Anda di halaman 1dari 7

3.

4 Hidup Sukses dalam Pandangan Al Qur’an

Setiap manusia memiliki paradigma yang berbeda tentang arti sebuah


kesuksesan karena pada dasarnya kesuksesan dapat menjadi milik kita semua
hanya saja kita sering tidak tahu bagaimana cara meraihnya.

Seiring dengan kemajuan dan keberhasilan ilmu pengetahuan dan teknologi


pada saat ini telah dapat memberikan kemudahan dan kesenangan hidup manusia
pada umumnya, maka secara langsung berdampak pula pada semakin
berkembangnya hajat manusia atas berbagai sarana kehidupan untuk
mempertahankan dan demi tercapainya tujuan hidup mereka, baik lahir maupun
tuajn kehidupan batin.

Pengertian Sukses

Setiap orang memiliki paradigma yang berbeda tentang arti sebuah


kesuksesan karena pada dasarnya kesuksesan dapat menjadi milik kita semua ,
hanya saja kita sering tidak tahu bagaimana cara meraih nya .

Apalagi dalam islam , kesuksesan tidak di ukur dari sisi dunia melainkan
harus berorientasi pula pada akhirat. Itulah kesuksesan hakiki , saat berjumpa Allah
SWT kelak. Dalam al-Qur’an Allah SWT menjamin rezeki bagi setiap makhluk
ciptaan-Nya, dan melebihi kepada sebagaimana diantara mereka sebagai cobaan
atau ke-Taqwaannya kepada Allah SWT.

Bagaimana Cara Meraih Kesuksesan Hakiki itu ?


Kesuksesan Hakiki dapat diperoleh jika kita adalah pemilik pribadi sukses yaitu
pribadi yang selalu tenang, terencana , terampil, tertib, tekun , tegar dan tawadhu
(rendah hati). Selain itu, kita juga harus mempunyai kredibilitas yang tinggi .
Dipercaya karena kejujuran kita , kecakapan kita , dan kemampuan kita untuk
selalu mengembangkan diri dunia akhirat.
Cara Meraih Sukses

Ada beberapa cara yang diajarkan agama islam untuk dapat mencapai hidup
bahagia, di antaranya disebutkan oleh Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-
Sa’di rahimahullah dalam kitab nya Al-Wasailul Mufidah Lil Hayatis Sa’idah :

1. Beriman dan beramal shalih

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

َ ‫ص ا لِ ًح اْ ِم ن ْ ذ َكَ ٍر ْأ َو ْأ ُن ث َ ٰى‬
ْۖ ًْ ‫ْو ه ُ َو ْ ُم ؤ ِم ٌن ْ ف َ ل َ ن ُح ي ِ ي َ ن َّ ه ُْ َح ي َ ا ة ًْ طَ ي ِ ب َ ة‬ َ ْ ‫َم نْ ْ عَ ِم َل‬
َْ‫َو ل َ ن َج ِز ي َ ن َّ هُ م ْأ َج َر ه ُ م ْ ب ِ أ َح سَ ِن ْ َم اْ كَ ا ن ُواْ ي َ ع َم ل ُو ن‬

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan


dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS.An-
Nahl:97)

2. Banyak Mengingat Allah SWT (Berdzikir)

Allah SWT berfirman:

َّ ‫َّْللا ِ ْ ْۗأ َ ََل ْ ب ِ ِذ ك ِر‬


ُ ‫َّْللا ِ ْ ت َط َم ئ ِ ُّن ْال ق ُ ل ُو‬
ْ‫ب‬ َ ُ ‫ال َّ ِذ ي َن ْآ َم ن‬
َّ ‫واْو ت َط َم ئ ِ ُّن ْ ق ُل ُو ب ُ ُه م ْ ب ِ ِذ ك ِر‬
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram.”

