Anda di halaman 1dari 3

Kejutan Budaya

Kejutan budaya adalah disorientasi psikologis alamiah yang dialami oleh


kebanyakan orang ketika mereka pindah ke sebuah budaya yang berbeda dari
budaya mereka sendiri.Ada empat siklus kejutan budaya.

1. Bulan Madu – Anda memulai tugas luar negeri dengan perasaan gembira
dan bersemangat.Hal-hal baru yang tidak biasa disambut dengan baik.Pada
mulanya tidak menjadi soal jika anda tidak mengerti atau tidak dimengerti
[oleh orang lain].Segera perasaan frustasi mulai menghinggapi.
2. Sifat lekas marah dan tersinggung – Gairah awal anda mulai surut dan anda
mulai memerhatikan perbedaan itu lebih besar dibandingkan yang semula
anda bayangkan.Anda mulai frustasi karena ketidakmampuan anda untuk
mengerjakan hal-hal yang biasa anda kerjakan.
3. Penyesuaian bertahap – Anda berangsur-angsur mulai mengatasi perasaan
terasing dan mempunyai gambaran bagaimana melakukan berbagai hal di
dalam budaya baru.
4. Adaptasi – Anda pulih dari disorientasi psikologis dan mulai berfungsi dan
berkomunikasi di dalam budaya baru.
Kejutan budaya bukanlah sebuah penyakit, tetapi respons alami untuk
membenamkan diri anda ke dalam lingkungan baru.Kejutan budaya diakibatkan
oleh suatu gangguan dalam persepsi selektif dan sistem interpretasi efektif.Pada
tingkat subliminal, pikiran anda sedang dibombardir oleh suara, penglihatan,
dan bau yang asing.Kejutan budaya biasanya dianggap sebagai tanda positif di
mana professional menjadi terlihat di dalam budaya baru ketimbang terisolasi
dalam minoritas ekspatriat.
Ada banyak bentuk stress yang berhubungan dengan kejutan budaya:
kekecewaan, frustasi, menarik diri, kecemasan, dan respons fisiologis seperti
kelelahan, sulit tidur, dan sakit kepala.Stress dipicu oleh pikiran sehat yang
sedang dibanjiri oleh stimuli asing dan ketidakmampuan untuk berfungsi secara
efektif di dalam suatu budaya yang asing.
Mengatasi Kejutan Budaya
Ada sejumlah Teknik manajemen stress untuk mengatasi kejutan budaya.Satu
metode tidak perlu bekerja sebaik atau lebih baik dari metode lain;sukses
tergantung situasi dan individu yang terlibat.Sebagian orang mengikuti program
latihan fisik secara regular,beberapa melakukan relaksasi dan meditasi dan yang
lain menemukan cara yakni dengan membuat jurnal/agenda pribadi.
Banyak manajer internasional yang efektif menciptakan “zone stabilitas.”
Mereka menghabiskan sebagian besar waktu untuk masuk ke dalam budaya
asing, tetapi kemudian untuk sesaat masuk ke dalam suatu lingkungan – zone
stabilitas – yang sangat mirip dengan negara asal mereka.
Para professional dapat menggunakan pekerjaan proyek sebagai jembatan
sampai mereka menyesuaikan diri dengan lingkungan baru mereka.
Pemilihan dan Pelatihan untuk Proyek Internasional
Organisasi menguji sejumlah karakteristik untuk memutuskan apakah individu
layak/cocok untuk pekerjaan di luar negeri.Alasan nomor satu untuk pemilihan
adalah bahwa personel yang ditugaskan adalah orang-orang terbaik yang
tersedia untuk tantangan teknis dari proyek.Know-how teknis harus diutamakan
ketimbang kepekaan lintas budaya atau pengalaman.Sebagai konsekuensi,
pelatihan menjadi hal kritis untuk mengisi kesenjangan budaya dan menyiapkan
individu untuk bekerja di negara asing.
Pelatihan bervariasi secara luas, tergantung individu, perusahaan, sifat proyek,
dan budaya bekerja.Para professional yang ditugaskan ke negara-negara asing
perlu mempunyai pemahaman minimal atas area berikut:
1. Agama
2. Kode etik berpakaian
3. Sistem Pendidikan
4. Hari libur – nasional dan agama
5. Pola makan sehari-hari
6. Kehidupan keluarga
7. Protokol bisnis
8. Etika sosial
9. Kesempatan yang sama

Suatu contoh program pelatihan jangka pendek adalah program yang


dikembangkan oleh Underwriter Laboratories, Inc., untuk melatih staff yang
bepergian ke Jepang yang akan bekerja Bersama klien pada proyek.Program
dirancang dengan serangkaian kursus singkat mencakup berbagai topik antara
bagaimana menangani cara yang sesuai untuk bertukar hadiah sampai cara
menginterpretasikan perilaku masyarakat dan bisnis Jepang.
Program pelatihan lain jauh lebih ekstensif.Sebagai contoh, sukarelawan Peace
Corps mendapatkan program pelatihan intensif dua sampai empat bulan di
dalam negeri mereka.Pelatihan meliputi pelajaran tentang tradisi dan sejarah
dari negara tujuan, kursus bahasa intensif, dan pelatihan lintas budaya dan
tinggal dengan keluarga-keluarga local.
Banyak perusahaan memberikan pelatihan dengan cara outsourcing ke salah
satu dari banyak perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pelatihan lintas
budaya dan luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai