Neraca 1-2
ASET
Rp '000 Rp '000
ASET
Investasi
Deposito berjangka
Pihak ketiga 2b, 3 177.702.844 51.457.940
177.702.844 51.457.940
Efek
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2b, 4 63.571.259 47.273.459
Pihak ketiga 2b, 4 6.908.931 9.644.195
70.480.190 56.917.654
Penyertaan saham 2b, 5 8.513.989 8.513.989
Properti investasi 2b, 6 26.511.000 24.693.775
Jumlah investasi 283.208.023 141.583.358
Kas dan bank
Pihak ketiga 2c, 7 11.814.802 19.408.466
11.814.802 19.408.466
Piutang premi
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2f, 8 339.047 472.890
Pihak ketiga 2f, 8 56.496.866 60.171.522
56.835.913 60.644.412
Piutang reasuransi
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g, 9 351.833 288.360
Pihak ketiga 2g, 9 3.518.289 1.474.534
3.870.122 1.762.894
1
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
NERACA (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
Rp '000 Rp '000
KEWAJIBAN
Hutang klaim 2h, 15 11.368.765 5.737.447
Estimasi klaim retensi sendiri 2h, 16 19.897.958 15.390.423
Premi yang belum merupakan pendapatan 2f, 17 115.638.549 50.414.304
Hutang reasuransi
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g, 18 249.511 146.925
Pihak ketiga 2g, 18 26.100.525 628.284
26.350.036 775.209
Hutang komisi 2i, 19 4.294.026 5.950.187
Hutang pajak 2l, 20b 1.618.221 928.847
Hutang lain-lain 21 6.863.426 7.671.828
Pendapatan premi ditangguhkan 2f, 22 113.075.135 76.648.913
Penyisihan uang jasa karyawan 2o, 23 3.388.011 2.542.447
EKUITAS
Modal saham :
Saham seri A dengan nilai nominal Rp 500
per saham dan saham seri B dengan nilai
nominal Rp 300 per saham
Modal dasar - 35.373.600 saham seri A dan
587.201.760 saham seri B per 31 Desember 2008
dan 2007.
Modal ditempatkan dan disetor penuh 35.373.600
saham seri A dan 240.540.480 saham seri B per
31 Desember 2008 dan 2007 1b, 24 89.848.944 89.848.944
Tambahan modal disetor 25 5.648.615 5.648.615
Penurunan nilai wajar efek yang tersedia
untuk dijual bersih 2b, 4 (24.414.252) (29.905.410)
Saldo laba
Cadangan umum 26 3.750.000 3.500.000
Belum ditentukan penggunaannya 43.976.772 35.657.605
2
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
LAPORAN LABA RUGI
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007
Rp '000 Rp '000
Pendapatan underwriting
Premi bruto
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2f, 28 13.090.421 4.461.087
Pihak ketiga 2f, 28 321.107.627 163.395.022
334.198.048 167.856.109
Premi reasuransi
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g, 29 (2.298.525) (1.819.350)
Pihak ketiga 2g, 29 (14.805.380) (10.074.201)
(17.103.905) (11.893.551)
Kenaikan premi yang belum merupakan
pendapatan 2f, 17 (65.224.245) (305.946)
Jumlah pendapatan premi 251.869.898 155.656.612
Beban underwriting
Beban klaim
Klaim-bruto
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2h, 30 2.268.041 3.122.704
Pihak ketiga 2h, 30 148.375.916 79.930.512
150.643.957 83.053.216
Klaim reasuransi
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g, 31 (936.445) (1.035.903)
Pihak ketiga 2g, 31 (7.867.263) (10.034.001)
(8.803.708) (11.069.904)
Kenaikan estimasi klaim retensi sendiri 2h, 16 4.507.535 1.697.554
Jumlah beban klaim 146.347.784 73.680.866
Beban komisi-bersih 2i, 32 27.997.771 29.926.798
Beban underwriting lainnya 12.896.759 3.502.429
Jumlah beban underwriting 187.242.314 107.110.093
Hasil underwriting 64.627.584 48.546.519
Hasil investasi 2b, 33 15.376.408 18.828.318
Beban umum dan administrasi 34 (64.124.921) (48.401.929)
Laba usaha 15.879.071 18.972.908
Penghasilan lain-lain - bersih 35 4.120.150 2.990.119
Laba sebelum pajak penghasilan 19.999.221 21.963.027
Beban pajak 2l, 20e (5.911.772) (9.023.512)
Laba - bersih 14.087.449 12.939.515
Laba - bersih per saham 2k, 36 51 47
3
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
Kenaikan/
(penurunan)
Saldo per 31 Desember 2006 89.848.944 5.648.615 (7.917.826) 3.250.000 22.968.090 113.797.823
Saldo per 31 Desember 2007 89.848.944 5.648.615 (29.905.410) 3.500.000 35.657.605 104.749.754
Saldo per 31 Desember 2008 89.848.944 5.648.615 (24.414.252) 3.750.000 43.976.772 118.810.079
4
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
LAPORAN ARUS KAS
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007
2008 2007
Rp '000 Rp '000
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan premi 428.921.863 210.448.880
Penerimaan klaim reasuransi 6.696.479 12.148.950
Penerimaan dividen 1.803.759 1.503.919
Pembayaran klaim (145.012.639) (93.356.907)
Pembayaran komisi - bersih (20.535.989) (40.567.127)
Pembayaran beban umum dan administrasi (76.272.606) (42.771.870)
Pembayaran premi reasuransi (41.529.078) (14.676.032)
Pembayaran lain-lain - bersih (3.745.110) 647.752
Pembayaran pajak (2.789.992) (3.537.807)
Pembayaran beban underwriting lainnya (15.435.695) (963.744)
5
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2008 dan 2007
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk ("Perusahaan") didirikan dan berkedudukan di Jakarta sesuai akta No.
78 dari Kartini Mulyadi S.H., notaris di Jakarta, tanggal 12 Oktober 1982 dengan nama PT Asuransi Bina
Dharma Arta dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman pada tanggal 22 Februari 1983 dalam Surat
Keputusan No. C2-1668.HT.01.01.TH'83. Anggaran Dasar telah mengalami beberapa kali perubahan dan
terakhir diubah berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang berita acaranya telah
diaktakan dalam akta No. 147 tanggal 30 Mei 2008 dan dalam akta tersebut telah diberikan kuasa untuk
dibuatkan Pernyataan Keputusan Rapat PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk., dengan akta No. 72 tanggal 12
Agustus 2008 dibuat oleh notaris Paulus Widodo Sugeng, S.H., notaris di Jakarta Barat yang telah
mendapat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-
72595.AH.01.02 tahun 2008 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal
13 Oktober 2008.
Sesuai dengan izin usaha dari Menteri Keuangan No. Kep-3666/MD/1986 tanggal 29 Mei 1986 dan pasal 3
Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang asuransi
kerugian. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan
usaha sebagai berikut :
• Menyelenggarakan usaha-usaha di bidang asuransi kerugian dalam bentuk dan jenis menurut dan tunduk
kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
• Perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.
Perusahaan berkedudukan di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 59, Jakarta Selatan dan sejumlah 18 kantor
cabang berlokasi di berbagai pusat bisnis yang tersebar di Indonesia. Perusahaan sudah mulai beroperasi
sejak didirikannya.
