URETER
Definisi
Batu Saluran Kemih (BSK) adalah penyakit dimana didapatkan masa keras
seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih baik saluran kemih atas
(ginjal dan ureter) dan saluran kemih bawah (kandung kemih dan uretra), yang dapat
menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih dan infeksi. Batu ini bisa
terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu
kandung kemih). Batu ini terbentuk dari pengendapan garam kalsium, magnesium,
BSK dapat berukuran dari sekecil pasir hingga sebesar buah anggur. Batu
yang berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala dan biasanya dapat keluar
bersama dengan urine ketika berkemih. Batu yang berada di saluran kemih atas
(ginjal dan ureter) menimbulkan kolik dan jika batu berada di saluran kemih bagian
bawah (kandung kemih dan uretra) dapat menghambat buang air kecil. Batu yang
menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis dapat menyebabkan nyeri
punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat di daerah antara tulang rusuk dan
tulang pinggang yang menjalar ke perut juga daerah kemaluan dan paha sebelah
dalam). Hal ini disebabkan karena adanya respon ureter terhadap batu tersebut,
dimana ureter akan berkontraksi yang dapat menimbulkan rasa nyeri kram yang
hebat.
Saluran Kemih
penyaringan darah dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-
zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat- zat yang tidak di pergunakan oleh
tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).20 Sistem kemih terdiri
atas saluran kemih atas (sepasang ginjal dan ureter), dan saluran kemih bawah (satu
Gambar sistem saluran kemih pada manusia dapat dilihat pada gambar
berikut:
Sumber: www.detikhealth.com
a. Ginjal
organ yang berbentuk seperti kacang berwarna merah tua, panjangnya sekitar 12,5 cm
dan tebalnya sekitar 2,5 cm (kurang lebih sebesar kepalan tangan). Ginjal adalah
organ yang berfungsi sebagai penyaring darah yang terletak di bagian belakang
abdomen.
Setiap ginjal memiliki ureter, yang mengalirkan air kemih dari pelvis renalis
(bagian ginjal yang merupakan pusat pengumpulan air kemih) ke dalam kandung
kemih. Setiap ginjal terdiri atas 1-4 juta nefron. Selama 24 jam dapat menyaring
darah 170 liter. Fungsi yang lainnya adalah ginjal dapat menyaring limbah
metabolik, menyaring kelebihan natrium dan air dari darah, membantu mengatur
Ginjal mengatur komposisi kimia dari lingkungan dalam melalui suatu proses
majemuk yang melibatkan filtrasi, absorpsi aktif, absorpsi pasif, dan sekresi. Filtrasi
terjadi dalam glomerulus, tempat ultra filtrate dari plasma darah terbentuk. Tubulus
memelihara homeostatis lingkungan dalam. Dengan cara ini makhluk hidup terutama
Gangguan fungsi ginjal akibat BSK pada dasarnya akibat obstruksi dan
infeksi sekunder. Obstruksi menyebabkan perubahan struktur dan fungsi pada traktus
urinearius dan dapat berakibat disfungsi atau insufisiensi ginjal akibat kerusakan dari
paremkim ginjal.
Berikut ini adalah gambar anatomi ginjal normal dan ginjal dengan BSK :
b. Ureter
kandung kemih (vesica urinearia), dengan panjang ± 25-30 cm, dengan penampang ±
0,5 cm. Saluran ini menyempit di tiga tempat yaitu di titik asal ureter pada pelvis
ginjal, di titik saat melewati pinggiran pelvis, dan di titik pertemuannya dengan
kendung kemih. BSK dapat tersangkut dalam ureter di ketiga tempat tersebut, yang
Lapisan dinding ureter terdiri dari dinding luar berupa jaringan ikat (jaringan
fibrosa), lapisan tengah terdiri dari lapisan otot polos, lapisan sebelah dalam
peristaltik tiap 5 menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam
Setiap ureter akan masuk ke dalam kandung kemih melalui suatu sfingter.
