Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

DENGAN HIPERTENSI

DI SUSUN

OLEH:

1. SYAHBUDIN R. LUAWO (17.027)

JURUSAN DIII KEPERAWATAN

YAYASAN PENDIDIKAN MAKASSAR (YAPMA)

2019
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

A. Pengkajian

1. Data Umum :

a Kepala keluarga

b Komposisi keluarga

c Genogram

d Tipe keluarga

e Suku bangsa

f Status sosial-ekonomi

g Aktivitas rekreasi keluarga

2. Riwayat Perkembangan Keluarga :

a Tahap perkembangan keluarga saat ini

b Tugas perkembangan keluarga

c Tahap perkembangan yang belum terpenuhi

d Riwayat keluarga inti

e Riwayat keluarga sebelumnya

3. Data Lingkungan :

a Karakteristik rumah

b Karateristik tetangga dan komunitas


c Mobilitas geografis keluarga

d Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

e Sistem pendukung keluarga

4. Struktur Keluarga :

a Struktur peran

b Nilai dan norma keluarga

c Pola komunikasi keluarga

d Struktur kekuatan keluarga

5. Fungsi Keluarga :

a Fungsi afektif

b Fungsi sosial

c Fungsi ekonomi

d Fungsi perawatan kesehatan keluarga :

1) Kemampuan mengenal masalah

2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan

3) Kemampuan keluarga merawat keluarga yang sakit

4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah

5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan

6. Stress dan Koping Keluarga :

a Stress jangka pendek

b Stress jangka panjang

c Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

d Strategi koping yang digunakan


e Strategi adaptasi fungsional

7. Harapan Keluarga

a Terhadap masalah kesehatan

b Terhadap petugas ksehatan

8. Pemeriksaan Fisik

a. Head to Toe

Kepala, mata, telinga, hidung, mulut, leher, thorak, abdomen, genetalia,


ekstremitas, integumen, status neurologi.

b. Kebutuhan Dasar Manusia

1). Nutrisi

2). Eleminasi

3). Tidur dan istirahat

4). Gerak dan aktivitas

5). Rasa aman dan nyaman

6). Personal hygiene

c. Data – Data yang Dapat Ditemukan

1). Aktivitas / istirahat

a) Gejala :

i. Kelemahan
ii. Letih
iii. Napas pendek
iv. Gaya hidup monoton

b). Tanda :

i. Frekuensi jantung meningkat


ii. Perubahan irama jantung
iii. Takipnea
2). Sirkulasi

a) Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung


koroner / katup, penyakit serebrovaskuler

b) Tanda :

i. Kenaikan TD
ii. Nadi : denyutan jelas
iii. Frekuensi / irama : takikardia, berbagai disritmia
iv. Bunyi jantung : murmur
v. Distensi vena jugularis

3). Ekstermitas

Perubahan warna kulit, suhu dingin( vasokontriksi perifer ),


pengisian kapiler mungkin lambat

4). Integritas Ego

a) Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi,


euphoria, marah, faktor stress multiple ( hubungsn, keuangan,
pekerjaan )

b) Tanda :

i. Letupan suasana hati


ii. Gelisah
iii. Penyempitan kontinue perhatian
iv. Tangisan yang meledak
v. otot muka tegang ( khususnya sekitar mata )
vi. Peningkatan pola bicara

5). Eliminasi

a) Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu ( infeksi,


obstruksi, riwayat penyakit ginjal )

6). Makanan / Cairan

a) Gejala :
i. Makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi
garam, lemak dan kolesterol
ii. Mual
iii. Muntah
iv. Riwayat penggunaan diuretik

b) Tanda :
i. BB normal atau obesitas
ii. Edema
iii. Kongesti vena
iv. Peningkatan JVP
v. Glikosuria

7). Neurosensori

a) Gejala :

i. Keluhan pusing / pening, sakit kepala


ii. Episode kebas
iii. Kelemahan pada satu sisi tubuh
iv. Gangguan penglihatan ( penglihatan kabur, diplopia )
v. Episode epistaksis

b) Tanda :
i. Perubahan orientasi, pola nafas, isi bicara, afek, proses pikir
atau memori ( ingatan )
ii. Respon motorik : penurunan kekuatan genggaman
iii. Perubahan retinal optik

