Informasi mahasiswa
Nama mahasiswa : DESI KURNIAWATI Tanggal pengkajian : 14-04-2020
Informasi pasien
Ringkasan riwayat pasien sebelum masukICU/ICCU hingga saat ini (anamnesa, pemeriksaan
fisik, data penunjang):
IGD
Tn.R usia 50 tahun datang ke RS dengan rujukan sakit gigi disisi kiri dengan
pembengkakan wajah dan kemerahan sejak 6hari yang lalu. Klien mengalami penurunan
kesadaran ketika di IGD. Ketika dilakukan pengkajian klien mengalami deman dengan suhu
39oC disertai menggigil, takikardi dengan HR 120x/m, dispnea dengan 35x/m, tampak
penggunaan otot bantu pernafasan, CRT >3detik, saturasi oksigen 90%, kulit tampak pucat dan
nadi perifer teraba lemah, TD 80/60 mmHg, tidak ada riwayat penyakit masa lalu yang
signifikan, tidak ada alergi obat. Klien masuk dengan diagnosis sepsis. Setelah dilakukan
evaluasi klien mengalami hipotensi serta penurunan kesadaran sehingga perlu dilakukan
pemasangan intubasi dan diberikan oksigen 4liter/menit melalui ETT. Dilakukan pemeriksaan
penunjang leukosit 16.000/uL, trombosit 12.000, PCT 3 (nilai normalnya 2), laktat 3 mmoL/L.
Kemudian dilakukan penatalaksanaan 3-6 jam bundling sesuai dengan surviving sepsis campaign
dan ditegakkan diagnosa syok sepsis. Didapatkan diagnosa keperawatan penurunan curah
jantung b.d perubahan afterload dengan intervensi yang diberikan adalah manajemen syok yaitu
loading cairan NaCl 4 Liter untuk menangani hipotensinya dan pemberian vasopresor untuk
menangani vasodilatasi pembuluh darah, diberikan sesuai dengan surviving sepsis campaign 3-6
jam bundling. Kemudian kondisi klien stabil.
Ruang OK
Ketika keadaan klien stabil, klien diboarding keruang OK untuk dilakukan debridement
pada abses giginya. Kemudian diruang OK dilakukan pemberian sedasi fentanyl 50 mcg/jam dan
sudah masuk 100 mcg.
ICU
Setelah dilakukan debridement, klien dipindah keruang ICU. Klien dalam pengaruh obat
dengan kesadaran somnolen, RASS -2, TD 100/65, N 108x/m, saturasi oksigen 98-99%,
terpasang ventilator mekanik dengan setting mode SIMV 12 dengan PEEP 10, Pressure suport
12, FiO2 50%, RR 18x/m, SpO2 98-99% dan volume tidal 650 ml.
ANALISA DATA
Airway (sputum, suara paru, benda asing, kelainan Tidak ditemukan masalah
bentuk, pemeriksaan penunjang ) keperawatan
DS : -
DO :
Tidak ada sputum
Suara paru vesikuler
Tidak ada sumbatan jalan nafas
Breathing (sedasi, frekuensi & ritme nafas, Pola nafas tidak efektif b.d
kedalaman, irama, pola pernafasan, pemeriksaan depresi pusat pernafasan
paru-paru, oxymetri, pemeriksaan penunjang)
DS : -
DO :
Menggunakan alat bantu pernapasan
(ventilator)
RR sesuai setting yang diberikan ventilator
Sedasi fentanyl 50 mcg/jam sudah masuk
100 mcg
Airway (sputum, suara paru, benda asing, kelainan Tidak ditemukan masalah
bentuk, pemeriksaan penunjang ) keperawatan
DS : -
DO :
Tidak ada sputum
Suara paru vesikuler
Tidak ada sumbatan jalan nafas
Breathing (sedasi, frekuensi & ritme nafas, Pola nafas tidak efektif b.d
kedalaman, irama, pola pernafasan, pemeriksaan depresi pusat pernafasan
paru-paru, oxymetri, pemeriksaan penunjang)
DS : -
DO :
Sedasi fentanyl 50 mcg/jam (sudah masuk
100 mcg/jam)
RR 18x/m
Terpasang ventilator mode SIMV 12
dengan PEEP 10, presure suport 12, FiO2
50%, SpO2 98-99%, tidal volume 650 ml
Data lain
DS : - Resiko infeksi d.d efek
DO : prosedur invasif
Post Op debridement abses gigi,
Suhu 38oC
TD 116/52 mmHg
RUANG OK
1. Pola nafas tidak efektif b.d depresi pusat pernapasan
2. Resiko infeksi d.d efek prosedur invasif
ICU
1. Pola nafas tidak efektif b.d depresi pusat pernafasan
2. Resiko infeksi d.d efek prosedur invasif
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Pencegahan aspirasi
Observasi
Monitor tingkat kesadaran
Monitor status pernapasan
Monitor bunyi napas, terutama setelah makan/minum
Periksa residu gaster sebelum memberikan asupan oral
Terapeutik
Pertahankan kepatenan jalan napas
Pertahankan pengembangan balon ETT
Sediakan suction diruangan
Perawatan jantung
Penurunan curah jantung
Observasi
b.d perubahan afterload
Identifikasi tanda gejala primer penurunan curah
Tujuan : setelah dilakukan
jantung meliputi, dispnea, kelelahan, edema,
tindakan keperawatan
ortopnea,peningkatan CVP
selama 1x24 jam
Monitor tekanan darah
diharapkan curah jantung
Monitor intake output cairan
dapat mengalami perbaikan
Monitor saturasi oksigen
dengan kriteria hasil :
Terapeutik
Takikardia (4)
Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi
Dispnea (5)
oksigen >94%
Kekuatan nadi
perifer (4)
Pucat/sianosis (4)
Manajemen syok
Tekanan darah (4)
CRT (4) Observasi
Monitor status kardiopulmonal
Monitor status oksigen
Monitor status cairan (masukan haluaran, turgor kulit,
CRT)
Monitor tingkat kesadaran dan status pupil
Terapeutik
Pertahankan jalan napas paten
Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi >94%
Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis
Pasang jalur IV
Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine
Pasang selang nasogastrik untuk dekompresi lambung
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian infus cairan kristaloid 1-2 liter
pada orang dewasa
Pemantauan tanda vital
Observasi
Monitor tekanan darah
Monitor nadi (frekuensi, kekuatan, irama)
Monitor pernapasan
Monitor suhu tubuh
Identifikasi penyebab perubahan tanda vital
Pencegahan aspirasi
Observasi
Monitor tingkat kesadaran
Monitor status pernapasan
Monitor bunyi napas, terutama setelah makan/minum
Periksa residu gaster sebelum memberikan asupan oral
Terapeutik
Pertahankan kepatenan jalan napas
Pertahankan pengembangan balon ETT
Sediakan suction diruangan
Resiko infeksi d.d efek
prosedur invasif Pencegahan infeksi
Tujuan : setelah dilakukan Observasi
asuhan keperawatan Monitor tanda gejala infeksi lokal dan sistemik
diharapkan resiko infeksi Terapeutik
membaik dengan kriteria Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan klien
hasil : dan lingkungan klien
Mampu mengontrol Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi
resiko
Mampu Pemantauan tanda vital
mengidentifikasi Observasi
faktor resiko Monitor tekanan darah
Monitor nadi (frekuensi, kekuatan, irama)
Monitor pernapasan
Monitor suhu tubuh
Identifikasi penyebab perubahan tanda vital
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Pencegahan infeksi
asuhan keperawatan Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan klien
membaik dengan kriteria Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi
S:-
Memberikan oksigen untuk
DX II 0:
mempertahankan saturasi oksigen >94%
Kesadaran
R/ terpasang oksigen 4 liter/menit melalui
somnolen
ETT
RR 20x/m
Memberikan loading cairan NaCl 4 Liter
Tidak ada
Memberikan vasopresor sesuai dengan
edema
surviving sepsis campaign 3-6 jam
Tidak ada
bundling
peningkatan
Mengidentifikasi tanda gejala primer
CVP
penurunan curah jantung meliputi,
TD 100/60
dispnea, kelelahan, edema,
mmHg
ortopnea,peningkatan CVP
SpO2 99%
R/ tidak ada edema, RR 20x/m, tidak ada
Turgor kulit
peningkatan CVP
baik
Memonitor tekanan darah
CRT <3detik
R/ TD : 100/60 mmHg
Pupil isokor
Memonitor saturasi oksigen
A : penurunan curah
R/ SpO2 99%
jantung sudah teratasi
Memonitor status cairan (masukan
P : intervensi
haluaran, turgor kulit, CRT)
dilanjutkan
R/ output urine 100 cc/satu jam, turgor
kulit baik, CRT <3detik Manajemen
pupil Pemantauan
EVALUASI Paraf/
Tanggal & Jam TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama
Desi
S :-
O:
Memonitor tanda gejala infeksi RR sesuai
DX II
Melakukan cuci tangan sebelum dan mode
sesudah kontak dengan klien dan ventilator
lingkungan klien N 108 x/m
Mempertahankan teknik aseptik pada SpO2 99%
pasien berisiko tinggi Suhu 37,2oC
Memonitor tekanan darah A : resiko infeksi
R/ 100/60 mmHg belum teratasi
Monitor nadi (frekuensi, kekuatan, irama) P : Intervensi
R/ N 108 x/m, nadi teraba kuat, irama dilanjutkan
teratur Pencegahan
Monitor pernapasan infeksi
R/ RR sesuai mode ventilator Pemantauan
Monitor suhu tubuh tanda vital
R/ Suhu 37,2oC
IMPLEMENTASI
EVALUASI Paraf/
Tanggal & Jam TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama
Desi
S :-
Memonitor tanda gejala infeksi
O:
Melakukan cuci tangan sebelum dan
DX II RR 18 pada
sesudah kontak dengan klien dan
ventilator
lingkungan klien
TD 116/52
Mempertahankan teknik aseptik pada
mmHg
pasien berisiko tinggi
N 108 x/m
Memonitor tekanan darah
SpO2 99%
R/ 116/52 mmHg
Suhu 37oC
Monitor nadi (frekuensi, kekuatan, irama)
A : resiko infeksi
R/ N 108 x/m, nadi teraba kuat, irama
belum teratasi
teratur
P : Intervensi
Monitor pernapasan
dilanjutkan
R/ RR sesuai mode ventilator
Pencegahan
Monitor suhu tubuh infeksi
R/ Suhu 37oC Pemantauan
tanda vital