Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TUTORIAL

Ilmu Penyakit Dalam

TRIGGER 4

“Antara Dia dan sesak di dada”

OLEH :

Kelompok Tutorial 2

Fasilitator : dr.Rika Amran, Mars

Ketua : Nia Satila Zari (1510070100012)

Anggota : Anggita Amanda (1510070100009)

Muhammad Kevin (1510070100010)

Muhammad Zuhdi (1510070100011)

Vudhya Ulhaq Kafrawi (1510070100013)

Jely Safitri (1510070100014)

Aprina Mayang sari (1510070100016)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PADANG
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya serta nikmat yang tiada hentinya kepada manusia.Terutama
nikmat iman dan akal yang menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna.Dengan
nikmat akal tersebutlah kita dituntut untuk dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya tanpa
menyimpang dari perintah-Nya.

Salawat serta salam bagi makhluk mulia junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW,
yang telah mengajarkan ilmu dari Allah kepada umat-umatnya. Ilmu tersebut tidak akan habis
sekalipun air laut dijadikan tinta untuk menuliskan ilmunya itu. Dan manusia hanya diberi sedikit
sekali.

Alhamdulillah, kami dapat menyelesaikan makalah yang menerangkan tentang “Ilmu


Penyakit Dalam”. Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat menambah pengetahuan
kita.”Tiada gading yang tak retak” demikian pepatah mengatakan.Karena itu tiada menutup
kemungkinan jika dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan.Untuk itu, segala kritik dan saran kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Terima Kasih.

Padang, 8 September 2017

Penyusun

Tutorial 2
I

DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………..……..i

Daftar isi……………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 trigger………………………………………………………………………4

BAB II PEMBAHASAN

3.1 Step 1……………………………………………………………………….5

3.2 Step 2………………………………………………………………………..5

3.3 Step 3………………………………………………………………………..6

3.4 Step 4………………………………………………………………………..7

3.5 Step 5……………………………………………………………………….7

3.6 Step 6……………………………………………………………………….7

3.7 Step 7……………………………………………………………………….8

BAB III PENUTUP

Kesimpulan……………………………………………………………………27

Daftar Pustaka…………..……………………………………………………..28
ii

BAB I

PENDAHULUAN

Dia ,19 tahun ,dibawa ke IGD RSI Siti Rahmah karena sesak nafas.
Dari anamnesis diketahui kalau Dia selain sesak nafas didahului mencret
sejak 2 hari yang lalu,bisa 5-10 kali setiap hari ,sebanyak ½-1 gelas /mencret .
tidak berlendir atau berdarah dan berbau amis.Awalnya masih tampak ampas
pada tinja namun sejak 2 hari ini seperti air saja. Sebelum mencret sempat
demam. Batuk tidak ada. Beberapa hari sebelumnya Dia minum es cendol di
Pasar raya. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 110/70
mmHg,nadi 115 x/menit ,turgor kulit menurun,akral tidak dingin. Pada
pemeriksaan fisik paru-paru suara nafas terdengar vesikuler normal,tidak ada
ronkhi atau wheezing, hanya ditemukan pernafasan yang cepat dan dalam
dengan frekuensi nafas 28 kali/menit. Berat badan sebelumnya 58 kg dan
sekarang 52 kg. Jumlah urin kurang dari 300 ml/hari. Dia diduga mengalami
dehidrasi. Dia pun dirawat,dipasang infuse. Sebenarnya apa yang terjadi pada
tubuh Dia dan apa terapi yang perlu dilakukan pada Dia?
BAB II

ISI

STEP 1 (Clarify Unfamiliar Terms)

1. Turgor : Elastisitas kulit.


2. Akral : ujung-ujung tangan dan ujung-ujung kaki.
3. Ronkhi : suara yang dihasilkan saat udara melewati jalan napas yang penuh
cairan/mucus,terdengar saat ekspirasi maupun inspirasi.
4. Wheezing : Bunyi ngiik.. terdengar saat ekspirasi maupun inspirasi karena
penyempitan bronkus eksudat,yang lengket pada pasien asma dan bronchitis.

