
normalized burn ratio, penginderaan jauh, titik hotspot

7
Pembuatan Sistem Monitoring Suhu di Ruang Pengatur
Udara dan Kelembaban di dalam Chamber Berbasis
Modul Mikrokontroler Atmega 16A-PU.

Joko Santoso1)*, Iwan Sugriwan1), Arfan Eko Fahrudin1)


1)Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Lambung Mangkurat

Email : jokosantoso1507@gmail.com

ABSTRAK− Fokus dari penelitian ini adalah pembuatan sistem monitoring suhu dan
kelembaban berbasis modul mikrokontroler ATMega 16A-PU yang diterapkan secara langsung
pada sistem pemanas TBS. Sistem monitoring terdiri dari power supply DC, penguat voltage
follower, modul sensor SHT11, sensor LM35 Waterproof, LCD 20x4 karakter dan modul
mikrokontroler ATMega 16A-PU. Sedangkan untuk sistem pemanas TBS terdiri dari steam,
boiler, ruang pengatur udara dan chamber. Sensor LM35 Waterproof digunakan untuk memonitor
suhu di ruang pengatur udara dan modul sensor SHT11 digunakan untuk memonitor suhu dan
kelembaban di dalam chamber. Sistem monitoring yang telah dibuat dilengkapi dengan
perangkat lunak akuisisi data menggunakan Delphi 7.0 untuk menampilkan data secara real
time dan menyimpannya ke dalam Excel serta database. Pengujian dilakukan dengan
mengalirkan wet steam yang dihasilkan dari boiler ke dalam ruang pengatur udara dan chamber.
Proses pemanasan TBS dilakukan selama 1 jam dalam chamber. Nilai error rata-rata pembacaan
alat ukur standar dengan alat ukur yang telah dibuat untuk sensor LM35 Waterproof dengan
range pengukuran 20-90ºC adalah sebesar 1,22ºC. Sedangkan untuk modul sensor SHT11, nilai
error rata-rata pembacaan dengan range pengukuran 27-80ºC dan 80-96% adalah sebesar 0,99°C
dan 0,84%.

KATA KUNCI : mikrokontroller ATMega 16A-PU, real time, sistem monitoring, sistem pemanas TBS,
suhu dan kelembaban.

Design a Temperature Monitoring System in the Air


Control Room and Humidity Inside the Chamber-based
Atmega 16A-PU Microcontroller Module
Joko Santoso1)*, Iwan Sugriwan1), Arfan Eko Fahrudin1)
1) Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences,

Lambung Mangkurat University

Email : jokosantoso1507@gmail.com

ABSTRACT- The focus of this research is to create a temperature and humidity monitoring
system based on the ATMega 16A-PU microcontroller module which is applied directly to the
FFB heating system. Temperature and humidity measuring devices consist of DC power

8
supply, voltage follower, SHT11 sensor module, LM35 Waterproof sensor, 20x4 character LCD
and ATMega 16A-PU microcontroller module. Whereas the FFB heating system consists of
steam, boiler, air control room, and chamber. The system can be realized by placing the LM35
Waterproof sensor inside the air control room and the SHT11 sensor module inside the
chamber. This system is also equipped with data acquisition software using the Delphi 7.0
program to display measured data in real-time and save it to Excel and the database. Tests
carried out by flowing using wet steam generated from the boiler into the air control room and
chamber. The heating process of the FFB is done for 1 hour in a chamber. The average error
value of reading the standard gauge with a gauge that has been made for the LM35 Waterproof
sensor with a measurement range of 20-90ºC is 1.22ºC. As for the SHT11 sensor module, the
average error value of readings with a measurement range of 27-80ºC and 80-96% is 0.99 ° C
and 0.84%.

KEYWORDS : ATMega16A-PU microcontroller, heating system, monitoring system, real time,


temperature and humidity.

9
Pembuatan Alat Ukur Kadar Oksigen pada T-Piece
Resuscitator untuk Neonatus menggunakan Sensor ke-50
Berbasis Arduino Uno
Karolina Indriyani1)*, Iwan Sugriwan1), Arfan Eko Fahrudin1)
1) Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Lambung Mangkurat

Email : karolinaindriani@gmail.com

ABSTRAK- Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan alat ukur kadar oksigen pada T-Piece
Resuscitator untuk neonatus menggunakan sensor KE-50 berbasis arduino uno. Alat ukur yang
dibuat terdiri dari pengguat AD620, sensor KE-50, microkontroler arduino Uno, buzzer, PC,
dengan program Delphi 7 dan ditampilkan pada LCD. Pengujian pada alat ukur ini dilakukan
pada alat medis yaitu T-Piece Resuscitator yang digunakan untuk resusitasi neonatus. Hasil
dari nilai kadar oksigen akan ditampilkan pada LCD 128X64 dan PC. Pada sistem pengukur O 2
yang dibuat menampilkan kadar oksigen 21% sampai dengan 100 % disesuaikan dengan
pengaturan yang telah ditentukan pada T-Piece Resuscitator. Pengambilan data dilakukan di
RSUD RS Ulin di Banjarmasin dan diperoleh nilai akurasi rata-rata adalah 93.39%.
KATA KUNCI : kadar oksigen, modul arduino uno, neonatus, sensor ke-50T, T-piece resuscitator

ABSTRACT- In this research, an oxygen level measuring device was made in the T-Piece
Resuscitator for neonates using an arduino uno based KE-50 sensor. Measuring instruments
made consist of AD 620 amplifier, KE-50 sensor, Arduino Uno microcontroller, buzzer, PC, with
Delphi 7 program and displayed on the LCD. Testing on this measuring instrument is carried
out on a medical instrument namely the T-Piece Resuscitator used for neonatal resuscitation.
The results of the oxygen content will be displayed on the LCD 128X64 and PC. In the O 2
measuring system that is made showing oxygen levels of 21% to 100% adjusted to the settings
that have been determined in the T-Piece Resuscitator. Data was collected at Ulin Hospital in
Banjarmasin and obtained an average accuracy value of 93.39%.
KEYWORDS : oxygen levels, T-piece resuscitator, ke-50 sensor, arduino uno module, neonate

10
Prototipe Sistem Kontrol Level Air Drainage Pump
dengan Kendali PID Berbasis Arduino Uno
Muhammad Arie Kurniawan1)*, Ade Agung Harnawan1), Iwan Sugriwan1)
1)Program Studi Fisika FMIPA ULM

Email : iwansugriwan@ulm.co.id

ABSTRAK- Prototipe sistem kontrol level air drainage pump dengan kendali PID berbasis
arduino telah direalisasikan. Prototipe kontrol level air tersebut terdiri dari modul sumber air,
modul kontrol level air, modul mekanik, dengan sensor ultrasonik HC-SR04, mikrokontroler
arduino uno, LCD 16 x 2 karakter, dan personal computer (PC). Prototipe ini dapat dijadikan
model pada drainage pump di PLTA Ir. P. M. Noor yang masih menggunakan kontrol ON/OFF.
Penambahan level air yang terjadi di dalam plan dilakukan oleh modul sumber air, level air
dibaca oleh sensor ultrasonik HC-SR04 yang mempunyai persamaan karakteristik Y= 0,9795x
+0,0603 dalam cm. Untuk menyetabilkan level air sesuai dengan set point, maka air akan
dikeluarkan dengan pompa yang dikendalikan dengan kontrol PID. Konstanta Kp, Ki, dan Kd
yang digunakan berturut-turut adalah 200, 1.5, dan 1. Hasil pengujian level air pada set point 15
cm dengan level awal 13 cm, didapatkan settling time selama 243 sekon dan error level berkisar
antara 0-0,20 cm.

KATA KUNCI : arduino uno, drainage pump, , PID, sensor ultrasonik HC-SR04

11
Pemanfaatan Paparan Gelombang Ultrasonik sebagai
Antibakteri Coliform pada Air Sungai Kahayan
Neny Kurniawati1)*, Kerelius2), Siti Sunariyati3), Luqman Hakim1),
Dyah Ayu Pramoda Wardani2), Widya Krestina3)
1)Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Palangka Raya
2)Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Palangka Raya
3)Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Palangka Raya

Email : nenykurniawati@mipa.upr.ac.id

ABSTRAK− Air Sungai Kahayan pada tahun 2008 sudah terkategori tercemar berat, salah satu
indikasi pencemarnya adalah tingginya jumlah bakteri coliform, sehingga perlu dilakukan
upaya untuk mengurangi pencemaran tersebut. Salah satu metode alternatif untuk mengurangi
jumlah bakteri adalah dengan paparan gelombang ultrasonik, yaitu dengan memanfaatkan
sifatnya yang memiliki frekuensi tinggi dan dapat merambat dalam medium padat, cair, dan
gas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan gelombang ultrasonik yang berfungsi
sebagai antibakteri coliform pada air sungai Kahayan. Pengambilan sampel air sungai dilakukan
dengan teknik Grab Sampling menggunakan alat Kemmerer Sampler. Sampel air yang didapatkan
diberikan paparan gelombang ultrasonik secara langsung, tanpa merubah kondisi lingkungan
awal. Frekuensi divariasikan pada 20 kHz, 30 kHz, 40 kHz, 50 kHz, dan 60 kHz dengan waktu 2
jam untuk memperoleh data frekuensi optimum. Uji coliform dilakukan dengan metode MPN,
dengan tahapan uji pendugaan, uji penegasan, dan perhitungan koloni. Hasil uji MPN 24 jam
setelah paparan menunjukkan bahwa penggunaan ultrasonik sebagai antibateri bekerja
optimum pada frekuensi 40 kHz, dengan efisiensi 81,79%.

KATA KUNCI : antibakteri, coliform, ultrasonik, water treatment

ABSTRACT− Kahayan River water in 2008 has been categorized as heavily pollut, one
indication of pollution is the high number of coliform bacteria, so it is necessary to make efforts
to reduce the pollution. One alternative method for reducing the number of bacteria can be to
use ultrasonic wave exposure, by using its high frequency characteristics and its ability to
propagate in solid, liquid, and gas mediums. This study aims to examine the use of ultrasonic
waves as an antibacterial coliform in the Kahayan River water. Water sampling has been carried
out with the Grab Sampling technique using the Kemmerer Sampler tool. Water samples have
been exposed to ultrasonic waves directly, without changing the initial environmental
conditions. Frequencies vary in 20 kHz, 30 kHz, 40 kHz, 50 kHz, and 60 kHz at 2 hours to obtain
the optimum frequency. Coliform test was carried out by the MPN method, with the estimation
test stage, the affirmation test stage, and the colony calculation stage. MPN test results 24 hours

12
after exposure, showed that the use of ultrasonic as an antibacterial coliform works optimally at
a frequency of 40 kHz, with efficiency 81.79%.
KEYWORDS : antibakterial, coliform, ultrasonic, water treatment

13
Pembuatan Sistem Monitoring
Air PDAM Berbasis
Mikrokontroler
Rida Fathulana Faqih1), Iwan Sugriwan1)*, Ade
Agung Harnawan1)
1)Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Lambung Mangkurat, Jalan Ahmad Yani km. 36 Banjarbaru, Kalimantan


Selatan

Email : iwansugriwan@ulm.co.id

ABSTRACT− The research of the microcontroller-based PDAM water monitoring system has
been completed and implemented in one of the household users of the PDAM. This monitoring
system consists of a transmitter and receiver device. The transmitter device aims to retrieve and
transmit information data in the form of debit, volume, and water usage costs. While the receiver
device aims to receive data information that can be read by Microsoft Excel. Data transmission is
done wirelessly with the SMS Gateway using the SIM800L GSM module. This system is made
with several components including, Arduino Uno Microcontroller, YF-S201 sensor, 20x4 I2C LCD,
DS3231 RTC module, SIM800L GSM module, and computer. The results of the GSM module
testing were carried out in three different places and the result was that the communication went
well. The results of system characterization are made in accordance with the reading of the
PDAM meter with a volume deviation of 3 ml - 5 ml. The results of the system implementation in
the household for three days obtained the volume and cost of water use amounting to 1,688,530
ml, Rp.9,219, -; 1,341,500 ml, Rp.7,324, -; 1,606,268 ml, Rp.8,770, - and there is a difference in
volume of 2 - 8 ml between the system and the PDAM meter.