3.Bersandar kepada Allah dan tawakkal pada-Nya, yakin dan percaya pada-Nya
dan semangat untuk meraih keutamaan-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ْ ‫علَى هللاِ فَ ُه َو َح‬


ُ‫سبُه‬ َ ‫َو َم ْن يَت َ َو َّك ْل‬
“ Siapa yang bertawakkal kepada Allah maka Allah mencukupinya.”
(Atha-Thalaq:3)

4.Berbuat baik kepada mahluk dalam bentuk ucapan maupun perbuatan dengan
ikhlas kepada Allah dan mengharap pahala-Nya

Allah Subahanahu wa Ta’ala berfirman:

‫اس َو َم ْن َي ْف َع ْل ذَ ِلكَ ا ْب ِتغآ َء‬ ْ ‫ص َدقَ ٍة أ َ ْو َم ْع ُر ْوفٍ أ َ ْو ِإ‬


ِ َّ‫صالَحٍ َب ْينَ الن‬ َ ‫الَ َخي َْر فِي َك ِثي ٍْر ِم ْن نَجْ َوا ُه ْم ِإالَّ َم ْن أ َ َم َر ِب‬
ً ‫ف نُ ْؤتِ ْي ِه أَجْ ًرا ع َِظيْما‬ َ َ‫َم ْرضَا ِة هللاِ ف‬
َ ‫س ْو‬

“ Tidak ada kebaikan dalam kebanyakan bisikan-bisikan mereka kecuali bisikan-


bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) untuk bersedekah atau berbuat
kebaikan dan ketaatan atau memperbaiki hubungan di antara manusia. Barang
siapa melakukan hal itu karena mengharapkan ridho Allah, niscaya kelak kami
akan berikan padanya pahala yang besar.”(An-Nisa:114).
5. Mencurahkan perhatian dengan apa yang sedang dihadapi disertai permintaan
tolong kepada Allah Shubahanahu wa Ta’ala.

Rasulullah Shallallahu’alaih wa sallam bersabda :

‫ لَ ْو أ َ ِني َفعَ ْلتُ َكذَا كَانَ َكذَا‬:ْ‫صا َبكَ ش َْي ٌء فَال تَقُل‬ َ َ ‫ َو ِإذَا أ‬،‫جز‬ ْ ‫علَى َما َي ْنفَعُكَ َوا‬
ْ ‫ست َ ِع ْن ِباهللِ َوالَ ت َ ْع‬ َ ‫ص‬
ْ ‫اِحْ ِر‬
ِ ‫ش ْي َط‬
‫ان‬ َ ‫ فَ ِإنَّ لَ ْو ت َ ْفت َ ُح‬،َ‫ قَد ََّر هللاُ َو َما شَا َء فَ َعل‬:ْ‫ َولَ ِك ْن قُل‬،‫َو َكذَا‬
َّ ‫ع َمل ال‬

“Bersemangatlah untuk memperoleh apa yang bermanfaat bagimu dan minta


tolonglah kepada Allah dan janganlah lemah. Bila menimpamu sesuatu (dari
perkara yang tidak disukai) janganlah engkau berkata:”Seandainya aku melakukan
ini niscaya akan begini dan begitu,” akan tetapi katakanlah:”Allah telah
menetapkan dan apa yang Dia inginkan Dia akan lakukan,” karena sesungguhnya
kalimat ’seandainya’ itu membuka amalan syaitan.”(HR.Muslim)

6. Selalu melihat orang yang dibawah dari sisi kehidupan dunia.

Rasullallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

َ ِ‫ فَ ِإنَّهُ أَجْ د َُر أ َ ْن الَ ت َ ْزد َُروا نِ ْع َمةَ هللا‬،‫ظ ُروا ِإلَى َم ْن ُه َو فَ ْوقَ ُك ْم‬
‫علَ ْي ُك ْم‬ ْ َ ‫ظ ُروا ِإلَى َم ْن ُه َو أ‬
ُ ‫سفَ َل ِم ْن ُك ْم َوالَ ت َ ْن‬ ُ ‫ا ْن‬

“Lihatlah orang yang dibawah kalian dan jangan melihat orang yang diatas kalian
karena dengan (melihat ke bawah) lebih pantas untuk kalian tidak meremehkan
nikmat Allah yang dilimpahkan-Nya kepada kalian.”(HR.Al_Bukhari dan Muslim)

7. Ketika melakukan sesuatu untuk manusia, jangan mengharapkan ucapan terima


kasih ataupun balasan dari mereka namun berharaplah hanya kepada Allah SWT.

sebagaimana firman Allah SWT tentang ucapan-ucapan hambah-hamba-Nya yang


khusus:
َ‫إِنَّما َ نُ ْط ِع ُم ُك ْم ِل َوجْ ِه هللاِ الَ نُ ِر ْي ُد ِم ْن ُك ْم َجزآ ًء َوال‬
ً ‫شك ُْورا‬
ُ

