Anda di halaman 1dari 42

Cardiometabolic Diseases in

Health Coverage Era

Diah Sofiawati,S.Si, Apt


Kepala Cabang Jakarta Barat

Disampaikan pada acara Simposium


dalam rangka HUT RSJPDHK
Jakarta, 26 Oktober 2019
Curiculum Vitae
Diah Sofiawati,S.Si
Data Pribadi :
TTL : Jakarta, 24 Agust1968
Agama : Islam
Alamat :Villa Ciomas No. 3,Bogor

Pendidikan Terakhir :
Apoteker Universitas Padjadjaran

Riwayat Pekerjaan :
1. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi 2013-2014
2. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Serang 2014-2016
3. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palembang 2016-2018
4. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Barat 2018-sekarang
Agenda
• PENDAHULUAN

• OVERVIEW KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN


BAGI PESERTA JKN-KIS

• UTILISASI PELAYANAN JANTUNG

• INOVASI DIGITAL YANG MENDUKUNG PROGRAM JKN – KIS

• PENUTUP

3
PENDAHULUAN
SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

BPJS KESEHATAN BPJS KETENAGAKERJAAN PT TASPEN PT ASABRI

Jaminan Jaminan Jaminan Jaminan Jaminan


Kesehatan Kecelakaan Kerja Pensiun Hari Tua Kematian
Pasal 52 : Manfaat
(JKN) tidak dijamin
Cakupan manfaat dan teknis Manfaat tidak Koordinasi Tidak diperkenankan
operasional: beririsan Pelayanan subsidi silang antar program
§ UU No 40 Tahun 2004
§ UU No 24 Tahun 2011 Koordinasi
Irisan manfaat
New § Perpres 82 Tahun 2018 Manfaat
§ Permenkes Nomor 71/2013
§ Permenkes Nomor 52/2016
§ Dst..
Asuransi Kesehatan PT Jasa Raharja
Tambahan (KLL)

Penting untuk diketahui : BPJS Kesehatan bukan satu-satunya badan penjamin dalam
ruang lingkup sistem jaminan sosial nasional
6
16,5 %
83,5 %
Perkembangan Fasilitas Kesehatan yang
Bekerja Sama Tahun 2014-2018

Faskes Tingkat Pertama Faskes Rujukan Tingkat Lanjutan

Sumber Data BI BPJS Kesehatan 1 Oktober 2018


Sumber Data BI BPJS Kesehatan 1 Oktober 2018

3.
6 66 35%
ya
k 20.708 Meningkat
n
eba
s
h 19.969
ba
m
r ta
Be 18.437

Sumber : Data Kedeputian Bidang PEO Sumber : Data Kedeputian Bidang PEO

Keterangan:
FKTP meliputi Puskesmas, Dokter Praktik Perorangan, Klinik
TNI/POLRI, Klinik Pratama,
RS D Pratama dan Dokter Gigi Praktik Perorangan
Perbandingan Jumlah Pendapatan dan Beban
Biaya Pelkes Tahun 2014 – 2018 (dalam triliun)
*data laporan Desember 2018 (belum audited)
Tahun 2018*: 81,80 T Tahun 2018*: 94,3 T
Jumlah Pendapatan Iuran
Beban Jaminan Kesehatan

Sumber : Data Kedeputian Bidang PEO

ü Beban jaminan kesehatan lebih besar daripada pendapatan iuran


ü Tindakan khusus pemerintah (PP Nomor 87 Tahun 2013 juncto
PP Nomor 84 Tahun 2015)
1. penyesuaian besaran iuran 9

2. pemberian suntikan dana tambahan


3. penyesuaian manfaat
10
OVERVIEW KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN
BAGI PESERTA JKN-KIS
MANFAAT JKN
Tingkat a. Administrasi pelayanan;
Sumber: Perpres 82 tahun 2018 pasal 46 s.d pasal 50 Pertama b. Promotif dan preventif;
c. Pemeriksaan, pengobatan
dan konsultasi medis
Manfaat Pelayanan d. Tindakan non spesialistik;
Medis** Kesehatan e. Obat, alkes dan BMHP;
f. Penunjang diagnostic lab
**Batasan: sesuai indikasi medis dan standar
pelayanan, tidak dibedakan berdasarkan besaran
tingkat pratama;
Iuran g. RITP

