Anda di halaman 1dari 5

KASUS METODE PEMECAHAN FARMASI KLINIS

1. Seorang Ibu berusia 60 tahun BB 85 kg, TB 160 cm merupakan pasien rawat jalan RS
X, yang sudah 5 tahun ini Menderita DM tipe 2 dan mendapat terapi glibenklamid
sehari-hari. 2 hari yang lalu si ibu tersebut masuk RS karena mengalami kesemutan,
gatal-gatal, dan mengeluh pusing, anoreksia, berkeringat, riwayat gastritis yang
sedang kambuh. Berikut hasil pemeriksaan darah pasien :
 Hasil Pemeriksaan Lab:
o Glukosa sewaktu : 318 (70-200 mg/dL)
o Glukosa puasa : 200 (70-110 mg/dL)
o Glukosa 2 jam pp : 300 (100-140 mg/dL)
o ALT : 26 (<47 u/L)
o AST : 30 (<37 u/L)
o Kalium : 2,5 (3,5 – 5,1 mEq/L)
o Kreatinin : 2,3 (0,5-1,5 mg/dL)
o Ureum : 80 (10-50 mg/dL)
o Asam urat :6 (3-7 mg/dL)
o Kolesterol total : 188 (<200 mg/dL)
 Hasil Pemeriksaan Fisik:
o Penampakan : Lemah, pucat, muka tampak menahan sakit.
o TD : 90/60 mmHg
 Obat yang Diberikan Saat di RS:
o Glikasid 40 mg 1x sehari
o Mecobalamin 1x sehari
o Amoksilin 500 mg 3x1
Analisalah Problem perserepan diatas, cari pemecahan masalahnya dengan metode
SOAP!!!
 Penyelesaian Kasus 1
a. SUBJEKTIF
Pasien mengeluhkan kesemutan, gatal-gatal, pusing, anoreksia, berkeringat,
dan gastritis. Pasien menderita DM tipe 2.
b. OBJEKTIF
 Tanda vital: Pasien lemah, pucat dan tampak muka menahan sakit. Tekanan
darah dibawah normal yaitu 90/60 mmHg (120/80 mmHg).
 Tanda Lab: Kadar glukosa pasien diatas normal karena pasien menderita DM
tipe 2. ALT, AST, Kalium, Asam urat, dan Kolesterol total pasien normal.
Kreatinin dan Ureum pasien diatas normal.
c. ASSESSMENT
 Hipotensi
Tekanan darah pasien dibawah normal oleh sebab itu tampak pucat dan lemah
 Gangguan ginjal
Data lab pasien menunjukkan kadar kreatinin dan ureum diatas normal
 Indikasi tanpa terapi
Pasien mengalami gastritis namun belum mendapatkan terapi untuk gastritis
 Terapi tanpa indikasi
Pasien mendapatkan terapi amoksisilin namun tidak ada tanda atau gelaja
pasien mengalami infeksi
 Tidak tepat pemilihan obat
Gliclazid dikontraindikasikan untuk pasien yang mengalami gangguan fungsi
ginjal
 DRP – Efek samping Gliclazid
Pasien mengalami pusing, lemas, sakit kepala merupakan efek samping dari
Gliclazid
d. PLANING
 Rekomendasikan kepada dokter untuk menambah multivitamin penambah
darah agar tidak terjadi hipotensi
 Diskusikan dengan dokter mengenai kondisi fungsi ginjal pasien
 Rekomendasikan kepada dokter untuk memberikan terapi omeprazole 40mg
untuk mengatasi penyakit gastritis yang sedang kambuh.
 Rekomendasikan kepada dokter untuk menghentikan terapi antibiotik
amoksisilin karena tidak adanya tanda atau gejala pasien mengalami infeksi.
 Diskusikan dengan dokter mengenai terapi glikazid karena dikontraindikasikan
untuk pasien gangguan fungsi ginjal dan memiliki efek samping pusing, lemas
dan sakit kepala.
 Rekomendasikan kepada dokter untuk mengganti obat antidiabetik untuk
pasien tersebut seperti pioglitazon karena obat tersebut tidak di
kontraindikasikan untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal.