KEYWORD : GSM SIM800L, PDAM, sensor YF-S201, receiver

14
Pembuatan Alat Ukur Intensitas Cahaya untuk Led Grow
Light pada Greenhouse Berbasis Mikrokontroler
ATMEGA16A-PU
Syaima Yassinta1), Iwan Sugriwan1)*, Arfan Eko Fahrudin1)
1) Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lambung Mangkurat
Jalan. A. Yani Km. 36 Banjarbaru, Kalsel

Email : iwansugriwan@ulm.ac.id

ABSTRAK- LED (light emitting diode) Grow Light merupakan lampu yang digunakan untuk
pertumbuhan tanaman. Lampu LED memiliki warna cahaya yang beraneka ragam di mana
masing-masing warna mempunyai panjang gelombang yang berbeda. Untuk proses
fotosintesis, cahaya ditangkap oleh zat hijau daun (chlorophyll). Klorofil menyerap cahaya
merah dengan panjang gelombang (600 - 700 nm) sampai biru (400 - 500 nm), dan intensitas
cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan mengukur
panjang gelombang LED GrowLight, membuat alat ukur intensitas cahaya untuk LED
GrowLight pada Greenhouse berbasis mikrokontroler ATMega16A-PU dan mendesain tata
letak lampu pada Greenhouse. Pengukuran panjang gelombang dilakukan dengan
menggunakan alat spektrometer prisma dengan hasil panjang gelombang spektrum merah
berkisar antara 665 nm – 726 nm dan untuk spektrum biru berkisar 445 nm – 486 nm. Alat ukur
intensitas cahaya dibuat dengan menggunakan sensor LDR (Light Dependent Resistance).
Pengujian alat dilakukan didalam greenhouse pada siang dan malam hari dengan
menempatkan alat setiap jarak 10 cm dengan waktu 3 menit. Hasil intensitas pada siang siang
hari berkisar antara 128 lux - 500 lux, sedangkan malam hari berkisar antara 2 lux - 400 lux.

KATA KUNCI : intensitas cahaya, LED growlight lux, mikrokontroler ATMega16A-PU, panjang
gelombang

15
Pembuatan Sistem Kontrol Otomatis Suhu Uap Air di
dalam Chamber Menggunakan Metode Kendali ON/OFF
Berbasis Mikrokontroler ATMega 16A-PU

Winardi1), Iwan Sugriwan1)*, Ade Agung Harnawan1), Tanto Budi Susilo2), Oni
Soesanto3), Alan Dwi Wibowo4), Hysyam Musthafa AL Hakim4), Susi4)
1)Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Lambung Mangkurat


2)Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Lambung Mangkurat


3)Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Lambung Mangkurat


4)Program Studi Teknik Industri Pertanian, Fakultas Pertanian,

Universitas Lambung Mangkurat

Email : iwansugriwan@ulm.ac.id

ABSTRACT- An automatic steam temperature control system has been created and
will be applied to the oil palm fruit heating system. This control system consists of
Power Supply, ATMega16 Microcontroller, SHT11, Voltage Follower, Relay, LM35
Waterproof and 20x4 character LCD. SHT11 is used to measure the temperature of
water vapor and humidity over the inside of the chamber and the LM35 waterproof is
used to measure the temperature of water vapor under the inside of the chamber. The
heating system consists of steam, boiler, blower and chamber. The results obtained
from the control system can be recorded in real time by using Delphi 7.0 software and
can be stored through Microsoft Excel and the database. The results obtained by using
palm at the 60oC setpoint are controlled for 4 hours and every hour some palm will be
removed from the chamber. The chamber is heated from At 10 hours past 43 minutes
with a measured bottom temperature of 21.79oC and a measured upper temperature of
22.88oC. At 14 hours past 24 minutes TBS began to be inserted into the chamber and
will be maintained at a temperature of 60oC. Several factors influence the temperature
decrease due to filling water, changing fuel, and opening the chamber door when it
wants to remove the FFB when the FFB is already an hour in the chamber.

KEYWORDS : ATMega 16A-PU microcontroller, control system, database, heating system,


real time, temperature and humidity

16
Sesi Paralel
Parallel session

Ruang B
(Ballroom)

17
Penggunaan Media Ular Tangga pada Materi Wujud
Zat untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas
VII di Panti Asuhan Berkah

Deni Anggara *, HadmaYuliani


1) 1)

1) Mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA FTIK IAIN Palangkaraya


2) Dosen Jurusan Pendidikan MIPA FTIK IAIN Palangka Raya

Email : denianggara013@gmail.com

ABSTRAK- Penelitian ini bertujuan: untuk mengetahui motivasi belajar kelas VII di
Panti Asuhan Berkah pada Mata Pelajaran IPA dalam pembahasan Wujud Zat. Hasil
penelitian menujukan bahwa siswa mengalami peningkatan motivasi belajar setelah
menerapkan Media Ular Tangga pada materi pembelajaran Wujud Zat. Jadi menurut
peneliti penggunaan Media Ular Tangga pada Materi Wujud Zat dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
KATA KUNCI : media ular tangga, motivasi belajar, wujud zat

ABSTRACT- The study was intended: to learn the motivation for studying VII in the
center Foster care for an ipa subject in complex subject matter. Research results Directing that
students experience increased motivation for learning after applying the media Snakes and
ladders on lesson materials of substance form. So according to my research on media use
Snakes and ladders on matter in substance form can increase the motivation of learning.

KEYWORDS : learning motivation, media snake ladder, substance form

18
Pembelajaran Fisika menggunakan Simulasi Phet pada
Materi Hukum Newton untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas VIII di Panti Asuhan Berkah
Devi Vitrianingsih1)*, HadmaYuliani1)
Mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA FTIK IAIN Palangkaraya

Email : devivitrianingsih@gmail.com

ABSTRAK- Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan
menggunakan media Physics Education Technology (PhET) pada materi
pembelajaran hukum Newton; (2) Untuk mengetahui respon siswa setelah diterapkan
media PhET pada pembahasan hukum Newton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
(1) hasil belajar siswa sesudah diterapkan media PhET mengalami peningkatan; (2)
Respon siswa terhadap materi pembelajaran hukum Newton dengan menggunakan
media PhET pada mata pelajaran Fisika pada umumnya menyatakan senang, dan
siswa merasa bermanfaat.

KATA KUNCI : media PhET, hukum newton, hasil belajar, respon siswa

ABSTRACT- This study was intended : (1) to know the results of a student’s study by using
Physics Education Technology (PhET) on learning materials Newton’s law; (2) to find out
student’s response after media phet applied to them Newton’s legal field. Studies indicate that :
(1) student’s studies after implementation by media PhET has improved; (2) student’s respond
to the material Newton’s law study by using media phet on physics subjects generally express
pleasure, and students feel beneficial

KEYWORDS : media phet, newton’s law, results, student response

19
Interpretasi Lapisan Bawah Permukaan Penambangan
Batu Andesit di Kecamatan Batu Ampar Kabupaten
Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan dengan
menggunakan Metode Geolistrik 2D
Dini Marlina1)*, Fahruddin1), Simon Sadok Siregar1)
1) Program Studi Fisika FMIPA ULM

Email : dinymarlina@gmail.com

ABSTRAK- Telah dilakukan penelitian tentang interpretasi lapisan batu andesit berdasarkan

nilai resistivitas dengan menggunakan metode geolistrik 2D konfigurasi Schlumberger di

Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut Povinsi Kalimanta Selatan. Penelitian ini

dilakukan pengambilan data sebanyak lima lintasan dengan panjang 270 m. Tujuan penelitian

adalah untuk menentukan model penampang 2D dan jenis litologi, kedalaman dan ketebalan

lapisan batu andesit berdasarkan nilai resistivitas. Hasil penelitian dari penampang 2D terdapat

jenis litologi sebanyak tiga lapisan yaitu top soil, lempung dan batu andesit dengan nilai

resistivitas 20-7000 Ωm. Hasil interpretasi yang diindikasikan sebagai batu andesit tersebar

pada lintasan 2,3,4 dan 5 dengan ketebalan 50-58 m dan kedalaman lapisan batu andesit berada

dikedalaman 11-72 m.

KATA KUNCI : batu ampar, batu andesit, metode geolistrik 2D, resistivitas

Interpretation of Underwater Surface Andesit Stone


Mining in Batu Ampar District, South Sea District, South
Kalimantan Province using 2D Geolistric Methods
Dini Marlina1)*, Fahruddin1), Simon Sadok Siregar1)
1) Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences,
Lambung Mangkurat University

Email : dinymarlina@gmail.com
ABSTRACT- Research on the interpretation of andesite stone layers based on resistivity values
has been carried out using the Schlumberger configuration 2D geoelectric method in Batu
Ampar District, Tanah Laut Regency, South Kalimantan Province. This research was conducted
by taking data as many as five lines with a length of 270 m. The purpose of this study was to
determine the 2D cross section model and the type of lithology, depth and thickness of the

20
andesite stone layer based on resistivity values. The results of the study of 2D cross section
there are three types of lithology types, namely top soil, clay and andesite stone with a
resistivity value of 20-7000 Ωm. The results of the interpretation are indicated as andesite
scattered on paths 2,3,4 and 5 with a thickness of 50-58 m and the depth of the andesite stone
layer is at a depth of 11-72 m.

KEYWORDS : 2D geoelectric methods, andesite stone, ampar stone, resistivity

21
Penentuan Lapisan Bawah Permukaan Tanah di Daerah
Bincau Kabupaten Banjar dengan Metode Seismik
Refraksi
Simon Sadok Siregar1)*, Fahruddin1), Sudarningsih1)
1)Program Studi Fisika, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lambung Mangkurat

Email : sim_sir@yahoo.com

ABSTRAK- Pembangunan sarana infrastruktur di lahan rawa di daerah Bincau terlebih


dahulu harus mengubah struktur dan bentuk permukaan tanah di wilayah tersebut. Untuk
memenuhi hal tersebut, penelitian tentang struktur bawah permukaan tanah rawa tersebut
telah dilakukan dengan menggunakan Metode Seismik Refraksi, dengan tujuan mengetahui
jenis batuan, ketebalan serta kedalaman lapisan bawah permukaan tanahnya. Berdasarkan
data analisis diketahui kecepatan gelombang di lapisan pertama sebesar 412,541 – 736,594
m/s merupakan jenis klasifikasi tanah yang terdiri pasir dan pasir kerikilan. Kecepatan
gelombang lapisan kedua sebesar 1014,493 – 1394,052 m/s, dikategorikan sebagai klasifikasi
tanah yang terdiri dari alluvial, pasir, pasir kerikilan dan lempung dan Kecepatan gelombang
lapisan ketiga sebesar 1923,077 – 2361,275 m/s, diklasifikasikan sebagai kombinasi tanah dan
batuan yang terdiri darilempung dan batu kapur. Berdasarkan hasil penelitian ini, lahan
rawa daerah Bincau kabupaten Banjar layak dikembangkan pembangunan sarana infrastruktur
diatasnya.

