Anda di halaman 1dari 9

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No. 1 Tahun 2017)

PENGARUH ASET TIDAK BERWUJUD DAN BIAYA PENELITIAN


DAN PENGEMBANGAN TERHADAP NILAI PASAR PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2015

1
Pt Erika Susanti,
1
I Putu Gede Diatmika, 2Ni Kadek Sinarwati

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail : { putu2016erika@gmail.com, gedediatmika@gmail.com,


kadeksinar20@gmail.com } @undiksha.ac.id

ABSTRAK
Nilai pasar merupakan persepsi pasar yang berasal dari stakeholder (investor, kreditur)
terhadap kondisi keuangan perusahaan yang tercermin pada nilai saham perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh aset tidak
berwujud dan biaya penelitian dan pengembangan terhadap nilai pasar pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Buras Efek Indonesia periode 2011-2015.
Penelitian ini merupakan penelitian observasi non partisipan dengan menggunakan
data sekunder yang diperoleh dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2011-2015 yang diunduh dari www.idx.co.id. Pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling method, maka diperoleh sebanyak 35
sampel perusahaan dengan 150 pengamatan selama periode penelitian dari tahun 2011
sampai dengan 2015.. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda
dengan bantuan program SPSS versi 19.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aset tidak berwujud dan biaya penelitian dan
pengembangan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai pasar pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.

Kata Kunci : Aset Tidak Berwujud, Biaya Penelitian dan pengembangan, dan Nilai Pasar
Perusahaan

ABSTRACT
Market value is a market perception coming from the stakeholder (investor, creditor) on the
financial condition of a company and usually reflected from the value of shares of a company.
The study aimed at obtaining empirical evidences about the effect of intangible assets and
research and development costs on the market value of the companies.
This study is in the form of non-participant observation research involving secondary data
obtained from manufacture companies listed in the Indonesian stock exchange during the
period of 2011-2015 downloaded from www.idx.co.id. There were about 35 companies with 150
observations as the samples selected based on purposive sampling method. The analysis was
conducted by using multiple regression supported by SPSS software version 19.
The results indicated that the intangible assets and research and development costs had a
positive and significant effect on the market value at the manufacture companies listed in the
Indonesian stock exchange during the period of 2011-2015.

Keywords : Intangible Asset, Penelitian dan pengembangan Cost, Market Value Company’s
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No. 1 Tahun 2017)

PENDAHULUAN dengan pengetahuan (aset tidak berwujud)