STEP 2 (DEFINE THE PROBLEMS)

1. Kenapa sebelum sesak napas didahului mencret?


2. Apa hubungan Dia makan cendol dengan mencret?
3. Apa tanda dan gejala penyakit pada Dia ?
4. Apa pemeriksaan yang dilakukan pada Dia?
5. Apa diagnose kerja dan diagnose banding pada penyakit Dia ?
6. Apa penatalaksanaannya?
7. Apa komplikasinya?
STEP 3 ( Brainstrom possible hypothesis or explanation)

1. Karena Dia dehidrasi,menyebabkan kadar oksigen didalam tubuh menjadi berkurang.


2. Karena pada cendol terpapar bakteri Vibro Cholera yang menarik Na yang bersamaan
dengan H2O yang menyebabkan Dia mencret.
3. A. Sesak Nafas.
B. Mencret sejak 2 hari yang lalu tidak berlendir/berdarah dan berbau amis.
C. Demam.
D.Batuk tidak ada.
4. A. Tekanan Darah 100/70 mmHg.
B. Nadi 115x/menit.
C. Turgor kulit menurun .
D. Akral tidak dingin.
E. Pemeriksaan fisik paru suara nafas terdengar vesikuler normal,tidak ada
ronkhi/wheezing.
F. Pernafasan cepat dan dalam dengan frekuensi nafas 28 kali/menit.
G. Penurunan berat badan.
H. Jumlah urin kurang dari 300 ml/hari.
I. Mengalami Dehidrasi.

5. Diagnosa Kerja : Gastroenteritis Akut Non Invasif.


Diagnosa Banding : Gastro enteritis akut invasive.
6.Penatalaksanaan : A. Terapi Rehidrasi
B. Simptomatik
C. Definitif
7. Komplikasi : A. Dehidrasi
B. Syok Hipovolemik
C. Gangguan Ginjal Kronik
D. Gangguan Elektrolit
E. Asidosis Metabolik
STEP 4 ( Arrange explanation into a tentative solution)

Analisis Kasus

Dia,19 tahun

Pemeriksaan fisik
Anamnesa Diagnosa kerja Diagnosa banding
dan penunjang

-Disentri Amoeba
Gastroenteritis
Akut Non Invasif -Gastroenteritis
Akut Invasif

Penatalaksanaan Komplikasi
STEP 5 ( Define learning objective)
1. Anamnesa

2. Pemeriksaan fisik dan Pemeriksaan penunjang

3. Diagnosa kerja : Gastroenteritis Akut Non Invasif.

4. Diagnosa banding : Gastroenteritis Akut Invasif dan Disentri Amoeba.

5. Penatalaksanaan (Skoring Daldiyono dan Hitung Infus).

6. Komplikasi Gastroenteritis Non Invasif.

STEP 6 (Gather information and private study)

TUGAS MANDIRI
STEP 7 ( Share the results of information gathering and private study )

1. Analisis kasus

Anamnesa

• Nama : Dia

• Umur : 19 tahun

• Jenis Kelamin : Perempuan

• Keluhan Utama : Sesak Nafas.

• Keluhan Tambahan :

A. Mencret sejak 2 hari yang lalu tidak berlendir dan tidak berdarah ,berbau
amis. Frekuensi mencret 5-10x/hari sebanyak ½ -1 gelas/mencret.
B. Demam
C. Tidak ada batuk

• Riwayat Penyakit Dahulu : -

• Riwayat penyakit keluarga : -

• Riwayat Sosial dan Ekonomi: -

• Pencetus : Minum cendol dipasar raya.