KATA KUNCI : alluvial, lempung, metode sismik refraksi

ABSTRACT- Development of infrastructure facilities in swamps in the Bincau area must first
change the structure and shape of the land surface in the area. To accomplish this, research on
the subsurface structure of the swamp has been carried out using the Refraction Seismic
Method, with the aim of knowing rock type, thickness and depth of the subsurface layer. Based
on the analysis data it is known that the wave velocity in the first layer of 412,541 - 736,594 m/s
is a type of soil classification consisting of sand and gravel sand. The second layer wave velocity
of 1014,493 - 1394,052 m/s, categorized as soil classification consisting of alluvial, sand, gravel
and clay sand and the third layer wave velocity of 1923,077 - 2361,275 m/s, classified as a
combination of soil and rock consisting of clay and limestone. Based on the results of this study,
the Bincau wetland area of the Banjar district is feasible to develop infrastructure facilities in
their area

KEYWORDS : alluvial, clay, refraction seismic metho

22
Identifikasi Intrusi Air Laut menggunakan Metode
Geolistrik Resistivitas di Desa Tabanio Kabupaten Tanah
Laut
Lingga Endar Wijaya1)*, Sri Cahyo Wahyono1), Sudarningsih1)
1) Program Studi Fisika FMIPA ULM

Email : linggaendarwijaya@gmail.com

ABSTRAK- Telah dilakukan penelitian tentang pendeteksian intrusi air laut menggunakan

metode geolistrik 2D konfigurasi Wenner di Desa Tabanio, Kecamatan Takisung, Kabupaten

Tanah Laut. Penelitian ini dilakukan pada tiga lintasan yang masing-masing panjangnya

mencapai 200 m. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan lapisan tanah/batuan yang

terintrusi air laut dan lapisan penyusun lainnya serta mengetahui kadar Na dan Cl dari air

sumur di daerah penelitian. Terdapat empat jenis lapisan pada daerah penelitian yaitu pasir

berkerikil yang terendam air tawar dengan nilai resistivitas 9,51-138 Ωm, lempunglanauan

basah dengan nilai resistivitas 0,0454-9,51 Ωm, lempunglanauan-pasiran dengan nilai

resistivitas 9,51-138 Ωm dan pasiran dengan nilai resistivitas 524 Ωm. Hasil interpretasi data

menunjukkan telah terjadi intrusi air laut di Desa Tabanio. Nilai resistivitas lapisan

tanah/batuan yang terintrusi air laut adalah 0,0454-9,51 Ωm (lapisan lempunglanauan basah).

Berdasarkan hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa kadar Na dan Cl dari ketiga sampel

masih di bawah batas maksimum untuk dikonsumsi, dimana kisaran kadar Na adalah 42,130-

71,330 mg/L sedangkan untuk Cl adalah 63,35-102,97 mg/L.

KATA KUNCI : desa tabanio, intrusi air laut, resistivitas

Identification of Sea Water Intrusion using the Resistivity


Geoelectric Methods in Tabanio Village, Tanah Laut
Regency
Lingga Endar Wijaya1)*, Sri Cahyo Wahyono1), Sudarningsih1)
1) Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences,

Lambung Mangkurat University

Email : linggaendarwijaya@gmail.com

23
ABSTRACT- The research detection of sea water intrusion has been conducted using the 2D-

type geoelectric method with Wenner configuration in Tabanio Village, Takisung District, Tanah

Laut Regency. This research was conducted on three tracks which every track has a length

reached up to 200 m. The aim of this research is to determine the soil/rock layers that were

intruded by sea water and other constituent layers and knowing the levels of Na and Cl from

well water in the research area. There are four types of layers in the research area that are

gravelled sand submerged by freshwater with resistivity value 9.51-138 Ωm, wet silt-clay with

resistivity value 0.0454-9.51 Ωm, sandy silt-clay with resistivity value 9.51-138 Ωm and sand

layer with resistivity value 524 Ωm. The results of data interpretation show sea water intrusion

has occurred in Tabanio Village. Resistivity value of soil/rock layers that were intruded by sea

water is 0.0454-9.51 Ωm (wet silt-clay layer). Based on the results of laboratory tests show that

the Na and Cl levels of the three samples are still below the maximum limit for consumption,

where the Na levels range is 42.130-71.330 mg/L while for Cl is 63.35-102.97 mg/L.

KEYWORDS : resistivity, sea water intrusion, tabanio village.

24
Identifikasi Ruang Terbuka Hijau menggunakan Hybrid
Index Citra Satelit Landsat 8 Oli Tirs di Kecamatan
Pelaihari, Tanah Laut
Ajeng Mahestri1)*, Nurlina1), Ichsan Ridwan1)
1) Program Studi S1 Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Jl. A Yani Km 36 Banjarbaru 70714

Email : Ajeng.mhst21@gmail.com

ABSTRAK- Ruang terbuka hijau (RTH) merupakan area tidak terbangun yang memiliki fungsi
sebagai suatu sistem sirkulasi udara dan area. RTH berfungsi sebagai penunjang kenyamanan,
kesejahteraan, pengikatan kualitas lingkungan, dan pelestarian alam, umumnya terdiri dari
ruang pergerakan linier atau koridor dan ruang pulau atau oasis. RTH terdiri atas area terbuka
berupa taman, tempat hidup tumbuhan yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja
ditanam. Metode Hybrid Index terdiri atas NDVI, NDWI, NDBI dan NDBaI. NDVI (Normalized
Difference Vegetation Index) merupakan indeks kawasan vegetasi dengan rentang nilai -0.682439
- 0.753982. NDBaI (Normalized Difference Barness Index) merupakan indeks kawasan terbuka
dengan rentang nilai -0.016961 - 1.58879. RTH terdiri atas Indeks kawasan vegetasi dan indeks
kawasan terbuka, sedangkan non RTH terdiri atas indeks kawasan air dan indeks kawasan
terbangun. Luas RTH yang ada di Kecamatan Pelaihari adalah 73,892.7 m 2 atau sekitar 19%
dari luas daerah Kecamatan Pelaihari.

KATA KUNCI : hybrid index ,landsat 8 oli-tirs, pelaihari, RTH

ABSTRACT- Green open space is a non-built area that has a function as an air and area
circulation system. GOS functions as a support for comfort, well-being, binding of
environmental quality, and conservation of nature, generally consisting of linear or corridor
movement and island space or oasis. GOS consists of open areas, plant life places that grow
naturally and deliberately planted. The Hybrid Index method consists of NDVI, NDWI, NDBI
and NDBaI. NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) is a change in index of vegetation
area with a range of values -0.682439 ≥ NDVI ≤ 0.753982. NDWI (Normalized Difference Water
Index) is a change index of the area of a water body with a range of values 0 ≥ NDWI ≤ 0.920705.
NDBI (Normalized Difference Built-Up Index) is an area change index built with a range of
values -0.920705 ≥ NDBI ≤ 0. NDBaI (Normalized Difference Barness Index) is an index of
changes in open regions with a range of values -0.016961 ≥ NDBaI ≤ 1.58879. GOS consists of a
change in vegetation area index and an open area change index, while non green open space
consists of a water area change index and an open area change index. The area of GOS in
Pelaihari District is 73,892.7 m2 or around 19% of the area of Pelaihari District.

KEYWORDS : GOS, hybrid index , landsat 8 oli-tirs, pelaihari

25
Klasifikasi Penggunaan Lahan di DAS Maluka Provinsi
Kalimantan Selatan menggunakan Transformasi Tasseled
Cap pada Citra Landsat 8
Muhammad Taufik Rahman1)*, Ichsan Ridwan1), Nurlina1)
1) Program Studi Fisika FMIPA ULM

Email : taufikrahman1215@gmail.com

ABSTRAK- Penggunaan lahan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap fungsi
tata air di suatu Daerah Aliran Sungai (DAS). Penggunaan lahan yang baik dan tepat mampu
memberikan keuntungan bagi daerah di sekitarnya. Mengingat peranan dan fungsi DAS yang
sangat penting bagi kehidupan manusia secara luas, maka pengelolaan DAS perlu
dilaksanakan secara terus menerus dan terpadu. Salah satu usaha dalam rangka pengelolaan
DAS adalah mengklasifikasikan penggunaan lahan wilayah DAS tersebut sesuai dengan
kegunaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menentukan akurasi hasil
klasifikasi penggunaan lahan di DAS Maluka menggunakan Transformasi Tasseled Cap pada
Citra Landsat 8. Transformasi Tasseled Cap bertujuan untuk mendapatkan file data Brightness,
Greenness, dan Wetness yang kemudian digabungkan ketiga data tersebut menggunakan layer
stacking. Metode yang digunakan untuk mengklasifikasi penggunaan lahan adalah support
vector machine (SVM) dengan menginput 8 kelas penggunaan lahan yang mendominasi di DAS
Maluka yaitu tubuh air, pemukiman, rawa, hutan, lahan terbuka, perkebunan sawit, sawah
dan perkebunan karet. Hasil dari klasifikasi ini adalah peta penggunaan lahan di DAS Maluka.
Hasil dari penelitian diperoleh 8 kelas penggunaan lahan yang ada di DAS Maluka yaitu tubuh
air dengan luas 143,45 ha , pemukiman 8.159,37 ha, rawa 15.769,52 ha, hutan 8.722,09 ha, lahan
terbuka 23.735,54 ha, perkebunan sawit 8.191,95 ha, sawah 12.101,64 ha dan perkebunan karet
9.369,47 ha . Uji akurasi yang di dapat sebesar 92,99 % dengan nilai koefisien kappa sebesar
0,92.

KATA KUNCI : DAS maluka, landsat 8, penggunaan lahan, support vector machine, transformasi
tasseled cap

Land Use Classification in Maluka Watershed South


Kalimantan Province using Tasseled Cap Transformation
on Landsat 8 Imagery
Muhammad Taufik Rahman1)*, Ichsan Ridwan1), Nurlina1)
1) Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences,
Lambung Mangkurat University

26
Email : taufikrahman1215@gmail.com

ABSTRACT- Land use is one of the factors that influence the function of water management in
a watershed. Good and appropriate land use can benefit the surrounding area. Given the role
and function of watershed that are very important for human life at large, the management of
watershed needs to be carried out continuously and integrated. One effort in the framework of
watershed management is to classify the land use of the watershed area according to its use.
The purpose of this study was to identify and determine the accuracy of the land use
classification results in the Maluka Watershed using Tasseled Cap Transformation on Landsat 8
Imagery . Tasseled Cap Transformation aims to obtain data files Brightness, Greenness, and
Wetness which are then combined using the stacking layer. The method used to classify land
use is Support Vector Machine (SVM) by inputting eight land use classes which dominate in
Maluka Watershed, namely water bodies, settlements, swamp, forest, bare land, oil palm
plantation, rice fields and rubber plantation. The result of this classification is a map of land use
in Maluka Watershed. The results of the study obtained eight classes of land use in Maluka
Watershed, namely water bodies with an area of 143.45 ha, settlements of 8,159.37 ha, swamp of
15,769.52 ha, forest of 8,722.09 ha, bare land 23,735.54 ha, oil palm plantation 8,191.95 ha, paddy
fields 12,101.64 ha and rubber plantation 9,369.47 ha. The accuracy test obtained was 92.99%
with a kappa coefficient of 0.92.