yang dimiliki perusahaan. Sehingga,
Perusahaan-perusahaan multinasionl sebesar apapun aset berwujud yang
atau transnasional saat ini semakin dimiliki, apabila perusahaan tidak memiliki
mengglobal bersama dengan semakin pengetahuan yang baik dalam mengolah
dominannya sistem produksi global atau aset berwujud tersebut, maka perusahaan
internasional produksi, maka akan semakin akan sulit berkembang. Produk-produk
tinggi tingkat persaingan antar perusahaan. yang dihasilkan menjadi kurang inovatif,
Dengan semakin tingginya tingkat miskin kandungan pengetahuan yang pada
persaingan antar perusahaan akhirnya produk-produk tersebut menjadi
menyebabkan perusahaan dituntut untuk tidak laku di pasaran.
lebih berkembang dalam kegiatan operasi Beberapa penelitian yang dilakukan
perusahaan. Untuk dapat meningkatkan di Inggris, menemukan besarnya nilai aset
kegiatan operasi perusahaan maka tidak berwujud adalah 60% dari nilai pasar
perusahaan harus mengubah proses bisnis perusahaan sehingga mengindikasikan
yang pada awalnya didasarkan pada sebagian besar dari nilai ini terkait dengan
tenaga kerja menjadi knowledge based merek atau portofolio merek yang dimiliki
business (bisnis berdasarkan pengetahuan) perusahaan (PricewaterhouseCoopers,
yang memiliki karakteristik utama ilmu 2004 dalam Soraya, 2013). Penelitian
pengetahuan (Suwarjuwono dan terkini tentang aset tidak berwujud juga
Kadir,2003). mengungkapkan bahwa komponen aset
Penerapan knowledge-based tidak berwujud, seperti ilmu pengetahuan,
business, akan mengubah penciptaan nilai penelitian dan pengembangan, paten, dan
pada perusahaan. Perusahaan-perusahaan merek menjadi komponen terbesar dari nilai
lebih fokus pada pentingnya peran aset perusahaan (Bartholomew, 2008 dalam
tidak berwujud dalam perusahaan. Contoh Soraya, 2013).
dari aset tidak berwujud antara lain, paten, Perusahaan-perusahaan yang ada di
merk dagang, franchise, license, dan lain Indonesia masih banyak yang tidak
sebagainya. Di Indonesia, praktik melaporkan nilai dari aset tidak berwujud di
penggunaan aset tidak berwujud dalam dalam laporan keuangan perusahaan.
pengelolaan perusahaan belum banyak Salah satu penelitian di Indonesia yang
diterapkan. Hal ini terlihat dari membuktikan bahwa masih banyak
kecendrungan perusahaan di Indonesia perusahaan yang tidak melaporkan nilai
menggunakan basis konvensional dalam aset tidak berwujud adalah penelitian
mengembangkan bisnisnya, sehingga Utomo (2014) yang menyatakan bahwa dari
sangat dirasakan kurangnya kandungan 300 perusahaan yang terdaftar di Bursa
teknologi dalam produk yang dihasilkan Efek Indonesia (BEI) tahun 2012 sebesar
(Sawarjuwono dan Kadir, 2003). Padahal 68 persen perusahaan masih belum
untuk dapat bersaing di perekonomian menyajikan aset tidak berwujud pada
global, perusahaan harus dapat laporan posisi keuangan perusahaan dan
meningkatkan keunggulan dengan cara catatan atas laporan keuangan sesuai
meningkatkan pengetahuan dan teknologi dengan IAI (2009) dalam PSAK No.1 revisi
perusahaan dalam mengelola sumber daya. 2009.
Pergeseran model bisnis dari yang Biaya penelitian dan pengembangan
berdasarkan pada basis konvensional merupakan indikator kemajuan suatu
menuju bisnis berdasarkan pengetahuan perusahaan dan memiliki peran penting
menyebabkan perusahaan harus dapat bagi perusahaan. Aktivitas penelitian dan
meningkatkan pengetahuan bisnis mereka pengembangan biasanya dilakukan oleh
untuk dapat mencapai keunggulan suatu unit khusus yang dimiliki oleh suatu
kompetitif didalam bisnis mereka. perusahaan. Penelitian dan pengembangan
Berkembangnya perusahaan akan memberi kesempatan kepada perusahaan
bergantung pada kinerja perusahaan dalam untuk mengembangkan produk dan proses
mengelola aset berwujud perusahaan produksi yang lebih baik serta inovasi
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No. 1 Tahun 2017)