Manfaat Program Tingkat


JKN Lanjutan a. Administrasi pelayanan;
Kamar Rawat b. Pemeriksaan, pengobatan
dan konsultasi medis dasar
dan konsultasi spesialistik;
Manfaat non-
c. Tindakan spesialistik;
Medis
d. Obat, alkes dan BMHP;
Bantuan e. Penunjang diagnostic
Kacamata lanjutan;
f. Rehabilitasi medis;
Catatan: g. Pelayanan darah;
Manfaat tidak dijamin, antara lain: h. Pemulasaran jenazah;
Pelayanan kesehatan yang tidak sesuai dengan Ambulan i. Pelayanan KB;
ketentuan Peraturan Perundangan Darat/Air* j. Rawat Inap non intensif dan
di ruang intensif
*Transportasi pasien rujukan dengan kondisi tertentu antar Fasilitas Kesehatan
disertai dengan upaya menjaga kestabilan kondisi pasien untuk kepentingan
keselamatan pasien 12
PROSEDUR PELAYANAN
Pelayanan kesehatan bagi Peserta dilaksanakan secara berjenjang sesuai kebutuhan medis dan kompetensi Fasilitas
Kesehatan dimulai dari FKTP Peserta terdaftar, kecuali dalam keadaan kegawatdaruratan medis (Pasal 55)

Faskes Penunjang

RS Non RS
Pasien Transportable dirujuk
Kerjasama Kerjasama
ke Faskes Kerjasama

SISTEM UTK MELIHAT KETERSEDIAAN KOMPETENSI DI RS Wajib berjejaring


Gawat
TERDEKAT jika tidak punya
Darurat
sarana
penunjang (pasal
56)

Wajib rujuk
balik jika
secara
medis
peserta
Indikasi medis perlu rujuk, FKTP wajib merujuk ke FKRTL sesuai
sudah dapat
dengan kasus dan kompetensi Fasilitas Kesehatan serta
dilayani di
sistem rujukan (pasal 55). Pelayanan di FKRTL maks 3 bulan
FKTP

Dapat Rujukan Horizontal


TIDAK FKTP dg RITP
Gawat Darurat FKTP
Ke FKTP peserta terdaftar atau ke FKTP lain apabila peserta sedang berada di
luar wilayah FKTP tempat Peserta terdaftar maks 3x/bulan (Pasal 55) 13
Sistem Pembayaran
Perpres 82 Tahun 2018 Pasal 71

SISTEM
PEMBAYARAN

FKTP FKRTL

LUAR PAKET LUAR PAKET


KAPITASI INA CBG INA CBG
KAPITASI

Paket per Paket per


kepala episode
terdaftar FEE FOR FEE FOR
PER DIEM
SERVICE SERVICE

14
INA CBG

Pelayanan
Tarif Indonesian-Case Based Groups yang
Kesehatan selanjutnya disebut Tarif INA-CBG adalah besaran
pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan kepada
Dokumentasi Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan atas
Rekam Medik paket layanan yang didasarkan kepada
pengelompokan diagnosis penyakit dan prosedur
(PMK 52/2016)
Tim Casemix FKRTL

Casemix system
Pengelompokan dengan mengacu pada ciri klinis
Diagnosis (ICD 10) yang mirip/sama dan penggunaan sumber
daya/biaya perawatan yang mirip/sama, melalui
Prosedur (ICD 9CM) software grouper (PMK 76/2016)

Tarif INA-CBG merupakan tarif paket yang Regionalisasi


meliputi seluruh komponen sumber daya dan Kelas RS
rumah sakit yang digunakan dalam Top up
pelayanan baik medis maupun non-
Biaya
medis.
Kapitasi