2. Pemeriksaan Fisik :
A. Turgor kulit menurun.
B. Akral tidak dingin.
C. Pemeriksaan Vital sign :
 Tekanan darah : 110/70 mmHg (Hipotensi)
 Nadi : 115 kali /menit ( Takikardia )
 Nafas : 28 kali/menit (Takipneu)
 Auskultasi paru: Normal
 BB : 58 kg menjadi 52 kg

• Pemeriksaan penunjang

A. Hb,Ht,Leukosit dan Trombosit.


B. Elektrolit.
C. Ureum dan Creatinin.
D. Feses.
E. Colonoscopy.

3. Diagnosa Kerja :

Gastroenteritis Akut Non Invasif karena pada trigger dijelaskan bahwa diare tidak berdarah
dan tidak berlendir dengan tinja cair atau ½ cair yang lebih dari 200 ml/24 jam berlangsung
kurang dari 15 hari.

4. Diagnosa Banding : Disentri Amoeba dan Gastroenteritis akut invasive.


5. Penatalaksanaan :
A. Rehidrasi : mencukupi kebutuhan cairan tubuh salah satunya dengan
mengkonsumsi air putih atau melalui infuse.
Cara pemberian : 1.Oral
2. Enteral
3. Parenteral  sedang-berat, Ringer lactat, NaCl 0,9%

Menggunakan Skor daldiyono


Haus/Muntah (1)
TD Sistolik 60-90 mmHg (1)
TD Sistolik <60 (2)
Frekuensi Nadi >120x (1)
Kesadaran Apatis (1)
Somnolen/sopor/koma (2)
Frekuensi nafas >30x/menit (1)
Facies Cholerica (2)
Vox Cholerica (2)
Turgor kulit menurun (1)
"Washer Woman Hand" (1)
Ekstremitas dingin (1)
Sianosis (2)
Umur 50-60 tahun (-1)
Umur >60 tahun (-2)

• Kebutuhan cairan
(Skor : 15) x 10% x kgBB x 1 liter = ... liter

Cara pemberian

- 2 jam pertama
 rehidrasi
- 1 jam ke-2
 rehidrasi yg hilang selama 2 jam pertama
- Sisa
 feses + IWL (Insesible water loss)

Rumus tetesan infus

Makrodrip:

Jumlah cc yg mau dihabiskan x 15


Jumlah jam yg dihabiskan x 60

Mikrodrip:

Jumlah cc yg mau dihabiskan x 60


Jumlah jam yg dihabiskan x 60
Gambar 5. Infus
makrodrip

Gambar 6. Infus mikrodrip

Jika skor daldiyono tidak ada?lupa?

50-200 ml/kgBB/24 jam :Tergantung kebutuhan & status hidrasi

Tolak ukur kontrol:

vital sign (TD + nadi) + PF (turgor kulit) + jumlah urin (1 ml/kgBB/jam)


B. Simtomatik

– Mengurangi gejala (Loperamide)

– Mengeraskan feses (atapulgite)

C. Definitif

a. Antibiotik

i. Ciprofloxacin 2x 500 mg

ii. Cotrimoksazol 2 x 960 mg

- Sesuai etiologi

6. Komplikasi Gastroenteritis Akut Non Invasif

– Dehidrasi

– Syok hipovolemik

– Gangguan ginjal akut

– Asidosis metabolik

– Gangguan elektrolit (Natrium, kalium, dll)


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan gejala yang dialami Dia,19 tahun berupa sesak nafas,mencret sejak 2 hari
yang lalu tidak berlendir /berdarah dan berbau amis, demam dan tidak batuk . Ditunjang pula
dengan berbagai pemeriksaan fisik dan laboratorium. Menurut Kelompok kami, hasil anamnesa
dari trigger tersebut ditegakkan diagnosa kerjanya Gastroenteritis Akut Non Invasif ,dengan
diagnose bandingnya Disentri Amoeba dan Gastroenteritis Akut Invasif.
DAFTAR PUSTAKA

• Sudoyo ,Aru W,dkk. Edisi keenam. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid 2. Jakarta :
Interna Publishing.
• Tanto,Chris,dkk.2014. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius.

Anda mungkin juga menyukai