penjualan yang efektif (Padgett dan Galan, persamaan Market-to-Book value (M/B),
2010). Dalam penelitian yang dilakukan besarnya intellectual capital (VAIC) yang
oleh (Setiaji, 2011) menyatakan bahwa dimiliki perusahaan tidak mempengaruhi
rasio intensitas penelitian dan peningkatan Market-to-Book value
pengembangan berpengaruh negatif dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di
signifikan terhadap nilai perusahaan. BEI periode 2007-2008. Variabel capital
Penelitian yang dilakukan (Handiko, 2015) employed efficiency (VACA) dan structural
menyatakan bahwa secara statistik terdapat capital efficiency (STVA) secara signifikan
pegaruh Modal Intellectual terhadap kinerja tidak ada pengaruh terhadap Market-to-
pasar perusaaan lahan yasan dan properti Book value. Kemudian human capital
yang diformulasikan ole PBV, sementara efficiency (VAHU) secara signifikan
tidak terbukti terdapat pengaruh Modal berpengaruh terhadap Market-to-Book
Intellectual terhadap kinerja pasar value. Hal ini berbeda dengan penelitian
perusahaan yng di formulasikan ole PER yang dilakukan oleh Mahmud (2013)
selama lima tahun pengamatan (2008- menyatkan bahwa Intellectual Capital
2014). Namun hasil tersebut berbeda berpengaruh positip terhadap nilai pasar
dengan penelitian yang dilakukan oleh perusahaan. Dimana, semakin meningkat
(Soraya, 2013) yang menyatakan bahwa IC perusahaan maka akan semakin
nilai aset tidak berwujud dan biaya meningkat juga nilai pasar perusahaan.
penelitian dan pengembangan berpengaruh Pernyataan ini didukung dengan penelitian
positip dan signifikan terhadap nilai pasar yang dilakukan oleh Putra (2012)
perusahaan. Hal ini didukung dengan menyatakan bahwa Intellectual Capital
penelitian yang dilakukan oleh (Trisnajuna, berpengaruh positip terhadap nilai pasar
2015) yang menyatakan bahwa biaya perusahaan.
penelitian dan pengembangan memiliki Adanya investasi aset tidak
pengaruh positip terhadap nilai pasar. berwujud, maka akan dapat meningkatkan
Perbedaan hasil-hasil penelitian tersebut, laba perusahaan yang akan menimbulkan
memerlukan konfirmasi lebih lanjut keyakinan para investor untuk membeli
mengenai topik tersebut. saham perusahaan. Hal ini didukung oleh
Nilai Pasar merupakan nilai yang hasil penelitian yang dilakukan oleh
sering disebut dalam berbagai kepentingan (Hidayati dkk, 2012) pada perusahaan yang
ekonomi, Nilai Pasar dianggap dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang
dipercaya sebagai nilai yang menemukan bahwa pengaruh dari
menggambarkan potensi terkini dan riil penggunaan aset tidak berwujud lebih
pada suatu aset. Adanya peningkatan signifikan pada perusahaan manufaktur dari
selisih antara nilai pasar dengan nilai buku pada perusahaan non-manufaktur.
menyebabkan dilakukannya penelitian Berdasarkan hal tersebut penulis
modal intelektual . Di Indonesia masih tertarik melakukan penelitian kembali
banyak perusahaan yang menggunakan tentang pengaruh aset tidak berwujud dan
akuntansi tradisional yang menitikberatkan biaya penelitian dan pengembangan
pada aset berwujud. Banyak perusahaan terhadap nilai pasar pada perusahaan
tidak mampu dalam memberi penjelasan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
atas nilai perusahaan, sehingga laporan Indonesia selama periode 2011-2015.
keuangan dianggap kurang memadai Tujuan dari dilakukannya penelitian ini
sebagai laporan kinerja keuangan adalah untuk memperoleh bukti empiris
perusahaan (Handiko, 2015). pengaruh aset tidak berwujud dan biaya
Penelitian yang dilakukan oleh penelitian dan pengembangan terhadap
(Haryanto, 2013) mengenai Pengaruh nilai pasar pada perusahaan manufaktur
Intellectual Capital Terhadap Kinerja yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Keuangan Dan Nilai Pasar Perusahaan selama periode 2011-2015. Penelitian ini
pada 41 perusahaan manufaktur yang juga untuk dapat mengetahui pentingnya
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari peran aset tidak berwujud dibandingkan
Periode 2007-2008, bahwa pada uji dengan aset berwujud.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No. 1 Tahun 2017)