2. Seorang anak pria 8 tahun dibawa ke RS dengan diare sehari lebih dari 10x/hari.
 Pemeriksaan fisik didapatkan dehidrasi.
 Pemeriksaan laboratorium.
o Darah: Hb 10 g/dl,
o hct 50%,
o kalium 4,4 mmol/L,
o natrium 136 mmol/L,
o khlorida 92 mmol/L,
o gula darah sewaktu 94 mg/dl,
o BUN & kreatinin dalam batas normal.
o Urinalisa: volume urin 98 ml/menit, pemeriksaan kimia dan
mikroskopik tidak didapatkan kelainan
 Pengobatan
o Amoksillin 250 mg/hari
o Zink 10 mg/hari
o Codein 5 mg syr/4 jam
Analisalah Problem perserepan diatas, cari pemecahan masalahnya dengang metode
SOAP
 Penyelesaian
a. SUBJEKTIF
Pasien mengalami dehidrasi akibat diare yang dialaminya.
b. OBJEKTIF
 Tanda vital: pasien mengalami dehidrasi
 Tanda lab: hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb pasien normal
yaitu kurang dari 12 g/dL. Kadar hct 50%, kadar kalium 4,4 mmol/L, natrium
136 mmol/L, klorida 92 mmol/L, GDA 94 mg/dL, BUN dan kreatinin dalam
batas normal. Hasil pemeriksaan urinalisa volume urin 98 ml/menit dan tidak
didapatkan kelainan pada saat pemeriksaan kimia dan mikroskopis.
c. ASSESSMENT
 Dehidrasi
Dari hasil pemeriksaan laboratorium pasien menunjukkan kadar hct diatas
normal yang membuktikan terjadinya dehidrasi.
 Diare belum teratasi
Diare yang dialami pasien masih parah, pengobatan perlu ditambah agar cepat
tuntas
 DRP – efek samping codein
Efek samping yang kemungkinan besar terjadi pada pasien pengguna codein
adalah konstipasi dengan presentase >10%.
d. PLANING
 Rekomendasikan kepada dokter untuk menambahkan oralit, agar dapat
mengurangi dehidrasi. Aturan pakai oralit adalah 6 gelas (1,2 liter) dalam 3
jam pertama sebagai rehidrasi kemudian diberikan setiap kali BAB sebanyak
1,5 gelas (300 ml).
 Diskusikan dan rekomendasikan kepada dokter untuk menggantikan codein.
Codein digantikan dengan obat antidiare lain seperti attapulgit dengan dosis 1
tablet setiap BAB, maksimal penggunaan 6 tablet.
3. Seorang ibu sedang hamil 2 bulan, mengalami Infeksi Saluran Kemih, ibu tersebut
juga mengalami demam dan muntah – muntah.
 Diberi pengobatan
o Tetrasiklin 500 mg 3x sehari
o Paracetamol 500mg 3x 1
o Metoklopramid 10mg 3x sehari.
Analisalah Problem perserepan diatas, cari pemecahan masalahnya dengan metode
SOAP

 Penyelesaian
a. SUBJEKTIF
Pasien mengalami infeksi saluran kemih, demam, dan muntah-muntah.
b. OBJEKTIF
 Tanda vital: pasien demam dan dalam keadaan hamil
c. ASSESSMENT
 DRP – Tidak tepat pemilihan obat
Pengobatan tetracyklin tidak boleh digunakan untuk ibu hamil, karena
termasuk dalam obat kehamilan kategori D, dimana memiliki resiko butuk
yang lebih besar dibandingkan manfaatnya.
 DRP – Efek Samping Obat
Tetracyklin dalam menyebabkan perubahan warna permanen pada gigi.
d. PLANNING
 Diskusikan kepada dokter mengenai pengobatan antibiotik Tetracyklin pada
dokter karena tetracyklin tidak boleh digunakan untuk ibu hamil dan memiliki
efek samping yang besar.
 Rekomendasikan pada dokter untuk menggantikan antibiotik tetracyklin
dengan obat antibiotik lain seperti golongan cephalosporin generasi ke IV
dengan kategori kehamilan B (lebih aman), contohnya seperti Cefixime yang
diindikasikan untuk infeksi saluran kemih dengan dosis 2 x 100 mg perhari.
Diminum hingga habis
 Paracetamol dan metocloperamide diminum jika perlu

Anda mungkin juga menyukai