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
Perusahaan memperoleh surat izin Menteri Keuangan No. SI-033/SHM/MK.10/1989 tanggal 22 Mei 1989
untuk menawarkan saham kepada masyarakat di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya). Perusahaan telah melakukan penawaran umum perdana pada tanggal 6 Juli 1989 sebanyak
900.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham, selanjutnya Perusahaan melakukan pencatatan
saham pendiri dan private placement pada tanggal 25 Agustus 1989 dan 7 Agustus 1990 masing-masing
sebesar 4.500.000 saham dan 200.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham, sedangkan
Penawaran Umum Terbatas I dilakukan pada tanggal 7 Agustus 1990 sebanyak 3.240.000 saham dengan
nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran perdana sebesar Rp 3.800 per saham dan
sampai dengan 18 Juli 1991 telah ditempatkan sebanyak 8.840.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000
per saham.
Dalam perkembangannya Perusahaan membagikan saham dividen tanggal 23 September 1991, penempatan
saham koperasi tanggal 6 Oktober 1993 dan saham bonus tanggal 22 Februari 1996 masing-masing
sebanyak 886.000 saham, 100.000 saham dan 7.860.800 saham sehingga modal yang ditempatkan menjadi
17.686.800 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Pada tanggal 16 Desember 1996, Perusahaan
melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham yang
menyebabkan adanya penambahan jumlah saham sebanyak 17.686.800 saham, sehingga jumlah saham
yang ditempatkan menjadi 35.373.600 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham.
6
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
1. UMUM (Lanjutan)
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang berita acaranya telah diaktakan dalam akta No. 89
tanggal 19 Desember 2001 yang dibuat dihadapan Rachmat Santoso, S.H., notaris di Jakarta, disetujui
Penawaran Umum Terbatas II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu sejumlah 70.747.200 saham seri B dengan nilai nominal Rp 300 per saham dengan harga
penawaran perdana sebesar Rp 300 per saham, sehingga jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh
terdiri dari 35.373.600 saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 70.747.200 saham seri B
dengan nilai nominal Rp 300 per saham. Penawaran umum terbatas II ini telah dinyatakan efektif oleh
BAPEPAM berdasarkan surat No. 4029/PM/2001 tanggal 13 Desember 2001 dan telah dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 7 Januari 2002 dan Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek
Surabaya) pada tanggal 15 Januari 2002.
Selanjutnya berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang berita acaranya telah diaktakan dalam
akta No. 208 tanggal 27 Juni 2003 yang dibuat dihadapan Buntario Tigris Darmawa NG, S.H., S.E., notaris di
Jakarta, disetujui untuk membagikan saham bonus dengan rasio 10 : 3 atau sebanyak 31.836.240 saham dengan
nilai nominal Rp 300 per saham sehingga modal yang ditempatkan menjadi 137.957.040 saham yang terdiri dari
35.373.600 saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 102.583.440 saham dengan nilai nominal
Rp 300 per saham.
Kemudian, dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang berita acaranya telah diaktakan dalam akta
No. 164 tanggal 25 Oktober 2004 yang dibuat dihadapan Buntario Tigris Darmawa NG, S.H, SE, MH, notaris di
Jakarta, disetujui Penawaran Umum Terbatas III kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 137.957.040 saham seri B dengan nilai nominal Rp 300 per saham
dengan harga penawaran perdana sebesar Rp 350 per saham, sehingga jumlah saham yang ditempatkan dan
disetor penuh terdiri dari 35.373.600 saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 240.540.480
saham seri B dengan nilai nominal Rp 300 per saham. Penawaran umum terbatas III ini telah dinyatakan efektif
oleh BAPEPAM berdasarkan surat No. S-3251/PM/2004 tanggal 21 Oktober 2004 dan telah dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 8 Nopember 2004.
Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah
sebagai berikut :
7
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
1. UMUM (Lanjutan)
Jumlah karyawan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebanyak 434 dan 387 orang (tidak
diaudit). Jumlah imbalan yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan adalah Rp 4.706.484.903 dan
Rp 5.757.912.368 masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007. Sementara jumlah iuran pensiun untuk dewan
direksi adalah Rp 102.636.400 dan Rp 165.154.400 masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan
dan hasil usahanya, dijelaskan di bawah ini :
Neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas disajikan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, peraturan Bapepam dan Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) bagi perusahaan yang menawarkan
sahamnya kepada masyarakat.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan adalah konsep biaya historis (historical cost ) kecuali
untuk efek yang dinyatakan sebesar nilai wajar dan aset tetap tertentu yang dinyatakan sebesar hasil penilaian
kembali.
Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan No. 28 tentang "Akuntansi
Asuransi Kerugian" yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Laporan arus kas disusun dengan metode
langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Mata
uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.
b. Investasi
Investasi terdiri dari deposito berjangka, saham, baik yang diperdagangkan di bursa efek maupun tidak dan
penyertaan saham serta properti investasi.
8
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
b. Investasi (lanjutan)
Deposito berjangka terdiri dari deposito wajib dan sukarela. Investasi dalam bentuk deposito berjangka
dinyatakan sebesar nilai nominal.
Investasi dalam efek terdiri dari efek untuk tujuan diperdagangkan dan tersedia untuk dijual. Efek untuk tujuan
diperdagangkan terdiri dari saham dinilai dengan harga pasar atau nilai wajar jika perdagangannya tidak
likuid/harga pasar yang tersedia tidak dapat diandalkan. Kenaikan/(penurunan) harga pasar atas harga perolehan
diakui sebagai laba/(rugi) nilai efek yang belum direalisasi pada tahun berjalan dan disajikan dalam laporan laba
rugi. Selisih antara harga jual dengan harga perolehan diakui sebagai laba/(rugi) penjualan efek.
Efek untuk tujuan tersedia untuk dijual terdiri dari saham dinilai dengan nilai harga pasar atau nilai wajarnya jika
perdagangannya tidak likuid/harga pasar yang tersedia tidak dapat diandalkan. Kenaikan/(penurunan) harga
pasar atas harga perolehan diakui sebagai keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dan disajikan sebagai
komponen ekuitas.
Investasi penyertaan saham dalam perusahaan lain dengan kepemilikan kurang dari 20% dari hak suara dicatat
dengan harga perolehan. Pendapatan investasi diakui atas dasar akrual sebagai hasil investasi. Penghasilan dari
dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima.
Properti investasi merupakan bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai dan tidak
digunakan atau dijual dalam kegiatan operasi. Untuk pengukuran awal, pada tahun 2008 sesuai dengan PSAK
No. 13 tentang Properti Investasi (Revisi 2007), manajemen menerapkan metode nilai wajar dan tidak
disusutkan. Properti investasi dicatat sebesar nilai wajar, yang mencerminkan nilai pasar yang ditentukan oleh
penilai independen. Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas properti investasi diakui dalam
laporan laba rugi pada periode terjadinya.
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid
yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak
tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
Piutang lain-lain dan penyisihan kerugian ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun
masing-masing tertanggung pada akhir tahun.
9
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
e. Aset Tetap
Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan biaya-biaya
yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset
siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan
pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset.
Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan, diakui dalam
jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan akan mengalir ke Perusahaan
dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya
inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada
saat terjadinya.
Penyusutan diakui dengan menggunakan metode garis lurus untuk menyusutkan nilai aset tetap, kecuali tanah.
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku untuk memastikan nilai
residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat
ekonomis dari aset tersebut.
Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan
atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada,
dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan
dimasukkan dalam laporan laba rugi.
Efektif sejak 1 Januari 2008, Perusahan menerapkan PSAK No. 16 tentang Aset Tetap (Revisi 2007), yang
menggantikan PSAK No. 16 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain (1994) dan PSAK No. 17 tentang
Akuntansi Penyusutan (1994). Berdasarkan PSAK yang telah direvisi, suatu entitas harus memilih antara model
biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset
tetap dalam kelompok yang sama. Jika entitas memiliki aset tetap yang direvaluasi sebelum penerapan revisi
PSAK dan mengadopsi model biaya, maka nilai revaluasi dari aset tersebut dianggap sebagai biaya perolehan.
Saldo selisih nilai revaluasi aset tetap pada saat penerapan pertama kali revisi PSAK ini harus direklasifikasikan
ke saldo laba.
Perusahaan memilih untuk menerapkan model biaya, sehingga aset tetap Perusahaan dicatat sebesar biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada.
10
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
f. Pengakuan pendapatan premi, piutang premi dan premi yang belum merupakan pendapatan
Pendapatan premi merupakan premi bruto dikurangi premi reasuransi dan ditambah penurunan (dikurangi
kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Piutang premi dinyatakan sebesar jumlah bruto.
Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang premi tak tertagih dan apabila terdapat piutang yang benar-
benar tidak tertagih, maka piutang tersebut dihapuskan dan dibebankan pada tahun berjalan. Penerimaan kembali
piutang yang telah dihapuskan diakui pada saat dipulihkan dan diakui sebagai pendapatan premi.
Premi bruto merupakan premi yang diperoleh dari tertanggung, broker maupun dari perusahaan asuransi lain.
Premi yang diperoleh, diakui sebagai pendapatan selama periode polis berdasarkan proporsi jumlah
pertanggungan yang diberikan dengan dasar akrual, dan dicatat berdasarkan diterbitkannya polis asuransi dan/
atau debit nota untuk pendapatan premi asuransi langsung dan fakultatif. Jika periode polis lebih dari satu tahun
maka pendapatan preminya ditangguhkan selama masa polis tersebut. Sedangkan pendapatan premi dari
reasuransi diakui dan dicatat pada saat statement of accounts diterima.
Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung sekurang-kurangnya adalah sebesar 10% untuk polis dengan
masa pertanggungan tidak lebih dari 1 (satu) bulan dan 40% untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1
(satu) bulan sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003,
yang digunakan untuk jenis asuransi selain kendaraan. Sedangkan untuk asuransi kendaraan menggunakan
persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu
sebesar 40% dari premi neto.
Penurunan/(kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan adalah selisih premi yang belum merupakan
pendapatan periode berjalan dengan periode lalu.
g. Reasuransi
Untuk mengurangi resiko penutupan polis asuransi, Perusahaan mereasuransikan sebagian resiko polis yang
ditutupnya ke perusahaan reasuradur dan tidak mengakui ganti rugi atas klaim asuransi yang menjadi tanggungan
perusahaan reasuradur. Jika perusahaan reasuradur tidak dapat memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian
reasuransi, maka Perusahaan memiliki kewajiban kontinjensi atas seluruh klaim tersebut. Perjanjian reasuransi
yang dimiliki Perusahaan meliputi perjanjian reasuransi treaty proporsional dan non proporsional (excess of
loss ), maupun perjanjian reasuransi fakultatif.
Beban klaim merupakan klaim bruto dikurangi klaim reasuransi serta ditambah kenaikan atau dikurangi
penurunan estimasi klaim retensi sendiri. Beban penyelesaian klaim diakui sebagai beban klaim pada saat
timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat
realisasi.
11
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
Estimasi klaim retensi sendiri merupakan cadangan atas klaim yang pada tanggal neraca masih dalam proses
penyelesaian dan klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan (Incurred But Not Reported / IBNR).
Kenaikan/(penurunan) estimasi klaim retensi sendiri merupakan selisih estimasi klaim retensi sendiri periode
berjalan dan periode lalu.
i. Komisi - bersih
Komisi tanggungan sendiri merupakan selisih komisi yang dikeluarkan untuk mendapatkan penutupan
pertanggungan dengan komisi yang diterima dari reasuradur. Komisi diakui sesuai dengan pengakuan
pendapatan premi. Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi diakui pada saat terjadinya dan dicatat
sebagai pengurang beban komisi.
Biaya dibayar dimuka dibebankan sesuai dengan masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus.
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dibukukan
dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos
aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi berjalan.
Pada tanggal neraca, pos aset dan kewajiban dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang Rupiah
dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut, yaitu sebagai berikut:
2008 2007
12
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
l. Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk periode yang bersangkutan. Perusahaan
menerapkan penangguhan pajak (deferred income tax ) atas perbedaan waktu pengakuan pendapatan untuk
tujuan komersial dan pajak. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Saldo rugi fiskal
yang dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal
pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan
keberatan, pada saat keputusan keberatan tersebut telah ditetapkan.
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi masing-masing laba operasi dan laba bersih dengan rata-rata
tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang menpunyai hubungan istimewa. Definisi pihak yang
memiliki hubungan istimewa yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No. 7 "Pengungkapan
Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa". Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa dilaksanakan dengan kebijakan harga dan persyaratan normal serta sesuai dengan kebijakan
transaksi dengan pihak ketiga, kecuali piutang pegawai yang tidak dikenakan bunga.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa apakah dilaksanakan dengan
atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa
diungkapkan dalam laporan keuangan.
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang
Ketenagakerjaan No.13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan
imbalan pasca kerja ini.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit . Akumulasi keuntungan dan
kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan
metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut.
Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested , dan sebaliknya akan
diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi
vested .
13
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti
disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum
diakui.
Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiran yang dapat diperoleh kembali (recoverable
amount ) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan
apakah terdapat indikasi penurunan nilai atau pemulihan nilai. Setiap rugi penurunan nilai atau pemulihan nilai
diakui pada laporan laba rugi periode berjalan.
q. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangan Perusahaan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen
sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa dan
komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa
pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda
dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
r. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, mensyaratkan manajemen untuk
membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan dengan
ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan dalam periode
mendatang mungkin didasarkan atas jumlah-jumlah yang berbeda dari estimasi tersebut.
14
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
3. DEPOSITO BERJANGKA
2008 2007
Rp'000 Rp'000
a. Deposito wajib:
Pihak ketiga
Dalam mata uang Rupiah
PT Bank Mandiri Tbk 1.850.000 1.850.000
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 100.000 100.000
Jumlah deposito wajib 1.950.000 1.950.000
b. Deposito sukarela:
Pihak ketiga
Dalam mata uang Rupiah
PT Bank Permata Tbk 25.000.000 5.000.000
PT Bank International Indonesia Tbk 25.000.000 3.005.096
PT Bank Mandiri Tbk 17.535.000 2.785.000
PT Bank Central Asia Tbk 17.000.000 -
PT Bank OCBC NISP Tbk (d/h PT Bank NISP Tbk) 12.617.844 3.767.844
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 12.100.000 2.000.000
PT Bank Bukopin Tbk 11.500.000 -
PT Bank Windu Kencana Int'l Tbk (d/h PT Bank Multicor) 11.000.000 8.500.000
PT Bank Danamon Tbk 10.000.000 5.000.000
PT Bank Negara Indonesia Tbk 10.000.000 -
PT Bank UOB Indonesia 8.000.000 5.000.000
PT Bank Pan Indonesia Tbk 6.000.000 -
PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk 3.000.000 -
Standard Chartered Bank 2.000.000 -
PT Bank UOB Buana 2.000.000 -
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 1.050.000 1.050.000
PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Niaga Tbk) 1.000.000 5.500.000
Lainnya (masing-masing dibawah Rp 1 milyar) 950.000 7.900.000
Jumlah deposito sukarela 175.752.844 49.507.940
Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Menteri Keuangan q.q.