Sfingter adalah suatu struktur muskuler (berotot) yang dapat membuka dan menutup
sehingga dapat mengatur kapan air kemih bisa lewat menuju ke dalam kandung
kemih. Air kemih yang secara teratur tersebut mengalir dari ureter akan di tampung
a. Kandung Kemih
oleh membran mukosa dan terletak di depan organ pelvis lainnya sebagai tempat
menampung air kemih yang dibuang dari ginjal melalui ureter yang merupakan hasil
mempunyai kapasitas maksimal yaitu untuk volume orang dewasa lebih kurang
Ketika kosong atau setengah terdistensi, kandung kemih terletak pada pelvis dan
ketika lebih dari setengah terdistensi maka kandung kemih akan berada pada
abdomen di atas pubis. Dimana ukurannya secara bertahap membesar ketika sedang
menampung jumlah air kemih yang secara teratur bertambah. Apabila kandung kemih
telah penuh, maka akan dikirim sinyal ke otak dan menyampaikan pesan untuk
berkemih. Selama berkemih, sfingter lainnya yang terletak diantara kandung kemih
dan uretra akan membuka dan akan diteruskan keluar melalui uretra. Pada saat itu,
terjadinya tekanan sehingga dapat membantu mendorong air kemih keluar menuju
uretra.
b. Uretra
Saluran kemih (uretra) merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung
kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar. Pada laki-laki uretra berjalan
yang menembus tulang pubis ke bagian penis panjangnya ± 20 cm. Uretra pada laki-
laki terdiri dari uretra prostatika, uretra membranosa, dan uretra kavernosa. Uretra
prostatika merupakan saluran terlebar dengan panjang 3 cm, dengan bentuk seperti
kumparan yang bagian tengahnya lebih luas dan makin ke bawah makin dangkal
saluran yang paling pendek dan paling dangkal. Uretra kavernosa merupakan saluran
Pada wanita, uretra terletak di belakang simfisis pubis berjalan miring sedikit
kearah atas, panjangnya ± 3-4 cm. Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas
vagina (antara clitoris dan vagina) dan uretra disini hanya sebagai saluran ekskresi.
faktor yang dilibatkannya, sampai sekarang banyak teori dan faktor yang berpengaruh
Prinsip dari teori ini adalah terbentuknya BSK karena adanya proses kimia,
fisika maupun gabungan fisiko kimiawi. Dari hal tersebut diketahui bahwa
terjadinya batu sangat dipengaruhi oleh konsentrasi bahan pembentuk batu di
batu, yaitu:
suatu bahan yang dapat mengkristal di dalam air dengan pH dan suhu
tertentu yang suatu saat akan terjadi kejenuhan dan terbentuklah kristal.
Tingkat saturasi dalam air kemih tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah
bahan pembentuk BSK yang larut, tetapi juga oleh kekuatan ion,
oksalat maupun kalsium fosfat akan menempel pada anyaman tersebut dan
laba terdiri dari protein 65%, heksana 10%, heksosamin 2-5% sisanya air.
Pada benang menempel kristal batu yang seiring waktu batu akan
semakin membesar. Matriks tersebut merupakan bahan yang merangsang
timbulnya batu.
dan uropontin.
yang paling kuat adalah sitrat, karena sitrat akan bereaksi dengan kalsium
membentuk kalsium sitrat yang dapat larut dalam air. Inhibitor mencegah
semua buah-buahan tetapi kadar tertinggi pada jeruk. Hal tersebut yang
supersanturasi.
Pada teori ini dikatakan bahwa kristal dapat menempel pada kristal
lain yang berbeda sehingga akan cepat membesar dan menjadi batu
yang paling sering yaitu kristal kalsium oksalat yang menempel pada
Teori terbentuknya BSK juga dapat terjadi karena adanya infeksi dari
terbentuknya batu survit dipengaruhi oleh pH air kemih > 7 dan terjadinya
diameter 50-200 nanometer yang hidup dalam darah, ginjal dan air kemih.
nano bakteria.
b. Teori Vaskuler
Pada penderita BSK sering didapat penyakit hipertensi dan kadar kolesterol
darah yang tinggi, maka Stoller mengajukan teori vaskuler untuk terjadinya
BSK, yaitu :
b.1 Hipertensi
ginjal sebanyak 52%. Hal ini disebabkan aliran darah pada papilla ginjal
berbelok 180̊ dan aliran darah berubah dari aliran lamine r menjadi
b.2 Kolesterol
Menurut Hardjoeno (2006), diduga dua proses yang terlibat dalam BSK yakni
supersaturasi dan nukleasi. Supersaturasi terjadi jika substansi yang menyusun batu
terdapat dalam jumlah yang besar dalam urine, yaitu ketika volume urine dan kimia
urine yang menekan pembentukan menurun. Pada proses nukleasi, natrium hidrogen
urat, asam urat dan kristal hidroksipatit membentuk inti. Ion kalsium dan oksalat
kemudian merekat (adhesi) di inti untuk membentuk campuran batu. Proses ini
memahami mekanisme patogenesis BSK dan merupakan tahap awal dalam penilaian
Komposisi kimia yang terkandung dalam batu ginjal dan saluran kemih dapat
kalsium, magnesium, amonium, karbonat, fosfat, asam urat oksalat, dan sistin.
a. Batu kalsium
Kalsium adalah jenis batu yang paling banyak menyebabkan BSK yaitu
sekitar 70%-80% dari seluruh kasus BSK. Batu ini kadang-kadang di jumpai
dalam bentuk murni atau juga bisa dalam bentuk campuran, misalnya dengan batu
kalsium oksalat, batu kalsium fosfat atau campuran dari kedua unsur tersebut.
