Anda di halaman 1dari 5

TERAPI KOMPLEMENTER AKUPRESURE

PADA TITIK PERIKARDIUM 6 DALAM MENGATASI


MORNING SICKNESS PADA KEHAMILAN

DESI KURNIAWATI
11151040000076

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2018
PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologik yang hampir selalu terjadi pada setiap
wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma dan ovum, tumbuh dan berkembang di
dalam uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau sampai 42 minggu. Berbagai perubahan
terjadi pada ibu hamil di trimester pertama salah satunya morning sickness, gejala mual yang
biasanya disertai muntah dan bersifat fisiologis akibat kehamilan dan merupakan masalah umum
yang sering terjadi pada awal kehamilan. Mual muntah sering kali diabaikan karena dianggap
sebagai konsekuensi normal di awal kehamilan. Mual muntah kehamilan dapat berdampak serius
bagi ibu dan bayi. Mual muntah yang parah dan persisten dapat berkembang menjadi
hiperemesis gravidarum, terutama jika wanita tidak dapat mempertahankan hidrasi yang
adekuat, keseimbangan cairan, elektrolit dan nutrisi. Jika wanita sudah mengalami hiperemesis
gravidarum akan menyebabkan ibu yang sedang hamil muntah terus menerus tiap kali minum
maupun makan, akibatnnya tubuh ibu sangat lemah, muka pucat, dan frekuensi buang air kecil
menurun drastis sehingga cairan tubuh semakin berkurang dan darah menjadi kental
(hemokonsentrasi) yang dapat melambatkan peredaran darah yang berarti konsumsi oksigen dan
makanan ke jaringan juga ikut berkurang, kekurangan makanan dan oksigen akan menimbulkan
kerusakan jaringan yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan perkembangan janin yang
dikandungnya dan mengakibatkan janin lahir dengan berat badan lahir rendah bahkan prematur.
Beberapa ibu hamil mengalami mual dan muntah serius sehingga mereka harus dirawat
di rumah sakit. Namun, sebagian ibu hamil telah memutuskan untuk mengakhiri kehamilan
mereka daripada mentolerir mual dan muntah yang semakin parah. Menurut masyarakat, mual
dan muntah merupakan hal yang biasa terjadi pada kehamilan. Tetapi apabila mual dan muntah
semakin berat, maka keadaan ini akan lebih berbahaya bagi keadaan janin dan kesejahteraan ibu.
Upaya dari pihak dokter biasanya hanya memberikan obat farmakologi seperti piridoksin (vitamin
B6) dan doksilamin. Sedangkan dari pihak perawat hanya memberikan terapi relaksasi
pernapasan dan hasilnya kurang efektif.

Bagaimana solusinya?
Meskipun mual dan muntah akan menghilang dengan sendirinya ketika kehamilan
memasuki trimester kedua, tetapi mual dan muntah patut di waspadai. Menurut Sinclair (2010),
intervensi medis untuk mual muntah pada kehamilan tidak ada yang disetujui oleh FDA (Food
and Drug Administration). Beberapa terapi non-farmakologi yang dianjurkan selain pengaturan
diet dan dukungan emosional adalah akupresur salah satunya pengobatan cina titik Perikardium
6. Didapat dari referensi “Accupunctur in Clinical Practice” dinyatakan bahwa stimulus pada titik
P6 merupakan titik penting yang diberikan akupresure pada klien dengan hyperemesis.

Terapi Akupresure pada titik P6


Akupresure adalah cara pijat berdasarkan ilmu akupuntur atau bisa juga disebut
akupuntur tanpa jarum (Anggi, 2010). Terapi akupresure menjadi salah satu terapi non-
farmakologis berupa terapi pijat pada titik meridian tertentu yang berhubungan dengan organ
dalam tubuh untuk mengatasi mual muntah. Terapi ini tidak memasukkan obat-obatan ataupun
prosedur invasif melainkan dengan mengaktifkan sel-sel yang ada dalam tubuh, sehingga terapi
ini tidak memberikan efek samping seperti obat dan tidak memerlukan biaya mahal. Terapi
akupresure untuk mual muntah dilakukan dengan menekan secara manual pada Titik
Perikardium 6 (Neiguan) yang letaknya kurang lebih 6 cm diatas daerah pergelangan tangan
bagian depan (Hartono, 2012). Metode akupresure sudah lama diterapkan di Cina dan juga aman
untuk dilakukan sendiri walaupun belum pernah melakukan sebelumnya, asalkan mengikuti
petunjuk yang ada. Penekanan titik perikardium 6 selama sepuluh menit atau lebih, empat kali
dalam sehari terbukti efektif dapat menghilangkan mual. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa akupresur pada Perikardium 6 cukup efektif dalam mengurangi mual dan muntah.