METODE dengan kriteria yang sudah ditentukan,


penelitian ini dilakukan dengan maka diperoleh sebanyak 35 sampel
menggunakan purposive sampling method, perusahaan dengan 150 pengamatan
yaitu penentuan sampel berdasarkan selama periode penelitian dari tahun 2011
kesesuaian karakteristik dan kriteria sampai dengan 2015. Teknik analisis data
tertentu. Beberapa kriteria pemilihan penelitian ini menggunakan analisis regresi
sampel adalah sebagai berikut: linier berganda, dengan bantuan program
1) Emiten berada pada industri SPSS versi 19. Sebelum melakukan
manufaktur yang sahamnya terdaftar analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan
dan aktif diperdagangkan di Bursa Efek analisis statistik deskriptif dan uji asumsi
Indonesia (BEI) selama periode 2011 klasik. Tujuannya adalah menjamin akurasi
sampai 2015. data.
2) Emiten mempublikasikan laporan
keuangan tahunan lengkap selama HASIL
periode 2011 sampai 2015. Sampel penelitian ini adalah semua
3) Emiten mempublikasikan laporan perusahaan manufaktur yang terdaftar di
keuangan dalam satuan rupiah selama Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode
periode 2011 sampai 2015. 2011-2015. Alasan digunakannya
4) Emiten memiliki nilai aset tidak perusahaan manufaktur sebagai populasi
berwujud (INTAV) yang positif selama dalam penelitian ini adalah karena investasi
periode 2011 sampai 2015. aset tidak berwujud lebih intensif dilakukan
dalam perusahaan manufaktur dari pada
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa, termasuk perusahaan
seluruh perusahaan manufaktur yang jasa asuransi dan keuangan (Barnes,
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2010). Berdasarkan data sekunder yang
periode 2011 sampai 2015 yang dimuat diperoleh kemudian diseleksi sesuai
dalam IDX periode 2011-2015. Alasan dengan kriteria yang sudah ditentukan,
digunakannya perusahaan manufaktur maka diperoleh sebanyak 35 sampel
sebagai populasi dalam penelitian ini perusahaan dengan 150 pengamatan
adalah karena investasi aset tidak berwujud selama periode penelitian dari tahun 2011
lebih intensif dilakukan dalam perusahaan sampai dengan 2015.
manufaktur dari pada perusahaan jasa, Dari hasil pengujian statistik
termasuk perusahaan jasa asuransi dan deskriptif diketahui bahwa Variabel INTAV
keuangan (Barnes, 2010). menunjukkan nilai minimum Rp
Jenis data yang digunakan dalam penelitian 105.938.625.000,-, nilai maksimum Rp
ini adalah data sekunder yang diperoleh 7.170.908.547.000.000,-, rata-rata sebesar
dari media cetak maupun media elektronik. Rp 149.073.526.832.247,- dan standar
Data sekunder tersebut berupa data deviasi sebesar Rp 740.771.608.491.177,- .
pooled, yaitu kombinasi antara penggunaan Variabel RnD (Biaya Penelitian dan
data time series yang merupakan rangkaian Pengembangan) menunjukkan nilai
observasi pada suatu nilai yang diambil minimum sebesar 0,00, nilai maksimum
pada waktu yang berbeda dan data cross sebesar 1,00, rata-rata sebesar 0,520 dan
section yang merupakan data dari satu standar deviasi sebesar 0,501. Variabel
atau lebih variabel yang dikumpulkan dalam Nilai Pasar menunjukkan nilai minimum
waktu yang sama (Gujarati, 2004). Data sebesar Rp 10.200.000.000, nilai
sekunder yang digunakan berupa laporan maksimum sebesar Rp
keuangan perusahaan manufaktur yang 7.172.400.000.000.000,-, rata-rata sebesar
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rp155.114.196.376.697,-, standar deviasi
pada tahun 2011-2015 serta daftar harga sebesar Rp 740.336.409.873.398,-.
saham penutupan pada akhir tahun 2011 Uji normalitas digunakan untuk
dan 2015. menguji apakah dalam model regresi,
. Berdasarkan data sekunder yang variabel pengganggu atau nilai residual
diperoleh kemudian diseleksi sesuai memiliki distribusi normal agar uji statistik
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No. 1 Tahun 2017)

untuk jumlah sampel kecil hasilnya tetap normalitas yaitu nilai Asymp Sig. (2-tailed)
valid (Ghozali, 2011). Uji normalitas dalam untuk model regresi sebesar 0,743. Hal ini
penelitian ini menggunakan uji one sample menunjukan bahwa model persamaan
Kolmogorov Smirnov dimana dalam uji regresi yang digunakan berdistribusi
Kolmogorov Smirnov (K-S), apabila normal, karena nilai Asymp Sig. (2-tailed)
asymptotic significance, atau nilai model regresi lebih besar dari nilai alpha
profitabilitas lebih besar dari 0,05 , maka 0,05.
variabel terdistribusi normal. Hasil dari uji

Tabel Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardiz
ed Residual
N 175
a,,b
Normal Parameters Mean -.02
Std. Deviation 5.723E12
Most Extreme Absolute .051
Differences Positive .046
Negative -.051
Kolmogorov-Smirnov Z .681
Asymp. Sig. (2-tailed) .743
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji heterokedastisitas bertujuan dari masing-masing model regresi lebih
menguji apakah dalam model regresi terjadi besar dari 0,05 yang berarti tidak ada
ketidaksamaan variance dari residual satu pengaruh antara variabel independen
pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji dengan absolute residual. Hal tersebut
heterokedastisitas yang akan dilakukan menunjukkan bahwa model regresi yang
dalam penelitian ini menggunakan uji digunakan tidak mengandung gejala
glejser. heterokedastis
Hasil dari uji heterokedastisitas adalah
nilai signifikansi setiap variabel independen

Tabel Hasil Uji Heterokedastisitas


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.