Terbentuknya batu tersebut diperkirakan terkait dengan kadar kalsium yang tinggi
di dalam urine atau darah dan akibat dari dehidrasi. Batu kalsium terdiri dari dua
a.1 Whewellite (monohidrat) yaitu , batu berbentuk padat, warna cokat/ hitam
Lebih kurang 5-10% penderita BSK dengan komposisi asam urat. Pasien
biasanya berusia > 60 tahun. Batu asam urat dibentuk hanya oleh asam urat.
Kegemukan, peminum alkohol, dan diet tinggi protein mempunyai peluang lebih
ekskresi asam urat sehingga pH air kemih menjadi rendah. Ukuran batu asam urat
bervariasi mulai dari ukuran kecil sampai ukuran besar sehingga membentuk
staghorn (tanduk rusa). Batu asam urat ini adalah tipe batu yang dapat dipecah
Batu struvit disebut juga batu infeksi, karena terbentuknya batu ini disebabkan
oleh adanya infeksi saluran kemih. Kuman penyebab infeksi ini adalah golongan
kuman pemecah urea atau urea splitter yang dapat menghasilkan enzim urease
dan merubah urine menjadi bersuasana basa melalui hidrolisis urea menjadi
amoniak. Kuman yang termasuk pemecah urea di antaranya adalah : Proteus spp,
Batu struvit lebih sering terjadi pada wanita daripada laki-laki. Infeksi saluran
kemih terjadi karena tingginya konsentrasi ammonium dan pH air kemih >7.
Pada batu struvit volume air kemih yang banyak sangat penting untuk membilas
Batu Sistin terjadi pada saat kehamilan, disebabkan karena gangguan ginjal.
Merupakan batu yang paling jarang dijumpai dengan frekuensi kejadian 1-2%.
pembentukan batu terjadi saat bayi. Disebabkan faktor keturunan dan pH urine
yang asam. Selain karena urine yang sangat jenuh, pembentukan batu dapat juga
terjadi pada individu yang memiliki riwayat batu sebelumnya atau pada individu
dan asupan protein hewani yang tinggi menaikkan ekskresi sistin dalam air
kemih.
Manisfestasi klinik adanya batu dalam saluran kemih bergantung pada adanya
obstruksi, infeksi, dan edema. Ketika batu menghambat aliran urine, terjadi obstruksi
piala ginjal serta ureter proksimal. Infeksi biasanya disertai gejala demam, menggigil,
dan dysuria. Namun, beberapa batu jika ada gejala tetapi hanya sedikit dan secara
perlahan akan merusak unit fungsional (nefron) ginjal, dan gejala lainnya adalah
a. Rasa Nyeri
Lokasi nyeri tergantung dari letak batu. Rasa nyeri yang berulang (kolik)
tergantung dari lokasi batu. Bila nyeri mendadak menjadi akut, disertai nyeri
tekan diseluruh area kostovertebratal, tidak jarang disertai mual dan muntah,
maka pasien tersebut sedang mengalami kolik ginjal. Batu yang berada di
ureter dapat menyebabkan nyeri yang luar biasa, akut, dan kolik yang
menyebar ke paha dan genitalia. Pasien sering ingin merasa berkemih, namun
hanya sedikit urine yang keluar, dan biasanya air kemih disertai dengan darah,
b. Demam
Demam terjadi karena adanya kuman yang beredar di dalam darah sehingga
darah di kulit.
c. Infeksi
obstruksi dan statis di proksimal dari sumbatan. Infeksi yang terjadi di saluran
Terdapatnya sel darah merah bersama dengan air kemih (hematuria) dan air
BSK.
2.5.1 Medikamentosa
Terapi medikamentosa ditujukan untuk batu yang berukuran lebih kecil yaitu
dengan diameter kurang dari 5 mm, karena diharapkan batu dapat keluar tanpa
intervensi medis. Dengan cara mempertahankan keenceran urine dan diet makanan
tertentu yang dapat merupakan bahan utama pembentuk batu ( misalnya kalsium)
yang efektif mencegah pembentukan batu atau lebih jauh meningkatkan ukuran batu
yang telah ada. Setiap pasien BSK harus minum paling sedikit 8 gelas air sehari.
