Anda di halaman 1dari 2

1.

Adanya kerancuan pada RPP yang dibuat oleh guru, misalnya:


a. Pada bagian awal RPP, terdapat jaring-jaring tema yang bertuliskan SDN 1
Peganjaran. Padahal guru tersebut mengajar di SDN 1 Panjang.
Solisi:
Dalam perencanaan pembelajaran hendaknya guru membuat sendiri Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dengan mempertimbangkan berbagai karakter
kemampuan belajar siswa. Sehingga pembelajaran yang disampaikan oleh guru
dapat lebih sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
b. Pada LKS tiap-tiap mapel, tidak sesuai dengan tahun pembelajaran yang sedang
berlangsung. LKS bertuliskan tahun pelajaran 2009/2010, padahal sekarang sudah
memasuki tahun pembelajaran 2012/2013.
Solisi:
Dengan melihat tahun penulisan LKS, dapat

2. Proses pembalajaran yang berlangsung kurang sesuai dengan pembelajaran tematik


yang terdapat pada pedoman RPP. Pada RPP, mapel yang ditematikkan dengan PKn
“Hak dan Kewajiban” adalah
3. Teknik pembelajaran kooperatif yang digunakan oleh guru sudah sesuai dengan
materi pelajaran yang telah disampaikan, akan tetapi pada pembagian kelompoknya
masih kurang efektif. Setiap siswa dikelompokkan berdasarkan jadwal piket, sehingga
siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah manjadi kurang merata.
Hal ini kurang sesuai dengan konsep masyarakat belajar, yang menyarankan agar
siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya heterogen.(University of
Washington, 2001 dalam Trianto, 2011: 105-106).
Dalam pembentukan keompok, hendaknya guru mempertimbangkan tingkat
kemampuan belajar siswa. Kemampuan belajar siswa dapat dilihat dengan cara
melihat partisipasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa di kelas. Selain itu dapat
juga membentuk kelompok secara heterogen dengan cara menunjuk siswa yang
berprestasi untuk dijadikan sebagai ketua kelompok, sehingga setiap kelompok
memiliki ketua yang dapat mengkoordinir anggota kelompok.

4. Media pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan materi “Hak dan


Kewajiban” ini yaitu dengan menggunakan kumpulan gambar yang dibentuk seperti
kalender. Dari pengamatan yang telah kelompok kami lakukan, media tersebut kurang
besar sehingga semua siswa kurang bisa melihat gambar secara jelas. Selain itu,
gambar yang disajikan kurang menarik karena tidak berwarna (hitam-putih) sehingga
kurang membangkitkan minat siswa dalam belajar.

Solisi:
Hendaknya dalam pengadaan media pembelajaran, guru harus menggunakan media
yang menarik dan tentunya harus dapat menarik perhatian siswa. Sehingg siswa dapat
tertarik untuk aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Seperti pada
pembelajaran PKN materi “Hak dan Kewajiban”, selain guru menampilkan gambar-
gambar tentang “Hak dan Kewajiban”. Guru juga harus memberikan contoh secara
langsung (pemodelan), dengan prinsip guru sebagai tauladan.

5. Penilaian yang dilakukan oleh guru tersebut adalah dengan menggunakan dua cara
penilaian, yaitu penilaian hasil dan penilaian proses. Kedua penilaian ini telah cukup
dapat dijadikan sebagai patokan penilaian yang akurat bagi siswa. Sesuai dengan
pendapat Jamlihah (2009) yang menyatakan terdapat beberapa penilaian yang dapat
dilakukan dalam pembelajaran PKN antara lain, penilaian terhadap hasil
pembelajaran, penilaian yang terarah pada proses pembelajaran PKn, metode
penilaian kelas (respon terpilih, dan penilaian essay), penilaian kinerja atau penilaian
otentik, penilaian kelompok, pribadi, dan antar teman.
6. Penampilan guru dalam mengajar kurang ceria, masih terlihat kesan galak. Padahal
untuk mengajar kelas 1, guru seharusnya bersikap ramah, lembut dan ceria sesuai
dengan tingkat perkembangan dan karakteristik usia anak kelas 1. Akan tetapi, materi
yang diajarkan sudah sesuai dengan prinsip psikologi belajar yang telah dikemukakan
oleh Sumiyati (2009: 33) bahwa belajar harus bertahap dan meningkat. Guru tersebut
menyampaikan materi dengan mengkaitkan peristiwa di sekitar lingkungan siswa, dari
sederhana kepada yang komplek, konkrit kepada yang abstrak, dan dari yang sudah
diketahui kepada yang belum diketahui.

Anda mungkin juga menyukai