1 (Constant) 4.051E1 3.803E11 10.652 .000
2
X1 7.387E-5 .000 .016 .203 .839
X2 8.779E1 5.371E11 .126 1.634 .104
1
a. Dependent Variable: ABS
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No. 1 Tahun 2017)

Uji multikolinearitas bertujuan untuk Hasil dari uji multikolinearitas adalah


menguji apakah dalam model regresi nilai tolerance setiap variabel independen
ditemukan adanya korelasi antar variabel yaitu variabel INTAV dan RnD dari masing-
independen. Indikator untuk menunjukkan masing model regresi lebih besar dari 0,10,
adanya multikolinearitas adalah nilai dan nilai VIF setiap variabel independen
tolerance lebih kecil dari 0,10 atau sama masing-masing lebih kecil dari 10. Hasil
dengan nilai VIF lebih besar dari 10 pengujian tersebut menunjukkan tidak
(Ghozali, 2009). adanya gejala multikolinearitas dalam
setiap model regresi.

Tabel Hasil Uji Multikolinearitas


Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std. Toleran
Model B Error Beta T Sig. ce VIF
1 (Constan - 6.281E1 -2.489 .014
t) 1.563E1 1
2
X1 .997 .001 .998 1662.50 .000 .964 1.03
9 7
X2 1.538E1 8.870E1 .010 17.338 .000 .964 1.03
3 1 7
a. Dependent Variable: Y

Uji autokorelasi bertujuan untuk nilai dL yakni 1,730 dan dU 1,776.


menguji apakah dalam model regresi linear Berdasarkan tabel 4.6 diatas terlihat pada
terdapat korelasi antara kesalahan uji Durbin - Watson menghasilkan nilai
pengganggu pada periode t dengan 1,910. Nilai ini lebih besar daripada dU
kesalahan pengganggu pada periode t-1 1,776 dan lebih kecil dari nilai (4 – dU) 4-
(Ghozali, 2011). Metode pengujian 1,776 = 2,224. Jadi dapat disimpulkan tidak
menggunakan uji Durbin-Watson (uji DW). ada autokorelasi dalam model regresi yang
Penelitian ini meneliti 35 sampel diprediksi.
penelitian dengan 2 variabel bebas, maka

Tabel Hasil Uji Autokolerasi


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .999a .998 .998 5.756E12 1.910
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y

Dalam penelitian ini, alat statistik yang akan hubungan antara dua variabel atau lebih,
digunakan untuk menguji hipotesis adalah juga menunjukkan arah hubungan antara
analisis regresi berganda. Dalam analisis variabel dependen dengan variabel
regresi, selain mengukur kekuatan independen (Ghozali, 2011).
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No. 1 Tahun 2017)

1) Model regresi 1 Uji statistik t digunakan untuk mengetahui


a) Konstanta = -1.563E12 seberapa jauh pengaruh satu variabel
Ini berarti jika semua variabel independen independen secara individual dalam
(INTAV dan RnD) memiliki nilai nol (0) menjelaskan variasi variabel dependen.
maka nilai pasar perusahaan (CMV) Dalam uji statistik t, apabila nilai
sebesar -1.563E12. probabilitas signifikansi variabel
b) INTAV terhadap Niai Pasar (CMV) independen < 0,05, maka suatu variabel
Nilai koefisien INTAV sebesar 0,998. Hal ini independen merupakan penjelas yang
mengandung arti bahwa setiap INTAV signifikan terhadap variabel dependen.
berubah satu satuan, maka nilai pasar H1 : Nilai signifikansi INTAV dalam model
perusahaan (CMV) akan naik sebesar regresi 1 sebesar 0,000 <0,05,
0,998 dengan asumsi bahwa variabel dengan nilai B positif menunjukkan
bebas yang lain dari model regresi adalah bahwa INTAV berpengaruh positif
tetap. dan signifikan terhadap nilai pasar
c) RnD terhadap Nilai Pasar (CMV) perusahaan (CMV).
Nilai koefisien RnD sebesar 0,010. Hal ini H2 : Nilai signifikansi RnD dalam model
mengandung arti bahwa terdapat regresi 1 sebesar 0,000 <0,05,
perbedaan nilai pasar perusahaan (CMV) dengan nilai B positif menunjukkan
sebesar 0,010 antara perusahaan yang bahwa RnD berpengaruh positif dan
memiliki aktivitas penelitian dan signifikan terhadap nilai pasar
pengembangan dengan perusahaan yang perusahaan (CMV).
tidak memiliki aktivitas penelitian dan
pengembangan.