8). Nyeri/ketidaknyamanan

a) Gejala :

i. nyeri hilang timbul pada tungkai


ii. sakit kepala oksipital berat
iii. nyeri abdomen

9). Pernapasan

a) Gejala :
i. Dispnea yang berkaitan dengan aktivitas
ii. Takipnea
iii. Ortopnea
iv. Dispnea nocturnal proksimal
v. Batuk dengan atau tanpa sputum
vi. Riwayat merokok

b) Tanda :

i. Distress respirasi/ penggunaan otot aksesoris pernapasan


ii. Bunyi napas tambahan ( krekles, mengi )
iii. Sianosis

10) Keamanan

a) Gejala : Gangguan koordinasi, cara jalan

b) Tanda : Episode parestesia unilateral transien

11). Pembelajaran / Penyuluhan

a) Gejala :

i. Factor resiko keluarga ; hipertensi, aterosklerosis, penyakit


jantung, DM , penyakit serebrovaskuler, ginjal
ii. Faktor resiko etnik, penggunaan pil KB atau hormon lain
iii. Penggunaan obat / alkohol

B. Diagnosa Keperawatan Dan Rencana Keperawatan

1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload,


vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular

a. Tujuan :

Tidak terjadi penurunan curah jantung setelah dilakukan tindakan


keperawatan selama 3 x 24 jam.

b. Kriteria hasil :
1) Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan TD
2) Mempertahankan TD dalam rentang yang dapat diterima
3) Memperlihatkan irama dan frekuensi jantung stabil
Intervensi :

1) Pantau TD, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan tehnik
yang tepat

2) Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer

3) Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas

4) Amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisian kapiler

5) Catat edema umum

6) Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas, batasi


jumlah pengunjung.

7) Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditempat


tidur/kursi

8) Bantu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan

9) Lakukan tindakan yang nyaman spt pijatan punggung dan leher,


meninggikan kepala tempat tidur.

10) Anjurkan tehnik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas pengalihan

11) Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah

12) Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai indikasi

13) Kolaborasi untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi

2. Nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan


vaskuler serebral

a. Tujuan :

Nyeri atau sakit kepala hilang atau berkurang setelah dilakukan


tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam

b. Kriteria hasil :
1) Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala
2) Pasien tampak nyaman
3) TTV dalam batas normal

Intervensi :

1) Pertahankan tirah baring, lingkungan yang tenang, sedikit


penerangan

2) Minimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan

3) Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan

4) Hindari merokok atau menggunkan penggunaan nikotin

5) Beri tindakan nonfarmakologi untuk menghilangkan sakit kepala


seperti kompres dingin pada dahi, pijat punggung dan leher, posisi
nyaman, tehnik relaksasi, bimbingan imajinasi dan distraksi

6) Hilangkan / minimalkan vasokonstriksi yang dapat meningkatkan sakit


kepala misalnya mengejan saat BAB, batuk panjang, membungkuk

7) Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi : analgesik, antiansietas


(lorazepam, ativan, diazepam, valium )

3. Resiko perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung


berhubungan dengan adanya tahanan pembuluh darah

a. Tujuan :

Tidak terjadi perubahan perfusi jaringan : serebral, ginjal, jantung


setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam

b. Kriteria hasil :
1) Pasien mendemonstrasikan perfusi jaringan yang membaik
seperti ditunjukkan dengan : TD dalam batas yang dapat
diterima, tidak ada keluhan sakit kepala, pusing, nilai-nilai
laboratorium dalam batas normal.
2) Haluaran urin 30 ml/ menit
3) Tanda-tanda vital stabil

Intervensi :

1) Pertahankan tirah baring


2) Tinggikan kepala tempat tidur

3) Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan; tidur, duduk
dengan pemantau tekanan arteri jika tersedia

4) Ambulasi sesuai kemampuan; hindari kelelahan

5) Amati adanya hipotensi mendadak

6) Ukur masukan dan pengeluaran

7) Pertahankan cairan dan obat-obatan sesuai program

8) Pantau elektrolit, BUN, kreatinin sesuai program

4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan penurunan cardiac output

a. Tujuan :

Tidak terjadi intoleransi aktifitas setelah dilakukan tindakan


keperawatan selama 2 x 24 jam

b. Kriteria hasil :
1) Meningkatkan energi untuk melakukan aktifitas sehari – hari
2) Menunjukkan penurunan gejala – gejala intoleransi aktifitas

Intervensi :

1) Berikan dorongan untuk aktifitas / perawatan diri bertahap jika


dapat ditoleransi. Berikan bantuan sesuai kebutuhan

2) Instruksikan pasien tentang penghematan energi

3) Kaji respon pasien terhadap aktifitas

4) Monitor adanya diaforesis, pusing

5) Observasi TTV tiap 4 jam

6) Berikan jarak waktu pengobatan dan prosedur untuk


memungkinkan waktu istirahat yang tidak terganggu, berikan waktu
istirahat sepanjang siang atau sore
5. Gangguan pola tidur berhubungan adanya nyeri kepala

a. Tujuan :