FKTP Tarif Kapitasi adalah besaran pembayaran perbulan


yang dibayar di muka oleh BPJS Kesehatan kepada
Seleksi dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama berdasarkan
Kredensial jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan
jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan
(PMK 52/2016)
Jumlah Peserta

Kapitasi
(dibayar di muka)

Tarif Kapitasi termasuk didalamnya komponen:


a. administrasi pelayanan;
b. promotif dan preventif;
c. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
d. tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif;
e. obat dan bahan medis habis pakai; dan
f. pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama.
Tata Kelola “Bundled Payment”

Pembayaran ke
Dana Jaminan Sosial FKTP dan FKRTL
“Bundled Payment”

Memerlukan tatakelola yang baik :


• Hindari kemungkinan terjadinya
komplikasi dalam masa rawat
• Eliminasi tindakan / prosedur yang
tidak diperlukan secara medis
• Tanpa menurunkan kualitas layanan
Pemberi layanan dalam mengelola
“paket layanan”, harus beradaptasi
dan kreatif, namun tetap sesuai
dengan evidence based medicine,
Salah satu contohnya
etika kedokteran dan profesionalisme
adalah dengan menyusun
clinical pathway
berdasarkan PNPK Jumlah PNPK yang
telah disahkan?
17
Penetapan Daftar dan Harga Obat Program JKN
Peraturan Presiden No 82 Tahun 2018

BPJS Kesehatan
Daftar Obat
Daftar dan Harga Fornas disusun merupakan salah
dituangkan dalam
Obat ditetapkan oleh Komite satu anggota
Formularium
oleh Menteri Nasional Fornas Komite Nasional
Nasional (Fornas)
Fornas
18
UTILISASI PELAYANAN JANTUNG
RISIKO KARDIOMETABOLIK
DISEASES (CMD)

Sekjen PBB1 dalam laporannya tentang Perkembangan SDGs tahun 2017:


“Premature deaths (before 70 years of age) owing to cardiovascular disease, cancer,
chronic respiratory disease or diabetes totaled about 13 million in 2015, accounting
for 43 per cent of all premature deaths globally”. From 2000 to 2015, the risk of
dying between 30 and 70 years of age from one of those four causes decreased
from 23 per cent to 19 per cent, falling short of the rate required to meet the 2030
target of a one-third reduction.

• Berdasarkan berbagai studi metaanalisis, Diabetes mellitus (komponen utama dalam


cardiometabolic syndrome (CMS)) menyebabkan kenaikan risiko relatif (RR)
terhadap serangan dan kematian akibat penyakit cardiovascular sebesar 1.78 kali
lipat. Sebaliknya, pasien dengan CMS memiliki risiko 5x lipat untuk mengidap DM2.
• Hasil studi lainnya menemukan bahwa CMS tidak hanya terjadi pada dewasa, namun
juga anak-anak dan remaja. Risiko terjadi karena kurangnya olahraga dan makanan
yang menyebabkan obesitas pada anak dan remaja. CMS diperkirakan terjadi pada
4.2% remaja2.
1Sumber: Report of the UN Secretary-General, "Progress towards the Sustainable Development Goals 2017“. https://sustainabledevelopment.un.org/sdg3
2Kelli
HM, Kassas I, Lattouf OM (2015) Cardio Metabolic Syndrome: A Global Epidemic. Journal of Diabetes & Metabolism 6: 513. doi:10.4172/2155-20
6156.1000513 https://www.omicsonline.org/open-access/cardio-metabolic-syndrome-a-global-epidemic-2155-6156.1000513.pdf
BEBAN FINANSIAL GANGGUAN KARDIOMETABOLIK