Tabel Uji Statistik T


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -1.563E12 6.281E11 -2.489 .014
X1 .997 .001 .998 1662.509 .000
X2 1.538E13 8.870E11 .010 17.338 .000
a. Dependent Variable

Uji koefisien determinasi digunakan kemampuan model dalam menerangkan


untuk mengukur seberapa jauh variasi variabel dependen.

Tabel Hasil Uji Koefisien Determinasi


Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .999a .998 .998 5.756E12
a. Predictors: (Constant), X2, X1

Berdasarkan tabel untuk model nilai pasar perusahaan (CMV), sedangkan


regresi 1, nilai R Square sebesar 0,998 sisanya sebesar 0,2 persen dipengaruhi
mengindikasikan bahwa INTAV dan RnD oleh faktor lain yang tidak disebutkan dalam
berpengaruh sebesar 99,8 persen terhadap model.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No. 1 Tahun 2017)

PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN


Pengaruh Nilai Aset Tidak Berwujud KESIMPULAN
Terhadap Nilai Pasar Perusahaan Berdasarkan hasil pengujian dan
Hasil penelitian membuktikan bahwa pembahasa pada bab sebelumnya, maka
nilai aset tidak berwujud berpengaruh positif dapat disimpulkan bahwa: Secara persial
dan signifikan terhadap nilai pasar dapat diketahui bahwa nilai aset tidak
perusahaan (CMV). Hasil ini sesuai dengan berwujud berpengaruh positif terhadap nilai
hipotesis satu (H1) yang menyatakan bahwa pasar perusahaan (CMV). Semakin besar
nilai aset tidak berwujud berpengaruh positif aset tidak berwujud suatu perusahaan
terhadap nilai pasar perusahaan (CMV). maka semakin besar nilai pasar pada
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian perusahaan manufaktur. Secara persiall
sebelumnya yang dilakukan oleh dapat diketahui bahwa biaya penelitian dan
(Trisnajuna, 2015) yang menyatakan bahwa pengembangan berpengaruh positif
nilai aset tidak berwujud berpengaruh terhadap nilai pasar perusahaan (CMV).
positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian Semakin besar biaya penelitian dan
ini juga selaras dengan pernyataan (Wijaya, pengembangan perusahaan maka semakin
2012), yang menyatakan bahwa salah satu besar nilai pasar pada perusahaan
upaya yang dilakukan perusahaan saat ini manufaktur.
dalam mencapai nilai pasar yang baik yaitu
mengembangkan sumber daya manusia SARAN
yang berkualitas, teknologi yang handal Penelitian ini memiliki beberapa
serta hubungan baik dengan pelanggan, saran yang dapat menjadi pertimbangan
yang merupakan elemen dari intellectual bagi peneliti selanjutnya, yaitu:
capital. 1) Bagi investor dan calon investor
Pengaruh Biaya Penelitian dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Pengembangan Terhadap Nilai Pasar BEI agar dapat lebih memperhatikan aset
Perusahaan tidak berwujud dan biaya penelitian dan
Hasil penelitian membuktikan bahwa pengembangan dengan tujuan untuk
biaya penelitian dan pengembangan mengetahui seberapa besar nilai pasar
berpengaruh positif terhadap nilai pasar pada perusahaan tersebut.
perusahaan (CMV). Hasil ini sesuai dengan 2) Peneliti selanjutnya disarankan untuk
hipotesis dua (H2) yang menyatakan bahwa menggunakan metode selain Market
biaya penelitian dan pengembangan Capitalization Methods dalam pengukuran
berpengaruh positif terhadap nilai pasar intangible assets sebagai unexplained
perusahaan. Hasil ini selaras dengan hasil value atau hidden reserve agar hasilnya
penelitian Gleason K. dan Klock (2003) dapat dibandingkan dengan penelitian ini.
yang menunjukkan bahwa intensitas Metode lainnya yang dapat digunakan
penelitian dan pengembangan berperan yaitu, Direct Intellectual Capital Method
penting dalam penilaian perusahaan. (DIC) yang memperkirakan nilai aset tidak
Penelitian dan pengembangan memberikan berwujud dengan mengidentifikasi
kesempatan kepada perusahaan untuk komponen-komponennya atau Balance
mengembangkan produk dan proses Scorecard Method (BSM) yang melaporkan
produksi yang lebih baik serta inovasi indikator dan indeks dari aset tidak
penjualan yang lebih efektif (Padgett dan berwujud dalam Scorecard atau dalam
Galan, 2010). Dengan adanya inovasi grafik.
tersebut, perusahaan akan mampu 3) Khusus pada peneliti yang akan meneliti
memenangkan persaingan, sehingga hal biaya penelitian dan pengembangan,
tersebut akan dapat meningkatkan peneliti selanjutnya disarankan untuk
penilaian investor terhadap perusahaa. mengambil sampel selain perusahaan
manufaktur dan menyediakan data-data
yang lengkap mengenai aktivitas tersebut.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No. 1 Tahun 2017)