KEYWORDS : landsat 8, land use, maluka watershed, support vector machine, tasseled cap
transformation

27
Analisis Karakteristik Morfometri DAS Maluka
menggunakan Citra Satelit Shuttle Radar Topography
Mission (SRTM)
Nurlina1)*, Ichsan Ridwan1), Maimunah1)
1) Program Studi Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Jl. A Yani Km 36 Banjarbaru 70714

Email : nurlina_abdullah@ulm.ac.id

ABSTRAK- Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan suatu wilayah daratan yang menerima,
menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkan ke laut atau danau
melalui satu sungai utama. DAS sebagai pengatur tata air dapat berfungsi sebagai pengendali
banjir secara alami di musim hujan dan mengurangi kekeringan di musim kemarau, sehingga
perlu dilakukan suatu kegiatan monitoring pengelolaan DAS. Salah satu karakteristik DAS
yang terbentuk dari faktor alami adalah morfometri. Tujuan dari penelitian ini adalah
menganalisis karakteristik DAS Maluka menggunakan citra satelit SRTM. Metode yang
digunakan adalah menganalisis data DEM SRTM untuk memperoleh morfometri DAS yang
meliputi; luas DAS, keliling DAS, panjang sungai utama, lebar DAS, bentuk DAS (elongation
ratio dan circularity ratio), kerapatan jaringan sungai, orde dan tingkat percabangan sungai,
tekstur jaringan sungai, pola aliran sungai, dan gradien kemiringan sungai. Hasil analisis
morfometri menunjukkan bahwa DAS Maluka mempunyai luas 82.746,64 ha, pola aliran
dendritik, bentuk DAS yang memanjang sehingga laju aliran permukaan menuju outlet lebih
lambat, indeks kerapatan jaringan sungai 0,82 km/km2 dan indeks tingkat percabangan 1,003
dengan kemiringan sungai 1,16% (landai atau datar) menyebabkan kenaikan muka air banjir
berjalan cepat sedangkan penurunannya lambat, serta kapasitas infiltrasi rendah dilihat dari
tekstur jaringan sungai yang kasar yaitu 2,02.

KATA KUNCI : DAS maluka, morfometri, SRTM

28
Prediction of Sand Stone Reservoar Distribution using
Seismic Attribute Analysis and Inversion of Acoustic
Implementation in FC-85 Field Basin Tarakan North
Kalimantan
Rima Niatunai1)*, Husein Agil Almunawwar2), Muh. Resky Ariansyah3), Simon
Sadok Siregar1), Fahruddin1)
1)Laboratorium Geofisika FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru

2)PT Pertamina EP – Asset 5

3)Universitas Hasanuddin

Email : rimaniatunai16@gmail.com

ABSTRAK- Telah diidentifikasi sebaran reservoar batupasir berdasarkan analisa attribute


seismik dan inversi acoustic impedance pada Lapangan FC-85 Cekungan Tarakan Kalimantan
Utara berdasarkan data volume seismik 3D Post-Stack Time Migration dan data sumur.
Penelitian bertujuan untuk mendapatkan hasil analisa attribute seismik (root mean square &
instantaneous frequency) dan analisa inversi seismik (Model Based), memperoleh peta sebaran
daerah reservoar serta memperkirakan lokasi pengeboran sumur produksi baru. Hasil rekaman
data seismik dan well logging diproses dan diinterpretasikan untuk mendapatkan peta sebaran
reservoar berdasarkan amplitudo, frekuensi dan nilai impedansi akustik. Berdasarkan hasil
analisa attribute seismik RMS dan Instantaneous Frequency, didapatkan zona yang bisa
diidentifikasikan sebagai daerah reservoar batupasir berada disebelah timur laut dan selatan
dari lapangan FC-85 dimana zona tersebut ditandai dengan nilai amplitude tinggi dan
frekuensi rendah. Berdasarkan hasil analisa seismik inversi impedansi akustik, untuk uji
sensitivitas data sumur didapatkan rentang nilai impedansi akustik reservoar batu pasir zona
target berkisar dari 6000 ((m/s)*(g/cc)) – 7500 ((m/s)*(g/cc)), namun tidak dapat memisahkan
litologi batu pasir dan shale. Untuk daerah dugaan reservoar yang bisa dijadikan lokasi titik
pengeboran sumur produksi baru berada di sebelah timur laut hingga timur dan selatan hingga
barat daya dari sumur FC-1.

KATA KUNCI : amplitudo RMS, atribut seismic, batupasir, frekuensi sesaat, impedansi akustik, inversi
seismik

ABSTRACT- Sandstone reservoir distribution has been approved based on seismic attribute
analysis and inversion acoustic impedance in the FC-85 Field in the Tarakan Basin in North
Kalimantan based on 3D seismic volume post-Stack Time Migration data and well data. Seismic
Research Attributes (square root & instantaneous frequency) and seismic inversion analysis
(Model Based), obtained a map of the distribution of reservoir areas and also the producer of a
new production well drilling locations. The results of good seismic and logging data records are
carried out and interpreted to get a backup map based on the amplitude, frequency and

29
acoustic impedance values. Based on the analysis of the RMS seismic attribute and
Instantaneous Frequency, a zone which can be identified as a sandstone reservoir area is located
northeast of and south of the FC-85 field where the zone is marked by high amplitude and low
frequency values. Based on the results of the acoustic impedance seismic analysis, for the
sensitivity test the data obtained obtained the acoustic impedance rating of the target zone
sandstone reservoir reaching from 6000 ((m / s) * (g / cc)) - 7500 ((m / s) * (g) / cc)), but cannot
complete sandstone lithology and shale. For areas that are suspected of reserves that can be
used the location of drilling new production wells can be placed in the northeast to east and
south to southwest of the FC-1 well.

KEYWORDS : acoustic impedance, instantaneous frequency, sandstone, seismic attribute, seismic


inversion, RMS amplitude

30
Identifikasi Batu Andesit dengan Metode Geolistrik
menggunakan Konfigurasi Schlumberger 2D di
Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Provinsi
Kalimantan Selatan
Selvy Tiurma Simamora1)*, Sri Cahyo Wahyono1), Simon Sadok Siregar1)
1) Program Studi Fisika FMIPA ULM

Email : selvysimamora04@gmail.com

ABSTRAK- Telah dilakukan penelitian identifikasi lapisan batu andesit dengan tujuan
penelitian adalah untuk memodelkan penampang 2D, menentukan jenis litologi, serta
kedalaman dan ketebalan batu andesit di daerah Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar
Kalimantan Selatan, Metode yang digunakan adalah metode geolistrik konfigurasi
Schlumberger, yaitu metode geofisika yang mempelajari sifat kelistrikan bumi dengan dengan
cara menginjeksikan arus melalui dua elektroda arus maka dapat diukur beda potensial yang
muncul dari elektroda potensial. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan alat Agi
Earthlmager 2D sebanyak lima titik lokasi dengan panjang bentangan 270 m dan jarak spasi
antar elektroda 10 m. Berdasarkan hasil data penelitian ditemukan tiga lapisan yang
diindikasikan sebagai kerikil, lempung dan batu andesit dengan nilai resistivitas sebesar 39.0–
1000 Ωm yang tersebar hampir disemua lintasan dengan ketebalan 10–86 m dan kedalaman
batu andesit berada di kedalaman 10–55 m.

KATA KUNCI : batu andesit, metode geolistrik 2D, pengaron, resistivitas

Identification of Andesit Stone with Geolistric Methods


using 2D Schlumberger Configuration in Pengaron,
Banjar District, Province South Kalimantan
Selvy Tiurma Simamora1)*, Sri Cahyo Wahyono1), Simon Sadok Siregar1)
1) Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences,

Lambung Mangkurat University

Email : selvysimamora@gmail.com

ABSTRACT- Identification of andesite stone layers research has been conducted with the aim
of this research is to model 2D cross sections, determine the type of lithology, and depth and
thickness of andesite stones in the Pengaron, Banjar Regency, South Kalimantan. The method
used is the Schlumberger configuration geoelectric method, the geophysical method that
studies the electrical properties of the earth by injecting current through two current electrodes
can be measured the potential difference that arises from the potential electrode. Data collection
was carried out using 2D Agi Earthlmager as many as five location points with a length of 270

31
m and a distance between 10 electrodes. Based on the results of the research data found three
layers that are indicated as gravel, clay and andesite with resistivity values of 39.0-1000 Ωm
which are scattered in almost all tracks with a thickness of 10-86 m and the depth of andesite
stones is at a depth of 10–55 m.

KEYWORDS : 2D geoelectric methods, andesite stone, pengaron, resistivity

32
Identifikasi Akuifer untuk Penentuan Rencana Titik
Sumur Bor Produksi menggunakan Metode Geolistrik 2D
di Perkebunan Kelapa Sawit Kabupaten Tanah Bumbu
Fretika Septiawati1)*, Sri Cahyo Wahyono1), Simon Sadok Siregar1)
1)Program Studi Fisika FMIPA ULM

Email : fretikaseptiawati@gmail.com

ABSTRAK- Telah teridentifikasi lapisan akuifer berdasarkan nilai resistivitas menggunakan

metode geolistrik 2D konfigurasi Schlumberger di Perkebunan Kelapa Sawit Kabupaten Tanah

Bumbu. Pengukuran dilakukan sebanyak empat lintasan dengan masing-masing panjangnya

675 m. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan model penampang 2D dan jenis litologi

serta kedalaman dan ketebalan lapisan akuifer berdasarkan nilai resistivitas. Berdasarkan hasil

penelitian, jenis litologi yang didapatkan sebanyak tiga lapisan yaitu lempung dengan nilai

resistivitas 12-29,5 Ωm, pasir lempungan dengan nilai resitivitas 29,5-71,5 Ωm dan pasir dengan

nilai resistivitas 71,5-190 Ωm. Hasil interpretasi yang diindikasikan sebagai pasir lempungan

dan pasir menunjukkan lapisan akuifer tersebar hampir disemua lintasan dengan ketebalan 20-

60 m. Kedalaman lapisan akuifer berada di kedalaman 36-100 m.

KATA KUNCI : metode geolistrik 2D, resistivitas, lapisan akuifer, tanah bumbu

Identification Aquifer for Determination of Production


Drill Well Point Plan using 2D Geolistric Methods in the
Palm Oil Plantation, Districts Tanah Bumbu
Fretika Septiawati1)*, Sri Cahyo Wahyono1), Simon Sadok Siregar1)
1) Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences,
Lambung Mangkurat University

Email : fretikaseptiawati@gmail.com

ABSTRACT- The aquifer layer has been identified based on resistivity values using the

Schlumberger configuration geoelectric 2D method in the Tanah Bumbu Oil Palm Plantation.

Measurements were made as many as four lines each with a length of 675 m. The purpose of this

33
study was to determine the 2D cross-sectional model and the type of lithology as well as the

depth and thickness of the aquifer layer based on the resistivity value. Based on the results of the

study, the types of lithology obtained were three layers, namely clay with a resistivity value of

12-29.5 Ωm, clay sand with a resistivity value of 29.5-71.5 Ωm and sand with a resistivity value of

71.5-190 Ωm. The results of the interpretation indicated as clay sand and sand show a layer of

aquifer scattered in almost all tracks with a thickness of 20-60 m. The depth of the aquifer layer is

at a depth of 36-100 m.

KEYWORDS : 2D geoelectric method, aquifer layer, resistivity, tanah bumbu

34
Studi Geofisika terhadap Tanah Makam yang Meninggi
pada Makam Habib Basirih Banjarmasin
Sitti Rahmasari
Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

Email : sitti.rahmasari@uin-antasari.ac.id
ABSTRAK− Banjarmasin adalah ibu kota provinsi Kalimantan Selatan. Banjarmasin juga
dikenal sebagai kota seribu sungai. Selain itu, Banjarmasin memiliki banyak destinasi
wisata religi seperti masjid-masjid bersejarah dan makam ulama kharismatik yang
banyak dikunjungi oleh peziarah domestik maupun mancanegara. Diantaranya adalah
makam Habib Basirih yang terletak di Jalan Keramat Basirih, RT.09 RW.01, Kelurahan
Basirih, Kecamatan Banjarmasin Selatan. Salah satu keunikan makam Habib Basirih yang
sarat dengan nuansa khas banjar ini adalah bentuk makam dengan kontur tanah yang
selalu meninggi posisinya. Hanya tanah makam ini yang mengalami peninggian,
berbeda dengan tanah disekitarnya yang tidak pernah mengalami peninggian. Penelitian
ini memberi ulasan mengenai peran geofisika dalam menjelaskan penyebab tanah yang
meninggi pada makam Habib Basirih yang diharapkan bermanfaat dalam memberikan
penjelasan yang logis pada masyarakat mengenai fenomena ini. Metode yang digunakan
adalah cased studies secara alamiah, holistik dan mendalam. Dari hasil penelitian
diperoleh bahwa lokasi tanah makam habib basirih tepat menghadap ke sungai Basirih
yang ada di seberang jalan. Tanah makam yang meninggi tersebut terbentuk karena
lapisan batuan yang datar saling mendorong ke arah satu sama lain sehingga gunungan
tanah terbentuk. Permukaan bumi memiliki lempeng tektonik yang bergerak dan
menubruk satu sama lain, saat lempeng tektonik saling bertubrukan terjadilah gempa
bumi namun dalam skala kecil yang mendorong permukaan tanah ke atas. Pergerakan
ini terus terjadi walaupun dalam waktu yang lama oleh karena itu tanah makam tersebut
terus meninggi.

KATA KUNCI : batuan, lempeng, tanah

35
Unsur Alkali Tanah dan Suseptibilitas Magnetik
Sedimen Permukaan Sungai Martapura Kalimantan
Selatan
Sudarningsih1)*, Sadang Husain1)
1)Program Studi S1 Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Lambung Mangkurat
Jalan A.Yani km 36, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan Indonesia

Email : sudarningsihunlam@gmail.com, sudarningsih@ulm.ac.id

ABSTRAK- Kajian kemagnetan batuan selama ini sudah digunakan untuk kajian lingkungan,
salah satunya adalah untuk memonitor pencemaran antropogenik dari limbah aktivitas
manusia. Unsur alkali tanah ada juga yang bersumber dari aktivitas manusia disamping berasal
dari batuan dasar. Sungai Martapura merupakan sungai yang memiliki arti penting karena
merupakan sumber air bersih dan juga sumber mata pencaharian masyarakat di sepanjang
sungai. Hal ini menjadi dasar pentingnya penelitian ini dilakukan yang mana kajian ini akan
mengetahui karakteristik magnetik yang berupa suseptibilitas magnetiknya dan kandungan
unsur alkali tanah pada sedimen sungai Martapura. Metoda kemagnetan batuan yang
digunakan merupakan pengukuran suseptibilitas magnetik dan metoda non magnetik yang
digunakan yaitu ICP OES (Inductively Coupled Plasma Atomic-Optical Emission Spectrometry).
Hasil penelitian ini akan memperlihatkan hubungan anatara suseptibilitas magnetik dengan
kandungan unsur alkali tanah.
KATA KUNCI : Sungai Martapura, sedimen, suseptibilitas magnetik, alkali tanah, pencemaran

36
Identifikasi Sebaran Batubara Berdasarkan Data Well
Logging di Daerah X Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi
Kalimantan Selatan
Sri Cahyo Wahyono1)*, Patimatuzahra1), Simon Sadok Siregar1)
1) Program Studi Fisika Fakulas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lambung Mangkurat
Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru 70714 Kalimantan Selatan

Email : scahyow@yahoo.com

ABSTRAK- Identifikasi sebaran batubara berdasarkan data well logging yaitu nilai log gamma
ray dan log density telah dilakukan di Daerah X, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan penampang 2D dan 3D, menghitung volume
batubara dan menentukan sebaran batubara berdasarkan rekaman data well logging. Hasil
rekaman data well logging diproses menggunakan software RockWorks dan menginterpretasikan
untuk mendapatkan susunan lapisan bawah permukaan. Hasil pemodelan penampang 2D
menunjukkan bahwa terdapat enam macam litologi batuan, yaitu top soil, pasir, lempung,
lempung pasiran, pasir lempungan dan batubara. Hasil pemodelan 3D menunjukkan volume
batubara dari area ± 258.133,918 m2 adalah 6.125.000 m3. Sebaran batubara di Daerah X,
Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebesar nilai strike dan dip N 29o
E/ 36o.
KATA KUNCI : batubara, kabupaten tanah bumbu, well logging

ABSTRACT- Identification of the distribution of coal based on well logging data that is the
value of log gamma ray and log density has been carried out in Region X, Tanah Bumbu
Regency, South Kalimantan. This study aims to model 2D and 3D cross sections, calculate coal
volumes and determine coal distribution based on well logging data records. The results of
recording well logging data are processed using RockWorks software and interpreted to get the
subsurface layer arrangement. The results of 2D cross section modeling show that there are six
types of rock lithology, namely top soil, sand, clay, sandy loam, clay sand and coal. The results
of 3D modeling show the volume of coal from ± 258,133,918 m2 is 6,125,000 m3. The distribution
of coal in Region X, Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan Province is equal to strike value
and dip N 29o E / 36o.
KATA KUNCI : coal, tanah bumbu regency, well logging

37
Pembelajaran Fisika menggunakan Blended Learning
di Sekolah
Wahyu Tri Winarti1), Hadma Yuliani2)
1)Mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA FTIK IAIN Palangkaraya

2)Dosen Jurusan Pendidikan MIPA FTIK IAIN Palangka Raya

Email : wahyutriwin@gmail.com

ABSTRAK- Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui pengertian blended learning; (2)
Untuk mengetahui blended learning digunakan dalam pembelajaran fisika di Sekolah; (3) Untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan blended learning dalam pembelajaran fisika di Sekolah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) blended learning adalah metode belajar yang
menggabungkan dua atau lebih metode dan strategi dalam pembelajaran untuk mencapai
tujuan dari proses pembelajaran tersebut; (2) blended learning sesuai dengan pembelajaran fisika
di Sekolah; (3) blended learning dapat menambah waktu pembelajaran fisika namun, blended
learning membutuhkan model pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
tatap muka agar kegiatan belajar dapat berjalan.

KATA KUNCI : blended learning, kelebihan, kekurangan

38
Pengembangan Instrumen Analisis Kreativitas
Mahasiswa dalam Pemodelan Personalized Learning
Wiwik Agustinaningsih
Program Studi Tadris Fisika, UIN Antasari Banjarmasin

Email : wiwikagustina@uin-antasari.ac.id

Abstrak– Umumnya penilaian hasil pembelajaran di Program Studi Tadris Fisika Universitas
Islam Negeri Antasari mengacu pada tugas, Ujian Tengah Semester (UTS), dan Ujian Akhir
Semester (UAS) yang berfokus pada pencapaian kompetensi ranah pengetahuan. Sementara
pengembangan kreativitas dan inovasi yang menjadi capaian keterampilan abad 21 kurang
mendapat perhatian, terlebih jika memperhatikan perbedaan individual. Padahal setiap
individu memiliki keunggulan, bakat, dan ketertarikan unik yang berbeda antara satu sama
lain yang mana dapat diberdayakan dalam proses perkuliahan. Makalah ini bertujuan untuk
memberi rancangan instrumen analisis kreativitas mahasiswa yang diamati dalam perkuliahan
dengan personalized learning (PL). Pembelajaran yang dipersonalisasi mengacu pada
pengalaman belajar dengan langkah dan pendekatannya disesuaikan untuk memenuhi
kebutuhan masing-masing mahasiswa. Instrumen yang diolah mengikuti alur metode research
and development dalam proses pengembangannya, yakni analysis, design, and development.
Adapun instrumen yang dikembangkan meliputi Rencana Perkuliahan Semester (RPS) mata
kuliah pengembangan bahan ajar, Modul Telaah Kurikulum dan Pengembangan Bahan Ajar
Fisika, Lembar Proyek Pengembangan Bahan Ajar, Lembar Penilaian Kreativitas Proyek, dan
angket kreativitas sebagai penilaian diri. Setiap instrumen berfungsi untuk menilai aspek
kreativitas fluency (kelancaran), flexibility (kelenturan), elaboration (memperinci), dan originality
(keaslian) yang ditinjau dari person, press, process, dan product. Penilaian terhadap instrumen
untuk analisis kreativitas ini diberikan oleh validator dengan memperhatikan indikator
pengembangan masing-masing instrumen, diantaranya relevansi, keakuratan, sistematika
penyajian, dan kesesuaian dengan tuntutan pembelajaran aktif-kreatif.

KATA KUNCI : instrumen analisis, kreativitas, pemodelan, personalized learning

Development of Student Creativity Analysis Instruments


in Personalized Learning Modeling
Wiwik Agustinaningsih
Tadris Fisika Program, State Islamic University Antasari Banjarmasin
Email : wiwikagustina@uin-antasari.ac.id

Abstract- Generally the assessment of learning outcomes of the Tadris Fisika Program at the
State Islamic University of Antasari refers to assignments, Midterm Examinations, and Final
Exams Semester which focus on achieving the competency of the knowledge domain. While the

39
development of creativity and innovation that are 21st century skills achievements receive less
attention, especially if you pay attention to individual differences. Though each individual has
different unique advantages, talents, and interests from each other which can be empowered in
the lecture process. This paper aims to provide a design instrument for analyzing student
creativity observed in lectures on personalized learning (PL). Personalized learning to refer to
learning experiences in steps and approaches tailored to meet the needs of individual students.
The instruments that are processed to follow the research and development method by analysis,
design, and development. The instruments developed to include Semester Lecture Plans for the
development of teaching materials, Curriculum Study Module and Physics Teaching Materials
Development, Teaching Materials Development Project Sheets, Project Creativity Evaluation
Sheets, and creativity questionnaires as self-assessments. Each instrument serves to assess
aspects of creativity fluency, flexibility, elaboration, and originality in terms of person, press,
process, and product. Assessment of instruments for the analysis of creativity is provided by
physics education expert with regard to the development indicators of each instrument,
including relevance, accuracy, systematic presentation, and compliance with the demands of
active-creative learning.

KEYWORDS : analysis instruments, creativity, modeling, personalized learning

40
Sesi Paralel
Parallel session

Ruang C
(Ercilla)

41
Synthesis of Ni-Co(3,0)/TiO2 and Ni-Fe(3,0)/TiO2 Alloy for
Selective Hydrogenation of Furfural to Furfuryl Alcohol

Ditya Kristina1), Dwi Rasy Mujiyanti1), Rodiansono1)*


Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences,
Lambung Mangkurat University, Jl. A. Yani Km 36 Banjarbaru South
Kalimantan, Indonesia.