Beban finansial gangguan kardiometabolik di USA1:


a. Terkait obat: Obat metabolic merupakan obat dengan biaya terbesar di
USA dengan biaya $38.1 miliar pertahun sedangkan obat kardiovaskular
nomor 2 terbesar dengan biaya $33.1 miliar per tahun
b. Beban finansial terkait obesitas yang merupakan titik awal gangguan
kardiometabolik: beban pelkes tahunan terkait dengan penanganan
obesitas meningkat lebih dari 2x lipat yaitu $74.1 miliar pada 1998
menjadi $146.6 miliar pada tahun 2006

Penyakit CMDs, dengan tingkat perkembangannya yang tinggi dan dampaknya


pada disfungsi organ, dapat menyebabkan kerusakan finansial yang besar
baik pada negara miskin maupun negara kaya, yang berdampak tidak hanya
pada ekonomi, namun aspek sosial, kesehatan dan kesejahteraan pada level
mikro, nasional dan internasional2.

Bagaimana dengan Indonesia?


1. Advanstar P, (2009) "Clinical spotlight: cardiometabolic disorder. ." Pharmaceutical Representative, Oct. 2009, p. 18+. Academic
OneFile, go.galegroup.com/ps/i.do?p=GPS&sw=w&u=idargres&v=2.1&id=GALE%7CA212766758&it=r&asid=16098baae4017666a8a03171c51ee1a2. Accessed 10 Sept.
2017.
2. Kelli HM, Kassas I, Lattouf OM (2015) Cardio Metabolic Syndrome: A Global Epidemic. Journal of Diabetes & Metabolism 6: 513. doi:10.4172/2155-6156.1000513
https://www.omicsonline.org/open-access/cardio-metabolic-syndrome-a-global-epidemic-2155-6156.1000513.pdf
Perubahan Morbiditas dan Demografi
Penduduk Indonesia
Besarnya biaya
pelayanan
kesehatan
disebabkan antara
lain profil morbiditas
penduduk yang
banyak menderita
penyakit kronis

Biaya Penyakit Katastropik


2016 2017 2018
KATASTROPIK
Kasus Biaya Kasus Biaya Kasus Biaya
CIRRHOSIS HEPATIS 144.644 271.691.024.684 170.007 319.755.809.334 185.952 334.220.059.770
GAGAL GINJAL 2.644.308 3.486.753.746.537 1.705.624 2.339.685.661.564 1.784.962 2.395.347.020.362
HAEMOPHILIA 38.200 128.462.395.913 47.219 258.346.002.706 62.176 358.121.722.285
JANTUNG 7.429.296 7.576.484.909.707 10.346.112 9.276.267.344.082 12.596.094 10.545.485.639.809
KANKER 1.604.010 2.615.200.031.741 1.986.616 3.180.153.003.444 2.229.770 3.406.308.675.470
LEUKAEMIA 81.340 211.917.917.566 103.234 326.468.733.400 113.413 333.326.835.880
STROKE 1.162.637 1.430.393.885.598 1.698.286 2.187.832.772.884 2.075.448 2.565.601.469.065
THALASSAEMIA 132.050 496.391.892.426 172.814 532.866.127.320 195.326 490.997.712.556
Total 13.236.485 16.217.295.804.172 16.229.912 18.421.375.454.734 19.243.141 20.429.409.135.197
22
PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT
KARDIOMETABOLIK BPJS KESEHATAN

Landasan implementasi program:


§Penanganan penyakit CMD membutuhkan strategi proaktif yang
menggabungkan terapi preventif, olahraga dan regimen terapi pada skala
massif.
§Intervensi preventif dan terapi harus difokuskan pada penurunan
manifestasi klinik penyakit atherosclerotic dengan target pada faktor
risiko: obesitas, kurangnya latihan fisik, hipertensi, DM dan dyslipidemia1.
§Prevalensi CMD dapat ditangani dengan pendekatan multidisiplin, yang
menekankan pada deteksi dini, diagnosis cepat, pengobatan efektif,
edukasi dan komunikasi dengan pasien2.