PEMBAHASAN

Hiperemesis gravidarum dapat disebabkan karena peningkatan Hormone Chorionic


Gonadhotropin (HCG) dimana dapat menjadikan faktor mual dan muntah. Peningkatan kadar
hormon progesteron ini menyebabkan otot polos pada sistem gastrointestinal mengalami
relaksasi sehingga motilitas menurun dan lambung menjadi kosong. Hormon progesteron ini
dihasilkan oleh korpus luteum pada masa awal kehamilan dan mempunyai fungsi menenangkan
tubuh ibu hamil selama kehamilan, termasuk saraf ibu hamil sehingga perasaan ibu hamil
menjadi tenang. Hormon ini juga membuat sistem pencernaan jadi lambat, perut menjadi
kembung atau sembelit.
Artika (2006) menyatakan bahwa pada tingkatan lokal stimulus nosireseptif akan berubah
menjadi impuls nosiseptif dengan melibatkan beberapa substansi lokal yang memang
dikeluarkan apabila terdapat kerusakan jaringan. Pada tingkatan general, stimulasi pada titik
perikardium 6 dapat mengaktifkan sistem modulasi pada sistem opioid, sistem non opioid dan
inhibisi pada saraf simpatik yang diharapkan akan terjadi penurunan frekuensi mual. Terjadinya
reaksi inflamasi lokal mampu merangsang nitric oxide dalam tubuh yang dapat meningkatkan
motilitas usus sehingga diharapkan dapat menurunkan insiden mual pada ibu hamil dan frekuensi
muntah juga dapat dikurangi karena secara fisiologis muntah dapat terjadi apabila mual tidak
dapat ditoleransi, sehingga dengan adanya pemblokan pada stimulasi mual maka rangsang mual
tidak akan diteruskan menjadi respon muntah.
Dalam literature review terhadap tiga jurnal tersebut yang membahas mengenai teknik
akupresure pada titik perikardium 6 terhadap morning sickness pada kehamilan, penulis
berasumsi bahwa teknik akupresure pada titik perikardium 6 bisa digunakan sebagai terapi untuk
menurunkan mual dan muntah pada ibu hamil karena proses dengan teknik akupresure menitik
beratkan pada titik-titik saraf tubuh. Dimana terapi ini dilakukan dengan cara menekan secara
manual pada perikardium 6 pada daerah pergelangan tangan yaitu 3 jari dari daerah distal
pergelangan tangan antara dua tendon. Terapi ini menstimulasi sistem regulasi serta
mengaktifkan mekanisme endokrin dan neurologi, yang merupakan mekanisme fisiologi dalam
mempertahankan keseimbangan (Runiari, 2010).
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Hanani, Tanty (2016) ia menjelaskan
mengenai penelitiannya menggunakan metode desain quasy experiment dengan rancangan
control group pretest-posttest design yang dilakukan di Puskesmas Kertek I Wonosobo dan
sampel dalam penelitiannya adalah quota sampling dengan total 30 responden. Masing-masing
15 responden pada kelompok kontrol dan eksperimen yang memenuhi kriteria inklusi dan
instrumen penelitiannya yaitu menggunakan kuisioner baku Rhodes INVR untuk mengukur skor
morning sickness. Lalu hasil uji statistik dengan menggunakan uji T tidak berpasangan pada skor
kedua kelompok setelah diberikan akupresure didapatkan hasil p-value=0,000. Hal ini
menunjukkan bahwa akupresure titik perikardium 6 efektif menurunkan morning sickness karena
p<0,05.
Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan Anisa, Hikma (2014) dengan menggunakan
metode penelitian quasi eksperimen dengan two group pre test and post test design. Teknik
pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling dengan jumlah sampel 25
responden untuk kelompok intervensi dan 25 responden kelompok kontrol. Instrumen yang