Email : rodiansono@ulm.ac.id

ABSTRACT- Bimetallic alloy nickel-iron and nickel-cobalt alloy catalysts supported on


titanium oxide (denoted as Ni-Co(3.0)/TiO2 and Ni-Fe(3.0)/TiO2; 3.0 are the Ni/Co and Ni/Fe
molar ratio) have been successfully synthesized via a hydrothermal method at 150 oC for 24 h,
followed by H2 reduction at 450oC for 1.5 h. X-ray diffraction analysis (XRD) showed that
formation of Ni-Co alloy phase at 2θ = 44.17º for Ni-Co(3.0)/TiO2 and Ni-Fe alloy at 2θ = 44.06º
for Ni-Fe(3.0)/TiO2. The result of total acidity analysis using NH3-TPD for Ni-Co(3.0)/TiO2
catalysts showed that three NH3 desorption peaks at 569.2ºC which can be attributed as the
strong Lewis acid site, while peaks at 352.9ºC and 180.07ºC are the middle and weak Lewis acid
sites, respectively. For Ni-Fe(3.0)/TiO2 catalysts, two NH3 desorption peaks were observed at
625.7ºC and at 214.42ºC which can be attributed as the strong Lewis acid site and the weak
Lewis acid site, respectively. Both catalysts have been employed in the selective hydrogenation
of furfural (FFald) to furfuryl alcohol (FFalc). The conversion of FFald and the selectivity of
FFalc for both catalysts in the hydrogenation of FFald at 110ºC for 3 h were 66.3% and 81.1%
(Ni-Co(3.0)/TiO2) and 46.3% and 82.9% (Ni-Fe(3.0)/TiO2), respectively.

KEYWORDS : furfural, furfuryl alcohol, Ni-Co(3.0)/TiO2, Ni-Fe(3.0)/TiO2

42
Sintesis dan Karakterisasi Bentonit Termagnetisasi
sebagai Adsorben Cepat Pisah
Dyah Ayu Pramoda Wardani1)*, Suyanta2), Dwi Siswanta2) Rendy Muhamad Iqbal1),
Erwin Prasetya Toepak1)
1) Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Palangka Raya
2) Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Penngetahuan Alam, Universitas
Gadjah Mada

Email : dapwardani@gmail.com

ABSTRAK− Bentonit merupakan material alam yang memiliki kecenderungan yang


tinggi membentuk koloid, ukuran partikelnya yang dapat membesar sampai beberapa
kali lipat jika terkontak dengan air dan membentuk suspensi, akan menimbulkan
kesulitan dalam proses pemisahannya dari fasa cair setelah proses adsorpsi. Salah satu
upaya untuk mengatasi kelemahan tersebut ialah dengan melakukan modifikasi
bentonit menggunakan magnetit (Fe3O4), yang akan mengakibatkan adanya sifat
kemagnetan pada material tersebut. Sifat kemagnetan ini diharapkan memudahkan
pemisahan partikel – partikel bentonit termodifikasi setelah proses adsorpsi dapat
dilakukan dengan mudah dan cepat menggunakan medan magnet eksternal. Metode
yang digunakan untuk proses pembuatan bentonit termagnetisasi meliputi preparasi
sampel bentonit teraktivasi dan bentonit termagnetisasi yang akan diketahui pengaruh
pembentukannya dengan variasi konsentrasi Fe2+ dan Fe3+ dengan rasio konsentrasi
molar 1:2(0,0125:0,025; 0,025:0,05; 0,05:0,1; dan 0,1:0,2) kemudian akan dikarakterisasi
menggunakan XRD dan TEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentonit
termagnetisasi optimum terbentuk pada rasio konsentrasi molar 0,05:0,1 dan magnetit
(Fe3O4) terbentuk pada interlayer bentonit yang ditunjukkan oleh hasil karakterisasi
TEM.

KATA KUNCI : adsorben, bentonit, bentonit termagnetisasi , magnetit

ABSTRACT− Bentonite is a natural material that has a high tendency to form colloids,
the particle size that can enlarge up to several times if contacted with water and forms
a suspension, will cause difficulties in the process of separation from the liquid phase
after the adsorption process. One effort to overcome these weaknesses is to modify
bentonite using magnetite (Fe3O4), which will cause magnetic properties in the
material. The magnetic properties are expected to facilitate the separation of modified
bentonite particles after the adsorption process can be carried out easily and quickly

43
using an external magnetic field. The method used for the process of making
magnetized bentonite includes the preparation of activated bentonite samples and
magnetized bentonite that will be known to influence its formation by varying
concentrations of Fe2+ and Fe3+ with a molar concentration ratio of 1: 2 (0.0125: 0.025;
0.025: 0.05; 0.05 : 0,1 and 0,1: 0,2) will then be characterized using XRD and TEM. The
results showed that optimum magnetized bentonite formed at a molar concentration
ratio of 0.05: 0.1 and magnetite (Fe3O4) formed on the bentonite interlayer as indicated
by TEM characterization results.

KEYWORDS : adsorbent, bentonite, magnetized bentonite, magnetite

44
Synthesis and Characterization of Ruthenium-
Molybdenum Catalyst Supported on Titanium Oxide for
Selective Hydrogenation of Lauric Acid to Lauryl Alcohol
Heny Puspita Dewi1), Maria Dewi Astuti1), Rodiansono1)*
Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Lambung
Mangkurat University, Jl. A. Yani Km 36.0 Banjarbaru South Kalimantan, Indonesia.

Email : rodiansono@ulm.ac.id

ABSTRACT- Ru-MoOx(y)/TiO2 catalyst (Ru = 5 %wt to TiO2 and y = 5 %wt Mo to Ru) was
synthesized via a simple hydrothermal at 150ºC for 24 h followed by reduction with H 2 at 500ºC
for 3 h prior to the catalytic reaction. XRD patterns of Ru-MoOx/TiO2 revealed that there are no
diffraction peaks of Ru or Mo species were observed due to the crystallite sizes are lower than
that of limit detection. Ru-MoOx/TiO2 catalyst has the strong acid site at 611ºC with the acidic
amount was 0.298 mmol/g. The specific area S BET Ru-MoOx/TiO2 catalyst was 19.8 m2/g which
dominated by micropore structures. Selective hydrogenation of lauric acid to lauryl alcohol was
carried out in a TAIATSU Techno batch reactor system in a 2-propanol/water solvent mixture at
130ºC, initial H2 pressure of 30 bar and a reaction time of 5 h. A high conversion of lauric acid
(99,9%) with yield of lauryl alcohol (77%) and small amount of 1,1-dodecanediol were obtained
at 170ºC, initial H2 pressure of 3.0 MPa for 5 h.

KEYWORDS : lauric acid, lauryl alcohol, Ru-MoOx(y)/TiO2 catalyst, selective hydrogenation

45
Characterization of Geotermal Manifestation Zones based
on the Physical Properties of the Soil Surface using
Geostatistical Methods
Ishaq1), Mohamad Nur Heriawan2), Asep Saepuloh3)
1)Pengajar Program Studi Teknik Pertambangan, Akademi Teknik Pembangunan

Nasional, Banjarbaru
2)Pengajar Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan dan

Perminyakan, Institut Teknologi Bandung


3)Pengajar Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut

Teknologi Bandung

Email : ishaqitb14@gmail.com

ABSTRACT- Wayang Windu is an area that has geothermal activity (geothermal) which is now
being exploited. The development of geothermal fields needs to be done to support sources of
non-fossil-based electricity. One that can be done is to explore areas of manifestation using the
geostatistical of Multivariate Ordinary Cokriging (COK). The purpose of this research is to
determine the surface manifestation zone using the physical surface parameters of the
manifestation area and evaluate the results of the COK estimation results on Ordinary Kriging
(OK). The primary data parameters used were five physical properties of the soil surface:
roughness, conductivity, susceptibility, temperature and pH which were measured directly in
nine zones of manifestation and seven non-manifestation zones. Secondary data used of data
from the surface roughness modeling of the backscattering intensity of ALOS PALSAR images
with two polarizations: HV and VH. The results of the primary data correlation analysis with
secondary data that is roughness of 0.09, conductivity of 0.11, susceptibility of -0.04,
temperature of 0.11 and pH of -0.21. The variogram model used for five parameters is nested
structure with two spherical variogram model structures. Parameter of variogram range (a) is
900 m for local scale and 4000 m for regional scale. The results show that the COK method is
more effective than the OK method which can be seen from the average variance estimation and
linear regression of the estimation results data from the field data, where the average variance
of the COK estimation method is lower than the average variance of the OK method estimation.
The estimation of the five parameters shows the potential to north direction (Mount Haruman,
Great Peak and Mount Malabar) and partially to the southwest (Waringin Formation). The
manifestation zone has characteristics of high roughness, high conductivity, low susceptibility,
high temperature and low pH.

KEYWORDS : backscattering, multivariate geostatistics, physical properties of the soil, surface


manifestations, wayang windu

46
Pembuatan Elektrookulogram (EOG) Dua Channel
Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno
Ismi Kamilia1), Arfan Eko Fahrudin1)*, Ade Agung Harnawan1)
1)Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Email : arfan_eko@ulm.ac.id

ABSTRAK- EOG dua channel berbasis mikrokontroler Arduino Uno yang telah dibuat mampu
menampilkan sinyal biopotensial dari bola mata lurus ke depan, pergerakan bola mata ke
kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. EOG dua channel terdiri dari beberapa rangkaian yaitu
modul penguat instrumentasi, driven right leg (DRL), high pass filter, butterworth low pass filter,
penguat non inverting, dan level shifter, data yang didapatkan dari perekaman sinyal
biopotensial mata ditampilkan pada PC dan disimpan dalam format Microsoft Excel. Hasil
pengujian terhadap 5 sampel diperoleh nilai ADC untuk bola mata lurus ke depan sebesar 300 –
400, pergerakan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah berturut-turut yaitu 600 –
1023, 0 – 88, 500 – 867 dan 0 – 144. Pola grafik dengan arah peak yang ke atas menunjukkan
pergerakan bola mata ke kanan dan ke atas sedangkan arah peak yang ke bawah menunjukkan
pergerakan bola mata ke kiri dan ke bawah.

KATA KUNCI : EOG, mikrokontroler arduino uno, nilai ADC, peak, pergerakan bola mata, nilai ADC

Fabrication of Two Channels Electrooculogram (EOG)


based on Arduino Uno Microcontroller
Ismi Kamilia1), Arfan Eko Fahrudin1)*, Ade Agung Harnawan1)
1) Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences,

Lambung Mangkurat University

Email : arfan_eko@ulm.ac.id

ABSTRACT- EOG’s two channels based on Arduino Uno microcontroller has been made able
to show the biopotential signals when the eyes are straight ahead, the movement of the eyeball
to the right, to the left, upward, and downward. EOG’s two channels consists of several circuits,
there are instrumentation amplifier module, driven right leg (DRL), high pass filter,
butterworth low pass filter, non inverting amplifier, and level shifters, the data obtained from
recording biopotential eye signals displayed on the PC and saved on Microsoft Excel format. The test
results of 5 samples obtained the value of the ADC for eyes look straight ahead is 300 – 400, the
movement of the eyeball to the right, left, up, and down respectively is 600 - 1023, 0 - 88, 500 -
867 and 0 - 144. The shape of graph with the direction of the upward peak shows for the
movement of the eyeball to the right and up while the direction of the downward peak shows
for the movement of the eyeball to the left and down.