1. Kelli HM, Kassas I, Lattouf OM (2015) Cardio Metabolic Syndrome: A Global Epidemic. Journal of Diabetes & Metabolism 6: 513.
doi:10.4172/2155-6156.1000513 https://www.omicsonline.org/open-access/cardio-metabolic-syndrome-a-global-epidemic-2155-
6156.1000513.pdf
2. Advanstar P, (2009) "Clinical spotlight: cardiometabolic disorder. ." Pharmaceutical Representative, Oct. 2009, p. 18+. Academic
OneFile, go.galegroup.com/ps/i.do?p=GPS&sw=w&u=idargres&v=2.1&id=GALE%7CA212766758&it=r&asid=16098baae4017666a8a03171c51e
e1a2. Accessed 10 Sept. 2017.
Biaya Trimester 2 sudah
mencapai
15.403.972.406.237

• Upaya Promotif
Preventif terabaikan
• Perlu komitmen
FKTP dan FKRTL
dalam penanganan
penyakit jantung
• Optimalisasi
Program Rujuk Balik
(PRB)
PCI

1. Unit Cost PCI hingga bulan beban Agustus 2019 = Rp 42.268.252,- dengan total biaya
Rp.771 M. Rata–rata tiap faskes menghabiskan Rp 6.169.474.068 / tahun untuk PCI
(stent).
2. Terimakasih diucapkan kepada PERKI/PIKI yang telah membantu dalam pembuatan
Standardisasi Pengajuan Kerja Sama Pelayanan Cathlab yang baru.

25
CASEMIX MAIN GROUPS (CMG) dengan
Biaya terbesar tahun 2018
Kedeputian Wilayah Jabodetabek

Kode
Nama CMG Biaya
CMG
Q Ambulatory GroupsEpisodic 2.390.567.278.192
I Cardiovascular system Groups 1.812.827.938.846
N Nephrourinary System Groups 1.638.202.483.440
J Respiratory system Groups 1.503.231.376.878
O Deleiveries Groups 990.324.059.800
K Digestive system Groups 806.022.806.822
Z Factors influencing health status other contacts with health services Groups 790.940.987.800
M Musculoskeletal system connective tissue Groups 752.758.268.395
H Eye and Adnexa Groups 742.456.917.620
G Central Nervous System Groups 584.545.827.464
P Newborns Neonates Groups 521.630.318.000
A Infectious parasitic diseases Groups 511.702.451.480
C Myeloproliferative system neoplasms Groups 427.266.718.100
L Skin subcutaneous tissue breast Groups 383.484.750.183
W Female reproductive system Groups 378.194.194.700
U Ear nose mouth throat Groups 364.322.907.078
E Endocrine system nutrition metabolism Groups 254.606.785.600
D Haemopoeitic immune system Groups 237.269.099.523
B Hepatobiliary pancreatic system Groups 192.205.005.060
V Male reproductive System Groups 102.009.299.900
F Mental Health and Behavioral Groups 85.406.880.800
S Injuries poisonings toxic effects of drugsGroups 12.073.743.600
T Substance abuse dependence Groups 10.180.000

26
TREND BIAYA DAN KASUS JANTUNG
Kedeputian Wilayah Jabodetabek
BIAYA KASUS
1,8 T

1,6 T

1,43 T

998 M

Data s.d
Juli 2019

317,6 M

22,3 M

27
TREND BIAYA DAN KASUS JANTUNG
Kedeputian Wilayah Jabodetabek

Kasus Jantung Segmen Peserta


Kasus Jantung Berdasarkan Usia
3,24%

Pekerja Bukan
Penerima
Upah/Peserta
Mandiri

28
INTEGRATED CARE
Benchmark:

Sejalan dengan kebijakan penanganan gangguan


kardiometabolik di BPJS Kesehatan: deteksi dini dan
penanganan berkelanjutan dan terkoordinir pada semua tingkat
pelayanan

Sperling L, et al (2015), The CardioMetabolic Health Alliance: Working Toward a New Care Model for the Metabolic
Syndrome, Journal of the American College of Cardiology, 66:9 https://doi.org/10.1016/j.jacc.2015.06.1328
Strategy Optimalisasi Rekrutment Peserta
PRB

3B

Benar
Benar
Kondisinya Benar Obatnya
Diagnosanya
Stabil

Pastikan masuk dalam


Pastikan SRB Pastikan SRB Daftar Obat PRB
terisi lengkap terisi lengkap Pastikan sesuai restriksi dan
peresepan maksimal

30
PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT
KARDIOMETABOLIK BPJS KESEHATAN

Tujuan Program Pelaksanaan Indikator

Awal
Survey risiko dan gaya hidup
§ Meningkatkan Untuk semua offline/online
awareness Screening
peserta
§ Pendataan potensi
risiko Lanjutan
Untuk peserta Pemeriksaan GDP/GDPP
§ Meningkatkan risiko tinggi
pengetahuan dan self-
care Klub Pemeriksaan Setiap
Prolanis TD dan BMI kunjungan
§ Perubahan gaya hidup FKTP
§ Kepatuhan peserta Pemeriksaan
akan pengobatan Wajib untuk Puskesmas
1x sebulan
GDP/GDPP
Individual
§ Peningkatan Feedback Profil lipid
engagement peserta Mentoring 1x per
spesialis dan fungsi
§ Komitmen peserta semester
ginjal
Prolanis =
PPDM+ PPHT) Individual
Basal Insulin Tiap 3-6
Feedback*
(HBA1c) bulan
PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS
(PROLANIS)

PROLANIS sebagai upaya


manajemen risiko CMD melalui:
1. edukasi/konsultasi medis
2. Pemantauan kesehatan
3. Aktivitas Klub
4. Home visit
5. Reminder pemberian obat
dan pola hidup sehat
6. Mentoring FKTP oleh dokter
Spesialis
Inovasi digital mendukung penyelenggaraan
JKN - KIS
IT BPJS Kesehatan Hadir “Menjadi Game Changer
Layanan Digital” yang mampu :

• Mendobrak dan mengubah cara berpikir masyarakat


terhadap layanan digital.
• Membuat Inovasi yang membawa perubahan dan manfaat
bagi masyarakat.
• Mendorong Implementasi industry 4.0

Diwujudkan Melalui
• Memberikan Layanan TI yang Berkualitas dan Inovatif kepada
Masyarakat
• Mengembangkan SDM TI yang Kompeten
• Memastikan Pemanfaatan TI yang Aman, Andal, dan Efisien

Go
Innovative,
Go Digital,
Go Quality !!!

12
DIGITALISASI PELAYANAN: RUJUKAN ON LINE –Mengubah Cara Kerja

PERBAIKAN SISTEM RUJUKAN - RUJUK BALIK


(Menuju Good Governance Sistem Rujukan
I. Sebelum JKN KIS Pelayanan Kesehatan)
(Sistem Yankes II. Awal Pelaksanaan JKN KIS
(Struktur sistem Yankes Mulai Terbentuk
“Tidak Terstruktur”) namun “Belum Optimal”) III. Penataan Baru JKN KIS
(yang Salah Diperbaiki: Diatur
Primary Care
lewat “Online System” agar
Tertiary SALAH!!! ideal)
Care
Self Care
Secondary

(KECUALI SESUAI
Patient (Rumah Sakit KEBUTUHAN PASCA
Care

Kelas A dan B)
MEDIK) Tertiary UJI-
Tertiary Care Care COBA
BOLEH: (Rumah Sakit
Secondary Care Pada Kelas A dan B)
(Rumah Sakit Kelas C dan D)
Kondisi
Khusus
Secondary Care
(Rumah Sakit Kelas C dan D)
Primary Care
(Puskesmas/Dokter Umum/Klinik 24 Jam)

Primary Care
(Puskesmas/Dokter Umum/Klinik 24 Jam)
PATIENTS
Aplikasi:
Health Facilities Information System - pCare PATIENTS
35 14
Jutaan Berkas Per Bulan –
Di dalamnya Berkas Tagihan Rumah Sakit

TAGIHAN RUMAH SAKIT MASUK –


JUMLAH SANGAT BANYAK –
PERLU CARA KERJA BARU YANG
EFISIEN

APA ITU VEDIKA?