digunakan untuk mengukur morning sickness berupa kuisioner RINVR Uji statistik yang digunakan
yaitu uji Wilcoxon dan Mann-Whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akupresure titik
Perikardium 6 efektif menurunkan morning sickness (p=0,001) pada kelompok intervensi.
Perbedaan skor morning sickness pada kedua kelompok sebelum dan sesudah terapi akupresur
dengan p<0,05.
Dan berdasarkan penelitian yang dilakukan Djanah, Nur dkk (2015) menunjukkan bahwa
metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan randomized pre post test control
group design. Jumlah sampel 33 (n intervensi=17, n kontrol=16). Kelompok intervensi diberi
perlakuan akupresur pada acupoint titik perikardium 6, sedangkan kelompok kontrol akupresure
pada tiga jari di atas acupoint titik perikardium 6. Dilakukan setiap hari lima menit selama empat
hari. Hasil penelitiannya menunjukkan sesudah perlakuan terjadi penurunan yang bermakna
antara kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol pada durasi mual (p=0,002) dan
episode mual muntah (p=0,015), sedangkan episode muntah retching tidak terjadi penurunan
bermakna (p=0,159).
Akupresure pada titik perikardium 6 dapat menghasilkan evaluasi yang baik pada ibu yang
mengalami mual dan muntah pada kehamilan bila dilakukan pada ibu hamil dengan keluhan mual
dan muntah pada kategori ringan dan sedang. Dalam pengobatan akupresure tidak perlu
mengkonsumsi obat-obatan, jamu dan ramuan sebab dengan terapi akupresure tubuh manusia
sudah memiliki kandungan obat dalam tubuh, jadi tinggal di aktifkan oleh sel-sel saraf tubuh.
Dalam kasus ini, dengan akupresure sel-sel saraf sudah mengaktifkan kandungan obat yang ada
dalam tubuh. Obat yang diberikan dari luar tubuh menyebabkan fungsi kerja obat dalam tubuh
melambat, sehingga fungsi akupresure tidak bekerja secara optimal. Hal ini menyebabkan
akupresure tidak lebih baik dalam mengatasi mual dan muntah pada ibu hamil.
Oleh karena itu, intervensi keperawatan komplementer akupresure pada titik P6 dapat
dikategorikan sebagai intervensi yang aman dan cukup efektif dalam mengurangi mual dan
muntah pada ibu hamil. Metode keperawatan komplementer dengan akupresure pada titik P6
penggunaannya harus lebih dipromosikan dan diimplementasikan sebagai rutinitas pada
penanganan ibu hamil dengan keluhan mual dan muntah.
DAFTAR PUSTAKA

Juwita, Linda. 2015. Terapi komplementer akupresure pada titik perikardium 6 dalam mengatasi
mual dan muntah pada kehamilan. Jurnal Ners Lentera, vol 3, No. 1

Hanani, Tanty. 2016. Pengaruh akupresure pada titik perikardium 6 terhadap morning sickness
pada ibu hamil trimester di Puskesmas Kertek I Wonosobo. Jurnal digilib uns

Annisa, Hikma dkk. 2014. Pengaruh akupresure terhadap morning sickness di Kecamatan
Magelang Utara. Jurnal fikes Muhammadiyah Magelang

Nugroho, T dan Utama. 2014. Masalah kesehatan reproduksi wanita. Yogyakarta: Nuha Medika

Hidayati, R. 2009. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta:
Salemba Medika.

Runiari, 2010. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hiperemesis Gravidarum. Jakarta :
Salemba Medika

Djanah, Nur dkk. 2015. Pengaruh akupresure perikardium 6 terhadap mual muntah kehamilan
kurang 16 minggu; studi kasus di Puskesmas Mantrijeron dan Mergangsan. Yogyakarta: jurnal
poltekkes kemenkes yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai