Anda di halaman 1dari 1

Sambutan Pendiri ECFIN dalam Rangka Penerbitan ICMD 2010

Setelah terpengaruh krisis keuangan global di tahun 2009, perkembangan pasar


modal Indonesia di tahun 2010 menunjukkan kondisi yang lebih baik, Setelah
ditutup pada level 2.534,36 pada akhir tahun 2009, indeks harga saham gabungan
(IHSG) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di akhir paruh pertama tahun 2010 sudah
mencapai angka 2.913,68, yang berarti meningkat hampir 15 persen. Bahkan pada
penutupan 1 Oktober 2010 lalu, IHSG BEI sudah berada di level 3.547,12.

Situasi yang sama juga ditunjukkan oleh indikator kapitalisasi pasar di BEI. Pads akhir
tahun 2009, nilainya mencapai Rp 2.019 trìliun, dan pada akhir Agustus 2010. nilai
kapitalisasi pasar BEI sudah meningkat menjadi Rp 2.539 triliun, yang berarti
meningkat sekitar 25 persen.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang sangat positif di
tahun 2010 ini. sekaligus memperlihatkan bahwa perekonomian Indonesia juga semakin membaik. Dalam hal ini
dampak krisis keuangan global secara umum dapat dianggap telah sangat berkurang di Indonesia. darí sisi transaksí
perdagangan saham di BEI sudah membaik dan menggembirakan, maka hal yang sama Public Offering (IPO) dari
penambahan emiten tersebut mencapai sekitar Rp 5 triliun. Bahkan pihak BEI berani memprediksikan bahwa
sacara total di tahun 2010 ini, nilai IPO akan mencapai angka Rp 20 triliun. Sehingga bisa disimpulkan bahwa di
tahun 2010 ini, sisi supply dan demand perdagangan saham di BEI benar-benar berada pada kondisi yang sangat
baik.

Melihat pada kondisi tersebut di maka segala upaya yang dipeńukan guna memantapkan perkembangan pasar
modal Indonesia harus benar-benar didukung. Dan segala hal yang merintangi dan menghambat perkembangan
pasar modal Indonesia harus segera diatasi. Dalam konteks itulah Indonesian Capital Market Directory (ICMD)
memiliki relevansi yang kuat untuk hadir kembali di tahun 2010 ini.

ICMD merupakan direktori pasar modal yang kami rancang di tahun 1989 untuk menggapai asas transparansi dan
akuntabilitas pasar modal Indonesia. Hal ini terbukti selalu relesvan sepanjang sejarah, seiring dengan berbagai
kondisi yang menyelimuti pasar modal Indonesia. Melalui Institute for Economic and Financial Research (ECFIN),
lembaga riset ekonomi, keuangan dan pasar modal yang kami dirikan bersama-sama dengan almarhum Dr. Sjahrir,
almarhurn Dr. Slangor, dan Adril Soleman, ICMD secara konsisten selalu kami terbitkan setiap tahunnya. ICMD saat
ini menjadi satu-satunya direktori pasar modal Indonesia tertua dan terlengkap di Indonesia.

Untuk itu, penerbitan ICMD yang kini tampil dalam dua bentuk, buku dan cakram digital (CD), harus terus
didukung. Kami selaku pendiri ECFIN mengajak kepada seluruh stakeholder pasar modal Indonesia dan berbagai
pihak lainnya untuk turut berpartisipasi dalam penerbitan ICMD ini.

Anda mungkin juga menyukai