DAFTAR PUSTAKA Library Research). Jurnal Akuntansi


dan Keuangan Universitas Airlangga.
Ghozali, Iman.2009. Aplikasi Analisis Vol. 5, No. 1, Hal: 35-57.
Multivariate dengan Program IBM
SPSS 19. Cetakan V. Semarang: Setiaji, R. Nurchyo. 2011. Pengaruh Rasio
Badan Penerbit Universitas Intensitas Penelitian dan
Diponegoro. Pengembangan, Rasio Tingkat
Pengembalian Ekuitas dan Rasio
-------------.2011. Aplikasi Analisis Pembeyaran Dividen terhadap Nilai
Multivariate dengan Program IBM Perusahaan. Skripsi. Universitas
SPSS 19. Cetakan V. Semarang: Diponegoro. Semarang.
Badan Penerbit Universitas
Diponegoro. Soraya, Letsa dan Muchamad
Syafruddin. 2013. Pengaruh Nilai
Haryanto, Melinda.2013.Pengaruh Aset Tidak Berwujud Dan
Intellectual Capital Terhadap Kinerja Penelitian Dan Pengembangan
Keuangan Dan Nilai Pasar
Terhadap Nilai Pasar Perusahaan
Perusahaan.Jurnal Manajemen
Universitas Tarumanegara, Vol. 12,
(Studi Empiris Pada Perusahaan
No. 2, Hal: 37-45. Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-
Hidayati, A., Fanani, Z. , Prasetyo, K., 2010 ). Diponegoro Journal Of
Mardijuwono, A. W. (2012), “The Accounting, Vol. 2, No. 2, Hal: 1-
Impact of Intangible Asset on Firm's 17.
Competitive Advantage and Market
Value: Empirical Examination from Trisnajuna, Made dan Eka Ardhani
Emerging Market”, Proceedings of Sisdyani.2015.Pengaruh Aset Tidak
Bangkok Conference, Berwujud Dan Biaya Penelitian Dan
http://www.wbiconpro.com/110- Pengembangan Terhadap Nilai Pasar
Zaenal.pdf. Diunduh tanggal 15 Juni Dan Kinerja Keuangan Perusahaan.
2014. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana, Vol. 13, No. 3, Hal: 1-13.
Mahmud, Mursyida. 2013. Pengaruh
Intellectual Capital Terhadap Kinerja
Keuangan Dan Nilai Pasar Pada Wijaya, Novia.2012. Pengaruh Intellectual
Perusahaan Manufaktur Yang Capital Terhadap Kinerja Keuangan
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Dan Nilai Pasar Perusahaan
Jurnal Penelitian. Universitas Islam Perbankan Dengan Metode Value
Indonesia, Yogyakarta. Added Intellectual Coefficient. Jurnal
Bisnis Dan Akuntansi STIE Trisakti,
Sawarjuwono, T. dan A. P. Kadir. 2003. Vol. 14, No.3, Hal: 157-180.
Intellectual Capital: Perlakuan,
Pengukuran, dan Pelaporan (Sebuah

Anda mungkin juga menyukai