0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
104 tayangan2 halaman
Standar prosedur operasional mengatur kategorisasi pasien di instalasi gawat darurat berdasarkan prioritas menggunakan skala Singapore Patient Acuity Category. Tujuannya adalah memberikan tatalaksana dan waktu tanggap yang tepat sesuai dengan kondisi kegawatan pasien. Prosedurnya meliputi triage oleh petugas, penanganan darurat oleh dokter IGD dan emergensi, serta batasan waktu tanggap untuk setiap kategori prioritas.
Standar prosedur operasional mengatur kategorisasi pasien di instalasi gawat darurat berdasarkan prioritas menggunakan skala Singapore Patient Acuity Category. Tujuannya adalah memberikan tatalaksana dan waktu tanggap yang tepat sesuai dengan kondisi kegawatan pasien. Prosedurnya meliputi triage oleh petugas, penanganan darurat oleh dokter IGD dan emergensi, serta batasan waktu tanggap untuk setiap kategori prioritas.
Standar prosedur operasional mengatur kategorisasi pasien di instalasi gawat darurat berdasarkan prioritas menggunakan skala Singapore Patient Acuity Category. Tujuannya adalah memberikan tatalaksana dan waktu tanggap yang tepat sesuai dengan kondisi kegawatan pasien. Prosedurnya meliputi triage oleh petugas, penanganan darurat oleh dokter IGD dan emergensi, serta batasan waktu tanggap untuk setiap kategori prioritas.
Ditetapkan Tanggal Terbit: Direktur STANDAR 9 – 11 - 2019 PROSEDUR OPERASIONAL
PENGERTIAN Mengkategorisasikan pasien sesuai dengan kegawatannya,
sesuai dengan menggunakan kaegori prioritas pasien berdasarkan Singapore Patient Acuity Category Scale (PACS) TUJUAN 1. Memberikan kategori triage yang tepat kepada semua pasien yang datang ke IGD. 2. Memberikan tatalaksana, tempat dan waktu (response time) yang tepat kepada pasien. 3. Melayani pasien sesuaikan kategori triage. KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Triage Officer.
a. Bertugas melakukan triage sesuai dengan sistem yang berlaku b. Menempatkan pasien kelokasi yang tepat sesuai dengan prioritasnya. 2. Dokter IGD a. Melakukan tindakan “life saving” pada penderita yang membutuhkan. b. Penanganan pasien sesuai dengan kemampuan yang ada. c. Melakukan konsultasi untuk tindakan resusitasi kepada dokter emergensi, terutama pada pasien Prioritas-1 d. Melakukan konsultasi / rujukan kepada dokter SMF yang berkaitan dengan penyakit yang diderita pasien, terutama pada pasien Prioritas2. e. Memondokkan pasien jika diperlukan. f. Memberikan keterangan kepada pasien tentang situasi penyakit penderita. g. Memulangkan pasien. 3. DokterEmergensi a. Mela kukan tatalaksana emergensi, resusitasi dan stabilisasi di IGD, terutama pada pasien Prioritas-1. b. Melakukan pemeriksaan on-site dan penatalaksanaan emergensi yang diperlukan. c. Melakukan konsultasi / rujukan kepada dokter SMF. 4. Dokter Penanggung Jawab Pasien. a. Dokter yang mendapatkan konsulan / rujukan harus datang paling lambat 15 ( lima belas) menit setelah mendapatkan konsulan / rujukan. b. Memeriksa dan menangani pasien yang di konsul/ rujuk oleh dokter IGD dan dokter emergensi. c. Merujuk pasien ke SMF lain jika diperlukan. 5. Response Time Waktu tunggu pasien untuk mendapatkan tatalaksana dari dokter .
a. Prioritas-1 : 0 menit, artinya sesegera mungkin pasien
mendapatkan tindakan emergensi, resussitasi dan stabilisasi. b. Prioritas-2 : 15 menit, artinya apabila ada pasien lain yang lebih gawat maka pasien dengan prioritas ini bisa menunggu hingga 15 menit. c. Prioritas-3 : 30 menit, artinya pasien dengan prioritas ini bisa menunggu hingga 30 menit. 6. Observasi Sesuai fungsinya penanganan pasien di Instalasi Gawat Darurat harus dilakukan secara cepat dan tepat sehingga perlu batasan waktu penanganannya di IRD sbb. : a. Prioritas-1 : penatalaksanaan hingga stabil b. Prioritas-2:observasi paling lama 2 (dua) jam untuk kemudian dipulangkan atau dipondokkan. c. Prioritas-3 :segera dipulangkan setelah diberiterapi yang sesuai. UNIT TERKAIT 1. Pendaftaran 2. Rekam medis 3. Rawat inap 4. Ambulance