Perusahaan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73 tahun 1992 tanggal 30 Oktober 1992
pasal 7 ayat 1 (disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah No 63 tahun 1999) dan surat keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No.424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003. Besarnya deposito wajib adalah 20% dari
minimum modal yang dipersyaratkan ditambah 1% dari premi net (Net Earned Premium ). Manajemen berpendapat
bahwa besarnya deposito wajib Perusahaan telah memenuhi ketentuan di atas.
Tingkat bunga rata-rata dari deposito wajib dan sukarela pada tahun 2008 dan 2007 masing-masing sebesar 7,87 %
per tahun dan 7,24% per tahun untuk deposito dalam mata uang Rupiah.
15
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
4. EFEK
2008 2007
Rp'000 Rp'000
Tersedia untuk dijual:
Saham
Pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa (catatan 37)
PT Buana Finance Tbk 31,444,587 23,373,209
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk 9,306,274 9,306,274
40,750,861 32,679,483
Ditambah kenaikan harga pasar efek yang
belum direalisasikan 22,820,398 14,593,976
63,571,259 47,273,459
Pihak ketiga 8,725,080 8,725,080
Ditambah kenaikan/(dikurangi penurunan) harga pasar
efek yang belum direalisasikan (1,816,149) 919,115
6,908,931 9,644,195
Jumlah efek untuk tujuan tersedia untuk dijual 70,480,190 56,917,654
Berdasarkan Akta No. 15 tanggal 18 April 2007 mengenai RUPS Luar Biasa PT Buana Finance Tbk, Perusahaan
memperoleh pendapatan dividen kas bersih untuk laba tahun buku 2006 sebanyak Rp 573.580.000. Berdasarkan
Akta No. 16 tanggal 18 April 2007 mengenai RUPS Luar Biasa PT Buana Finance Tbk, Perusahaan memperoleh
pendapatan dividen saham bersih untuk laba tahun buku 2006 sebanyak 26.992.000 lembar saham sebesar Rp
15.385.440.000.
5. PENYERTAAN SAHAM
Persentase
Jumlah
Kepemilikan
2008 2007
%
Rp'000 Rp'000
PT Zurich Insurance Indonesia 8.13% 6,605,036 6,605,036
PT Watson Wyatt Purbajaga 19.43% 1,425,000 1,425,000
Perusahaan Asuransi Risiko Khusus 0.60% 295,100 295,100
PT Watson Wyatt Indonesia 19.00% 168,853 168,853
PT Menara Proteksi Indonesia 0.20% 20,000 20,000
8,513,989 8,513,989
Berdasarkan Akta No. 100 tanggal 20 November 2007, Perusahaan memperoleh pendapatan dividen saham bersih
PT Zurich Insurance Indonesia untuk tahun buku 2006 sebesar Rp 3.000.000.000 sehingga persentase penyertaan
saham Perusahaan atas PT Zurich Insurance Indonesia per tanggal 31 Desember 2007 sebesar 8,13%.
16
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
6. PROPERTI INVESTASI
2008 2007
Rp'000 Rp'000
Harga perolehan 24,693,775 24,693,775
Laba penilaian investasi jangka panjang (catatan 33) 1,817,225 -
Jumlah properti investasi 26,511,000 24,693,775
Property investasi Perusahaan berupa bangunan yang terletak di Jl Jend.Sudirman Kav.59 No.77 Blok A Lt.18 (B-C-
D) dan Lt.28 (A-B-C-D), Jakarta Selatan. Saat ini properti tersebut disewakan kepada pihak ketiga (catatan 33).
Property investasi tersebut dinyatakan sebesar nilai wajarnya yang ditentukan berdasarkan Laporan Penilaian dari
PT Inti Utama Penilai, penilai independen sesuai dengan laporannya tanggal 27 Februari 2009 No.
IUP/PV/02143/2009 (IIC0209) dan IUP/PV/02143/2009 (IIC0209).
Metode dan asumsi utama yang digunakan adalah metode pendekatan data pasar dimana nilai ruang kantor
ditentukan atas dasar perbandingan terhadap transaksi jual-beli yang baru saja terjadi atas ruang-ruang kantor
sejenis disekitarnya. Pada tahun 2007 bangunan dicatat sebesar harga perolehan.
Selisih nilai revaluasi atas penilaian bangunan sebesar Rp 1.817.224.684 diakui pada laba rugi periode berjalan.
17
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
8. PIUTANG PREMI
2008 2007
Rp'000 Rp'000
Pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa (catatan 37) :
PT Buana Finance Tbk 339.047 472.890
339.047 472.890
Manajemen tidak melakukan penyisihan atas piutang premi yang tidak dapat ditagih dan atas piutang premi yang
tidak dapat ditagih tersebut dibebankan pada tahun berjalan.
18
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, piutang premi yang
diakui sebagai aset yang diperkenankan dalam menghitung solvabilitas adalah piutang premi yang berumur kurang
dari 60 hari. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 piutang premi yang diperkenankan masing-masing sebesar
Rp 53.596.549.974 dan Rp 53.016.633.378.
9. PIUTANG REASURANSI
Piutang reasuransi merupakan tagihan kepada reasuradur sesudah memperhitungkan komisi dan klaim reasuransi
atas penyerahan sebagian resiko berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kedua belah pihak atau lebih.
2008 2007
Rp'000 Rp'000
Pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa (catatan 37) :
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk 351.833 288.360
351.833 288.360
Pihak ketiga
Asia Reinsurance Brokers Pte Ltd 1.158.078 -
PT Reasuransi Internasional Indonesia 482.089 525.512
JLT Risk Solutions Asia 419.345 118.554
Reasuransi Nasional Indonesia 313.159 148.944
Benfield Greig Asia Ltd 224.025 51.327
Asuransi Jasa Raharja Putera 213.996 58.641
Lainnya (dibawah Rp 150.000.000) 707.597 571.556
3.518.289 1.474.534
3.870.122 1.762.894
19
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun piutang reasuransi pada akhir tahun, manajemen Perusahaan
berpendapat bahwa piutang tersebut dapat tertagih sehingga tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, piutang reasuransi
yang diakui sebagai aset yang diperkenankan dalam menghitung solvabilitas adalah piutang reasuransi yang
berumur sampai dengan 60 hari. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 piutang premi yang diperkenankan
masing-masing sebesar Rp 2.701.794.643 dan Rp 573.005.901.
Merupakan uang muka klaim atas klaim-klaim yang masih dalam proses penyelesaian yang dibayarkan kepada
tertanggung pihak ketiga. Saldo uang muka klaim per tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah
sebesar Rp 1.670.725 dan Rp 8.221.499.