KEYWORDS : ADC value, arduino uno microcontroller, EOG, eyeball movement, peak

47
Karbon Aktif dari Purun Tikus (Eleocharis Dulcis) untuk
Adsorpsi Logam Besi (Fe)
Maya Safitri1)*, Ninis Hadi Haryanti1), Suryajaya1)
1) Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lambung Mangkurat, Jl. A. Yani Km 36, Banjarbaru
Email : mayasafitri2016@gmail.com

ABSTRAK- Kandungan logam besi (Fe) merupakan salah satu limbah yang dapat mencemari
ekosistem sungai. Pencemaran tersebut dapat dikurangi melalui adsorpsi menggunakan karbon
aktif dari purun tikus (Eleocharis Dulcis). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan variasi
ukuran partikel terbaik dalam menurunkan kandungan logam besi (Fe). Proses karbonisasi
dilakukan pada suhu 300°C selama 2 jam dengan ukuran partikel 60 mesh dan 120 mesh.
Sedangkan proses aktivasi dilakukan dengan menggunakan aktivator KOH 1 M. Pada ukuran
partikel 120 mesh menunjukkan hasil terbaik dengan hasil efisiensi penurunan Fe sebesar 22,94
%. Hasil SEM-EDX menunjukkan hasil unsur karbon tertinggi dengan ukuran partikel 120
mesh yaitu sebesar 71,83 %.
KATA KUNCI : adsorpsi, aktivator, karbon aktif, karbonisasi

ABSTRACT- The content of iron (Fe) is one of the wastes that can pollute the river ecosystem.
The contaminants can be reduced by adsorption using activated carbon from purun tikus
(Eleocharis Dulcis). The aim of this research are to obtain the best variation of carbonization time,
activator type and particle size to reduce the iron (Fe) content and the electrical conductivity of
Martapura River. The carbonization process was carried out at 300°C for 1 hour and 2 hours
with particles of 60 mesh and 120 mesh. While the chemical activation process by using KOH 1
M and H2SO4 1 M. In the carbonization process for 2 hours using KOH 1 M with the particle size
of 120 mesh produced the best result of reduction of iron content (Fe) 22,94 % and the best
result of decrease in electrical conductivity 13,81 %. SEM-EDX show that highest carbon
element results with carbonization for 2 hours and a particle size of 120 mesh, which amounted
to 71,83 %.

KEYWORDS : actived carbon, activator, adsorption, carbonization

48
Effect of Water Solvent pH to Production Rate, CO2
Levels, and Flame Color of Cow Biogas
Muhammad Rizali
Teknik Industri, Universitas Sari Mulia

Email : mechanicalpress@gmail.com

ABSTRACT- Water is required as solvent in biogass production. Every area that


produces biogas has different water characteristics, such acidic or base. In this research,
we will test the effect of water pH to production rate, CO2 levels, and flame color of
cow biogass. Using 5kg of cow feses and 10 litre of water, processed for 23 days in an
anaerobic digester to obtain data. The water pH variables are 6.5; 7; 7.5; 8; 8.5. Biogas
pressure, CO2 levels, and qualitative test of flame color of burned biogas are the
measurement parameter in this research. From the pressure test, the highest pressure
(14 kPa) obtained at water pH 6.5. The highest CO2 levels, obtained at water pH 8,5 at
16000 ppm. And with qualitative measurement, burned pH 6.5 variable biogas,
resulting more blue color of flame. The conclusion is, 6.5 water pH as solvent variable,
resulting best production and quality.

KEYWORDS : biogas, CO2, flame color, pH, pressure, water solvent

49
Obat Herbal Kalimantan Tengah Ditinjau
dari Nanoteknologi
Perriy Irawan
Program Studi Tadris Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan, IAIN Palangka Raya Jl. G. Obos Kompleks Islamic Centre,
Palangka Raya

Email : perriyirawan01@gmail.com

ABSTRAK- Metode pengobatan herbal saat ini diyakini sebagai metode pola hidup sehat.

Meningkatnya tren ini karena masyarakat berkeyakinan mengkonsumsi obat alami relatif

lebih aman dibanding dengan obat sintetik. Hal ini dibuktikan dari penjualan jamu herbal di

Kalimantan Tengah yang terus meningkat. Hal ini yang menjadi latar belakang untuk

melakukan kajian pustaka mengenai potensi produk obat herbal Kalimantan Tengah jika di

tinjau dari nanoteknologi. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah adalah

metode deskriptif kualitatif berdasarkan kajian kepustakaan dengan berdasar pada berbagai

sumber referensi, baik jurnal ataupun buku-buku terkait objek kajian.. Analisis ini digunakan

untuk mengetahui potensi produk obat herbal Kalimantan Tengah ditinjau dari

nanoteknologi. Atribut yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas obat herbal

tanpa perlakuan (tradisional) dan kualitas obat herbal diberi perlakuan nanoteknologi.

Berdasarkan hasil penelitian oleh beberapa ahli yang didapat dari beberapa sumber. Obat-

obat herbal yang menggunakan teknologi nano mampu lebih cepat diserap tubuh dan

kandungan didalam obat herbal itu lebih tinggi. Dalam kandungan obat herbal asal

Kalimantan Tengah seperti gingseng yang menggunakan teknologi nano akan lebih cepat

diserap tubuh dan menjadikan kandungan ginsenosides (kandungan persentase gingseng

untuk menghasilkan stamina) yang lebih tinggi dibanding gingseng lain.

KATA KUNCI : gingseng, nanoteknologi, obat herbal

ABSTRACT- Herbal treatment methods are now believed to be a healthy lifestyle method. The

increasing trend is because people believe that consuming natural medicines is relatively

safer compared to synthetic drugs. This is evidenced by the increasing sales of herbal herbs

in Kalimantan Tengah. This is the background for conducting a literature review on the

50
potential of herbal medicine products in Kalimantan Tengah when viewed from

nanotechnology. In this research the method used is a descriptive qualitative method based

on literature review based on various reference sources, both journals or books related to the

object of study. This analysis is used to determine the potential of Kalimantan tengah herbal

medicinal products in terms of nanotechnology. The attributes used in this study are the

quality of herbal medicines without treatment (traditional) and the quality of herbal

medicines given nanotechnology treatment. Based on the results of research by several

experts obtained from several sources. Herbal medicines that use nano technology are more

quickly absorbed by the body and the content in herbal medicines is higher. In the content of

herbal medicines from Kalimantan Tengah such as ginseng using nano technology will be

more quickly absorbed by the body and make ginsenosides (ginseng content to produce

stamina) higher than other ginseng.

KEYWORDS : herbal medicine, ginseng, nanotechnology

51
Sintesis, Karakterisasi dan Potensi Nanokomposit
Fe3O4@C dari Bijih Besi sebagai Material Biosensor

Sadang Husain1)*, Suryajaya1), Sepfina Monica Hutasoit1), Muhammad Yusup1),


Muhammad Irfansyah1)
1) Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lambung Mangkurat, Banjarbaru

Email korespodensi : sadanghusain@ulm.ac.id

ABSTRAK− Sintesis nanokomposit Fe3O4@C dari bijih besi dan sumber karbon glukosa telah
dilakukan dengan menggunakan metode kopresipitasi serta metode hidrotermal. Sebanyak 6 g
bijih besi digunakan sebagai bahan baku pembuatan Fe 3O4. FeSO4.7H2O digunakan sebagai
sumber ion Fe2+. Sampel diaduk dengan menggunakan temperatur 70 oC dengan kecepatan
adukan 450 rpm. Karbon (C) disintesis menggunakan metode hidrotermal pada temperatur
300oC dengan menambahkan etilon glikol (EG) sebagai surfaktan. Sampel Fe 3O4 dan C
digabung pada suhu 250oC selama 30 menit dengan kecepatan 500 rpm. Nanokomposit
Fe3O4@C dikarakterisasi menggunakan Vibrating Sample Magnetometer (VSM), Fourier
Transform Infrared (FTIR), Transmission Electron Microscopy (TEM), serta elektrokimia. Dari
penelitian, diperoleh nilai magnetisasi saturasi sebesar 24,82 emu/g, jenis ikatan yang terdapat
dalam nanokomposit Fe3O4@C yaitu ikatan Fe-O, C=O, C=N dan O-H, distribusi ukuran
partikel dalam rentang 5 nm – 20 nm, dengan rata-rata ukuran partikel 12 nm, serta nilai
sensitivitas 0,285 mA/ppm.

KATA KUNCI : bijih besi, karbon, nanokomposit Fe3O4@C

ABSTRACT− Synthesis of Fe3O4 @ C nanocomposite from iron ore and glucose as carbon
sources has been done using coprecipitation and hydrothermal methods. 6 g of iron ore is used
as raw material for Fe3O4 production. FeSO4.7H2O is used as a source of Fe2 + ions. Samples are
stirred using a temperature of 70oC with a stirring speed of 450 rpm. Carbon (C) is synthesized
using the hydrothermal method at a temperature of 300oC by adding ethylene glycol (EG) as a
surfactant. Samples of Fe3O4 and C were combined at 250oC for 30 minutes at 500 rpm. Fe3O4@C
nanocomposite were characterized using a Vibrating Sample Magnetometer (VSM), Fourier
Transform Infrared (FTIR), Transmission Electron Microscopy (TEM), and electrochemistry.
From the research, we obtained the saturation magnetization value of 24.82 emu/g, the type of
bond found in Fe3O4@C nanocomposites namely Fe-O, C = O, C = N and O-H bonds, particle
size distribution in the range of 5 nm - 20 nm, with an average particle size of 12 nm, and a
sensitivity value of 0.285 mA/ppm

KEYWORDS : carbon, carbonFe3O4@C nanocomposite, iron ore

52
Variasi Tekanan Impregnasi pada Batang Kelapa Sawit
Termodifikasi Melamin Formaldehida

Shaliha1)*, Ninis Hadi Haryanti1), Suryajaya1), Mashuri2), Muhammad Zainuri2),


Darminto2), Tetti Novalina Manik1,2)
1)Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Lambung Mangkurat, Jl. A. Yani Km 36, Banjarbaru Kalimantan Selatan


70714
2)Departemen Fisika, Fakultas Sains

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),Surabaya 60111, Sukolilo, Indonesia

Email : Shaliha.physics15@gmail.com

ABSTRAK- Batang kelapa sawit (BKS) jarang digunakan karena diklasifikasikan sebagai kayu
berkualitas rendah dengan kepadatan rendah, higroskopis tinggi dan stabilitas dimensi rendah.
Pada penelitian ini, telah dilakukan serangkaian metode kimia untuk meningkatkan sifat fisik
dan mekanik BKS. Ada dua langkah prosedur modifikasi yang digunakan dalam penelitian ini.
Yang pertama, perendaman sampel dalam larutan formaldehida, dan langkah berikutnya,
impregnasi sampel dengan resin melamin formaldehida pada variasi tekanan 0,1 MPa, 0,3 MPa
dan 0,5 MPa, kemudian dicuring pada suhu 100oC dan 120oC. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa nilai kadar air BKS sebelum modifikasi yaitu antara 3,7% - 6,4% dan sesudah
impregnasi yaitu menjadi 2,4% - 3,2%. Nilai massa jenis BKS sebelum modifikasi yaitu antara
0,3 g/cm3 - 0,46 g/cm3 dan sesudah impregnasi yaitu menjadi 0,56 g/cm3 - 0,76 g/cm3. Nilai MOE
dan MOR sebelum modifikasi yaitu 916,55 MPa dan 2,61 MPa, sesudah impregnasi nilai
maksimal MOE dan MOR yaitu menjadi 2.461,27 MPa dan 27,5 MPa.