2.5.2 Pengobatan Medik Selektif dengan Pemberian Obat-obatan
batu dapat keluar sendiri secara spontan. Opioid seperti injeksi morfin sulfat yaitu
petidin hidroklorida atau obat anti inflamasi nonsteroid seperti ketorolac dan
infeksi saluran kemih atau pada pengangkatan batu untuk mencegah infeksi sekunder.
Setelah batu dikeluarkan, BSK dapat dianalisis untuk mengetahui komposisi dan obat
berikutnya.
Merupakan tindakan non-invasif dan tanpa pembiusan, pada tindakan ini digunakan
gelombang kejut eksternal yang dialirkan melalui tubuh untuk memecah batu. Alat
ESWL adalah pemecah batu yang diperkenalkan pertama kali oleh Caussy pada
tahun 1980. Alat ini dapat memecah batu ginjal, batu ureter proximal, atau
ESWL dapat mengurangi keharusan melakukan prosedur invasif dan terbukti dapat
BSK yang terdiri atas memecah batu, dan kemudian mengeluarkannya dari saluran
kemih melalui alat yang dimasukan langsung kedalam saluran kemih. Alat tersebut
dimasukan melalui uretra atau melalui insisi kecil pada kulit (perkutan). Beberapa
yang berada di dalam saluran ginjal dengan cara memasukan alat endoskopi
ke sistem kalies melalui insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau
b. Litotripsi adalah memecah batu buli-buli atau batu uretra dengan memasukan
ureteroskopi/ureterorenoskopi ini.
batu secara spontan tanpa pembedahan/operasi. Tindakan bedah dilakukan jika batu
tidak merespon terhadap bentuk penanganan lainnya. Ada beberapa jenis tindakan
pembedahan, nama dari tindakan pembedahan tersebut tergantung dari lokasi dimana
berada di ureter
berada di uretra
tersier atau pencegahan tingkat ketiga. Tindakan pencegahan tersebut antara lain :
Tujuan dari pencegahan primer adalah untuk mencegah agar tidak terjadinya
penyakit BSK dengan cara mengendalikan faktor penyebab dari penyakit BSK.
Sasarannya ditujukan kepada orang-orang yang masih sehat, belum pernah menderita
penyakit BSK. Kegiatan yang dilakukan meliputi promosi kesehatan, pendidikan
terjadinya penyakit BSK, dianjurkan untuk minum air putih minimal 2 liter per hari.
Konsumsi air putih dapat meningkatkan aliran kemih dan menurunkan konsentrasi
pembentuk batu dalam air kemih. Serta olahraga yang cukup terutama bagi individu
ditujukan kepada orang yang telah menderita penyakit BSK. Kegiatan yang dilakukan
dengan diagnosis dan pengobatan sejak dini. Diagnosis Batu Saluran Kemih dapat
Hasil pemeriksaan fisik dapat dilihat berdasarkan kelainan fisik pada daerah organ
a. Keluhan lain selain nyeri kolik adalah takikardia, keringatan, mual, dan
b. Pada keadaan akut, paling sering ditemukan kelembutan pada daerah pinggul
(flank tenderness), hal ini disebabkan akibat obstruksi sementara yaitu saat
jumlah leukosit dalam darah, hematuria dan bakteriuria, dengan adanya kandungan
nitrit dalam urine. Selain itu, nilai pH urine harus diuji karena batu sistin dan asam
urat dapat terbentuk jika nilai pH kurang dari 6,0, sementara batu fosfat dan struvit
a. Sinar X abdomen
Untuk melihat batu di daerah ginjal, ureter dan kandung kemih. Dimana dapat
batu yaitu dengan densitas tinggi biasanya menunjukan jenis batu kalsium
jenis batu struvit, sistin dan campuran. Pemeriksaan ini tidak dapat
Pemeriksaan ini bertujuan menilai anatomi dan fungsi ginjal. Jika IVP belum
c. Ultrasonografi (USG)
USG dapat menunjukan ukuran, bentuk, posisi batu dan adanya obstruksi.
klasifikasi batu.
Tujuan dari pencegahan tersier adalah untuk mencegah agar tidak terjadi
intensif. Sasarannya ditujukan kepada orang yang sudah menderita penyakit BSK
agar penyakitnya tidak bertambah berat. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan
rehabilitasi seperti konseling kesehatan agar orang tersebut lebih memahami tentang
cara menjaga fungsi saluran kemih terutama ginjal yang telah rusak akibat dari BSK
sehingga fungsi organ tersebut dapat maksimal kembali dan tidak terjadi kekambuhan
penyakit BSK , dan dapat memberikan kualitas hidup sebaik mungkin sesuai dengan
kemampuannya.