Piutang pada PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk (dilikuidasi) merupakan piutang tanpa bunga. Pada tahun 2003, PT
Dharmala Sakti Sejahtera Tbk telah dilikuidasi dan kepemilikan sahamnya di Perusahaan telah dialihkan ke pihak
lain sehingga saat ini bukan merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pada tahun 2005, Perusahaan
memperoleh pengembalian yang berasal dari pembagian harta dari kurator PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk
sebesar Rp 2.817.202. Perusahaan telah membentuk penyisihan kerugian atas piutang tersebut dan manajemen
berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan atas tidak
tertagihnya piutang ini.
Merupakan pinjaman kepada pegawai dan tidak dikenakan bunga. Saldo piutang hubungan istimewa per tanggal 31
Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar Rp 2.586.212.120 dan Rp 2.957.548.000 (catatan 37).
20
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
2007
Saldo awal Penambahan Pelepasan Saldo akhir
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Biaya perolehan :
Tanah 3.939.858 - 1.226.523 2.713.335
Bangunan 22.621.109 175.395 1.445.620 21.350.884
Kendaraan 7.595.640 3.060.932 3.949.001 6.707.571
Peralatan Kantor 7.913.025 1.409.688 197.543 9.125.170
Perlengkapan Kantor 3.111.229 103.838 48.463 3.166.604
45.180.861 4.749.853 6.867.150 43.063.564
Akumulasi penyusutan :
Bangunan 2.788.563 1.069.571 473.576 3.384.558
Kendaraan 4.159.058 1.015.677 2.743.184 2.431.551
Peralatan Kantor 5.416.856 1.050.412 183.420 6.283.848
Perlengkapan Kantor 2.188.246 624.940 48.463 2.764.723
14.552.723 3.760.600 3.448.643 14.864.680
Nilai buku 30.628.138 28.198.884
21
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
Pada tanggal 31 Desember 2008, seluruh hak atas tanah merupakan hak guna bangunan. Sisa umur hak atas tanah
tersebut berkisar antara 2 tahun sampai 27 tahun dan dapat diperpanjang. Hak atas tanah sejumlah Rp 816.417.643
masih diproses agar tercatat atas nama Perusahaan.
Aset tetap pemilikan langsung tertentu, kecuali tanah, diasuransikan terhadap resiko kerugian karena kebakaran dan
lainnya dengan nilai pertanggungan per 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 34.708.353.204
dan Rp 15.587.141.930 dan menurut manajemen memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang
dipertanggungkan. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari aset tetap dapat terealisasi seluruhnya sehingga
tidak diperlukan penurunan nilai atas aset tersebut.
2008 2007
Rp'000 Rp'000
Uang jaminan 996.438 1.149.997
Materai dan barang cetakan 236.926 169.765
1.233.364 1.319.762
Uang jaminan merupakan aset perusahaan dalam bentuk uang jaminan sewa dan keanggotaan klub.
Merupakan hutang atas klaim yang disetujui yaitu berdasarkan laporan kerugian pasti baik dengan laporan dari
pihak penilai maupun tidak. Rincian hutang klaim sebagai berikut:
2008 2007
Rp'000 Rp'000
Pihak ketiga 11.368.765 5.737.447
11.368.765 5.737.447
22
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan dihitung dengan cara sebagai berikut :
2008 2007
Rp'000 Rp'000
Saldo akhir 115.638.549 50.414.304
Saldo awal 50.414.304 50.108.358
Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan 65.224.245 305.946
Perusahaan menerapkan perhitungan premi yang belum merupakan pendapatan sebesar 40% dari jumlah premi
bruto dikurangi premi reasuransi dan komisi bersih.
23
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
2008 2007
Rp'000 Rp'000
Pihak ketiga 4.294.026 5.950.187
4.294.026 5.950.187
Hutang komisi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
2008 2007
Rp'000 Rp'000
Dalam mata uang Rupiah 4.189.471 5.837.061
Dalam mata uang US Dollar 88.048 89.478
Dalam mata uang Singapura Dollar 12.141 14.659
Dalam mata uang Yen Jepang 4.366 8.989
4.294.026 5.950.187
24
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
20. PERPAJAKAN
b. Hutang pajak
2008 2007
Rp'000 Rp'000
Pajak penghasilan pasal 21 1.556.042 809.977
Pajak penghasilan pasal 23/26 62.179 109.711
Pajak penghasilan final pasal 4 ayat 2 - 9.159
1.618.221 928.847
Rekonsiliasi antara perhitungan pajak kini dengan pajak menurut fiskal yang dihitung oleh Perusahaan untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut :
2008 2007
Rp'000 Rp'000
Laba sebelum pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi 19.999.221 21.963.027
Dikurangi:
Perbedaan tetap
Beban pajak dan lainnya 12.327.455 5.405.448
Laba/(rugi) penilaian investasi jangka panjang (1.817.225) 5.368.353
Beban asuransi 1.037.614 979.299
Sumbangan 111.510 37.880
Perbaikan dan pemeliharaan 4.151 34.418
Pendidikan dan latihan 940 -
Jamuan dan representasi 48.324 423.700
Pendapatan bunga (9.658.188) (1.815.251)
Lain-lain (2.347.896) (2.318.500)
(293.315) 8.115.347
Perbedaan waktu
Penyusutan aset tetap 385.340 649.119
Penyisihan uang jasa karyawan 845.564 83.843
Klaim IBNR 409.776 154.323
Kenaikan/(penurunan) premi yang belum
merupakan pendapatan 771.611 (3.423.720)
Rugi penjualan aset tetap (422.966) (758.498)
1.989.325 (3.294.933)
25
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
Rugi fiskal hasil rekonsiliasi telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan (SPT). Pada tanggal 31 Desember 2008
dan 2007, tidak terdapat taksiran pajak penghasilan badan karena Perusahaan masih mengalami kerugian.
Di bulan September 2008, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan
yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Salah satu dari perubahan tersebut sehubungan dengan tarif pajak
penghasilan badan. Sebelumnya, tarif pajak penghasilan badan bersifat progresif sebesar 10% dikenakan atas
penghasilan kena pajak sampai dengan Rp 50.000.000,- kemudian 15% dikenakan atas penghasilan kena pajak
Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 100.000.000,- dan penghasilan kena pajak lebih dari Rp 100.000.000,-
dikenakan sebesar 30%. Sesuai dengan perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan, tarif pajak penghasilan
badan ditetapkan pada tarif tetap sebesar 28% dimulai sejak 1 Januari 2009 dan kemudian dikurangi menjadi
25% mulai 1 Januari 2010.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, perusahaan publik diberikan potongan 5% pajak penghasilan badan jika
memenuhi syarat-syarat tertentu seperti diatur dalam peraturan pajak. Fasilitas ini tidak berlaku jika di dalam
tahun yang bersangkutan, syarat-syarat tersebut tidak dipenuhi. Perusahaan telah menelaah syarat-syarat tersebut
dan tidak berharap dapat memenuhi syarat untuk menerapkan potongan 5% pajak penghasilan badan untuk tahun
2008. Oleh sebab itu, perhitungan pajak penghasilan badan tahun 2008 tidak menerapkan tarif pajak yang telah
dipotong.