KATA KUNCI : batang kelapa sawit, formalisasi, impregnasi, melamine formaldehida

ABSTRACT- The Oil Palm Trunk (OPT) is rarely used because it is classified as low-quality
wood with low density, high hygroscopic and low dimensional stability. In this study, a series
of chemical methods have been carried out to improve the physical and mechanical properties
of OPT. There has two-step modification procedure that we used in this study. The first, The
soaking of samples in formaldehyde solution, and next step, impregnation of samples with
melamine-formaldehyde resin under pressure variations of 0,1 MPa, 0,3 MPa and 0,5 MPa, and
then cured at a temperature of 100oC and 120oC. The results showed that OPT’s water content
value before modification is between 3.7% - 6.4% and after impregnation that is 2.4% - 3.2%.
OPT’s density value before modification is between 0.3 g / cm3 - 0.46 g / cm3 and after
impregnation it is 0.56 g / cm3 - 0.76 g / cm3. The MOE and MOR values before modification
were 916.55 MPa and 2.61 MPa, after impregnation the maximum MOE and MOR values were
2,461.27 MPa and 27.5 MPa.

KEYWORDS : formalization, impregnation, melamine formaldehyde, oil palm trunk

53
Sifat Fisik dan Mekanik Batang Kelapa Sawit
Termodifikasi Melamin Formaldehida terhadap Variasi
pH Formalisasi
Sulung Apria Nuki1)*, Suryajaya1), Ninis Hadi Haryanti1), Mashuri2), Muhammad
Zainuri2), Darminto2), Tetti Novalina Manik1,2)
1)Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lambung Mangkurat, Jl. A. Yani Km 36, Banjarbaru


2)Departemen Fisika, Fakultas Sains, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),

Surabaya 60111, Sukolilo, Indonesia

Email : sulungaprianuki@gmail.com

ABSTRAK- Telah dilakukan peningkatan sifat fisik dan mekanik batang kelapa sawit dengan
modifikasi kimia. Ada dua langkah modifikasi yang dilakukan, pertama, sampel di formalisasi
dalam kondisi asam dan kondisi basa dan kedua modifikasi dengan impregnasi menggunakan
resin melamin formaldehida di bawah tekanan 0,5 MPa selama 1 jam. Setelah proses
impregnasi, sampel dicuring dengan suhu curing 100°C dan 120°C dan dilanjutkan dengan
proses pengeringan untuk melengkapi proses modifikasi. Hasil menunjukkan bahwa sebelum
modifikasi kadar air maksimal mencapai 10,76%, dan setelah modifikasi dengan variasi kondisi
formalisasi, kadar air maksimal menjadi 1,53%. Sementara itu, nilai densitas sebelum
modifikasi yaitu antara 0,25 g/cm3 – 0,36 g/cm3, dan setelah modifikasi menjadi 0,72 g/cm3 – 0,77
g/cm3. Selain itu nilai MOR dan MOE sebelum modifikasi adalah 2,61 MPa dan 916,25 MPa,
kemudian setelah modifikasi nilai MOR dan MOE maksimal menjadi 27,52 MPa dan 2.567,14
MPa.

KATA KUNCI : batang kelapa sawit, curing , formalisasi, impregnasi

ABSTRACK- Improving the physical and mechanical properties of oil palm trunks by chemical
modification has been studied. There has two-step modification was done, first, the
formalization of samples in acid and alkaline conditions and the second the impregnation
modification using melamine formaldehyde resin under pressure of 0,5 MPa held 1 hour. After
Impregnation process, that samples cured with 100°C and 120°C curing temperature and
continue with the drying process for completes process modification. The result showed that
before modification the maximum water content reached 10,76%, and after modification with
variations of formalization condition, the maximum water content became 1,53%. Meanwhile,
the density value before modification which in between 0,25 g/cm3 – 0,36 g/cm3, and after
modification became 0,72 g /cm3 – 0,77 g/cm3. In addition, MOR and MOE values before
modification were 2,61 MPa and 916,25 MPa, then after modification MOR and MOE maximum
values became 27,52 MPa and 2.567,14 MPa.

KEYWORDS : curing, formalization, impregnation, oil palm trunk

54
Biogas dari Limbah Cair Kelapa Sawit (POME) dengan
Penambahan Nanopartikel Fe2O3
Sumaya Yulia Putri1), Nur Eli Zayati1), Yessie Widya Sari1)*
1) Departemen Fisika, Institut Pertanian Bogor, Bogor, 16680, Indonesia

Email : yessie.sari@apps.ipb.ac.id

ABSTRACT− Palm oil liquid waste or often called POME (Palm Oil Mill Effluent) is one of the
palm oil industry wastes that has the most problematic environmental pollution among other
palm oil waste industry. The solution to reduce environmental pollution due to palm oil liquid
waste is by processing POME into biogas that is produced anaerobically. Biogas is a gas
produced by anaerobic fermentation of organic materials. Organic materials used in biogas
production are POME and cow manure. Cow manure is added in biogas production because
microorganisms in cow manure are expected to be able to remodel organic material into
methane optimally. The ratio of POME to mixed cow manure is 7: 3. In addition to POME and
cow manure, Fe2O3 nanoparticles are added to increase biogas production and speed up
fermentation time. The addition of commercially available Fe2O3 nanoparticles was carried out
with different concentration variations. Fe2O3 nanoparticles were given a milling treatment
which was then characterized by SEM-EDS to see the particle size, morphological structure and
chemical composition of the Fe2O3 powder. Anaerobic fermentation process in biogas is carried
out for 20 days. The biogas produced was analyzed by gas chromatography to determine the
methane gas formed in the biogas from POME and cow manure added to Fe2O3 nanoparticles.
The result shows that Fe2O3 nanoparticles with milling treatment can increase biogas
production.

KEYWORD : cow manure, fermentation, gas chromatography, methane, SEM-EDS

55
High Dispersion of Ruthenium-Molybdenum Catalyst
Supported on Active Carbon for Hydrogenation of
Levulinic Acid to γ-Valerolactone
Syahruji1), Maria Dewi Astuti1), Rodiansono1)*
Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Lambung
1)

Mangkurat University, Jl. A. Yani Km 36.0 Banjarbaru South Kalimantan, Indonesia.

Email : rodiansono@ulm.ac.id

ABSTRACT- A high dispersion of Ruthenium–molybdenum oxide supported on active carbon


(denoted as Ru-MoOx(y)/C; Ru= 5 %wt to C and y= 5 %wt Mo to Ru) catalyst has been
synthesized. Ru-MoOx(y)/C was synthesized using a simple hydrothermal method at 150°C for
24 hours then followed by reduction with H2 at 500C for 3 hours prior to characterizations and
the catalytic reactions. The XRD patterns of Ru-MoOx/C before and after reduction showed the
broadened peak at 2= 44° which can be attributed to metallic Ru. On the other hand, MoO x
species were not detected because of their small crystalline size below the detection limit. The
TPD-NH3 profile shows that the Ru-MoOx(y)/C catalyst has two desorption peaks at
temperatures of 169°C (weak acid sites) and 631.4°C (strong acid sites), whereas the number of
acid sites were 0.131 mmol.g1 and 1.624 mmol.g1, respectively. The specific surface area (SBET)
of Ru-MoOx/C catalyst was 1,800 m2.g1 which dominated by micropore structure. Ru-
MoOx(y)/C catalyst demonstrated remarkable high yield of γ-valerolactone (>99%) at
temperature 80°C, initial H2 pressure of 3.0 MPa within 3 hours.

KEYWORDS : γ-valerolactone, levulinic acid, Ru-MoOx(y)/C catalyst, selective hydrogenation

56
Model SWAT (Soil and Water Assessment Tool) untuk
Analisis Aliran Permukaan dan Debit di Catchment Area
Sungai Besar Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan
Selatan
Tajalil Jamal DND1)*, Ichsan Ridwan1), Nurlina
1)Program Studi Fisika FMIPA ULM

Email : tajalil.physics@gmail.com

ABSTRAK- Daerah Aliran Sugai ( DAS ) merupakan kesatuan ekosistem alami, menentukan
pemenuhan kebutuhan dari aktivitas manusia. informasi aliran permukaan dan debit dapat di
manfaatkan untuk merancang kebutuhan air, merancang bangunan pengendali banjir.
peningkatan kebutuhan pada berbagai sektor baik untuk domestik, industri, energi dan
lainnya. namun ketersediaannya memenuhi kebutuhan tersebut harus berkesinambungan.
analisis aliran permukaan dan debit di Catchment Area (CA) sungai besar Kabupaten Banjar
Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar merupkan informasi yang sangat penting bagi
pengelola sumber daya air. Model SWAT (Soil And Water Assessment Tool) adalah salah satu
model hidrologi yang dapat digunakan untuk menganalisa aliran permukaan dan penelitian
bertujan menentukan besar aliran permukaan dan debit dengan parameter berupa curah hujan,
suhu, tutupan lahan dan tanah. hasil simulasi menggunakan model swat diperoleh nilai besar
aliran permukaan 9.537,11 mm/thn dengan nilai rata-rata dari sub das sungai besar pada tiap
daerah 307,65 mm/thn dan debit 15.872.352,66 m3/thn dengan rata rata 512.011,38 m3/thn.
Berdasarkan hasil penelitian ini besar aliran permukaan dan debit, masih dalam kedaan normal
jika semkin besar akan menyebabkan banjir dan jika sedikit akan mengalami kekeringan
dimusim kemarau.

KATA KUNCI : aliran pemukaan, debit air, SWAT

ABSTRACT- Watershed is a unity of natural ecosystems, determining the fulfillment of the


needs of human activities. information on surface flow and discharge can be utilized to design
water requirements, design flood control buildings. increasing demand in various sectors both
for domestic, industrial, energy and others. but the availability of meeting these needs must be
sustainable. surface flow and discharge analysis in the large Catchment Area (CA) of the Banjar
Regency Karang Intan District, Banjar Regency is very important information for the
management of water resources. The SWAT (Soil And Water Assessment Tool) model is one of
the hydrological models that can be used to analyze surface flow and rainfall research
determines the amount of surface flow and discharge with parameters in the form of rainfall,
temperature, land cover and soil. The simulation results using the SWAT model obtained a
large surface flow value of 9,537.11 mm/year with an average value of a large sub-basin in each
area of 307.65 mm and discharge of 15,882,352.66 m3/year with an average of 512,011.38 m3/year.
Based on the results of this study, the amount of surface flow and discharge is still normal if it is
likely to cause flooding and if a little will experience a drought in the dry season.

KEYWORDS : surface flow, water discharge, SWAT

57
Pembelajaran Fisika Matematika I dengan Model Self
Regulated Learning (SRL) Berbantukan Lembar Kerja
Mahasiswa : Dampak Motivasi Belajar Mahasiswa
Hadma Yuliani1)*, Muhammd Nasir2), Luvia Ranggi Nastiti3)
1,2,3) Program Studi Tadris Fisika, Institus Agama Islam Negeri Palangka Raya
Jl. G.Obos, Palangka Raya

Email : hadma.yuliani@iain-palangkaraya.ac.id

ABSTRAK- Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motovasi belajar
mahasiswa setelah diterapkan model self regulated learning berbantukan LKM pada mata kuliah
fisika matematika I. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Jenis penelitian yang
dilakukan yaitu penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket untuk
motivasi belajar. Hasil penelitin menunjukkan terdapat peningkatan motivasi belajar
mahasiswa dengan menerapkan Model self regulated learning dengan bantuan LKM dengan
kategori rendah (0,245).

KATA KUNCI : LKM, model self regulated learning, motivasi belajar

ABSTRACT- The objectives of the study is to measure the improvement of the learning
motivation of the students through the use of self-regulated learning model with students'
worksheet in Physics-math I subject. The type of the research is descriptive.The instruments
used in this data collection techniques is questionnaires for learning independency. The result
ofthe Study showsthat there was moderate improvement of the students' learning motivation
through the use of self- regulated learning model with students’ worksheet (0,374)

KEYWORDS : self-regulated learning model, learning motivation, students worksheet

58

Anda mungkin juga menyukai