“kami memberi makan kepada kalian hanyalah karena mengharap wajah Allah,
kami tidak menginginkan dari kalian balasan dan tidak pula ucapan terima kasih.”
(Al-Insan:9)

Demikian beberapa hal yang bias dilakukan untuk mencapai ketenangan dan
kebahagiaan hidup. Sebagai akhir teruntai doa kepada Rabubul ‘Izzah:

‫آخ َرتِي الَّتِي‬ ْ َ ‫ َوأ‬،‫شي‬


ِ ‫ص ِلحْ ِلي‬ ِ ‫اي الَّتِي فِ ْي َها َمعَا‬ ْ َ ‫ص َمةُ أ َ ْم ِري َوأ‬
َ َ‫ص ِلحْ ِلي ُد ْني‬ ْ َ ‫الل ُه َّم أ‬
ْ ‫ص ِلحْ ِلي ِد ْينِي الَّذِي ُه َو ِع‬
‫ِي َواجْ عَ ِل ا ْل َحيَاةَ ِزيَا َدةً ِلي فِي ُكل َِِّ َخي ٍْر َوا ْل َم ْوتَ َرا َحةً ِلي ِم ْن ك ُِل ش ٍَر‬
ْ ‫إِلَ ْي َها َمعَاد‬

“ Ya Allah, perbaikilah bagiku agamaku yang agama ini merupakan penjaga


perkaraku, dan perbaikilah bagiku duniaku yang aku hidup di dalamnya, dan
perbaikilah bagiku akhirat yang merupakan tempat kembaliku, dan jadikanlah
hidup ini sebagai peristirahatan bagiku dari seluruh kejelekan.”(HR.Muslim)

Kekuatan Mental

Di dalam diri kita terdapat 2 bentuk keyakinan, yaitu keyakinan yang


menguatkan kita dan sebaliknya, yang tidak menguatkan kita . Dan jika kita tela’ah
kembali komposisi manusia, secara dasar, manusia terdiri atas empat bagian , yaitu
fisik, mental, emosi, dan spiritual.

Penyebab yang secara Psikologis membatasi kekuatan


1. Saya terlalu sibuk
Pada dasar nya setiap orang mempunyai kesibukan masing masing , tapi
tetap saja Allah memberikan kita jatah yang sama kepada setiap orang 24
jam sehari. Tetapi kita tidak bisa memanfaatkannya dengan baik.

2. Saya tidak pandai


Pada dasarnya perkataan tersebut dapat terucap karena disebabkan
timbulnya ketidakpercayaan diri terhadap kemampuan yang diri sendiri
terhadap yang dimiliki setiap manusia .

3. Saya tidak berbakat


Setiap manusia itu diciptakan Allah SWT untuk memiliki kekurangan
maupun kelebihan , bakat bukan lah satu-satunya kunci kesuksesan.

4.Saya tidak cantik/ganteng


Sebagai manusia kita seharusnya mensyukuri dan nikmati tubuh yang
diberikan Allah kepada kita. Karna cantik/ganteng tidak berpengaruh
terhadap kesuksesan kita.

5.Saya tidak beruntung

Dalam sukses tidak ada kaitan nya dengan keberuntungan ,dan semua itu
adalah rencana dari Allah SWT.

6.Saya tidak kaya

Sesungguhnya banyak di sekeliling kita orang berhasil tapi tidak diawali


dengan kekayaan. Semua bisa sukses walaupun bukan berasal dari orang
kaya.

7. Saya orang biasa-biasa saja


Pada dasrnya orang di dunia ini diciptakan memang memiliki golongan,
tapi golongan ini hanya ada golongan orang yang beriman dan beramal
soleh. Bukan dari orang yang memiliki keturunan ningrat ataupun
konglomerat.

8. Mulianya kekayaan dan hinanya kemiskinan


Tujuan hidup seseorang yg beriman adalah untuk beribadah atau
mengabdi kepada Allah Yang Maha Kuasa melalui ibadah langsung dan
ibadah tidak langsung. Allah adalah pencipta semua wujud yang lahir dan
batin , dan Dia telah menciptakan manusia sebagai puncak ciptaan , untuk
diangkat menjadi wakil [khalifah]-Nya dibumi.

Anda mungkin juga menyukai