26
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
2007
Pendapatan/(beban)
Pajak tangguhan
31 Desember 2006 di laporan laba rugi 31 Desember 2007
Rp'000 Rp'000 Rp'000
Aset pajak tangguhan :
Rugi fiskal yang dapat dikompensasi 18.553.537 (8.035.032) 10.518.505
Klaim IBNR 373.443 46.297 419.740
Penyisihan piutang lain-lain 450.000 - 450.000
Penyisihan uang jasa karyawan 737.581 25.153 762.734
Penyusutan aset tetap 494.299 (32.814) 461.485
Kewajiban pajak tangguhan :
Premi yang belum merupakan
pendapatan (2.564.100) (1.027.116) (3.591.216)
18.044.760 (9.023.512) 9.021.248
Rekonsiliasi antara pajak penghasilan dan hasil perkalian rugi akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang
berlaku adalah sebagai berikut :
2008 2007
Rp'000 Rp'000
Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi 19.999.221 21.963.027
Pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku (30%) (dipindahkan) 5.999.766 6.588.908
e. Penghasilan/(beban) pajak
2008 2007
Rp'000 Rp'000
Pajak kini - -
Beban pajak tangguhan (5.911.772) (9.023.512)
(5.911.772) (9.023.512)
27
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
Merupakan pendapatan premi asuransi yang belum merupakan pendapatan. Saldo per 31 Desember 2008 dan 2007
masing-masing sebesar Rp 113.075.135.012 dan Rp 76.648.912.827.
Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan Perusahaan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah
200 karyawan di tahun 2008 dan 217 karyawan di tahun 2007. Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan
laba rugi adalah :
2008 2007
Rp'000 Rp'000
Biaya jasa kini 534.776 494.782
Biaya bunga 362.302 327.377
Amortisasi bersih periode berjalan 50.190 24.317
Pembayaran manfaat (101.704) (762.633)
845.564 83.843
28
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
Perhitungan imbalan pasca kerja untuk Perusahaan dihitung oleh aktuaris independen PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian adalah sebagai berikut :
2008 2007
Usia pensiun normal 55 tahun 55 tahun
Tingkat diskonto 12,00% 10,50%
Tingkat kenaikan gaji 11% 9%
Estimasi rata-rata sisa masa kerja karyawan 10,00 10,00
Berdasarkan Akta Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham No. 28 tanggal 3 Oktober 2001 dari Rachmat
Santoso, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 30.000.000.000
menjadi Rp 70.747.200.000 dan perubahan nilai nominal atas saham yang belum ditempatkan dan disetor penuh
dari Rp 500 per saham menjadi Rp 300 per saham. Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.
80 tanggal 13 November 2000 dari Rachmat Santoso, S.H, notaris di Jakarta, merubah modal dasar dalam
Anggaran Dasar Perusahaan menjadi sebesar Rp 70.747.200.000 yang terdiri dari 35.373.600 saham seri A dengan
nilai nominal Rp 500 per saham dan 176.868.000 saham seri B dengan nilai nominal Rp 300 per saham. Perubahan
ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Surat Keputusan No.C-13803.HT.01.04.TH.2001 tanggal 21 Nopember 2001.
Berdasarkan Akta Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham No. 89 tanggal 19 Desember 2001 dari Rachmat
Santoso, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui Penawaran Umum Terbatas II dengan cara
menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 70.747.200 saham seri B dengan nilai nominal Rp 300
per saham. Penawaran Umum Terbatas II ini telah dinyatakan efektif oleh BAPEPAM berdasarkan surat No.
4029/PM/2001 tanggal 13 Desember 2001 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) pada
tanggal 7 Januari 2002 dan Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 15 Januari 2002.
Selanjutnya berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang berita acaranya telah diaktakan dalam akta
No. 208 tanggal 27 Juni 2003 yang dibuat dihadapan Buntario Tigris Darmawa NG, S.H., S.E., notaris di Jakarta,
disetujui untuk membagikan saham bonus dengan rasio 10 : 3 atau sebanyak 31.836.240 saham dengan nilai Rp 300
per saham, dana pembagian saham bonus tersebut diambil dari akun Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap dan
Tambahan Modal Disetor masing-masing sebesar Rp 9.310.863.140 dan Rp 240.008.860.
Kemudian, dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang berita acaranya telah diaktakan dalam akta No.
164 tanggal 25 Oktober 2004 yang dibuat dihadapan Buntario Tigris Darmawa NG, S.H, SE, MH, notaris di
Jakarta, disetujui Penawaran Umum Terbatas III kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 137.957.040 saham seri B dengan nilai nominal Rp 300 per saham
dengan harga penawaran perdana sebesar Rp 350 per saham, sehingga jumlah saham yang ditempatkan dan disetor
penuh terdiri dari 35.373.600 saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 240.540.480 saham seri B
dengan nilai nominal Rp 300 per saham. Penawaran umum terbatas III ini telah dinyatakan efektif oleh BAPEPAM
berdasarkan No. S-3251/PM/2004 tanggal 21 Oktober 2004 dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h
Bursa Efek Jakarta) dan Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 8 Nopember 2004.
29
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
Modal yang ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
2008
Jumlah Persentase
Saham Kepemilikan
%
RBS Coutts Bank Ltd, Singapore 103.687.800 37,58
ABN AMRO N.V. Singapore 99.672.485 36,12
The Bank of New York 48.998.039 17,76
Masyarakat Umum 23.555.756 8,54
275.914.080 100,00
2007
Jumlah Persentase
Saham Kepemilikan
%
ABN AMRO N.V. Singapore 199.383.015 72,26
The Bank of New York 29.681.192 10,76
Winvest Development Ltd. 19.316.847 7,00
Masyarakat Umum 27.533.026 9,98
275.914.080 100,00
Merupakan selisih harga jual pada saat penawaran perdana dengan nilai nominal saham Perusahaan. Beban emisi
saham berasal dari Penawaran Umum Terbatas II tahun 2001 dan III tahun 2004 yang terealisasi di tahun 2002 dan
2004 (lihat catatan 24).
30
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas di Indonesia yang
mulai berlaku pada bulan Maret 1996, setiap tahunnya perusahaan diwajibkan menyisihkan jumlah tertentu dari
laba bersih untuk cadangan sampai dengan cadangan tersebut mencapai sekurang-Kurangnya 20% dari modal yang
ditempatkan. Sedangkan sesuai dengan hasil keputusan rapat umum pemegang saham tanggal 30 Mei 2008,
Perusahaan telah menetapkan cadangan umum sebesar Rp 250.000.000 dari laba tahun 2007. Saldo cadangan
umum pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 3.750.000.000 dan Rp 3.500.000.000.
Pada tahun 2008, perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen kas atas laba bersih tahun 2007 sebesar Rp
5.518.281.600 dan telah diaktakan oleh Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H, notaris di Jakarta, dalam Akta Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan No. 146 tanggal 30 Mei 2008.
31
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
32
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
33
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
luran pensiun merupakan pembayaran kepesertaan pegawai Perusahaan pada program dana pensiun manfaat pasti
Dana Pensiun Benefit 2000 dan iuran asuransi pada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Untuk dana pensiun
manfaat pasti dari Dana Pensiun Benefit 2000, iuran pensiun yang ditanggung karyawan dan Perusahaan masing-
masing sebesar 3,00% dan 4,30%. Untuk asuransi jiwa dan kecelakaan dari PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia,
iuran asuransi sepenuhnya ditanggung Perusahaan sebesar 1,40%.
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar :
2008 2007
Rp'000 Rp'000
Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar 14.087.449 12.939.515
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan
laba per saham dasar 275.914.080 275.914.080
Laba bersih per saham (dalam Rupiah Penuh) 51 47
34
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
Perusahaan melakukan transaksi dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa, terutama menyangkut
penjualan polis, transaksi asuransi, jual-beli efek baik yang telah maupun yang belum terdaftar di pasar efek.