Pemindahan fungsi verifikasi ke Kantor Cabang/


Kantor Layanan Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan
Verifikasi dilakukan oleh Verifikator BPJS Kesehatan
secara digital menggunakan aplikasi VClaim dan VIDI

ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0


BPJS KESEHATAN
BUKAN AKAN….

15
KANTOR BPJS KESEHATAN ADA DALAM GENGGAMAN ANDA

16
Implementasi Penggunaan Finger Print di Fasilitas Kesehatan

Multi-Factor Authentication :

• Ditemukan sejumlah kasus penyalahgunaan Kartu


Indonesia Sehat (KIS) untuk mendapatkan pelayanan
+ + HD kesehatan dengan cara menggunakan kartu yang bukan
Fingerprint
miliknya
Kartu Indonesia Poli
Sehat (KIS) Scanner Hemodialisa • Jumlah pasien JKN yang melakukan Hemodialisa selama
tahun 2014-2017 sejumlah 1.322.307 orang, dengan
jumlah kasus 9.438.744
• Biaya pelayanan kesehatan untuk tindakan Hemodialisa
sebesar Rp 10.735.062.857.909 selama tahun 2014-
2017
• Pada tahun 2017, BPJS Kesehatan mulai
+ + mengimplementasikan penggunaan Fingerprint
Kartu Indonesia Seluruh Scanner di Rumah Sakit yang memiliki Poli Hemodialisa.
Sehat (KIS) Rumah Sakit
di Indonesia
Selanjutnya sebagai upaya peningkatan akurasi data peserta dan
upaya penurunan angka penyalahgunaan Kartu Indonesia Sehat
(KIS) di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL),
perangkat fingerprint yang saat ini telah diimplementasikan secara
terbatas pada FKRTL dengan Poli Hemodialisa, direncanakan untuk
diperluas pada seluruh poli FKRTL di seluruh Indonesia dengan
menerapkan multi-factor authentication

17
PENUTUP
Kesimpulan

• Secara garis besar, penjaminan pelayanan penyakit jantung dijamin dalam


program Jaminan Kesehatan apabila mengikuti rambu-rambu berikut:
• Mengembalikan fungsi hidup dasar sesuai amanah UU SJSN
• Menganut prinsip efektif efisien, lakukan sesuai kebutuhan pasien
• Bukan akibat kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kecelakaan lalu lintas,
bencana, wabah, penganiayaan, dll (diluar manfaat JKN).
• PNPK sebagai panduan bagi FKRTL dalam menyusun Clinical Pathway sehingga
tercapai pelayanan yang efektif dan efisien.
• PNPK juga dapat menjadi dasar bagi Kementerian Kesehatan dalam menyusun
tarif pelayanan kesehatan.
• Pegang teguh profesionalisme dan etika kedokteran dalam praktik sehari – hari
agar proses adaptasi dalam era JKN KIS tetap dalam koridor nilai luhur profesi
kedokteran.

40
Harapan

Dukungan PERKI untuk :


1. Secara konsisten menerapkan pelayanan yang efisien, efektif dan berkualitas
melalui penerapan kaidah-kaidah evidence based
2. Menjaga ketersinambungan program JKN
3. Menetapkan standardisasi pelayanan medis berbasis mutu dan patient
safety
4. Melakukan monitor dan evaluasi pelayanan medis bagi peserta JKN
5. Memberikan rekomendasi perbaikan program JKN kepada Pemerintah, BPJS
Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan
6. Turut aktif dalam implementasi clinical governance untuk menerapkan
pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien

41
Terima Kasih

Kini Semua Ada


Dalam Genggaman!

www.bpjs-kesehatan.go.id
42

Anda mungkin juga menyukai