Tidak terjadi gangguan pola tidur setelah dilakukan tindakan


keperawatan selama 2 x 24 jam

b. Kriteria hasil :
1) Mampu menciptakan pola tidur yang adekuat 6 – 8 jam per hari
2) Tampak dapat istirahat dengan cukup
3) TTV dalam batas normal

Intervensi :

1) Ciptakan suasana lingkungan yang tenang dan nyaman

2) Beri kesempatan klien untuk istirahat / tidur

3) Evaluasi tingkat stress

4) Monitor keluhan nyeri kepala

5) Lengkapi jadwal tidur secara teratur

6) Berikan makanan kecil sore hari dan / susu hangat

7) Lakukan masase punggung

8) Putarkan musik yang lembut

9) Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi

6. Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan adanya kelemahan


fisik.

a. Tujuan :

Perawatan diri klien terpenuhi setelah dilakukan tindakan keperawatan


selama 1 x 24 jam

b. Kriteria hasil :
1) Mampu melakukan aktifitas perawatan diri sesuai kemampuan
2) Dapat mendemonstrasikan tehnik untuk memenuhi kebutuhan
perawatan diri
Intervensi :

1) Kaji kemampuan klien untuk melakukan kebutuhan perawatan diri

2) Beri pasien waktu untuk mengerjakan tugas

3) Bantu pasien untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri

4) Berikan umpan balik yang positif untuk setiap usaha yang


dilakukan klien / atas keberhasilannya

7. Kecemasan berhubungan dengan krisis situasional sekunder


adanya hipertensi yang diderita klien

a. Tujuan:

Kecemasan hilang atau berkurang setelah dilakukan tindakan


keperawatan selama 1 x 24 jam

b. Kriteria hasil :
1) Klien mengatakan sudah tidak cemas lagi / cemas berkurang
2) Ekspresi wajah rilek
3) TTV dalam batas normal

Intervensi :

1) Kaji keefektifan strategi koping dengan mengobservasi perilaku


misalnya kemampuan menyatakan perasaan dan perhatian, keinginan
berpartisipasi dalam rencana pengobatan

2) Catat laporan gangguan tidur, peningkatan keletihan, kerusakan


konsentrasi, peka rangsang, penurunan toleransi sakit kepala,
ketidakmampuan untuk menyelesaikan masalah

3) Bantu klien untuk mengidentifikasi stressor spesifik dan kemungkinan


strategi untuk mengatasinya

4) Libatkan pasien dalam perencanaan perawatan dan beri dorongan


partisipasi maksimum dalam rencana pengobatan

5) Dorong pasien untuk mengevaluasi prioritas atau tujuan hidup

6) Kaji tingkat kecemasan klien baik secara verbal maupun non verbal
7) Observasi TTV tiap 4 jam

8) Dengarkan dan beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan


perasaanya

9) Berikan support mental pada klien

10) Anjurkan pada keluarga untuk memberikan dukungan pada klien.

8. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya


informasi tentang proses penyakit

a. Tujuan :

Klien terpenuhi dalam informasi tentang hipertensi setelah dilakukan


tindakan ekperawatan selama 1 x 24 jam

b. Kriteria hasil:
1) Pasien mengungkapkan pengetahuan akan hipertensi
2) Melaporkan pemakaian obat-obatan sesuai program

Intervensi :

1) Jelaskan sifat penyakit dan tujuan dari pengobatan dan prosedur

2) Jelaskan pentingnya lingkungan yang tenang, tidak penuh dengan


stress

3) Diskusikan tentang obat-obatan : nama, dosis, waktu pemberian,


tujuan dan efek samping atau efek toksik

4) Jelaskan perlunya menghindari pemakaian obat bebas tanpa


pemeriksaan dokter

5) Diskusikan gejala kambuhan atau kemajuan penyulit untuk dilaporkan


dokter : sakit kepala, pusing, pingsan, mual dan muntah.

6) Diskusikan pentingnya mempertahankan berat badan stabil

7) Diskusikan pentingnya menghindari kelelahan dan mengangkat berat

8) Diskusikan perlunya diet rendah kalori, rendah natrium sesuai


program

9) Jelaskan penetingnya mempertahankan pemasukan cairan yang


tepat, jumlah yang diperbolehkan, pembatasan seperti kopi yang
mengandung kafein, teh serta alcohol
10) Jelaskan perlunya menghindari konstipasi dan penahanan

11) Berikan support mental, konseling dan penyuluhan pada keluarga


klien

Anda mungkin juga menyukai