Transaksi tersebut adalah sebagai berikut :
2008 2007
Rp'000 Rp'000
Premi bruto (catatan 28) 13.090.421 4.461.087
Persentase terhadap total premi bruto 3,92 2,66
Premi reasuransi (catatan 29) 2.298.525 1.819.350
Persentase terhadap total premi reasuransi 13,44 15,30
Klaim bruto (catatan 30) 2.268.041 3.122.704
Persentase terhadap total klaim bruto 1,51 3,76
Klaim reasuransi (catatan 31) 936.445 1.035.903
Persentase terhadap total klaim reasuransi 10,64 9,36
Hasil investasi (catatan 33) 1.803.716 16.525.554
Persentase terhadap total hasil investasi 11,73 87,77
2008 2007
Rp'000 Rp'000
Aset :
Efek - bersih (catatan 4) 63.571.259 47.273.459
Piutang premi (catatan 8) 339.047 472.890
Piutang reasuransi (catatan 9) 351.833 288.360
Piutang hubungan istimewa - bersih (catatan 12) 2.586.212 2.957.548
66.848.351 50.992.257
Persentase terhadap total aset 15,87 18,83
Kewajiban :
Hutang reasuransi (catatan 18) 249.511 146.925
249.511 146.925
Persentase terhadap total kewajiban 0,08 0,09
Transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa dalam penjualan polis dan klaim, termasuk
didalamnya transaksi dengan PT Buana Finance Tbk dan PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk pada tahun 2008
dan 2007.
Pada 31 Desember 2008 dan 2007, aset dan kewajiban dalam valuta asing adalah sebagai berikut:
2008 2007
USD USD
Aset
Kas dan bank 105.298 67.501
Piutang premi 29.391 47.469
Piutang reasuransi 35.242 40.537
Lain-lain 25.699 4.498
Total aset dalam US Dollar 195.630 160.005
Total aset ekuivalen dalam Rupiah (ribuan) 2.142.149 1.507.087
35
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
2008 2007
USD USD
Sebagai akibat berfluktuasinya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, Perusahaan memperoleh laba bersih
dari selisih kurs sebesar Rp 277.221.425 dan Rp 113.102.186 untuk tahun 2008 dan 2007.
Aset
Investasi - - - - - 283.208 283.208
Kas dan bank 2.077 536 399 81 266 8.456 11.815
Piutang premi 7.094 5.275 2.526 2.573 985 38.382 56.835
Piutang reasuransi 1.203 184 1.013 96 - 1.374 3.870
Biaya dibayar dimuka 274 569 69 24 5 16.659 17.600
Pajak dibayar dimuka - - - - - 2.209 2.209
Aset tetap - bersih 4.119 1.260 2.156 726 710 26.811 35.782
Aset yang tidak dapat dialokasikan - - - - - - 9.985
Kewajiban
Estimasi klaim retensi sendiri 5.814 2.110 1.503 820 183 9.468 19.898
Hutang klaim 3.851 1.694 1.089 112 391 4.232 11.369
Premi yang belum merupakan pendapatan 27.522 13.827 7.780 5.400 2.574 58.536 115.639
Pendapatan premi ditangguhkan 43.481 27.823 14.896 11.567 6.534 8.774 113.075
Hutang komisi 522 - 245 13 - 3.514 4.294
Hutang reasuransi 475 110 123 18 9 25.615 26.350
Hutang pajak 232 116 61 52 19 1.138 1.618
Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan - - - - - - 10.251
Jumlah kewajiban 81.897 45.680 25.697 17.982 9.710 111.277 302.494
36
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
Jumlah pendapatan premi 62.896 29.567 17.055 10.842 5.450 126.060 251.870
Beban underwriting
Beban klaim
Klaim bruto 31.311 12.572 11.740 3.505 2.474 89.042 150.644
Klaim reasuransi (3.806) (407) (2.079) (24) (2) (2.486) (8.804)
Kenaikan/(penurunan) estimasi klaim
retensi sendiri 1.852 (67) (467) 374 48 2.768 4.508
Jumlah beban klaim 29.357 12.098 9.194 3.855 2.520 89.324 146.348
Beban komisi - bersih 7.301 1.934 1.970 488 344 15.961 27.998
Beban underwriting lainnya 3.879 2.836 1.414 1.080 580 3.107 12.896
Jumlah beban underwriting 40.537 16.868 12.578 5.423 3.444 108.392 187.242
Rp'000.000
2007 Sumatera
dan Batam Jawa Kalimantan Sulawesi Bali Jabodetabek Jumlah
Rp'000.000 Rp'000.000 Rp'000.000 Rp'000.000 Rp'000.000 Rp'000.000 Rp'000.000
Aset
Investasi - - - - - 141.583 141.583
Kas dan bank 2.152 1.196 812 297 149 14.803 19.409
Piutang premi 12.403 8.512 4.111 3.073 2.232 30.314 60.645
Piutang reasuransi 868 2 135 96 - 662 1.763
Biaya dibayar dimuka 303 781 64 46 7 429 1.630
Pajak dibayar dimuka - - - - - 1.903 1.903
Aset tetap - bersih 3.916 1.000 717 632 547 21.386 28.198
Aset yang tidak dapat dialokasikan - - - - - - 15.678
Kewajiban
Estimasi klaim retensi sendiri 3.962 2.178 1.970 446 135 6.700 15.391
Hutang klaim 2.053 673 359 75 170 2.407 5.737
Premi yang belum merupakan pendapatan 14.311 6.892 3.415 2.255 1.246 22.296 50.415
Pendapatan premi ditangguhkan 22.968 14.871 6.969 4.988 3.619 23.234 76.649
Hutang komisi 844 458 495 96 110 3.948 5.951
Hutang reasuransi 514 62 108 74 29 (12) 775
Hutang pajak 125 79 33 19 7 665 928
Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan - - - - - - 10.214
Jumlah kewajiban 44.777 25.213 13.349 7.953 5.316 59.238 166.060
37
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
Pendapatan premi
Premi bruto 50.133 23.095 12.077 6.986 3.767 71.798 167.856
Premi reasuransi (3.873) (2.237) (1.334) (475) (228) (3.746) (11.894)
Penurunan/(kenaikan)premi yang
belum merupakan pendapatan (5.369) (3.788) (1.885) (1.136) (808) 12.678 (306)
Jumlah pendapatan premi 40.891 17.070 8.858 5.375 2.731 80.730 155.656
Beban underwriting
Beban klaim
Klaim bruto 17.191 8.286 2.200 1.213 1.002 53.162 83.053
Klaim reasuransi (1.336) (240) (105) - (247) (9.143) (11.070)
Kenaikan/(penurunan) estimasi klaim
retensi sendiri 501 (174) 1.505 183 78 (395) 1.698
Jumlah beban klaim 16.356 7.873 3.599 1.396 833 43.624 73.681
Beban komisi - bersih 10.482 3.629 2.206 874 425 12.311 29.927
Beban underwriting lainnya 335 1.200 850 483 146 489 3.502
Jumlah beban underwriting 27.173 12.702 6.655 2.753 1.404 56.425 107.110
Hasil underwriting 13.718 4.369 2.203 2.623 1.327 24.306 48.546
b. Segmen Usaha
2008 Rp'000.000
Kendaraan Rangka
Kebakaran Bermotor Rekayasa Kapal Pengangkutan Aneka Jumlah
Rp'000.000 Rp'000.000 Rp'000.000 Rp'000.000 Rp'000.000 Rp'000.000 Rp'000.000
Pendapatan premi
Premi bruto 16.111 224.986 74 - 4.795 88.232 334.198
Premi reasuransi (7.722) (6.254) (43) (19) (1.979) (1.087) (17.104)
Penurunan/(kenaikan) premi yang
belum merupakan pendapatan (238) (45.207) (6) 7 (128) (19.652) (65.224)
Jumlah beban klaim 3.695 85.525 162 (114) (380) 57.460 146.348
38
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
2007 Rp'000.000
Kendaraan Rangka
Kebakaran Bermotor Rekayasa Kapal Pengangkutan Aneka Jumlah
Rp'000.000 Rp'000.000 Rp'000.000 Rp'000.000 Rp'000.000 Rp'000.000 Rp'000.000
Pendapatan premi
Premi bruto 13.516 117.756 252 - 4.192 32.140 167.856
Premi reasuransi (5.792) (2.895) (235) - (1.785) (1.187) (11.894)
Penurunan/(kenaikan) premi yang
belum merupakan pendapatan (1.008) (11.621) 79 (168) (230) 12.642 (306)
Jumlah pendapatan premi 6.716 103.240 97 (168) 2.178 43.594 155.656
Beban underwriting
Beban klaim
Klaim bruto 11.596 42.029 76 684 659 28.009 83.053
Klaim reasuransi (9.191) (1.694) (64) - (14) (106) (11.070)
Kenaikan/(penurunan) estimasi klaim
retensi sendiri 154 1.307 6 (348) 543 35 1.698
Jumlah beban klaim 2.559 41.642 18 337 1.189 27.937 73.681
Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 yang
menggantikan Keputusan Menteri Keuangan No. 481/KMK.017/1999 tanggal 7 Oktober 1999, Perusahaan
diwajibkan untuk menjaga rasio solvabilitas yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital
("RBC"). Selama masa penyesuaian dari peraturan sebelumnya menjadi peraturan yang berlaku saat ini, perusahaan
diwajibkan untuk memenuhi batas tingkat solvabilitas sekurang-kurangnya 5% pada akhir triwulan pertama tahun
2000, 15% pada akhir tahun 2000, 40% pada akhir tahun 2001, 75% pada akhir tahun 2002, 100% pada akhir tahun
2003 dan 120% pada akhir tahun 2004.
Rasio solvabilitas sebagaimana dimaksud di dalam keputusan tersebut dihitung dengan membandingkan tingkat
solvabilitas dengan batas minimum tingkat solvabilitas yang diwajibkan. Tingkat solvabilitas dihitung dengan
mengurangkan jumlah kewajiban (kecuali hutang subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan. Sesuai dengan
ketentuan dari keputusan tersebut, aset perusahaan harus memenuhi berbagai persyaratan untuk dapat dianggap
sebagai "kekayaan yang diperkenankan" dan cadangan teknis atas premi yang belum merupakan pendapatan harus
memenuhi sekurang-kurangnya 40% dari premi retensi sendiri (pengurangan antara premi bruto, premi reasuransi
dan komisi bersih).
39
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, tingkat solvabilitas Perusahaan (tidak diaudit), yang dihitung
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003, masing-masing sebesar Rp 79.856,58 dan Rp
64.999,65 juta serta rasio solvabilitas (tidak diaudit) masing-masing sebesar 149,36% dan 182,21%. Perhitungan
tingkat solvabilitas Perusahaan tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
2008 2007
Rp'000.000 Rp'000.000
Tingkat Solvabilitas 382.350,71 231.059,25
Kekayaan yang diperkenankan 302.494,13 166.059,60
Kewajiban (kecuali pinjaman subordinasi) 79.856,58 64.999,65
Jumlah tingkat solvabilitas
Batas Tingkat Solvabilitas (BTSM)
Kegagalan pengelolaan kekayaan 18.282,96 15.915,64
Kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang 124,12 0,28
Beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan 34.939,83 19.529,65
Risiko reasuradur 117,51 227,64
Jumlah Batas Tingkat Solvabilitas 53.464,42 35.673,21
kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas 26.392,16 29.326,44
Rasio Pencapaian Solvabilitas 149,36% 182,21%
Sehubungan dengan perubahan lebih dari 20% pada pos total aset dan total kewajiban, maka bersama ini kami
sampaikan penjelasan sebagai berikut:
Total aset pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 421,3 milyar meningkat sebesar Rp 150,49 milyar atau
55,57% jika dibandingkan dengan total aset pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 270,81 milyar. Hal ini
disebabkan oleh meningkatnya investasi berupa deposito berjangka rupiah sebesar Rp 126,24 milyar,
meningkatnya nilai saham sebesar Rp 13,56 milyar, meningkatnya nilai investasi property sebesar Rp 1,82
milyar dan meningkatnya aset tetap Perusahaan sebesar Rp 7,58 milyar.
Total kewajiban pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 302,49 milyar meningkat sebesar Rp 136,43 milyar
atau 82,16% jika dibandingkan dengan total kewajiban pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 166,06
milyar. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya hutang klaim sebesar Rp 5,63 milyar, hutang reasuransi sebesar
Rp 25,57 milyar, pendapatan premi ditangguhkan sebesar Rp 36,43 milyar dan cadangan teknis sebesar Rp
69,74 milyar.
40
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
Peningkatan aset yang terdiri dari penempatan deposito berjangka sebesar Rp 126,24 milyar, perolehan saham
sebesar Rp 8 milyar dan perolehan aset tetap perusahaan sebesar Rp 7,58 milyar maupun peningkatan kewajiban
yang terdiri dari hutang klaim sebesar Rp 5,63 milyar, hutang reasuransi sebesar Rp 25,57 milyar, pendapatan
premi ditangguhkan sebesar Rp 56,43 milyar dan cadangan teknis sebesar Rp 69,74 milyar, semuanya
disebabkan oleh meningkatnya pendapatan premi di tahun 2008 yaitu sebesar Rp 166,34 milyar atau 99,09%.
Sedangkan peningkatan nilai saham sebesar Rp 5,56 milyar dan investasi properti sebesar Rp 1,82 milyar
disebabkan oleh kenaikan harga pasar saham dan kenaikan harga pasar properti investasi.
Kondisi ini tentunya menunjukan adanya peningkatan kinerja Perusahaan, sehingga laba sebelum pajak
penghasilan yang berhasil diperoleh Perusahaan adalah sebesar Rp 20 milyar dan penerimaan arus kas bersih
dari aktivitas operasi Perusahaan adalah sebesar Rp 132,1 milyar.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) telah merevisi dan menerbitkan
beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), sebagai berikut:
- PSAK 50 (Revisi 2007) - Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan (berlaku untuk laporan keuangan
yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009)
- PSAK 55 (Revisi 2007) - Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran (berlaku untuk laporan keuangan
yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009)
Pada tanggal 30 Desember 2008, DSAK-IAI telah mengumumkan penundaan berlakunya PSAK 50 (Revisi 2006)
dan PSAK 55 (Revisi 2006) selama satu tahun, sehingga PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) akan
berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010.
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar ini terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan dan diselesaikan pada tanggal 20 Maret
2009.
41